KORELASI ANTARA DEMA DENGAN KADAR IgM DAN IgG ANAK YANG MENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE | Tanra | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8008 26321 1 PB

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Mei 2015

KORELASI ANTARA LAMA DEMA DENGAN KADAR IgM DAN IgG
ANAK YANG MENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE
Andi Alfia Muthmainnah Tanra1, Nahwa Arkhaesi2, Hardian3
1

Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK UNDIP
Staf pengajar Bagian IKA FK UNDIP, Jl. Dr. Sutomo No.18 Semarang
3
Staf pengajar Bagian Fisiologi FK UNDIP, Jl. Dr. Sutomo No.18 Semarang
2

ABSTRACT
Background: The production of antibody increases 20 times higher when human gets fever
compared at normal temperature. Antibody that formed, IgM and IgG, have important role
in immunopathogenesis of DHF. These can eliminate virus so that ease the course of the
disease. The aim of this research was to prove the correlation between length of fever and
IgM and IgG level.

Methods: This observasional research was conducted with medical record of DHF
patients who were treated at Dr. Kariadi Hospital in December 2010-May 2011. Research
subjects were 26 children aged 3-14 years old. The length of fever were known from family
anamnesis data and measurement results during treatment period in Dr. Kariadi Hospital.
Anti dengue IgM and IgG levels derived from serologic data that used dipstick ELISA.
Spearman’s correlation test was permormed to determine the correlation between
variables.
Results: The average of length of fever on research subjects 5,3 (± 2,26) days while the
average levels of IgM 2,7 (± 0,55) and IgG 2,8 (± 0,49). Spearman’s correlation test
showed that correlation between length of fever and IgM level was negative one with
moderate correlation strength (r = -0,46; p = 0,02) whereas length of fever did not
correlate with IgG level (r = -0,26; p = 0.2) and ratio of IgM/IgG (r = -0,25; p = 0,2).
Conclusion: The length of fever didn’t has correlation with IgG but it had negative
correlation with IgM level.
Keywords: length of fever, IgM, IgG, IgM/IgG ratio

70

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...


MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Mei 2015

ABSTRAK
Latar belakang: Pada saat demam produksi antibodi meningkat 20 kali dibandingkan
pada suhu normal. Antibodi yang terbentuk dan berperan penting dalam imunopatogenesis
DBD adalah IgM dan IgG. Antibodi ini dapat mengeliminasi virus sehingga memperingan
jalannya penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan korelasi antara lama
demam dengan kadar IgM, IgG.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan menggunakan data pasien
DBD yang dirawat di RSDK pada bulan Desember 2010-Mei 2011. Subyek penelitian
berjumlah 36 anak yang berumur 3-14 tahun. Lama demam diketahui dari data hasil
anamnesis orang tua pasien dan hasil pengukuran selama perawatan di RSDK. Kadar IgM
dan IgG diperoleh dari data pemeriksaan serologis yang menggunakan dipstik ELISA. Uji
korelasi Spearman dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel.
Hasil: Rerata lama demam DBD subyek penelitian adalah 5,3 (± 2,26) hari sementara
rerata kadar IgM 2,7 (± 0,55) dan IgG 2,8 (± 0,49). Uji korelasi Spearman didapatkan lama
demam menunjukkan korelasi negatif dengan kadar IgM dengan kekuatan korelasi sedang
(r=-0,46; p=0,02) sedangkan lama demam tidak ada korelasi dengan kadar IgG (r=-0,26;

p=0.2) dan rasio IgM/IgG (r=-0,25; p=0,2).
Simpulan: Lama demam tidak mempunyai korelasi dengan IgG tetapi berkorelasi negatif
dengan kadar IgM.
Kata kunci: lama demam, IgM, IgG, rasio IgM/IgG

tahunnya

PENDAHULUAN

dengan

angka

kematian

mencapai 22.000 jiwa.2 Di Indonesia
Demam berdarah dengue (DBD)

penyakit ini menempati urutan ke-19


dan

penyebab kematian semua umur.3 Pada

endemis di seluruh negara beriklim tropis

tahun 2008 semua kota/kabupaten di

merupakan
dunia.1

re-emerging

disease

bisa

Jawa Tengah diindikasi terjangkit DBD

subtropis.


