Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia sudah sejak zaman dahulu mengenal dan
menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya untuk
menanggulangi berbagai masalah kesehatan, jauh sebelum pelayanan kesehatan
formal dan obat-obatan modern menyentuh lapisan masyarakat. Pemanfaatan
tumbuhan obat di Indonesia secara tradisional semakin disukai karena efek
samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara sintesis. Mahalnya obat sintesis
membuat masyarakat beralih ke tumbuhan obat. Penggunaan tumbuhan obat di
masyarakat terutama untuk mencegah penyakit, menjaga kesegaran tubuh maupun
mengobati penyakit (Mursito, 2001).
Khasiat tanaman obat di Indonesia masih berdasarkan data empiris,
sehingga perlu dibuktikan secara ilmiah. Bukti-bukti ilmiah akan lebih
meningkatkan dan memantapkan masyarakat dalam menggunakan obat tradisional
(Mursito, 2001).
Indonesia memiliki potensi hutan nipah terluas di dunia dengan luas
700.000 hektar. Tumbuhan nipah (Nypa fruticans Wurmb) telah biasa
dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional seperti obat sakit perut, diabetes dan
obat penurun panas dalam oleh masyarakat pesisir Perairan Banyuasin Sumatera

Selatan. Arang dari akar nipah digunakan sebagai obat sakit gigi dan sakit kepala
Ekstrak tumbuhan nipah mampu menghambat penyakit tuberkulosis, penyakit hati
(liver) juga sebagai karminatif (Putri, et.al., 2012).

1

Masyarakat menggunakan daun muda yang masih menggulung sebagai
pembungkus rokok. Bagian tulang anak daun yang masih muda digunakan untuk
mengobati sariawan atau sakit tenggorokan. Pucuk daun muda yang masih
menguncup digunakan sebagai obat batuk dengan cara dimemarkan dan ditumbuk
lalu diperas airnya, kemudian air perasan tersebut dicampur dengan madu dan
diminum (Siregar, 2012). Daun yang masih muda digunakan oleh masyarakat di
daerah Labuhan Sumatera Utara sebagai obat diare, dengan cara merebus daun
muda tersebut menggunakan air, lalu meminum air rebusannya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak etanol daun nipah tua yang
telah diformulasi menjadi sabun memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus (Guzman, et al., 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Bakshi (2014), ekstrak n-heksan, etil asetat,
aseton dan metanol daun nipah yang diekstraksi secara sokletasi, menunjukkan
adanya


aktivitas

antibakteri

terhadap

Escherichia

coli,

Agrobacterium

tumefaciens, Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus.
Menurut Osabor (2008), nipah (Nypa fruticans Wurmb) mengandung
senyawa polifenol dan tanin. Tumbuhan yang kaya akan berbagai metabolit
sekunder, seperti tanin, terpenoid, alkaloid dan flavonoid telah diteliti secara in
vitro memiliki sifat antimikroba.
Staphylococcus aureus dapat menghasilkan enterotoksin yang dapat
menyebabkan keracunan makanan dengan menimbulkan berbagai gejala, seperti

muntah, diare, mual, kejang dan kram pada abdominal serta sakit kepala (Tood,
1999). Selain bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli juga dapat
menyebabkan diare dan infeksi saluran kemih (Karsinah, et.al, 1994).

2

Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian skrining fitokimia
dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun nipah muda (Nypa fruticans
Wurmb) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian
ini meliputi karakterisasi simplisia dimana persyaratannnya belum tertera di
Materia Medika Indonesia, pembuatan ekstrak etanol dari simplisia secara
maserasi, uji golongan senyawa kimia terhadap simplisia dan ekstrak etanol daun
nipah, pembuatan larutan uji ekstrak etanol dengan berbagai konsentrasi, serta uji
aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun nipah terhadap bakteri gram positif yaitu
Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif yaitu Escherichia coli.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan pada penelitian ini adalah:
1. apakah karakteristik dari simplisia daun nipah dapat diperoleh dengan
menggunakan metode karakterisasi yang tertera pada Materia Medika
Indonesia?

2. apa saja golongan senyawa yang terdapat pada daun nipah?
3. apakah ekstrak etanol daun nipah mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka hipotesis penelitian ini adalah:
1. karakteristik

dari

simplisia

daun

nipah

dapat

diperoleh

dengan


menggunakan metode karakterisasi yang tertera pada Materia Medika
Indonesia.
2. golongan senyawa kimia yang terdapat di dalam daun nipah adalah tanin,
glikosida, steroid/triterpenoid, flavonoid dan saponin

3

3. ekstrak etanol daun nipah mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui karakteristik simplisia daun nipah.
2. untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat di dalam daun
nipah.
3. untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun nipah terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan yaitu:
1. sebagai informasi tentang karakteristik simplisia, golongan senyawa kimia
dan aktivitas antibakteri dari ekstrak daun nipah.
2. menambah inventaris obat-obat tradisional yang mempunyai aktivitas
antibakteri.

4

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 14

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

1 1 2

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 12

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 20 3

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 16