PENGELOLAAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL | Amri | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9288 30346 1 PB

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

September 2017

PENGELOLAAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Imtihanah Amri*
*Bagian Anestesiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

ABSTRACT

Increased intracranial pressure is a state of neurological emergency caused by various
neurological injuries and is associated with poor outcomes, including brain ischemia and
even death. Rapid diagnosis, careful analysis of the pathophysiology involved, and
invasive monitoring and therapy are essential for the successful management of this
potentially hazardous condition. Invasive methods for diagnosis and monitoring have their
own risks. New techniques in non-invasive diagnoses and ICP elevated assessments can
improve morbidity and mortality, but need to be tested in large-scale clinical trials before
becoming standard therapy. Until now there have been few interventions showing the
efficacy of ICP reduction but not all have been shown to improve outcomes. The risks and
benefits of medical and surgical interventions should be carefully evaluated and the best
therapeutic options should be directed to each patient.

ICP monitoring is necessary to prevent the phase of compensation into the decompensation
phase. ICP monitoring can be done with the help of monitors, imaging, non-invasive
measurements (TCD), advanced monitoring with several modalities. With the monitoring
of ICT, the management will become more optimal. Management of ICP upgrading
includes general and specific management.
There are two methods of ICP monitoring that are invasive (direct) and non invasive
(indirect) methods. Non-invasive method (indirectly) performed monitoring of clinical
status, neuroimaging and neurosonology (Trancranial Doppler Ultrasonography / TCD).
While the invasive method (directly) can be done intraventrikular, intraparenkimal,
subarakhnoid / subdural, and epidural. Commonly used method is intraventricular and
intraparenkimal (microtransducer sensor) because it is more accurate but need attention
to the risk of bleeding and infection due to its installation. With ICP monitoring also we
can know the value of CPP, which is very important, which shows whether or not perfusion
is achieved by brain brain oxygenation.
Keywords: Increased intracranial pressure, neurological injuries

1

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...


MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

September 2017

ABSTRAK
Peningkatan tekanan intrakranial merupakan sebuah keadaan emergensi neurologis yang
disebabkan oleh berbagai cedera neurologis dan berhubungan dengan outcome yang buruk,
termasuk iskemia otak dan bahkan kematian. Diagnosis cepat, analisis cermat terhadap
patofisiologi yang terlibat, dan pemantauan invasif serta terapi sangat penting untuk
keberhasilan penatalaksanaan kondisi yang berpotensi berbahaya ini. Metode-metode
invasif untuk diagnosis dan pemantauan memiliki risiko tersendiri. Teknik terbaru dalam
diagnosis non-invasif dan penilaian peningkatan TIK bisa memperbaiki angka morbiditas
dan mortalitas, tetapi perlu diuji dalam trial-trial klinis skala besar sebelum menjadi
standar terapi. Sampai sekarang ada sedikit intervensi yang menunjukkan efikasi
pengurangan TIK tetapi tidak semua telah terbukti memperbaiki outcome. Risiko dan
manfaat intervensi medis dan bedah harus dievaluasi secara cermat dan pilihan-pilihan
terapi terbaik harus diarahkan untuk setiap pasien.
Pemantauan TIK sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya fase kompensasi ke
fase dekompensasi. Pemantauan TIK dapat dilakukan dengan bantuan alat monitor,
pencitraan, pengukuran non invasif (TCD), monitoring lanjutan dengan beberapa

modalitas. Dengan adanya pemantauan TIK maka penatalaksanaan akan menjadi lebih
optimal. Penatalaksanaan peningkatan TIK meliputi tatalaksana umum dan khusus.
Ada dua metode pemantauan TIK yaitu metode invasif (secara langsung) dan non
invasive (tidak langsung). Metode non invasif (secara tidak langsung) dilakukan
pemantauan status klinis, neuroimaging dan neurosonology (Trancranial Doppler
Ultrasonography/TCD). Sedangkan metode invasif (secara langsung) dapat dilakukan
secara intraventrikular, intraparenkimal, subarakhnoid/subdural, dan epidural. Metode
yang umum dipakai yaitu intraventrikular dan intraparenkimal (microtransducer sensor)
karena lebih akurat namun perlu perhatian terhadap adanya risiko perdarahan dan infeksi
akibat pemasangannya. Dengan pemantauan TIK juga kita dapat mengetahui nilai CPP,
yang sangat penting, dimana menunjukkan tercapai atau tidaknya perfusi otak begitu juga
dengan oksigenasi otak.
Kata Kunci: Peningkatan Tekanan Intrakranial, cedera neurologis

yang beredar ditubuh, serta membutuhkan

I. PENDAHULUAN
Otak merupakan jaringan tubuh

25% dari seluruh glukosa dalam tubuh.


