Analisa Pengaruh Kerja Lembur Terhadap Cash Flow Diagram Pada Kontraktor (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gudang Peleburan Karbon PT.Inalum) Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah suatu kerangka pendekatan pola pikir
dalam rangka menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Tujuannya adalah
mengarahkan proses berpikir untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti
lebih lanjut.
3.1

Objek Penelitian
Penentuan objek penelitian harus terkait dengan pokok permasalahan yang

diangkat. Dalam tugas akhir ini, yang menjadi obyek penelitian adalah pengaruh
kerja lembur terhadap diagram cash flow, dimana studi kasus diambil pada Proyek
Pembangunan Gudang Peleburan Karbon PT.Inalum Kuala Tanjung Kabupaten
Batu Bara.
3.2

Metodologi Penelitian

3.2.1


Metode pengumpulan data
1.

Studi Lapangan
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
data lapangan sebagai berikut :Upah kerja harian normal dan kerja
lembur, waktu kerja lembur, kurva s, dokumen kontrak dan rencana
anggaran biaya (RAB). Penelitian ini mengambil lokasi diproyek
pembangunan gudang peleburan karbon PT.Inalum Kuala Tanjung.

51
Universitas Sumatera Utara

2.

Studi Literatur
Metodologi ini terdiri dari beberapa data pendukung, baik dari
perusahaan maupun buku-buku literatur yang berkaitan dengan judul
tugas akhir saya.


3.2.2

Sumber Data
Sumber data dari penulisan tugas akhir ini adalah data kurva s , RAB,

upah kerja harian normal dan kerja lembur, waktu kerja lembur dan dokumen
kontrak yang didapatkan dari kontraktor dilapangan pada proyek konstruksi
pembangunan gudang peleburan karbon PT.Inalum.

52
Universitas Sumatera Utara

START

MERUMUSKAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA


PENGUMPULAN DATA

STUDI LAPANGAN

STUDI LITERARTUR

1. Kurva s
2. Rencana
anggaran
biaya
3. Upah harian normal
4. Upah kerja lembur
5. Waktu kerja lembur
6. Dokumen kontrak

Buku- buku literatur
yang berhubungan
dengan judul

ANALISA DATA


1. Menghitung Waktu Kerja Lembur
2. Menghitung Biaya Kerja Lembur
3. Analisa Diagram Cash Flow

KESIMPULAN

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

53
Universitas Sumatera Utara

3.3

Teknik Analisa Data
Teknik analisa data adalah cara-cara yang akan digunakan untuk

menganalisa data, baik berupa data primer maupun data sekunder melalui studi
kasus yang dilakukan pada proyek.
Adapun langkah – langkah dalam menganalisis pengaruh kerja lembur

terhadap cash flow diagram antara lain yaitu:
1. Menghitung waktu kerja lembur
Pada langkah ini akan diketahui berapa lama waktu kerja lembur yang
dilakukan pada proyek pembangunan gudang peleburan karbon PT.
Inalum. Berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja Lembur Dan
Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Tentang
Waktu Kerja Lembur Dan Upah Kerja Lembur, bahwa maksimal kerja
lembur itu tiga jam perhari. Kontraktor PT. Inalum telah menjalankan
sesuai dengan peraturan diatas, untuk menghitung berapa lamanya terjadi
kerja lembur pada proyek tersebut yaitu dengan cara waktu kerja lembur
perhari dikali dengan jumlah berapa lama dilakukan kerja lembur selama
proyek itu berjalan.
2. Menghitung biaya kerja lembur
Pada langkah ini akan diketahui berapa besar biaya yang dikeluarkan
selama kerja lembur pada proyek pembangunan gudang peleburan
karbon PT. Teknis perhitungan upah lembur ini mengacu pada
Keputusan Menteri No. 102/MEN/VI/2004, yaitu waktu kerja lembur dan
upah kerja lembur memiliki ketentuan sebagai berikut ;
1. Perhitungan Upah Lembur didasarkan pada upah bulanan


