Pelaksanaan Ekstensifikasi Untuk Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

(1)

Bab I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Dalam rangka melaksanakan program pemerintah yang merupakan tujuan pendidikan adalah manusia yang mampuberperan sebagai tenaga terampil yang layak kerja dalam berbagai sektor pembangunan yang mana pembangunan nasional saat ini pada dasarnya menciptakan manusia yang berkualitas yang maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir batin. Pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas terhadap Sumber Daya Manusia dalam aspek akademik, personalitas, kepribadian, dan Profesionalitas, Teknologi, dan Keahlian/Keterampilan. Untuk meningkatkan keterampilan petugas pajakpemerintah, dalam hal ini selain merombak struktur juga meningkatkan keterampilan petugas pajak agar dimasa yang akan dating pemerintah tidak merasa kekurangan petugas pajak yang terampil.

Oleh karena itu Universitas Sumatera Utara yang mempunyai program studi Administrasi Perpajakan merasa perlu mewajibkan kepada para mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dengan mengadakan Penelitian yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi tersebut. Adapun maksud dari Penelitian adalah dimana mahasiswa dapat mengetahui secara langsung fungsi dan tugas dalampekerjaan yang sebenarnyaserta mempraktikkan apa yang sudah dipelajari


(2)

dalam bentuk teori dan praktik. Untuk mengaktualisasikan seluruh sistem tersebut, sebelum langsung berhadapan dengan keadaan yang sebenarnya

ditengah-tengah masyarakat, perlu diadakan pengarahan lingkungan kerja secara nyata terhadap mahasiswa melalui penelitian karena akan meberikan gambaran yang sesungguhnya tentang dunia kerja yang didalamnya terjadi akomodasi berbagai konsep pemecahan. Sebelum melaksanakan penelitian, para mahasiswa dihimbau untuk untuk kelapangan terlebih dahulu dengan bimbingan dan pengarahan sedemikian rupa oleh dosen selaku pembimbing.

Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur dan merata maka diperlukan biaya yang besar dan kemampuan sendiri. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah mencari sumber penerimaan dari sector migas yang peranannya sudah sangat semakin berkurang. Sehingga sumber penerimaan dalam negeri bertumpu ke sektor pajak.

Untuk mengatasi hal tersebut, Direktorat Jenderal Pajak membuat Kebijakan sesuai dengan pasal 37A Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang disebut dengan Sunset Policy. Sunset Policy merupakan kebijakan yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak dengan cara menarik subjek pajak sebanyak-banyaknya untuk menjadi wajib pajak.


(3)

Pajak sebagai sumber utama penerimaan pajak Negara perlu terus ditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian.Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bidang perpajakan harus ditunjang dengan iklim yang mendukung peningkatan peran aktif masyarakat serta pemahaman atas hak dan kewajiban dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Peran serta wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajaknya berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan.Namun dalam kenyataannya masih dijumpai adanya wajib pajak yang belum mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak. Dengan memperhatikan hal diatas, penulis tertarik untuk mempelajari, memahami, mendalami, bagaimana sebenarnya proses ekstensifikasi guna meningkatkan jumlah wajib pajak. Maka penulis mengangkat judul laporan “PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM”.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian adalah:

1.1 Mengetahui pelaksanaan ekstensifikasi di Kantor Pelaksanaan Pajak Pratama Lubuk Pakam.


(4)

1.2 Untuk mengetahui perkembangan jumlah wajib pajak yang melaksanakan kewajiban perpajakannya.

1.3 Untuk mengetahui hambatan-hambatan pelaksanaan ekstensifikasi dalam meningkatkan Wajib Pajak.

2. Manfaat Penelitian:

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi beberapa pihak diantaranya adalah: 2.1 Bagi Pengembangan Ilmu Perpajakan

a. Menambah wawasan atau pengetahuan dalam bidang perpajakan. b. Sebagai bahan kajian dalam melaksanakan penelitian.

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam :

a. Instansi/Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dapat melihat tingkat perkembangan ilmu pengetahuan yang sekarang diterapkan.

b. Sebagai sarana untuk menarik tenaga kerja yaitu untuk melihat kemampuan mahasiswa yang bersangkutan dengan tanggung-jawab dan kerjasama yang baik.

