S IND 1002640 Chapter3

(1)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | re pository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian subjek tunggal. Penelitian subjek tunggal dilakukan untuk mengarahkan suatu individu dalam perubahan perilaku setelah diberikannya perlakuan melalui seleksi yang akurat dan pemanfaatan pola desain kelompok yang sama.

Metode eksperimen subjek tunggal dipilih karena responden yang diteliti mempunyai jumlah yang terbatas, yakni sekitar 3-5 orang. Jumlah responden yang terbatas seperti itu, tidak mungkin dilakukan pembagian kelompok. Metode penelitian seperti ini sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan yakni untuk melihat perbedaan yang terjadi dari setiap subjek yang diteliti. Setiap perubahan diharapkan hadir setelah subjek diberi perlakuan atau treatment pada tahap intervensi.

Setiap subjek dalam eksperimen subjek tunggal akan dideskripsikan dalam bentuk yang sederhana tapi terperinci. Hal tersebut dilakukan untuk melihat perbedaan setiap individu. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Herlina dalam Fajarwati Endah (2012: 43) bahwa eksperimen subjek tunggal merupakan suatu desain eksperimen sederhana yang dapat menggambarkan dan mendeskripsikan perbedaan yang terjadi pada individu disertai dengan data kualitatif yang disajikan secara sederhana dan terinci.

Penggunaan ekperimen subjek tunggal ini bertujuan untuk menguji metode langsung dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari terhadap pembelajar BIPA tingkat dasar dalam grup facebook. Ekperimen subjek tunggal dipilih dalam penelitian ini karena sesuai dengan hakikat penelitian yang dilakukan yakni untuk melihat perubahan-perubahan perilaku dan perbedaan dari subjek yang diteliti. Perubahan perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan


(2)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kemampuan menulis kosakata kegiatan sehari-hari pada pembelajar BIPA tingkat dasar dalam grup facebook.

3.2 Prosedur dan Desain Penelitian

Dalam penelitian modifikasi perilaku, penggunaan individu lebih utama dari pada rata-rata kelompok. Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau perilaku sasaran (target behavior) dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari, atau perjam. Pola desain eksperimen subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini adalah desain A-B-A di mana:

1) A-1 adalah kemampuan menulis kosakata kegiatan sehari-hari dalam baseline

-1. Baseline adalah keadaan kemampuan subjek dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari sebelum diberi perlakuan atau intervensi. Pengukuran pada fase ini dilakukan sebanyak lima sesi, dengan durasi yang disesuaikan dengan kebutuhan.

2) B adalah kondisi intervensi ketika diberi perlakuan metode langsung. Kondisi intervensi adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku sasaran diukur pada kondisi tersebut. Intervensi yang digunakan pada pembelajar adalah dengan menggunakan metode langsung dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari. Intervensi dilakukan sebanyak tujuh kali. Waktu yang digunakan dalam intervensi ini disesuaikan dengan kebutuhan.

3) A-2 (Baseline -2) adalah pengulangan kondisi baseline -1 dalam menulis kosakata kegiatan sehari-hari setelah dilakukannya intervensi. Baseline -2

dilakukan dalam lima sesi. Adapun secara visual desain A-B-A digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain penelitian A-B-A


(3)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Baseline 1 Intervensi Baseline 02

Frankel dan Wallen (1993 : 259)

3.3Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran pada istilah yang digunakan pada penelitian ini, maka peneliti menjelaskan definisi operasional dari istilah-istilah yang digunakan, definisi operasional tersebut adalah sebagai berikut.

a. Menulis kosakata kegiatan sehari-hari adalah salah satu keterampilan menulis yang harus dimiliki oleh pembelajar BIPA tingkat dasar. Materi ini sudah disesuaikan dengan dengan standar The Common European Framework of Reference (CEFR). Kosakata dalam pembelajaran ini hanya terdiri dari kosa kata kegiatan sehari-hari yang meliputi kosakata ketika mandi, makan, memasak, ibadah, liburan, dan bekerja.

b. Metode langsung menghendaki agar peserta didik langsung diajak menggunakan bahasa yang bersangkutan, sebagaimana anak mempelajari bahasa ibunya. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan bahasa Indonesia langsung ketika berinteraksi dan menyampaikan materi terhadap pembelajar BIPA.

c. Grup facebook adalah kelas BIPA yang dibuka untuk pembelajar BIPA asal Turki. Grup ini bernama “Belajar Bahasa Indonesia”. Grup ini berisi beberapa 8 orang asing asal Turki yang belajar Bahasa Indonesia dengan berbagai tujuan.

d. Pembelajar Bahasa Indonesia PenuturAsing (BIPA) adalah penutur asing yang mempelajari bahasa Indoneisa untuk beberapa kepentingan baik untuk pengajaran maupun komunikasi. Pebelajar BIPA dibagi dalam tiga tingkatan yaitu tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat mahir. Dalam penelitian ini, pembelajar BIPA yang akan dijadikan objek penelitian adalah pembelajar


(4)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BIPA tingkat dasar. Penggolongan kedalam tingkat dasar telah disesuaikan dengan standar The Common European Framework of Reference (CEFR).

