Efektivitas Terapi Dressing Madu pada Proses Penyembuhan Ulkus Dekubitus

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Ulkus dekubitus adalah kerusakan di kulit dan jaringan biasanya di atas

penonjolan tulang, akibat tekanan, atau kombinasi antara tekanan, geseran dan
gesekan.1-4 Eksudat luka, urin atau inkontinensia feses akan menyebabkan
kelembaban yang memperburuk kerusakan pada jaringan.1
Ulkus dekubitus telah menjadi masalah kesehatan dunia sejak berabadabad yang lalu.5,6 Kelompok geriatri atau pasien di unit perawatan intensif adalah
yang paling beresiko mengalami ulkus dekubitus karena kurangnya mobilitas
untuk waktu yang lama. Ulkus dekubitus menyebabkan morbiditas, mortalitas
sehingga mengakibatkan pembiayaan kesehatan yang tinggi. Ulkus dekubitus
dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk bakterimia dan sepsis.7 Angka
prevalensi ulkus dekubitus di Indonesia mencapai 33,3% dimana angka ini cukup
tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN yang hanya berkisar
2,1%–31,3%.8,9
Faktor etiologi ulkus dekubitus adalah tekanan, gesekan, daya geser, dan
kelembaban, dimana faktor yang paling penting adalah tekanan.1-3 Faktor resiko

utama perkembangan ulkus dekubitus diantaranya adalah gangguan mobilitas,
sensasi atau respon terhadap ketidaknyamanan.1,10
Penilaian klinis ulkus dekubitus meliputi evaluasi medis pasien yang
menyeluruh. Anamnesis meliputi durasi ulkus dan penyakit yang mendasari. Pada
pemeriksaan fisik, harus ditentukan derajat dari ulkus dekubitus.11

1
Universitas Sumatera Utara

2

Infeksi sering menjadi masalah pada luka kronis seperti pada ulkus
dekubitus dimana infeksi meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas pada
pasien. Mikroorganisme
dekubitus adalah

yang paling sering terlibat dalam kolonisasi ulkus

kokus Gram positif seperti Staphylococcus aureus,


Enterobacteriaceae, dan basil Gram negatif seperti Pseudomonas aeruginosa,
Proteus mirabilis dan Acinetobacter baumannii.7, 12
Pada luka kronis terdapat flora mikrobial yang beragam. Awalnya luka
dikolonisasi dengan mikroorganisme komensal di kulit, tetapi pola kolonisasi
berubah seiring waktu. Mikroorganisme Gram positif awalnya menginvasi luka,
kemudian diikuti oleh mikroorganisme Gram negatif dan spesies anaerob.13
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mikroorganisme pada
ulkus dekubitus, gambaran klinis serta penyakit yang mendasari sehingga dapat
menjadi data dasar dan pertimbangan penatalaksanaan ulkus dekubitus di masa
datang, khususnya di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.2.

Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran mikroorganisme pada ulkus dekubitus pada pasien
di instalasi rawat inap dan ICU RSUP H. Adam Malik Medan.

1.3.

Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan umum:
Untuk mengetahui gambaran mikroorganisme pada ulkus dekubitus.
1.3.2.

Tujuan khusus:

1. Untuk mengetahui spesies mikroorganisme pada ulkus dekubitus.

Universitas Sumatera Utara

3

2. Untuk mengetahui gambaran klinis ulkus dekubitus (derajat, lokasi, onset).
3. Untuk mengetahui penyakit yang mendasari ulkus dekubitus.

1.4.

Manfaat Penelitian


1.4.1. Bidang akademik
Menambah pengetahuan mengenai mikroorganisme pada ulkus dekubitus
sehingga menjadi dasar penatalaksanaan ulkus dekubitus di masa datang.
1.4.2. Bidang pelayanan masyarakat
Memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya perawatan
luka untuk mencegah keparahan klinis ulkus dekubitus.
1.4.3. Bidang penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data bagi penelitian lain
yang hendak meneliti lebih jauh mengenai peran mikroorganisme pada
klinis ulkus dekubitus.
1.4.4. Pelayanan rumah sakit
Memberikan pemahaman kepada petugas kesehatan yang bertugas di
ruang rawat inap agar dapat melakukan perawatan ulkus dekubitus
terutama pada pasien dengan penyakit kronis yang memerlukan masa
rawatan yang panjang untuk mencegah terjadinya infeksi dan perburukan
ulkus.

Universitas Sumatera Utara