T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Asesmen Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling pada Siswa SMPLB C Tunagrahita Ringan Bina Putera Ambarawa dan Implikasinya dalam Penyusunan Program Layanan Bimbingan dan Konseling

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil pengembangan program layanan
bimbingan dan konseling untuk siswa SMPLB C Tunagrahita ringan hasil
pengembangan tersebut meliputi pembahasan tentang : 1) melakukan analisis
program layanan bimbingan dan konseling yang akan dikembangkan, 2)
mengembangkan produk awal berupa program layanan bimbingan dan konseling
3) uji ahli, 4) revisi produk.
4 .1

Melakukan Analisis Program Layanan Bimbingan dan Konseling
yang Akan Dikembangkan ( Need Assesmen)
Kegiatan pra pengembangan berupa mencangkup dua hal yaitu
need assesmendan mengembangkan produk awal berupa program layanan

bimbingan dan konseling. Need assesmen bertujuan untuk mengumpulkan
data informasi tentang masalah yang dialami siswa SMPLB C Tunagrahita
ringan Binaputera Ambarawa. Dari hasil wawancara guru wali kelas,
kepala sekolah dan orang tua siswa masalah yang sering dialami siswa
terkait dengan masalah kemandirian atau ADL. Untuk itu program layanan

bimbingan dan konseling sangat diperlukan untuk membantu mengatasi
masalah siswa SMPLBC Tunagrahita ringan.

49

4.2

Mengembangkan Produk Awal Berupa Program Layanan Bimbingan
dan Konseling

4.2.1

Menyusun Alat Evaluasi
Untuk mengetahui aseptabilitas dan keefektifan program layanan
bimbingan dan konseling ini maka perlu dilakukan evaluasi. Oleh karena
itu perlu disusun alat evaluasi yang sesuai. Alat evaluasi yang dibuat
dalam program ini berupa : 1. Skala penilaian akseptabilitas untuk ahli,
untuk menilai isi dari program layanan bimbingan dan konseling yang
meliputi tiga aspek yaitu : aspek kegunaan, kelayakan, dan ketepatan
(Terlampir)


2.

Skala

penilaian

akseptabilitas

untuk

guru

pembimbing/konselor, format yang berisi penilaian terhadap penguasaan
guru pembimbing/konselor terhadap program layanan bimbingan dan
konseling untuk siswa SMPLB C Tunagrahita ringan serta melaui isi dari
program layanan bimbingan dan konseling dan program penilaian meliputi
: kegunaan, kelayakan, dan ketepatan (terlampir).
Kedua alat evaluasi diatas bertujuan untuk mengetahui tingkat
kegunaan, kelayakan, dan ketepatan program layanan bimbingan dan

konseling pada siswa SMPLB C Tunagrahita ringan.
4.2.2

Menyusun Program Layanan
Program yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa program
layanan dan konseling untuk siswa SMPLB C Tunagrahita Ringan Bina
Putera Ambarawa yang berupa progam tahunan dan program semesteran,
untuk lebih jelas dan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
50

4.3

Hasil Uji Ahli
Subjek ahli dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang yaitu ahli I Setyorini,

M.Pd (Dosen dari BK FKIP UKSW) merupakan ahli bimbingan dan konseling,
ahli II Dwi Hendrawati P. M.Pd ( selaku kepala sekolah SMPLB Bina Putera
Ambarawa ) dan ahli II Sulistiyani, S.Pd ( selaku wali kelas kelas VII ).
4.3.1 Ahli I
a. Data Kuantitatif

Dari hasil uji ahli oleh dua orang ahli dengan berupa data kuantitatif
didapatkan dari hasil pengisisn skala penilaian akseptabilitas program layanan
bimbingan layanan konseling. Intrument ini berguna untuk memperoleh
informasi tentang akseptabilitas program secara teoritis yang dapat dilihat dari
aspek kegunaan, kelayakan dan ketepatan. Uraian tentang hasil penilian ahli
terhadap program layanana bimbingan konseling sebagai berikut :
1) Penilaian Ahli Terhadap Aspek Kegunaan
Indikator dalam aspek kegunaan pada program layanan bimbingan
konseling terdiri dari tiga aspek yaitu 1) pemakaian produk, 2) dampak
program, 3) persyaratan bagi konselor/wali kelas SMPLB C. Data-data
kuantitatif hasil penilaian ahli terhadap aspek kegunaan dari program
layanan bimbingan konseling secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut :

51

Tabel 4.1
Penilaian Ahli Tentang Kegunaan Program Layanan Bimbingan Konseling
No


Aspek penilaian

Penilai
Ahli I

1.

Bagaimana tingkat kebermanfaatan program layanan

4

bimbingan konseling bagi konselor ?
2.

Bagaimana tingkat kebermanfaatan program layanan

4

bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C ?
3.


Seberapa besar manfaat program layanan bimbingan

4

konseling dalam memenuhi kebutuhan siswa SMPLB C
akan layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir ?
4.

Seberapa besar manfaat program layanan bimbingan

4

konseling dalam membantu kebutuhan konselor akan
layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir ?
5.

