PENINGKATAN PERAN RESIMEN MAHASISWA INDO

1.1 Latar Belakang Penelitian ABSTRAKSI

Keikutsertaan warga negara di dalam usaha

membela negara the importance of preparation about

untuk

termotivasi karena kecintaan dan Reserve Component and Supporting

Component is formulated in the kepedulian pada tanah air dan bangsa doctrine of People's War is set in the

sebagai wujud rasa kebangsaan yang Act 3 of 2002 on Defence.

tinggi untuk turut menjaga eksistensi This study focused on the increasing

bangsa Indonesia. Sebagaimana yang role

of Student

Regiment

Jayakarta,the paramilitary unit which diamanatkan dalam konstitusi, yaitu stationed in the universities and

pasal 30 UUD 1945 amandemen ayat colleges.The research was conducted

to analyze how the increasing role of (1) yang berbunyi bahwa “Tiap-tiap Menwa Jayakarta as supporting

warga negara berhak dan wajib ikut components within the Indonesia

National Defence System in the capital serta dalam usaha pertahanan dan city of Jakarta, and the research also

keamanan negara”, selanjutnya ayat seek the factors that influenced it.

(2) : “ Usaha pertahanan dan Using

the qualitative

research

negara dilaksanakan methods, descriptive design analysis

keamanan

through data

melalui sistem pertahanan dan documentation,

keamanan rakyat semesta oleh observations.Described

as

description of the activities that have Tentara Nasional Indonesia dan been implemented by the regiment

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jayakarta. In the defense system of

the Republic of Indonesia as Garda sebagai kekuatan utama dan rakyat, Bangsa, regiment Jayakarta role not

sebagai kekuatan pendukung”, dari only in the campuses but also as

Kader Bela Negara, as The National butir ini maka negara dan pemerintah Guard, as a regiment of Training, as a

haruslah mampu menjabarkan secara Laboratory of Leadership, and as haruslah mampu menjabarkan secara Laboratory of Leadership, and as

sukarela meninggalkan bangku kuliah menatanya

dan

untuk aktif berjuang mempertahankan perkembangan yang ada.

sesuai

dengan

Negara serta dapat dibuktikan dari makam para pahlawan pejuang

Resimen Mahasiswa

mahasiswa (Skomenwa Jayakarta, wadah

merupakan

2015) Dalam Buku 30 Tahun mahasiswa dibidang olah keprajuritan,

kegiatan

ekstrakurikuler

Merdeka Jilid ke-1 kedisiplinan dan wawasan bela

Indonesia

“Para pelajar dan negara, yang dilaksanakan dalam Unit

disebutkan

mahasiswa tidak ketinggalan turut Kegiatan Mahasiswa

serta memanggul senjata membentuk Perguruan Tinggi.Anggota Resimen

(UKM) di

kesatuan-kesatuan pelajar seperti Mahasiswa merupakan bagian dari

Tentara Pelajar (TP), Tentara Republik sistem kekuatan pertahanan, yaitu

Indonesia Pelajar (TRIP), Tentara sebagai salah satu subsegmen

Genie Pelajar (TGP). Kesatuan- Komponen Pendukung Pertahanan

kesatuan tentara pelajar tersebut Negara. Dalam pemberdayaannya

kemudian digabungkan dalam Brigade untuk

17 TNI.Semangat dan tradisi inilah anggota

kepentingan

masyarakat

spirit kejuangan melaksanakan fungsi perlindungan

organisasi Resimen Mahasiswa. masyarakat. (Kajian Penataan Garda Bangsa untuk Komponen Pertahanan

Menwa adalah produk kebijakan Negara, 2014)

Pemerintah di Bidang Hankam dengan dibentuknya

Menwa diberbagai Resimen Mahasiswa atau dikenal

Propinsi sesuai dengan Instruksi dengan MENWA mempunyai latar

Hankam/Kasab No. belakang sejarah yang bersumber

Menko

AB/34046/1964 tanggal 21 April 1964, kepada tradisi yang hidup dalam

dilakukan pembentukan Menwa di masyarakat. Adapun tradisi itu yang

Kodam.(Dirpothan,2015) pertama adalah tradisi yang bersifat

tiap-tiap

Tujuan pembentukan Menwa disaat itu nasional meliputi tradisi pelajar

adalah untuk membantu tugas-tugas pejuang yakni tradisi Tentara Pelajar

ABRI dalam memulihkan keamanan (TP), TRIP, TGP, CM (Corps

dalam negeri yang saat itu benar- Mahasiswa) yang merupakan tradisi

benar dalam kondisi darurat perang mahasiswa yang secara spontan dan

dengan adanya gangguan keamanan dengan adanya gangguan keamanan

dapat dipandang sebagai ungkapan Dwikora

adanya dwidarma negara. Tidak hanya memungkinkan

di Indonesia saja melainkan negara sukarelawan dan pelatihan militer di

dibentuknya

lain pun juga melaksanakannya, setiap kalangan rakyat sipil dan mahasiswa

negara didunia pada hakekatnya pada khususnya. (Sirwani,2010)

mempunyai dua misi atau dharma pembinaan, yakni : pembinaan

Organisasi Menwa merupakan salah

nasional (national satu komponen kekuatan pertahanan

kesejahteraan

prosperity) dan pembinaan keamanan yang potensial dalam bidang sumber

(national security). daya manusia yang terdiri atas

nasional

(Skomenwa Jayakarta,2015) mahasiswa dan sarjana Menwa dan merupakan kaum intelektual yang

Pertahanan rakyat semesta yang mempunyai kesadaran bela negara

dan dibina yang cukup tinggi baik lahir maupun

berlapis-lapis

kemampuannya oleh Pemerintah batin,

bertujuan untuk melindungi negara mempunyai peran yang penting dalam

sehingga

diharapkan

serta kedaulatan wilayah negara serta pembangunan,

kepentingan rakyat Indonesia dan pembangunan

khususnya

keamanan nasional terhadap segala pertahanan.(Sirwani,2010)

di

bidang

bentuk ATHG yang muncul dari dalam dan luar. Lapis pertahanan militer

Tradisi yang lain datang dari Negara adalah perlawanan dengan kekuatan Barat yakni tradisi Reserve Officers

senjata untuk menghadapi kekuatan Training Corps (ROTC). Dasar dari

militer negara lain. Pertahanan militer gagasan ini adalah gagasan The

berintikan TNI sebagai kekuatan Nation in Arms yang artinya bahwa

utama, didukung oleh cadangan dan pembelaan Negara dilakukan oleh

kekuatan pendukung.(Buku Putih segenap warganya sehingga setiap

Pertahanan Indonesia 2008:71) warga Negara harus siap berlatih jika suatu waktu dibutuhkan. Dengan

Pertahanan yang berlapis-lapis itu ditambah sedikit ketrampilan saja

sangat berguna dan berhasil guna jika dalam olah keprajuritan (Olah-Yudha).

diatur dengan baik melalui suatu Dalam rangka konteks sekarang

kebijakan pertahanan yang mampu kebijakan pertahanan yang mampu

ketiga unsur tersebut menghasilkan dan efisien.Kekuatan pertahanan yang

pertahanan negara yang berdaya berlapis beserta alutsista dengan

(Buku Doktrin didukung potensi lainnya harus

tangkal

tinggi.