dengan angka kejadian tertinggi di Kota

Tenggara

Semarang.4 Angka kesakitan di kota ini

merupakan daerah dengan angka kejadian

berdasarkan data tahun 2009 mencapai

tertinggi yang terutama menyerang anak-

26,69 per 10.000 penduduk.5

di

Penyakit

ditemukan


di

Meskipun

begitu,

ini

kawasan
Asia

juga

anak. Berdasarkan data WHO, 250.000

DBD dapat didefinisikan sebagai

hingga 500.000 kasus DBD terjadi setiap


suatu sindrom yang timbul akibat infeksi

71

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

virus

dengue

dengan

gejala

utama

Mei 2015


(terutama IgM dan IgG) yang berasal dari
sel-sel

yang disertai leukopenia, limfadenopati,

Pembentukan

trombositopenia, dan diatesis hemoragik.

(khususnya IgM) di awal saat dengue

Menurut

1999,

masuk ke dalam tubuh berperan untuk

berdasarkan:

mengeliminasi virus. Keberadaan proses


1)pemeriksaan klinis yang menunjukkan

ini dapat memperingan penyakit selama

adanya demam antara 2-7 hari, tanda-

kadar IgM cukup banyak. Jika kadar IgM

tanda perdarahan, hepatomegali, dan

rendah, infeksi akan berjalan lebih berat

syok, serta 2)pemeriksaan laboratorium

karena proses eliminasi virus tidak

yang memperlihatkan trombositopeni dan

memadai.9


kriteria

diagnosisnya

WHO

ditegakkan

hemokonsentrasi.6,7

plasma

B.8,9,10

demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi

limfosit

immunoglobulin


Penelitian ini bertujuan untuk

Demam tidak hanya merupakan

membuktikan

korelasi

antara

lama

respon terhadap suatu infeksi tetapi juga

demam dengan kadar IgM dan IgG serta

sebagai

tubuh

rasio IgM/IgG pada anak yang menderita

terhadap penyakit. Pada kondisi ini

demam berdarah dengue. Hasil penelitian

produksi antibodi dan proliferasi serta

yang diperoleh harapannya bermanfaat

aktivasi sel limfosit-T meningkat sampai

untuk

dengan

menambah

strategi

20

kali

pertahanan

dibandingkan

pada

temperatur normal.6

membantu

informasi

imunopatogenesis

Pada proses infeksi dengue salah

diagnosis

dan

mengenai

demam

berdarah

dengue.

satu respon imun yang berperan adalah
respon imun seluler yaitu limfosit T. Sel
limfosit T, baik T-helper (CD4+) dan T-

METODE
Penelitian ini merupakan studi

sitotoksik (CD8+), akan teraktivasi akibat

observasional

stimulus sitokin seperti IFN atau karena

disain cross sectional. Sampel diambil

adanya infeksi makrofag oleh virus. Sel T

secara purposive sampling dari data

CD4+ mengaktivasi sel limfosit B untuk

penderita DBD yang dirawat di Bangsal

kemudian membentuk immunoglobulin

Infeksi Tropis Bagian Anak RSUP Dr.

72

dengan

menggunakan

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Mei 2015

Kariadi Semarangdari bulan Desember

serologis yang tidak lengkap dieksklusi

2010 hingga Mei 2011. Besar sampel

dari penelitian.
Analisis

dihitung menggunakan rumus untuk uji

deskriptif

dilakukan

hipotesis dengan menggunakan koefisien

untuk data nominal (ordinal/kategorikal)

korelasi 0,6 sehingga diperoleh sampel

disajikan

sebanyak 20 pasien. Jumlah sampel

frekuensi dan proporsi (%) sedangkan

tersebut ditambah dengan koreksi drop

data numerik disajikan dalam bentuk

out sehingga diperoleh sampel minimal

rerata dan simpang baku pada setiap

sebanyak 23 pasien.

karakterstik umum subyek penelitian.