54
Universitas Sumatera Utara

2. Cara Menghitung upah sejam adalah 1/ 173 x upah sebulan
Ketentuan – ketentuan cara menghitung upah lembur sebagai berikut:
1. Jika upah pekerjaan secara harian penghitungan besarnya upah
sebulan adalah sebagai berikut :
a. Bagi pekerja yang bekerja enam hari kerja dalam satu minggu,
upah satu hari dikalikan 25, dan
b. Bagi pekerja yang berkerja lima hari kerja dalam satu minggu,
upah satu hari dikalikan 21.
2. Jika upah pekerja dibayar berdasarkan satuan hasil upah satu bulan
adalah upah rata-rata 12 bulan terakhir.
3. Jika upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap dasar
perhitungan upah lembur adalah 100% dari upah.
4. Jika upah terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak
tetap, tetapi jumlah upah pokok ditambah tunjangan tetap lebih kecil
dari 75% keseluruhan upah dasar perhitugan upah lembur adalah 75%
dari keseluruhan upah.
Setelah dihitung berapa upah lembur, maka dihitung berapa besar biaya

yang dikeluarkan kontraktor selama kerja lembur yaitu dengan
persamaan sebagai berikut :
C = T x Ul
Keterangan :
C

: Cost

T

: Waktu kerja lembur

Ult : Upah lembur total

55
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Gudang
Peleburan Karbon PT.Inalum diperoleh perhitungan upah kerja lembur terdiri dari
beberapa kriteria yaitu :

a. Kerja lembur yang diadakan dari hari Senin sampai Jumat, upah
lembur diperoleh dengan 1/8 x upah harian normal untuk perjam nya.
b. Kerja lembur yang diadakan di hari sabtu, upah kerja lembur sama
dengan upah harian normal untuk perjam nya.
c. Kerja lembur yang diadakan pada hari minggu, upah kerja lembur 2 x
upah harian normal untuk perjam nya.
3. Menganalisis biaya kerja lembur dengan cash flow diagram
Pada langkah ini akan dianalisis biaya kerja lembur terhadap biaya awal
proyek dengan menggunakan diagram cash flow. Perhitungan cash flow
seperti berikut :

Adapun langkah – langkah perhitungan cash flow diantara nya:
1.

Membuat cash flow in

Gambar 3.2. Diagram Cash Flow In

56
Universitas Sumatera Utara


2.

Membuat cash flow out

Gambar 3.3. Diagram Cash Flow Out

3.

Menghitung besar present value dari masing– masing cash flow in dan
cash flow out.
Dimana present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu

di masa yang akan datang.
Dengan rumus :
P = F

/ ( 1 + i ) n atau P = F ( P/F, i, n)

Keterangan:


:

F = future value ( nilai masuk pada bulan ke – n )
P = nilai sekarang
i = suku bunga
n = jumlah waktu
4. Mencari nilai NPV

57
Universitas Sumatera Utara

Dimana NPV ( net present value ) adalah selisih antara biaya masuk ( cash
in) dan biaya keluar ( cash out).
NPV = P (cash in) – P ( cash out )

Atau dapat juga dicari dengan rumus:

Keterangan :
NB = arus kas bersih

i

= suku bunga

n

= jumlah waktu

Cat: jika NPV (+) maka proyek menguntungkan
jika NPV (-) maka proyek merugikan

58
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum
Proyek pembangunan Gudang Peleburan Karbon PT.Inalum:
Nama Proyek