Pertahanan Negara :59) menjadikan deterrence effect bagi kekuatan yang berpotensi mengancam keutuhan dan keselamatan negara kesatuan Republik Indonesia.Sistem pertahanan semesta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah melalui usaha membangun kekuatan dan kemampuan pertahanan yang kuat dan disegani baik kawan maupun

calon lawan. Dipersiapkan secara dini Gambar 1 Menwa JAYAKARTA sebagai Potensi berarti sistem pertahanan semesta

Sumber Daya Pertahanan Kader Bela Negara dan Garda Bangsa

dibangun secara terus menerus sejak

masa damai sampai masa perang Sumber : Dokumentasi HUT Menwa Jayakarta ke-51 (2013)

(Buku Doktrin

Resimen Mahasiswa yang merupakan Negara:71).Sistem yang dibangun

Pertahanan

rakyat yang telah dilatih dengan melibatkan segenap potensi sumber

dibekali dengan penanaman nilai-nilai daya yang akan menguntungkan

bela negara, sehingga memiliki sikap kekuatan pertahanan negara yang

dan perilaku yang dilandasi : 1) Cinta dikelola

tanah air, 2) Kesadaran berbangsa menghasilkan suatu daya yang secara

dan bernegara, 3) Yakin pada kualitas dan kuantitas dibutuhkan

kebenaran Pancasila sebagai ideologi dalam pertahanan kita.

negara, 4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara, 5) Memiliki

Penyelenggaraan pertahanan negara kemampuan awal bela negara, seperti bertumpu

yang termaktub dalam Panca Dharma kemampuan sumber daya manusia,

Resimen Mahasiswa yakni rakyat Indonesia, baik militer

Satya

Indonesia.(Sirwani:2010) maupun nirmiliter, didukung oleh

sistem senjata dan manajemen

Resimen Mahasiswa

pertahanan sangat suasana negara yang tidak menentu

untuk menangkal, pada akhir tahun 1950-an, suasana

dibutuhkan

mengusir setiap perang kemerdekaan juga masih

melawan

dan

yang berpotensi mewarnai

ancaman

merubuhkan eksistensi bangsa dan pemuda/mahasiswa saat itu. Dalam

semangat

negara RI.

suasana seperti

ini,

berbagai

Sebagai suatu lembaga tingkat organisasi pemuda, pelajar dan

mahasiswa, Menwa sesungguhnya mahasiswa yang ada saat itu tumbuh

mempunyai nilai strategis dan ideal dengan

semangat

"Perang

bagi pembentukan SDM pertahanan. Kemerdekaan". Tidak heran jika waktu

Seperti konsep Reserve Officers itu wajib latih militer menjadi bagian

Training Corps (ROTC / Korps Perwira kehidupan pemuda, pelajar dan

yang dipraktekkan mahasiswa. Terutama bagi mereka

Cadangan)

dibeberapa perguruan tinggi di yang tergabung dalam berbagai

Harapan yang sama organisasi mobilisasi massa seperti

Amerika.

bahwasanya Menwa diharapkan dapat Tentara Pelajar dan Corps Mahasiswa

mengisi celah yang kosong yang tidak yang menjadi cikal bakal Menwa

dapat dipenuhi oleh lembaga resmi di (Koento Wibisono,Tesis Rachmad).

bidang pertahanan. ROTC sendiri di

Sumber daya manusia adalah faktor Amerika menjadi salah satu pintu determinan kemampuan pertahanan

perkaderan dan rekrutment yang negara. Indikator sumber

penting untuk mendapatkan perwira- manusia pertahanan sebagai inti

daya

perwira militer yang mempunyai kekuatan pertahanan terletak kualitas

keahlian di bidang khusus yang intelektual, mental, dan fisik yang

dibutuhkan oleh institusi militer, tercermin dalam kondisi yang tanggap,

sehingga ROTC di Amerika itu tanggon

mempunyai nilai, peran, dan fungsi mencapai

yang strategis. Hal inilah yang sejalan negara yang andal, kekuatan militer

kekuatan

pertahanan

dengan semangat Menwa yang dan

dilambangkan dengan pena dan manunggal dan menguasai sendi-

Setengah Abad sendi pertahanan negara (Buku

senjata.(Alvin,

Resimen Mahasiswa Jayakarta) Doktrin

Pertahanan

Negara:60)

Pembinaan Kemampuan Pertahanan

terpadu.(Strategi Negara di bidang sumber daya

bangsa

secara

Negara Indonesia manusia berada dalam lingkup

Pertahanan

kewenangan lintas instansi pemerintah yang

Pelaksanaan latihan dasar kemiliteran komposisi dan penyebaran penduduk,

mencakupi

pengelolaan

telah menjadi keharusan dalam peningkatan kualitas sumber daya

organisasi Resimen manusia Indonesia melalui pendidikan,

perekrutan

Mahasiswa dan merupakan langkah kesehatan, hukum dan ekonomi.

strategis dalam mensosialisasikan Pembinaan SDM dalam kerangka

penanaman sikap, mental dan pertahanan negara berorientasi pada

ketrampilan dasar yang dibutuhkan penanaman

sebagai wujud kemampuan awal bela nasionalisme bagi terwujudnya rasa

patriotisme

dan

negara yang disyaratkan sebagai cinta tanah air dan rasa memiliki NKRI,

programyang diterapkan negara untuk rela berkorban demi bangsa dan

dan memperbesar negara, serta bangga menjadi bangsa

memperkuat

keunggulan doktrin sistem pertahanan Indonesia.(Strategi

rakyat semesta yang berlaku bagi Negara Indonesia 2007,120)

Pertahanan

kalangan mahasiswa.

Selanjutnya dalam Buku Strategi Pada saat mahasiswa aktif langsung Pertahanan Indonesia juga disebutkan

ikut berperan dalam mendukung bahwa pembinaan kesadaran bela

program kesadaran bela negara, negara ditujukan bagi setiap warga

setelah lulus dan selesai menamatkan negara agar memiliki kesiapan secara

Menwa memiliki psiko-intelektual kebangsaan, untuk

studi,

alumni

kesempatan yang sama untuk ditransformasikan menjadi komponen

profesi yang pertahanan negara dalam menghadapi

melanjutkan

ke

diminatinya, baik di bidang sipil seperti ancaman militer sesuai dengan

perusahaan swasta, guru, dosen, profesinya menjadi unsur kekuatan

akademisi maupun profesi militer bangsa untuk menghadapi ancaman

dalam matra darat, laut maupun udara. nirmiliter. Penyelenggaraan latihan

Keterampilan dan bekal kepemimpinan dasar kemiliteran secara wajib bagi

sangat berguna sebagai peran warga warga negara dilaksanakan dalam

negara yang baik Good Citizenship rangka membangun daya tangkal

yang memiliki nilai-nilai yang dijadikan yang memiliki nilai-nilai yang dijadikan

