Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

Lampiran

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (X) pada kotak yang telah disediakan,
berdasarkan kondisi atau keadaan yang anda alami saat ini.
Keterangan:
SS

: Sangat Setuju

S

:Setuju

TS

:Tidak Setuju

ST

:Sangat Tidak Setuju


Pernyataan

No
1

Saya merasa beban saya berkurang, bila menggunakan facebook tanpa
ada yang menggangu.

2

Saya tetap merasa nyaman menggunakan facebook, walaupun
menghabiskan waktu berjam-jam.

3

Saya lebih senang bergaul dengan teman-teman dari pada chating via
facebook.

4


Saya lebih senang mengunjungi teman-teman dari pada online
menggunakan facebook.

5

Waktu yang saya gunakan untuk menggunakan facebook, setiap waktu
bertambah.

6

Saya perlu waktu lebih lama lagi untuk on line menggunakan facebook.

7

Permasalahan yang sedang saya hadapi, tidak mempengaruhi aktivitas
saya untuk menggunakan facebook.

8

Saya akan menghentikan kegiatan online facebook ketika memiliki

beberapa masalah.

9

Saya telah melupakan hal penting karena kegiatan online facebook.

10

Saya sering menunda beberapa tugas untuk kegiatan online facebook.

11

Saya tidak memiliki masalah meski telah beberapa hari berhenti dari
kegiatan facebook.

12

Saya tidak merasa sedih meski telah beberapa hari berhenti dari
kegiatan facebook.


SS S TS STS

13 Jika tidak mengunakan facebook sering kali saya merasa murung atau sedih.
14 Saya sering marah-marah yang berlebihan ketika tidak menggunakan facebook.
15 Saya membatasi waktu untuk online facebook.
16 Saya merasa bosan untuk online menggunakan facebook.
17 Saya kurang memperhatikan lingkungan ketika asyik dengan facebook.
18 Saya mampu menghabiskan seharian untuk online facebook.

19 Makin lama makin sebentar waktu yang saya gunakan untuk online facebook.
20 Saya telah banyak mengurangi waktu saya untuk online facebook.
21 Ketika mendapat masalah saya terhibur dengan online facebook.
22 Online dengan facebook dapat menghibur diri saya dari masalah yang ada.
23 Dibandingkan online facebook saya lebih senang menyelesaikan tugas-tugas yang
harus diselesaikan.
24 Saya lebih sering berinteraksi dengan teman-teman secara langsung dari pada
chating via facebook.
25 Saya merasa kesulitan untuk berhenti menggunakan facebook.
25 Saya merasa sedih dan tidak nyaman ketika harus berhenti .menggunakan
facebook.

27 Tidak ada perubahaan suasana hati walaupun saya lama mengunakan facebook.
28 Saya merasa biasa saja walaupun tidak online dengan facebook.