Bagaimana tingkat kepentingan program layanan

3


bimbingan konseling bagi konselor ?
6.

Bagaimana tingkat kepentingan program layanan

3

bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C ?
7.

Apakah program layanan bimbingan konseling ini cocok

4

bagi siswa SMPLB C ?
8.

Seberapa besarkah program layanan bimbingan konseling


3

ini dapat membantu meningkatkan program layanan bagi
siswa SMPLB C ?

52

9.

Apakah konselor perlu memperoleh pelatihan khusus agar

4

dapat melaksanakan program layanan dengan rancangan
yang ada dalam program layanan bimbingan konseling ?
10. Apakah konselor perlu memiliki kemampuan khusus

4

untuk melaksanakan program layanan bimbingan

konseling ?
4

11. Apakah konselor perlu memiliki ciri kepribadian khusus
agar dapat melakukan program layanan bimbingan
konseling ?
12. Apakah konselor perlu memiliki ketrampilan hubungan

4

interpersonal agar dapat melakukan program layanan
bimbingan konseling ?
Jumlah

45

Keterangan :
Skor 1 berarti tidak (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 2 berarti cukup (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 3 berarti bermanfaat, cocok,sesuai,besar,penting,perlu.

Skor 4 berarti sangat (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Berdasarkan tabel diatas hasil penilaian ahli pada aspek kegunaan dalam
program layanan konseling dapat dijelaskan kecenderungan hasil pemberian skor
oleh ahil untuk setiap item. Pada item 1 yang berkaitan dengan tingkat
kebermanfaatan program layanan bimbingan konseling bagi konselor dinyatakan
oleh ahli I adalah sangat bermanfaat. Jadi dapat disimpulkan tingkat

53

kebermanfaatan program layanan bimbingan konseling bagi konselor termasuk
pada kategori sangat bermanfaat. Lalu item ke 2 berkaitan dengan tingkat
kebermanfaatan program layanan bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C
dinyatakan oleh ahli I yaitu sangat bermanfaat. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tingkat kebermanfaatan

program layanan bimbingan konseling bagi siswa

SMPLB C termasuk pada kategori sangat bermanfaat. Item ke 3 berkaiatan
dengan seberapa besar manfaat program layanan bimbingan konseling dalam
memenuhi kebutuhan siswa SMPLB C akan layanan bimbingan pribadi, sosial,

belajar dan karir dinyatakan oleh ahli I adalah sangat bermanfaat. Jadi dapat
disimpulkan bahwa seberapa besar manfaat program layanan bimbingan konseling
dalam memenuhi kebutuhan siswa SMPLB C akan layanan bimbingan pribadi,
sosial, belajar dan karir termasuk pada kotegori sangat bermanfaat. Item ke 4
berkaiatan dengan seberapa besar manfaat program layanan bimbingan konseling
dalam membantu kebutuhan konselor akan layanan bimbingan pribadi, sosial,
belajar dan karir oleh ahli I yaitu sangat bermanfaat. Jadi dapat disimpulkan
bahwa seberapa besar manfaat program layanan bimbingan konseling dalam
membantu kebutuhan konselor akan layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar
dan karir termasuk pada kategori sangat bermanfaat. Item ke 5 yang berkaiatan
dengan tingkat kepentingan program layanan bimbingan konseling bagi konselor
yang dinyatakan oleh ahli I penting. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
kepentingan program layanan bimbingan konseling bagi konselor termasuk pada
kategori penting.

54

Lalu item ke 6 yang berkaiatan dengan tingkat kepentingan program
layanan bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C dinyatakan oleh ahli I yaitu
penting. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kepentingan program layanan
bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C termasuk pada kategori penting. Item
ke 7 yang berkaitan dengan apakah program layanan bimbingan konseling ini
cocok bagi siswa SMPLB C yang dinyatakan oleh ahli I ialah sangat cocok. Jadi
dapat disimpulkan bahwa apakah program layanan bimbingan konseling ini cocok
bagi siswa SMPLB C termasuk pada kategori yaitu sangat cocok. Selanjutnya
item ke 8 yang berkaitan dengan seberapa besarkah program layanan bimbingan
konseling ini dapat membantu meningkatkan program layanan bagi siswa SMPLB
C dinyatakan oleh ahli I besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa seberapa besarkah
program layanan bimbingan konseling ini dapat membantu meningkatkan
program layanan bagi siswa SMPLB C termasuk pada kategori besar. lalu item ke
9 yaitu Apakah konselor perlu memperoleh pelatihan khusus agar dapat
melaksanakan program layanan dengan rancangan yang ada dalam program
layanan bimbingan konseling yang dinyatkan pada ahli I yaitu sangat perlu. Jadi
dapat disimpulkan apakah konselor perlu memperoleh pelatihan khusus agar dapat
melaksanakan program layanan dengan rancangan yang ada dalam program
layanan bimbingan konseling termasuk pada kategori sangat perlu. Pada item ke
10 apakah konselor perlu memiliki kemampuan khusus untuk melaksanakan
program layanan bimbingan konseling yang dinyatakan oleh ahli I adalah sangat
perlu. Jadi dapat disimpulkan konselor perlu memiliki kemampuan khusus untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling masuk pada kategori sangat

55

perlu. Item ke 11 tentang apakah konselor perlu memiliki ciri kepribadian khusus
agar dapat melakukan program layanan bimbingan konseling dapat dinyatakan
oleh ahli I sangat perlu. Jadi dapat disimpulkan konselor perlu memiliki ciri
kepribadian khusus agar dapat melakukan program layanan bimbingan konseling
yang termasuk pada kategori sangat perlu. Item ke 12 yaitu apakah konselor perlu
memiliki ketrampilan hubungan interpersonal agar dapat melakukan program
layanan bimbingan konseling yang dinyatakan oleh ahli I sangat perlu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa konselor perlu memiliki ketrampilan hubungan interpersonal
agar dapat melakukan

program layanan bimbingan konseling masuk pada

kategori sangat perlu.
2. Penilaian Ahli Terhadap Aspek Kelayakan
Indikator ahli terhadap aspek kelayakan meliputi beberapa aspek
yaitu: 1) kepraktisan program pelatihan, 2) keefektifan biaya, waktu dan
tenaga. Lebih jelasnya dibawah ini telah ada tabel hasil penilaian pada
aspek kelayakan dalam program layanan bimbingan konseling.
Tabel 4.2
. Penilaian Ahli Tentang Kelayakan Program Layanan Bimbingan
Konseling
No

Aspek Penilaian

Penilai
Ahli I

13.

Bagaimana tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan

1

langkah instruksi tahapan dan komponen dalam program
layanan bimbingan konseling ?

3

56

14.

Apakah cukup jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling ?

15.

3

Seberapa besar jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling
yang dirancang dalam program layanan ?
Jumlah

7

Keterangan :
Skor 1 berarti tidak (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 2 berarti cukup (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 3 berarti bermanfaat, cocok,sesuai,besar,penting,perlu.
Skor 4 berarti sangat (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting)
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa item no 13 tentang
bagaimana tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan langkah instruksi
tahapan dan komponen dalam program layanan bimbingan konseling yang
dinyatakan pada ahli I adalah tidak mudah. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan
tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan langkah instruksi tahapan dan
komponen dalam program layanan bimbingan konseling dalam kategori tidak
mudah. Lalu item 14 pada apakah cukup jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling dapat dinyatakan oleh ahli I
ialah cukup. Jadi dapat disimpulkan bahwa apakah cukup jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling termasuk
pada kategori cukup. Item no 15 tentang seberapa besar jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang

57

dirancang dalam program layanan yang dinyatakan oleh ahli I besar. Jadi dapat
disimpulkan bahwa seberapa besar jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang dirancang dalam
program layanan termaksuk kategori besar.
3. Penilaian Ahli Terhadap Aspek Ketepatan
Aspek ketepatan pada program layanan bimbingan konseling
terdiri dari beberapa aspek yaitu: 1) ketepatan objek, 2) ketepatan rumusan
tujuan dan prosedur. Berikut hasil penilaian ahli dalam aspek ketepatan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3.
Penilaian Ahli Terhadap Ketepatan Program Layanan Bimbingan
Konseling
No

Aspek Penilaian

Penilai
Ahli I

16.

Bagaiamana ketepatan program layanan

3

17.

bimbingan konseling pada siswa SMPLB C ?

3

Bagaiamana ketepatan strategi program layanan
18.

yang digunakan dalam program layanan

19.

bimbingan konseling ?

20.

3

Bagaiamana tingkat ketepatan waktu

3

pelaksanaan program layanan bimbingan

2

konseling ?
21.

Bagaimana kejelasan tujuan umum untuk

3

22.

program layanan dalam program layanan

3

58

bimbingan konseling ?
23.

Bagaimana kesesuaian antara judul dengan jenis
layanan dalam

3

program layanan bimbingan

konseling ?
Apakah langkah-langkah program layanan ini
mudah diterapkan oleh konselor ?
Bagaimana kesesuaian komponen materi dalam
program layanan bimbingan dan konseling ?
Bagaimana kesesuaiam pemilihan judul materi
dengan program layanan bimbingan konseling ?
23

Jumlah
Keterangan :

Skor 1 berarti tidak (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 2 berarti cukup (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 3 berarti bermanfaat, cocok,sesuai,besar,penting,perlu.
Skor 4 berarti sangat (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting )

Berdasarkan pada tabel hasil penilai ahli terhadap aspek ketepatan
pada program layanan bimbingan konseling pada item no 16 tentang
ketepatan program layanan bimbingan konseling pada siswa SMPLB C
dinyatakan oleh ahli I tepat . Jadi dapat disimpulkan ketepatan program
layanan bimbingan konseling

pada siswa SMPLB C termasuk pada

kategori tepat. Item no 17 pada ketepatan strategi program layanan yang
digunakan dalam program layanan bimbingan konseling yang dinyatakan