Tahun 2008 yang memberikan sinyalemen

bahwa Pertahanan Pada hampir semua belahan dunia,

Indonesia melibatkan seluruh potensi mahasiswa selalu menjadi unsur yang

sumber daya yaitu TNI sebagai sangat penting dari perkembangan

komponen utama, yang diperkuat oleh bangsa dan negara. Mahasiswa

komponen cadangan dan komponen dipandang sebagai angkatan muda

pendukung. Sesuai dengan doktrin yang paling banyak memberikan

perang rakyat semesta yang dianut harapan hari depan. Mahasiswa

dalam sistem pertahanan negara memiliki

Indonesia sejak awal rintisan pada keberanian,

dinamika,

militansi,

tahun 1945.Doktrin itu mengisyaratkan berkorban.Ada satu lagi kekhususan

kejujuran,

kerelaan

yang merasa mahasiswa, yaitu memiliki kecerdasan

pelibatan

rakyat

terpanggil jiwa dan raganya untuk otak, dan kemampuan berpikir tinggi

membela negara sebagai bagian dari yang didapatnya dari pendidikan-

sistem pertahanan rakyat semesta pendidikan

menunjukkan berturut-turut. Artinya perbedaan yang

keampuhannya dalam perjuangan fisik ada hanyalah pada pendidikan, yang

yang lalu.Kekuatan menyebabkan mahasiswa berpikir

di

masa

Komponen Cadangan terdiri atas secara ilmiah dari yang bukan

warga negara yangtelah dilatih, mahasiswa . Dengan kelebihannya ini

sumber daya alam, sumber daya mahasiswa bisa menjadi agent of

buatan, sarana dan prasarana, serta change di kalangan masyarakat yang

yang telah ada di sekitarnya, demikian halnya jika

wilayah

negara

untuk menjadi mahasiswa turut

dipersiapkan

pengganda Komponen Utama melalui permasalahan bangsa dan negara,

terlibat dalam

mobilisasi. Sebagai pengganda, besar termasuk di dalam upaya bela negara

Komponen Cadangan mahasiswa yang bernaung di dalam

kekuatan

disesuaikan dengan kebutuhan setiap lembaga

matra (Buku Putih Pertahanan Negara (Rachmad, Setengah Abad Menwa

Jayakarta,37) Komponen Pendukung adalah warga negara yang menjadi Komponen

Pendukung disusun dalam tiga sumber kekuatan pertahanan yang kategori: rakyat terlatih, tenaga ahli

mampu diandalkan”. (Connie, 50 dan tenaga profesi, serta warga

Tahun Sejarah Resimen Mahasiswa negara lainnya. Rakyat terlatih terdiri

Jayakarta, 2013)Saat ini jumlah atas unsur-unsur Kepolisian, termasuk

populasi Mahasiswa Indonesia dari di antaranya Brimob, Menwa, Satpam,

berbagai perguruan tinggi negeri dan Hansip, tenaga Sarnas, Pramuka,

swasta adalah 6.869.277 orang sedangkan Tenaga Ahli dan Profesi

berdasarkan sumber statistik dari termasuk di antaranya, dokter, para

2015.Sedangkan medis, montir, ahli kimia, wartawan,

PDDIKTI

tahun

Jumlah Kampus se-Indonesia tercatat dosen, guru, ustad, pendeta, pastor,

kampus dari peneliti, dan laporan. (Buku Putih

sebanyak

negeri dan Pertahanan

perguruan

tinggi

swasta.Data Jumlah kampus di Mahasiswa sebagai potensi nasional

Negara

Indonesia terlampir pada bagian dalam pertahanan karena mahasiswa

Lampiran 1.

adalah generasi

terdidik

yang

memahami wawasan dan intelektual Pengorganisasian Organisasi Resimen akademi yang akan menjadi sokoguru

Mahasiswa sesungguhnya berpangkal atau salahsatu dari sekian elemen

di Perguruan Tinggi. Ia merupakan yang membentuk konstruksi bangunan

UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang negara di masa depan. Dari

suatu wadah aktivitas mahasiswa lahir pemimpin-pemimpin

menjadi

kemahasiswaan di kampus untuk di masa depan. Menwa atau Resimen

mengembangkan minat, bakat dan Mahasiswa adalah bagian yang tak

keahlian di bidang keprajuritan. Dalam terpisahkan

pengelompokkan UKM yang terdiri dari akademik yang terus

dalam

kehidupan

unit kegiatan olahraga, unit kegiatan melaksanakan Tri Dharma Perguruan

berperan

kesenian, dan unit kegiatan khusus, Tinggi: Pendidikan, Penelitian dan

Mahasiswa termasuk Pengabdian

Resimen

kelompok unit kegiatan khusus. Menwa sebagaimana dikatakan oleh

kepada

masyarakat.

Kekhususan Resimen Mahasiswa Connie Rahakundini : “…..Berasal dari

adalah kemampuannya dalam olah kelompok mahasiswa yang notabene

keprajuritan yang diwarnai oleh adalah kaum intelektual yang apabila

kehendak dasarnya untuk membela dikelola dengan baik dapat menjadi

negara dan berkharakter serta disiplin.

Dua hal ini merupakan kualitas

dilingkungan Resimen anggota Resimen Mahasiswa yang

terbangun

Mahasiswa yang menjadi potensi menjadi potensi untuk menjalani

Komponen Pendukung. perannya

sebagai

Komponen

Pendukung Pertahanan

Pembangunan pertahanan negara (Dokumen Makalah Kajian Penataan

Negara.

Indonesia perlu didukung dengan Garda Bangsa untuk Komponen

penyiapan sumber daya manusia yang Pendukung Pertahanan Negara, 2014)

memiliki karakter kebangsaan dan memiliki kecintaan pada negara dan

Kualitas Resimen Mahasiswa sebagai bangsa.Untuk itu perlu ditanamkan potensi pertahanan ditandai salah

sejak dini nilai-nilai patriotisme dan satunya oleh kode etik Resimen

nasionalisme sebagai modal dasar Mahasiswa Panca Dharma Satya,

bagi sikap bela negara. Peningkatan yakni : 1) Kami adalah mahasiswa

peran Resimen Mahasiswa Jayakarta warga negara, Negara Kesatuan

sebagai pendukung komponen utama Republik Indonesia yang berdasarkan

akan berdampak pada kemantapan Pancasila; 2) Kami adalah mahasiswa

pertahanan nasional penyiapan SDM yang sadar akan tanggung jawab serta

pertahanan yang sesuai dengan kehormatan akan pembelaan Negara

kebutuhan negara dalam situasi dan tidak mengenal menyerah; 3)

kedaruratan untuk menghadapi segala Kami putra Indonesia yang berjiwa

macam ancaman tantangan hambatan ksatria dan bertaqwa kepada Tuhan

dan gangguan terhadap pertahanan Yang Maha Esa serta membela

negara RI, khususnya di ibu kota kejujuran, kebenaran dan keadilan. 4)

Jakarta.