yang mempunyai tingkat metabolisme

Pada keadaan emergensi dan kritis akan

tinggi, hanya dengan berat kurang dari 2%

terjadi peningkatan kebutuhan bahan-

dari

bahan

berat

badan,

memerlukan

15%


kardiak output dan menyita 20% oksigen

2

metabolism

demikian

apabila

tersebut.
suplai

Dengan

bahan-bahan

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...


MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

untuk

metabolisme

otak

terganggu

gagal nafas yang membutuhkan ventilator

tentunya akan menyebabkan terjadinya

mekanik. 1,2,3

kerusakan jaringan otak

II. PATOFISIOLOGI


berakibat

kematian

yang dapat

dan

kerusakan

September 2017

PENINGKTATAN TIK

permanen.1,2

Prinsip TIK diuraikan pertama

Ruang didalam kepala dibatasi


kali oleh Profesor Monroe dan Kellie pada

struktur

tahun

oleh

yang

kaku,

semua

1820.

Orang

dewasa


normal

kompartemen intrakranial ini tidak dapat

menghasilkan sekitar 500 mL cairan

dimampatkan, hal ini dikarenakan volume

serebrospinal (CSF) dalam waktu 24 jam.

intrakranial yang konstan (Hukum Monro-

Setiap saat, kira-kira150 mL ada didalam

Kellie). Oleh karena itu bila terdapat

ruang intrakranial. Ruang intradural terdiri

kelainan


yang

dari ruang intraspinal ditambah ruang

volume

intrakranial. Total volume ruang ini pada

peningkatan

orang dewasa sekitar 1700 mL, dimana

pada

salah

mempengaruhi
didalamnya
tekanan


akan

satu

isi

peningkatan
terjadi

intrakranial

setelah

batas

kompensasi (compliance) terlewati.1,2,3
Tekanan

intrakranial

sekitar 8% adalah cairan serebrospinal,
12% volume darah, dan 80% jaringan otak

normal

dan medulla spinalis. Karena kantung dura

berkisar pada 8-10 mmHg untuk bayi,

tulang belakang tidak selalu penuh tegang,

nilai kurang dari 15 mmHg untuk anak

maka beberapa peningkatan volume ruang

dan dewasa, sedangkan bila lebih dari 20

intradural dapat dicapai dengan kompresi

mmHg dan sudah menetap dalam waktu

terhadap pembuluh darah epidural tulang

lebih dari 20 menit dikatakan sebagai

belakang.

hipertensi intrakranial. Efek peningkatan

sepenuhnya tegang, apapun penambahan

tekanan intrakranial sangatlah kompleks,

volume selanjutnya akan meningkatkan

oleh karena itu perlu penanganan segera

salah satu komponen ruang intrakranial

agar penderita tidak jatuh dalam keadaan

yang harus diimbangi dengan penurunan

yang lebih buruk. Tiga puluh enam persen

volume

penderita dengan cedera otak yang disertai

lain.1,2,3

Setelah

salah

satu

kantung

komponen

dural

yang

koma, datang dalam keadaan hipoksia dan
3

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

September 2017

Pertambahan volume dari suatu

kompensasi TIK. Jika massa cukup besar

kompartemen hanya dapat terjadi jika

terjadi peningkatan TIK. (Dikutip dari :

terdapat

Timofeev

penekanan

(kompresi)

pada

I.

The

Intracranial

kompartemen yang lain. Satu-satunya

Compartement and Intracranial Pressure

bagian yang memilik kapasitas dalam

in Essentials of Neuroanasthesia and

mengimbangi (buffer capacity) adalah

Neurointensive Care. Saunders Elsevier.

terjadinya

Philadelphia. 2008; 26-30.)

kompresi

terhadap

sinus

Nilai normal TIK masih ada

venosus dan terjadi perpindahan LCS ke
Ketika

perbedaan diantara beberapa penulis, dan

manifestasi di atas sudah maksimal maka

bervariasi sesuai dengan usia, angka 8-10

terdapat

terjadinya

mmHg masih dianggap normal untuk

peningkatan volume pada kompartemen

bayi, nilai kurang dari 15 mmHg masih

(seperti

akan

dianggap normal untuk anak dan dewasa,

tekanan

sedangkan bila lebih dari 20 mmHg dan

arah

aksis

lumbosakral.

kecenderungan

pada

menyebabkan

massa

di

otak)

peningkatan

sudah menetap dalam waktu lebih dari 20

intrakranial (TIK).1,2,3

menit

dikatakan

sebagai

hipertensi

intrkranial.2
Tekanan

intrakranial

akan

mempengaruhi tekanan perfusi cerebral
(CPP / Cerebral perfusion pressure). CPP
dapat dihitung sebagai selisih antara rerata
tekanan arterial (MAP) dan tekanan
intrakranial (ICP/TIK).
Gambar

1.

Doktrin

Monroe-keliie.

CPP = MAP – ICP atau MAP

(TIK).

Ini dipakai ketika kranium sedang terbuka

Kondisi normal ruang intracranial meliputi

(saat operasi) dan ICP-nya nol. Jadi

parenkim otak, darah arteri dan vena, LCS.

perubahan pada tekanan intrakranial akan

Jika terdapat massa, terjadi pendorongan

mempengaruhi tekanan perfusi cerebral,

Kompensasi

tekanan

intracranial

keluar darah vena dan LCS untuk mencapai
4

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

September 2017

dimana ini akan berakibat terjadinya

intracranial pressure. J Intensive Care Med

iskemia otak.5

2002;17:55-67.

Bila terjadi kenaikan yang relatif
kecil dari volume otak, keadaan ini tidak
akan cepat menyebabkan peningkatan
tekanan intrakranial. Sebab volume yang
meninggi ini dapat dikompensasi dengan
memindahkan cairan serebrospinalis dari
rongga tengkorak ke kanalis spinalis dan
disamping itu volume darah intrakranial
akan menurun oleh karena berkurangnya
peregangan durameter. Hubungan antara
tekanan dan volume ini dikenal dengan

Gambar

3.

Patofisiologi

dari

tekanan

intracranial. (Dikutip dari: Drummond JC,
Patel PM. Neurosurgical anesthesia, in:
Miller’s Anesthesia. Seventh Edition, ed.
Ronald DM, Elsevier:2010)

complience. Jika otak, darah dan cairan

serebrospinalis volumenya terus menerus

III. ETIOLOGI PENINGKTAN TIK

meninggi, maka mekanisme penyesuaian
ini akan gagal dan terjadilah peningkatan
tekanan intrakranial.

5

Peningkatan volume kompartemen
intrakranial

yang

progresif

dapat

menyebabkan peningkatan TIK/hipertensi
intrakranial. Peningkatan TIK merupakan
kasus emergensi dimana cedera otak
irreversibel atau kematian dapat dihindari

dengan intervensi tepat pada waktunya.
Mekanisme umum dan penyebab
hipertensi intrakranial adalah sebagai
berikut:4,5
1.

Edema otak dengan berbagai sebab

Gambar 2. Hubungan tekanan intrakranial dan

mengakibatkan peningkatan jumlah

volume. (Dikutip dari : Mayer SA, Chong JY.

air diparenkim otak. Ada berbagai

Critical
5

care

management

of

increased

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

macam

penyebab

edema

otak

bergantung

pada

mekanisme

patofisiologi

yang

mendasarinya

rendah atau tinggi, peningkatan
PaCO2, hipoksia)
3.

Peningkatan

volume

cairan

meliputi :

serebrospinal

a.

(hidrosefalus).

Penyebab

umum

intraseluler, biasanya disebabkan

peningkatan

volume

cairan

oleh transpor ion dan cairan di

serebrospinal adalah :

seluler terganggu sebagai akibat

a.

Edema sitotoksik : swelling

dari gangguan metabolisme
b.

Edema

vasogenik

c.

Menurunnya absorbsi cairan
serebrospinal

di

villi

edema

arakhnoidalis,

sekunder

karena

hidrosefalus

komunikan

peningkatan permeabilitas sawar

(perdarahan

subarakhnoid,

darah otak

infeksi)

Edema

interstisial

jaringan

:

karena

edema

b.

adanya

dikenal

dengan

Obstruksi

sirkulasi

cairan

serebrospinal,

dikenal

dengan

perbedaan osmotik antara plasma

hidrosefalus

dan jaringan otak

(neoplasma, perdarahan spontan

Peningkatan CBV disebabkan karena

inflow dan

obstruktif

dan trauma, infeksi)

outflow tidak sebanding,

seperti:

c.

