T2 092011009 BAB III

Ba b 3

METODE PENELITIAN

Pengantar
Bab ini lebih banyak menguraikan tentang gambaran umum
lokasi penelitian dan penjelasan tentang proses penelitian yang telah
dilakukan.

Lokasi Penelitian
Kabupaten Halmahera Utara (HALUT) diresmikan pada tanggal
31 M ei 2003 berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2003 dengan
Ibukota terletak di Tobelo. Kabupaten HALUT terletak di kawasan
Timur Indonesia, tepatnya berbatasan dengan : Samudera Pasifik di
Sebelah Utara, Kecamatan W asilei (Kabupaten Halmahera Timur), dan
Laut Halmahera di sebelah Timur, Kecamatan Jailolo Selatan
(Kabupaten Halmahera Barat) di sebelah Selatan, Kecamatan Loloda,
Sahu, Ibu dan Jailolo (Kabupaten Halmahera Barat) di Sebelah Barat.
Dengan luas keseluruhan Kabupaten HALUT adalah 22.507,32 Km2,
meliputi luas daratan 4.951,61 Km2 (22%) dan lautan seluas 17.555,71
Km2 (78%). Kabupaten HALUT ini terdiri atas 17 kecamatan dan 196

desa dengan jumlah penduduk 165.749 jiwa.
Lokasi penelitian ini difokuskan di Kecamatan Tobelo, yang
merupakan Ibukota dari Kabupaten HALUT. Kecamatan Tobelo dipilih
sebagai lokasi penelitian karena didasarkan atas pertimbangan bahwa
penduduk Kecamatan Tobelo dengan mayoritas beragama Nasarani,
dimana juga GM IH (Gereja M asehi Injili di Halmahera) sebagai
organisasi tunggal gereja yang terdaftar dalam PGI (Persatuan Gereja37

gereja di Indonesia) berpusat di HALUT, terlebih kusus berada di
lingkungan Kecamatan Tobelo. Dalam keseharian kehidupan sebagian
masyarakat ini tidak terlepas dari yang namanya praktik perjudian,
padahal dalam ajaran agama jelas melarang melakukan dan
mempraktikkan perjudian tersebut.
Di sisi lain, ada sebagian masyarakat yang gemar melakukan
perjudian khususnya judi kupon togel, karena didasarkan pada
keparcayaan terhadap mimpi-mimpi dan imajinasi mereka dalam
menerka/menebak angka nomor togel tersebut. Hal ini juga didukung
dengan adanya bandar dan penjual togel sehingga perjudian togel
masih berlangsung hingga saat ini di Kecamatan Tobelo.
Secara administratif jumlah desa di Kecamatan Tobelo ini

berjumlah 10 desa, yaitu desa Gamsungi, Gosoma, Rawajaya, Gura,
M KCM, W ari, W ari Ino, Kumo, Kakara, dan Tagalaya. Luas Kecamatan
Tobelo 33,0 Km2. Jumlah penduduk Kecamatan Tobelo (keadaan
Januari 2013) sebanyak 30.673 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 15.713
jiwa dan perempuan sebanyak 14.960 jiwa. Jumlah kepala keluarga
sebanyak 7.524 KK. Terdapat 5 agama yang dianut masyarakat
Kecamatan Tobelo yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha,
dengan mayoritas beragama Nasarani yakni, Islam 10.976 jiwa, Kristen
18.338 jiwa, Katolik 1.349 jiwa, Hindu dan Budha 13 jiwa1.
Kecamatan Tobelo dilatarbelakangi oleh pegunungan Karianga
dan merupakan daratan rendah dengan permukaan yang ditumbuhi
oleh pepohonan kelapa yang selama bertahun-tahun telah menjadi
komiditas utama di Tobelo.

Data Laporan Penduduk Kecamatan Tobelo, 2013.
38
1

Gambar 3.1.
Peta Lokasi Penelitian

Kecamatan Tobelo Dalam Peta Kabupaten Halmahera Utara

Sumber : http://www.halmaherautara.com/map/peta-kabupaten-halmahera-utara.
Diunduh Oktober 2013.

Proses Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, dari bulan September
2013 s/d November 2013.
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Tobelo, yang
meskipun penulis berasal dari kecamataan ini, ternyata pada saat
pelaksaanaan penelitian, penulis merasa sedikit kesulitan dalam
melakukan pendekatan dengan masyarakat khususnya para informan.
Di mana ketidaktahuan penulis bahwa sebenarnya ada terjadi konflik
kecil diantara masyarakat Kecamatan Tobelo yang bermula dengan
Pemilihan Gubernur M aluku Utara (PILGUB M ALUT) 2013 karena
berbagai pilihan dan pandangan yang berbeda diantara masyarakat.
Sebenarnya informan kunci telah dipilih terlebih dahulu oleh
penulis namun melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk
melakukan pendekatan wawancara, maka ada beberapa informan
kunci yang peneliti terpaksa menggantikannya. Di mana penulis harus

39

melakukan lagi pemantauan di lapangan untuk mencari informan
kunci yang baru.
Kesulitan lain dalam proses penelitian ini yaitu ada beberapa
informan kunci yang takut untuk diwawancara, karena beranggapan
bahwa penulis adalah intel atau orang-orang dari kepolisian yang
sengaja berpura-pura mewawancarai mereka, dan selanjutnya mereka
ditangkap. Ini menyebabkan proses penelitian sedikit terhambat, tetapi
setelah itu penulis mencoba memberikan penjelasan dengan berlahanlahan dan kemudian mereka bersedia diwawancarai. Sebelum
diwawancara penulis dan informan melakukan perjanjian dan
kesepakatan pertemuan untuk diwawancara. Akirnya proses penelitian
seterusnya bisa berjalan dengan lancar.
Agar mudah beradaptasi terhadap keadaan epmirik di lapangan
dan bisa membangun hubungan antara penulis dan para informan
secara langsung, maka pendekatan yang penulis gunakan dalam
penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif, supaya dapat
mengambarkan praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan
Tobelo yang melakukan judi togel.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif agar

dapat menggambarkan dan menjelaskan fenomena di lapangan secara
revaluatif untuk dapat melakukan penilaian mengenai gejala atau
fenomena yang ada. Hal ini digunakan agar dapat menggambarkan dan
menjelaskan rumusan masalah yang berkaitan dengan praktik
perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan
judi togel.
Unit amatan yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini
meliputi informan kunci dan informan pendukung. Jumlah
keseluruhan informan yaitu 16 orang. Informan kunci yakni para
pemain judi togel, diantaranya bandar togel wilayah terdiri dari 2
orang, meliputi bandar besar 1 orang dan bandar kecil 1 orang,
pengepul 3 orang, pengecer atau penjual togel 3 orang dan para
pembeli togel terdiri dari 4 orang. Selanjutnya informan pendukung
yaitu aparat kepolisian (anggota SAT RESKRIM POLRES HALUT) 1
40

orang, aparat pemerintah Kecamatan Tobelo 1 orang, dan Tokoh
Agama yaitu pendeta terdiri dari 2 orang. Pemilihan informan kunci
adalah untuk menggali dan mengetahui bagaimana praktik perjudian
togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo. Informan kunci ini adalah

mereka yang benar-benar tahu dan terlibat langsung dalam proses
perjudian togel tersebut. Informan pendukung dipilih untuk
memberikan informasi tambahan yang diperlukan di lapangan seputar
masalah penelitian.
Proses pengambilan data di lapangan menggunakan teknik
wawancara, yang terlebih dahulu penulis membuat daftar pertanyaanpertanyaan. Dari pertanyaan-pertanyaan inilah penulis menggali
jawaban dengan melakukan proses tanya-jawab terhadap informan
kunci dan informan pendukung yang dilakukan secara mendalam.
Teknik lain yang digunakan yaitu observasi (pengamatan) dan
dokumentasi berupa buku-buku, tabel, foto-foto, peta maupun data
sekunder lain yang dapat memberikan data penelitian.
Agar penulis bisa lebih mudah dalam proses pengumpulan
informasi dan data di lapangan penulis juga terlibat dan turut serta
melakukan perjudian togel, namun penulis melakukan ini semata-mata
hanya untuk bisa mempermudah penulis dalam proses pengambilan
dan pengumpulan data di lapangan.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama penelitian
maupun setelah penelitian. Tahapan analisis data dilakukan dengan
cara pengumpulan data yang ada di lapangan, baik berupa data dari
hasil wawancara maupun data-data dari data sekunder. Selanjutanya

data-data ini dijabarkan satu persatu kemudian disederhanakan per
topik. Dalam penelitian ini penulis mengawali penulisan laporan hasil
penelitian mengenai fenomena empiris dimulai dari bab 4. Tujuan dari
tahapan ini adalah untuk menjawab persoalan penelitian, yaitu
mengambarkan praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan
Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek Sosial dan
Ekonomi.

41