Kami adalah

mahasiswa

yang

Resimen Mahasiswa kehormatan garba ilmiah dan sadar

menjunjung tinggi

Jayakarta yang berkedudukan di akan hari depan bangsa dan negara;

Jakarta adalah Himpunan dari semua

5) Kami adalah mahasiswa yang satuan-satuan Resimen Mahasiswa memegang teguh disiplin lahir dan

yang ada di perguruan tinggi di Jakarta batin, percaya pada diri sendiri dan

dan sekitarnya yang telah sejak 1962 mengutamakan kepentingan nasional

berkiprah dalam kehidupan berbangsa di atas kepentingan pribadi maupun

dan bernegara menjadi bagian dari golongan. Itulah karakter

yang

komponen pertahanan yang ikut komponen pertahanan yang ikut

manajemen dan kepemimpinan dalam saat ini didalam tubuh organisasi

menangani ancaman bencana non Komando

militer menjadi prioritas dan sangat Jayakarta telah terjadi perubahan

organisasi dimana fungsi stabilisator dan dinamisator yang diterapkan pada

Resimen Mahasiswa Jayakarta adalah sebelum tahun 2000, seiring dengan

bagian dari Menwa Indonesia yang tuntutan perubahan zaman, maka

telah mengalami transformasi dan Resimen Mahsiswa Jayakarta telah

perubahan organisasi. Seperti yang bertransformasi menjadi organisasi

telah kita ketahui bersama bahwa kemahasiswaan yang dikonsepkan

dinamika yang terjadi pada kehidupan sebagai Menwa yanghumanis dan

berbangsa dan bernegara telah egaliter sesuai dengan prinsip-prinsip

mengalami perubahan paradigma civil society yang dianut oleh negara

semenjak reformasi bergulir pada Indonesia pada hari ini. Penulis

tahun 1998, lalu dialami oleh Menwa memandang bahwa telah diterapkan

Jayakarta dengan diberlakukannya ST manajemen

Dirjen Pothan Kemhan yang berisi mendasar pada culture organisasi, hal

perubahan

secara

dengan lingkungan ini dilaksanakan setelah terbitnya SKB

penyesuaian

strategis dimana TNI tidak lagi Tahun 2000 tentang Pembinaan dan

membina secara langsung terhadap Pemberdayaan Menwa.

Resimen

Mahasiswa, bahwa

Menwa sepenuhnya Seiring dengan perubahan paradigma

organisasi

dikembalikan pembinaan di tiap dan culture organisasi maka kegiatan

perguruan tinggi dan kemudian Menwa Jayakarta sekarang lebih

Komandan Menwa ditiap-tiap Propinsi menitikberatkan

tidak lagi dijabat oleh perwira menghadapi ancaman non militer.

pada

kesiapan

menengah TNI aktif tetapi dijabat oleh Ancaman paling nyata adalah bencana

Menwa senior atau Alumni Menwa. alam berupa banjir, kekeringan, kerusakan ekologis dan lingkungan

Perubahan mendasar pada organisasi hidup serta sosial budaya yang

ini mengharuskan Menwa untuk menjadi suatu tantangan bagi Menwa

mengkonsolidasikan dan Jayakarta sekarang ini, sehingga

segera

menyesuaikan

dengan aturan dengan aturan

dalam sistem pertahanan negara akan yang dinamis ini memerlukan proses

berdampak signifikan terhadap minat selama beberapa waktu hingga

regenerasi dan kaderisasi di tubuh pulihnya organisasi Menwa yang

Resimen Mahasiswa. diberbagai propinsi termasuk Jakarta, mengalami semacam kevakuman.

1.2 Rumusan Masalah

Sekarang Menwa Jayakarta tidak lagi Dari latar belakang tersebut di atas, dibawah binaan langsung oleh TNI,

bahwa dalam Aster Kodam dalam kaitan ini, hal ini

penulis

menilai

manajemen pertahanan terutama di dipandang sebagai hal positif dimana

bidang pengelolaan sumber daya Menwa Jayakarta sekarang ini lebih

pertahanan belum mandiri, lebih independent, dan lebih

potensi

maksimalnya peran pendayagunaan mengembangkan inovasi, adaptasi

Mahasiswa khususnya dengan

Resimen

Resimen Mahasiswa Jayakarta dalam berorganisasi yang humanis dan

prinsip

kehidupan

sistem pertahanan negara dan egaliter. Adapun permasalahan yang

rumusan masalah yaitu peningkatan dialami

peran Resimen Mahasiswa Jayakarta Jayakarta, pada masa transisi dapat

Resimen

Mahasiswa

dalam dukungan terhadap komponen diuraikan pada paragrap berikut :

utama dalam sistem petahanan negara

dijadikan bahan Menurunnya minat mahasiswa untuk

untuk

penelitian.

mengikuti program kegiatan dan keanggotaan

Bertolak dari rumusan masalah Mahasiswa

diatas, penulis dalamstruktur pertahanan negara,

mengemukakan pertanyaan penelitian Organisasi

Resimen

Mahasiswa

sebagai berikut :

iniposisinya belum

1.2.1 Bagaimana peningkatan peran peluang prioritas sebagai komponen

mendapatkan

Mahasiswa Jayakarta cadangan, saat ini hanya sebagai

Resimen

sebagai pendukung komponen utama komponen pendukung saja sedangkan

dalam sistem pertahanan negara masalah kaderisasi menurun sebagai

Republik Indonesia khususnya di DKI dampak dari faktor tersebut di atas,

Jakarta;

karena itu jika Resimen Mahasiswa karena itu jika Resimen Mahasiswa

1.2.2 Faktor-faktor apa saja yang

sesuai hak

Pendekatan dari Glen Elder (1975) Resimen

dinamakan “Life-course” sebagai pendukung komponen utama

bahwa setiap dalam sistem pertahanan negara

memaknakan

mempunyai harapan Republik Indonesia di DKI Jakarta.

masyarakat

kepada setiap anggotanya untuk mempunyai perilaku tertentu sesuai

1.3 Dasar Teori

dengan kategori-kategori usia yang

1.3.1 Teori Peran (Role Theory) berlaku dalam masyarakat tersebut. Beberapa pengertian peran, sebagai

Soekanto (1990:268) menyebutkan berikut : “ Sebuah Peran dapat

bahwa peran adalah aspek dinamis didefinisikan sebagai aspek-aspek

(status).Apabila fungsi yang berkaitan dengan posisi

dari

kedudukan

seseorang melaksanakan hak dan spesifik

sesuai dengan kemasyarakatan

kedudukannya, maka dia menjalankan Constanzo,1982) “ Peran adalah

“(Shaw

suatu peran.