UJI VALIDITAS

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted

Total Correlation

Alpha if Item
Deleted

VAR00001

54.8667


160.051

.464

.918

VAR00002

54.3667

154.930

.643

.915

VAR00003

55.3000


164.355

.365

.919

VAR00004

55.0667

161.306

.448

.918

VAR00005

55.0333


164.447

.352

.920

VAR00006

55.0667

163.857

.585

.917

VAR00007

54.4667


158.326

.461

.919

VAR00008

54.8333

158.006

.503

.918

VAR00009

54.7000


155.803

.739

.914

VAR00010

54.3333

154.851

.707

.914

VAR00012

55.1000


158.231

.646

.915

VAR00013

55.0333

156.033

.714

.914

VAR00014

55.1667

161.040

.637

.916

VAR00015

55.2000

160.441

.532

.917

VAR00016

54.6667

152.023

.772

.912

VAR00017

54.6667

156.851

.718

.914

VAR00018

54.3667

156.792

.644

.915

VAR00019

54.7000

163.666

.353

.920

VAR00020

54.7333

159.030

.662

.915

VAR00022

54.5000

162.121

.357

.920

VAR00023

55.2667

159.720

.584

.916

VAR00024

55.1000

162.576

.380

.920

VAR00025

54.7667

163.633

.344

.920

VAR00026

54.8000

159.407

.524

.917

VAR00027

54.3333

160.575

.449

.918

VAR00028

54.5667

158.116

.454

.919

UJI REALIBITAS

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.920

26

HASIL PRE-TES Mann-Whitney Test

Ranks
siswa
nilai

N

Mean Rank

Sum of Ranks

ikut layanan

5

6.00

30.00

tidak ikut layanan

5

5.00

25.00

Total

10

b

Test Statistics

nilai
Mann-Whitney U

10.000

Wilcoxon W

25.000

Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: siswa

-.525
.599
.690

a

HASIL POS-TES Mann-Whitney Test

Ranks
siswa
nilai

N

Mean Rank

Sum of Ranks

ikut layanan

5

3.60

18.00

tidak ikut layanan

5

7.40

37.00

Total

10

b

Test Statistics

nilai
Mann-Whitney U

3.000

Wilcoxon W

18.000

Z

-2.009

Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: siswa

.045
.056

a

Ranks
siswa

nilai

N

Mean Rank

Sum of Ranks

pre tes

5

7.20

36.00

pos tes

5

3.80

19.00

Total

10
b

Test Statistics

nilai
Mann-Whitney U

4.000

Wilcoxon W

19.000

Z

-1.781

Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.075
a

.095

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: siswa
hasil uji beda post tes dan pre tes kelompok eksperimen dengan analisis man whitney

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Topik

:”Kecanduan facebook.”

2. Bidang Bimbingan : Pribadi sosial
3. Jenis Layanan

: Konseling kelompok

4 . Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman
5. Tujuan layanan

:


Siswa dapat mengetahui dampak bahaya facebook.



Siswa dapat mengurangi kecemasan saat tidak menggunakan
facebook



Konseli bisa bersikap tegas dalam mengemukakan masalah yang
dihadapi dalam menggunakan facebook secara jujur.



Siswa dapat membedakan sikap asertif non asertif dan agresif



Siswa dapat menggunakan Facebook dengan aman .

6 . Sasaran Layanan

: Siswa kelas 8e (yang berkarakteristik terkena kecanduan facebook)

7. Uraian Kegiatan

:

1. Tahap Pembentukan
-

Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan
kesediaan

anggota

kelompok

melaksanakan

kegiatan.

-

Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

-

Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan apa
yang direncanakan).

-

Menjelaskan tujuan konseling kelompok.

-

Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kel Menjelaskan asas-asas bimbingan
dan konseling yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan,
kenormatifan.

-

Perkenalan dengan menyebutkan hobi pada setiap anggota kelompok.

2. Tahap peralihan
-

Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan konseling
kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan situasi pelaksanaan
layanan supaya kondusif.

-

Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan melakukan
pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan dilaksanakan, sehingga
peran masing-masing anggota kelompok mengerti dengan tugasnya masingmasing.

3. Tahap kegiatan
-

Setiap anggota kelompok mengemukakan masalah pribadi yang perlu mendapat
bantuan kelompok untuk pengentasannya.

-

Kelompok memilih masalah mana yang hendak dibahas dan dientaskan pertama,
kedua, ketiga, dst.

-

Klien (anggota kelompok yang masalahnya dibahas) memberikan gambaran yang
lebih rinci mengenai masalah yang dialaminya.

-

Seluruh anggota kelompok aktif membahas masalah klien melalui berbagai cara,
seperti : bertanya, menjelaskan, mengkritisi, memberi contoh, mengemukakan
pengalaman pribadi, menyarankan.

-

Klien setiap kali diberi kesempatan untuk merespon apa-apa yang ditampilkan
oleh rekan-rekan anggota kelompok.

4. Tahap pengakiran
-

Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

-

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil
kegiatan.

-

Membahas kegiatan lanjutan

-

Mengemukakan pesan dan harapan

-

Doa penutup

5. Materi

:“Bahaya penggunaan facebook“

6. Metode

: Ceramah, sharing

7. Tempat

: Ruang kelas VIII E

8. Waktu

: 1X45 menit

9. Tanggal

: 14 agustus 2011, 15 agustus 2011, 16 agustus 2011 ,

18&19 agustus 2011, 22 Desember 2011, 6 September 2011, 13 September 2011
10. Pihak yang disertakan

:

11. Penyelenggara

: Praktikan

12. Rencana penilaian

:

Penilaian proses

: Saat konseling berlangsung, anggota kelompok terlihat

mengemukakan masalah yang sebenarnya dan prosesnya berjalan lancer.
Penilaian hasil

: Anggota kelompok dapat membantu masalah temannya

yang sedang dibahas dan bisa mecarikan jalan yang terbaik.
13. Tindak Lanjut

: Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa

yang bersangkutan belum bisa
masalahnya.