Varibael

bebas

dalam

Analisis

adalah lama

bentuk

distribusi

digunakan

demam yang datanya diperoleh dari hasil

mengetahui

anamnesis pasien atau orang tuanya

demam dengan kadar IgM dan IgG

mengenai onset demam sebelum masuk

perawatan hari ke-5 menggunakan uji

rumah sakit dan dari hasil pengukuran

korelasi

suhu

keseluruhan

badan

pasien

DBD

selama

Spearman.

perawatan di RSUP Dr. Kariadi. Variabel

komputer.

tergantung adalah kadar IgM dan IgG

HASIL

yang

datanya

dicatat

dari

hubungan

untuk

Analisis

menggunakan

Data

hasil

antara

suspek

lama

data

program

pasien

demam

pemeriksaan serologis dipstik ELISA

berdarah dengue yang diperoleh selama

pada

Data

kurun waktu penelitian sebanyak 53 data

karakteristik umum pasien juga dicatat.

tetapi 27 data pasien dieksklusi karena 2

Kriteria inklusi adalah pasien anak yang

pasien tidak terbukti menderita DBD

dirawat dengan DBD yang berumur 3-14

melainkan hanya demam dengue, 18

tahun

pasien

hari

dan

kelima

demam.

terbukti

positif

DBD

berumur

di

bawah

kriteria

berdasarkan kriteria WHO tahun 1999.

penelitian, dan 7 data pasien tidak

Anak dengan keadaan atau penyakit lain

mempunyai hasil pemeriksaan serologi.

yang

interpretasi

Sampel keseluruhan yang memenuhi

pemeriksaan, seperti neoplasma, dan data

kriteria penelitian sebanyak 26 sampel

antropometri

dari

73

dapat

mengganggu

atau

hasil

pemeriksaan

23

sampel

yang

dibutuhkan.

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Karakteristik

subyek

Mei 2015

penelitian
Jenis infeksi DBD primer atau

ditampilkan pada tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik subyek penelitian

sekunder diperoleh dari perbandingan

Karakteristik

kadar IgM dan IgG. Pada tabel 2 tampak

Rerata ±

n (%)

SB
Umur (tahun)

7,2 ± 3,44

-

Jenis kelamin

sebagian

besar

subyek

termasuk

infeksi

sekunder

penelitian
(96,2%).

 Laki-laki

-

13 (50)

Sedangkan berdasarkan kriteria derajat

 Perempuan

-

13 (50)

berat sebagian besar tergolong DBD

 Lebih

-

0 (0)

 Baik

-

19 (73,1)

 Kurang

-

4 (15,4)

 Buruk

-

3 (11,5)

Status gizi

derajat I (73,1%).
Rerata

lama

demam

DBD

subyek penelitian adalah 5,27 ± 2,26 hari
dengan lama demam terpendek adalah 3
hari dan terpanjang adalah 14 hari.

Tabel 1 di atas menunjukkan
rerata umur subyek penelitian adalah 7,2
tahun dan jumlahn subyek dengan jenis

Kategori lama demam ditampilkan pada
tabel 3.
Tabel 3. Lama demam subyek penelitian
Lama demam (hari)

n

%

2-4

11

42,3

jumlah subyek perempuan (50%). Status

5-7

12

46,2

gizi subyek penelitian sebagian besar

>7

3

11,5

kelamin pria (50%) adalah sama dengan

(73,1%) tergolong status gizi baik.
Tabel 3 menunjukkan kategori

Tabel 2. Profil DBD subyek penelitian
Profil infeksi/penyakit

n

%

 Infeksi primer

1

3,8

 Infeksi sekunder

25

96,2

 Derajat I

19

73,1

 Derajat II

4

15,4

 Derajat III

0

0

 Derajat IV

3

11,5

Jenis infeksi

subyek penelitian adalah 5-7 hari.