perilaku yang diharapkan dengan Peran menurut penulis disimpulkan posisi atau status kedudukan yang

sebagai kiprah, perbuatan atau karya diberikan

yang harus dijalankan oleh suatu (Atwater,1998) Sementara itu situs

dalam

masyarakat

organisasi sesuai kedudukan atau website

fungsinya dalam sebuah sistem. pengertian,peran adalah hak-hak dan

Glosarium

memberikan

Menwa khususnya Menwa Jayakarta kewajiban yang harus dijalankan

adalah bagian dari sistem pertahanan seseorang karena status atau karena

rakyat semesta yang memiliki peran kedudukanya. Menurut Robert Linton

tertentu yang akan diuraikan dalam (1936), selanjutnya teori peran

penelitian ini. Menwa Jayakarta adalah menggambarkan

bagian dari subsistem sumber daya dalam terminologi aktor-aktor yang

interaksi

sosial

nasional yang secara konstitusi adalah bermain sesuai dengan apa-apa yang

legal dan sesuai dengan aturan ditetapkan oleh budaya. Robert Linton

perundang-undangan yang berlaku menyebutkan bahwa, peran adalah

yang mengatur tentang pertahanan, aspek dinamis dari sebuah status atau

Menwa berada dalam barisan atau kedudukan.

lapisan komponen pendukung yang seseorang menjalankan perannya

senantiasa siap dan sewaktu-waktu di senantiasa siap dan sewaktu-waktu di

utama pemicu melipatgandakan kekuatan komponen

perubahan pada dasarnya berasal dari utama dan komponen cadangan.

faktor internal dan eksternal suatu Dalam penelitian ini lebih digambarkan

organisasi: Secara rinci Drucker mengenai peran Resimen Mahasiswa

(1993) menyebutkan beberapa sumber Jayakarta

pembaruan suatu organisasi dapat komponen utama (TNI) berdasarkan

dalam

mendukung

berasal dari : yang tak terduga, catatan dan arsip yang ada.

inovasi berdasarkan proses, perubahan struktur industri

atau struktur pasar, demografi, Pengembangan Organisasi

perubahan suasana hati dan persepsi Resimen

Mahasiswa

Jayakarta

makna, dan pengetahuan baru. Dalam sebagai organisasi terkait dengan

“Perkembangan sistem pertahanan semesta telah

Buku

berjudul

Organisasi Berdasarkan Perubahan mengalami perubahan paradigma

Manajemen”, Purwantara (2009). semenjak tuntutan reformasi dan

Kreitner dan Kinicki, menyebutkan berujung pada pemberlakuan SKB

akan perubahan Tahun 2000 yang menuntut perubahan

kebutuhan

dipengaruhi oleh kekuatan eksternal dalam

tubuh

organisasi

mencakup karakteristik menwa.Perubahan organisasi adalah

yang

kemajuan teknologi, suatu keharusan agar organisasi bisa

demografi,

perubahan pasar, tekanan politik dan survive dan mampu menyesuaikan diri

sosial dan kekuatan internal yang dengan lingkungan sekitar. Dinamika

meliputi masalah dan prospek sumber perubahan terjadi pada apapun di

manusia, Keputusan- dunia

daya

ini (individu,

kelompok,

managerial masyarakat,

keputusan/perilaku

lembaga, organisasi (Hughes, RL, Ginnet, RC & Curphy,

termasuk perusahaan), tiada yang

teori yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.

GJ.,2009)

Dari

dikemukakan Hughes cs. Nampaknya Dalam Jurnal Ekonomi & Pendidikan,

sangat relevan bahwa salahsatu volume 6 Nomor 2, November 2009

penyebab perubahan dalam sebuah ditemukan beberapa bahasan yang

organisasi dipengaruhi antara lain oleh mengulas mengenai teori perubahan.

tekanan dalam bidang kehidupan

sosial dan politik serta kekuatan sosial dan politik serta kekuatan

Perubahan adalah suatu yang sangat dengan keengganan (resistances) sulit untuk dihindari, karena perubahan

(Kasali,2005). didorong oleh kekuatan internal dan Kekuatan-kekuatan yang mendorong eksternal

perubahan di satu sisi dan kekuatan- lingkungan suatu organisasi secara kekuatan yang menolak perubahan di terus menerus mengalami perubahan, sisi lain adalah dua aspek yang selalu hal ini perlu adanya penilaian berhadapan dan bertentangan satu perubahan

sama lain untuk menentukan ke mana organisasi. Suatu jenis perubahan arah perubahan terjadi (Frinces,2008). yang benar memungkinkan suatu Perubahan terjadi jika ada upaya organisasi untuk memelihara siklus

memperkuat kekuatan hidupnya

pendorong yang sekaligus bagaimana lingkungannya. Dilain pihak, jenis

melemahkan kekuatan perubahan

penolak perubahan.

menghancurkan suatu organisasi.

Sebagai contoh,

kematian,

Model perubahan menurut Kurt Lewin kehancuran

dan

kemunduran

(www.fe.unpad.ac.id) .Model unfreeze- semuanya merupakan perubahan, change-refreeze dari Kurt Lewin sering hampir tidak dapat dipertahankan lagi. disebut-sebut karena Lewinlah yang

paling awal mempelopori teori ini. Perubahan, menurut Lewin, terjadi Model Lewin ini juga banyak karena munculnya tekanan-tekanan menginspirasi model manajemen yang terhadap organisasi, individu, atau dikembangkan kemudian. Kurt Lewin kelompok.Model yang ditemukan oleh

teori tiga tahap Kurt Lewin ini merupakan suatu perubahan dan sering disebut sebagai analisis kekuatan lapangan atau

mengajukan

(unfreeze), perubahan lingkungan internal dan eksternal (change) dan pembekuan kembali organisasi.Kurt Lewin menemukan (freeze or refreeze).(Faisal Affif,2013) suatu analisis bahwa Perubahan

pencairan

Organisasi dipenaruhi oleh dua Model Adkar (James Hiatt,2003) kelompok yang saling berhadapan dan sering digunakan dalam organisasi.

Model adkar menekankan bahwa pertimbangan utama untuk Perubahan perubahan organisasi yang berhasil

Organisasi (Fullan, 2004). Tanpa hanya terjadi jika setiap orang mampu

menyentuh nilai-nilai dasar, perubahan melalui proses

tidak akan mengubah perilaku dan berhasil, berfokus pada tindakan 5

transisi

dengan

kebiasaan-kebiasaan (Kasali, hasil yang diperlukan bagi perubahan

2005)Perubahan susah dikendalikan individual dan organisasional sehingga

(Fullan,2004), selalu menakutkan dan memperoleh

menimbulkan kepanikan-kepanikan. Affif,2013)

sukses.

(Faisal

Namun demikian, dengan teknik (A)Awareness of the need for change,

komunikasi dan perilaku yang baik, (D) Desire to support and participants

perubahan dapat dikelola menjadi in the change, (K) Knowledge of how

(Kasali, 2005) to change, (A) Ability to implement the

sebuah

pesta.

membutuhkan waktu, change, (R) Reinforcement to sustain

Perubahan

biaya, dan kekuatan (Kasali,2005) the

serta kekompakan dari seluruh management.coach.com)

change.

(www.change-

stakeholders. Perubahan tidak dapat dilakukan pada waktu yang singkat, ia

Selanjutnya ada beberapa karakter memerlukan suatu proses. Kekuatan dari perubahan dengan kunci-kunci

dan kekompakan stakeholders adalah perubahan

energi utama untuk melakukan (Wahyu,2013) : Perubahan dapat

sebagai

berikut

perubahan pada sisi manusia dan bersifat cepat dan non linear, sehingga

organisasi. Perubahan menimbulkan dapat

ekspektasi, dan karenanya ekspektasi berantakan (Fullan, 2004) bahkan

menimbulkan

suasana

dapat menimbulkan getaran-getaran perubahan begitu misterius karena

emosi dan harapan-harapan yang bisa tidak mudah dipegang (Kasali,2005).

kekecewaan- Apa yang sudah berhasil dipegang,

menimbulkan

kekecewaan (Kasali, 2005). tiba-tiba

pergi

tanpa

pamit.Kebanyakan perubahan dalam Perubahan yang terjadi pada tingkat setiap sistem terjadi sebagai respon

pada umumnya pada kekacauan

keorganisasian

orang sebagai lingkungan internal dan eksternal

dalam sistem

dinyatakan

Pengembangan Organisasi (Winardi, (Fullan, 2004). Stakeholder dan

Langkah strategis budaya

mengimplementasikan manajemen mengimplementasikan manajemen

(www.gunadarma.ac.id) organisasi dapat ditempuh dengan beberapa langkah, yaitu : perubahan

University

1.3.3 Teori Kebijakan Publik pada tingkat individu, perubahan pada

Teori kebijakan publik terkait dengan tingkat kelompok, dan perubahan pada

masalah penelitian ini karena subjek tingkat organisasi. (Wahyu, 2009)

penelitian menganalisa pelaksanaan peran Resimen Mahasiswa Jayakarta

Pengembangan Organisasi (P.O.), dalam Sistem Pertahanan Negara adapun

adalah penjabaran dari kebijakan organisasi,

ciri-ciri

pengembangan

dikeluarkan oleh Pengembangan organisasi merupakan

Kementerian Pertahanan RI. Dibawah usaha

ini penulis uraikan beberapa definisi berencana; Pengembangan organisasi

yang dilakukan

secara

dan teori kebijakan publik yang mencerminkan suatu proses yang

tersangkut dengan penelitian. Heclo berlangsung

(1972), menggunakan istilah kebijakan Pengembangan

terus-menerus;

secara luas, yakni sebagai rangkaian berorientasi masalah organisasi yang

organisasi

tindakan pemerintah atau tidak harus dipecahkan; Pengembangan

bertindak nya pemerintah atas sesuatu organisasi merupakan usaha ke arah

masalah.Jadi lebih luas dari tindakan penyempurnaan

atau keputusan yang bersifat khusus. Pengembangan

organisasi;

Definisi ini dapat diklasifikasikan merupakan

Organisasi

sebagai decision making yaitu apa berbagai perubahan yang terjadi diluar

tanggapan

terhadap

yang dipilih oleh pemerintah untuk organisasi.Organisasi sebagai suatu

mengatasi suatu masalah publik, baik bentuk kehidupan dalam masyarakat

melakukan suatu juga mengalami perubahan karena

dengan cara

maupun untuk tidak organisasi

tindakan

melakukan suatu tindakan. Henz menyesuaikan dengan perubahan-

Eulau dan Kenneth Previt (1973), perubahan yang terjadi. Organisasi

merumuskan kebijakan sebagai suatu mengalami

keputusan yang tetap, ditandai oleh organisasi

perubahan

karena

kelakuan yang berkesinambungan dan berbagai

selalu

menghadapi

berulang-ulang pada mereka yang (Perubahan

macam

tantangan.

kebijakan dan yang Organisasi

melaksanakannya. Definisi ini dapat melaksanakannya. Definisi ini dapat

Penulis menggunakan data primer dan making,yaitu

sebagai

decision

data sekunder untuk dapat menjawab memilih untuk

ketika

pemerintah

permasalahan penelitian. Data primer keputusan (to do) dan harus dilakukan

membuat

suatu

dilakukan dengan cara interview.

oleh semua masyarakat Berikut adalah beberapa narasumber

1.4 Metode Penelitian

yang telah berhasil diwawancarai oleh Penulis, antara lain:

Penulis menggunakan pendekatan

1. Muhammad Faisal selaku Direktur kualitatif

Direktorat Potensi permasalahan dalam penelitian ini.

Kementerian Dalam bukunya, Creswell mengutip

Pertahanan

Pertahanan RI

definisi yang diungkapkan oleh Denzin

2. Drs. Sofyan Hanif MSi, selaku dan Lincoln, penelitian kualitatif

Pembantu Rektor III Bidang merupakan suatu aktivitas penelitian

Kemahasiswaan Universitas yang menempatkan penelitian pada

Negeri Jakarta (UNJ) dunia. Penelitian ini terdiri dari

3. Bang Lukman Hakim, SE selaku seperangkat interpretasi, material

Komandan Resimen Mahasiswa practice yang membuat dunia dapat

(Danmenwa) Jayakarta Periode terlihat.

Penelitian ini

biasanya

2012-2015

menggunakan berbagai representasi

4. Oka Bintoro Mahasiswa Tingkat termasuk

Akhir Jurusan Psikologi UNJ conversations,

fieldnotes,

interviews,

selaku Komandan Satuan Menwa recordings, dan memo. Berdasarkan

photographs,

UNJ

pengertian ini, Craswell memahami

5. Ronny Setiawan selaku Ketua bahwa penelitian kualitatif bermula

Eksekutif Mahasiswa dengan asumsi-asumsi, worldviews,

Badan

(BEM) Universitas Negeri Jakarta penggunaan theortical lens dalam

periode tahun 2014/2015 menganalisis permasalahan guna mendapatkan pemahaman mendalam

Selain data primer, penelitian ini (Creswell, 2007: 36).

menggunakan data-data sekunder, seperti tinjauan buku-buku, dokumen

Untuk mendapatkan data yang resmi negara, undang-undang, jurnal- dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

jurnal, website resmi, dokumen jurnal, website resmi, dokumen

yang dapat online. Dalam penelitian ini ada

kemampuan

dikontribusikan menjadi muara dan beberapa sumber atau referensi yang

manusia untuk tidak

sumber

daya

komponen cadangan dan berjalannya permintaan narasumber tetapi dikutip

dapat dicantumkan

atas

fungsi yang diemban oleh Resimen oleh Penulis.

Mahasiswa selaku Garda Bangsa dapat

membangun lingkungan

2. Pembahasan

strategis untuk mendukung kebijakan

2.1. Peran Menwa Jayakarta

pertahanan.

Peningkatan peran Menwa Jayakarta sebagai pendukung komponen utama

Peran Menwa pertamanya adalah di dalam sistem pertahanan negara

kampus sebagai stabilisator dan adalah studi penelitian yang tidak

yang semata-mata lepas dari referensi berupa arsip

dinamisator

menjaga keamanan dan ketertiban dokumen Kementerian Pertahanan RI

kampus, hal ini yang diterbitkan berjudul Penataan

kehidupan

menempatkan Menwa sebagai Unit Garda Bangsa, dibagian analisa

yang langsung penataan Garda Bangsa ini dinyatakan

Kemahasiswaan

berada dibawah Rektor. Tetapi fungsi bahwa

ini bertentangan dengan doktrin dan Komponen cadangan sebagai satuan

paradigma baru yang sudah berubah, yang dipersiapkan untuk menghadapi

karena itu fungsi tersebut sekarang ancaman tantangan hambatan dan

sudah dihilangkan menjadi fungsi dan gangguan, membutuhkan dukungan

peran menwa yang sejajar dengan teknis dan strategis.