Peningkatan jumlah produksi

(meningitis, tumor pleksus khoroid)

a. Menurunnya

vena

outflow

:

4.

Massa

intra

obstruksi mekanis pada struktur

menyebabkan

vena

karena

intrakranial

ekstrakranial,

b.

intrakranial

:

ekstraseluler

2.

September 2017

posisi

atau
kepala

volume

dan

ekstra

aksial

peningkatan

TIK

langsung

meningkatkan

intrakranial.

dibawah (head-down), obtruksi

penyebab umum meliputi :

ventilasi, collar neck yang ketat.

a.

Peningkatan CBF (hilangnya
autoregulasi vaskular pada CPP

Beberapa

Neoplasma

b. Perdarahan
c.

Trauma (hematom intraserebral,

epidural, dan subdural, kontusio, higroma)
6

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

d. Infeksi (abses, empiema subdural)
Tabel 1. Penyebab peningkatan tekanan
intrakranial

September 2017

pagi hari dan diperberat oleh aktivitas,
batuk, mengangkat, bersin.
2. Muntah

proyektil

dapat

menyertai

gejala pada peningkatan TIK.
3. Edema papil
tekanan

disebabkan transmisi

melalui

selubung

nervus

optikus yang berhubungan dengan
rongga subarakhnoid di otak. Hal ini
merupakan indikator klinis yang baik
untuk hipertensi intrakranial.
4. Defisit neurologis seperti didapatkan
gejala perubahan tingkat kesadaran;
gelisah,

iritabilitas,

letargi;

dan

penurunan fungsi motorik.
5. Kejang umum/fokal dapat terjadi pada
Dikutip dari : Sadoughil A, Rybinnik I,Cohen

20-50%

R. Measurement and management of

merupakan gejala permulaan pada lesi

Increased intracranial pressure. Crit Care Med

supratentorial pada anak sebanyak

2013;6(Suppl 1:M4):56-65.

15%. Frekuensi kejang akan meningkat

kasus

tumor

otak,

dan

sesuai dengan pertumbuhan tumor.
IV. GEJALA PENINGKATAN TIK
Gejala yang umum dijumpai pada
peningkatan TIK :

hanya terlihat pada stadium yang lebih

1,4,5

lanjut. Schmidt dan Wilder (1968)

1. Sakit kepala merupakan gejala umum
pada peningkatan TIK. Sakit kepala
terjadi karena traksi atau distorsi arteri
dan

vena

Pada tumor di fossa posterior kejang

dan

duramater

akan

memberikan gejala yang berat pada

mengemukakan bahwa gejala kejang
lebih sering pada tumor yang letaknya
dekat

korteks

serebri

dan

jarang

ditemukan bila tumor terletak dibagian
yang lebih dalam dari himisfer, batang
otak dan difossa posterior.

7

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

6. Bila peningkatan TIK berlanjut dan
progresif

bersifat ireversibel dan letal. Dengan

dengan

pemantauan

penggeseran jaringan otak maka akan

mengetahui

terjadi sindroma herniasi dan tanda-

penting, dimana menunjukkan tercapai

tanda

berhubungan

September 2017

umum

(hipertensi,

Cushing’s

bradikardi,

triad
respirasi

ireguler) muncul. Pola nafas akan dapat

dapat

CPP,

yang

sangat

dengan oksigenasi otak .4
Indikasi pemantauan TIK
Pedoman BTF (Brain Trauma
Foundation) 2007 merekomendasi bahwa

diperhatikan seperti onset yang cepat

TIK harus dipantau pada semua cedera

biasanya karena perdarahan, hidrosefalus

kepala berat (Glasgow Coma Scale/GCS

akut, atau trauma, onset yang bertahap

3-8 setelah resusitasi) dan hasil CT scan

karena tumor, hidrosefalus yang sudah

kepala

lama,

hematoma,

abses.

juga

kita

harus

atau

terjadinya

nilai

juga

atau tidaknya perfusi otak begitu juga

membantu melokalisasi level cedera.
Onset

TIK

Riwayat

kanker

abnormal
kontusio,

(menunjukkan
pembengkakan,

sebelumnya, berkurangnya berat badan,

herniasi,

merokok,

basalis), TIK juga sebaiknya dipantau

penggunaan

koagulopati,

trauma,

obat-obatan,
atau

dan/atau penekanan sisterna

penyakit

pada pasien cedera kepala berat dengan

iskemik dapat berguna dalam mencari

CT scan kepala normal jika diikuti dua

etiologi.

atau lebih

kriteria antara lain usia>40

tahun, sikap motorik, dan tekanan darah
sistolik 15 mmHg. Sedangkan

1. Tingkat kesadaran (GCS)

penilaian

MANAJEMEN PENINGKATAN TIK

bermakna

pada

mengindikasikan

memburuknya

hemoragik/hematom, edema, hidrosefalus,
atau

kombinasinya

dan

merupakan

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

September 2017

indikasi dilakukannya pemeriksaan CT-

Hiperventilasi Pa CO2 20-25 mmHg

scan. Peningkatan terus

Pemberian larutan salin hipertonik (3%

akan

memperparah

cedera

sekunder

menerus TIK

resiko

terjadinya

(komplikasi)

berupa

atau 7,5% 25-50 ml/jam); monitor kadar
natrium

iskemik dan herniasi.2

Penanganan ekstrim

Tabel 3. Penanganan konvensional

Kraniektomi dekompressi

peningkatan TIK

Eksisi jaringan infark(lobektomi)

Penanganan konvensional

( Dikutip dari : Morgan GE, Mikhail MS, Murray

Elevasi kepala dan mencegah terjadinya

MJ, Neurophysiology & Anesthesia, in Clinical
Anesthesiologi. 4th ed. USA : 2006 )

obstruksi vena

Tujuan terapi peningkatan TIK ini

Peningkatan MAP (jika perlu)
Pa CO2 30-35 mmHg, atau 25-30
mmHG jika terdapat tanda-tanda
herniasi
Manitol 0,5 – 1,0 g/kg tiap 6 jam(jika
perlu) dan furosemid 20 mg(jika perlu)
Ventrikulostomi untuk drainase LCS,

adalah menjaga agar TIK < 20 mmHg dan
menjaga agar CPP > 60 - 70 mmHg.
Penatalaksanaan umum 1,2,7
Tujuannya

Pemeberian obat sedasi dengan opiate,
benzodiazepine dan/ atau propofol

hipoksia (PaO2 < 60 mmHg) dengan
mengoptimalkan oksigenasi(Saturasi O2

menghindari hipotensi (tekanan darah
sistol ≤ 90 mmHg). Beberapa hal yang
berperan besar dalam menjaga agar TIK

Penyesuaian kadar PEEP
Mempertahankan normovolemia, awasi

tidak meninggi antara lain adalah :
1.

CVP

Supresi EEG maksimal dengan induksi

30-45º,

dengan

tujuan

memperbaiki venous return

gagal dengan penanganan konvensional
Induksi hipotermi pada 33-34o C

Mengatur posisi kepala lebih tinggi
sekitar

Penanganan agresif (pada pasien yang

11

menghindari

>94% atau PaO2 >80 mmHg) dan

jika memungkinkan

propofol atau barbiturate

adalah

2.

Mengusahakan tekanan darah yang
optimal, tekanan darah yang sangat
tinggi dapat menyebabkan edema
serebral, sebaliknya tekanan darah

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

terlalu rendah akan mengakibatkan

8.

September 2017

Pasang kateter vena sentral untuk

iskemia otak dan akhirnya juga akan

memasukkan terapi hiperosmolar atau

menyebabkan edema dan peningkatan

vasoaktif jika diperlukan. MAP < 65

TIK.

mmHg harus segera dikoreksi.

3.

Mencegah dan mengatasi kejang

4.

Menghilangkan rasa cemas, agitasi

Kekurangan

dan nyeri

menyebabkan terjadinya metabolisme

Menjaga suhu tubuh normal < 37,5ºC

anaerob,

Kejang, gelisah, nyeri dan demam

metabolisme tidak lengkap yang akan

akan

menyebabkan

menghasilkan asam laktat sebagai sisa

ketidakseimbangan antara suplai dan

metabolisme. Peninggian asam laktat

kebutuhan akan substrat metabolisme.

di otak akan menyebabkan terjadinya

Di satu sisi terjadi peningkatan

asidosis

metabolisme serebral, di lain pihak

terjadi edema otak dan peningkatan

suplai

TIK.

5.

oksigen

berkurang,

dan

sehingga

9.

glukosa

akan

terjadi

ini

pada

akhirnya

akan

Koreksi

kelainan

metabolik

11. Hindari

7.

terjadi

selanjutnya

akan

normokarbia

beberapa

dan

hal

peninggian

yang
tekanan

abdominal seperti batuk, mengedan
dan penyedotan lendir pernafasan

Hiponatremia

sehingga

akan

kondisi

menyebabkan

elektrolit.

penurunan

laktat,

akan

(PaCO2 35 - 40 mmHg)

mengakibatkan peninggian TIK.
6.

oksigen

sehingga

10. Pertahankan

kerusakan jaringan otak dan edema.
Hal

Atasi hipoksia

akan

menyebabkan

osmolalitas
akan

terjadi

yang berlebihan.

plasma

Penatalaksanaan khusus

edema

1.

Mengurangi efek massa

sitotoksik, sedangkan hipernatremia

Pada kasus tertentu seperti hematom

akan menyebabkan lisisnya sel-sel

epidural,

subdural

maupun

neuron.

perdarahan

intraserebral

spontan

Hindari kondisi hiperglikemia

maupun

traumatik

serta

tumor

maupun abses intrakranial tentunya
12

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

akan menyebabkan peninggian TIK

dilakukan dalam hal ini yaitu :

dengan

memasang kateter intraventrikel,

segala

konsekuensinya.
tersebut

lumbal punksi, atau memasang

memerlukan tindakan pembedahan

kateter lumbal. Pemilihan metode

untuk

yang dipakai tergantung dari

Sebagian

dari

kondisi

mengurangi

Kraniektomi

efek

massa.

dekompresi

dapat

dilakukan untuk peningkatan yang
refrakter terhadap terapi konservatif

hidrosefalus

atau

ada/tidaknya massa intrakranial.

 Pengaliran

cairan

serebrospinal

dengan

mencapai 70%.

dikerjakan apabila diyakini pada

dan/atau

paralisis

bila

kateter

pemeriksaan

lumbal

dapat

imaging

tidak

diperlukan, misalnya pada pasien

didapatkan

agitasi, atau terjadinya peningkatan

atau

TIK karena manuver tertentu seperti

Biasanya dipakai kateter silastik

memindahkan pasien ke meja CT

16 G pada intradura daerah

scan. Paralitik dapat digunakan untuk

lumbal.

menurunkan TIK refrakter, tetapi

disamping dapat mengeluarkan

beresiko terjadinya myopati/neuropati

cairan serebrospinal, dapat juga

Mengurangi

volume

apabila

seperti

peningkatan
halnya

pada

TIK
infeksi

meningitis

atau

kriptokokkus.

Ada

cara

yang

tiga

obstruktif.

Dengan

kateter

ini

Keuntungan

didapatkan hidrosefalus sebagai
penyebab

hidrosefalus

cairan

 Mengurangi cairan serebrospinal
dilakukan

intrakranial

dipakai untuk mengukur TIK.

serebrospinal

biasanya

massa

1,5

dan dapat mengaburkan kejang.

13

penyebab

dan menunjukkan penurunan TIK

2. Sedasi

3.

September 2017

dapat

lainnya

adalah

teknik ini tidak terlalu sulit dan
perawatan dapat dilakukan di luar
ICU.1,5
4. Mengoptimalkan

CPP

dengan

menambahkan vasopressor dan /atau
cairan isotonik jika CPP < 60 mmHg.
5. Mengurangi

volume

darah

intravaskular1,2

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

Hiperventilasi
alkalosis

akan

menyebabkan

respiratorik

diameter vaskuler dibanding terhadap

dan

kapasitas oksigen, sehingga akan terjadi

perubahan pH sekitar pembuluh darah

vasokonstriksi dan akan mengurangi CBV

ini akan menyebabkan vasokonstriksi

dan TIK. Namun, bila hematokrit turun

dan tentunya akan mengurangi CBV

dibawah 30% akan berakibat menurunnya

sehingga akan menurunkan TIK. Efek

kapasitas oksigen. Hal ini justru akan

hiperventilasi akan terjadi sangat

mengakibatkan vasodilatasi sehingga TIK

cepat

akan

dalam

akut,

September 2017

beberapa

menit.

meningkat.

Dengan

demikian

Tindakan hiperventilasi merupakan

strategi

tindakan

menjaga TIK adalah mencegah hematokrit

yang

efektif

dalam

yang

sangat

penting

dalam

menangani krisis peningkatan TIK

jangan sampai turun dibawah 30%.1,2,5

namun akan menyebabkan iskemik

6. Terapi osmotik

serebral. Sehingga hal ini hanya

Terapi osmotik menarik air ke ruang

dilakukan dalam keadaan emergensi

intravaskuler, baik mannitol maupun

saja. Hiperventilasi dilakukan dalam

salin hipertonik memiliki manfaat

jangka

mencapai

dalam menurunkan viskositas darah

PaCO2 25-30 mmHg. Penurunan

dan menurunkan volume dan rigiditas

PaCO2 1 mmHg akan menurunkan

sel darah merah.

CBF 3%. Efek hiperventilasi dapat

a. Salin hipertonik : loading dose 30

pendek

menyebabkan

hingga

vasokonstriksi

dan

ml salin 23% diberikan dalam 10-

peningkatan resiko iskemik jaringan

20 menit melalui CVC, dosis

sehingga

tindakan

ini

hanya

pemeliharaan adalah salin 3% 1

dilakukan

untuk

waktu

yang

mg/kg/jam

dengan

kadar

Na

singkat.1,5

serum 150-155 mEq/jam. Na

Hemodilusi dan anemia mempunyai

harus

diperiksa

tiap

6

jam.

efek yang menguntungkan terhadap CBF

Pemasukan salin hipertonik ini

dan

serebral.

berkaitan dengan edema. Salin

Hematokrit sekitar 30% (viskositas darah

hipertonik dihentikan setelah 72

penyampaian

oksigen

yang rendah) akan lebih berefek terhadap
14

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

jam untuk mencegah terjadinya
8,9

edema rebound.

Namun, ada beberapa hal yang
harus

b. Mannitol 20% (dosis 0,25-1 gr/kg)
: Loading dose 1gr/kg BB, diikuti

September 2017

diperhatikan

dalam

pemakaian

mannitol yaitu sebagai berikut :
i.

Mannitol membuka sawar darah otak,

dengan dosis pemeliharaan 0,5

dan mannitol yang melintasi sawar

gr/kg BB tiap 4-6 jam dengan

darah otak ke sistem saraf pusat dapat

kadar osmolaritas serum 300-320

memperburuk

mOsm.

penggunaan

Osmolalitas

serum

edema

otak.

mannitol

Jadi
harus

diperiksa tiap 6 jam. Waktu paruh

diturunkan perlahan (tapering) untuk

mannitol adalah 0,16 jam. Efikasi

mencegah rebound TIK.

terlihat dalam 15-30 menit, dan

ii. Pemberian bolus yang berlebihan

durasi efek adalah 90 menit

dapat menyebabkan hipertensi dan

hingga 6 jam.

10

jika autoregulasi terganggu maka

Mekanisme mannitol memberikan

akan meningkatkan CBF dimana

efek yang menguntungkan dalam terapi

dapat mencetuskan herniasi daripada

ini masih kontroversial, tetapi mungkin

mencegahnya.

meliputi kombinasi berikut15 :

iii. Mannitol dosis tinggi beresiko untuk

1. Menurunkan TIK :
a. Ekspansi

plasma

menurunkan
viskositas

terjadinya
segera

hematokrit
darah

meningkatkan

dimana

CBF

dan

:
dan

akan
O2

gagal

ginjal

akut

khususnya pada osmolaritas serum >
320

mOsm/L,

penggunaan

obat-

obatan nefrotoksik lainnya, sepsis,
adanya penyakit ginjal sebelumnya.

delivery. Ini akan menurunkan TIK

Tabel 4. Langkah untuk terapi krisis

dalam beberapa menit.
b.

Efek osmotik : meningkatkan

peningkatan TIK akut

tonisitas serum menggambarkan
edema cairan dari parenkim otak.
2.

Mendukung mikrosirkulasi dengan

memperbaiki reologi darah.
15

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

September 2017

secara bedah dan non bedah. Pengelolaan
dibidang anestesi sangat berperan untuk
menurunkan tekanan intrakranial yaitu
dimulai dengan menjaga jalan nafas,
menjaga
(Dikutip dari: Mark S Greenberg. Intracranial
Pressure in Handbook of Neurosurgery. 6th ed.

kestabilan

emosi

penderita

dengan obat-obat sedasi dan analgetik,
penggunaan obat-obatan dan agen inhalasi

Thieme. New York. 2006; 647-663.)

yang
PROGNOSIS
Prognosis

tidak

mempengaruhi

tekanan

intrakaranial.
pasien

dengan

peningkatan TIK sangat berhubungan
dengan tingkat keparahan dari patofisologi

DAFTAR PUSTAKA

yang mendasari, efikasi manajemen, dan

1. Wolfe TJ, Torbey MT. Management of

umur

serta

komorbiditas

pasien.

Gambaran sindroma herniasi tidak selalu
menunjukkan suatu kondisi irreversibel

intracranial

Curr

Neuro

Neurosci Reports 2009;9:477-85.
2. Mayer SA, Chong JY. Critical care
management of increased intracranial

dan sia-sia.

pressure.

J

Intensive

Care

Med

2002;17:55-67.

KESIMPULAN
Penanganan

pressure.

penderita

dengan

peningkatan tekanan intrakranial di mulai

3. Timofeev

I.

The

Intracranial

Compartement

and

Intracranial

Pressure

in

Essentials

of

dengan memonitor tekanannya sendiri

Neuroanasthesia and Neurointensive

baik dengan cara invasive maupun non

Care. Saunders Elsevier. Philadelphia.

invasive, kemudian dengan pengelolaan

16

2008; 26-30.

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3

4. Sadoughil A, Rybinnik I,Cohen R.

10.

September 2017

Cooper DJ, Rossenfeld JV, Murray

of

L, et al. Decompressive craniectomy

Increased intracranial pressure. Crit

in diffuse traumatic brain injury. N

Care Med 2013;6(Suppl 1:M4):56-65.

Engl J Med 2011;364(16):1493-502.

Measurement

and

management

5. Nakagawa K, Smith WS. Evaluation
and

management

of

intracranial

pressure.

Lifelong

Learning

11.

response relationship of mannitol

increased

and

Continuum

Kassai

12.

Arifin

J

MZ,

a

Neurosurg

laktat

diameter

menurunkan

detection

of

Risdianto

Perbandingan efektivitas

B.

Ultrasonography of optic nerve sheath
for

pressure:

2008;108:80-87.

6. Dubourg J, Javaohey E, Geeraerts T,
M,

intracranial

metaanalysis.

Neurol

2011;17(5):1077-93.

Messerer

Sorani MD, Manley GT. Dose-

raised

dengan

A.

natrium

manitol

tekanan

untuk

intracranial

intracranial pressure: a systemic review

penderita cedera kepala berat. MKB

and meta-analysis. Intensive Care Med

2012;44(1):26-30.
13.

2011;37:1059-1068.
7. Latorre JG, Greer DM. Management of
acute

intracranial

hypertension:

a

Polderman

KH.

Induced

hypothermia and fever control for
prevention

and

review. Neurologist 2009;15(4):193-

neurological

207.

2008;371:1955-69

treatment

injuries.

of

Lancet

8. Ropper AH. Hyperosmolar therapy for
raised intracranial pressure. N Engl J
Med 2012;367(8):746-51.
9. Kamel H, Navi BB, Nakagawa K, et al.
Hypertonic saline versus mannitol for
the treatment of elevated iintracranial
pressure:

a

meta-analysis

of

randomized clinical trials. Crit Care
Med 2011;39(3):554-57.
17

Imtihanah Amri, Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial ...

Dokumen yang terkait

PERANAN VITAMIN C PADA KULIT | Pakaya | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 7932 26051 1 PB

2 7 10

POLIMORFISME GEN PADA PENDERITA ASMA BRONKIAL | Setyawati | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 7931 26047 1 PB

1 11 9

EKSPRESI GEN TNF-α INDIVIDU DENGAN HIPERTENSI | Sabir | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 7937 26071 1 PB

1 3 13

CUBITAL TUNNEL SYNDROME | Munir | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8003 26301 1 PB

0 1 26

INHIBITION OF BETEL LEAF EXTRACT (Piper Betle Linn) AGAINST Candida Albicans | Chairunnisa | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8011 26331 1 PB

0 2 9

Obstructive Sleep Apnea (OSA) | Rasjid HS | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8015 26343 1 PB

0 2 16

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan

0 0 1

ASPEK IMUNOLOGI CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASES (COPD) | Wahyuni | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9281 30317 1 PB

1 2 19

PARAMETER PROGNOSIS PERBAIKAN FUNGSI GINJAL PADA PASIEN OBSTRUKSI UROPATI. | Aristo | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9271 30283 1 PB

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN PROFIL LIPID PADA DEWASA OBES | Sumarni | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9265 30248 1 PB

0 0 9