2.3 Bagi Masyarakat :

a. Menambah wawasan masyarakat terutama masyarakat yang belum mengerti akan kewajiban perpajakannya.

b. Agar dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

C. URAIAN TEORITIS

Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor 60/PJ.9G/2004 yang berisi tentang pengertian ekstensifikasi, ruang lingkup


(5)

pelakasanaan ekstensifikasi wajib pajak, pencari data, pelaksanaan ekstensifikasi dan pengawas ekstensifikasi.Ekstensifikasi Wajib Pajak adalah kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak.

Wajib Pajak yang dimaksud adalah wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan. Pemeriksaan adalah Pemeriksaan Sederhana Lapangan (PSL) yang dilakukan untuk tujuan lain dalam rangka pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan atau pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan atau penentuan besarnya peredaran usaha ataupun jumlah wajib pajak yang harus dibayar dalam tahun berjalan (Mardiasmo,2009).

Jadi dari pengertian diatas, maka dalam hal ini fiskus atau aparat pajak harus dapat meningkatkan penerimaan pajak diantaranya melalui ekstensifikasi wajib pajak yang belm terdaftar. Namun kenyataannya dalam pelaksanannya di lapangan dengan menyaring para wajib pajak agar mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak, sangat sulit dilakukan yang dikarenakan masih kurangnya kesadaran wajib pajak tersebut dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (Resmi,2009). Sampai saat in I Direktorat Jenderal pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi ini melalui peraturan perundang-undangan terbaru sebagai petunjuk pelaksanaan ekstensifikasi tersebut.

Adapun pelaksanaan dari kegiatan ekstensifikasi ini bertujuan untuk meperluas serta meningkatkan jumlah wajib pajak khususnya yang berada


(6)

diwilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.sehingga diharakan dengan bertambahnya jumlah wajib pajak yang terdaftar akan dapat meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan sekaligus akan mampu membantu meringankan beban anggaran pemerintah daerah provinsi Sumatera Utara yang diperoleh dari pembagian hasil penerimaan setoran pajak penghasilan pasal 25 yang dikenakan atas gaji dan penghasilan lainnya.

Sampai saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi melalui peraturan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor 06/PJ.7/2004 yaitu PSL. EKstensifikasi dilaksanakan terhadap calon Wajib Pajak yang apabila lebih dari 14 hari sejak tanggal pengiriman Surat Pemberitahuan ntuk mendaftarkan diri :

1. Menanggapi dengan menyatakan tidak wajib mempunyai NPWP dan atau belum perlu dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), 2. Tidak menanggapi karena Surat Pemberitahuan kembali ke pos;

3. Menanggapi dengan menyatakan sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak tetapi berdasarkan Master File Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ternyata tidak terdaftar atau nama dan alamatnya berbeda. Jangka waktu PSL ekstensifikasi adalah 2(dua) minggu sejak Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3) diterbitkan dan tidak dapat diperpanjang.

Untuk meningkatkan penerimaan pajak, tentunya pemerintah memerlukan langkah-langkah yang nyata yang dapat diterapkan, dan dapat dilaksanakan oleh setiap Wajib Pajak.Maka salah satu langkah yang dapat


(7)

dilakukan oleh pemerintah tersebut adalah pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak.

Dalam pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak khususnya Wajib Pajak orang pribadi dan wajib pajak badan. Wajib Pajak sangatlah besar pengaruhnya terhadap pertambahan jumlah pendapatan Negara, Karena jika banyak Wajib Pajak yang tidak terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka tentunya sudah mengurangi pendapatan Negara, dan demikian juga dengan sebaliknya jika dibandingkan dengan jumlah wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi, yang terdaftar seandainya semau wajib pajaka tersebut menjalankan kewajiban perpajakannya, alangkah lebih baiknya situasi dan kondisi keuangan di Negara kita. Maka dalam pelaksanaan Ekstensifikasi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan semaksimal mungkin. Namun pada kenyataan di lapangan, pelaksanaan ekstensifikasi ini masih kurang sesuai dengan apa yang diharapkan disebabkan karena kesadaran Wajib Pajak itu sendiri masih kurang untuk mendaftarkan dirinya sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Padahal para wajib pajak mengetahui akan pentingnya pajak bagi pembangunan perkembangan Negara. Karena pajak merupakan sumber devisa terbesar bagi Negara. Oleh karena sebab itu fiskus juga ditekankan bagaimana kinerja dan keja keras yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan untuk memburu wajib pajak yang belum terdaftar segera mempunyai kesadaran dan


(8)

tanggung jawab akan pentingnya pajak bagi kelangsungan perekonomian Indonesia.