berhasil menyelesaikan

Mengetahui,

Salatiga,
Praktikan

Dra. Melkianus D L Manutede

Imam Safrudin

Sesi 1 tanggal 14 agustus 2011 Tahap Pembentukan dan peralihan
Sesi 1 merupakan awal dari pertemuan konseling kelompok behavioral. Tahap ini
merupakan tahap pengenalan dan penjajakan, dimana para peserta diharapkan dapat lebih
terbuka menyampaikan harapan keinginan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh masingmasing anggota. Kegiatannya dirancang untuk membantu siswa lebih mengenal facebook dan
dampak positif maupun negatif dari facebook. Sebelum memulai kegiatan perkenalan dilakukan
peneliti melakukan Ice Breaking kepada konseli, yaitu mengenalkan diri dan teman di
sampingnya dengan menyebutkan hobi. Tujuan ice breaking ini, adalah untuk dapat mengenal
satu sama lain baik antara konseli yang menjadi subjek penelitian. Berikut perkenalan salah satu
konseli dan teman di sampingnya yang sebelumnya telah memperkenalkan diri: “Ini galang,
kalau saya anti yang punya hobi tidur siang”. Selanjutnya peneliti memberikan tujuan dari
kegiatan konseling kelompok bertujuan membahas masalah kecanduan facebook yang dialami
anggota kelompok. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topic-topik itu

mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang
menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Konseling kelompok akan membahas
kecanduan facebook dengan menggunakan teknik latihan asertif. Kegitanya berupa latihan
ketegasan mengajarkan perbedaan antara asertif, agresif, non agresif dan sopan. Membantu
individu mengidentifikasi dan menerima hak-hak pribadi dirinya dan orang lain. Mengurangi
hambatan kognitif dan afektif yang menghambat aktualisasi sikap asertif. Mengembangkan
ketrampilan perilaku asertif secara langsung melalui praktek-praktek di dalam pelatihan. Peneliti
juga menjelaskan asas-asas dalam konseling kelompok berupa:
1. Asas kesukarelaan, semua anggota dapat mengeluarkan pendapat dan tanggapannya
secara sukarela dan spontan tanpa adanya paksaan.
2. Asas keterbukaan, anggota kelompok dapat mengutarakan perasaan-perasaan, saran dan
pendapatnya secara terbuka.
3. Asas kenormatifan, ketika ada anggota yang sedang berbicara, anggota yang lain
mendengarkan.
4. Asas Kekinian, Adalah berita yang Uptudate yang sedang ramai diperbincangkan, serta
menjadi kepedulian kita dan kita wajib mengetahuinya.
Selanjutnya peneliti memperkenalkan diri dengan anggota kelompok, setelah itu masuk
pada tahap peralihan berupa pertanyaan kepada anggota tentang arti facebook menurut pendapat
masing-masing anggota. Kebanyakan anggota menjelaskan facebook sebagai alat komunikasi
untuk menambah pertemanan secara luas. Pada tahap selanjutnya peneliti menjelaskan tentang
sejarah facebook dan bahaya yang di timbulkannya(materi terlampir). Peneliti bersama siswa
mendiskusikan bahaya saat menggunakan facebook. Tujuannya untuk menekan para siswa
menggunakan facebook secara berlebihan. Hal ini disebabkan karena para anggota sudah

mempunyai acount facebook minimal 1 tahun sampai 5 tahun. Bahaya facebook harus
dimengerti oleh siswa supaya bisa mebatasi penggunaan dan tidak terpengaruh oleh temannya.
Rancangan membahas tentang bahaya dari penggunaan facebook. Pada pertemuan ini siswa
sudah bisa beradaptasi dengan anggota kelompok karena anggota kelompok adalah teman satu
kelas. Konselor memberikan pertanyaan tentang materi yang disampaiakan, hasil dari jawaban
siswa sudah menjelaskan bahwa mereka sudah mendapatkan pemahaman tentang dampak negatif
dari facebook. Selanjutnya siswa akan mengurangi intensitas penggunaan facebook.
Sesi 2 15 agustus 2011 Tahap Kegiatan
Pertemuan sesi 2 dirancang untuk melakukan relaksasi, tujuannya untuk mengurangi
kecemasan para anggota pada saat tidak menggunakan facebook. Perasaan yang dirasakan saat
tidak menggunakan facebook juga bermacam-macam, ada yang biasa saja, ada yang merasa
bosan ataupun suntuk. Relaksasi yang digunakan adalah meredakan kecemasan dengan relaksasi
otot, yaitu berupa peregangan otot-otot. Instruksinya sebagai berikut. “tutup mata anda dan
dengarkan apa yang akan saya katakan pada anda. Saya akan membuat anda menyadari sensasisensasi tertentu pada badan anda, dan kemudian menunjukan pada anda bagaimana cara untuk
mengurangi sensasi-sensasi itu. Pertama arahkan perhatian tangan kiri anda. Gengamlah tangan
kiri dan buatlah satu kepalan. Buatlah kepalan tadi keras-keras dan rasakan ketegangan tersebut.
Dan sekarang lepaskan kepalan anda. Perhatikan antara ketegangan dan relaksasi(10 detik).
Sekarang lakukan hal yang sama pada tangan kanan anda. Selanjunnya tekuklah kedua lengan ke
belakang pada pergelangan tangan sehingga anda menegangkan otot-otot ditangan bagian
belakang dan lengan bawah. Jari-jari menunjuk ke langit-langit. Rasakan ketegangan itu dan
sekarang kendurkan. Sekarang genggam tangan anda menjadi kepalan dan bawalah keduanya ke
atas pundak, sehingga anda menegangkan otot-otot bisep, otot-otot besar dibagian atas lengan