59

oleh ahli I tepat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketepatan strategi program
layanan yang digunakan dalam program layanan bimbingan konseling
termasuk pada kategori tepat. Item no 18 Bagaiamana tingkat ketepatan
waktu pelaksanaan program layanan bimbingan konseling yang dinyatakan
oleh ahli I tepat. Jadi dapat disimpulkan bahwa Bagaiamana tingkat
ketepatan waktu pelaksanaan program layanan bimbingan konseling
termasuk pada kategori tepat. Item no 19 tentang bagaimana kejelasan
tujuan umum untuk program layanan dalam program layanan bimbingan
konseling dapat dinyatakan oleh ahli I jelas. Jadi dapat disimpulkan bahwa
bagaimana kejelasan tujuan umum untuk program layanan dalam program
layanan bimbingan konseling termasuk pada kategori jelas.
Lalu item no 20 tentang bagaimana kesesuaian antara judul dengan
jenis layanan dalam

program layanan bimbingan konseling dapat

dinyatakan oleh ahli I kurang sesuai . Jadi dapat disimpulkan bahwa
kesesuaian antara judul dengan jenis layanan dalam program layanan
bimbingan konseling termasuk pada kategori kurang sesuai. Item no 21
pada apakah langkah-langkah program layanan ini mudah diterapkan oleh
konselor yang dinyatakan pada ahli I mudah. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tentang langkah-langkah program layanan ini mudah diterapkan
oleh konselor termasuk pada kategori mudah . Item no 22 tentang
bagaimana kesesuaian komponen materi dalam program layanan
bimbingan dan konseling dinyatakan oleh ahli I sesuai. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kesesuaian komponen materi dalam program layanan

60

bimbingan dan konseling termasuk pada kategori sesuai. Item no 23
tentang bagaimana kesesuaiam pemilihan judul materi dengan program
layanan bimbingan dan konseling yang dinyatakan oleh ahli I sesuai. Jadi
dapat disimpulakan bahwa bagaimana kesesuaiam pemilihan judul materi
dengan program layanan bimbingan konseling termasuk pada kategori
sesuai.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh melalui isian angket terbuka dan juga hasil
wawancara dan diskusi singkat dengan ahli. Adapun saran dan masukan dari
penguji yaitu:
1. Setiap komponen program harus mencakup empat bidang bimbingan
yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karir.
2. Setiap bidang bimbingan harus sesuai dengan masalah yang di alami
siswa SMPLB C dilihat dari ADL.
3. Mengenai aspek kelayakan ada berberapa aspek penilaian yang harus
diperbaiki.
4. Pada aspek ketepatan ada aspek penilaian yang tidak sesuai dengan
program layanan bimbingan dan konseling.
5. Pada skala penilaian dalam isian angket terbuka perlu diperbaiki
supaya kata-kata dalam isian angket terbuka tidak menjadi rancu.

61

4.3.2 Ahli II dan Ahli III
a. Data Kuantitatif
Dari hasil uji ahli oleh dua orang ahli dengan berupa data kuantitatif
didapatkan dari hasail pengisisn skala penilaian akseptabilitas program
layanan bimbingan layanan konseling. Intrument ini berguna untuk
memperoleh informasi tentang akseptabilitas program secara teoritis yang
dapat dilihat dari aspek kegunaan, kelayakan dan ketepatan. Uraian tentang
hasil penilian ahli terhadap program layanana bimbingan konseling sebagai
berikut :
1) Penilaian Ahli Terhadap Aspek Kegunaan
Indikator dalam aspek kegunaan pada program layanan bimbingan
konseling terdiri dari tiga aspek yaitu 1) pemakaian produk, 2) dampak
program, 3) persyaratan bagi konselor/wali kelas SMPLB C. Data-data
kuantitatif hasil penilaian ahli terhadap aspek kegunaan dari program
layanan bimbingan konseling secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.4.
Penilaian Ahli Tentang Kegunaan Program Layanan Bimbingan
Konseling
No

1.

Aspek penilaian

Penilai
Ahli II

Ahli III

3

3

Bagaimana tingkat kebermanfaatan program
layanan bimbingan konsling bagi konselor ?

62

2.

Bagaimana tingkat kebermanfaatan program
layanan bimbingan konsling bagi siswa SMPLB

3.

3

4

3

4

4

4

3

3

3

4

3

3

3

3

3

3

1

1

C?
Seberapa besar manfaat program layanan
bimbingan konseling dalam memenuhi

4.

kebutuhan siswa SMPLB C akan layanan
bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir ?
Seberapa besar manfaat program layanan

5.

bimbingan konseling dalam membantu
kebutuhan konselor akan layanan bimbingan

6.

pribadi, sosial, belajar dan karir ?
Bagaimana tingkat kepentingan program layanan

7.

bimbingan konseling bagi konselor ?
Bagaimana tingkat kepentingan program layanan

8.

bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C ?
Apakah program layanan bimbingan konseling
ini cocok bagi siswa SMPLB C ?

9.