UKM lain.

Sesuai dengan paradigma baru, komponen pendukung segmen Garda

Resimen Mahasiswa

merupakan

Menwa yang Humanis dan Egaliter, Bangsa yaitu sumber daya nasional

maka Resimen Mahasiswa Jayakarta yang

menempatkan diri dalam dipergunakan untuk meningkatkan

masyarakat Kampus dan masyarakat kekuatan dan kemampuan komponen

sebagai warga DKI yang menjadi utama dan komponen cadangan.

pelopor dan Garda terdepan, maka Menwa termasuk dalam Garda

peran Menwa yang semakin diperluas Bangsa yang memiliki fungsi, jasa dan

dan ditingkatkan melalui peningkatan : dan ditingkatkan melalui peningkatan :

2.1.1 Peran Sebagai Kader Bela

mengaplikasikannya.

Negara

Sebagai Kader Bela Negara Menwa

Pertahanan RI Jayakarta baik sebagai individu

Kementerian

khususnya Direktorat Bela Negara maupun sebagai unit organisasi

mengharapkan anggota Resimen adalah kader-kader bela negara yang

Mahasiswa di kampus menjadi diharapkan dalam setiap kegiatan di

kadernya bela negara yang bisa dalam kampus berperan mengajak

menularkan nilai-nilai bela negara dan menanamkan semangat serta

kepada seluruh mahasiswa atau memberikan contoh teladan didalam

generasi muda yang ada di kampus- sikap, perbuatan dan perilaku yang

kampus perguruan tinggi, mengapa? mencerminkan nilai-nilai bela negara

Karena mahasiswa itu adalah generasi kepada mahasiswa lainnya.Selain itu

muda yang sangat sensitif karena sebagai kader bela negara diharapkan

mereka sudah bisa berpikir sebagai agar anggota Menwa, khususnya

sudah bisa Menwa Jayakarta dapat menularkan,

orang

dewasa,

membedakan yang bagus dan jelek, menanamkan,

bisa menilai kebijakan Pemerintah memberikan

mengajak

dan

mana yang baik dan buruk. Oleh mahasiswa Jakarta untuk berdisiplin,

contoh

kepada

karena itu Kementerian Pertahanan patuh, taat aturan hukum, memegang

memiliki kepentingan untuk membina etika,

mahasiswa agar tidak dipengaruhi kewarganegaraan,

pemahaman

pendidikan

yang akan kepemimpinan, memiliki kesadaran

nilai-nilai

kelompok-kelompok

mereka untuk untuk memelihara ekosistem dan

memanfaatkan

yang merugikan lingkungan hidup di Jakarta agar

kepentingan

nasional. Untuk itu tercipta

keamanan

menggunakan kenyamanan.Dalam prakteknya peran

Resimen Mahasiswa untuk langsung ini tidak sedikit Menwa Jayakarta

kontak dengan mahasiswa untuk mengalami resistensi dan perlawanan

menyebarkan nilai-nilai bela negara. dari pihak-pihak yang apriori terhadap

merencanakan setiap keberadaan Menwa di kampus.Karena

Kemenhan

tahun ada program untuk membentuk itu perlu siasat dan strategis yang

Resimen Mahasiswa yang baru di kampus-kampus

dan kemudian dan kemudian

melaksanakan fungsinya. berlanjut kepada anggota-anggota

Resimen Mahasiswa yang sudah ada di

kampus-kampus,

kemudian

Posisi penting Menwa Jayakarta Kementerian Pertahanan mengajak sebagai bagian organisasi Resimen Kementerian lainnya untuk sama- Mahasiswa di Indonesia yakni Menwa sama membina Resimen Mahasiswa, Jayakarta berada di pusat Ibukota khususnya Kementerian Kebudayaan negara dimana memiliki posisi yang atau Dikti, Kementerian Dalam Negeri

dalam mendukung dan Kementerian

strategis

Pemuda dan

terciptanya organisasi dan bangsa Olahraga

Indonesia menjadi bangsa yang memberdayakan Resimen Mahasiswa

setiap kancah dalam bela negara. (wawancara internasional (Lukman Hakim, 2012) dengan Dirbelneg, 3 Agustus 2015) Karena ini lah maka peran Menwa

Bangsa harus

2.1.2 Peran Sebagai Garda Bangsa

diperjelas dan dipertegas..

“ Garda bangsa adalah warga negara Studi pada dokumen Keputusan yang terlatih dan terorganisir dalam

Bersama 4 Menteri Kementerian lembaga pemerintah atau lembaga

Pertahanan RI, Kemendagri RI, non pemerintah, bertugas atau

Kemenristek dan Dikti RI, dan berhubungan dengan kepentingan

Nomor : KB keamanan dan ketertiban masyarakat,

Kemenpora

RI

11/XII/2014, Nomor : 421.73/ 6660A/ pelindungan

SJ, Nomor : 6/M/MOU/XII/2014, lingkungan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

atau

Nomor : 1175 tahun 2014 tentang dan tujuan organisasi”. Garda Bangsa

Pemberdayaan merupakan kesatuan terorganisir yang

Pembinaan

dan

Resimen Mahasiswa Dalam Bela dipersiapkan untuk melaksanakan

Negara, yang ditanda tangani pada fungsi tertentu yang berkaitan dengan

tanggal 19 Desember 2014, antara lain kedaruratan dan ketertiban. Dalam

bahwa : perubahan paradigma telah masa perang mereka dapat menjadi

memerlukan penataan kembali semua bagian yang telah dipersiapkan untuk

kehidupan, terutama melakukan perlawanan disamping

aspek

keikutsertaan warga negara dalam pertahanan

negara, termasuk negara, termasuk

integrasi sosial perlu dilibatkan Resimen Mahasiswa Indonesia dalam

pemberdayaan

Mahasiswa Indonesia bela negara.