3.4Sumber Data

3.4.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pembelajar asing asal Turki yang berjumlah 3 orang dengan kemampuan berbahasa Indonesia tingkat dasar.

Tabel 3.2 Subjek Penelitian

No Nama Usia Pekerjaan

1 Mustafa Kurşun 22 Penerjemah Bahasa

2 Emel Daşdibek 23 Psikolog

3 Betül Selda Sener 23 Karyawan

Ketiga pembelajar BIPA tersebut semua tergolong pembelajar tingkat dasar karena mereka sama-sama belum mengetahui struktur bahasa Indonesia dengan baik. Mustafa Kursun berencana menikah dengan orang Indonesia, karena alasan itu Mustafa sangat ingin menguasai bahasa Indonesia untuk tujuan komunikasi. Dia lahir di Turki dan dibesarkan di keluarga dengan bahasa Ibu bahasa Turki. Tetapi saat menginjak bangku Sekolah Menengah Atas, dia memutuskan untuk mengambil kelas bahasa. Selama 3 tahun di SMA Mustafa belajar bahasa asing. sampai akhirnya Mustafa masuk Universitas dan kembali mengambil spesialisasi bahasa. Jurusan yang dia ambil adalah jurusan

“Interpreting and Translation”, jurusan khusus terjemahan. Bahasa yang dipelajari secara mendalam adalah bahasa Inggris, Rusia, Korea, dan Jerman. Selama kuliah, Mustafa tinggal dengan beberapa orang Indonesia. tetapi tidak


(5)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sekalipun berinteraksi dengan bahasa Indonesia. Mustafa berkomunikasi menggunakan bahasa Turki ketika berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia di sekitarnya. Perkenalan Mustafa dengan peneliti terjadi di facebook. Tahun 2013 Mustafa pernah mengunjungi Indonesia selama 10 hari. Dari situ Mustafa mulai mengenal sedikit kosakata bahasa Indonesia. kosakata dasar contohnya seperti

“selamat datang, salam kenal, apa kabar, dan terima kasih”.

Emel Daşdibek juga belajar bahasa Indonesia untuk keperluan komunikasi. Emel dilahirkan dan dibesarkan di Turki dengan bahasa ibu bahasa Turki. Sekolah di jurusan psikologi dan mempunyai ketertarikan tersendiri dengan budaya asing. budaya asing yang dia sukai salah satunya adalah budaya Indonesia. Emel mempelajari budaya Indonesia secara otodidak. Perkenalan peneliti dengan Emel adalah melalui facebook. Perkenalan dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris. Waktu itu kempuan bahasa Inggris Emel dibilang tidak terlalu bagus. Jadi komunikasi dilakukan dengan terbatas. Emel Dasdibek sebenarnya tidak berencana menikah dengan orang Indonesia, melainkan dengan orang Malaysia. Tapi Emel Dasdibek menganggap bahasa Indonesia mempunyai struktur bahasa yang sama dengan bahasa Melayu. Itulah salah satu alasan dia mempelajari bahasa Indonesia

Betül Selda Sener lahir di Turki dan dibesarkan dengan bahasa Ibu bahasa Turki. Betul Pernah mempelajari bahasa Inggris di sekolah dasar sampai menengah atas. Tetapi kemampuan bahasa Inggrisnya bisa dikatakan tidak terlalu baik. Perkenalan Betul dan peneliti terjadi di facebook. Saat itu Betul mengutarakan kekagumannya terhadap budaya dan bahasa Indonesia dan berkata bahwa dia ingin ke Indonesia suatu hari nanti. Betul berencana mengikuti seleksi beasiswa pendidikan di salah satu sekolah di Indonesia, salah satu syaratnya dia harus fasih berbahasa Indonesia. Alasan itulah yang menyebabkan dia mencari tutor bahasa Indonesia secara tidak resmi untuk belajar berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.