Apakah konselor perlu memperoleh pelatihan
khusus agar dapat melaksanakan program
layanan dengan rancangan yang ada dalam

10.

program layanan bimbingan konseling ?
Apakah konselor perlu memiliki kemampuan
khusus untuk melaksanakan program layanan

63

11.

bimbingan konseling ?
Apakah konselor perlu memiliki ciri kepribadian
khusus agar dapat melakukan program layanan

3

3

32

35

bimbingan konseling ?
Apakah konselor perlu memiliki ketrampilan
hubungan interpersonal agar dapat melakukan
program layanan bimbingan konseling ?
Jumlah
Keterangan :
Skor 1 berarti tidak (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 2 berarti cukup (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 3 berarti bermanfaat, cocok,sesuai,besar,penting,perlu.
Skor 4 berarti sangat (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)

Berdasarkan tabel diatas hasil penilaian ahli pada aspek kegunaan dalam
program layanan konseling dapat dijelaskan kecenderungan hasil pemberian skor
oleh ahil untuk setiap item. Pada item 1 yang berkaitan dengan tingkat
kebermanfaatan program layanan bimbingan konsling bagi konselor dinyatakan
oleh ahli II dan ahli III bermanfaat. Jadi dapat disimpulkan tingkat
kebermanfaatan program layanan bimbingan konsling bagi konselor termasuk
pada kategori bermanfaat. Lalu item ke 2 berkaitan dengan tingkat
kebermanfaatan

program layanan bimbingan konsling bagi siswa SMPLB C

dinyatakan oleh ahli II bermanfaat dan ahli III sangat bermanfaat. Jadi dapat

64

disimpulkan bahwa tingkat kebermanfaatan program layanan bimbingan konsling
bagi siswa SMPLB C termasuk pada kategori agak bermanfaat. Item ke 3
berkaiatan dengan seberapa besar manfaat program layanan bimbingan konseling
dalam memenuhi kebutuhan siswa SMPLB C akan layanan bimbingan pribadi,
sosial, belajar dan karir dinyatakan oleh ahli II bermanfaat dan ahli III sangat
bermanfaat. Jadi dapat disimpulkan bahwa seberapa besar manfaat program
layanan bimbingan konseling dalam memenuhi kebutuhan siswa SMPLB C akan
layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir termasuk pada kotegori agak
bermanfaat. Item ke 4 berkaiatan dengan seberapa besar manfaat program layanan
bimbingan konseling dalam membantu kebutuhan konselor

akan layanan

bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir dinyatakan oleh ahli II dan III sangat
bermanfaat. Jadi dapat disimpulkan bahwa seberapa besar manfaat program
layanan bimbingan konseling dalam membantu kebutuhan konselor akan layanan
bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir termasuk pada kategori sangat
bermanfaat. Item ke 5 yang berkaiatan dengan tingkat kepentingan program
layanan bimbingan konseling bagi konselor yang dinyatakan oleh ahli II dan ahli
III penting. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kepentingan program layanan
bimbingan konseling bagi konselor termasuk pada kategori penting.
Lalu item ke 6 yang berkaiatan dengan tingkat kepentingan program
layanan bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C dinyatakan oleh ahli II
penting dan ahli III sangat penting. Jadi dapat disimpulkan bahwa

tingkat

kepentingan program layanan bimbingan konseling bagi siswa SMPLB C
termasuk pada kategori agak penting . Item ke 7 yang berkaitan dengan apakah

65

program layanan bimbingan konseling ini cocok bagi siswa SMPLB C yang
dinyatakan oleh ahli II dan ahli III cocok. Jadi dapat disimpulkan bahwa apakah
program layanan bimbingan konseling ini cocok bagi siswa SMPLB C termasuk
pada kategori yaitu cocok. Selanjutnya item ke item ke 8 yaitu Apakah konselor
perlu memperoleh pelatihan khusus agar dapat melaksanakan program layanan
dengan rancangan yang ada dalam program layanan bimbingan konseling yang
dinyatkan pada ahli II dan ahli III perlu. Jadi dapat disimpulkan apakah konselor
perlu memperoleh pelatihan khusus agar dapat melaksanakan program layanan
dengan rancangan yang ada dalam program layanan bimbingan konseling
termasuk pada kategori perlu. Item ke 9 apakah konselor perlu memiliki
kemampuan khusus untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling
yang dinyatakan oleh ahli II dan III perlu. Jadi dapat disimpulkan konselor perlu
memiliki kemampuan khusus untuk melaksanakan program layanan bimbingan
konseling masuk pada kategori perlu. Item ke 10 tentang apakah konselor perlu
memiliki ciri kepribadian khusus agar dapat melakukan program layanan
bimbingan konseling dapat dinyatakan oleh ahli II dan III tidak perlu. Jadi dapat
disimpulkan konselor perlu memiliki ciri kepribadian khusus agar dapat
melakukan program layanan bimbingan konseling yang termasuk pada kategori
tidak perlu. Item ke 11 yaitu Apakah konselor perlu memiliki ketrampilan
hubungan interpersonal agar dapat melakukan

program layanan bimbingan

konseling yang dinyatakan oleh ahli II dan III perlu. Jadi dapat disimpulkan
bahwa konselor perlu memiliki ketrampilan hubungan interpersonal agar dapat
melakukan program layanan bimbingan konseling masuk pada kategori perlu.

66

2. Penilaian Ahli Terhadap Aspek Kelayakan
Indikator ahli terhadap aspek kelayakan meliputi beberapa aspek
yaitu: 1) kepratiksaan program pelatihan, 2) keefektifan biaya, waktu dan
tenaga. Lebih jelasnya dibawah ini telah ada tabel hasil penilaian pada
aspek kelayakan dalam program layanan bimbingan konseling.
Tabel 4.5
Penilaian Ahli Tentang Kelayakan Program Layanan Bimbingan
Konseling
No

12.

Aspek Penilaian

Penilai
Ahli 1

Ahli 2

3

3

1

1

1

1

3

3

1

1

Bagaimana tingkat kemudahan (kepraktisan)
pelaksanaan langkah instruksi tahapan dan
komponen dalam program layanan bimbingan

13.

konseling ?
Bagaimana tingkat kemudahan (kepraktisan)
pelaksanaan tahapan pemberian tugas dalam

14.

program layanan bimbingan konseling ?
Seberapa besar jumlah biaya yang diperlukan

15.

untuk melaksanakan program layanan
bimbingan konseling ?

16.

Apakah cukup jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk

melaksanakan

program

layanan

bimbingan konseling ?

67

Seberapa besar jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan

untuk

melaksanakan

program

layanan bimbingan konseling yang dirancang
dalam program layanan ?
Jumlah

9

9

Keterangan :
Skor 1 berarti tidak (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 2 berarti cukup (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 3 berarti bermanfaat, cocok,sesuai,besar,penting,perlu.
Skor 4 berarti sangat (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting)
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa item no 12 tentang
bagaimana tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan langkah instruksi
tahapan dan komponen dalam program layanan bimbingan konseling yang
dinyatakan pada ahli II dan III yaitu mudah. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan
tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan langkah instruksi tahapan dan
komponen dalam program layanan bimbingan konseling dalam kategori mudah.
Lalu item 13 tentang bagaimana tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan
tahapan pemberian tugas dalam program layanan bimbingan konseling dianyatan
oleh ahli II dan III tidak mudah. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kemudahan
(kepraktisan) pelaksanaan

tahapan pemberian tugas dalam program layanan

bimbingan konseling dalam kategori tidak mudah. Item pada 14 tentang seberapa
besar jumlah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program layanan

68

bimbingan konseling yang dinyatakan oleh ahli II dan III tidak besar. Jadi dapat
disimpulkan bahwa eberapa besar jumlah biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling dalam kategori tidak besar.
Item no 15 pada apakah cukup jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling dapat dinyatakan oleh ahli II
dan III cukup. Jadi dapat disimpulkan bahwa apakah cukup jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling termasuk
pada kategori cukup. Item no 16 tentang seberapa besar jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang
dirancang dalam program layanan yang dinyatakan oleh ahli II dan III tidak besar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa seberapa besar jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan
untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang dirancang dalam
program layanan termaksuk kategori tidak besar.

3. Penilaian Ahli Terhadap Aspek Ketepatan
Aspek ketepatan pada program layanan bimbingan konseling terdiri dari
beberapa aspek yaitu: 1) ketepatan objek, 2) ketepatan rumusan tujuan dan
prosedur. Berikut hasil penilaian ahli dalam aspek ketepatan pada tabel dibawah
ini :

69

Tabel 4.6.
Penilaian Ahli Terhadap Ketepatan Program Layanan Bimbingan Konseling
No

17.

Aspek Penilaian

Penilai
Ahli II

Ahli III

1

1

3

3

3

3

Bagaimana kesesuaian antara judul materi dengan

3

3

jenis layanan dalam program layanan bimbingan dan

3

3

konseling ?

3

3

program bimbingan dan konseling ?

3

3

Bagaimana kesesuaian pemilihan judul materi

1

1

20

20

Apakah langkah-langkah program layanan ini mudah
diterapkan oleh wali kelas SMPLB C ?

18.

Bagaimana kejelasan beberapa langkah-langkah
pada program layanan bimbingan dan konseling ?

19.

Apakah langkah-langkah program layanan
bimbingan dan konseling ini cukup lengkap ?

20.

21.

Bagaimana kesesuaian komponen materi dalam
22.

23.

dengan program layanan bimbingan dan konseling ?
Apakah bahasa dan kalimat pada program layanan

24.

bimbingan konseling mudah dipahami oleh konselor
?
Apakah bahasa dan kalimat pada program layanan
bimbingan konseling mudah dipahami oleh siswa
SMPLB C ?
Jumlah
Keterangan :
Skor 1 berarti tidak (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 2 berarti cukup (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting,perlu)
Skor 3 berarti bermanfaat, cocok,sesuai,besar,penting,perlu.
Skor 4 berarti sangat (bermanfaat,cocok,sesuai,besar,penting )

70

Berdasarkan pada tabel hasil penilai ahli terhadap aspek ketepatan
pada program layanan bimbingan konseling pada item no 17 tentang
apakah langkah-langkah program layanan ini mudah diterapkan oleh wali
kelas SMPLB C dinyatakan oleh ahli II dan III tidak cukup mudah. Jadi
dapat disimpulkan apakah langkah-langkah program layanan ini mudah
diterapkan oleh wali kelas SMPLB C termasuk pada kategori tidak cukup
mudah. Item no 18 pada bagaimana kejelasan beberapa langkah-langkah
pada program layanan bimbingan dan konseling yang dinyatakan oleh ahli
II dan III jelas. Jadi dapat disimpulkan bahwa kejelasan beberapa langkahlangkah pada program layanan bimbingan dan konseling termasuk pada
kategori jelas. Item no 19 pada apakah langkah-langkah program layanan
bimbingan dan konseling ini cukup lengkap dinyatakan oleh ahli II dan III
cukup lengkap. Jadi dapat disimpulkan bahwa apakah langkah-langkah
program layanan bimbingan dan konseling ini cukup lengkap termasuk
kategori cukup lengkap. Lalu item no 20 tentang bagaimana kesesuaian
antara judul dengan jenis layanan dalam program layanan bimbingan
konseling dapat dinyatakan oleh ahli II dan III sesuai. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kesesuaian antara judul dengan jenis layanan dalam
program layanan bimbingan konseling termasuk pada kategori sesuai .
Item no 21 tentang bagaimana kesesuaian komponen materi dalam
program layanan bimbingan dan konseling dinyatakan oleh ahli II dan III
sesuai. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesesuaian komponen materi dalam
program layanan bimbingan dan konseling termasuk pada kategori sesuai.

71

Item no 22 tentang bagaimana kesesuaiam pemilihan judul materi dengan
program layanan bimbingan dan konseling yang dinyatakan oleh ahli II
dan III sesuai. Jadi dapat disimpulakan bahwa bagaimana kesesuaiam
pemilihan judul materi dengan program layanan bimbingan konseling
termasuk pada kategori sesuai. Item no 23 pada apakah bahasa dan kalimat
pada program layanan bimbingan konseling mudah dipahami oleh
konselor dinyatakan oleh ahli II dan III mudah dipahami. Jadi dapat
disimpulkan bahwa apakah bahasa dan kalimat pada program layanan
bimbingan konseling mudah dipahami oleh konselor termasul pada
kategori mudah dipahami. Item no 24 pada apakah bahasa dan kalimat
pada program layanan bimbingan konseling mudah dipahami oleh siswa
SMPLB C yang dinyatakan pada ahli II dan III tidak mudah dipahami.
Jadi dapat disimpulkan bahwa apakah bahasa dan kalimat pada program
layanan bimbingan konseling mudah dipahami oleh siswa SMPLB C
termasuk pada kategori tidak mudah dipahami.
2) Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh melalui mengisi angket terbuka dan juga
wawancara singkat dengan ahli. Hasil yang dapat diperoleh dari kedua ahli
sebagai berikut: ahli II Dwi Hendrawati P. M.Pd ( selaku kepala sekolah
SMPLB Bina Putera Ambarawa ) dan ahli II Sulistiyani, S.Pd ( selaku wali
kelas kelas VII ). Adapun kesimpulan dari ahli II dan II yaitu:
1. Dilihat dari aspek kegunaan, kelayakan dan ketepatan program layanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan sudah layak digunakan

72

untuk siswa SMPLB C Tunagrahita. Hanya saja lebih tepatnya untuk
anak tunagrahita ringan khususnya. Sehingga lebih efektif dan efisien
sesuai program yang dijadwalkan.
2. Tampilan cover judul skripsi harus diperbaiki.
4.4 Analisis Data
Penelitian program pengembangan ini dimaksudkan untuk
menghasilkan program layanan bimbingan dan konseling untuk siswa
SMPB C Tunagrahita ringan di SLB Bina Putera Ambarawa. Penelitian ini
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1) melakukan analisis
produk yang akan dikembangkan, 2) menggembangkan produk awal, 3)
uji ahli, 4) revisi produk.Dari hasil uji ahli tentang kegunaan program
layanan bimbingan dan konseling untuk siswa SMPLB C Tunagrahita
ringan dilihat dari aspek kegunaan program layanan bimbingan dan
konseling dapat disimpulkan bahwa program bimbingan dan konseling
sangat berguna dan bermanfaat bagi siswa SMPLB C Tunagrahita Bina
Putera Ambarawa. Dari segi kelayakan ahli 1 (Dosen Bimbingan dan
konseling) menyatakan adalah tidak mudah. Jadi dapat disimpulkan bahwa
dengan tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan langkah instruksi
tahapan dan komponen dalam program layanan bimbingan konseling
dalam kategori tidak mudah. Sedangkan dalam jumplah waktu yang
dibutuhkan ahli 1 menyatakan cukup jumlah waktu yang digunakan.
tentang seberapa besar jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang dirancang