anda. Rasakan ketegangan otot-otot bisep. Dan sekarang rileks. Biarkan lengan anda
jatuh disisi anda lagi dan perhatikan perbedaan antara ketegangan pada otot bisep dan relaksasi
yang anda rasakan(10 detik). Derakan bahu, bawa keduanya sampai ke telinga, seakan-akan anda
ingin menyentuh telinga dengan dengan bahu anda. Sekarang rileks. Biarkan kedua bahu kembali
ke posisi istirahat. Lemaskan semua ketegangan, lebih lanjut, lebih lanjut. Sekali lagi rasakan
kontras antara ketegangan dan relaksasi di daerah baru(10 detik)
Sesi 3 16 agustus 2011 Tahap Kegiatan
Pertemuan sesi 3 dirancang untuk menerima mengemukakan fakta-fakta masalah yang
akan dihadapi. Tujuannya konseli bisa bersikap tegas dan mengekspresikan pikirannya secara
jujur. Mengembangkan hak-hak pribadi, hak untuk menolak ajakan yang bersifat negatif, hak
untuk memuji orang lain, hak untuk meminta sesuatu kepada orang lain Pada tahap awal berupa
salam dan berdoa yang dilakukan peneliti dan konseli. Apersepsinya siswa diajak untuk sedikit
membahas pada pertemuan pertama tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari facebook.
Setelah itu peneliti menyuruh siswa unuk menuliskan prilaku negatif saat menggunakan
facebook. Tujuanya supaya siswa mampu mengungkapkan prilaku negatif nya saat
menggunakan facebook. Jawaban dari siswa kebanyakan melalaikan tugas sekolah maupun
sekolah, kemudian boros uang untuk pergi ke warnet, dan lupa waktu karena keasyikannya
dengan facebook.
Pada tahap inti, peneliti memberikan contoh modelling berupa film pendek yang
bertemakan facebook adicct. Cerita tentang siswi SMA yang diberi hadiah sebuah telepon
seluler, karena sering FB dan tidak pernah memperhatikan pelajaran maka telepon seluler
tersebut disita oleh gurunya. Siswi tersebut juga sering mengabaikan PR dan asyik dengan
facebook. Akibatnya nilainya turun dan malas untuk mengerjakan aktifitas sebagai pelajar.

Setelah film selesai, siswa menyimpulkan makna yang tampak dari adegan tersebut.
Peneliti memberikan contoh langkah yang tegas untuk mengambil keputusan tentang
penggunaan facebook. Contohnya: menyuruh saudara untuk mengganti pasword facebook
supaya tidak bisa menggunakan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu baru memberi tahu pasword
facebook tersebut. Bisa juga memberi hukuman dengan perjanjian kepada temannya untuk
mentraktir makan jika menggunakan facebook lebih dari 1 jam. Kemudian siswa diberikan
materi tentang sikap asertif, sikap asertif merupakan sikap untuk mengekspresikan diri secara,
jujur, tegas, terbuka, dan tidak ada maksud untuk menyinggung perasaan orang lain. Sikap ini
bertujuan untuk menekan prilaku negatif saat mengeluarkan status di facebook. Sering siswa
lalai dalam mengekspresikan perasaanya berupa sindiran atau singgungan kepada orang lain.
Ketegasan masuk dalam kategori tujuan sikap asertif, supaya siswa mampu menolak ajakan
negatif teman dalam kegiatan menggunakan facebook.
Pada tahap penutup siswa diberikan pertanyaan berupa manfaat bersikap asertif,
evaluasinya siswa mampu mengungkapkan masalah secara jujur, bisa mengatasi masalah
tersebut, dan mencegah masalah muncul lagi. Siswa sudah

