Perbandingan Percepatan Pembangunan Antara Kabupaten Induk Tapanuli Utara Dengan Kabupaten Pemekaran Toba Samosir Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan
dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan
permasalahan dan menguji hipotesa penelitian. Adapun metodologi penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.1

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba

Samosir, yakni mengamati dan meneliti tentang percepatan pembangunan daerah
di kedua kabupaten tersebut dan untuk melihat Perbandingan Percepatan
Pembangunan antara kedua Kabupaten yakni kabupaten induk Tapanuli Utara dan
Kabupaten Pemekaran Toba Samosir.
3.2

Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang


merupakan data dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini juga menggunakan data
sekunder. Data sekunder ialah data yang diperoleh langsung dari instansi-instansi
resmi atau publikasi-publikasi resmi. Dan data time series dari tahun 1998 (awal
terjadinya pemekaran di kabupaten Toba Samosir ) sampai tahun 2015. Data yang
digunakan adalah :
1.

Data pertumbuhan ekonomi di kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten
Toba Samosir

dari tahun 1998-2015 untuk melihat tingkat laju

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan setelah dilakukannya pemekaran
didaerah tersebut.

43

Universitas Sumatera Utara

2.


Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten Tapanuli
Utara dan kabupaten Toba Samosir dari tahun 1998-2015 untuk melihat
tingkat PDRB setelah dilakukannya pemekaran didaerah tersebut.

3.

Data Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupaten Tapanuli Utara dan
kabupaten Toba Samosir dari tahun 1998-2015 untuk melihat sumber
keuangan daerah didaerah tersebut yang digali dari wilayah yang
bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan, daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah.

4.

Data Angka Kemiskinan di kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Toba
Samosir dari tahun 1998-2015 untuk melihat jumlah rill maupun persentase
penduduk yang memenuhi kriteria GK (Garis Kemiskinan) yang ditetapkan
oleh Badan Pusat Statistik yaitu berdasarkan pengeluaran perkapita dalam

sebulan.

5.

Data Pengangguran di kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Toba
Samosir untuk melihat tingkat pengaguran terbuka yang ditetapkan oleh
Badan Pusat Statistik berdasarkan penduduk usia 15 tahun ke atas .
Sumber data adalah data kuantitatif dalam bentuk data berkala (time series)

dalam kurun waktu dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2015 (tahunan) yang
diperoleh dari :

44

Universitas Sumatera Utara

1. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara ,
2. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toba Samosir,
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)


Kabupaten

Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir
4. Website, jurnal, dan hasil-hasil penelitian lainnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
3.3

Batasan Operasional
Adapun batasan operasional penelitian ini adalah untuk mengetahui

Perbandingan Percepatan Pembangunan Kabupaten Induk Tapanuli Utara dengan
Kabupaten Pemekaran Toba Samosir. Dimana tingkat perbandingan percepatan
pembangunan

tersebut

diukur

dari


tingkat

laju

pembangunan,

tingkat

kesejahteraan masyarakat dan tingkat pengangguran.
3.4

Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah

1.

Pemekaran wilayah merupakan proses pembagian wilayah dan dianggap
sebagai salah satu strategi dari percepatan pembangunan suatu wilayah.

2.


Pertumbuhan ekonomi adalah persentase perubahan PDRB dan melihat laju
pertumbuhan ekonomi dan laju pembangunna ekonomi daerah di
Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Toba Samosir tahun 1998-2015.

3.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita adalah PDRB
Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Toba Samosir atas dasar harga
berlaku dan konstan dalam satuan rupiah tahun 1998-2015.

45

Universitas Sumatera Utara

4.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber keuangan daerah
Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Toba Samosir yang digali dari
wilayah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil

retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan, daerah yang dipisahkan dan
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah tahun 1998-2015.

5.

Angka Kemiskinan merupakan jumlah rill maupun persentase penduduk
yang memenuhi kriteria GK (Garis Kemiskinan) yang ditetapkan oleh
Badan Pusat Statistik yaitu berdasarkan pengeluaran perkapita dalam
sebulan Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Toba Samosir tahun
1998-2015.

6.

Pengangguran merupakan tingkat pengaguran terbuka yang ditetapkan oleh
Badan Pusat Statistik berdasarkan penduduk usia 15 tahun ke atas Kabupaten
Tapanuli Utara dan kabupaten Toba Samosir tahun 1998-2015.

3.5

Metode Analisis


3.5.1 Metode Indeksasi
Metode indeksasi digunakan untuk melihat keberhasilan pemekaran daerah
Kabupaten Toba Samosir dengan membandingkan percepatan pembangunan yang
diukur melalui indeks kinerja ekonomi daerah ataupun laju pembangunan
ekonomi daerah dengan variabel/indikator pertumbuhan ekonomi, PDRB,
pendapatan asli daerah, angka kemiskinan dan tingkat pengangguran kabupaten
toba samosir pada periode sesudah pemekaran dengan Kabupaten Tapanuli Utara
yang merupakan daerah induknya. Jika nilai indeks Kabupaten Toba Samosir
lebih tinggi dibandingkan nilai indeks Kabupaten Tapanuli Utara maka

46

Universitas Sumatera Utara

pemekaran daerah dapat dinyatakan berhasil dalam membentuk sebuah daerah
baru yang setara dengan daerah induknya.
Metode

indeksasi


merupakan

metode

yang

dilakukan

dengan

menstrukturkan dan mengolah data berdasarkan perhitungan terhadap variabel
kontrol atau indikator masukan yang mempresentasikan variabel indeks yang
diinginkan. Metode perhitungan indeks mengacu pada metode yang digunakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dalam mengukur
keberhasilan pemekaran daerah. Metode ini digunakan untuk menilai kinerja
pembangunan ekonomi. Pada akhirnya dengan metode ini akan dinilai apakah
kinerja pembangunan ekonomi mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya pada Kabupaten Tapanuli Utara sebagai daerah induk, dan apakah
setelah pemekaran terjadi perkembangan dalam kondisi perekonomian daerah atau

tidak dengan membandingkan indeks kinerja ekonomi daerah otonom baru yakni
Kabupaten Tapanuli Utara sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Toba Samosir
sebagai kabupaten pemekaran ataupun daerah otonom baru. Metode ini juga
digunakan Bappenas dalam melakukan perbandingan terhadap program-program
pembangunan daerah. Secara matematis rumusnya sebagai berikut:
IKE =

( � �� + � �

Keterangan : IKE
LPE
PDRB/C
PAD
DP
AK
PNG
i
t

�� + �


��+

– ��� +




�� +

–����� )

= Indeks Kinerja Ekonomi
= Laju Pertumbuhan Ekonomi
= Pertumbuhan Domestik Regional Bruto Perkapita
= Pendapatan Asli Daerah
= Distribusi Pendapatan
= Angka Kemiskinan
= Pengangguran
= Daerah
= Tahun

47

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan indeksasi pada indikator ini memiliki dua arah, dimana Laju
Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan PDRB Per Kapita, dan Pendapatan Asli
Daerah berarah positif sedangkan Angka Kemiskinan, dan tingkat penganguran
berarah negatif. Untuk indeks indikator yang berarah positif nilainya akan
semakin baik jika mendekati 100. Tetapi untuk indeks indikator yang berarah
negatif nilainya akan lebih baik jika semakin menjauhi angka 100. Untuk itu
diperlukan penyesuaian dengan menggunakan reserve index untuk indikator
dimaksud dengan rumusan sebagai berikut:
RIIi.k = 100 – IIi.k
Dimana:
RIIi.k = Reserve Index Indicator ke-k untuk individu ke-i

48

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Utara
a.