73

dalam program layanan yang dinyatakan oleh ahli I besar. Jadi dapat
disimpulkan bahwa seberapa besar jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan
untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang
dirancang dalam program layanan termaksuk kategori besar. Sedangkan
ahli II dan III ( guru pembimbing ) tingkat kemudahan (kepraktisan)
pelaksanaan langkah instruksi tahapan dan komponen dalam program
layanan bimbingan konseling yang dinyatakan pada ahli yaitu mudah. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat kemudahan (kepraktisan)
pelaksanaan langkah instruksi tahapan dan komponen dalam program
layanan

bimbingan

konseling

dalam

kategori

mudah

sedangkan

(kepraktisan) pelaksanaan tahapan pemberian tugas dalam program
layanan bimbingan konseling dianyatan oleh ahli tidak mudah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tingkat kemudahan (kepraktisan) pelaksanaan tahapan
pemberian tugas dalam program layanan bimbingan konseling dalam
kategori tidak mudah. Sedangkan dalam aspek biaya ahli menyatakan
pengeluaran biaya tidak besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa seberapa
besar jumlah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program layanan
bimbingan konseling dalam kategori tidak besar. Sedangkan pada aspek
waktu. apakah cukup jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
program layanan bimbingan konseling dapat dinyatakan oleh ahli cukup.
Jadi dapat disimpulkan bahwa apakah cukup jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling
termasuk pada kategori cukup. Dari aspek tenaga ahil seberapa besar

74

jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan program layanan
bimbingan konseling yang dirancang dalam program layanan yang
dinyatakan oleh ahli I, II, dan III tidak besar. Jadi dapat disimpulkan
bahwa seberapa besar jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program layanan bimbingan konseling yang dirancang
dalam program layanan termaksuk kategori tidak besar. Dalam aspek
ketepatan para ahli menyatakan bahwa program layanan bimbingan dan
konseling tepat untuk siswa SMPLB C Tunagrahita di lihat dari layananlayanan yang ada didalam program bimbingan dan konseling.
4.5 Revisi Produk
Revisi produk dilakukanselaras dengan saran dan masukan dari uji
ahli I merupakan ahli bimbingan dan konseling serta ahli II dan III ( guru
SMPLB C Tunagrahita ) sebagai berikut :
1) Program layanan bimbingan dan konseling ini berbentuk layanan
bimbingan dan konseling ( PROTA dan PROMES ) berupa layanan
bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa
SMPLB C tunagrahita Ringan.
2) Setiap komponen program layanan bimbingan dan konseling
mencakup empat bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
3) Setiap bidang bimbingan harus sesuai dengan masalah yang di alami
siswa SMPLB C dilihat dari ADL.
4) Tampilan cover judul skripsi harus diperbaiki.

75

5) Produk ini lebih cenderung berupa program layanan bimbingan dan
konseling.
6) Dilihat dari aspek kegunaan, kelayakan dan ketepatan program
layanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan sudah layak
digunakan untuk siswa SMPLB C Tunagrahita. Hanya saja lebih
tepatnya untuk anak tunagrahita ringan khususnya. Sehingga lebih
efektif dan efisien sesuai program yang dijadwalkan.
4.6 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SLB Bina Putra Ambara subjek
penelitian adalah siswa SMPLB C Tunagrahita ringan. Peneliti
menggunakan metode penelitian R&D untuk Mengetahui kebutuhan
layanan bimbingan dan konseling untuk siswa SMPLB C Tunagrahita
ringan kemudian meyusun program layanan bimbingan dan konseling.
Peneliti melakukan asesmen dengan cara wawancara, observasi, dan
dokumentasi. untuk mencari data tentang masalah apa yang dialami oleh
siswa SMPLB C Tunagrahita Ringan setelah dilakukan analisis kebutuhan
siswa SMPLB C Tunagrahita ringan masalah yang dialami siswa adalah
tentang bina diri atau ADL (Activity Daily Living). Seperti kegiatan sehari
hari-hari

seperti

merawat

diri,

mengurus

diri,

menolong

diri,

berkomunikasi, bersosialisasi, ketrampilan hidup, dan mengisi waktu
luang. Hasil dari asesmen tersebut sesuai dengan materi bina diri yang
dikemukakan oleh Astati (dalam Mahmudah, 2008), materi bina diri untuk
anak tunagrahita. Jadi materi dalam program layanan bimbingan dan

76

konseling sudah sesuai dengan permasalahan yang dialami siswa SMPL C
Tunagrahita ringan Bina Putera Ambarawa. Dari hasil wawancara guru
wali kelas, kepala sekolah, orang tua siswa dan guru mata pelajaran
masalah siswa SMPL C Tunagrahita ringan erat kaitanya dengan bina diri
atau ADL. Jadi implikasi dalam penyusunan program layanan bimbingan
dan konseling untuk siswa SMPLB C Tunagrahita ringan layanan yang
dibuat dalam program layanan bimbingan dan konseling sudah sesuai
dengan masalah yang dialami siswa SMPLB C Tunagrahita Ringan di
SLB Bina Putera Ambarawa.

Bila dikaitkan dengan penelitian

sebelmumnya atau penelitian relevan yang dibuat oleh Endah Noorjanah,
Pelaksanaan

Bimbingan

Konseling

Terhadap

Kemandirian

Anak

Tunagrahita hamper sama karena sama-sama membahas tentang layanan
bimbingan dan konseling untuk siswa Tunagrahita dan masalah yang
dihadapi tentang kemandirian atau bina diri siswa tunagrahita dalam
penelitian Endah bukan hanya masalah bina diri yang menjadi masalah
siswa tunagrahita tapi maslahah sensomotorik,interaksi sosial dan
pengembangan karya.

77

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24