Sampai saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak melalui melalui peraturan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak nomor 60/PJ.G/2009 sebagai petunjuk dan penegasan pelaksanaan yang berisi tentang Pengertian Ekstensifikasi, Ruang Lingkup pelaksanaan Ekstensifikasi wajib pajak, unit organisasi yang melakukan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak, petugas pelaksana yang melaksanakan ekstensifikasi wajib pajak, pencari data, persiapan, dan pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak.

Adapun beberapa Surat Edaran lainnya mengenai Ekstensifikasi: • Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-14/PJ/2007 tentang

Pelaksanaan Ekstensifikasi WP OP Karyawan.

• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ.01/2007 tentang Biaya Pelaksanaan dan Penyediaan Sarana Penunjang Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi.

• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-24/PJ/2007 tentang Penjelasan Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi. • Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-59/PJ/2008 tentang

Pemberian NPWP bagi Karyawan. D. RUANG LINGKUP PENELITIAN


(9)

Kegiatan Penelitian yang penulis laksanakan merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan kurang lebih satu bulan lamanya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

Ruang lingkup pelaksanaan ekstensifikasi pajak meliputi :

1. Meningkatkan jumlah Wajib Pajakdi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

2. Potensi Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 3. Untuk mengetahui apa saja hambatan – hambatan ekstensifikasi dalam

meningkatkan wajib pajak

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan laporan ini adalah :.

1. Wawancara (interview)

Yaitu dengan membuat daftar pertanyaan permasalahan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yaitu tepatnya dibagian Ekstensifikasi

2. Pengamatan (observation)

Yaitu dengan cara pengamatan langsung dan terlibat secara langsung mengadakan data yang diperlukan untuk penulisan laporan.


(10)

3. Dokumentasi (optional)

Yaitu dengan cara mengumpulkan data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam. Misalnya data pertambahan jumlah wajib dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi yang dapat dibandingan dari tahun sebelumnya.

F. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Agar sistematika penulisan tugas akhir ini terarah dan sitematis, maka penulis

Membatasi :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dan penyusunan laporan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat Penelitian, Metodelogi penelitian, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam, dan deskripsi kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam.


(11)

Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian-pengertian secara teoritis dan teori-teori yang berkaitan dengan ekstensifikasi wajib pajak.

BAB IV : ANALISA DATA

Pada bab ini penulis mengemukakan analisa data dan evaluasi terhadap data-data yang berhubungan dengan judul laporan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan merupakan inti sari yang bersumber dari hasil penelitian , dan berdasarkan kesimpulan dapat dibuat rekomendasi yang berisi saran-saran yang dapat diambil sebagai tindakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA


(1)

diwilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.sehingga diharakan dengan bertambahnya jumlah wajib pajak yang terdaftar akan dapat meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan sekaligus akan mampu membantu meringankan beban anggaran pemerintah daerah provinsi Sumatera Utara yang diperoleh dari pembagian hasil penerimaan setoran pajak penghasilan pasal 25 yang dikenakan atas gaji dan penghasilan lainnya.

Sampai saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi melalui peraturan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor 06/PJ.7/2004 yaitu PSL. EKstensifikasi dilaksanakan terhadap calon Wajib Pajak yang apabila lebih dari 14 hari sejak tanggal pengiriman Surat Pemberitahuan ntuk mendaftarkan diri :

1. Menanggapi dengan menyatakan tidak wajib mempunyai NPWP dan atau belum perlu dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), 2. Tidak menanggapi karena Surat Pemberitahuan kembali ke pos;

3. Menanggapi dengan menyatakan sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak tetapi berdasarkan Master File Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ternyata tidak terdaftar atau nama dan alamatnya berbeda. Jangka waktu PSL ekstensifikasi adalah 2(dua) minggu sejak Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3) diterbitkan dan tidak dapat diperpanjang.

