ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KELINCI ENAXNO PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS UD. SUMBER ORGANIK DAN PETANI KONSUMEN POC ENAXNO NGANJUK.

(1)

i

ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFEKTIVITAS PUPUK

ORGANIK CAIR (POC) KELINCI ENAXNO PERSPEKTIF

EKONOMI SYARIAH

(Studi Kasus UD. Sumber Organik dan Petani Konsumen POC

ENAXNO Nganjuk)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi

Ekonomi Syariah

Oleh

Muhamad Wildan Fawa’id NIM. F1.4.21.3194

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA


(2)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhamad Wildan Fawa’id NIM : F1.4.21.3194

Judul Tesis : Analisis Profitabilitas Dan Efektivitas Pupuk Organik Cair (Poc) Kelinci Enaxno Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus UD. Sumber Organik dan Petani Konsumen POC ENAXNO Nganjuk).

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan tesis ini berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.


(3)

iii

PERSETUJUAN

Tesis Muhamad Wildan Fawa’id ini telah disetujui Pada tanggal 26 Januari 2016

Oleh Pembimbing,


(4)

PENGESAHAN

Tesis Muhamad Wildan Fawa’id ini telah diuji Pada tanggal 12 Februari 2016

Tim Penguji:

1. Prof. Dr. H. Husein Aziz, M.Ag (Ketua / Penguji ) ( ... )

2. Dr. H. Djoko Subagyo, MM (Penguji Utama) ( ... )

3. Dr. H. Iskandar Ritonga, M.Ag (Pembimbing/Penguji) ( ... )

Surabaya, 12 Februari 2016 Direktur,

Prof. Dr. H. Husein Aziz, M.Ag. NIP. 195601031985031002


(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, syukurku tiada terbatas pada-Mu Illahi Robbi Diri ini tiada daya tanpa kekuatan dari-Mu

Sholawat dan salamku padamu kepada suri tauladanku Nabi Muhammad SAW

Kuharap syafa’atmu di penghujung hari nanti

Tesis ini kupersembahkan kepada:

1. Ayahanda H. Muhtarom (Alm) dan Ibunda Hj. Roihatul Jannah, S.Pd.I tercinta yang memberikan dorongan lahir batin, jerih payah, limpahan kasih sayang, nasehat dan doa serta tauladan yang tak dapat ananda balas sampai kapanpun.

2. Mas Ulum, Mbak Iya yang selalu memberikan perhatian, motivasi dan doanya.

3. Keponakanku ‘Asa yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian tesis ini.

4. Romo KH. Anwar Iskandar, pengasuh pondok pesantren Al-Amien Ngasinan-Rejomulyo-Kota Kediri yang selalu kami harapkan barokah ilmu dan

do’anya. Romo K. Muhctar Luthfi, pengasuh pondok pesantren al-Fattah Jadid Kaloran Ngronggot yang kami kagumi kepribadiannya.

5. Gus Mas’ud, ustadz-ustadzku yang telah memberikan ilmunya, pangestune semoga bermanfaat dan bisa saya amalkan sepanjang hayat, Amien.

6. Kepada orang-orang special dalam kehidupan saya dek Andan dan Dek Kholida serta orang-orang yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas cinta, kasih sayang dan dukungannya.


(6)

ABSTRAK

Muhamad Wildan Fawa’id, “Analisis Profitabilitas Dan Efektivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci Enaxno Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus UD. Sumber Organik Dan Petani Konsumen POC Enaxno Nganjuk)”,

Kata Kunci : POC Kelinci, Analisis Profitabilitas dan Efektivitas, halal

POC Kelinci hadir sebagai alternative masyarakat petani. Kelinci memiliki nilai ekonomis yang luar biasa di bandingkan dengan peternakan hewan lain, reproduksi lebih cepat, pemeliharaan relative mudah, dan lebih murah. Namun penggunaan POC Kelinci masih sangat awam di kalangan petani, padahal bila dilihat dari jangka panjang penggunaannya, pupuk organik lebih aman dan lebih bagus menjaga kandungan unsur hara pada tanah dibanding dengan pupuk kimia.

Menggunakan metode pendekatan kualitatif strategi dengan studi kasus eksplanatoris, dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstruktur, penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimanakah sebenarnya Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci dari perspektif Ekonomi Syariah, analisis Profitabilitas dan Efektivitas serta faktor-faktor pendukung dan penghambat perkembangan Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci.

Berdasarkan hasil penelitian di UD. Sumber Organik, tahun 2013 hingga 2015, total modal usaha sebesar Rp. 1.828.250, Rp. 1.389.667 dan Rp. 1.197.792 dengan jumlah ternak 60 ekor tahun 2013, 90 ekor tahun 2014 dan 120 ekor tahun 2015. Kemudian total biaya produksi Rp. 535.775,- Rp. 522.856,- dan Rp. 543.588, kenaikan di tahun 2015 disebabkan harga pelet yang naik seiring dengan naiknya bahan baku pembuatan pellet. Sedangkan di lihat dari sisi penerimaan berturut-turut dari tahun 2013 hingga 2015 adalah Rp. 95.955.000, Rp. 292.200.000,- dan Rp. 698.550.000,- selain meningkatnya volume pembuatan urine juga diikuti meningkatnya penjualan anakan usia dua bulan setiap 3 bulan sekali.

Nilai gross profit margin (GPM) peternakan UD. Sumber Organik pada tahun 2013, 2014 dan 2015 secara berturut-turut yaitu 1,45%, 1,62% dan 1,85% dengan rata-rata nilai GPM adalah 1,64%. Sedangkan nilai net profit margin

(NPM) pada peternakan UD. Sumber Organik selama 2013 hingga 2015 berturut-turut sebesar 1,30%. 1,46% dan 1,66% dengan rata-rata 1,47%. Nilai Return of investmen (ROI) pada UD. Sumber Organik dari 2013-2015 secara berturut-turut sebesar 0,52%, 1,76% dan 2,92% dengan rata-rata 5,22%. Semakin tinggi dilai ROI maka semakin tinggi efektivitas perusahaan. Sedangkan nilai return of equity

(ROE) adalah 1,16%, 1,14% dan 1,13% dengan nilai rata-rata 1,15%, sehingga keuntungan yang dibukukan tahun 2015 meningkat tajam sebesar Rp. 569.987.550,-

Dari segi kehalalan produk, menurut jumhur ‘ulama menyebutkan haram menjual urine kelinci, namun hukumnya menjadi halal ketika transaksi itu tidak diniatkan menjual urine namun penjualan diniatkan sebagai ganti biaya instalasi penampungan urine. Bahkan ketika urine ini mampu memberikan maslahat kepada banyak orang maka hukumnya adalah boleh.


(7)

vii ABSTRACT

Muhamad Wildan Fawa’id, “Analysis is Profitability And Organic Fertilizer Effectiveness Molten (POC) Enaxno's rabbit Sharia’s Economy Perspective (UD's case study. Organic source And POC Enaxno Nganjuk's Consumer Farmer)”.

Keywords : POC is rabbit, Analysis is Profitability and Effectiveness, Kosher

POC is rabbit is present as alternative farmer society. Rabbit has economic point that admirably at compares with animal husbandry any other, faster reproduction, relative's preserve is easily, and cheaper. But POC'S purpose rabbit is still really nontechnical among farmer, eventually if is seen of long-term its purpose, safe more organic fertilizer and more lovely look after nutrient element content on soiled against which chemical manure.

Utilizing kualitatif's approximate methods strategy with explanatory’s case study, and data collecting did by semi structures interview, this research to know and wording how actually Molten Organic Fertilizer (POC) Rabbit of Sharia’s Economy perspective, analysis is Profitability and Effectiveness and supporting factor and Organic Fertilizer developing resistors Molten (POC) Rabbit.

Base observational result at UD. Organic source, year 2013 until 2015, full scale seed money as big as Rp. 1. 828. 250, Rp. 1. 389. 667 and Rp. 1. 197. 792 by total breeds 60 years 2013, 90 years 2014 and 120 years 2015. Then total Rp's production cost. 535. 775,- Rp. 522. 856,- and Rp. 543. 588, ascension at year 2015 reverential price flatter that rising along with rise it pellet's makings raw material. Meanwhile at see of acceptance flank in a row of year 2013 until 2015 is Rp. 95. 955. 000, Rp. 292. 200. 000,- and Rp. 698. 550. 000,- besides increases it urine makings volume also been followed increases it son's sell age two months each 3 months once.

Point profit's gross margin (GPM) UD's ranch. Organic source on year 2013, 2014 and 2015 respectively in a row which is 1,45%, 1,62% and 1,85% by average appreciative GPM is 1,64%. Meanwhile point netprofitismargin (NPM) on UD's ranch. Organic source up to 2013 until 2015 in a row as big as 1,30%. 1,46% and 1,66% by average 1,47%. Point Return ofinvestment (ROI) on UD. Organic source of 2013 2015 respectively in a row as big as 0,52%, 1,76% and 2,92% by average 5,22%. Value ROI's excelsior therefore corporate effectiveness excelsior. Meanwhile point returnof equity (ROE) are 1,16%, 1,14% and 1,13% by average values 1,15%, so gain that kept book by year 2015 worked up sharps as big as Rp. 569. 987. 550,-

According to jumhur ‘ ulama naming bastard sells rabbit urine, but its law becomes kosher while that transactions is unintended sell urine but sell instead of urine relocation installation charge. Even when this urine can give benefit to there are many person therefore law it is may.