: Pembangunan Gudang Peleburan Karbon

No Kontrak

: SIV-SW-51-0146

Nilai Kontrak

: Rp. 3.935124.000

Waktu Pelaksanaan

: 44 Minggu Kalender

Tanggal Pekerjaan Dimulai

: 30 Juni 2015

Tanggal Pekerjaan Selesai

: 30 April 2016

Lokasi

: Kuala Tanjung Kec.Sei Suka
Kab. BatuBara, Sumatera Utara 21257

4.2

Pemilik Proyek

: PT. INALUM

Kontraktor Pelaksana

: PT. WIRATAMA ADJI JAYA

Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam menganalisis diagram cash flow adalah data
yang diperoleh langsung dari kontraktor. Data yang dimaksud didapat dari
PT.Wiratama Adji Jaya. Dimana data yang diperoleh adalah :
1. Kurva s
2. Rencana anggaran biaya
3. Upah harian normal
4. Upah kerja lembur
5. Waktu kerja lembur
6. Dokumen kontrak

59
Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya data tersebut digunakan untuk menganalisis pengaruh kerja
lembur terhadap diagram cash flow untuk mengetahui pengaruhnya pada
kontraktor.
4.3

Pengolahan Data

Proses analisis ini menggunakan konsep diagram cash flow, dimana dari
diagram tersebut kita dapat mengetahui berapa nilai PV ( Present Value ) atau
keadaan keuangan sekarang dari uang masuk dan uang keluar. Kemudian kita
mencari nilai NPV ( Net Present Value ).
4.3.1 Waktu Kerja Lembur
Kerja lembur dapat diartikan sebagai jadwal kerja yang direncanakan
merujuk pada situasi dimana operasi itu telah dijadwalkan secara teratur untuk
melampaui hari yang terdiri dari jam yang normal, 40 jam seminggu.
Keterlambatan pekerjaan merupakan salah satu faktor diadakan nya kerja lembur.
Dari kurva s yang diperoleh dapat dilihat bahwa proyek Pembangunan Gudang
Peleburan Karbon ini mengalami keterlambatan pekerjaan.

60
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1. Kurva S realisasi
( Sumber : Data Proyek, 2016 )

61
Universitas Sumatera Utara

Dari progress pekerjaan dapat kita lihat bahwa proyek mengalami
penurunan sebesar 10,64% pada bulan ke 6. Proyek mengalami keterlambatan
pada pekerjaan konstruksi pengecoran dikarenakan kondisi cuaca yang kurang
baik pada waktu itu. Dengan adanya keterlambatan pekerjaan tersebut maka
pekerjaan yang lain juga mengalami keterlambatan. Untuk mengejar
keterlambatan tersebut maka diadakan jam kerja lembur.
Kerja lembur mulai diadakan pada bulan September 2015. Dimulai dari jam
17.00 sore hingga selesai. Lamanya jam kerja bervariasi sesuai kebutuhan dengan
minimal jam kerja lembur 1 jam dan maksimal 7 jam. Adapun perincian mengenai
waktu lembur pada proyek Pembangunan Gudang Peleburan Karbon sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Waktu Kerja Lembur
BULAN

September 2015

Oktober 2015

November 2015

TANGGAL

JUMLAH JAM

14

1,5

15

1,5

17

3,5

18

6,5

29

1,5

22

1,5

23

1,5

25

Minggu

26

1,5

29

3

3

1,5

4

1,5

5

1,5

6

1,5

11

1

12

1,5

16

2

62
Universitas Sumatera Utara

1

7

4

2

7

1,5

8

1

Desember 2015

Tabel 4.2 Waktu Kerja Lembur ( Lanjutan )

Januari 2016

Februari 2016

7

6,5

8

4

9

Sabtu

11

4

12

2

13

3

16

3

19

4

20

2

22

4

25

4

26

3

27

2

28

4

29

3

1

2

2

2

3

2

4

2

10

5

11

3,5

12

2

63
Universitas Sumatera Utara

15

2

17

2

18

2

22

2

23

2

24

2

25

2

26

2

( Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016)

64
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2. Kurva S realisasi setelah kerja lembur
( Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016 )