Resimen

sebagai

pelaksana fungsi

masyarakat, disini Bahwa Resimen Mahasiswa sebagai terlihat pentingnya peran strategis komponen bangsa yang potensial, Garda Bangsa dari Menwa Indonesia. terdidik dan perlu diberdayakan.Bahwa

perlindungan

kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa Dan kalau melihat isi Keputusan dibidang pembentukan sikap dan

bersama tersebut jelaslah bahwa mental,

peran Menwa Indonesia atau sekup kewarganegaraan, pendidikan karakter

kedisiplinan,

pendidikan

kecilnya Menwa Jayakarta berperan dan

besar sebagai Garda Bangsa dalam keprajuritan perlu dilaksanakan melalui

menjaga nations security di bidang Resimen Mahasiswa. Bahwa dalam

non militer, yang meliputi keamanan di rangka penyadaran, pemberdayaan,

bidang ekonomi, sosial, politik, budaya dan pengembangan kepemimpinan,

dan hukum yang berkaitan dengan kewirausahaan, serta kepeloporan

perlindungan masyarakat. pemuda untuk mewujudkan tujuan

fungsi

kampus adalah pembangunan sumber daya manusia

Masyarakat

masyarakat intelektual yang gaung khususnya pemuda perlu melibatkan

didengar oleh dan

suaranya

akan

khalayak/publik, keberhasilan dunia Mahasiswa Indonesia.

mengikutsertakan

Resimen

Kampus adalah cermin keberhasilan proses berbangsa dan bernegara

Dalam Konsep Kesepakatan Bersama dalam pendekatan kesejahteraan di

4 Menteri Tahun 2014 yang bertujuan biang pendidikan dan pencerahan untuk

memantapkan

wawasan

bangsa begitupun sebaliknya. kebangsaan,

ideologi

dan

riwayat Menwa bangsa, kesadaran dan kemampuan

kewaspadaan nasional, pembauran

Kalau

melihat

dimana penulis bela negara,

Jayakarta

mengumpulkan dokumentasi berupa ketahanan ekonomi dalam tatanan

serta wawasan

kegiatan yang politik, sosial, budaya dan hukum

album

foto-foto

sebagian kecil dilampirkan dalam segenap warga negara, dengan

Tesis ini sebagai bukti peran Garda didukung berperannya institusi-institusi

Bangsa Menwa Jayakarta dalam ikut sosial dan budaya masyarakat bagi

serta mendukung komponen utama di serta mendukung komponen utama di

kemudian pendidikan dan kursus mental, serta struktural organisasi

lainnya.Menurut Agus yang

lanjutan

Sutiyono (2012) Peran sebagai mendapatkan pembekalan pendidikan

Resimen Pendidikan (Training Corps) dan latihan guna menghadapi situasi

haruslah bebas dari muatan politik dan emergency

primordialisme, memerlukan sifat-sifat berada dalam

menjadi wadah tekanan, maka Menwa Jayakarta telah

sehingga

penggemblengan generasi muda, terbukti mampu merealisasikannya.

mahasiswa untuk Dalam hal ini tindakan dalam

khususnya

mengahsilkan calon pemimpin yang mengantisipasi

dan berwawasan situasi kedaruratan dalam situasi

kebangsaan serta membela Konstirusi bencana dan pasca bencana di ibu

Negara Kesatuan Republik Indonesia kota maka Menwa Jayakarta selalu

Dalam segi kegiatan pendidikan dan siap. latihan, kemudian penulis mengutip

2.1.3 Peran sebagai

Resimen

apa yang disampaikan oleh Purek III

Pendidikan & Latihan bagi

UNJ bahwa “….pendidikan jika

Mahasiswa dalam Pertahanan

latihan Menwa mengasah pada kemampuan softskills, Mahasiswa adalah generasi terdidik

Negara

pendidikan dan

dan akademis hardskills, hardskills yang ada di bangku universitas,

adalah kegiatan pendidikan untuk sekolah tinggi ataupun akademi yang

kemampuan kognitif kental dengan dunia pendidikan,

menyiapkan

saja,tetapi lebih dari itu kegiatan terlebih Resimen Mahasiswa dimana

seperti kemampuan anggotanya mendapatkan tambahan

softskill

leadership, manajemen dan seperti itu ilmu ekstra yang tidak didapatkan

Menwa memberikan penguatan pada dalam materi perkuliahan, yaitu

softskill. (wawancara dengan Purek III pengalaman diluar menghadapi ujian-

UNJ, 7 Agustus 2015) ujian yang memerlukan uji nalar, strategi

Bukti bahwa Menwa Jayakarta adalah hambatan, semuanya tertuang sejak

berperan sebagai Resimen Pendidikan berperan sebagai Resimen Pendidikan

Mahasiswa Jayakarta Tahunan berupa Latihan dasar PPBN (

Resimen

sehingga terbentuk mahasiswa yang Pendidikan

tangguh, cekatan dan berwibawa serta Negara), KDS (Kursus Dinas Staf),

Pendahuluan

Bela

memiliki kesadaran yang tinggi dalam Suspatihkalak(Kursus Pelatih Kader

mendukung setiap kegiatan. (Rindam Pelaksana),

Pimpinan), Dikprov

(Pendidikan

Provoost), Latpintri

(Latihan

2.1.4 Peran sebagai Laboratorium

menganalisis kegiatan pendidikan Seorang pakar manajemen Henry

latihan yang diselenggarakan tadi Minzberg menyatakan cukup 10% saja untuk membentuk fisik, mental. yang mengerti Konstitusi Negara dapat Intelektual dan kepribadian Menwa memberikan 90% pengaman terhadap yang tangguh, cerdas dan terampil, Konstitusi Negara, yang 10% itu mengolah daya fisik, daya juang dan adalah para pemimpin yang mengerti daya pikir dengan memadukan dengan sungguh-sungguh Konstitusi kurikulum pendidikan yang bertujuan negara. Pemimpin, berbeda dengan untuk membentuk mental dan karakter pengetahuan klasik yang mengatakan Menwa yang tangguh, maka kegiatan

dilahirkan, menurut pendidikan latihan diatas adalah wujud

adalah

modern dapatlah peran pembentukan sumber daya dibentuk. Pemimpin dapat diciptakan manusia pertahanan yang dibutuhkan melalui pendidikan dan latihan, oleh negara yaitu pribadi-pribadi yang sekalipun tidak disangkal bahwa mempunyai sifat kharakter yang seorang yang berbakat atau berjiwa tanggap, tanggon dan trengginas pemimpin akan lebih mudah terbentuk sebagai hasil dari kegiatan pendidikan menjadi seorang pemimpin yang baik di Menwa Jayakarta. Lalu sebagai melalui pendidikan dan latihan. (Agus basis

Sutiyono) Resimen Mahasiswa adalah merupakan pendidikan tahap awal organisasi yang murni dan dapat untuk membentuk Menwa, pendidikan didayagunakan untuk mempersiapkan dasar

pemimpin sipil yang mengerti dan setia meningkatkan sikap mental dan fisik kepada Konstitusi Negara yang yang diperlukan dalam melaksanakan

tugas dan fungsi sebagai anggota tugas dan fungsi sebagai anggota

karena statusnya pendidikan, maka Menwa tidak boleh Dalam struktur Menwa yang berupa

merah

putih

digunakan dalam bentuk operasonal, garis komando, maka anggota-

kecuali dalam keadaan darurat dan anggota Menwa sudah terbiasa untuk

penting. Riwayat hidup Menwa menerima perintah dan sebaliknya

tugas-tugas sebagai menyampaikan atau meneruskan

dipenuhi

cadangan TNI atau Komponen perintah atau instruksi yang harus

Pertahanan Negara yang potensial disampaikan untuk dikerjakan, pada

(Agus Sutiyono)

proses ini dibutuhkan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk

2.1.5 Peran

sebagai wadah