(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan lancar dan tepat waktu. Shalawat serta Salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya serta seluruh pengikutnya hingga hari kiamat nanti.

Tesis ini berjudul “ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KELINCI ENAXNO PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus UD. Sumber Organik dan Petani Konsumen POC ENAXNO Nganjuk)”, merupakan salah satu persyaratan akademik untuk mendapatkan gelar Master Ekonomi Islam, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Untuk mewujudkan tesis ini banyak sekali pihak-pihak yang beberikan bantuan kepada penulis, sehingga meskipun penulis mengalami banyak kesulitan, akhirnya tesis ini dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. Husein Aziz, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana UIN Sunan

Ampel Surabaya.

2. Dr. H. Iskandar Ritonga, M.Ag, selaku Pembimbing sekaligus Ketua Jurusan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan serta saran dan kritik yang sangat bermanfaat dalam penyusunan tesis ini.


(9)

ix

3. Dr. H. Djoko Subagyo, MM, Prof. Dr. H. Husein Aziz, M.Ag dan Dr. H. Iskandar Ritonga, M.Ag yang pada 12 Februari 2016 berkenan waktu untuk menguji tesis penulis, sehingga tesis ini menjadi terarah dan sesuai dengan harapan.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa kuliah.

5. Bapak Imam Basuki, selaku owner UD. Enaxno Nganjuk.

6. Kedua orang tua saya, kakak, keponakan dan segenap keluarga serta orang-orang yang senantiasa mendoakan, menyayangi, membantu dan memotivasi hingga penulis dapat menyelesaikan studi.

7. Kepada teman-teman Program Studi Ekonomi Islam, khususnya angkatan 2013 kelas A yang seperjuangan, 2 tahun kita bersama, semua kenangan itu tidak akan terlupakan.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Akhir kata, dengan segala keterbatasan, penulis berharap agar tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis serta pihak lain yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, Januari 2016


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Kegunaan Penelitian ... 9

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

F. Kerangka Konseptual ... 11

G. Telaah Pustaka ... 14

H. Metodologi Penelitian ... 16

BAB II : KERANGKA KONSEPTUAL ... 25

A. Analisis Profitabilitas ... 25

1. Pengertian Profitabilitas ... 25

2. Jenis-jenis Profitabilitas ... 28

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas ... 31

B. Analisis Efektivitas ... 33

1. Pengertian Efektivitas ... 33


(11)

xi

3. Masalah dalam Pengukuran Efektivitas ... 36

C. Pupuk Organik Cair (POC) ... 38

1. Kategori Pupuk ... 39

2. Macam-macam Pupuk Organik ... 42

BAB III : OBJEK PENELITIAN ... 51

A. Lokasi Penelitian ... 51

B. Logo POC Enaxno ... 54

C. Struktur Organisasi POC Enaxno ... 55

D. Proses Pembuatan Urine Kelinci ... 58

E. Pengaplikasian POC Enaxno ... 62

F. Keuntungan POC Enaxno ... 67

G. Beberapa Foto dukumentasi penggunaan POC Enaxno ... 68

BAB IV : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ... 70

A. Kondisi Pertanian Nganjuk dan Peluang UD. Sumber Organik .. 70

B. Analisis Profitabilitas ... 84

1. Modal ... 84

2. Biaya Produksi ... 85

3. Penerimaan ... 87

C. Analisis Efektivitas ... 93

D. Pandangan Ekonomi Syariah pada Bisnis POC Enaxno ... 95

BAB V : PENUTUP ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 107

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 109


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi ASPEK ... 53

Gambar 2. Logo POC Enaxno ... 54

Gambar 3. Struktur Organisasi POC Enaxno ... 55

Gambar 4. Proses Fermentasi Urine Kelinci ... 60

Gambar 5. Kondisi tanah Desa Tempuran Kec. Ngluyu Nganjuk ... 68

Gambar 6. Hasil Panen Desa Kalangan Kec. Gondang Nganjuk ... 68

Gambar 7. Pertanian Bawang Merah dan Lombok Desa Kedungsoko Kec. Sukomoro Nganjuk ... 69


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil uji POC Kelinci Enaxno pada berbagai tanaman ... 7

Tabel 2. Jenis-jenis Pupuk menurut Kandungannya ... 39

Tabel 3. Macam-macam cabang Enaxno ... 51

Tabel 4. Kandungan Pupuk Organik POC Enaxno ... 57

Tabel 5. Cara Pemakaian POC Enaxno ... 66

Tabel 6. Kandungan Unsur hara Tiap Hewan Ternak ... 77

Tabel 7. Modal Usaha UD. Sumber Organik tahun 2013-2015 ... 84

Tabel 8. Biaya Produksi UD. Sumber Organik tahun 2013 -2015 ... 86

Tabel 9. Produksi UD. Sumber Organik tahun 2013-2015 ... 87

Tabel 10. Penerimaan UD. Sumber Organik tahun 2013-2015 ... 89

Tabel 11. Laporan Rugi Laba ... 90

Tabel 12. Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas ... 91


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Dosen ... 110

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ... 111

Lampiran 3 Foto-foto kegiatan ... 112

Lampiran 4 Brosur POC ENAXNO ... 113


(15)

ABSTRAK

Muhamad Wildan Fawa’id, “Analisis Profitabilitas Dan Efektivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci Enaxno Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus UD. Sumber Organik Dan Petani Konsumen POC Enaxno Nganjuk)”,

Kata Kunci : POC Kelinci, Analisis Profitabilitas dan Efektivitas, halal

POC Kelinci hadir sebagai alternative masyarakat petani. Kelinci memiliki nilai ekonomis yang luar biasa di bandingkan dengan peternakan hewan lain, reproduksi lebih cepat, pemeliharaan relative mudah, dan lebih murah. Namun penggunaan POC Kelinci masih sangat awam di kalangan petani, padahal bila dilihat dari jangka panjang penggunaannya, pupuk organik lebih aman dan lebih bagus menjaga kandungan unsur hara pada tanah dibanding dengan pupuk kimia.

Menggunakan metode pendekatan kualitatif strategi dengan studi kasus eksplanatoris, dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstruktur, penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimanakah sebenarnya Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci dari perspektif Ekonomi Syariah, analisis Profitabilitas dan Efektivitas serta faktor-faktor pendukung dan penghambat perkembangan Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci.

Berdasarkan hasil penelitian di UD. Sumber Organik, tahun 2013 hingga 2015, total modal usaha sebesar Rp. 1.828.250, Rp. 1.389.667 dan Rp. 1.197.792 dengan jumlah ternak 60 ekor tahun 2013, 90 ekor tahun 2014 dan 120 ekor tahun 2015. Kemudian total biaya produksi Rp. 535.775,- Rp. 522.856,- dan Rp. 543.588, kenaikan di tahun 2015 disebabkan harga pelet yang naik seiring dengan naiknya bahan baku pembuatan pellet. Sedangkan di lihat dari sisi penerimaan berturut-turut dari tahun 2013 hingga 2015 adalah Rp. 95.955.000, Rp. 292.200.000,- dan Rp. 698.550.000,- selain meningkatnya volume pembuatan urine juga diikuti meningkatnya penjualan anakan usia dua bulan setiap 3 bulan sekali.

Nilai gross profit margin (GPM) peternakan UD. Sumber Organik pada tahun 2013, 2014 dan 2015 secara berturut-turut yaitu 1,45%, 1,62% dan 1,85% dengan rata-rata nilai GPM adalah 1,64%. Sedangkan nilai net profit margin (NPM) pada peternakan UD. Sumber Organik selama 2013 hingga 2015 berturut-turut sebesar 1,30%. 1,46% dan 1,66% dengan rata-rata 1,47%. Nilai Return of investmen (ROI) pada UD. Sumber Organik dari 2013-2015 secara berturut-turut sebesar 0,52%, 1,76% dan 2,92% dengan rata-rata 5,22%. Semakin tinggi dilai ROI maka semakin tinggi efektivitas perusahaan. Sedangkan nilai return of equity (ROE) adalah 1,16%, 1,14% dan 1,13% dengan nilai rata-rata 1,15%, sehingga keuntungan yang dibukukan tahun 2015 meningkat tajam sebesar Rp. 569.987.550,-

Dari segi kehalalan produk, menurut jumhur ‘ulama menyebutkan haram menjual urine kelinci, namun hukumnya menjadi halal ketika transaksi itu tidak diniatkan menjual urine namun penjualan diniatkan sebagai ganti biaya instalasi penampungan urine. Bahkan ketika urine ini mampu memberikan maslahat kepada banyak orang maka hukumnya adalah boleh.


(16)

ABSTRACT

Muhamad Wildan Fawa’id, “Analysis is Profitability And Organic Fertilizer Effectiveness Molten (POC) Enaxno's rabbit Sharia’s Economy Perspective (UD's case study. Organic source And POC Enaxno Nganjuk's Consumer Farmer)”.