65
Universitas Sumatera Utara

4.3.2

Biaya Kerja Lembur

Dikatakan biaya kerja lembur yaitu biaya yang terdiri dari upah pekerja, biaya
tambahan material, biaya peralatan dan biaya tak terduga lain nya seperti
penerangan dan biaya tambahan transportasi pekerja.
4.3.2.1 Upah Pekerja
Berdasarkan data yang diperoleh untuk upah pekerja lembur dapat dihitung
dengan rumus beberapa kriteria diantara nya:
1. Kerja lembur yang diadakan dari hari Senin sampai Jumat, upah
lembur diperoleh dengan 1/8 x upah harian normal untuk perjam nya.
2. Kerja lembur yang diadakan di hari sabtu, upah kerja lembur sama
dengan upah harian normal untuk perjam nya.
3. Kerja lembur yang diadakan pada hari minggu, upah kerja lembur 2 x
upah harian normal untuk perjam nya.
Dimana satuan upah harian normal setiap pekerja berbeda sesuai dengan
kemampuan pekerja. Berdasarkan rencana anggaran yang diperoleh untuk upah
harian normal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Upah Harian Normal Rencana
Description

Unit Price ( Rp)

Civil Work
Site Manager
Supervisor
Foreman
Ass.Fotreman
Skill Labour

425.000
325.000
200.000
160.000
115.000

66
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4 Upah Harian Normal Rencana ( Lanjutan)
Commno Labour

90.500

Crane Operator

125.000

Ass. Crne Operator

90.500

Electrical Work
Supervisor

325.000

Foreman

200.000

Skill Labour

165.000

Commno Labour

92.500

( Sumber : Rencana Anggaran Biaya Proyek, 2016)
Tabel 4.5 Rekapitulasi Upah Kerja Lembur

Bulan
September

Biaya Kerja
Lembur
( Rp)
577.813

Oktober

3.157.750

November

1.765.188

Desember

3.246.282

Januari

13.644.813

Februari

4.938.376

TOTAL

27.330.222

( Sumber : Hasil Pemgolahan Data , 2016 )

67
Universitas Sumatera Utara

4.3.2.2 Biaya Sewa Alat
Berdasarkan data yang diperoleh setelah diadakan nya kerja lembur atau biaya
peralatan secara kenyataan mengalami penambahan. Hal ini dapat dilihat dari
tabel berikut :
Tabel 4.6 Biaya Sewa Alat Rencana
Q,ty

Unit

UNIT
PRICE
( Rp )

Escavator Include Operator and
Fuel
Pilling Machine 45 Ton/ Pile

10

Days

1.750.000

17.500.000

5

Days

3.100.000

15.500.000

Truc Crane 10 Ton

46

Days

1.350.000

62.100.000

Tandem Roller 6 Ton

2

Days

1.200.000

2.400.000

Tire Roller 12 Ton

2

Days

900.000

1.800.000

Stamper Machine

2

Days

75.000

150.000

Welding Machine

46

Days

60.000

2.760.000

Concrete Mixer

16

Days

60.000

960.000

Concrete Vibrator

16

Days

30.000

480.000

Gas Cutting Equipment

46

Days

145.000

6.670.000

Grinding Machine
Working Stage

46
1

Days
Ls

30.000
1.000.000

1.380.000
1.000.000

Generator
Drilling Machine

46
30

Days
Days

75.000
30.000

3.450.000
900.000

Carpentary Tools / Brick Tools
Submersible Pump

1
8

Ls
Days

1.000.000
35.000

1.000.000
280.000

Other Tools & Equipment

1

Ls

1.500.000

1.500.000

0,035

%

50.500.000

1.767.500

DESCRIPTION

Tools & Equipment Cost Elect.
Sub - total IV

AMOUND
( Rp )

121.597.500

( Sumber : Rencana Anggaran Biaya Proyek, 2016)

68
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7 Biaya Alat Realisasi

URAIAN

SATUAN

VOLUME

UNIT (Rp)

TOTAL (Rp)

Escavator Include Operator and
Fuel

Days

11

1.750.000

19.250.000

Pilling Machine 45 Ton/ Pile
( include Operator and fuel)

Days

5

3.120.000

15.600.000

Truc Crane 10 Ton
( include Operator and fuel )