menuliskan dan mengungkap

kegiatan negatif saat menggunakan facebook yang bisa menimbulkan masalah bagi mereka.
Sesi 4-5 18&19 agustus 2011
Pada sesi 4 dan 5 kegiatan mengacu pada latihan untuk bersikap asertif sendiri. Teknik
yang digunakan berupa permainan peran yang dilakukan oleh para anggota. Tujuannya
Mengurangi hambatan kognitif dan afektif yang menghambat aktualisasi sikap asertif, misalnya
berfikir irasional, perasaan bersalah dan marah, kecemasan yang eksesif. Pada tahap awal
peneliti

membahas

pertemuan

kemarin

tentang

sikap

asertif.

Pada tahap inti peneliti memberikan materi tentang prilaku asertif, non asertif dan agresif.
Selanjutnya para siswa melakukan kegiatan role play tentang sikap asertif, non asertif dan agresif
dengan skrip naskah berjudul “facebook bikin cenat-cenut. Ceritanya sebagai berikut :
Pada suatu hari diceritakan siswa sedang mengikuti ulangan Matematika.
X

:”Brow aku pinjam jawabanmu dong!”

Y

:”Bentar, aku takut ketahuan guru.”

X

:”Sini, tak usah takut.” (sambil mengambil kertas jawaban Y)

Y

:”Aduuhhhh,, kamu ini...(Pasrah dan tidak berani menolak)

Setelah ulangan selesai Y bertemu dengan M di kantin sekolah.
M

:”eh, Y kenapa wajahmu kusut kaya pakaian belum disetrika?”

Y

:”Iya, tadi aku kesel sama X, masa tiap ulangan dia nyontek saya melulu.”

M

:”Kenapa tidak kamu tegur saja?”

Y

:”Wah saya takut, dan sungkan nanti jadi ndak enak sama X.” Lebih baik menghibur diri
dulu ah, Fban. Heheheheh( sambil membawa telepon seluler)

M

:”Hati-hati nanti kamu bisa kecanduan lo.”

X

:”Sante aja lagi.”

Waktu pulang sekolah X yang sedang nongkrong bersama D
X

:”Brow, liat status terbaru di FB ndak?”

D

:”Emang ada apa dengan status terbaru?”

X

:”Wah kelihatannya si X ngajak ribut nich ma aku?”

D

:”Kok bisa?”

X

:”Dalam

statusnya

masak

bilang

“temanku

bikin

keki,

tukang

nyontek.”

wah ini tidak bisa diterima, sudah melanggar aturan, udah kita labrak saja biar tahu
rasa tu orang.” Kamu harus ikut low!”
D

:”(pasrah)”

Tiba-tiba datanglah Y dan M
X

:”He.... Y kamu sini sebentar!”

Y

: (sambil takut menuju X)

X

:”Maksud kamu dalam FB apa? Kamu mau ajak ribut?”

Y

:”Tidak ok X.”

X

:”D kamu pegang kakinya, biar saya pukul kepalanya.”

M

:”Stop kalian ini apa-apaan?” masih pake seragam mau berkelahi. Pengen jadi
Jagoan?”

X

:”Ini temanmu masak nyindir saya distatus FBnya.”

M

:”Tapi memang benar kenyataannya begitu kan?”

X

:”Benar aku nyontek tapi jangan dipublikasikan.”

M

:”Kamu juga, mengambil paksa jawaban dari Y. Kalau pengen dapat nilai bagus ya

usaha, belajar dengan usaha sendiri. Y juga kalo menggunakan FB sewajarnya saja, tidak usah
berlebihan, jika kamu dirugikan Y lebih baik kamu bilang langsung.
X

: (Menuju arah Y) “Maafkan aku ya Y, nanti status saya di FB akan saya hapus.”

Y

:”Saya juga minta maaf, besok-besok waktu ulanagan saya akan belajar sendiri.”

M

:”Nah kalo begini kan enak, tidak ada pertengkaran diantara kita. Mari kita pulang,
waktu sudah sore.”