Keywords : POC is rabbit, Analysis is Profitability and Effectiveness, Kosher

POC is rabbit is present as alternative farmer society. Rabbit has economic point that admirably at compares with animal husbandry any other, faster reproduction, relative's preserve is easily, and cheaper. But POC'S purpose rabbit is still really nontechnical among farmer, eventually if is seen of long-term its purpose, safe more organic fertilizer and more lovely look after nutrient element content on soiled against which chemical manure.

Utilizing kualitatif's approximate methods strategy with explanatory’s case study, and data collecting did by semi structures interview, this research to know and wording how actually Molten Organic Fertilizer (POC) Rabbit of Sharia’s Economy perspective, analysis is Profitability and Effectiveness and supporting factor and Organic Fertilizer developing resistors Molten (POC) Rabbit.

Base observational result at UD. Organic source, year 2013 until 2015, full scale seed money as big as Rp. 1. 828. 250, Rp. 1. 389. 667 and Rp. 1. 197. 792 by total breeds 60 years 2013, 90 years 2014 and 120 years 2015. Then total Rp's production cost. 535. 775,- Rp. 522. 856,- and Rp. 543. 588, ascension at year 2015 reverential price flatter that rising along with rise it pellet's makings raw material. Meanwhile at see of acceptance flank in a row of year 2013 until 2015 is Rp. 95. 955. 000, Rp. 292. 200. 000,- and Rp. 698. 550. 000,- besides increases it urine makings volume also been followed increases it son's sell age two months each 3 months once.

Point profit's grossmargin (GPM) UD's ranch. Organic source on year 2013, 2014 and 2015 respectively in a row which is 1,45%, 1,62% and 1,85% by average appreciative GPM is 1,64%. Meanwhile point netprofit ismargin (NPM) on UD's ranch. Organic source up to 2013 until 2015 in a row as big as 1,30%. 1,46% and 1,66% by average 1,47%. Point Return of investment (ROI) on UD. Organic source of 2013 2015 respectively in a row as big as 0,52%, 1,76% and 2,92% by average 5,22%. Value ROI's excelsior therefore corporate effectiveness excelsior. Meanwhile point return of equity (ROE) are 1,16%, 1,14% and 1,13% by average values 1,15%, so gain that kept book by year 2015 worked up sharps as big as Rp. 569. 987. 550,-

According to jumhur ‘ ulama naming bastard sells rabbit urine, but its law becomes kosher while that transactions is unintended sell urine but sell instead of urine relocation installation charge. Even when this urine can give benefit to there are many person therefore law it is may.


(17)

ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KELINCI ENAXNO PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus UD. Sumber Organik dan Petani Konsumen POC ENAXNO

Nganjuk)

Muhamad Wildan Fawa’id

Abstract : POC is rabbit is present as alternative farmer society. Utilizing kualitatif's approximate methods strategy with explanatory’s case study, and data collecting did by semi structures interview, this research to know and wording how actually Molten Organic Fertilizer (POC) Rabbit of Sharia’s Economy perspective, analysis is Profitability and Effectiveness and supporting factor and Organic Fertilizer developing resistors Molten (POC) Rabbit.

Base observational result at UD. Organic source, year 2013 until 2015, full scale seed money as big as Rp. 1. 828. 250, Rp. 1. 389. 667 and Rp. 1. 197. 792 by total breeds 60 years 2013, 90 years 2014 and 120 years 2015. Then total Rp's production cost. 535. 775,- Rp. 522. 856,- and Rp. 543. 588, ascension at year 2015 reverential price flatter that rising along with rise it pellet's makings raw material. Meanwhile at see of acceptance flank in a row of year 2013 until 2015 is Rp. 95. 955. 000, Rp. 292. 200. 000,- and Rp. 698. 550. 000,- besides increases it urine makings volume also been followed increases it son's sell age two months each 3 months once.

Point profit's gross margin (GPM) UD's ranch. Organic source on year 2013, 2014 and 2015 respectively in a row which is 1,45%, 1,62% and 1,85% by average appreciative GPM is 1,64%. Meanwhile point netprofitismargin (NPM) on UD's ranch. Organic source up to 2013 until 2015 in a row as big as 1,30%. 1,46% and 1,66% by average 1,47%. Point Return ofinvestment (ROI) on UD. Organic source of 2013 2015 respectively in a row as big as 0,52%, 1,76% and 2,92% by average 5,22%. Value ROI's excelsior therefore corporate effectiveness excelsior. Meanwhile point returnof equity (ROE) are 1,16%, 1,14% and 1,13% by average values 1,15%, so gain that kept book by year 2015 worked up sharps as big as Rp. 569. 987. 550,-

According to jumhur ‘ ulama naming bastard sells rabbit urine, but its law becomes kosher while that transactions is unintended sell urine but sell instead of urine relocation installation charge. Even when this urine can give benefit to there are many person therefore law it is may.


(18)

I

Dalam pergaulan sesama manusia, Islam mengajarkan agar manusia senantiasa berperilaku luhur dan terpuji. Dan diantara bentuk akhlak dan kepribadian mulia yang diajarkan oleh Islam kepada umatnya ialah sifat mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada orang lain dalam setiap keperluan hidupnya. Perniagaan adalah salah satu mata pencahariaan yang terpuji dalam Islam, bahkan menurut sebagaian ulama, perniagaan merupakan salah satu pencahariaan yang paling utama.

Salah satu mata pencaharian alternatif yaitu memproduksi Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci. Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan

Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).

Kelinci semula adalah hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa disebut Rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya. Di Indonesia dikenal adanya Kelinci Lokal yakni kelinci jawa (Lepus Negricollis) dan kelinci Sumatra yang sampai saat ini belum diternak. Menurut V. Veever Carter (1990) bahwa kelinci masuk ke jawa dan sumatra kira-kira tahun 1835 M dari India.

Kotoran dan urin sebagai bahan pembuatan gas methane, media untuk pertumbuhan jamur, sebagai bahan pembuat kompos, dan urin kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bunga anggrek. Produksi kotoran padat adalah jenis yang besar dapat mencapai 156 kg/ thn. Tipe sedang 100 kg/thn dan tipe kecil 35 kg/thn untuk satu ekor kelinci. Sedangkan urine kelinci yang sebelumnya dibuang


(19)

sebagai limbah sekarang mulai dioleh menjadi pupuk organic cair (POC) yang bermanfaat, seperti POC Kelinci Enaxno.

POC Kelinci Enaxno per bulan bisa mengolah 1000 liter urine, dengan harga Rp. 1000,- per liter. Urine-urine ini diambil dari 96 peternak Kelinci binaan dengan total 3000 ekor kelinci. Dari 1000 liter urine mentah menghasilkan 2000 botol ukuran 500 ml dengan harga Rp. 50.000,- per botolnya. Pemanfaatan urine mampu membantu mengurangi beban pakan sebesar 40%. Sampai sekarang penelitian masih dilakukan, untuk menghasilkan produk yang mampu digunakan di segala jenis tanaman, bisa menyuburkan tanah, pertumbuhan tunas dan membesarkan buah. Sehingga di harapkan semangat back to nature untuk kehidupan yang lebih baik segera terlaksana.

Adapun fokus penelitian ini adalah, untuk mengetahui Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci dari perspektif Ekonomi Syariah, untuk mengetahui analisis Profitabilitas dan Effectivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci, dan mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat perkembangan Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci. Objek penelitian ini pada Perusahaan UD. Sumber Organik, yang beralamatkan di Puri Mangundikaran Klurahan Mangundikaran Kec. Nganjuk Kab. Nganjuk.

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dangan pendekatan penelitian kualitatif ini semua fakta berupa kata-kata lisan maupun tulisan dari sumber data manusia yang telah diamati dan dokumen terkait lainnya disajikan data digambarkan apa adanya untuk selanjutnya ditelaah guna menemukan makna dan dalam penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu membuat paparan, uraian sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu, maka dalam penelitian ini kehadiran peneliti di lapangan diperlukan secara optimal mengenai analisis profitabilitas dan efektivitas pupuk organik cair (POC) kelinci enaxno nganjuk perspektif ekonomi syariah.


(20)

II

Istilah efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas adalah ”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.” Pengertian diatas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Efektivitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Pengertian sebagaimana dikemukakan oleh Susanto tersebut, bisa diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Memperhatikan pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang bersifat multi dimensional, artinya dalam mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan. Kata efektif sering dicampur adukkan dengan kata efisien walaupun artinya tidak sama, sesuatu yang dilakukan secara efisien belum tentu efektif.

Efektivitas selalu diukur berdasarkan prestasi, produktivitas dan laba. Seperti ada beberapa rancangan tentang memandang konsep ini dalam kerangka kerja dimensi satu, yang memusatkan perhatian hannya kepada satu kriteria evaluasi (contoh, produktivitas). Pengukuran efektivitas dengan menggunakan sasaran yang sebenarnya dan memberikan hasil daripada pengukuran efektivitas berdasarkan sasaran resmi.

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan (Profitable). Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditor, pemilik perusahaan dan terutama pihak manajemen perusahaan


(21)

akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan.

Pengguna semua sumber daya memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangkan dengan beban pokok penjualan dan beban-beban lainnya. Tujuan penggunaan profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.

5. Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6. Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan.

Profitabilitas dapat diukur dari tiga pendekatan yakni pendekatan penjualan dan pendekatan investasi. Ukuran yang banyak digunakan adalah return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan return on investment (ROI). Salah satu ukuran rasio profitabilitas yang sering juga digunakan adalah return on equity (ROE) yang merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan total modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi investasi yang nampak pada efektivitas pengelolaan modal sendiri. Cara menilai profitabilitas perusahaan tergantung dari total aktiva


(22)

III

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kabupaten Nganjuk sebanyak 165.907, dikelola oleh rumah tangga sebanyak 165.895 dan sebanyak 12 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan berbadan hukum. Kecamatan Tanjunganom, Rejoso dan Ngronggot merupakan tiga kecamatan dengan urutan teratas yang mempunyai jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu masing-masing 18.360 rumah tangga, 13.862 rumah tangga, dan 12.455 rumah tangga. Sedangkan Kecamatan Ngluyu merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 3.540 rumah tangga.

Sementara itu menurut hasil sensus peternakan populasi sapi dan kerbau hasil PSPK di Kabupaten Nganjuk mencapai 177.420 ekor. Sementara itu, dari hasil sensus pertanian 2013, populasi sapi dan kerbau mencapai 121.035 ekor. Apabila dirinci menurut kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak adalah Kecamatan Tanjunganom dengan jumlah populasi sebanyak 13.502 ekor, kemudian Kecamatan Ngronggot (11.945 ekor), dan Rejoso (9.163 ekor). Sedangkan kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling sedikit adalah Kecamatan Nganjuk dengan jumlah populasi sebanyak 2.176 ekor. Kelinci di Nganjuk belum dihitung karena belum masuk dalam komoditas daging karena jumlahnya yang minim.

Pupuk Cair Organik yang terbuat dari kencing sapi dibutuhkan 2 ekor ternak untuk keluasan 1 hektar , kencing kambing dan domba 20 ekor / hektar . Jika menggunakan urin kelinci dibutuhkan sebanyak 200 ekor untuk luas 1 ha. Jumlah produksi urine kelinci dewasa , rata-rata dari 10 ekor kelinci dapat di peroleh sebanyak 2 liter limbah cair per hari-nya.

Berdasarkan hasil riset Badan Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor, pada 2005 telah di ketahui kandungan unsur hara makro dan mikro urine kelinci unsur N P K rata-rata (N) 2,72% , (P) 1,1%, dan (K) 0,5% dan kandungan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan urine hewan yang lain seperti Sapi, Kambing , Domba, Kuda dan babi. Manfaat urine kelinci semakin super, jika urine kelinci yang telah diolah menjadi pupuk organik cair di dapat dari ternak yang mencapai umur


(23)

dewasa 6 hingga 8 bulan. Ini karena urine kelinci dewasa telah terbukti paling tinggi dan kaya kandungan unsur N , P, dan K.

Di beberapa daerah pertanian melonjaknya harga pupuk bersubsidi tidak sebanding dengan daya jual produk-produk pertanian. POC ENAXNO memberikan solusi di tengah-tengah kebingungan petani untuk meningkatkan hasil pertanian dan menurunkan biaya produksi. Selain itu jenis pupuk organik tidak hanya menyuburkan tanaman akan tetapi juga memelihara struktur tanah untuk masa yang akan datang. Melihat potensi yang luar biasa POC Kelinci perlu mendapatkan perhatian serius sehingga mampu memberikan lebih banyak manfaat kepada petani. Selain itu usaha pemenuhan kebutuhan POC Kelinci ini merupakan peluang yang luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena antara peternakan dan pertanian bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Penghitungan melalui metode analisis profitabilitas dan efektivitas menunjukkan bahwa usaha pemanfaatan urine kelinci ini sangat menguntungkan dengan tingkat pengembalian investasi yang cepat, karena masih minimnya pesaing dan banyaknya petani yang belum mengenal produk ini, selain itu POC ENAXNO ini bisa dimanfaatkan pada semua jenis tanah dan tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian di UD. Sumber Organik, dari data tahun 2013 hingga 2015 adalah total modal usaha Rp. 1.828.250, Rp. 1.389.667 dan Rp. 1.197.792 semakin banyak populasi ternak semakin efisien, dengan jumlah ternak 60 ekor tahun 2013, 90 ekor tahun 2014 dan 120 ekor tahun 2015. Kemudian total biaya produksi Rp. 535.775,- Rp. 522.856,- dan Rp. 543.588, kenaikan di tahun 2015 disebabkan harga pakan yang naik seiring dengan naiknya bahan baku pembuatan pellet. Sedangkan di lihat dari sisi penerimaan berturut-turut dari tahun 2013 hingga 2015 adalah Rp. 95.955.000, Rp. 292.200.000,- dan Rp. 698.550.000,- selain meningkatnya volume pembuatan urine juga diikuti meningkatnya penjualan anakan usia dua bulan setiap 3 bulan sekali.

Nilai gross profit margin (GPM) peternakan UD. Sumber Organik pada tahun 2013, 2014 dan 2015 secara berturut-turut yaitu 1,45%, 1,62% dan 1,85% dengan rata-rata nilai GPM adalah 1,64%. Sedangkan nilai net profit margin


(24)

turut sebesar 1,30%. 1,46% dan 1,66% dengan rata-rata 1,47%. Nilai Return of investmen (ROI) pada UD. Sumber Organik dari 2013-2015 secara berturut-turut sebesar 0,52%, 1,76% dan 2,92% dengan rata-rata 5,22%. Semakin tinggi dilai ROI maka semakin tinggi efektivitas perusahaan. Sedangkan nilai return of equity

(ROE) adalah 1,16%, 1,14% dan 1,13% dengan nilai rata-rata 1,15%, sejauh ini kurang efisien karena peningkatan gaji karyawan yang kurang relevan, butuh beberapa penyesuaian untuk bisa mewujudkan pembiayaan yang efisien, walaupun keuntungan yang di bukukan tahun 2015 meningkat tajam sebesar Rp. 569.987.550,-

Namun mengingat bahwa urine adalah benda najis, maka perlu telaah yang mendalam tentang hukum jual beli dan pemanfaatannya. Di beberapa literature di sebutkan, bahwa urine haram untuk dijual belikan, namun beberapa jumhur

ulama’ menyebutkan bahwa haram menjual urine kelinci, namun hukumnya menjadi halal ketika transaksi itu tidak diniatkan menjual urine namun sebagai ganti biaya instalasi penampungan urine. Bahkan ketika urine ini mampu memberikan maslahat kepada banyak orang maka hukumnya adalah boleh.

Sementara itu faktor-faktor pendukung POC ENAXNO adalah

a. Jumlah usaha pertanian di Kabupaten Nganjuk sebanyak 165.907, dikelola oleh rumah tangga sebanyak 165.895 dan sebanyak 12 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan berbadan hukum.

b. Semakin mahalnya harga pupuk bersubsidi sehingga menumbuhkan solusi bertani dengan menggunakan produk-produk organik.

c. Meningkatnya hasil pertanian dengan penggunaan pupuk kimia yang bisa di tekan dari 30%-50%.

Faktor-faktor penghambat yaitu

a. Masih kuatnya keyakinan petani bahwa hanya menggunakan pupuk kimia lah hasil panen bisa meningkat.

b. Terlalu luasnya wilayah Nganjuk, sehingga perlu lebih banyak tenaga untuk sosialisasi tentang manfaat berternak kelinci dan kefektifan POC-nya


(25)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Syari’atIslam adalah Syari’at yang mulia dan senantiasa mengajarkan dan menganjurkan setiap kemuliaan kepada umatnya dan melarang setiap hal yang hina dan akan mendatangkan kehinaan kepada pelakunya. Syari’at ini berlaku dalam segala aspek kehidupan manusia dimulai dari urusan manusia yang paling besar yaitu berkaitan dengan harga diri dan tujuan hidup mereka di dunia, hingga urusan mereka yang paling kecil. Dalam pergaulan sesama manusia, Islam mengajarkan agar manusia senantiasa berperilaku luhur dan terpuji. Dan diantara bentuk akhlak dan kepribadian mulia yang diajarkan oleh Islam kepada umatnya ialah sifat mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada orang lain dalam setiap keperluan hidupnya.1

Perniagaan adalah salah satu mata pencahariaan yang terpuji dalam Islam, bahkan menurut sebagaian ulama, perniagaan merupakan salah satu pencahariaan yang paling utama. Pendapat ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW,2

ُق : َلاَق ٍجْيِدَخ ِنْب ِعِفار ْنَع

ِت

وُسَر ََ َل

ِلُجرلا ُلَمَع : َلاَق ؟ُبَيْطَأ ِبْسَكْلا يَأ ِه َل

ُكَو ِهِدَيِب

ل

َ ب ْي ٍع

َم ْ ب

ُر

.ٍرو

َيابلأا هححص و مكاحا و دمأ هاورُ

1

Muhammad Arifin Badri, Sifat Perniagaan Rosulullah SAW, (Bogor : Pustaka Darul Ilmi, 2008), 11

2


(26)

2

Artinya:

Dari sahabat Rafi’ bin Khadij ia menuturkan : Dikatakan (Kepada Rasulullah SAW), “Wahai Rasulullah! Penghasilan apakah yang paling baik?”, Beliau menjawab, “Hasil pekerjaan seseorang dengan tangnnya sendiri, dan setiap perniagaan yang baik. (HR. Ahmad, ath- Tabrani, al Hakim, dan dishahihkan

oleh Syaikh al Bani)3

Diantara hal yang menunjukkan akan keutamaaan perniagaan ialah penegasan yang telah disebutkan dalam al Quran bahwa perniagaaan adalah suatu hal yang dihalalkan, sebagaimana dalam firman Allah SWT:













4

Artinya:

Allah telah menghalalkan jualan dan mengharamkan riba. 5

Salah satu mata pencaharian alternatif yaitu memproduksi Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci. Kelinci adalah hewan mamalia dari famili

Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo

Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).6

Kelinci semula adalah hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan

3

Musnad Ahmad, terj. Adib Bisri Musthofa (Semarang: asy-Syifa’, 1992), 192.

4

QS. al Baqarah (2) : 275

5

Kementerian Agama RI, al Quran dan Terjemahannya , (Bandung : Jumanatul „Ali Art, 2005), 48

6


(27)

3

dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa disebut Rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya.

Di Indonesia dikenal adanya Kelinci Lokal yakni kelinci jawa (Lepus Negricollis) dan kelinci Sumatra yang sampai saat ini belum diternak. Menurut V. Veever Carter (1990) bahwa kelinci masuk ke jawa dan sumatra kira-kira tahun 1835 M dari India.7

Kelinci di Indonesia, khususnya pulau Jawa, banyak diternakkan secara komersial oleh para peternak kelinci seperti di Lembang Jawa Barat, Malang Jawa Timur serta sebagian wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, dimana kelinci hias menjadi primadona para peternak. Sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hias, akan mereka jual sebagai kelinci pedaging, dimana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup besar dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di Lembang, sate kelinci dapat pula dijumpai di daerah-daerah pulau Jawa.8

Pada umumnya ternak kelinci yang banyak dipelihara di masyarakat terdiri dari 2 breeds yaitu Breeds Fur (hias) dan Fancy (kesenangan), dimana setiap kelompok breeds masih terbagi atas varietas-varietas berdasarkan warna rambut. Breeds Fur ( hias ) seperti Nedherland Drawf (ND), Anggora, Dutch,

7

Ibid, 2.

8

Faiz Manshur, Kelinci: Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu (Bandung : Nuansa, 2009), 19.


(28)

4

Hotot, Himalayan , sedangkan fancy (kesenangan) seperti New Zealand, Flamish Giant, Rex. Breed fur maupun Fancy semuanya memiliki warna yang bermacam-macam seperti albino (putih mata merah), sandy (pasir pantai),

fawn (coklat), sable, harlequin, tricolor,chicilia.9

Namun dalam perkembangannya muncul breeds dengan tujuan yang berbeda. Produk atau hasil dari beternak kelinci adalah sebagai berikut : Daging/karkas, anakan/bibit, bulu/kulit, hias/kesenangan, penelitian dan kotoran.

Hampir semua produk dari ternak kelinci termasuk hasil ikutannya dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun melalui suatu proses. Hal ini berarti masih terbuka kesempatan kerja bagi perorangan sebagai home industri atau secara besar-besaran. Tujuan dan Manfaat dari ternak kelinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pertama, Produksi Daging/karkas

Karkas atau daging ternak kelinci merupakan sumber energi, protein hewani yang bermutu, daging halus, mudah dicerna dan tidak diharamkan oleh agama. Teksturnya yang lembut dan gurih makin digemari karena kandungan kolesterol daging kelinci jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi atau kambing sehingga lebih sehat bila dikonsumsi.

Penghasil daging, bisa sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi keluarga. Tidak heran di tahun-tahun terakhir ini banyak bermunculan hotplate sate kelinci, bakso kelinci, dan lain sebagainya.


(29)

5

Dalil bahwa daging kelinci adalah halal, mungkin bagi sebagian orang memakan daging kelinci adalah syubhat (samar) karena perbedaan pandangan/ pendapat. Anas bin Malik r.a berkata : Kami kejutkan binatang kelinci (arnab) di Marridh Dhahran, lalu kawan-kawan kamipun memburunya dan merekapun lelah. Kemudian aku mendapatkannya lalu aku menangkapnya dan aku membawanya kepada abu Thalhah, maka beliaupun menyembelihnya dan beliau mengirim daging di atas paha atau dua pahanya kepada Rasulullah SAW, Rasulullah SAW menerima dan memakannya (HR Bukhari, Muslim).

Di antara jenis kelinci penghasil daging adalah : Flamish Giant, New Zealand, White England dll. Misalnya dalam peternakan terdapat 5 ekor induk kelinci yang bunting bersamaan dan dalam setahun melahirkan bersamaan pula, maka akan dihasilkan jumlah daging yang lebih besar daripada rata-rata produksi tahunan dari ternak potong.

Kedua, Penghasil anakan atau bibit

Tujuan penghasil anakan/ bibit adalah untuk mendapatkan ternak pengganti (replacement stock) dan juga ternak hias. Ternak kelinci merupakan jenis ternak prolific sehingga cepat berkembang biak, dimana seekor induk kelinci mampu melahirkan anaknya 5-7 kali dalam setahun dan sekali beranak 6-8 ekor (rata-rata 6 ekor, maka akan diperoleh jumlah anak sebanyak 30-42 ekor anak. Sedangkan pada ternak potong dalam waktu


(30)

6

setahun akan diperoleh anak satu ekor untuk ternak sapi dan 2-3 ekor untuk ternak kambing atau domba.10

Ketiga, Sebagai Ternak Hias dan Kesayangan/Kesenangan

Jenis kelinci yang banyak diminati untuk ternak hias antara lain : angora, lion, dan rex totol.11

Keempat, Sebagai Hewan Percobaan/Penelitian.

Sebagai bahan percobaan medis atau hewan laboratorium, dimana dalam uji coba sebuah penemuan baru biasanya dilakukan pada hewan percobaan terlebih dahulu.12

Kelima, Sebagai Penghasil Bahan baku Industri

Penghasil bulu dan Bahan baku industri, sebagai contoh adalah kelinci jenis angora. Dalam setahun seekor kelinci angora mampu menghasilkan 100-200 gram wool dengan 4 kali pemotongan. Tetapi di Negara kita belum ada pengolahan secara professional.misalnya saja kulit dan kaki, kulit kelinci dapat dipakai sebagai bahan kerajinan dalam membuat topi, jaket, hiasan dinding dan sebagainya. Sedangkan kepalanya untuk pakan hewan seperti anjing dan kucing, dan otaknya sebagai bahan pembuat vaksin bagi perusahaan farmasi.

Keenam, Hasil samping kotoran untuk Pupuk Organik

Kotoran dan urin sebagai bahan pembuatan gas methane, media untuk pertumbuhan jamur, sebagai bahan pembuat kompos, dan urin kelinci

10

Faiz Manshur, Kelinci: Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu (Bandung : Nuasa, 2009), 221.

11

Ibid, 229.

12


(31)

7

dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bunga anggrek.13 Produksi kotoran padat adalah jenis yang besar dapat mencapai 156 kg/ thn. Tipe sedang 100 kg/thn dan tipe kecil 35 kg/thn untuk satu ekor kelinci. Sedangkan urine kelinci yang sebelumnya dibuang sebagai limbah sekarang mulai dioleh menjadi pupuk organic cair (POC) yang bermanfaat, seperti POC Kelinci Enaxno.

POC Kelinci Enaxno adalah produksi home industry UD. Sumber organic milik Imam Basuki, seorang karyawan perusahaan swasta milik jawa pos group di kota Nganjuk. Melihat potensi pertanian yang luar biasa dan banyaknya peternak kelinci di Nganjuk, membuat Imam Basuki mencoba mengolah Urine kelinci menjadi pupuk cair alternative. Hasil dari penelitian selama 5 tahun, diberbagai kondisi tanah di 5 kecamatan diantaranya Nganjuk, Sukomoro, Prambon, Gondang dan Baron, menunjukkan hasil yang bervariasi. Yang dapat dijelaskan pada table berikut ini.

Tabel 1.

Hasil uji POC Kelinci Enaxno pada berbagai jenis tanaman14

No.

Jenis Tanaman

Luas Lahan

(m2)

Prosentase Pemupukan Hasil (ton)

Kimia

POC Enaxno

Tanpa POC

Dengan POC

1 Lombok 1.750 70% 30% 2 2,2

2 Brambang 1.750 60% 40% 2,9 2,3

3 Jagung 1.750 0% 100% 1,2 2

13

Ibid., 232

14


(32)

8

4 Padi 1.750 20% 80% 1,3 2

POC Kelinci Enaxno per bulan bisa mengolah 1000 liter urine, dengan harga Rp. 1000,- per liter. Urine-urine ini diambil dari 96 peternak Kelinci binaan dengan total 3000 ekor kelinci. Dari 1000 liter urine mentah menghasilkan 2000 botol ukuran 500 ml dengan harga Rp. 50.000,- per botolnya. Pemanfaatan urine mampu membantu mengurangi beban pakan sebesar 40%.15 Sampai sekarang penelitian masih dilakukan, untuk menghasilkan produk yang mampu digunakan di segala jenis tanaman, bisa menyuburkan tanah, pertumbuhan tunas dan membesarkan buah. Sehingga di harapkan semangat back to nature untuk kehidupan yang lebih baik segera terlaksana.

Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa, kotoran kelinci terutama urine potensinya luar biasa besar namun pada kenyataannnya belum tersentuh sama sekali, untuk itu judul ini sangat cocok untuk dijadikan penelitian untuk mengetahui seberapa besar factor profitabilitas dan effectivitas dalam mengembangkan bisnis pupuk organic cair (POC) kelinci.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis Profitabilitas dan Effectivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci?

15


(33)

9

2. Bagaimana Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci dari perspektif Ekonomi Syariah ?

3. Bagaimana Faktor-faktor pendukung dan penghambat perkembangan Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci dari perspektif Ekonomi Syariah.

2. Untuk mengetahui analisis Profitabilitas dan Effectivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat perkembangan Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci.

D. Kegunaan Penelitian

Diharapkan dengan mengetahui Ekonomi Syariah Analisis Profitabilitas dan Effectivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci Perspektif Ekonomi Syariah akan memberikan kegunaan yaitu:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan intelektualitas dan memperluas khasanah keilmuan, serta mampu Analisis Profitabilitas dan Effectivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci Perspektif Ekonomi Syariah pada masyarakat.


(34)

10

2. Bagi Lembaga Pendidikan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi lembaga pendidikan dalam rangka memperkaya literatur maupun keilmuan di bidang ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat

3. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk tidak memandang sebelah mata tentang besarnya potensi pasar daging dan POC kelinci (Produk Enaxno).

4. Bagi Badan-Badan Usaha

Penelitian ini diharapkan juga mampu memberikan manfaat bagi perusahaan atau badan-badan usaha lain untuk mengetahui besarnya potensi pasar daging dan POC Kelinci (Produk Enaxno) yang belum diproduksi secara profesional.

5. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan juga mampu memberikan wawasan pada masyarakat mengenai kelayakan bisnis ternak dan pemanfatan POC Kelinci (Produk Enaxno).

6. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu bagi siapa saja yang membaca dan diharapkan bisa memberikan bahan pertimbangan untuk memulai usaha demi kesejahteraan bersama.


(35)

11

E. Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada Analisis Profitabilitas dan Effectivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci Perspektif Ekonomi Syariah. Penelitian ini tidak membahas konsep pemanfaatan daging, bulu dan tulang karena hal itu sudah jelas-jelas dihalalkan oleh Rasulullah SAW.

F. Kerangka Konseptual

Istilah efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas adalah ”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.” Pengertian diatas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Efektivitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Pengertian sebagaimana dikemukakan oleh Susanto tersebut, bisa diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Memperhatikan pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang bersifat multi dimensional, artinya dalam mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki


(36)

12

walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan. Kata efektif sering dicampur adukkan dengan kata efisien walaupun artinya tidak sama, sesuatu yang dilakukan secara efisien belum tentu efektif.16

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan (Profitable). Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditor, pemilik perusahaan dan terutama pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yag dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut.

Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemen penting dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Pengguna semua sumber daya tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Laba

16

(http: //madhienyutnyut.blogspot.com/2012/02/pengertian-efektivitas menurut para.html diakses tanggal 26 Nopember 2012 Jam 12.30 WIB).


(37)

13

merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangkan dengan beban pokok penjualan dan beban-beban lainnya.

Tujuan penggunaan profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.

5. Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6. Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan.

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.


(38)

14

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

G. Telaah Pustaka

Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada penelitian tentang Analisis Profitabilitas dan Effectivitas Pupuk Organik Cair (POC) Kelinci Perspektif Ekonomi Syariah. Penelitan yang ada seperti Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci dan macam pengajiran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (cucumis sativus l.) varietas bella f117 karya Joni Wiguna yang mempelajari pengaruh interaksi pupuk organik cair urin kelinci dan pengunaan macam pengajiran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun varietas bella F1. Hasil percobaan menunjukan bahwa secara efek mandiri pemberian konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci pada konsentrasi 450 ml L-1 memberikan pengaruh lebih baik terhadap panjang tanaman, jumlah daun, jumlah bunga betina, jumlah bunga jantan, jumlah buah, bobot buah segar per tanaman dan bobot buah segar per petak. Kedua adalah Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kelinci Asep’s Rabbit Project, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat18 karya mahasiswa IPB Nandana Duta Widagdho. Penelitian tersebut m e n g a n a l i s i s a s p e k -a s p e k d a l a m k e l a y a k a n u s a h a s e c a r a d e s k r i p t i f y a n g m e l i p u t i a s p e k p a s a r ,

17Joni Wiguna, “

Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urin Kelinci dan Macam Pengairan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (cucumis sativus l.) varietas bella f1” (Skripsi—Universitas Winaya Mukti, Sumedang, 2010), 2.

18 Nandana Duta Widagdho, “Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kelinci Asep’s Rabbit

Project, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat”, (Skripsi—Institut Pertanian Bogor, 2008), 72.


(39)

15

a s p e k t e k n i s , a s p e k m a n a j e m e n , a s p e k h u k u m , d a n a s p e k s o c i a l , m e n g a n a l i s i s t i n g k a t k e l a y a k a n f i n a n s i a l p e t e r n a k a n k e l i n c i Asep’s Rabbit

Project , m e l a k u k a n a n a l i s i s switching value

u n t u k m e l i h a t t i n g k a t k e p e k a a n k e l a y a k a n u s a h a p e t e r n a k a n k e l i n c i

Asep’s Rabbit Project b i l a t e r j a d i p e r u b a h a n - p e r u b a h a n d a l a m f a k t o r p r o d u k s i . Ketiga,

Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urine Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (lycopersicum esculentum mill)19

karya Erika Dewi Nugraheni dan Paiman Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta (UPY). Penelitian tersebut menunjukan bahwa konsentrasi urine kelinci memberikan pengaruh nyata pada berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat kering daun, berat kering batang, dan berat kering akar. Frekuensi pemberian urin kelinci berpengaruh pada berat kering tanaman, berat kering daun, berat kering batang dan berat kering akar. Konsentrasi terbaik urin kelinci yaitu 3000 ppm pada pertumbuhan tanaman. Frekuensi pemberian urin kelinci 9 kali memberikan pertumbuhan yang terbaik.

Jadi selama ini penelitian-penelitian yang ada banyak yang fokus pada kelayakan usaha dan produktivitas tanaman yang dipupuk menggunakan

19 Erika Dewi Nugraheni dan Paiman, “Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk

Urine Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill)”, (Skripsi -- Universitas PGRI Yogyakarta, 2010), 3


(40)

16

pupuk organik cair urine kelinci yang terbukti bagus untuk tanaman, namun belum ada penelitian-penelitian yang membahas tentang kelayakan bisnis urine kelinci dalam perspektif ekonomi syariah, mengingat urine adalah barang najis yang haram untuk diperjualbelikan.

H. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.20 Dangan pendekatan penelitian kualitatif ini semua fakta berupa kata-kata lisan maupun tulisan dari sumber data manusia yang telah diamati dan dokumen terkait lainnya disajikan data digambarkan apa adanya untuk selanjutnya ditelaah guna menemukan makna dan dalam penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu membuat paparan, uraian sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu, maka dalam penelitian ini kehadiran peneliti di lapangan diperlukan secara optimal mengenai analisis profitabilitas dan efektivitas pupuk organik cair (POC) kelinci enaxno nganjuk perspektif ekonomi syariah. 21

Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat partisipan dan kehadiran peneliti diketahui statusnya oleh subjek dan informan. Bentuk partisipasi peneliti yaitu mengamati secara langsung

20

Lexy Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rineka Cipta, 1998), 3.

21


(41)

17

dan jelas apa yang terdapat dilapangan. Penelitian ini dilakukan pada UD. Sumber Organik yang beralamat di Puri Mangundikaran, Block C5 No.5 RT/RW : 4 / 8 Mangundikaran Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk.

Data dalam penelitian ini adalah semua data atau informasi yang diperoleh dari para informan yang dianggap paling mengetahui dengan jelas mengenai fokus penelitian yang diteliti. Data juga diperoleh dari dokumentasi yang menunjang terhadap fokus penelitian atau data yang berbentuk kata-kata tertulis maupun tindakan.

Dalam penelitian, peniliti akan mengeksploitasi jenis data kualitatif yang terkait dengan masing-masing fokus penelitian yang sedang diamati, meliputi proses pengumpulan urine dari peternak, pengolahan urine mentah hingga menjadi produk, proses pemasaran sampai ke tangan petani serta promosi produk, dan rekapitulasi hasil penjualan produk setiap bulan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Pemilik sekaligus manager UD. Sumber Organik, yaitu Imam Basuki 2. Ahli mikroba,Ahmat Syaikhu, S.Pt dan Prof. Mariono

3. Bagian pemasaran Agung dan Ismadi.

4. Peternak Kelinci binaan yang berjumlah 96 peternak, yang dikoordinasi 11 peternak

5. Konsumen POC Kelinci Enaxno yaitu petani-petani sayuran dan tanaman holtikultura di kawasan Nganjuk.


(42)

18

Untuk memperoleh data dari lapangan dalam rangka mendeskripsikan dan menjawab permasalahan yang diteliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.22

Dalam hal ini peneliti langsung melibatkan diri dalam latar yang sedang diteliti. Observasi digunakan untuk mengetahui lokasi peternakan kelinci dan tempat untuk berdiskusi setiap bulan, proses mengumpulkan urine dan produksi urine, lahan untuk mengaplikasikan produk, serta peta pemasaran dan promosi.

2. Metode interview (wawancara)

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Chalid Narbuko menyatakan “wawancara adalah proses tanya jawab yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.23

Dalam penelitian kualitas, desain yang digunakan bersifat luwes, sehingga tidak ada aturan pasti dala jumlah sampel yang harus diambil. Jumlah sampel tergantung pada apa yang ingin diketahui peneliti, tujuan

22

S. Margono, Metotodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 158.

23


(43)

19

penelitian, konteks, apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Validitas, kedalaman arti dan

insight yang dimunculkan lebih berhubungan dengan kekayaan informasi dari kasus atau sampel yang dipilih daripada jumlah sampel. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel (narasumber) wawancara digunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan sampel dalam pertimbangan tertentu.

Dalam hal ini penulis mewawancarai, pemilik UD. Sumber Organik, yaitu Imam Basuki. Ahli mikroba,Ahmat Syaikhu, S.Pt dan Prof. Mariono Bagian pemasaran Agung dan Ismadi. Peternak Kelinci binaan yang berjumlah 96 peternak, yang dikoordinasi 11 peternak. Konsumen POC Kelinci Enaxno yaitu petani-petani sayuran dan tanaman holtikultura di kawasan Nganjuk.

3. Metode dokumentasi

Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data yang bersumber dari non insani.

Dikemukakan Suharsimi Arikunto metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah rapat agenda dan sebagainya.24 Data yang dibutuhkan tentang catatan perubahan formula POC Kelinci Enaxno dan hasil terapannya pada berbagai macam tanaman dan kondisi tanah.

24


(44)

20

Foto-foto hasil produksi pertanian sebelum dan sesudah menggunakan POC Kelinci Enaxno, hasil pendampingan di beberapa kecamatan untuk meninjau langsung kemampuan POC Kelinci Enaxno, data peningkatan dan penurunan produksi serta penjualan produk, berbagai macam kajian dan literature dari berbagai universitas tentang penerapan urine kelinci, profil peternak-peternak kelinci yang telah sukses membudidayakan kelinci dengan memanfaatkan bulu, daging, kotoran dan urine.

A n a l i s i s d a t a y a n g d i g u n a k a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i d i l a k u k a n s e c a r a k u a l i t a t i f d a n k u a n t i t a t i f . D a t a y a n g b e r s i f a t k u a l i t a t i f d i a n a l i s i s u n t u k m e n g k a j i b e b e r a p a a s p e k , a s p e k -a s p e k y -a n g d i -a n -a l i s i s i n i -a d -a l -a h -a s p e k t e k n i s , p a s a r , d a n m a n a j e m e n .

A n a l i s i s k u a n t i t a t i f d i l a k u k a n d e n g a n m e n g a n a l i s a a s p e k p r o f i t a b i l i t a s d a n e f e k t i v i t a s P O C E N A X N O . D a l a m a n a l i s a k u a n t i t a t i f d i l a k u k a n p e r h i t u n g a n n i l a i u a n g d e n g a n m e m b a n d i n g k a n b i a y a d a n m a n f a a t y a n g d i p e r o l e h p a d a m a s a s e k a r a n g d e n g a n m a s a y a n g a k a n d a t a n g m e l a l u i t i n g k a t


(45)

21

d i s k o n t o t e r t e n t u . D a t a d a n i n f o r m a s i y a n g d i p e r o l e h d i o l a h s e c a r a m a n u a l y a i t u d e n g a n m e n g g u n a k a n k a l k u l a t o r m a u p u n d e n g a n m e n g g u n a k a n p r o g r a m k o m p u t e r m i c r o s o f t e x c e l 2 0 1 0 , k e m u d i a n h a s i l n y a d i i n t e p r e t a s i k a n s e c a r a d e s k r i p t i f .

A n a l i s a f i n a n s i a l m e n g o l a h d a t a m e n g g u n a k a n P e n g o l a h a n d a t a t e r s e b u t d i l a k u k a n b e r d a s a r k a n p a d a k e r a n g k a p e m i k i r a n y a n g t e l a h d i s u s u n . Ukuran yang banyak digunakan adalah return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan return on investment (ROI). Salah satu ukuran rasio profitabilitas yang sering juga digunakan adalah return on equity (ROE) yang merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan total modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi investasi yang nampak pada efektivitas pengelolaan modal sendiri. Cara menilai profitabilitas perusahaan adalah bermacam-macam tergantung dari total aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. S e l a i n i t u d i l a k u k a n p u l a a n a l i s i s s e n s i t i v i t a s u n t u k m e l i h a t k e p e k a a n u s a h a P O C


(46)

22

E N A X N O d a l a m m e n g h a d a p i k e m u n g k i n a n t e r j a d i n y a p e r u b a h a n .

Analisis data di sini merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola dan mensistematisnya, mencari dan menentukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.25

Teknik analisis ini bertujuan untuk menetapkan data secara sistematis, catatan hasil observasi, wawancara dan lain-lainnya berfungsi untuk meningkatkan pemahaman tentang kasus yang diteliti yang menyajikannya, sebagai temuan bagi orang lain, sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.26

Langkah-langkah yang dipelukan untuk menempuh dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Data reduction (reduksi data)

Pada langkah ini yang dilakukan peneliti adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal-hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

2. Data display (penyajian data)

Pada langkah ini yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan penyajian informasi melalui bentuk teks naratif selanjutnya diringkas dalam bentuk

25

Moeloeng, Metodologi, 248.

26


(47)

23

bagan. Kemudian peneliti menyajikan informasi hasil penelitian berdasarkan pada susunan yang telah diabstraksikan dalam bagan tersebut. 3. Conclusion drawing/verification (kesimpulan)

Pada langkah ini yang dilakukan peneliti yaitu menguji kebenaran setiap makna yang muncul dari data. Disamping menyandarkan pada klasifikasi data, peneliti juga mendiskusikan abstraksi data yang tertuang dalam bagan. Setiap data yang menunjang komponen bagan diklarifikasikan kembali dengan informan, apabila hasil klarifikasi memperkuat kesimpulan data untuk komponen tersebut siap dihentikan.27

Untuk memenuhi keabsahan data tentang analisis finansial dan ekonomi terhadap kelayakan bisnis pupuk organik cair (poc) kelinci enaxno, peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

1. Perpanjangan keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan yang dilakukan peneliti pada waktu pengamatan di lapangan akan memungkinkan peningkatan kepercayaan data yang dikumpulkan karena dengan perpanjangan keikutsertaan, peneliti akan banyak mendapatkan informasi, pengalaman, pengetahuan dan dimungkinkan peneliti bisa menguji kebenaran informasi yang diberikan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari respon serta membangun kepercayaan subyek yang diteliti.28

27

Burhan Bungin, Metodologi Kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004),229.

28


(48)

24

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang dicari dan kemudian memusatkan dari pada hal-hal tersebut secara rinci. Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci serta berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol, kemudian peneliti menelaahnya secara rinci sehingga seluruh faktor mudah dipahami.29

3. Trianggulasi

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dengan ini peneliti menggunakan sumber dengan jalan:

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara b) Membandingkan apa yang dikatakan orang dengan kenyataan yang ada

dalam lembaga

c) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian.30

Dalam penelitian ini melalui beberapa tahap penelitian yang sesuai dengan model yang dikemukakan oleh Moleong, yaitu:

1. Tahap sebelum ke lapangan yang meliputi kegiatan mencari permasalahan penelitian melalui bahan-bahan tertulis, menentukan fokus penelitian

29

Ibid, 177

30


(49)

25

dengan menghubungi lokasi penelitian, mengusulkan usulan penelitian dan seminar usulan penelitian

2. Tahap pekerjaan lapangan, hal ini meliputi kegiatan pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian dan pencatatan data. 3. Tahap analisis data, yang meliputi analisis data, penafsiran data,

pengecekan keabsahan data serta memberikan makna

4. Tahap penulisan laporan yakni meliputi kegiatan menyusun hasil penelitian dan perbaikan hasil penelitian.31

31


(50)

BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL

A.Analisis Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas

Rasio keuangan adalah petunjuk yang menuntun manajeman sebuah perusahaan menetapkan brbagai target serta standar. Rasio keuangan sangat membantu para manajer keuangan dalam menetapkan setrategi jangka panjang yang menguntungkan serta dalam membuat keputusan jangka pendek yang efektif. Berdasarkan informasi dari rasio-rasio keuangan dapat diketahui kondisi keuangan suatu perusahaan dari berbagai aspek, namun rasio-rasio keuangan tersebut hanyalah refleksi dari apa yang sebenarnya terjadi, dan harus dikelola realitasnya.35

Kondisi keuangan dapat dilihat dalam berbagai aspek, yaitu :

1. Aspek likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek dengan dana lancer yang tersedia

2. Aspek solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi keajiban finansialnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dibiayai dengan hutang.

3. Aspek aktivitas usaha yaitu kemampuan perusahaann untuk menjaga stabilitas usahanya sehingga bias bertahan hidup dan berkembang secara

35

NI Luh Putu Wiagustini, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Bali : Udayana University Press, 2010), 75.


(1)

103

pemanfaatan urine kelinci ini sangat menguntungkan dengan tingkat pengembalian investasi yang cepat, karena masih minimnya pesaing dan banyaknya petani yang belum mengenal produk ini, selain itu POC ENAXNO ini bisa dimanfaatkan pada semua jenis tanah dan tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian di UD. Sumber Organik, dari data tahun 2013 hingga 2015 adalah total modal usaha Rp. 1.828.250, Rp. 1.389.667 dan Rp. 1.197.792 semakin banyak populasi ternak semakin efisien, dengan jumlah ternak 60 ekor tahun 2013, 90 ekor tahun 2014 dan 120 ekor tahun 2015. Kemudian total biaya produksi Rp. 535.775,- Rp. 522.856,- dan Rp. 543.588, kenaikan di tahun 2015 disebabkan harga pakan yang naik seiring dengan naiknya bahan baku pembuatan pellet. Sedangkan di lihat dari sisi penerimaan berturut-turut dari tahun 2013 hingga 2015 adalah Rp. 95.955.000, Rp. 292.200.000,- dan Rp. 698.550.000,- selain meningkatnya volume pembuatan urine juga diikuti meningkatnya penjualan anakan usia dua bulan setiap 3 bulan sekali.

Nilai gross profit margin (GPM) peternakan UD. Sumber Organik

pada tahun 2013, 2014 dan 2015 secara berturut-turut yaitu 1,45%, 1,62% dan 1,85% dengan rata-rata nilai GPM adalah 1,64%. Sedangkan nilai net profit margin (NPM) pada peternakan UD. Sumber Organik

selama 2013 hingga 2015 berturut-turut sebesar 1,30%. 1,46% dan 1,66% dengan rata-rata 1,47%. Nilai Return of investmen (ROI) pada UD.

Sumber Organik dari 2013-2015 secara berturut-turut sebesar 0,52%, 1,76% dan 2,92% dengan rata-rata 5,22%. Semakin tinggi dilai ROI


(2)

104

maka semakin tinggi efektivitas perusahaan. Sedangkan nilai return of

equity (ROE) adalah 1,16%, 1,14% dan 1,13% dengan nilai rata-rata

1,15%, sejauh ini kurang efisien karena peningkatan gaji karyawan yang kurang relevan, butuh beberapa penyesuaian untuk bisa mewujudkan pembiayaan yang efisien, walaupun keuntungan yang di bukukan tahun 2015 meningkat tajam sebesar Rp. 569.987.550,-

2. Namun mengingat bahwa urine adalah benda najis, maka perlu telaah yang mendalam tentang hukum jual beli dan pemanfaatannya. Di beberapa literature di sebutkan, bahwa urine haram untuk dijual belikan, namun beberapa jumhur ulama’ menyebutkan bahwa haram menjual urine kelinci, namun hukumnya menjadi halal ketika transaksi itu tidak diniatkan menjual urine namun sebagai ganti biaya instalasi penampungan urine. Bahkan ketika urine ini mampu memberikan maslahat kepada banyak orang maka hukumnya adalah boleh.

3. Faktor-faktor pendukung POC ENAXNO adalah

a. Lahan pertanian di Kabupaten Nganjuk sangatlah luas Di Nganjuk sendiri Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kabupaten Nganjuk sebanyak 165.907, dikelola oleh rumah tangga sebanyak 165.895 dan sebanyak 12 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan berbadan hukum.

b. Semakin mahalnya harga pupuk bersubsidi sehingga menumbuhkan solusi bertani dengan menggunakan produk-produk organic.


(3)

105

c. Meningkatnya hasil pertanian dengan penggunaan pupuk kimia yang bisa di tekan dari 30%-50% membuat POC ENAXNO kian di minati konsumen

Faktor-faktor penghambat yaitu

a. Masih kuatnya keyakinan petani bahwa hanya menggunakan pupuk kimia lah hasil panen bisa meningkat.

b. Produksi urine kelinci yang belum bisa maksimal karena belum banyak peternak kelinci, kebanyakan masyarakat menilai kelinci hanya sebagai hewan hias bukan sebagai penghasil daging, fur (bulu)

dan pupuk.

c. Terlalu luasnya wilayah Nganjuk sehingga perlu lebih banyak tenaga untuk melakukan sosialisasi penggunaan produk organik dari pada kimia.

B. Saran

Kelinci hanyalah contoh kecil dari pemanfaatan hewanii yang masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan dalam menyokong dunia pertanian. Masih banyak sekali potensi hewani yang belum dimanfaatkan manusia dari hewan lucu dan mengemaskan ini. Untuk itu berbagai macam penelitian layak untuk dilakukan berikut pandangan syariah tentang pemanfaatannya, diantaranya :

1. Dalam penelitian ini, kami hanya mengarah kepada pemanfaatan urine dan menghitung potensi ekonomi dan finansialnya, kami belum meneliti tentang


(4)

106

fermentasi urine kelinci dan accecoris yang bisa dihasilkan dari kelinci termasuk di dalamnya potensi bisnis kuliner dengan bahan dasar kelinci. 2. Ternak kelinci masih dipandang sebelah mata bagi sebagian besar

masyarakat, untuk itu pendidikan dan sosialisasi ternak kelinci merupakan kegiatan yang luar biasa untuk memberikan wawasan masyarakat luar tentang ternak dengan biaya yang ringan namun tingkat pengembalian investasi yang cepat.

3. Sosialisasi ini juga memberikan pandangan kepada masyarakat tentang kandungan daging kelinci yang rendah kolesterol dan memiliki protein yang hampir sama dengan daging ayam. Sehingga daging kelinci bisa dikonsumsi oleh semua kalangan dan semua umur tanpa khawatir ada efek samping yang membahayakan. Bila hal ini terjadi maka daging kelinci bisa mengimbangi keberadaan daging sapi yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.F, Munawwir dan Adib Bisri, Kamus al Bisri, Surabaya : Pustaka Progresif, 1999.

A.W. Munawwir, Kamus al Munawwir, Surabaya : Pustaka Progresif, 2002 Ahmad, Sunan Ahmad, terj. Achmad Sunarto. Semarang : CV. Asy-Syifa’, 1993. Alexandri, Moh. Benny. Manajemen Keuangan dan Bisnis. Bandung : Alfabeta,

2009

Amalia, Y. Penggunaan Pupuk Organik Cair Untuk Mengurangi Dosis Penggunaan Pupuk Anorganik pada padi sawah (Oryza Sativa L.) Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2011.

Analisis Uji Kualitas Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian Jurusan Tanah Nomor : 361 / UN. 10.4/T/PG-KT/2014

Az Zuhaili, Wahbah. Tafsir al Munir Jilid 1: Aqidah Syariah Manhaj. Jakarta : Gema Insani, 2013.

Bin Badri, Muhammad Arif. Sifat Perniagaan Rosulullah SAW. Bogor : Darul Illmi, 2008.

BPS. “Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013”. dalam

www.bpskabupatennganjuk.blogspot.com/Angka Sementara HasilSensus

Pertanian 2013. (17 Januari 2015).

Budiraharjo, Kustopo dan Migie Handayani. Analisis Profitabilitas dan Kelayakan Finansial Usaha Ternak Itik di Kecamatan Pagerbarang

Kabupaten Tegal. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro

Semarang, 2008.

Dewi Aisyah, dkk. Analisis Profitabilitas Usaha Penggemukan Peternakan Sapi

Potong (Studi di UD. Hadi Putra Desa Ngijo Kecamatan Karangploso

Kabupaten Malang). Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, 2012. Djufry, Fajry dan Ramlan. Uji efektivitas pupuk organic cair plus hi-tech 19 pada

tanaman sawi hijau di Sulsel. Balai pengkajian teknologi Pertanian

Sulawesi Selatan, 2013.

Faizin, Abdul Wahid dan Nash Akbar. Tafsir Ekonomi Kontemporer. Jakarta : Madani Publishing House, 2010.


(6)

108

Ferweither, Alan. Temukan Strategi hebat melakukan Penjualan. Solo: Tiga Serangkai, 2013

Ibrahim, Yacob. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta, 2003. Jakfar, Kasmir. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Kencana, 2003.

Khallaf, Abdul Wahab. Kaidah-kaidah Hukum Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002

Maragaretha, Farah. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Dian Rakyat, 2014.

Mardani. Ayat-ayat dan hadist Ekonomi Syariah. Jakarta : Rajawali, 2013.

Prayitna, Nuning. Agar Kelinci Hias Tampil Menawan. Jakarta : AgroMedia Pustaka, 2011.

Sarwono. Kelinci Potong dan Hias. Jakarta : Agro Media Pustaka, 2010.

Setyanto, Nasri Widha dkk. “Desain Eksperimen Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik Berbahan Baku Kotoran Kelinci”. Jemis Vol. 2

No. 2, (2014).

Simanungkalit, dkk. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian 2006.

Sjahrial, Darmawan dan Djahotman Putra. Akuntansi Manajemen. Jakarta : mitra Wacana Media, 2012.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan,(Pendekatan kualitatif, kuantitatif,

dan R&D). Bandung : Alfabeta, 2007.

Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta:Teras, 2009.

Wiagustini, Ni Luh Putu. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press, 2010.

Widagdho, Nandana Duta. “Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kelinci Asep’s Rabbit Project, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat”. Skripsi— Institut Pertanian Bogor, 2008.