(6)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Grup facebook dipilih sebagai tempat penelitian karena pengajar dan pembelajar tidak bisa bertemu secara langsung dalam kelas nyata. Selain itu juga, pembelajaran bahasa dalam grup facebook bisa memudahkan para pembelajar yang memiliki kesibukan, karena pembelajaran dalam grup facebook tidak menuntut para pembelajar bertemu di dunia maya pada waktu yang bersamaan. Grup facebook lebih bersifat fleksibel, karena pembelajaran dalam grup facebook

tidak terikat ruang dan waktu.

3.4.2 Data dan Sumber Penelitian

Data primer dalam penelitian ini adalah hasil dari penerapan metode langsung dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari pada pembelajar BIPA tingkat dasar dalam grup facebook serta hasil test pada baseline -1 dan

baseline -2, yakni kemampuan kosakata kegiatan sehari-hari.

Data bersumber dari ketiga pembelajar BIPA tingkat dasar yang melakukan pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari yang dilakukan dalam grup facebook.

3.5Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang ada dalam penelitian ini dilakukan pada tahap baseline -1. Tes dilakukan dengan tujuan untuk memastikan sejauh mana pengetahuan siswa mengenai pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari. Sedangkan dalam tahap intervensi, tes hanya dilakukan untuk mendapatkan perubahan dari tahap

baseline -1 ke tahap baseline -2. Dalam intervensi dilakukan perlakuan berupa penerapan metode langsung dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari. Kegiatan intervensi dilakukan sebanyak tujuh kali dengan menggunakan metode langsung. Selanjunya tes diberikan pada tahap baseline -2 yakni untuk mengevaluasi sejauh mana terjadi peningkatan kemampuan kosakata kegiatan sehari-hari siswa BIPA tingkat dasar tersebut setelah diberikannya intervensi.


(7)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3.5.1 Instrumen Tes

Tes disesuaikan dengan tema materi yang dipelajari. Tes ini terdiri dari sebuah perintah menulis kegiatan sehari-hari yang diberikan pada tahap baseline -1. Hal ini untuk mengetahui pemahaman materi sebelum diberikannya intervensi oleh pengajar. Selanjutnya tes pada tahap intervensi berupa latihan-latihan yang diberikan kepada pembelajar setelah diberikannya materi mengenai kosakata kegiatan sehari-hari setelah dengan mengunakan metode langsung. Selanjutnya adalah tes pada tahap baseline -2 yaitu sebuah perintah untuk menuliskan kegiatan sehari-hari. Pemberian tes dilakukan dua kali, yaitu tahap Tes diberikan 10 kali, yaitu tahap baseline -1 sebanyak 5 sesi dan tahap baseline -2 sebanyak 5 sesi. Tes pada tahap intervensi hanya berupa latihan-latihan saja. Data pada tahap baseline -1 dijadikan data awal dan data pada baseline -2 dijadikan data akhir.

Setiap hasil yang diperoleh pada tahap baseline -1, baseline -2 dan intervensi akan diberikan skor. Instrument skor pada tahap baseline -1, baseline -2 dan intervensi terlampir. Berikut merupakan sampel format penilaian skor kosakata pada tahap baseline -1, baseline -2 dan intervensi.

Tabel 3.3

Format Penilaian Data Hasil Baseline -1 dan Baseline -2 Sesi Pertama

No Aspek Deskripsi Skor

1 Penguasaan Kosakata

Mampu menuliskan kosakata

kegiatan sehari-hari secara lengkap (Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah/ bekerja, berbelanja,

makan siang, minum, makan

malam, pergi keluar rumah, pulang, tidur, shalat).


(8)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Mampu menuliskan kosakata

kegiatan sehari-hari secara lengkap (Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah/ bekerja, berbelanja, makan siang, pergi keluar rumah, pulang, tidur, shalat).

3

Mampu menuliskan kosakata

kegiatan sehari-hari secara lengkap (Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah/ bekerja, makan siang, minum, makan malam, pulang, tidur, shalat).

2

Mampu menuliskan kosakata

kegiatan sehari-hari secara lengkap (Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah/ bekerja, berbelanja, makan, pulang, tidur, shalat).

1

2 Pemaknaan kosakata dalam konteks kalimat

1. Kalimat yang dibuat sesuai dengan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.

4

2. Terdapat kesalahan penempatan

kata dalam kalimat. 3

3. Salah satu fungsi kalimat tidak lengkap.

2

4. Kalimat yang dibuat tidak sesuai dengan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.


(9)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3 Diksi 1. Seluruh kata-kata yang dipilih sudah mewakili konsep

4

2. Tidak lebih dari satu kesalahan pemilihan kata, sehingga kata-kata yang dipilih masih mendekati konsep.

3

3. Tidak lebih dari dua kesalahan pemilihan kata, sehingga kekeliruan konsep cukup mencolok

2

4. Banyak kesalahan dalam

pemilihan kata sehingga kata-kata yang dipilih sama sekali tidak mewakili konsep.

1

4 Ejaan 1. Penggunaan huruf Kapital kata depan, dan tanda baca secara tepat dalam kalimat.

4

2. Terdapat sedikit kesalahan

dalam penggunaan huruf

kapital, kata depan dan tanda baca.

3

3. Terdapat banyak kekeliruan

penempatan huruf pada

bacaan, kata depan, huruf kapital dan tanda baca.

2

4. Tidak menggunakan huruf kapital, kata depan dan tanda baca.


(10)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Format Penilaian Kosakata Tahap Intervensi Sesi 1-7

Intervensi Aspek Bobot Skor Total

Skor Subjek -1 Subjek -2 Subjek -3

Sesi -1 Penguasaan Kosakata

0-100

Sesi -2 Penguasaan Kosakata

0-100

Sesi -3 Penguasaan Kosakata

50

Struktur kosakata dalam kalimat

50

Sesi -4 Penguasaan Kosakata

40

Ejaan 20

Diksi 40

Sesi -5 Pemaknaan Kosakata dalam konteks kalimat

0-100

Sesi -6 Penguasaan kosakata

0-100

Sesi -7 Diksi 25

Penguasaan 20


(11)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan penskoran pada tahap baseline -1 dan baseline -2, skor tersebut diubah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai=∑ e e

∑ X 100

Selanjutnya nilai hasil tes dikategorikan dengan menggunakan skala penilaian. Skala kosakata tahap baseline dan intervensi menurut Nurgiyantoro (2010:253).

Tabel 3.5

Skala Penialain Kosakata Tahap Baseline dan Intervensi Interval Presentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat Keterangan

1-4 D-A

86-100 4 A Baik Sekali

76-85 3 B Baik

56-75 2 C Cukup

3.5.2 Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang diberikan pada penelitian kali ini adalah berupa RPP. Materi yang diberikan adalah materi kosakata kegiatan sehari-hari dengan menggunakan metode langsung. RPP adalah skenario pembelajaran yang disusun

Pemaknaan kosakata dalam konteks kalimat


(12)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sedemikian rupa untuk pembelajaran. RPP BIPA sebenarnya tidak jauh berbeda dengan RPP pada umumnya jadi tidak ada kesulitan berarti selama menyusun RPP kali ini. RPP dibuat sebanyak 7 buah untuk tahap intervensi. RPP dan materi teralampir.

3.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di dalam grup facebook. Dalam proses pengumpulan data ini peneliti tidak perlu meminta izin terlebih dahulu karena sebelumnya telah membuat kelas BIPA dalam grup facebook dan hal tersebut telah diketahui beberapa dosen BIPA.

1. Data Tes

Tes yang diberikan sebanyak 17 kali, yaitu pada ahap baseline -1 sebanyak 5 kali, intervensi sebanyak 7 kali, dan tahap baseline -2 sebanyak 5 kali. Data tahap baseline -1 dijadikan data awal dan data pada baseline -2 dijadikan data akhir.

3.5.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik deskriptif yang sederhana dikarenakan penelitian ini adalah penelitian eksperimen subjek tunggal. Langkah-langkah dalam teknik pengolahan data ini adalah:

1. Analisis latihan soal dilakukan dengan analisis kata atau kalimat yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari.

2. Melakukan penskoran terhadap data baseline -1 (A1), baseline -2 (A2) dan intervensi.


(13)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Mendeskripsikan skor hasil pada data baseline -1, intervensi, dan baseline -2 menjadi nilai dengan cara membagi skor pembelajar dengan skor total

4. Membuat tabel hasil penskoran data pada baseline dan intervensi

5. Membuat grafik hasil penskoran dari hasil yang diperoleh pada data baseline -1(A1), intervensi dan baseline -2(A2)


(1)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Mampu menuliskan kosakata kegiatan sehari-hari secara lengkap (Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah/ bekerja, berbelanja, makan siang, pergi keluar rumah, pulang, tidur, shalat).

3

Mampu menuliskan kosakata kegiatan sehari-hari secara lengkap (Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah/ bekerja, makan siang, minum, makan malam, pulang, tidur, shalat).

2

Mampu menuliskan kosakata kegiatan sehari-hari secara lengkap (Bangun tidur, mandi, sarapan, sekolah/ bekerja, berbelanja, makan, pulang, tidur, shalat).