Kondisi Geografis
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu Kabupaten/Kota di

Propinsi Sumatera Utara terletak diwilayah pengembangan dataran tinggi
Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter diatas permukaan
laut. Secara geografis Kabupaten Tapanuli Utara berada di pegunungan Bukit
Barisan, bagian tengah Provinsi Sumatera Utara, terletak pada 1°20′ − 2°41′

Lintang Utara dan 98°05′′99′′°16 ™ Bujur Timur. Adapun batas-batas
Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan
Kabupaten Humbang Hasundutan.
b.

Topografi
Topografi Kabupaten Tapanuli Utara pada umumnya berbukit dan

bergelombang, yang diselingi oleh dataran pada bagian tenggara dan selatan
Danau Toba serta dataran Humbang. Daerah dataran yang terdapat di Kabupaten
Tapanuli Utara memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan tanaman
pangan

dan

tanaman

holtikultura

sedangkan

daerah

dengan

topografi

49

Universitas Sumatera Utara

bergelombang memiliki potensi untuk pengembangan komoditi perkebunan dan
kehutanan. Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut Kabupaten Tapanuli
Utara dibagi atas empat bagian yakni (i) 300-500m; (ii) 500-1000m; (iii) 10001500m; (iv)1500m ke atas. Keadaan kemiringan lereng Kabupaten Tapanuli Utara
pada umumnya bervariasi mulai dari datar, landai, miring sampai terjal.
c.

Luas Wilayah
Pada tahun 2003 Kabupaten Tapanuli Utara telah dimekarkan kembali

berdasarkan UU No 9 Tahun 2003 menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten
Tapanuli Utara sebagai induk Kabupaten dan Kabupaten Humbang Hasundutan
sebagai Kabupaten pemekaran. Luas wilayah kabupaten Tapanuli Utara pasca
pemekaran termasuk di dalamnya luas perairan Danau Toba adalah 380.013 Ha,
yang terdiri dari 379.371 Ha luas daratan dan 660 Ha luas perairan Danau Toba.
d.

Administrasi Pemerintahan
Pada tahun 1998 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi dua

kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang pembentukan Kabupaten
Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing. Kemudian pada tahun 2003 Kabupaten
Tapanuli Utara dimekarkan kembali menjadi dua Kabupaten yaitu Kabupaten
Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan,
Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan .
Setelah adanya pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara secara wilayah administratif
terdiri dari 15 kecamatan. Kelima belas kecamatan ini terbagi dalam 214 desa dan

50

Universitas Sumatera Utara

11 kelurahan. Di bawah ini terdapat 15 kecamatan yang berada di Kabupaten
Tapanuli Utara:
1. Kecamatan Parmonangan

9. Kecamatan Simangumban

2. Kecamatan Adian Koting

10. Kecamatan Pangaribuan

3. Kecamatan Sipoholon

11. Kecamatan Garoga

4. Kecamatan Tarutung

12. Kecamatan Sipahutar

5. Kecamatan Siatas Barita

13. Kecamatan Siborongborong

6. Kecamatan Pahae Julu

14. Kecamatan Pagaran

7. Kecamatan Pahae jae

15. Kecamatan Muara

8. Kecamatan Purbatua

Sumber : BPS Tapanuli Utara

Gambar 4.1
PETA BATAS ADMINISTRASI KECAMATAN DI KABUPATEN
TAPANULI UTARA

51

Universitas Sumatera Utara

e.

Keadaan Klimatologi
Keadaan klimatologi di Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan curah hujan

dan hari hujan tahun 2000-2004 adalah sebagai berikut : curah hujan rata-rata
setiap bulannya berkisar 100,8-264,8 mm; hari hujan rata-rata 8-19 hari perbulan.
Musim hujan terbesar pada umumnya jatuhnya pada bulan September sampai
Desember dan musim kemarau hampir tidak dijumpai.
4.1.2 Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir
a.

Kondisi Geografis
Kabupaten Toba Samosir berada pada 2°03' - 2°40' Lintang Utara dan

98°56′ - 99°40′ Bujur Timur, Kabupaten Toba Samosir memiliki luas wilayah
2.012, 80 km2. Kabupaten Toba Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi
dengan ketinggian antara 900 - 2.200 meter diatas permukaan laut, dengan
topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan
terjal.Struktur tanahnya labil dan terletak pada wilayah gempa tektonik dan
vulkanik. Kabupaten Toba Samosir berbatasan langsung dengan :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Simalungun
2. SebelahSelatan : Kabupaten Tapanuli Utara
3. Sebelah Barat: Kabupaten Samosir dan Danau Toba
4. Sebelah Timur: Kabupaten Asahan dam Kabupaten Labuhanbatu
b.

Topografi
Kabupaten Toba Samosir terletak pada bagian tengah Provinsi Sumatera

Utara dan berada di jajaran Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan
bergelombang, dengan posisi tersebut, wilayah Toba Samosir merupakan daerah

52

Universitas Sumatera Utara

pengaman bagi kabupaten lainnya karena wilayah ini merupakan hulu dari
beberapa sungai besar dan kecil yang mengalir ke Wilayah Timur Sumatera
Utara.Komposisi tanah didominasi jenis tanah Tufo Toba, pasir tercampur tanah
liat, kapur dan sebagian lainnya beruipa lapisan tanah batuan yang relatif kurang
subur untuk pertanian.
c.

Luas Wilayah
Kabupaten Toba Samosir pada tahun 1998 telah menjadi kabupaten

pemekaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang
pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal. Pada
tabel dibawah ini dapat dilihat luas wilayah tiap-tiap kecamatan di Kabupaten
Toba Samosir dan persentase luas wilayah kecamatan-kecamatan terhadap luas
total kabupaten. Dimana Habinsaran sebagai kecamatan dengan luas wilayah
terbesar di Kabupaten Toba Samsoir dengan persentase 20,21 % terhadap luas
total wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan atau sekitar 408,70 km2.
Sedangkan kecamatan Siantar Narumonda menjadi kecamatan yang terkecil luas
wilayahnya di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah 22,20 km2 atau 1,10
% terhadap luas total wilayah Kabupaten Toba Samosir.
d.

Administrasi Pemerintahan
Wilayah Kabupaten Toba Samosir berada di antara lima kabupaten di

Propinsi Sumatera Utara meliputi sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Simalungun, sebelah Timur berbatasan dengan Labuhan Batu dan Asahan,
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara serta sebelah Barat
berbatasan dengan Danau Toba dan Kabupaten Samosir.

53

Universitas Sumatera Utara

Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu kabupaten di Propinsi
Sumatera Utara hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara melalui Undang–
undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir
dan Kabupaten Mandailing Natal yang diresmikan pada tanggal 09 Maret 1999
oleh Menteri Dalam Negeri. Pada saat awal terbentuknya, Kabupaten Toba
Samosir terdiri dari 13 kecamatan dan 4 perwakilan kecamatan, 281 desa serta 19
kelurahan dengan Kecamatan Balige sebagai ibu kota kabupaten.
Seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat dan pembangunan di
Kabupaten Toba Samosir, pada tahun 2003 Kabupaten Toba Samosir dimekarkan
menjadi Kabupaten Toba Samosir dengan ibu kotanya Kecamatan Balige dan
Kabupaten Samosir dengan ibu kotanya Kecamatan Pangururan. Dan sampai
dengan disusunnya buku putih ini (tahun 2010), wilayah administrasi Kabupaten
Toba Samosir dengan total luas wilayah daratan 2.021,8 km2 terdiri dari 16
kecamatan, 13 kelurahan dan 231 desa. Keenam belas kecamatan tersebut adalah;
1. Kecamatan Tampahan;

9. Kecamatan Borbor;

2. Kecamatan Balige;

10. Kecamatan Nassau;

3. Kecamatan Laguboti;

11. Kecamatan Pintu Pohan Meranti;

4. Kecamatan Sigumpar;

12. Kecamatan Porsea;

5. Kecamatan Silaen;

13. Kecamatan Bona Tua Lunasi;

6. Kecamatan Siantar Narumonda;

14. Kecamatan Uluan;

7. Kecamatan Parmaksian;

15. Kecamatan Lumban Julu;

8. Kecamatan Habinsaran;

16. Kecamatan Ajibata

54

Universitas Sumatera Utara

Sumber : BPS Toba Samosir
Gambar 4.2
PETA BATAS ADMINISTRASI KECAMATAN DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

4.2

Kondisi Kependudukan

4.2.1 Kondisi Kependudukan Kabupaten Tapanuli Utara
Yang dimaksud dengan penduduk adalah sekelompok orang yang bertempat
tinggal di suatu wilayah, seperti di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
No. 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Keluarga
Sejahtera yaitu penduduk adalah orang sebagai diri pribadi, anggota keluarga,
anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat
tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.
Besar kecilnya jumlah penduduk dalam suatu daerah menjadi faktor
terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek
pembangunan. Apabila dikelola dengan baik dan benar, penduduk dapat menjadi
faktor pendorong dalam pembangunan di suatu daerah. Dengan kualitas penduduk
yang baik, maka pembangunan daerah akan terpacu. Namun sebaliknya jika

55

Universitas Sumatera Utara

penduduk yang ada tidak dikelola dengan baik maka dampak ledakan penduduk
akan mengakibatkan pengaruh yang kurang baik terhadap jalannya pembangunan
suatu daerah.
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2015
NO

Kecamatan

Laki-laki

Perempuan

Jumlah
Penduduk
Total (Jiwa)

Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/km2)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pamonangan
Adiankoting
Sipoholon
Tarutung
Siatas barita
Pahae Julu
Pahae Jae
Purbatua
Simangumban
Pangaribuan
Garoga
Sipahutar
Siborongborong
Pagaran
Muara
Total

6.797
7.378
11.509
20.246
6.623
6.041
5.374
3.651
3.746
13.879
8.229
12.925
23.347
8.609
6.751
145.105

6.883
7.204
11.884
21.257
7.103
6.302
5.731
3.874
3.925
14.208
8.141
12.860
23.055
8.771
7.096
148.294

13.680
14.582
23.393
41.503
13.726
12.343
11.105
7.525
7.671
28.087
16.370
25.785
46.402
17.380
13.847
293.399

53
29
124
385
148
74
55
39
51
61
29
63
166
126
174
77

Sumber : BPS Tapanuli Utara Dalam Angka

Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2015 adalah
293.399 jiwa. Dimana penduduk perempuan berjumlah 148.294 jiwa sedangkan
laki-laki berjumlah 145.294 jiwa, artinya lebih banyak jumlah penduduk
perempuan dibandingkan penduduk laki-laki. Pada tahun 2015 kecamatan
siborongborong merupakan penyumbang jumlah penduduk terbanyak yaitu
46.402 jiwa dengan kepadatan penduduk 166 jiwa/km2. Sedangkan jumlah

56

Universitas Sumatera Utara

penduduk terkecil dimiliki oleh kecamatan purbatua yaitu 7.525 jiwa dengan
kepadatan penduduk 51 jiwa/km2.
4.2.2 Kondisi Kependudukan Kabupaten Toba Samosir
Kependudukan atau demografi meliputi gambaran dinamika kependudukan
masyarakat. Perkembangan tersebut dapat mencakup gambaran ukuran penduduk,
komposisi penduduk dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk
berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, serta migrasi.

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Tabel 4.2
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2015
Kecamatan
Laki – laki Perempuan
Jumlah
Kepadatan
Penduduk Penduduk
Total
(Jiwa/km2)
(Jiwa)
Balige
19.018
19.070
38.088
418.32
Tampahan
2.244
2.214
4.458
182.33
Laguboti
9.291
9.767
19.058
257.89
Habinsaran
7.934
8.086
16.020
39.2
Borbor
3.539
3.496
7.035
39.82
Nassau
3.803
3.672
7.475
22.28
Silaen
6.190
6.356
12.546
72.7
Sigumpar
3.812
3.888
7.700
305.596
Porsea
6.910
6.985
13.895
366.82
Pintu Pohan
3.641
3.682
7.323
26.41
Meranti
Siantar
2.891
3.037
5.928
267.03
Narumonda
Parmaksian
5.355
5.308
10.663
231.91
Lumban Julu
4.143
4.312
8.455
93.01
Uluan
4.135
4.190
8.325
76.38
Ajibata
3.742
3.763
7.505
103.09
Bona tua Lunasi
2.563
2.667
5.230
90.58
89.211
90.493
179.704
2.593,366
Total

Sumber : Toba Samosir Dalam Angka, 2015

Jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2015 penduduk Kabupaten Toba

57

Universitas Sumatera Utara

Samosir berjumlah 179.704 jiwa yang tersebar pada 16 kecamatan. Kecamatan
Balige merupakan wilayah yang paling banyak penduduknya dengan jumlah
mencapai 38.088 jiwa . Kepadatan penduduk Kabupaten Toba Samsoir berada
pada kisaran 2.593,366

jiwa/km2. Menurut wilayah kecamatan, kepadatan

penduduk antar kecamatan berada pada rentang 39.2 jiwa/Km2 hingga 418.32
jiwa/Km2. Kecamatan Balige menempati tempat pertama sebagai kecamatan
dengan kepadatan penduduk tertinggi yang mencapai 418.32 jiwa/Km2. Diikuti
oleh Kecamatan Porsea dengan kepadatan penduduk mencapai 366.82 jiwa/Km2.
Kecamatan Balige sebagai ibukota Kabupaten, menempati urutan pertama
kepadatan penduduk.

58

Universitas Sumatera Utara

4.3

Kondisi Perekonomian

4.3.1 Kondisi Perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara
Tabel 4.3
PDRB Kabupaten Tapanuli Utara Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010
(Juta Rupiah)
No
Lapangan Usaha
PDRB (Jutaan Rupiah) Tahun 2010

1
2
3
4
5

6
7

8
9
10
11
12
13
14

15
16
17
18

Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan
Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
Eceran ; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa Keungan dan
Asuransi
Real Estet
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
PDRB Tapanuli Utara

ADHB
2.774.494,55

ADHK
2.353.115,87

4.051,46

3.540,36

120.263,22
4.344,43

95.716,68
5.110,96

6.282,27

5.269,98

718.611,09
757.727,59

578.504,96
603.911,12

276.720,19

224.708,90

148.739,36

107.773,05

47.375,00

46.653,29

98.695,14

76.443,56

143.920,28
16.774,39
556.469,14

105.686,76
13.868,44
511.498,30

100.963,23
45.260,69

90.874,16
39.734,10

7.460,08
5.828.152,12

6.543,34
4.868.953,82

Sumber : Tapanuli Utara Dalam Angka, 2015

59

Universitas Sumatera Utara

Secara keseluruhan pada tahun 2010 nilai nominal PDRB atas harga
berlaku sebesar Rp.5.828.152,12 juta lebih besar nilai nya dibandingkan nilai
nominal PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp.4.868.953,82 juta, dimana
peranaan sektor usaha terhadap pertumbuhan Kabupaten Tapanuli Utara pada
tahun 2010 atas dasar harga berlaku adalah pertanian sebesar Rp.2.774.494,55
juta, pertambangan sebesar Rp.4.051,46 juta, industri pengolahan sebesar
RP.120.263,22 juta, listrik dan gas sebesar Rp.4.344,43 juta, air,sampah,limbah
dan daur ulang sebesar Rp.6.282,27 juta, konstruksi sebesar Rp.718.611,09 juta,
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar
Rp.757.727,59 juta, transportasi dan pergudangan sebesar Rp.276.720,19 juta,
akomodasi dan makan minum sebesar Rp.148.739,36 juta, informasi dan
komunikasi sebesar Rp.47.375 juta, jasa keuangan dan asuransi sebesar
Rp.98.695,14 juta, rael estet sebesar Rp.143.920,28 juta, jasa perusahaan sebesar
Rp.16.774,39 juta, administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib
sebesar Rp.556.469,14 juta, jasa pendidikan sebesar Rp.100.963,23 juta, jasa
kesehatan dan kegiatan sosial sebesar Rp.45.260,69 juta, jasa lainnya sebesar
Rp.7.460,08 juta dan jumlah PDRB atas dasar harga berlaku sebesar
Rp.5.828.152,12 juta.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2010 kabupaten
Tapanuli sebesar Rp.4.868.953,82 juta dimana peranaan sektor usaha terhadap
pertumbuhan Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku
adalah pertanian sebesar Rp.2.353.115,87 juta, pertambangan sebesar Rp.3.540,36
juta, industri pengolahan sebesar RP.95.716,68 juta, listrik dan gas sebesar

60

Universitas Sumatera Utara

Rp.5.110,96 juta, air,sampah,limbah dan daur ulang sebesar Rp.5.269,98 juta,
konstruksi sebesar Rp.578.504,96 juta, perdagangan besar dan eceran, reparasi
mobil dan sepeda motor sebesar Rp.603.911,12 juta, transportasi dan pergudangan
sebesar Rp.224.708,90 juta, akomodasi dan makan minum sebesar Rp.107.773,05
juta, informasi dan komunikasi sebesar Rp.46.653,29 juta, jasa keuangan dan
asuransi sebesar Rp.76.443,56 juta, rael estet sebesar Rp.105.686,76 juta, jasa
perusahaan sebesar Rp.13.868,44 juta, administrasi pemerintah, pertahanan dan
jaminan sosial wajib sebesar Rp.511.498,30 juta, jasa pendidikan sebesar
Rp.90.874,16 juta, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar Rp.39.734,10 juta,
jasa lainnya sebesar Rp.6.543,34 juta dan jumlah PDRB atas dasar harga berlaku
sebesar Rp.4.868.953,82 juta.
Kegiatan perekonomian di Kabupaten Tapanuli Utara tunbuh dan
berkembang terutama didukung adanya kegiatan pertanian tanaman pangan,
perkebunan rakyat dan kepariwisataan. Disamping itu juga berkembang kegiatan
industri pengolahan hasil pertanian, perikanan dan peternakan.
a. Pertanian
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Tapanuli
Utara, baik sebagai penghasil nilai tambah maupun sumber penghasilan rakyat.
Hal ini terlihat dari kontribusi sektor pertanian yang besar terhadap PDRB
Kabupaten Tapanuli Utara.
b. Perkebunan
Pada umumnya perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara adalah perkebunan
rakyat, belum terdapat usaha perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan

61

Universitas Sumatera Utara

perkebunan. Jenis komoditi unggulan yang dibudidayakan masyarakat adalah
tanaman kemenyan.
c. Perikanan
Daerah Kabupaten Tapanuli Utara selain memiliki Danau Toba juga terdapat
kolam, rawa dan beberapa aliran sungai yang cukup panjang yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan perikanan.
d. Peternakan
Usaha peternakan di Kabupaten Tapanuli Utara umumnya adalah usaha
peternakan rakyat. Dalam mendukung pengembangan usaha peternakan di daerah
ini terdapat potensi lahan penggembalaan yang tersebar di seluruh kecamatan
dengan luas 10.290 Ha.
e. Kepariwisataan
Kondisi iklim dan topografi wilayah kabupaten yang tidak monoton, menjadi
suatu potensi bagi kegiatan wisata. Hingga saat ini potensi wisata yang terdapat di
Kabupaten Tapanuli Utara berskala regional, antara lain Kawasan Wisata Rohani
Salib Kasih Kecamatan Siatas Barita, Kawasan Wisata Danau Toba di Kecamatan
Muara, Obyek Wisata Pemandian Air Panas di Kecamatan Sipoholon dan Obyek
Wisata Pemandian Air Soda.
f. Industri
Jenis industri yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara pada umumnya masih
merupakan industri skala kecil/kerajinan menengah. Selain itu terdapat juga
industri sedang/menengah yang potensial untuk dikembangkan seperti : industri
Pabrik Cat di Siborongborong dan industri Pengrajin pandai Besi di Kecamatan

62

Universitas Sumatera Utara

Siborongborong dan Tarutung. Dalam mendukung pembangunan sektor pertanian
di Kabupaten Tapanuli Utara, beberapa investor telah mengucurkan investasi
untuk pengembangan agroindustri di Tapanuli Utara, yaitu : industri Pengolahan
Kopi Terpadu (PT. Tapanuli Investasi Agro), industri Pengolahan Nenas Terpadu
(PT.Alami Agro Industry).
g. Pertambangan
Bahan tambang yang ditemukan di Kabupaten Tapanuli Utara bervariasi jenisnya
dan beberapa diantaranya mempunyai prospek yang cukup cerah untuk
dikembangkan. Beberapa bahan tambang tersebut yaitu : batu gamping, batu
apung, belerang, feldspar, kaolin, oker dan mika telah dianalisa kandungan
kimianya atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dengan Direktorat
Sumber Daya

Mineral, Direktorat Jenderal Geologi, Bandung dan Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jakarta.
h. Energi dan Ketenagalistrikan
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki potensi sumber daya alam dengan potensi
sumber energi terbaru dan dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik
sebagai sumber energi, dimana pelaksanaan pembangunan sebelumnya dilakukan
atas kerjasama antara Pertamina dan PT Perusahaan Lisrik Negara-UNOCAL
NORTH SUMATERA GEOTHERMAL. Sampai saat ini telah sembilan sumur
bor eksplorasi yang terdapat di Kecamatan Pahae julu. Salah satu sumur
eksplorasi yang terdapat di silakitang dapat memproduksi sekitar 50 MW yang
merupakan sumur terbesar di dunia saat ini.

63

Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Kondisi Perekonomian Kabupaten Toba Samosir
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
harus

dilaksanakan

secara

terpadu

dan

serasi

serta

diarahkan

untuk

mengembangkan daerah sesuai dengan prioritas dan potensi wilayah/kawasan.
Upaya untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat pada periode 2011-2015 masih
akan dibayangi oleh kondisi krisis ekonomi global. Tantangan pokok yang akan
dihadapi pada periode 2011-2015 masih terkait dengan masalah-masalah sosial
mendasar terutama penganguran dan kemiskinan. Pada tahun 2008 jumlah pencari
kerja yang terdaftar pada Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Toba
Samosir sebanyak 614 orang dengan rincian 208 laki-laki dan 406 perempuan.
Dari jumlah tersebut 60,59% merupakan pencari kerja tamatan SLTA, tamatan
Diploma 19,06%, tamatan Sarjana 18,73% dan sisanya 1,63% merupakan tamatan
SLTP dan SD. Dari 614 orang pencari kerja tersebut yang telah diterima bekerja
adalah sejumlah 435 orang dari berbagai latar belakang pendidikan.
Guna menekan jumlah pengangguran, kualitas pertumbuhan ekonomi
perlu ditingkatkan agar kegiatan ekonomi dapat menciptakan lapangan kerja yang
lebih besar dan mengurangi jumlah penduduk miskin.Fakta yang ada
menunjukkan bahwa hampir separuh jumlah propinsi memiliki tingkat kemiskinan
di atas rata-rata nasional dan pada umumnya penduduk miskin masih
terkonsentrasi di daerah perdesaan.Pada Tahun 2008 jumlah Keluarga
Prasejahtra/Keluarga Sejahtra (KS I) sebesar 14.777 keluarga dimana Kecamatan
Balige merupakan kecamatan yang memiliki jumlah keluarga prasejahtra/KS I,

64

Universitas Sumatera Utara

yaitu sebanyak 2.005 keluarga dan kecamatan tampahan merupakan kecamatan
dengan jumlah keluarga prasejahtra/KS I terkecil yaitu hanya 444 keluarga.
Secara umum struktur ekonomi Kabupaten Toba Samosir masih
didominasi sektor industri diikuti sektor pertanian dan perdagangan. Pada tahun
2005 kontribusi sektor industri terhadap PDRB atas dasar harga berlaku adalah
37,71%, pada tahun 2005, tahun 2006 naik menjadi 39,54%, tahun 2007 naik
menjadi 41,20%, tahun 2008 naik menjadi 42,58%, tahun 2009 turun menjadi
42.48%. Distribusi setiap lapangan usaha terhadap PDRB Kabupaten Toba
Samosir dapat dilihat pada tabel berikut ini:

65

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4
Struktur Perekonomian Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2009
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta/Rupiah)
Lapangan
Usaha
Pertanian

2005

2006

2007

2008

2009

608.038,43

641.201,75

689.531,89

745.373,57

805.655,21

Pertambangan

6.102,54

7.179,64

8.564,64

10.407,65

12.396,23

Industri

714.913,13

838.721,27

994.941,50

1.168.585,30

1.298.111,6
1

Listrik, Gas dan
Air Minum

20.669,61

22.909,85

25.604,18

28.658,63

32.377,59

Bangunan

97.885,95

114.483,04

132.085,73

154.670,03

188.436,97

Perdagangan,
Hotel, dan
Restoran

174.198,88

203.180,00

235.980,69

275.462,33

303.166,31

Pengangkutan
63.181,83
dan
Komunikasi
Keuangan,
59.619,02
Asuransi,
Persewaan dan
Jasa Perusahaan

70.124,57

77.539,09

86.821,59

97.610,55

64.629,48

72.748,80

82.704,70

91.876,76

Jasa
Kemasyarakatan, Sosial
dan Perorangan

151.161,14

158.679,88

177.623,36

197.104,95

226.788,76

Total

1.895.770,3

2.121.109,48

2.414.619,87

2.746.136,65

3.056.049,3

dan Penggalian

Sumber Data : BPS Kab.Toba Samosir Tahun 2009

66

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5
Kondisi Ekonomi Menurut Lapangan Usaha PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 2000
Lapangan Usaha
Tahun (Juta Rp)
2005

2006

2007

2008

Pertanian

520.615,14

536.306,42

560.571,92

583.984,47

Pertambangan dan
Penggalian

3.555,82

3.914,35

4.313,42

4.837,04

Industri

455.907,63

489.013,44

519.688,76

552.211,35

Listrik, Gas dan Air

12.914,94

13.455,57

14.374,50

15.359,57

Bangunan

51.091,59

54.779,64

58.771,85

63.619,75

Perdangangan, Hotel dan 122.581,25
Restoran

130.275,43

139.359,45

149.343,19

Pengankutan &
Komunikasi

45.657,75

48.762,43

52.102,31

56.031,63

Keuangan, Asuransi,
Persewaan, dan Jasa
Perusahaan

40.048,41

41.999,14

43.675,24

45.829,38

Jasa Kemasyarakatan,
Sosial dan Perorangan

100.737,25

104.545,25

108.826,34

114.577,23

1.423.051,67

1.501.683,79

1.585.793,61

1.353.109,78
Sumber Data : BPS Kab.Toba Samosir Tahun 2009

67

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku dan
Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Toba Samosir
Atas Dasar Harga
Atas Dasar Harga
Tahun
Berlaku
Konstan 2000
(Rp.000)

(Rp.000)

2000

829.175,56

829.175,56

2001

921.427,29

845.749,80

2002

1.040.894,02

892.195,14

2003

2.014.705,75

1.535.669,57

2004

1.748.167,49

1.289.294,33

2005

1.895.770,53

1.353.109,77

2006

2.121.109,48

1.423.051,66

2007

2.414.619,87

1.501.683,78

2008

2.746.136,65

1.585.793,62

Sumber Data : BPS Kab.Toba Samosir Tahun 2009

4.4 Pembangunan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten
Toba Samosir
4.4.1 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk menilai pembangunan yang dilaksanakan suatu daerah khususnya dalam
bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan
berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan sektor ekonomi yang terjadi. Pada
periode 1998-2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara dan
Kabupaten Toba Samosir.

68

Universitas Sumatera Utara

10
5

2015

2014

2013

2012

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2001

2000

1999

-5

1998

0
Tapanuli Utara

Toba Samosir
-10
-15
-20

Gambar 4.3
Tren Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir
Tahun 1998-2015 (%)
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten induk Tapanuli utara dan kabupaten
pemekaran Toba Samosir mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke
tahun. Pada tahun 1998 dimana awal mula dilakukannya pemekaran di Kabupaten
Tapanuli Utara pertumbuhan ekonomi sebesar -5,6%, pada tahun 1999 meningkat
menjadi 2,43%, pada tahun 2000 meningkat sedikit menjadi 3,62%, pada tahun
2001 meningkat lagi menjadi 4,33%, kemudian pada tahun 2002 mengalami
sedikit penurunan lagi menjadi 4,32%, namun pada tahun 2003 mengalami
kenaikan menjadi sebesar 4,76% diikuti juga kenaikan pada tahun berikutnya
ditahun 2004 sebesar 4,74%, pada tahun 2005 sebesar 5,04%, pada tahun 2006
5,44%, pada tahun 2007 sebesar 6,03%, kemudian pada tahun 2008 mengalami
penurunan menjadi sebesar 5,74%, mengalami penurunan juga pada tahun 2009
menjadi sebesar 4,98%, pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi sebesar
5,56%, pada tahun 2011 sebesar 5,54%, pada tahun 2012 menjadi sebesar 5,95% ,

69

Universitas Sumatera Utara

pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi kabupaten tapanuli utara menjadi sebesar
6,05%, pada tahun 2014 sebesar 5,11% dan pada tahun 2015 sebesar 4,81.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi di daerah otonom baru ataupun daerah
pemekaran Kabupaten Toba Samosir

pada tahun 1998 di Kabupaten Toba

Samosir pertumbuhan ekonomi sebesar -4,6%, pada tahun 1999 meningkat
menjadi 2,68%, pada tahun 2000 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 7,0%, pada tahun 2001 meningkat lagi menjadi 5,97%, kemudian pada tahun 2002
mengalami sedikit kenaikan lagi menjadi 6,38%, juga pada tahun 2003 mengalami
kenaikan menjadi sebesar 6,54%, namun mengalami penurunan lagi pada tahun
berikutnya ditahun 2004 sebesar -16,04%, pada tahun 2005 mengalami kenaikan
menjadi sebesar 4,95%, pada tahun 2006 sebesar 5,17%, pada tahun 2007 sebesar
5,53%, kemudian pada tahun 2008 mengalami kenaikan juga menjadi sebesar
5,61%, mengalami sedikit penurunan juga pada tahun 2009 menjadi sebesar 5,3%,
pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi sebesar 5,50%, pada tahun 2011
sebesar 5,26%, pada tahun 2012 menjadi sebesar 5,52% , pada tahun 2013
menjadi sebesar 5,14%, pada tahun 2014 sebesar 4,23 dan pada tahun 2015
menjadi sebesar 4,55%.
Di Kabupaten induk Tapanuli Utara seperti yang dijelaskan di atas, pada
periode 1998-2015 pertumbuhan ekonomi cenderung mengalami fluktuasi di
setiap tahunnya. Begitu juga dengan kabupaten pemekaran Toba Samosir yang
cenderung mengalami penurunan selama periode yang sama yang merupakan
proses awal mula terbentuknya kabupaten tersebut dan juga dampak dari kondisi
perekonomian yang sangat lesuh.

70

Universitas Sumatera Utara

4.4.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, Harga Konstan, dan PDRB Per
Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
Besaran PDRB sering digunakan sebagai indikator untuk menilai kinerja
perekonomian suatu daerah dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya.
Besaran nilai PDRB ini secara nyata mampu memberikan gambaran mengenai
nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi pada suatu daerah dalam
periode tertentu.
Tabel 4.7
PDRB atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Induk Tapanuli Utara dan Kabupaten Pemekaran Toba
Samosir Tahun 1998-2015 (Juta Rupiah)
Tahun
Tapanuli Utara
Toba Samosir
ADHB
ADHK
ADHB
ADHK
1998
1.148.062,00
569.263,00
951.288,38
517.061,82
1999
1.345.459,00
583.076,00
1.163.331,22
530.935,00
2000
981.051,170
981.051,17
1.232.758,18
493.501,88
2001
1.111.851,61
1.024.909,85
1.450.371,08
522.973,66
2002
1.283.735,05
1.069.174,52
1.755.421,36
550.317,32
2003
1.523.401,88
1.120.090,66
1.966.170,38
2.299.129,41
2004
1.746.626,37
1.173.212,23
1.748.167,49
1.289.294,33
2005
2.155.279,13
1.232.292,14
1.895.770,53
1.353.109,77
2006
2.418.455,22
1.299.378,92
2.121.109,48
1.423.051,66
2007
2.729.489,54
1.377.744,76
2.414.619,87
1.501.683,78
2008
3.126.116,99
1.456.881,25
2.744.392,07
1.585.967,62
2009
3.392.626,16
1.529.396,54
3.056.049,03
1.669.356,06
2010
3.831.818,73
3.831.818,73
3.429.765,59
3.633.732,90
2011
4.157.000,53
4.002.396,02
3.857.576,34
3.792.702,20
2012
4.564.000,75
4.198.633,44
4.395.209,87
3.985.212,40
2013
5.121.100,00
4.419.774,38
5.010.987,22
4.178.496,10
2014
5.429.327,83
4.642.325,79
5.176.740,00
4.355.070,30
2015
5.855.611,46
4.869.478,21
5.633.720,00
4.553.171,40
Sumber: BPS Tapanuli Utara dan BPS Toba Samosir

PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan di Kabupaten
Induk Tapanuli Utara dan kabupaten pemekaran toba samosir mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun selama periode 1998-2015.

71

Universitas Sumatera Utara

Di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1998 PDRB atas dasar harga
berlaku sebesar 1.148.062 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar
569.263 juta rupiah, pada tahun 1999 PDRB atas dasar harga berlaku mengalami
sedikit peningkatan menjadi 1.345.459 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga
konstan sebesar 583.076 juta rupiah, pada tahun 2000 PDRB atas dasar harga
berlaku mengalami penurunan menjadi sebesar 981.051,17 juta rupiah dan PDRB
taas dasar harga konstan sebesar 981.051,17 juta rupiah, pada tahun 2001 PDRB
atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan menjadi 1.111.851,61 juta rupiah
dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 1.024.909,85 juta rupiah, pada tahun
2002 PDRB atas dasar harga berlaku meningkat kembali menjadi 1.283.735,05
juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 1.069.174,52 juta rupiah,
pada tahun 2003 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 1.523.401,88 juta rupiah
dan PDRB atas dasar harga kosntan sebesar 1.120.090,66 juta rupiah, pada tahun
2004 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 1.746.626,37 juta rupiah dan PDRB
atas dasar harga kosntan sebesar 1.173.212,23 juta rupiah, pada tahun 2005 PDRB
atas dasar harga berlaku sebesar 2.155.279,13 juta rupiah dan PDRB atas dasar
harga konstan sebesar 1.232.292,14 juta rupiah, pada tahun 2006 PDRB atas dasar
harga berlaku sebesar 2.418.455,22 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga
konstan sebesar 1.299.378,92 juta rupiah, pada tahun 2007 PDRB atas dasar harga
berlaku sebesar 2.729.489,54 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan
sebesar 1.377.744,76 juta rupiah, pada tahun 2008 PDRB atas dasar harga berlaku
sebesar 3.126.116,99 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar
1.456.881,25 juta rupiah, pada tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar

72

Universitas Sumatera Utara

3.392.626,11 juta rupiah dam PDRB atas daasr harga konstan sebesar
1.529.396,54 juta rupiah, pada tahun 2010 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar
3.831.818,73 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 3.831.818,73
juta rupiah, pada tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 4.157.00,53
juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 4.002.396,02 juta rupiah,
pada tahun 2012 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 4.564.750 juta rupiah dan
PDRB atas dasar harga konstan sebesar 4.198.633,44 juta rupiah, pada tahun 2013
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 5.121.100 juta rupiah dan PDRB atas
dasar harga konstan sebesar 4.419.774,38 juta rupiah, pada tahun 2014 PDRB atas
dasar harga berlaku sebesar 5.429.327,83 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga
konstan sebesar 4.642.325,79 juta rupiah, dan pada tahun 2015 PDRB atas dasar
harga berlaku sebesar 5.855.611,46 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga
konstan sebesar 4.869.478,21 juta rupiah.
Sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga
konstan di kabupaten toba samosir pada tahun 1998 PDRB atas dasar harga
berlaku sebesar 951.288,38 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan
sebesar 517.061,82 juta rupiah, pada tahun 1999 PDRB atas dasar harga berlaku
mengalami sedikit peningkatan menjadi 1.163.331,22 juta rupiah dan PDRB atas
dasar harga konstan sebesar 530.935,00 juta rupiah, pada tahun 2000 PDRB atas
dasar harga berlaku mengalami sedikit peningkatan menjadi sebesar 1.232.758,18
juta rupiah dan PDRB taas dasar harga konstan sebesar 493.501,88 juta rupiah,
pada tahun 2001 PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan menjadi
1.450.371,08 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 522.973,66

73

Universitas Sumatera Utara

juta rupiah, pada tahun 2002 PDRB atas dasar harga berlaku meningkat kembali
menjadi 1.755.421,36 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar
556.317,32 juta rupiah, pada tahun 2003 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar
1.966.170,38 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga kosntan sebesar 2.299.129,41
juta rupiah, pada tahun 2004 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 1.748.167,49
juta rupiah dan PDRB atas dasar harga kosntan sebesar 1.289.294,33 juta rupiah,
pada tahun 2005 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 1.895.770,53 juta rupiah
dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 1.353.109,77 juta rupiah, pada tahun
2006 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 2.121.109,48 juta rupiah dan PDRB
atas dasar harga konstan sebesar 1.423.051,66 juta rupiah, pada tahun 2007 PDRB
atas dasar harga berlaku sebesar 2.414.619,87 juta rupiah dan PDRB atas dasar
harga konstan sebesar 1.501.683,78 juta rupiah, pada tahun 2008 PDRB atas dasar
harga berlaku sebesar 2.744.392,07 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga
konstan sebesar 1.585.967,62 juta rupiah, pada tahun 2009 PDRB atas dasar harga
berlaku sebesar 3.056.049,03 juta rupiah dam PDRB atas daasr harga konstan
sebesar 1.669.356,06 juta rupiah, pada tahun 2010 PDRB atas dasar harga berlaku
sebesar 3.429.765,59 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga kosntan sebesar
3.633.732,90 juta rupiah, pada tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar
3.857.576,34 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga kosntan sebesar 3.792.702,20
juta rupiah, pada tahun 2012 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 4.395.209,87
juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 3.985.212,40 juta rupiah,
pada tahun 2013 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 5.010.987,22 juta rupiah
dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 4.178.496,10 juta rupiah, pada tahun

