Peran Orang Tua Dalam Masa Pubertas Anak

Peran Orang Tua Dalam Masa Pubertas Anak
Komunikasi antara anak dan orang tua adalah hal yang sangat penting agar
keharmonisan keluarga tetap terjaga dan tidak ada kecanggungan dalam berkomunikasi
sampai pada masa yang terpenting iyalah pada masa pubertas anak. Bicara masalah pubertas
seharusnya bukanlah hal yang tabu untuk di bicarakan. Hal itu bisa dibicarakan perlahan
melewati agama. Sebelum banyak hal yang tidak di inginkan terjadi sebaiknya di kenalkan
sejak dini. Karena masa pubertas pasti selalu berhubungan dengan seksual. Ketika pada masa
puber pasti anak memerlukan banyak informasi.
Perubahan apa saja pada masa pubertas anak remaja?
Perubahan pada masa pubertas pada anak laki-laki dapat dilihat pada testikular atau
penis, tumbuhnya jakun, tumbuhnya bulu pada wajah dan daerah kemaluan. Selain itu ada
perubahan lain, misalnya suara anak laki-laki yang membesar, berkembangnya otot sehingga
dada menjadi bidang. Tentunya jerawat akan tumbuh dan bau yang khas. Hal ini merupakn
perubahan fisik yang sangat mudah diamati oleh orang tua untuk mengetahui apakah sang
anak sudah mengalami pubertas atau belum. Perubahan yang terjadi pada anak perempuan
dan anak laki-laki memang berbeda, dan masing-masing membutuhkan penanganan yang
berbeda untuk masalah fisik maupun psikologisnya.
Bagaimana cara pendekatannya?
Orang tua dapat memahami bahwa masa remaja berbeda dengan masa kanak-kanak di
tinjau dari berbagai segi. Untuk menangani dan menghadapi para remaja ini, orang tua dapat
menyesuaikan cara mereka berkomunikasi dengan baik engan para remajanya. Orang tua juga

mulai tegas dalam menetapkan aturan atau disiplin dan memberikan penjelasan yang dapat
anak mengerti dari penetapan tersebut. Orang tua juga dapat mengajak para remajanya untuk
lebih kritis dalam memandang suatu permasalahan dan mengajak melakukan pertimbangan
sebelum melakukan tindakan untuk menghadapi masalah yang ada. Dan orang tua memberi
solusi yang tepat untuk masalah-masalah yang mereka hadapi.
Karena tidak semua anak ketika mengalami pubertas akan bercerita pada orang tuanya
karena komunikasi yang tidak baik dan malu untuk mengungkapkannya. Biasanya mereka
akan lebih cenderung bercerita kepada teman-temannya atau hanya diam saja. Maka dari itu
pendekatan dan komunikasi yang baik akan sangat berguna untuk lebih dekat menjelaskannya
dengan baik. Jika sudah terbisa terbuka atau sudah menjadi teman curhat dengan seorang

anak akan lebih mudah menjelaskan tentang hal seperti itu yang kadang tidak patut untuk
dibicarakan. Ketika seorang anak menanyakan banyak tentang pubertas sebagai orang tua
harus menjawabnya dengan sabar dengan bahasa yang mudah dipahami. Luangkan waktu
membicarakan tentang pubertas jangan biarkan mereka terus menerus bermain gadget. Pada
zaman sekarang faktanya anak remaja sudah kelebihan informasi melalui gadget mereka.
Sebelum mempelajari tentang seksual di sekolah, mereka sudah terlebih dahulu melihat video
porno atau bahkan sudah mempraktekkannya tanpa mengetahui apa akibatnya. Akan lebih
baik terus mengecek gadget mereka situs apa saja yang sudah di buka dan dengan siapa saja
ia berteman. Tetapi jangan pernah membuatnya terlihat terganggu dan seperti ancaman.

Bagaimana peran orang tua?Apa yang harus di persiapkan untuk sebagai bekal
anak-anak mereka?
Seorang anak bernama Alvin yang masih sekolah SD. Pada usia itu dia sudah banyak
mengerti mana yang baik dan mana yang salah dan mulai tumbuh remaja. Saat itu orang
tuanya sudah banyak mengenalkan banyak macam do’a sehari-hari. Kemudian, ayahnya
mengenalkan do’a mandi wajib beserta artinya. Ayahnya juga menjelaskan kenapa alvin
harus menghafalkannya dan apa gunananya. Dari situ alvin sudah belajar bagaimana nanti
ketika ia mengalami masa pubertas seperti mimpi basah. Jadi agar tidak terlihat begitu vulgar
cara mengenalkan masa pubertas adalah melewati agama.
Pendidikan

agama

yang

kuat

sangat

bagus


untuk

menjelaskan

tentang

pubertas.Sehingga anak mengetahui mana yang buruk dan mana yang baik. Contoh diatas
merupakan contoh yang baik bagi persiapam puber mereka. Jadi agar pembicaraannya tidak
terlalu vulgar, orang tua bisa memancing pikirannya dengan membuat contoh kecil, hafalan
do’a sehari-hari atau mungkin contoh yang terjadi pada kesehariannya. Sehingga bahasanya
mudah dipahami dan mudah dimengerti. Pada saat anak tumbuh lebih baik lagi di sekolah
pasti ia akan mempelajari pelajaran biologi di sekolhnya. Nah ini adalah kesempatan yang
bisa diambil orang tua sambil menjelaskannya.
Pahami dan menerima bahwa pubertas merupakan proses alami yang akan di jalani
oleh sang buah hati. Adanya pemahaman dan penerimaan yang baik dari oraang tua akan
mengantarkan anak-anak mereka menjalani pubertas secara positif dan menunjang
perkembangan mereka menuju masa dewasa secara matang. Beriakan peran dan kepercayaan
kepada anak remaja untuk berkontribusi positif dalam keluarga. Ini akan memandu anak
untuk mengembangkan tanggung jawabnya sehingga anak memiliki rasa percaya diri dan


merasakan bahwa ia anggota keluarga yang disayangi, dicintai, dihargai keberadaannya
dalam keluarga. Tetap tenang dan bijaksana saat menghadapi tingkah laku anak remaja yang
tengah bereksperimen dengan hal baru. Hargai pendapat mereka, antara lain menjadi
pendengar yang baik bagi mereka. Pada masa ini logika mereka semakin matang dan
cenderung bersikukuh demgan pemikiran yang mereka miliki. Dalam hal ini perlu mengasuh
kesediaan untuk mendengarkan pendapat anak dan menghargai pemikiran yang mereka
miliki. Menjadi teman dekat anak menjadiakan harmonisnya komunikasi yang dibina oleh
orang tua dengan sang anak.