Untuk meningkatkan penerimaan pajak, tentunya pemerintah memerlukan langkah-langkah yang nyata yang dapat diterapkan, dan dapat dilaksanakan oleh setiap Wajib Pajak.Maka salah satu langkah yang dapat


(2)

dilakukan oleh pemerintah tersebut adalah pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak.

Dalam pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak khususnya Wajib Pajak orang pribadi dan wajib pajak badan. Wajib Pajak sangatlah besar pengaruhnya terhadap pertambahan jumlah pendapatan Negara, Karena jika banyak Wajib Pajak yang tidak terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka tentunya sudah mengurangi pendapatan Negara, dan demikian juga dengan sebaliknya jika dibandingkan dengan jumlah wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi, yang terdaftar seandainya semau wajib pajaka tersebut menjalankan kewajiban perpajakannya, alangkah lebih baiknya situasi dan kondisi keuangan di Negara kita. Maka dalam pelaksanaan Ekstensifikasi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan semaksimal mungkin. Namun pada kenyataan di lapangan, pelaksanaan ekstensifikasi ini masih kurang sesuai dengan apa yang diharapkan disebabkan karena kesadaran Wajib Pajak itu sendiri masih kurang untuk mendaftarkan dirinya sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Padahal para wajib pajak mengetahui akan pentingnya pajak bagi pembangunan perkembangan Negara. Karena pajak merupakan sumber devisa terbesar bagi Negara. Oleh karena sebab itu fiskus juga ditekankan bagaimana kinerja dan keja keras yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan untuk memburu wajib pajak yang belum terdaftar segera mempunyai kesadaran dan


(3)

tanggung jawab akan pentingnya pajak bagi kelangsungan perekonomian Indonesia.

Sampai saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah berusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak melalui melalui peraturan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak nomor 60/PJ.G/2009 sebagai petunjuk dan penegasan pelaksanaan yang berisi tentang Pengertian Ekstensifikasi, Ruang Lingkup pelaksanaan Ekstensifikasi wajib pajak, unit organisasi yang melakukan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak, petugas pelaksana yang melaksanakan ekstensifikasi wajib pajak, pencari data, persiapan, dan pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak.

Adapun beberapa Surat Edaran lainnya mengenai Ekstensifikasi:

• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-14/PJ/2007 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi WP OP Karyawan.

• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ.01/2007 tentang Biaya Pelaksanaan dan Penyediaan Sarana Penunjang Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi.

• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-24/PJ/2007 tentang Penjelasan Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi. • Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-59/PJ/2008 tentang

Pemberian NPWP bagi Karyawan. D. RUANG LINGKUP PENELITIAN


(4)

Kegiatan Penelitian yang penulis laksanakan merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan kurang lebih satu bulan lamanya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

Ruang lingkup pelaksanaan ekstensifikasi pajak meliputi :

1. Meningkatkan jumlah Wajib Pajakdi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

2. Potensi Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 3. Untuk mengetahui apa saja hambatan – hambatan ekstensifikasi dalam

meningkatkan wajib pajak

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan laporan ini adalah :.

1. Wawancara (interview)

Yaitu dengan membuat daftar pertanyaan permasalahan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yaitu tepatnya dibagian Ekstensifikasi

2. Pengamatan (observation)

Yaitu dengan cara pengamatan langsung dan terlibat secara langsung mengadakan data yang diperlukan untuk penulisan laporan.


(5)

3. Dokumentasi (optional)

Yaitu dengan cara mengumpulkan data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam. Misalnya data pertambahan jumlah wajib dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi yang dapat dibandingan dari tahun sebelumnya.

F. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Agar sistematika penulisan tugas akhir ini terarah dan sitematis, maka penulis

Membatasi :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dan penyusunan laporan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat Penelitian, Metodelogi penelitian, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam, dan deskripsi kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam.


(6)

Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian-pengertian secara teoritis dan teori-teori yang berkaitan dengan ekstensifikasi wajib pajak.

BAB IV : ANALISA DATA

Pada bab ini penulis mengemukakan analisa data dan evaluasi terhadap data-data yang berhubungan dengan judul laporan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan merupakan inti sari yang bersumber dari hasil penelitian , dan berdasarkan kesimpulan dapat dibuat rekomendasi yang berisi saran-saran yang dapat diambil sebagai tindakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA