Perbedaan Jumlah Ekstrusi Debris Antara Kitosan Blangkas Molekul Tinggi Dengan Sodium Hipoklorit Pada TindakanIrigasi Saluran Akar (Penelitian In Vitro)
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Konservasi Gigi
Tahun 2013
Anggi Hayani Harahap,
Perbandingan Jumlah Ekstrusi Debris pada Tindakan Irigasi Antara
Kitosan Molekul Tinggi dengan Sodium Hipoklorit (In Vitro)
xi + 70 halaman
Ekstrusi debris melalui foramen apikal dapat terjadi pada tindakan irigasi
saluran akar. NaOCl merupakan bahan irigasi yang dianggap paling efektif, namun
NaOCl memiliki efek toksik bila terjadi ekstrusi. Kitosan blangkas molekul tinggi
merupakan bahan alami yang biokompatibel dan memiliki efek antibakteri. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan jumlah ekstrusi debris antara larutan
kitosan blangkas molekul tinggi berbagai konsentrasi dengan NaOCl bila kitosan
blangkas molekul tinggi dijadikan sebagai bahan irigasi alternatif.
Empat puluh dua gigi premolar mandibula manusia dengan akar lurus ditanam
dalam tabung eppendorf kemudian dilakukan preparasi akses. Sampel dibagi menjadi
enam kelompok (n=7) secara random dan dilakukan instrumentasi dengan Ni-ti rotary
Protaper 0,6% dan diirigasi dengan larutan yang berbeda pada setiap kelompok; K-I:
kitosan 0,1%; K-II: kitosan 0,2%; K-III: kombinasi NaOCl 2,5% + kitosan 0,1%; KIV: NaOCl 2,5% + kitosan 0,2%; K-V: NaOCl 2,5%; K-VI:
EDTA 17% +
NaOCl 2,5% (kontrol). Tabung eppendorf yang menampung debris yang ekstrusi
bersama larutan irigasi diinkubasi selama tiga hari. Berat debris yang ekstrusi didapat
dengan cara mengurangi berat tabung eppendorf setelah instrumentasi dan sebelum
instrumentasi.
Hasil rata-rata ekstrusi debris adalah K-I: 9,471 ± 1,3756 mg; K-II: 11,714 ±
2,4654 mg; K-III: 9,700 ± 1,6186 mg; K-IV: 12,429 ± 1,9448 mg; K-V: 13,600 ±
3,0265 mg; K-VI: 19,129 ± 3,7717 mg. Hasil uji statistik ANOVA dan uji LSD
(α=0,05) menunjukkan bahwa kitosan 0,1% dan 0,2% menghasilkan ekstrusi debris
yang paling sedikit dan berbeda secara signifikan dengan NaOCl 2,5% (P=0,04) dan
kelompok kontrol (P=0,0001). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa larutan
kitosan blangkas molekul tinggi menghasilkan ekstrusi debris paling sedikit.
Keywords: irigasi saluran akar, ekstrusi debris, larutan kitosan blangkas molekul
tinggi, NaOCl.
Daftar rujukan: 46 (1991-2013)
Departemen Ilmu Konservasi Gigi
Tahun 2013
Anggi Hayani Harahap,
Perbandingan Jumlah Ekstrusi Debris pada Tindakan Irigasi Antara
Kitosan Molekul Tinggi dengan Sodium Hipoklorit (In Vitro)
xi + 70 halaman
Ekstrusi debris melalui foramen apikal dapat terjadi pada tindakan irigasi
saluran akar. NaOCl merupakan bahan irigasi yang dianggap paling efektif, namun
NaOCl memiliki efek toksik bila terjadi ekstrusi. Kitosan blangkas molekul tinggi
merupakan bahan alami yang biokompatibel dan memiliki efek antibakteri. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan jumlah ekstrusi debris antara larutan
kitosan blangkas molekul tinggi berbagai konsentrasi dengan NaOCl bila kitosan
blangkas molekul tinggi dijadikan sebagai bahan irigasi alternatif.
Empat puluh dua gigi premolar mandibula manusia dengan akar lurus ditanam
dalam tabung eppendorf kemudian dilakukan preparasi akses. Sampel dibagi menjadi
enam kelompok (n=7) secara random dan dilakukan instrumentasi dengan Ni-ti rotary
Protaper 0,6% dan diirigasi dengan larutan yang berbeda pada setiap kelompok; K-I:
kitosan 0,1%; K-II: kitosan 0,2%; K-III: kombinasi NaOCl 2,5% + kitosan 0,1%; KIV: NaOCl 2,5% + kitosan 0,2%; K-V: NaOCl 2,5%; K-VI:
EDTA 17% +
NaOCl 2,5% (kontrol). Tabung eppendorf yang menampung debris yang ekstrusi
bersama larutan irigasi diinkubasi selama tiga hari. Berat debris yang ekstrusi didapat
dengan cara mengurangi berat tabung eppendorf setelah instrumentasi dan sebelum
instrumentasi.
Hasil rata-rata ekstrusi debris adalah K-I: 9,471 ± 1,3756 mg; K-II: 11,714 ±
2,4654 mg; K-III: 9,700 ± 1,6186 mg; K-IV: 12,429 ± 1,9448 mg; K-V: 13,600 ±
3,0265 mg; K-VI: 19,129 ± 3,7717 mg. Hasil uji statistik ANOVA dan uji LSD
(α=0,05) menunjukkan bahwa kitosan 0,1% dan 0,2% menghasilkan ekstrusi debris
yang paling sedikit dan berbeda secara signifikan dengan NaOCl 2,5% (P=0,04) dan
kelompok kontrol (P=0,0001). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa larutan
kitosan blangkas molekul tinggi menghasilkan ekstrusi debris paling sedikit.
Keywords: irigasi saluran akar, ekstrusi debris, larutan kitosan blangkas molekul
tinggi, NaOCl.
Daftar rujukan: 46 (1991-2013)