Days

47

1.400.000

65.800.000

Tandem Roller 6 Ton
( include Operator and fuel )

Days

2

1.200.000

2.400.000

Tire Roller 12 Ton
( include Operator and fuel )

Days

2

906.000

1.812.000

Stamper Machine

Days

2

69.000

138.000

Welding Machine

Days

45

60.500

2.722.500

Concrete Mixer

Days

15

58.000

870.000

Concrete Vibrator

Days

16

30.000

480.000

Gas Cutting Equipment

Days

45

143.000

6.435.000

Grinding Machine

Days

45

30.000

1.350.000

Ls

1

1.200.000

1.200.000

Generator

Days

45

75.000

3.375.000

Drilling Machine

Days

31

30.000

930.000

Ls

1

850.000

850.000

Days

10

37.500

375.000

Other Tools & Equipment

Ls

1

500.000

500.000

Tools & Equipment Cost Elect.
( 3,5% x Elect. Matl Price )

%

0,035

55.450.000

1.940.750

Working Stage

Carpentary Tools / Brick Tools
Submersible Pump

TOTAL

126.028.250

( Sumber : Data Proyek, 2016 )

69
Universitas Sumatera Utara

Biaya tambahan

= biaya realisasi – biaya rencana

= Rp. 126.028.250 – Rp. 116.747.500
= Rp.9.280.750
Dengan demikian dengan adanya kerja lembur mengalami penambahan biaya
sebesar Rp.9.280.750.
4.3.2.3 Biaya Lain
Biaya lain dalam hal menyangkut biaya transportasi dan biaya tak terduga lain nya
seperti biaya penerangan. Dengan adanya kerja lembur maka biaya transportasi
dan biaya penerangan mengalami penambahan.
Tabel 4.8 Biaya Lain Rencana

DESCRIPTION

Q,ty

Unit

UNIT
PRICE

AMOUND

( Rp )

( Rp )

Transportation of Man Power
155

Days

95.000

14.725.000

Transportation of Man Power
( Electrical )

12

Days

95.000

1.140.000

Mobilization and demobilization of
Heavy Equip.

1

Ls

10.000.000

10.000.000

( Civil )

Sub total - VI

25.865.000

( Sumber : Rencana Anggaran Biaya Proyek, 2016
Tabel 4.9 Biaya Lain Realisasi
URAIAN

SATUAN

VOLUME

UNIT (Rp)

TOTAL
(Rp)

Transportation of Man Power
( Civil )

Days

160

115.000

18.400.000

Transportation of Man Power
( Electrical )

Days

10

115.000

1.150.000

Ls

1

Mobilization and
demobilization of Heavy
Equip.
TOTAL

20.000.000 20.000.000
39.550.000

( Sumber : Data Proyek, 2016 )

70
Universitas Sumatera Utara

= biaya realisasi – biaya rencana

Biaya tambahan

= Rp.39.550.000 – Rp.25.175.000
= Rp.14.375.000
Dengan demikian dengan adanya kerja lembur mengalami penambahan biaya
sebesar Rp.14.375.000.
4.4 Analisis Diagram Cash Flow

4.4.1 Diagram Cash In Rencana
Berdasarkan dokumen kontrak yang diperoleh dapat diketahui alur masuk dana ke
proyek terbagi atas dua tahap yaitu :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Cash In Rencana
TAHAP

BESAR %

JUMLAH UANG
( Rp)

I

20%

787.024.800

II

80%

3.148.099.200

( Sumber : Dokumen Kontrak Proyek, 2016 )
Dalam menjalankan proyek ini pihak kontraktor bekerjasama dengan pihak bank
dalam bentuk Bank Garansi. Berdasarkan data yang diperoleh besar nya provisi
yang dibayar kontraktor kepada pihak Bank adalah sebesar 2% .Lama nya
jaminan yang jalankan pihak kontraktor selama 12 bulan atau 1 tahun.
( Sumber : Arus Dana Kontraktor, 2016 ). Maka dapat kita buat diagram cash in
rencana pada proyek :
P

i=2%

I

II

n = 1 tahun

Rp.787.024.800
Rp. 3.148.099.200

Gambar 4.3. Diagram Cash In Rencana
71
Universitas Sumatera Utara

Maka dapat kita hitung nilai PV:
PV

= 787.024.800 ( P/F, 2%,1 ) + 3.148.099.200 ( P/F, 2%,1 )