Pada tahap akhir, peneliti dan siswa menyimpulkan dari permaian peran tadi. Dapat
ditunjukan sikap dari masing masing tokoh. Kegiatan selanjutnya diteruskan dengan penutupan
pertemuan dan melakukan kontrak waktu untuk menghadiri pada pertemuan ke 5. Pada
pertemuan ke 5 mengulang naskah cerita dan bermain peran serta memberikan materi tentang
sikap asertif non asertif dan agresif. Siswa disuruh memberikan contoh lain tentang sikap asertif,
non asertif dan agresif. Beberapa siswa menjelaskan sikap non asertif: ketika diajak main tetapi
tidak berani menolak padahal baru capek, sedangkan sikap asertifnya berupa berani membuat
alasan tanpa menyinggung perasaan temannya dengan menolak secara halus. Sikap agresif;
memaksa orang lain untuk tetap bermain. Kerjasama antar anggota sangat bagus, sehingga dalam
bermain peran terjadi komunikasi yang baik.
Sesi ke 6 22 Desember 2011
Pada sesi ke 6 siswa di ajarkan untuk mengembangkan sikap asertif dalam situasi
sebenarnya. Tujuannya adalah Membangun komitmen dalam mengunakan facebook dengan
tanggung jawab. Siswa dihadapkan pada situasi pro dan kontra penggunaan facebook, agar para
siswa bisa mempertahankan hak dalam menyampaikan pendapat secara asertif. Tahap
pembukaan diawali dengan salam dan permainan berupa sambung kata pada akhiran terakhir.
Contoh: Kambing
Bingung
Ngungsi
Siluman

Tahap isi, para siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk saling berdebat antara pro dan
kontra penggunaan facebook. Setelah semunya berkumpul peneliti memulai acara dengan
mempersilakan kepada anggota pro untuk memulai argumen tentang facebook.

Kelompok pro



Facebook sangat membantu untuk

Kelompok konta



menambaha teman.




Asalkan bisa memilah teman yang

Kebanyakan teman nanti bisa terjadi
penculikan.



Bisa saja dalam facebook menipu,

baik dan berani menolak kegiatan

karena nama, usia, tempat lahir,

yang negatif maka terhindar dari

ataupun lainnya bisa dibuat seolah-

penculikan.

olah baik.

Ambil sisi positifnya saja,



berhubungan dengan teman yang

Rawan akan kecanduan, karena
keasyikan menjadikan lalai segalanya.

mempunyai persamaan pikiran, jika
ada yang ingin memanfaatkan atau
menipu, tinggal remove saja.


Menggunakan facebook sewajarnya,



ketagihan. Boros uang ataupun bisa

tidak lebih dari satu jam ataupun

depresi.

menggunakan seperlunya saja.


Menggunakannya untuk keperluan
positif saja, misalnya : tempat
kreatifitas; sinta dan jojo saja bisa
terkenal lewat vidio lipsing dari
facebook.

Sama saja, lama-kelamaan nanti tetap



Rawan akan pencemaran nama baik
dan pornografi

Tahap penutup adalah menyimpulkan hasil dari perdebatan pro dan kontra dari
pengguaan facebook sendiri. Peneliti dan siswa menjabarkan pada kelompok pro: hak untuk
menggunakan facebook itu boleh saja. Karena remaja juga membutuhkan orang lain terutama
teman sebaya untuk bersosial. Akan tetapi penggunaannya harus seimbang dengan tugas
utamanya yaitu belajar. Sedangkan kelompok kontra menarik kesimpulan: hak untuk
mengatakan tidak menggunakan facebook kepada teman boleh-boleh saja, karena banyak kasus
dan dampak negatif akibat penggunaan facebook. Komunikasi dan interaksi lebih nyaman secara
face to face supanya bisa lebih kongkret melihat orang lain.
Sesi ke 7 6 September 2011
Pada pertemuan ini, siswa kembali mengulang kegiatan relaksasi yaitu penambahan
kegiatan relaksasi secara lengkap. Tujuannya supaya siswa tidak lupa dan mempelajari lagi
kegiatan relaksasi. Instruksinya sebagai berikut Anda dapat belajar melemaskan lebih komplit
berbagai otot wajah. Jadi sekarang yang anda lakukan adalah mengerutkan dahi dan alis.
Kerutkan keduanya sampai anda merasa dahi anda sangat berkerut, otot-ototnya tegang dan
kulitnya keriput. Dan sekarang rileks. Licinkan dahi anda, biarkan otot-otot tadi menjadi lemas
(10 detik). Sekarang tutup mata anda keras-keras. Anda akan mendapat ketegangan di sekitar
mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata(5 detik). Sekarang rileks. Biarkan mata
anda terpejam dengan nyaman(10 detik)
Sekarang katupkan rahang anda. Gigit gigi anda. Perhatikan ketegangan di sekitar rahang
(5 detik). Lemaskan rahang anda sekarang. Biarkan bibir anda terbuka sedikit. Dan perhatikan
perbedaan

antara

ketegangan

dan

relaksasi

di

sekitar

rahang(10

detik)

Sekarang moncongkan kedua bibir bersama-sama, tekan kedua bibir dengan kencang dan
rasakan ketegangan disekitar bibir. Sekarang rileks, lemaskan otot-otot disekitar mulut, biarkan
pipi anda istirahat dengan nyaman.
Sekarang perhatian kita tunjukan pada bagian leher. Tekan kepala anda pada permukaan
dimana anda dapat beristirahat, tekan kebelakang sehingga anda dapat ketegangan dibagian
belakang leher dan punggung atas. Tekankan dan perhatikan. Sekarang lepaskan. Biarkan kepala
anda beristirahat secara nyaman. Nikmati kontras antara ketegangan dan relaksasi yang anda
rasakan sekarang. Selanjutnya saya ingin membawa kepala anda ke muka, dan sekarang coba
benamkan ke dagu anda. Rasakan ketegangan terutama di leher muka (10 detik) setelah itu
lepaskan.
Selanjutnya perhatian kita tujukan pada otot-otot punggung anda. Lengkungkan punggu
anda. Busungkan dada dan perut, sehingga anda merasakan ketegangan di punggung anda
terutama dipunggung atas. Perhatikan ketegangan dan sekarang rileks. Biarkan badan anda
beristirahat lagi di kursi. Perhatikan perbedaan antara ketegangan dan relaksasi. Biarkan otot-otot
tersebut menjadi lemas. Sekarang ambil nafas panjang. Isi paru-paru anda. Tahan, tahan dan
perhatikan ketegangan di bagian dada dan turun ke perut. Perhatikan ketegangan tadi dan
sekarang rileks. Lepaskan, keluarkan nafas dan lanjutkan bernafas seperti biasa. Perhatikan
sekali lagi perbedaan antara ketegangan dan relaksasi ( 10 detik). Keraskan otot-otot perut ,
perhatikan ketegangan (5detik) dan sekarang rileks, hilangkan ketegangan dan perhatikan
kontras antara ketegangnan dan relaksasi.
Sekarang kencangkan otot-otot perut anda, tarik perut ke dalam. Tegangkan otot-otot
perut tersebut. Tahan, buatlah perut menjadi keras, sangat keras, dan sekarang rileks. Biarkan

otot-otot tadi menjadi lemas. Lemaskan dan rileks(10 detik). Saya ingin anda sekarang
meluruskan kedua belah telapak kaki. Luruskan sehingga anda dapat merasakan ketegangan dip
aha. Luruskan lebih lanjut ( 5 detik). Sekarang rileks, biarkan kaki anda rileks dan perhatikan
beda antara ketegangan di otot paha dan relaksasi seperti yang anda rasakan sekarang ( 10 detik)
tekuklah kaki anda di bagian pergelangan kaki. Jari-jari menghadap ke kepala. Perhatikan
ketegangannya. Tahan . dan sekarang lepaskan. Lemaskan otot-otot lebih lanjut, lebih lanjut dan
lagi rileks. Setelah melakukan relaksasi secara lengkap selanjutnya peneliti memberikan materi
tentang Manfaat relaksasi terlampir
Manfaat relaksasi
1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan
karena adanya stress
2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress seperti hipertensi, sakit kepala,
insomnia dapat dikurangi dengan relaksasi
3. Mengurangi kecemasan
4. Meningkatkan penampilan kerja, social, dan ketrampilan fisik
5. Kelelahan, aktivitas mental yang tertunda dapat diatasi lebih cepat dengan menggunakan
ketrampilan relaksasi
6. Menigkatkan hubungan interpersonal. Orang yang rileks dalam situasi interpersonal yang
sulit akan lebih berfikir rasional
Tahap pengakhiran berupa kesan dan

perasaan siswa setelah melakukan relaksasi.

Kebanyakan siswa bisa merasakan perbedaan ketegangan otot, akan tetapi ada 2 siswa yang
kesulitan berkonsentrasi karena suasana sedikit gaduh.
Sesi ke 8 13 September 2011 Tahap Pengakhiran

Pada sesi 8 adalah tahap akhir dari pertemuan yang dilakukan. Peneliti memberikan
perintah bahwa kegiatan akan segera diakhiri. Pertemuan ini dirancang untuk mencegah siswa
mengunakan facebook secara tidak aman. materi yang diberikan berupa tips-tips menggunakan
facebook dengan aman. Misalnya tidak menulis nomer handpone dan alamat lengkap, karena
bisa saja diteror dan dikerjain lewat sms maupun telpon dan rawan akan penipuan. Mengunggah
poto anak dibawah umur, karena bisa menimbulkan penculikan. Selanjutnya memilih teman
dengan selektif, bukan berati membedakan-bedakan. Akan tetapi apabila ada teman yang
mencurigakan dan sudah membahas hal-hal yang negatif, sebaiknya diremove saja. Siswa sangat
antuisias dalam mengikuti layanan, karena kebayakan mereka sering mencantumkan alamat
lengkap dan no hp, alasannya biar terkenal. Tapi setelah mendapatkan materi, mereka bisa
menggunkan jalan lain, apabila ingin berkenalan bisa melalui fitur mesagge yang lebih aman dan
tidak terpublikasikan. Peneliti hanya membahas tentang kesimpulan dari 8 kali pertemuan untuk
mengetahui perkembangan siswa setelah diberikan tretmen, memberikan feedback tentang proses
treatmen, beserta melakukan post-tes. Peneliti berharap tindak

lanjut siswa untuk

mengembangkan sikap asertif berupa ketegasan, mampu jujur, mengendalikan pikiran yang
dapat menyinggung perasaan orang lain dalam menggunakan facebook.
Pada akhir kegiatan peneliti memberikan Post-tes tentang skala penilaian kecenderungan
kecanduan facebook. Siswa disuruh duduk dan mengerjakan sendiri. Peneliti menyuruh untuk
menuliskan nama dan kelas supaya jelas. Setelah selesai, peneliti meminta lembar skala penilain
dan menutup sesi ke-8. Selanjutnya peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua siswa dan
memberikan

penguatan

supaya

siswa

mampu

menggunakan

secara

proposional.

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI dan TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN dan KONSELING
A. Topik Permasalahan : Kecanduan Facebook
B. Spesifikasi Kegiatan


Bidang Bimbingan : Pribadi – Sosial



Jenis Layanan

: Konseling Kelompok



Fungsi Layanan

: Pemahaman dan Pengentasan



Sasaran Layanan : Siswa kelas 8e yang bercirikan kecanduan facebook

C. Pelaksanaan Layanan


Tanggal

: 14 agustus 2011, 15 agustus 2011, 16 agustus 2011 , 18&19

agustus 2011, 22 Desember 2011, 6 September 2011, 13 September 2011



Tempat

: Dalam Kelas



Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Konseling kelompok behavioral berlangsung selama 8 sesi pertemuan.
Pelaksanaan intervensi dalam penelitian pada umumnya berjalan dengan lancar,
yang

ditandai

dengan

partisipan

mudah

untuk

dihubungi,

partisipan

memperhatikan materi dan mempraktekkan kegiatan intervensi dengan baik, dan
guru pamong yang selalu memberi pengarahan bagi peneliti. Setiap sesi dalam
pelaksanaan intervensi partisipan mendapatkan materi sesuai dengan kebutuhan
setiap

sesi,

pemberian

intervensi

diberikan

secara

sistematis

dan

berkesinambungan yang ditandai dengan pemberian intervensi diberikan secara
berurut dari mulai sesi 1 sampai sesi 8
D. Evaluasi


Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Peneliti diterima dengan baik oleh para angota kelompok, mereka dapat mengikuti ,
mengungkapkan pendapat dan masalah yang dihadapi ketika menngunakan facebook. Anggota
kelompok dapat menjelaskan tentang bahaya facebook . Kemudian ingin mengurangi intensitas
penggunaannya. Pada kondisi tidak menggunakan facebook, anggota mengalami perasaan yang
berbeda saat menggunakan facebook. Selanjutnya latihan relaksasi digunakan untuk mengurangi
kecemasan saat tidak mengunakan facebook. Anggota kelompok mempraktekan dan sebagian
bisa konsentrasi dan santai saat relaksasi. Dalam mengungkapkan masalah, anggota kelompok
dapat jujur dan terbuka ketika menggunakan facebook. Masing-masing anggota memberikan
masukan supaya dapat menyelesaikan masalah setiap individu. Kerjasama saling anggota terlihat
pada bermain peran, semua mempraktekan tanpa ada rasa canggung.

Mengetahui,

Dra. Melkianus D L Manutede

Salatiga, 13 September 2011

Imam Safrudin

Interval

Frekuensi

104 – 88 sangat tinggi 0
87 – 71 tinggi

5

70 – 54 cukup

20

53 – 37 rendah

3

36 – 20 sangat rendah

0

=

=

=

=

E

@ !

!
C

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga T1 132007018 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB IV

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh

0 0 24