Derajat DBD

74

lama demam sebagian besar (46,2%)

Tabel 4. Hasil pemeriksaan serologi pada subyek
penelitian
Hasil pemeriksaan serologi

Rerata ± SB

Kadar IgG

2,8 ± 0,49

Kadar IgM

2,7 ± 0,55

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Tabel
pemeriksaan

4

menunjukkan

serologi

pada

hasil
subyek

Mei 2015

tidak terdapat korelasi antara keduanya
(koefisien korelasi = -0,26; p = 0.2).

penelitian. Pemeriksaan serologi IgM dan

Distribusi data lama demam

IgG dikatakan positif apabila titer > 1,1.

dengan rasio IgM/IgG berdasarkan uji

Berdasarkan hasil pemeriksaan serologi

normalitas

yang ditunjukkan pada tabel 4 rerata IgM

terdistribusi

tidak

dan IgG terbukti positif (IgM = 2,81 dan

korelasinya

diuji

IgG = 2,69).

korelasi Spearman. Hasil uji korelasi

Data lama demam terdistribusi

antara

juga

keduanya

menunjukkan
normal

sehingga

menggunakan

menunjukkan

uji

tidak

tidak normal berdasarkan uji normalitas

terdapat korelasi antara lama demam

sehingga korelasinya dengan status gizi

dengan rasio IgM/IgG (koefisien korelasi

dan derajat DBD diuji menggunakan uji

= -0,25; p = 0,2).

korelasi Spearman. Hasil uji korelasi
menunjukkan tidak terdapat korelasi

PEMBAHASAN

antara lama dengan status gizi (koefisien

Rerata umur pasien DBD yang

korelasi = 0,22; p = 0,3) dan antara lama

menjadi subyek penelitian ini adalah 7,19

demam dengan derajat DBD (koefisien

tahun. Hasil ini tidak jauh berbeda

korelasi = -0,03; p = 0,9).

dengan penelitian yang dilakukan di

Hasil uji normalitas distribusi

RSUP Dr. Kariadi sebelumnya terhadap

data menunjukkan lama demam dan

62 subyek penelitian yang rata-rata

kadar IgM serta IgG juga terdistribusi

umurnya 7,35 tahun dan penelitian yang

tidak normal sehingga korelasinya diuji

dilakukan di Bangkok terhadap 1400

menggunakan uji korelasi Spearman.

pasien yang terinfeksi virus dengue yang

Hasil uji korelasi antara lama demam

rata-rata umurnya 8 tahun.11,12 Tingginya

dengan kadar IgM menunjukkan korelasi

angka kejadian pada umur-umur tersebut

negatif dengan kekuatan korelasi sedang

dikarenakan umur 14 tahun ke bawah

(koefisien korelasi = -0,46; p = 0,02).

berperan dalam menimbulkan gejala

Sedangkan hasil uji korelasi antara lama

kebocoran plasma (sindrom permeabilitas

demam dengan kadar IgG menunjukkan

vaskuler akut).13,14

75

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Mei 2015

Penelitian ini juga menunjukkan

termasuk di dalamnya adalah sitokin dan

hasil lain yang sama dengan penelitian di

antibodi. Penelitian sebelumnya yang

Bangkok yaitu tidak ada perbedaan

dilakukan oleh Hung et al. menunjukkan

prevalensi pasien DBD menurut jenis

hasil yang mendukung hasil penelitian ini

kelamin.12

Hal

ini

dengan

di mana perbedaan status gizi tidak

penelitian

di

RSUP

Dr.

Kariadi

mempengaruhi berat ringannya infeksi

yang

menunjukkan

karena tidak terdapat perbedaan jumlah

lebih

sitokin dan antibodi yang berperan pada

sebelumnya
prevalensi

berbeda

perempuan

tinggi

dibanding laki-laki.11

infeksi DBD kaitannya dengan status gizi

Status gizi pada penderita DBD

pasien.15 Perbedaan hasil yang diperoleh

paling

banyak

anak

bisa juga disebabkan karena faktor-faktor

dengan

status

Hasil

lain

dijumpai
gizi

pada

baik.15,16

yang

tidak

diukur

yang

penelitian ini juga menunjukkan hal yang

mempengaruhi lama demam atau status

sama di mana 19 dari 26 sampel

gizi.
Salah satu gejala khas DBD

penelitian berstatus gizi baik. Beberapa
bahwa

adalah demam antara 2-7 hari. Gejala ini

terdapat hubungan antara status gizi

muncul sebagai respon tubuh terhadap

dengan

infeksi

penelitian

mengungkapkan

DBD

sementara

beberapa

virus

penelitian yang lain menunjukkan hasil

mekanisme

yang berbeda di mana status gizi tidak

antigen.6,7

berhubungan dengan DBD.12,15,16,18

dengue

defensif

Pada

dan

tubuh

penelitian

sebagai
terhadap

terdahulu

terhadap 39 gejala yang timbul akibat
Hasil penelitian ini menunjukkan

infeksi virus dengue ditemukan gejala

tidak terdapat korelasi yang bermakna

yang 100% selalu timbul adalah demam

antara lama demam dengan status gizi

dan leukopeni.9 Hal ini menunjukkan

pasien.

bahwa

Lama

dijelaskan

demam

pada

bab

seperti

telah

sebelumnya

dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya adalah imunitas pasien yang
76

demam

merupakan

indikator

penting dalam mendiagnosis DBD.
Lama

demam

sendiri

pada

penelitian ini diperoleh rerata 5,27 hari

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Mei 2015

dengan frekuensi terbanyak 5-7 hari. Hal

RS Dr. Kariadi sebelumnya di mana

ini agak berbeda dengan penelitian yang

diperoleh rerata titer IgM 6,7 (± 4,15) dan

pernah dilakukan terhadap 48 relawan

IgG 11,8 (± 4,45).19 Perbedaan ini timbul

yang

dan

di antaranya karena perbedaan hari

didapatkan lama demam paling banyak 3-

pemeriksaan serologi di mana pada

6 hari dengan rerata 3,92 hari.9 Perbedaan

penelitian ini pemeriksaannya dilakukan

ini disebabkan oleh perbedaan sumber

umumnya pada hari kelima demam

data di mana pada penelitian ini data

sedangkan

diperoleh dari data anamnesis ditambah

dilakukan pada hari ketujuh.

diinokulasi

virus

dengue

penelitian

sebelumnya

dengan data hasil pemeriksaan selama

Lama demam terhadap kadar IgM

perawatan di rumah sakit sedangkan

dan IgG yang diperoleh dari hasil

penelitian sebelumnya diperoleh dari

laboratorium pada hari kelima atau lebih

pemeriksaan

sejak awal demam menunjukkan korelasi

langsung

terhadap

48

yang berbeda. Korelasi yang bermakna

relawan.

diperoleh antara lama demam dengan
Respon imun yang berperan

kadar IgM di mana semakin rendah IgM

pada infeksi ini di antaranya adalah IgM

maka lama demam semakin tinggi. Hal

dan IgG. IgM timbul 3-5 hari sejak

ini sesuai dengan teori peran IgM yang

timbul demam dan meningkat dalam satu

menyebutkan bahwa jika kadar IgM

hingga tiga minggu serta dapat bertahan

rendah, infeksi akan berjalan lebih berat

dua sampai tiga bulan. IgG mulai

karena proses eliminasi virus tidak

meningkat pada minggu kedua sesudah

memadai. 9
Korelasi antara lama demam

infeksi primer atau pada hari kedua
sesudah infeksi sekunder dan biasanya

dengan

bertahan seumur hidup.6

bermakna.

kadar

IgG

Berdasarkan

sendiri

tidak

teori,

pada

didapatkan

infeksi primer IgG akan mulai meningkat

rerata titer IgM 2,8 (± 0,49) dan IgG 2,7

pada hari kelima dan terus meningkat

(± 0,55).

dengan

sampai puncaknya pada hari ke-14

penelitian terhadap 49 pasien DBD anak

sedangkan pada infeksi sekunder IgG

Pada

77

Hal

penelitian

ini

berbeda

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Mei 2015

akan meningkat dengan cepat setelah hari

pemeriksaan serologi di laboratorium di

kedua.6,9

mana seharusnya dilakukan pada hari
Rasio IgM/IgG dapat menjadi

kelima demam, peneliti tidak dapat

penentu jenis infeksi DBD di mana bila

mengendalikan faktor-faktor lain yang

rasio < 1,09 berarti infeksi yang terjadi

mengaktifkan

merupakan infeksi sekunder sedangkan

tidak bisa mengontrol keadaan dan

bila ≥ 1,09 berarti infeksi primer.19 Pada

kualitas pengukuran. Selain itu kadar

penelitian ini sebagain besar kasus

imunoglobulin

merupakan infeksi sekunder (96,2 %)

pemeriksaannya dilakukan pada hari

sedangkan infeksi primer hanya (3,8 %).

kelima dan setelah pasien dinyatakan

Hasil

penelitian-

sembuh, pada penelitian ini hanya pada

penelitian sebelumnya di mana sebagian

hari kelima atau lebih karena mengikuti

besar

hasil pemeriksaan laboratorium di tempat

ini

sama

kasusnya

dengan

adalah

infeksi

sekunder.11,12

penelitian

Korelasi antara lama demam
dengan rasio IgM/IgG pada penelitian ini
sendiri

tidak

bermakna.

Hal

untuk

menentukan

yang

sehingga

mempresentasikan

peneliti

seharusnya

belum
keadaan

bisa
yang

sebenarnya.

ini

mengindikasikan lama demam tidak bisa
digunakan

imunoglobulin,

jenis

SIMPULAN
Berdasarkan penyajian data dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan

infeksi pada DBD.
Penelitian ini memiliki beberapa

bahwa lama demam tidak berpengaruh

keterbatasan karena data berasal dari data

terhadap kadar IgG dan rasio IgM/IgG

sekunder yaitu rekam medik pasien.

tetapi terdapat korelasi negatif antara

Keterbatasan dalam penelitian ini antara

lama demam dengan kadar IgM. Hal ini

lain penentuan onset demam hanya

menunjukkan semakin rendah IgM maka

berdasarkan data hasil anamnesis pasien

lama demam semakin panjang.

atau orang tua pasien dan data hasil
pengukuran selama perawatan di rumah
sakit,
78

ketidakseragaman

waktu

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

2.

SARAN

Mei 2015

Figueiredo MAA, Rodrigues LC,

Penelitian lebih lanjut mengenai

Barreto ML, Lima JWO, Costa

korelasi antara lama demam dengan

MCN, Morato V, et al. Allergies and

imun, derajat, atau berat penyakit perlu

diabetes as risk factors for dengue

dilakukan untuk membantu menegakkan

hemorrhagic fever: result of a case

diagnosa DBD. Selain itu, penelitian

control study. PloS Negl Trop Dis.

lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang

2010; 4(6): e699.

mempengaruhi respon imun tubuh pada

3.

Anonim. Profil kesehatan Indonesia

DBD juga perlu dilakukan bilamana

2008.

hasilnya

Kesehatan Republik Indonesia; 2009.

dapat

digunakan

dalam

penanganan kasus DBD.

4.

Anonim.

Jakarta:

Profil

Tengah

Terima

kasih

disampaikan

kepada dr. Nahwa Arkhaesi, Sp. A, Msi.

Jawa

Tengah; 2009.
5.

Anonim.

Profil

Semarang

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

Departemen

Universitas

Semarang; 2010.

Semarang,

petugas rekam medik RSDK, dan teman-

Jawa

Semarang:

Kesehatan

Med, dr. Hardian, residen Bagian Ilmu

Diponegoro

kesehatan

2008.

Departemen

UCAPAN TERIMA KASIH

Departemen

6.

kesehatan

2009.

Kota

Semarang:

Kesehatan

Kota

Suhendro, Nainggolan L, Chen K,

teman yang telah membantu dalam

Pohan HT. Demam berdarah dengue.

penelitian ini.

Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibrata M, Setiadi S,
editor. Buku ajar ilmu penyakit

DAFTAR PUSTAKA
1.

Southeast

Asia:

characteristics

epidemiological
and

strategic

challenges in disease prevention. Cad
Saúde Pública. 2008; 25: S115-S124.
79

dalam. Jilid III. Edisi ke-5. Jakarta:

Ooi EE, Gubler DJ. Dengue in

Interna Publishing, 2009; p. 2773-85.
7.

Anonymous. Regional guidelines on
dengue/DHF prevention and control
[homepage on the internet]. c1999
[updated 2006 August 4; cited 2011

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Jan

8.

6].

Available

from:

14. Halstead SB. Dengue fever and

http://www.searo.who.int/en/Section

dengue

10/Section332/ Section554.htm

Kliegman RM, Stanton B, St. Geme

Suvatte V. Immunological aspects of

J, Schor N, Behrman RE, eds.

dengue haemorrhagic fever: studies

Nelson textbook of pediatrics. 19th

in Thailand. South East Asian J.

ed. Philadelphia: WB Saunders 2011;

Trop. Med. Pub Hlth. 1987; 18: 312-

19: 1092-4.

Sutaryo.
MEDIKA

hemorrhagic

fever.

In:

15. Hung NT, Lan NT, Lei HY, Lin YS,

14.
9.

Mei 2015

Dengue.

Yogyakarta:

Lien

Kedokteran

Association between sex, nutritional

Fakultas

LB,

status,

Universitas Gadjah Mada; 2004.
10. Guzman MG, Kourí G. Dengue: an

Huang

severity

KJ,

of

et

al.

dengue

hemorrhagic fever, and immune

update. Lancet Infectious Diseases.

status

2001; 2: 33-42.

hemorrhagic fever. Am. J. Trop.

11. Hakam A. Korelasi antara kadar
transforming growth factor-beta 1

with

dengue

Med. Hyg. 2005; 72(4): 370–4.
16. Thysyakorn U, Nimmannitya S.
Nutritional status of children with

berdarah

dengue hemorrhagic fever. Clin Inf

kadar

imunoglobulin

plasma

pada

demam

[tesis].

infants

E

dengan

dengue

in

Semarang:

Dis. 1993; 16: 295-7.
17. Koraka P, Murgue B, Deparis X,

Universitas Diponegoro; 2010.
12. Kalayanaroj S, Chansiriwongs V,

Setiati TE, Suharti C, Gorp ECM, et

Nimmannitya S. Dengue patients at

al. Elevated levels of total and

the children’s hospital, Bangkok:

dengue

1995-1999 review. Dengue Bulletin.

immunoglobulin E in patients with

2002; 26: 33-43.

varying disease severity. J Med

13. Halstead

SB.

Pathogenesis

of

dengue: challenges to molecular

80

virus-spesific

Virol. 2003; 70: 91-8.
18. Ilyas R. Hubungan antara status gizi

biology. Science. 1988; 239(4839):

dengan

kasus

demam

berdarah

476-81.

dengue pada pasien anak yang
Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2

Mei 2015

dirawat inap di RSU Kota Semarang
[tesis].

Semarang:

Universitas

Diponegoro; 2000.
19. Alifah N. Titer IgG dan rasio
IgM/IgG anti dengue terhadap indeks
efusi pleura dan derajat klinis demam
berdarah dengue [tesis]. Semarang:
Universitas Diponegoro; 2004.

81

Andi Alfia, Nahwa,Hardian., Korelasi antara Lama Demam dengan Kadar IgM ...

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+.

0 0 5

Perbedaan Kadar Platelet Activating Factor Plasma antara Penderita Demam Berdarah Dengue dan Demam Dengue | Setiabudi | Majalah Kedokteran Bandung 172 732 1 PB

0 0 6

PERANAN VITAMIN C PADA KULIT | Pakaya | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 7932 26051 1 PB

2 7 10

EKSPRESI GEN TNF-α INDIVIDU DENGAN HIPERTENSI | Sabir | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 7937 26071 1 PB

1 3 13

CUBITAL TUNNEL SYNDROME | Munir | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8003 26301 1 PB

0 1 26

Obstructive Sleep Apnea (OSA) | Rasjid HS | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8015 26343 1 PB

0 2 16

PENGELOLAAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL | Amri | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9288 30346 1 PB

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN PROFIL LIPID PADA DEWASA OBES | Sumarni | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9265 30248 1 PB

0 0 9

HUBUNGAN SUHU DAN KELEMBAPAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PALU TAHUN 2010-2014 | Bangkele | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9267 30253 1 PB

1 1 11

HUBUNGAN KADAR TROMBOSIT DAN HEMATOKRIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PASIEN DEWASA | Towidjojo | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 7930 26043 1 PB

0 0 10