= 771.284.304 + 3.085.137.216
= 3.856.421.520
Didapat nilai PV untuk cash in rencana sebelum ada kerja lembur sebesar Rp.
3.856.421.520.
4.4.2 Diagram Cash Out Rencana
Dari rencana anggaran biaya dapat kita ketahui berapa besar biaya yang
dikeluarkan oleh kontraktor yaitu:

Tabel 4.11 Rekapitulasi Cash Out Rencana
Jenis Pengeluaran

Biaya ( Rp )

Man Power Cost

505.792.500

Material Cost

2.867.575.200

Consumable Cost

30.968.700

Tools and
Equipment

116.747.500

Safety Protektor

26.340.961

Transportation

25.175.000

Jamsostek

5.265.831

( Sumber : Data Proyek, 2016 )
72
Universitas Sumatera Utara

P

i = 2%
25.175.000

5.265.831

116.747.500 26.340.961
30.968.700
2.867.575.200
505.792.500

n = 1 tahun

Gambar 4.4. Diagram Cash Out Rencana
( Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016 )

75
Universitas Sumatera Utara

Maka dapat kita hitung nilai PV :
PV = 505.792.500 ( P/F, 2%,1 ) + 2.867.575.200 ( P/F, 2%,1 ) + 30.968.700
( P/F, 2%,1 ) + 116.747.500 ( P/F, 2%,1 ) + 26.340.961 ( P/F, 2%,1 )
+ 25.175.000 ( P/F, 2%,1 ) + 5.265.831 ( P/F, 2%,1 )
= 500.784.653,46 + 2.839.183.366,34 + 30.662.079,21 + 115.591.584,16
+ 26.080.159,41 + 24.925.742,57 + 5.213.694,06
= 3.547.441.279,21
Didapat nilai PV untuk cash out rencana sebelum ada kerja lembur sebesar Rp.
3.547.441.279,21. Dengan demikian nilai Net Present Value ( NPV ) yaitu :
NPV

= PV cash in – PV cash out
= Rp. 3.856.421.520 - Rp. 3.547.441.279,21
= Rp 308.980.240,79

Maka nilai NPV rencana sebelum ada kerja lembur adalah sebesar Rp
308.980.240,79.

.

76
Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Diagram Cash In Realisasi
Berdasarkan data yang diperoleh untuk cash in realisasi pada tabel dibawah :
Tabel 4.12 Rekapitulasi Cash In Realisasi

Tahap

Biaya ( Rp )

I

787.024.800

II

1.574.049.600

III

787.024.800

IV

787.024.800

TOTAL 3.935.124.000
( Sumber : Data Proyek, 2016 )

Maka dapat kita buat diagram cash in realisasi sebagai berikut:
P
i = 2%

n = 1 tahun

787.024.800
1.574.049.600
787.024.800

787.024.800

Gambar 4.5. Diagram Cash In Realisasi
( Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016 )
77
Universitas Sumatera Utara

Maka nilai PV dapat dihitung :

Pv

= 787.024.800 (P/F, 2%,1 )+1.574.049.600( P/F,1%,1)+787.024.80 ( P/F, 2%,1 )
+ 787.024.800 ( P/F, 2%,1 )
= 771.284.304 + 1.542.568.608 + 771.284.304 + 771.284.304
= 3.856.421.520

Didapat nilai PV cash in realisasi setelah ada kerja lembur sebesar Rp. 3.856.421.520.