1

2 Pemaknaan kosakata dalam konteks kalimat

1. Kalimat yang dibuat sesuai dengan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.

4

2. Terdapat kesalahan penempatan

kata dalam kalimat. 3

3. Salah satu fungsi kalimat tidak lengkap.

2

4. Kalimat yang dibuat tidak sesuai dengan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.


(2)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3 Diksi 1. Seluruh kata-kata yang dipilih sudah mewakili konsep

4

2. Tidak lebih dari satu kesalahan pemilihan kata, sehingga kata-kata yang dipilih masih mendekati konsep.

3

3. Tidak lebih dari dua kesalahan pemilihan kata, sehingga kekeliruan konsep cukup mencolok

2

4. Banyak kesalahan dalam pemilihan kata sehingga kata-kata yang dipilih sama sekali tidak mewakili konsep.

1

4 Ejaan 1. Penggunaan huruf Kapital kata depan, dan tanda baca secara tepat dalam kalimat.

4

2. Terdapat sedikit kesalahan

dalam penggunaan huruf kapital, kata depan dan tanda baca.

3

3. Terdapat banyak kekeliruan penempatan huruf pada bacaan, kata depan, huruf kapital dan tanda baca.

2

4. Tidak menggunakan huruf kapital, kata depan dan tanda baca.


(3)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Format Penilaian Kosakata Tahap Intervensi Sesi 1-7

Intervensi Aspek Bobot Skor Total

Skor Subjek -1 Subjek -2 Subjek -3

Sesi -1 Penguasaan

Kosakata

0-100

Sesi -2 Penguasaan

Kosakata

0-100

Sesi -3 Penguasaan

Kosakata

50

Struktur kosakata dalam kalimat

50

Sesi -4 Penguasaan

Kosakata

40

Ejaan 20

Diksi 40

Sesi -5 Pemaknaan

Kosakata dalam konteks kalimat

0-100

Sesi -6 Penguasaan

kosakata

0-100

Sesi -7 Diksi 25

Penguasaan 20


(4)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan penskoran pada tahap baseline -1 dan baseline -2, skor tersebut diubah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai=∑ e e

∑ X 100

Selanjutnya nilai hasil tes dikategorikan dengan menggunakan skala penilaian. Skala kosakata tahap baseline dan intervensi menurut Nurgiyantoro (2010:253).

Tabel 3.5

Skala Penialain Kosakata Tahap Baseline dan Intervensi Interval Presentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat Keterangan

1-4 D-A

86-100 4 A Baik Sekali

76-85 3 B Baik

56-75 2 C Cukup

3.5.2 Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang diberikan pada penelitian kali ini adalah berupa RPP. Materi yang diberikan adalah materi kosakata kegiatan sehari-hari dengan menggunakan metode langsung. RPP adalah skenario pembelajaran yang disusun

Pemaknaan kosakata dalam konteks kalimat


(5)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sedemikian rupa untuk pembelajaran. RPP BIPA sebenarnya tidak jauh berbeda dengan RPP pada umumnya jadi tidak ada kesulitan berarti selama menyusun RPP kali ini. RPP dibuat sebanyak 7 buah untuk tahap intervensi. RPP dan materi teralampir.

3.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di dalam grup facebook. Dalam proses pengumpulan data ini peneliti tidak perlu meminta izin terlebih dahulu karena sebelumnya telah membuat kelas BIPA dalam grup facebook dan hal tersebut telah diketahui beberapa dosen BIPA.

1. Data Tes

Tes yang diberikan sebanyak 17 kali, yaitu pada ahap baseline -1 sebanyak 5 kali, intervensi sebanyak 7 kali, dan tahap baseline -2 sebanyak 5 kali. Data tahap baseline -1 dijadikan data awal dan data pada baseline -2 dijadikan data akhir.

3.5.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik deskriptif yang sederhana dikarenakan penelitian ini adalah penelitian eksperimen subjek tunggal. Langkah-langkah dalam teknik pengolahan data ini adalah:

1. Analisis latihan soal dilakukan dengan analisis kata atau kalimat yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari.

2. Melakukan penskoran terhadap data baseline -1 (A1), baseline -2 (A2) dan intervensi.


(6)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Mendeskripsikan skor hasil pada data baseline -1, intervensi, dan baseline -2 menjadi nilai dengan cara membagi skor pembelajar dengan skor total

4. Membuat tabel hasil penskoran data pada baseline dan intervensi

5. Membuat grafik hasil penskoran dari hasil yang diperoleh pada data baseline -1(A1), intervensi dan baseline -2(A2)