74

Universitas Sumatera Utara

2014 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 5.176.740,00 juta rupiah dan PDRB
atas dasar harga konstan sebesar 4.355.070,30 juta rupiah dan pada tahun 2015
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 5.633.720,00 juta rupiah dan PDRB atas
dasar harga konstan sebesar 4.553.171,40.
Tabel 4.8
PDRB Per Kpaita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Induk Tapanuli Utara dan Kabupaten Pemekaran Toba Samosir
Tahun 1998-2015 (Juta Rupiah)
Tahun Tapanuli Utara

Toba Samosir

ADHB

ADHK

ADHB

ADHK

1998

2.842.671

1.397.359

3.159.944

1.717.551

1999

3.301.350

1.430.693

3.844.681

1.754.681

2000

3.644.414

1.481.867

4.052.801

1.662.694

2001

4.195.265

1.545.769

4.745.559

1.711.150

2002

5.123.813

4.222.151

6.325.831

5.358.807

2003

5.969.537

4.389.139

10.399.227

8.043.048

2004

6.838.788

4.593.627

11.104.905

8.190.000

2005

8.412.454

4.809.865

11.947.356

8.527.447

2006

9.430.734

5.066.911

12.542.335

8.414.648

2007

10.348.813

5.223.677

14.262.458

8.870.010

2008

11.418.104

5.321.241

15.939.458

9.211.316

2009

12.263.154

5.528.232

17.701.752

9.670.950

2010

13.635.481

5.780.955

19.810.463

10.176.988

2011

14.749.907

6.044.495

22.075.081

10.612.548

2012

16.080.379

6.359.204

25.134.840

11.190.724

2013

17.755.285

6.637.434

26.641.490

23.547.430

2014

18.570.000

15.975.302

28.990.000

24.389.752

2015

19.860.000

16.549.990

31.350.000

25.337.060

Sumber: BPS Tapanuli Utara dan Toba Samosir

PDRB per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima
oleh setiap penduduk sebagai keikutsertaannya dalam proses produksi selama satu
tahun. Indikator ini dapat digunakan sebagai salah satu parameter untuk melihat

75

Universitas Sumatera Utara

tingkat kesejahteraan masyarakat walaupun parameter ini belum sepenuhnya
dapat digunakan sebagai ukuran tingkat kesejahteraan disuatu daerah.
Untuk PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
kosntan selama periode 1998-2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Di
Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1998 PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku sebesar 2.842.671 juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga
konstan sebesar 1.397.359 juta rupiah, pada tahun 1999 PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku mengalami sedikit peningkatan menjadi 3.301.350 juta rupiah
dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 1.430.693 juta rupiah, pada
tahun 2000 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mengalami sedikit
peningkatan menjadi sebesar 3.644.414 juta rupiah dan PDRB per kapita atas
dasar harga konstan sebesar 1.481.867 juta rupiah, pada tahun 2001 PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan menjadi 4.195.265 juta
rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 1.545.769 juta
rupiah, pada tahun 2002 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku meningkat
kembali menjadi 5.123.813 juta rupiah dan per kapita atas dasar harga konstan
sebesar 4.222.151 juta rupiah, pada tahun 2003 PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku sebesar 5.969.537 juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga
kosntan sebesar 4.389.139 juta rupiah, pada tahun 2004 PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku sebesar 6.838.788 juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar
harga kosntan sebesar 4.593.627 juta rupiah, pada tahun 2005 PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku sebesar 8.412.454 juta rupiah dan PDRB per kapita atas
dasar harga konstan sebesar 4.809.865 juta rupiah, pada tahun 2006 PDRB per

76

Universitas Sumatera Utara

kapita atas dasar harga berlaku sebesar 9.430.734 juta rupiah dan PDRB per
kapita atas dasar harga konstan sebesar 5.066.911 juta rupiah, pada tahun 2007
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 10.348.813 juta rupiah dan
PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 5.223.677 juta rupiah, pada
tahun 2008 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 11.418.104 juta
rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 5.321.241 juta
rupiah, pada tahun 2009 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar
12.263.154 juta rupiah dam PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar
5.528.232 juta rupiah, pada tahun 2010 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
sebesar 13.635.481 juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan
sebesar 5.780.955 juta rupiah, pada tahun 2011 PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku sebesar 14.749.907 juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga
konstan sebesar 6.044.495 juta rupiah, pada tahun 2012 PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku sebesar 16.080.379 juta rupiah dan PDRB per kapita atas
dasar harga konstan sebesar 6.359.204 juta rupiah, pada tahun 2013 PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku sebesar 17.755.285 juta rupiah dan PDRB per
kapita atas dasar harga konstan sebesar 6.637.434 juta rupiah, pada tahun 2014
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 18.570.000 juta rupiah dan
PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 15.975.302 juta rupiah dan
pada tahun 2015 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 19.860.000
juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 16.549.990 juta rupiah.
Sedangkan di Kabupaten Toba Samosir pada tahun 1998 PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku sebesar 3.159.944 juta rupiah dan PDRB per kapita atas

77

Universitas Sumatera Utara

dasar harga konstan sebesar 1.717.551 juta rupiah, pada tahun 1999 PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku mengalami sedikit peningkatan menjadi 3.844.681
juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 1.754.681 juta
rupiah, pada tahun 2000 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mengalami
sedikit peningkatan menjadi sebesar 4.052.801 juta rupiah dan PDRB per kapita
atas dasar harga konstan sebesar 1.622.694 juta rupiah, pada tahun 2001 PDRB
per kapita atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan menjadi 4.745.559
juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 1.711.150 juta
rupiah, pada tahun 2002 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku meningkat
kembali menjadi 6.325.831 juta rupiah dan per kapita atas dasar harga konstan
sebesar 5.358.807 juta rupiah, pada tahun 2003 PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku sebesar 10.399.227 juta rupiah dan PDRB per kapita atas dasar harga
kosntan sebesar 8.043.048 juta rupiah, pada tahun 2004 PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku sebesar 11.104.905 juta rupiah dan PDRB per kapita atas
dasar harga kosntan sebesar 8.190.000 juta rupiah, pada tahun 2005 PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku sebesar 11.947.356 juta rupiah dan PDRB per
kapita atas dasar harga konstan sebesar 8.527.447 juta rupiah, pada tahun 2006
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 12.542.335 juta rupiah dan
PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 8.414.648 juta rupiah, pada
tahun 2