4.4.4 Diagram Cash Out Realisasi
Dari data diperoleh dapat diketahui cash out realisasi proyek sebagai berikut :
Tabel 4.13 Rekapitulasi Cash Out Realisasi :
Jenis Pengeluaran

Biaya ( Rp )

Man Power Cost

485.153.400

Material Cost

2.877.651.950

Consumable Cost

32.921.000

Tools and Equipment

126.028.250

Safety Protektor

30.300.949

Transportation

39.550.000

Upah Lembur

27.330.222

Jamsostek

5.265.831

( Sumber : Data Realisasi Proyek, 2016 )

78
Universitas Sumatera Utara

Maka dapat kita buat diagram cash out realisasi sebagai berikut :

P

i = 2%
39.550.000 27.330.222
126.028.250

5.265.831

30.300.949

32.921.000
2.877.651.950
485.153.400

n = 1 tahun

Gambar 4.6. Diagram Cash Out Realisasi
( Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016 )

79
Universitas Sumatera Utara

Maka dapat kita hitung nilai PV :

PV = 485.153.400 ( P/F, 2%,1 ) + 2.877.651.950 ( P/F, 2%,1 ) + 32.921.000
( P/F, 2%,1 ) + 126.028.250 ( P/F, 2%,1 ) + 30.300.949( P/F, 2%,1 )
+ 39.550.000 ( P/F, 2%,1 ) + 27.330.222 ( P/F, 2%,1 )
+ 5.265.831( P/F, 2%,1 )
= 480.301.866 + 2.849.160.346,53 + 32.595.049,50 + 124.780.445,54
+ 30.000.939,60 + 39.158.415,84 + 27.059.625,74 + 5.213.694,06
= 3.588.318.417,8
Maka nilai PV dari cash out realisasi setelah ada kerja lembur sebesar Rp.
3.588.318.417,8. Dengan demikian nilai NPV yaitu :
NPV

= Pv cash in – Pv cash out
= Rp. 3.856.421.520- Rp. 3.588.318.417,8
= Rp. 268.103.102,2

Kerugian kontraktor = NPV rencana – NPV realisasi
= Rp. 308.980.240,79- Rp. 268.103.102,2
= Rp.40.877.138,59
Dari hasil analisis diperoleh nilai NPV rencana sebelum ada kerja lembur
sebesar Rp. 308.980.240,79 dan NPV realisasi setelah ada kerja lembur sebesar
Rp. 268.103.102,2. Dari kedua nilai NPV dapat dilihat dengan adanya
penambahan kerja lembur maka kontraktor mengalami kerugian sebesar
Rp.40.877.138,59 dari nilai NPV yang direncanakan.

80
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis pada proyek Pembangunan Gudang Peleburan
Karbon PT.Inalum didapat kesimpulan, adanya kerja lembur yang dimulai dari
bulan September sampai Februari menyebabkan penambahan biaya untuk upah
pekerja sebesar Rp.27.330.222, biaya sewa alat sebesar Rp.9.280.750 dan biaya
trasnportasi dan mobilisasi sebesar Rp.14.375.000. Dari hasil analisis terhadap
diagram cash flow diperoleh untuk NPV sebelum diadakan kerja lembur sebesar
Rp. 308.980.240,79 dan NPV setelah diadakan kerja lembur sebesar Rp.
268.103.102,2. Dari kedua nilai NPV yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan
adanya kerja lembur pihak kontraktor mengalami kerugian sebesar
Rp.40.877.138,59 dari nilai NPV yang direncanakan.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
1. Dianjurkan kepada pihak proyek untuk memperhatikan masalah waktu dan
upah kerja lembur sesuai UUD NO.13 Tahun 2003

pasal 78 dan

Kepmenakertrans No. 102 Tahun 2004.
2. Dianjurkan kepada semua kontraktor perlunya membuat diagram cash
flow guna untuk mengetahui aliran dana proyek serta dapat mengambil
suatu kebijakan finansial apabila terjadi masalah terhadap proyek.

81
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara