AUDIT PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP PENYAJ

JURNAL ILMIAH

STIE MULIA PRATAMA

AUDIT PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK

Nunung Ristiyani (2012 10 2070)
Drs. Kikin Sadikin, M.M.; Drs. H. Nurfai, M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULIA PRATAMA
BEKASI
2016

Nunung Ristiyani, 2012 10 2070
Audit Piutang Dan Hutang Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pada Rumah
Sakit Marinir Cilandak (RSMC)
Dibimbing Oleh : Drs. Kikin Sadikin, M.M. dan Drs. H. Nurfai, M.M

ABSTRAK

Dalam siklus normal operasional perusahaan, kas merupakan sesuatu yang
krusial. Karena sebagian besar sumber dana (kas) perusahaan berasal dari penagihan atau
penerimaan dari piutang usaha atau penjualan secara kredit. Oleh karena itu, kondisi
keuangan (kas) perusahaan perlu diatur agar kas tidak mengalami defisit, untuk itu perlu
dibuat rencana penerimaan dan pengeluaran yang tepat. Selain itu, agar piutang usaha
dapat diterima dengan tepat waktu dan untuk menilai ketepatan waktu penerimaan
piutang tersebut, maka perusahaan harus dapat mengelola dan mengontrol piutang usaha
dengan memonitornya melalui daftar umum piutang (aging schedule) yang telah dibuat
perusahaan secara teratur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh piutang dan pengaruh hutang
terhadap penyajian laporan keuangan di Rumah Sakit Marinir Cilandak.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Marinir Cilandak, yang berdomisili di Jl.
Raya Cilandak KKO Pasar Minggu Jakarta. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari laporan keuangan serta dokumen-dokumen lain yang
berhubungan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
dokumentasi dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode
kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan piutang dan hutang berpengaruh terhadap penyajian
laporan keuangan pada Rumah Sakit Merinir Cilandak, hal ini dapat dilihat dari kenaikan
piutang dan hutang yang terjadi di Rumah Sakit Marinir Cilandak sehingga

mempengaruhi arus kas Rumah Sakit yang berakibat pada laporan keuangan.
Kata Kunci : Piutang, Hutang dan Penyajian Laporan Keuangan

3

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan Rumah
Sakit Marinir Cilandak
disusun
untuk menyediakan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan
dan
seluruh
transaksi
yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Mrinir
Cilandak selama satu periode

pelaporan.
Laporan
keuangan
terutama
digunakan
untuk
membandingkan
realisasi
pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan dengan anggaran yang
telah ditetapkan, menilai kondisi
keuangan, mengevaluasi efektivitas
dan efisiensi suatu entitas pelaporan
dan membantu menentukan ketaatan
terhadap
peraturan
perundangundangan.
Perkembangan ekonomi dan
dunia usaha telah menimbulkan
persaingan yang semakin tajam,

demikian halnya dengan badanbadan
pelayanan
seperti
PT
Jamsostek yang bertransformasi
menjadi BPJS Ketenagakerjaan
maupun pelayanan kesehatan ikut
merasakan dampak dari perubahan
interprestasi prinsip akuntansi yang
ada. Selain harus memberikan
pelayanan yang baik kepada
masyarakat, organisasi tersebut juga
harus bertanggung jawab atas
pengelolaan keuangan berdasarkan
akuntansi yang ada. Hal tersebut
juga berdampak pada semakin
bertambahnya jumlah pasien yang
datang untuk berobat ke Rumah
Sakit Marinir Cilandak. Semakin
bertambahnya jumlah pasien yang

datang untuk berobat ke Rumah
Sakit Marinir Cilandak, maka akan
semakin bertambah pula klaim atas
biaya pengobatan pasien terhadap
BPJS Ketenagakerjaan maupun
pemberi
pelayanan
kesehatan
lainnya.

Dalam
siklus
normal
operasional
perusahaan,
kas
merupakan sesuatu yang krusial.
Karena sebagian besar sumber dana
(kas) perusahaan berasal dari
penagihan atau penerimaan dari

piutang usaha atau penjualan secara
kredit. Oleh karena itu, kondisi
keuangan (kas) perusahaan perlu
diatur agar kas tidak mengalami
defisit, untuk itu perlu dibuat
rencana
penerimaan
dan
pengeluaran yang tepat.
Selain itu, agar piutang
usaha dapat diterima dengan tepat
waktu dan untuk menilai ketepatan
waktu penerimaan piutang tersebut,
maka perusahaan harus dapat
mengelola dan mengontrol piutang
usaha dengan memonitornya melalui
daftar umum piutang (aging
schedule)
yang
telah

dibuat
perusahaan secara teratur.
Laporan
keuangan
merupakan
sarana
pengkomunikasian
informasi
keuangan utama kepada pihak-pihak
di luar perusahaan. Laporan ini
menampilkan sejarah perusahaan
yang dikuantifikasikan dalam nilai
moneter.
Laporan
keuangan
(financial statements) yang sering
disajikan adalah (1) neraca, (2)
laporan laba-rugi, (3) laporan arus
kas, (4)laporan ekuitas pemilik
pemegang saham. Selain itu, catatan

atas
laporan
keuangan
dan
pengungkapan juga merupakan
bagian integral dari setiap laporan
keuangan.
Piutang (receivables) adalah
kalim uang, barang, atau jasa kepada
pelanggan atau pihak-pihak lainnya.
Untuk tujuan laporan keuangan,
piutang diklasifikasikan sebagai
lancar (jangka pendek) atau tidak
lancar (jangka panjang). Piutang
lancar
(current
receivables)
diharapkan akan tertagih dalam satu
tahun atau selama satu tahun siklus


4

operasi berjalan, mana yang lebih
panjang.
Hutang (lialibilities) adalah
kemungkinan pengorbanan masa
depan atas manfaat ekonomi yang
muncul dari kewajiban saat ini
entitas tertentu untuk mentransfer
aktiva atau menyediakan jasa
kepada entitas lainnya dimasa depan
sebagai hasil dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
Oleh karena itu, dalam
pengelolaannya antara penagihan
piutang dan pembayaran hutang
dengan tingkat likuiditas Rumah
Sakit,
maka
hal

ini
bisa
mempengaruhi arus kas yang
disusun oleh suatu badan usaha.
Berdasarkan latar belakang
di atas, penulis tertarik untuk
mengambil
judul
AUDIT
PIUTANG
DAN
HUTANG
TERHADAP
PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN PADA
RUMAH
SAKIT
MARINIR
CILANDAK (RSMC).
1.2

1.2.1

Pokok Permasalahan
Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang
ditulis dalam latar belakang, maka
penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan pada Piutang dan
Hutang terhadap penyajian laporan
keuangan pada Rumah Sakit Marinir
Cilandak periode 2014 dan 2015.
1.2.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian masalah
penelitian diatas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
:
a.
Apakah
audit
piutang
mempengaruhi
penyajian
laporan keuangan pada
rumah sakit marinir cilandak
?
b.
Apakah
audit
hutang
mempengaruhi
penyajian
laporan
keuangan pada

c.

rumah sakit marinir cilandak
?
Apakah audit piutang dan
hutang
mempengaruhi
penyajian laporan keuangan
pada rumah sakit marinir
cilandak ?

1.3
Tujuan
dan
Manfaat
Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui pengaruh
audit
piutang
terhadap
penyajian laporan keuangan
pada rumah sakit marinir
cilandak
b.
Untuk mengetahui pengaruh
audit
hutang
terhadap
penyajian laporan keuangan
pada rumah sakit marinir
cilandak
c.
Untuk mengetahui pengaruh
audit piutang dan hutang
terhadap penyajian laporan
keuangan pada rumah sakit
marinir cilandak
1.3.2 Manfaat Penelitian
a.
Bagi Penulis
Sebagai dasar pemahaman
lebih lanjut terhadap teori yang telah
diperoleh sehingga dapat lebih
mengerti dan memahami bagaimana
piutang
dan
hutang
dapat
memberikan pengaruh terhadap
penyajian laporan keuangan suatu
perusahaan maupun badan usaha
lainnya.
b.
Bagi perusahaan
Memberikan
pemahaman
lebih dan menjadi bahan masukan
serta saran untuk pihak menejemen
Rumah Sakit Marinir Cilandak
dalam
merumuskan
kebijakan
perusahaan
dalam
mengambil
keputusan ataupun guna untuk
mengevaluasi yang berkaitan dengan
piutang dan hutang terhadap
penyajian laporan keuangan.
c.
Bagi Pembaca

5

Sebagai
informasi
dan
wawasan yang dapat meningkatkan
pengetahuan
tentang
system
penagihan piutang dan pembayaran
hutang, serta semoga dapat dijadikan
bahan referensi dalam melakukan
penelitian.
1.4
Hipotesis
Hipotesis penelitian yang
dilakukan adalah :
a.
Audit
Piutang
sangat
berpengaruh
terhadap
penyajian laporan keuangan
pada Rumah Sakit Marinir
Cilandak (RSMC).
b.
Audit
Hutang
sangat
berpengaruh
terhadap
penyajian laporan keuangan
pada Rumah Sakit Marinir
Cilandak (RSMC).
c.
Audit Piutang dan Hutang
sangat
mempengaruhi
penyajian laporan keuangan
pada Rumah Sakit Marinir
Cilandak (RSMC).
LANDASAN TEORI
1.1
2.1.1

Konsep Dasar Piutang
Pengertian Piutang
Menurut Donald E. Kieso
dan
teman-teman
(2008:346)
piutang merupakan klaim uang,
barang, atau jasa kepada pelanggan
atau pihak-pihak lainnya. Untuk
tujuan pelaporan keuangan, piutang
diklasifikasikan
sebagai
lancar
(jangka pendek) atau tidak lancar
(jangka panjang). Piutang lancar
(current receivables) diharapkan
akan tertagih dalam satu tahun atau
selama satu tahun siklus operasi
berjalan, mana yang lebih panjang.
Semua piutang lain diklasifikasikan
sebagai piutang tidak lancar
(noncurrent receivables). Piutang
Dengan kata lain, suatu
kewajiban
memiliki
tiga
karateristikutama :

selanjutnya diklasifikasikan dalam
neraca baik sebagai piutang dagang
atau piutang nondagang.
Piutang
dagang
(trade
receivables) adalah jumlah yang
terutang oleh pelanggan untuk
barang dan jasa yang telah diberikan
sebagai bagian dari operasi bisnis
normal. Piutang dagang, biasanya
yang paling signifikan yang
dimilikin
perusahaan,
bisa
disubklasifikasikan menjadi piutang
usaha dan wesel tagih. Piutang
usaha (accounts receivables) adalah
janji lisan dari pembeli untuk
membayar barang atau jasa yang
dijual. Piutang usaha biasanya dapat
ditagih dalam waktu 30 sampai 60
hari dan merupakan akun terbuka
(open accounts) yang berasal dari
perluasan kredit jangka pendek.
Wesel tagih (notes receivables)
adalah janji tertulis untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa depan. Wesel tagih
bisa
berasal
dari
penjualan,
pembiayaan, atau transaksi lainnya.
Wesel tagih bisa bersifat jangka
pendek ataupun jangka panjang.

2.1
2.2.1

Hutang
Pengertian Hutang

Hutang menurut Donald E.
Kieso dan teman-teman (2008:172),
kewajiban
(liabilities)
sebagai
kemungkinan pengorbanan masa
depan atas manfaat ekonomi yang
muncul dari kewajiban saat ini
entitas tertentu untuk mentransfer
aktiva atau
menyediakan jasa
kepada entitas lainnya di masa
depan sebagai hasil dari transaksi
atau kejadian masa lalu.
1.
Merupakan kewajiban saat ini
yang memerlukan penyelesaian
dengan kemungkinan transfer

6

2.

masa depan atau penggunaan kas,
barang, atau jasa.
Merupakan kewajiban yang tidak
dapat dihindari.
Transaksi atau kejadian lainnya
yang menciptakan kewajiban itu
harus telah terjadi.
Karena
kewajiban
melibatkan pengeluaran aktiva
atau jasa di masa depan, maka
salah satu karateristik yang sangat
penting adalah tanggal dimana
kewajiban itu harus dibayarkan.
Kewajiban yang jatuh tempo saat
ini harus diselesaikan secara tepat
waktu dan dalam kegiatan bisnis
yang biasa jika operasi akan
dilanjutkan. Kewajiban dengan
tanggal jatuh tempo yang lebih
lama bukan sebagai pedoman,
namun merupakan klaim atas
sumber daya perusahaan saat ini.
Karena itu berada dalam kategori
yang sedikit berbeda. Karateristik
ini menimbulkan pembagian dasar
kewajiban menjadi kewajiban
lancar dan hutang jangka panjang.
Secara definisi kewajiban
atau hutang adalah sesuatu yang
memberikan beban kewajiban bagi
pemilik di masa depan di mana
pembayarannya dilakukan dengan
mengorbankan asset.
Tiga karateristik utama kewajiban
utang adalah :
a. Entitas memunyai kewajiabn
masa kini
b. Kewajiabn adalah suatu tugas
atau tanggung jawab untuk
bertindak atau melaksanakan
sesuatu dengan cara tertentu.
c. Kewajiban dapat di paksakan
menurut
hukum
sebagai
konsekuensi
dari
kontrak
mengikat
atau
peraturan
perundangan.
Prosedur audit hutang usaha
adalah sebagai berikut :
1.
Mengusut saldo utang usaha
yang tercantum di neraca ke saldo
akun
hutang
usaha
yang

4.

5.

6.

bersangkutan ke dalam buku
besar.
2. Menghitung kembali saldo
akun hutang usaha di buku
besar.
3. Mengusut awal saldo hutang
usaha ke kertas kerja tahun
yang lalu.
Melakukan
review
terhadap
mutasi luar biasa dalam jumlah
dan sumber posting dalam akun
hutang usaha.
Mengusut posting pendebitan dan
pengkreditan akun hutang usaha
ke jurnal yang bersangkutan.
Melakukan rekonsiliasi buku
pembantu hutang usaha dengan
akun kontrol hutang usaha di
buku besar.
1.3 Penyajian
Laporan
Keuangan
1.3.1
Pengertian
Laporan Keuangan
Menurut Donald E. Kieso
dan teman-teman (2008:2),
Laporan keuangan merupakan
sarana
pengkomunikasian
informasi keuangan utama
kepada pihak-pihak di luar
perusahaan.
Laporan
ini
menampilkan
sejarah
perusahaan
yang
dikuantifikasikan dalam nilai
moneter. Laporan keuangan
(financial statements) yang
sering disajikan adalah (1)
neraca, (2) laporan laba-rugi,
(3) laporan arus kas, (4)laporan
ekuitas pemilik pemegang
saham. Selain itu, catatan atas
laporan
keuangan
dan
pengungkapan juga merupakan
bagian integral dari setiap
laporan keuangan.Sedangkan
menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005, laporan
keuangan merupakan laporan
terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi –
transaksi yang dilakukan oleh
suatu entitas pelaporan.
Akuntansi
keuangan
menengah
berbasis
PSAK
(2014:62), menyebutkan bahwa

7

Laporan
Posisi
Keuangan
(Neraca), yang serimg kali disebut
sebagai
potret
perisahaan,
merupakan laporan akuntansi yang
menunjukkan
posisi
asset,
liabilitas, dan ekuitas pada akhir
suatu periode. Laporan laba rugi
komprehensif terdiri dari dua
bagian besar, yaitu laba rugi
bersih, yang secara tradisional
merupakan laporan laba rugi
(income
statement)
dan
pendapatan komprehensif lain.
Laporan laba rugi komprehensif
adalah laporan akuntansi yang
menunjukkan kinerja operasional
perusahaan selama satu periode,
yaitu laba (rugi) neto saat
pendapatan (beban) melebihi
beban (pendapatan). Dua laporan
berikutnya menyajikan informasi
yang mendetail dari dua akun
neraca yaitu ekuitas dan kas.
Melalui
penyajian
informasi
mengenai
hal-hal
yang
memengaruhi perubahan ekuitas
dalam satu periode, laporan
perubahan ekuitas menunjukkan
detail perubahan yang terjadi,
seperti setoran modal atau
perolehan laba neto. Ekuitas yang
dilaporkan disesuaikan dengan
bentuk entitas, yang dapat
diringkas sebagai berikut:
Bentuk entitas

Komponen ekuitas

Perseroan terbatas

Modal saham
Agio saham
Saldo saham

Perusahaan

persekutuan,

perusahaan perseorangan

firma,

Modal (nama pemilik)
Saldo laba

Laporan berikutnya, yaitu
laporan arus kas, memperlihatkan
sumber
arus
kas
masuk
dan
penggunaaan
arus
kas
keluar
perusahaan, yang terpusat pada tiga
aktivias utama perusahaan, yaitu
operasional, investasi, dan pendanaan.
Terakhir, catatan atas laporan keuangan
merupakan pengungkapan (disclosure),
baik yang bersifat keuangan, dari akunakun yang dilaporakan atau peristiwa
yang dihadapi oleh peristiwa yang
dapat memengaruhi posisi dan kinerja

keuangan perusahaan, sehingga sering
kali ditekankan bahwa catatan atas
laporan keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan.
Untuk akutansi komersil,
laporan keuangan dibuat untuk
menyediakan
informasi
yang
menyangkut posisi keuanagan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi para
pemakai dalam proses pengambilan
keputusan.
Untuk
kasus
akuntansi
pemerintahan di Indonesia seperti yang
telah diatur dalam PP 24 Tahun 2005,
tujuan laporan keuanagan pemerintah
adalah menyajikan informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan
dan menunjukkan akuntabilitas entitas
pelaporan atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dengan :
a.
Menyediakan informasi mengenai
posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas dana
pemerintah.
b. Menyediakan informasi mengenai
perubahan
sumber
daya
ekonomi,
kewajiban,
dan
ekuitas dana pemerintahan.
c.
Menyediakan informasi mengenai
sumber,
alokasi
dan
penggunaaan sumber daya
ekonomi.
d. Menyediakan informasi mengenai
ketaatan realisasi terhadap
anggarannya.
e.
Menyediakan informasi mengenai
cara entitas pelaporan mendanai
aktivitasnya dan memenuhi
kebutuhan kasnya.
f.
Menyediakan informasi mengenai
potensi pemerintahan untuk
membiayai
penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan.
g. Menyediakan informasi yang
berguna
untuk
mengevaluasi
kemampuan entitas pelaporan
dalam mendanai aktivitasnya.
Untuk
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
tersebut,
laporan keuangan suatu entitas
harus mengandung 7 ember-unsur
yang dapat memenuhi tujuan

8
Tabel 4.1.3 Laporan Arus Kas Tahun 2014 dan Tahun 2015.

tersebut. Berikut diberikan bagan
perbandinagn mengenai unsurunsur laporan keuangan menurut
berbagai referensi serta laporan
keuangan terkait.
ANALISIS
PEMBAHASAN

URAIAN

Aru s Ka s Da ri Ak ti vi ta s
O pe ra s i
Aru s Ma s u k
P en erim aan Fasilit as
Rum k it al
P en erim aan
Adm in ist rasi
P en erim aan Jasa
T en aga
Keseh at an
P en erim aan Biay a
P em erik saan M edik dan

DAN

P en un jan g
P en erim aan Bek al
Keseh at an Di Ruan gan
P en erim aan Jasa Ban k
dan
Giro
P en erim aan Dari P ajak
P en erim aan Lain -lain :
In st alasi Farm asi
Un it Kh usus
P en erim aan Lain -lain
Aru s Ka s Ke l u a r
Op erasio n al Yan k es
P em elih araan
(t idak t erk ait den gan
p asien
Din as)
P en y et o ran P ajak
In v est asi dan
P en in gk at an
Kem am p uan SDM
Aru s Ka s da ri Ak ti vi ta s
Pe n da n a a n
Aru s Ka s Ma s u k
P ero leh an P in jam an
Aru s Ka s Ke l u a r
P em bay aran P o k o k
P in jam an
Kas dan Set ara Kas Awal
Jum lah Saldo Kas

Tabel 4.1Neraca Per 31 Desember 2014 dan 2015
Uraian

Tahun 2014

Tahun 2015

Aktiva
Aktiva Lancar
Kas dan Bank
Piutang pelayanan
Persediaan
Uang muka kerja
Jumlah aktiva lancar

8.627.597.726
723.524.212
9.467.195.259
18,818,317,197

8.579.262.021
10.983.023.872
695.969.053
20.258.254.946

Aktiva Tidak Lancar
Tanah
Peralatan dan mesin
Gedung dan bangunan
Akumulasi Penyusutan

1.794.702.325
22.940.559.187
17.185.042.285
(6.522.466.082)

1.794.702.325
24.794.590.945
18.469.733.122
(6.761.759.889)

Jumlah aktiva tetap

35.397.837.715

38.297.266.503

Jumlah Aktiva

.

KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban lancar
Utang usaha
Uang muka pasien
Pendapatan diterima dimuka
Beban yang masih harus dibayar
Utang Pajak
Jumlah
Modal
Modal tidak terikat
Modal bersih terikat temporer
Modal bersih terikat permanen
Jumlah

.�

.

58.555.521.449

Jumlah Kewajiban dan
Ekuitas

.

.

.

.

.�

.�

I

58.555.521.449

1
PENDAPATAN
Pe n da pa ta n Us a h a Da ri
J a s a La y a n a n
P en dap at an
Fasilit as Rum k it al
P en dap at an
Adm in ist rasi
P en dap at an Jasa
T en aga Keseh at an
P en dap at an Biay a
P em erik saan M edik
dan P en un jan g
P en dap at an Bek al
Keseh at an Di
Ruan gan
In v est asi
Pe n da pa ta n Us a h a
La i n n y a
J u m l a h Pe n da pa ta n
B EB AN
B e ba n La y a n a n
Beban Op erasio n al
Yan k es
Beban
P em elih araan
Beban In v est asi
Dan P en in gk at an
Beban P en y et o ran
P ajak
J u m l a h B e ba n La y a n a n
B e ba n La i n n y a
J u m l a h B e ba n
S u rpl u s (De fi s i t)

2

T AHUN
2015

KENAIKAN/
P ENURUNAN
JUM LAH
4

3

II
3 0 3 .4 1 5 .0 7 5 .0 0

3 0 5 .8 3 2 .6 4 9 .0 0

2 .4 1 7 .5 7 4 .0 0

0

1 .2 1 2 .5 9 9 .3 2 4 .0 0

6 9 4 .3 1 9 .5 0 0 .0 0

(5 1 8 .2 7 9 .8 2 4 .0 0 )

4

5 .2 8 1 .7 2 0 .6 0 1 .0 0

4 .0 1 2 .0 2 9 .6 1 5 .0 0

(1 .2 6 9 .6 9 0 .9 8 6 .0 0 )

2

1 .2 5 6 .2 1 2 .2 5 8 .0 0

8 8 2 .8 0 8 .5 2 9 .0 0

(3 7 3 .4 0 3 .7 2 9 .0 0 )

2

1 .8 4 0 .1 6 3 .2 4 4 .0 0

7 2 5 .3 8 5 .0 5 7 .0 0

(1 .1 1 4 .7 7 8 .1 8 7 .0 0 )

6

1 .1 5 0 .8 9 7 .3 2 8 .0 0
1 1 .0 4 5 .0 0 7 .8 3 0 .0 0

3 2 .8 4 0 .0 7 2 .9 6 1 .0 0

3 1 .6 8 9 .1 7 5 .6 3 3 .0 0

3 9 .4 6 0 .4 4 8 .3 1 1 .0 0

2 8 .4 1 5 .4 4 0 .4 8 1 .0 0

9
7

1 1 .2 0 5 .1 3 4 .3 6 2 .0 0

3 8 .4 6 0 .5 5 3 .0 0 0 .0 0

2 7 .2 5 5 .4 1 8 .6 3 8 .0 0

7

5 0 4 .1 6 0 .9 1 4 .0 0

4 .0 4 6 .3 0 6 .6 3 6 .0 0

3 .5 4 2 .1 4 5 .7 2 2 .0 0

8

1 .0 2 2 .9 7 5 .2 4 7 .0 0

6 .7 6 7 .4 4 1 .9 5 1 .0 0

5 .7 4 4 .4 6 6 .7 0 4 .0 0

8

6 1 4 .9 8 5 .4 6 8 .0 0

3 .3 8 9 .7 4 6 .9 3 3 .0 0

2 .7 7 4 .7 6 1 .4 6 5 .0 0

8

5 4 .2 1 6 .1 5 4 .9 1 2 .0 0

1 1 .7 9 5 .1 4 9 .5 9 9 .0 0

4 2 .4 2 1 .0 0 5 .3 1 3 .0 0

7

5 4 .2 1 6 .1 5 4 .9 1 2 .0 0
(4 3 .1 7 1 .1 4 7 .0 8 2 .0 0 )

1 1 .7 9 5 .1 4 9 .5 9 9 .0 0
2 7 .6 6 5 .2 9 8 .7 1 2 .0 0

4 2 .4 2 1 .0 0 5 .3 1 3 .0 0
(1 4 .0 0 5 .5 6 4 .8 3 2 .0 0 )

7

Sumber : diolah dari buku kas bank RSMC tahun 2014 dan 2015

4 6 5 .5 8 7 .8 3 3

25,

6 4 4 .5 6 9 .2 2 7

1 7 7 .8 3 2 .9 3 8

21,

5 .2 8 1 .7 2 0 .6 0 1

4 .0 1 2 .0 2 9 .6 1 5

1 .2 6 0 .6 9 0 .9 8 6

23,

1 .2 5 6 .2 1 2 .2 5 8

8 8 2 .8 0 8 .5 2 9

3 7 3 .4 0 3 .7 2 9

29

1 .8 4 0 .1 6 3 .2 4 4

7 2 5 .3 8 5 .0 5 7

1 .1 1 4 .7 7 8 .1 8 7

60,

1 .1 2 4 .3 8 5

1 0 .2 7 4 .8 9 5

9 .1 5 0 .5 1 0

89,

7 8 3 .8 2 6 .6 3 2

2 .5 2 6 .1 5 5 .6 1 6

1 .7 4 2 .3 2 8 .9 8 4

5 0 4 .9 8 2 .8 3 3
6 7 .1 0 6 .3 3 4
1 .1 5 0 .8 9 7 .3 2 8

7 8 4 .6 0 0 .5 9 7
3 2 .8 4 0 .0 7 2 .9 6 1

2 7 9 .6 1 7 .7 6 4
3 1 .6 8 9 .1 7 5 .6 3 3

35,
0%
96,

1 8 .6 1 1 .0 0 3 .5 0 6
1 .0 7 6 .6 4 2 .8 0 2

4 2 .3 9 7 .4 8 7 .6 9 2
5 .6 9 4 .6 9 7 .0 3 7

2 3 .7 8 6 .4 8 4 .1 8 6
4 .6 1 8 .0 5 4 .2 3 5

56,
81,

1 .1 9 3 .0 0 1 .1 9 7
1 .9 5 6 .5 1 4 .6 3 6

3 .7 0 6 .9 9 3 .1 9 9
6 .9 0 5 .0 0 8 .4 9 5

2 .5 1 3 .9 9 2 .0 0 2
4 .9 4 8 .4 9 3 .8 5 9

67,
71,

3 .9 1 5 .2 3 1 .7 7 8

6.093.596.907

2 .1 7 8 .3 6 5 .1 2 9

35,

3 .7 1 4 .0 6 0 .9 0 4

3.468.963.357

2 4 5 .0 9 7 .5 4 7

7 ,0

4 3 .9 9 4 .1 1 6 .8 2 0

URAIAN

1

Tabel 4.1.2 Laporan Aktifitas Tahun 2014 dan Tahun 2915
T AHUN
2014

1 .3 5 3 .6 3 8 .3 8 6

8 2 2 .4 0 2 .1 6 3

112.046.281.570 75.403.053.522

2014.
NO

III

2

P ENERIM AAN
KODE M A

RENCANA

%

REALISASI

3

4

5

6

6 .0 1 0 .5 0 0 .0 0 0

1 7 ,1 2

FASILIT AS RS

% REAL
7

5 .5 7 1 .0 8 7 .2 4 1

1.

Kam ar Rawat Jalan

423211

2 .2 0 8 .0 0 0 .0 0 0

2 .1 8 7 .0 6 0 .3 2 1

2.

Kam ar Rawat In ap

423211

2 .5 5 0 .0 0 0 .0 0 0

2 .1 4 4 .1 6 9 .6 4 5

3.

Kam ar Bersalin

423211

4 6 .8 0 0 .0 0 0

4 4 .9 3 5 .0 8 9

4.

Kam ar Op erasi

423211

8 7 7 .2 0 0 .0 0 0

8 7 5 .1 2 6 .3 2 8

5.

ICU

423211

9 2 .4 0 0 .0 0 0

8 7 .1 8 9 .5 5 8

6.

Am bulan

423211

3 3 .0 0 0 .0 0 0

3 2 .3 5 5 .0 0 0

7.

Kam ar Jen azah

423211

1 2 .0 0 0 .0 0 0

1 0 .9 1 2 .5 0 0

8.

Keret a Jen azah

423211

0

0

9.

Lap an gan P ark ir

423211

6 .3 0 0 .0 0 0

6 .0 0 0 .0 0 0

1 0 . Fasilit as Lain -lain
(k an t in , wart el, dll)
JASA ADM INIST RASI

423211

1.

Am in ist rasi RI

423211

8 5 1 .1 3 6 .0 0 0

8 4 8 .4 5 9 .8 7 7

2.

Adm in ist rasi RJ

423211

4 5 0 .0 0 0 .0 0 0

4 4 8 .7 7 9 .3 1 5

423211

5 6 5 .2 0 0 .0 0 0

3.
Adm in ist rasi Lain lain
JASA T ENAGA
KESEHAT AN
1.
Jasa Do k t er Rawat
Jalan
2.
Jasa Do k t er Rawat
In ap
3.
T in dak an M edis
Rawat Jalan
4.
T in dak an M edis
Rawat In ap
5.
AsKep Rawat Jalan
6.

%

1 .8 1 9 .2 2 6 .2 1 9

Marinir Cilandak

Sumber : diolah dari laporan kas bank RSMC tahun 2014 dan 2015

URAIAN

KENAIKAN/
P ENURUNAN
JUM LAH

Tabel 4.1.4 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target PenerimaanTahun Anggaran

46.760.371.850
46.760.371.850

-

T AHUN
2015

Sumber : Laporan Arus Kas Tahun 2014 dan Tahun 2015 Rumah Sakit

1.839.310.284
4.046.306.636
1.216.052.098
1.303.733.648
3.389.746.933
. � . �. ��

2.901.400.714
504.160.914
13.574.365.100
36.621.242.716
614.985.468
.
.
.�

T AHUN
2014

1 8 4 .0 0 0 .0 0 0
1 .8 6 6 .3 3 6 .0 0 0

1 0 .8 8 9 .5 2 0 .0 0 0

9 2 ,7

1 8 3 .3 3 8 .8 0 0
5 ,3 2

1 .8 6 0 .0 2 3 .0 3 5

9 9 ,7

5 6 2 .7 8 3 .8 4 3
3 1 ,0 2

1 0 .6 8 2 .2 2 0 .0 1 4

423216

2 .5 0 8 .0 0 0 .0 0 0

2 .3 2 7 .3 0 4 .7 6 1

423216

4 .1 5 2 .0 0 0 .0 0 0

4 .1 4 9 .9 1 9 .3 8 0

423216

4 7 5 .2 0 0 .0 0 0

4 7 1 .7 4 9 .5 8 8

423216

6 8 4 .0 0 0 .0 0 0

6 7 6 .4 0 6 .9 4 5

423216

6 2 5 .2 0 0 .0 0 0

6 2 0 .4 3 2 .2 0 4

AsKep Rawat In ap

423216

1 .6 8 0 .0 0 0 .0 0 0

1 .6 6 8 .5 0 2 .0 7 4

7.
Asuh an Gizi Rawat
Jalan
8.
Asuh an Gizi Rawat
In ap
9.
Jasa P en un jan g
Lain n y a

423216

360

0

423216

360

1 2 9 .5

423216

7 6 4 .4 0 0 .0 0 0

7 6 7 .7 7 5 .5 6 2

Pada tabel 4.1.4 dapat
dilihat bahwa Secara garis besar,
Rumah Sakit Marinir Cilandak
mencapai target dalam pendapatan.
Laporan Realisasi Anggaran Rumah
Sakit Marinir Cilandak tahun

9 8 ,1

68,

0%

9

anggaran
2014
mencapai
Rp.34.237.076.486,- atau mencapai
97,5% belum mencapai target
sebesar Rp. 35.100.000.000,-. Dalam
hal penyerapan anggaran, Rumah
Sakit Marinir Cilandak belum
mencapai lebih dari 95% dari total
belanja yang di anggarkan karena ada
beberapa kegiatan yang belum
terlaksana.
Kendala yang dihadapi
dalam pelaporan keuangan Rumah
Sakit Marinir Cilandak adalah masih
minimnya
kebijakan
yang
menguatkan
pelaporan,
seperti
kebijakan depresiasi asset, kebijakan
penghapusan
piutang
yang
mempunyai umur piutang lebih dari 5
tahun
dan
kebijakan
lainnya.
Penyerapan anggaran belum bisa
mencapai 100% karena adanya
beberapa pos yang tidak terserap
seperti belanja untuk bencana alam
dan beberapa belanja yang berada
dibawah
perkiraan
anggaran.
Keterangan penyerapan anggaran
yang dibawah 96% ada pada tabel
4.1.4 tentang ikhtisar realisasi
Penerimaan.

11.036.953.306,163.219.298,-.

Menurut P enelitian
552.250.390
11.045.007.830
11.597.258.220
-560.304.914

11.036.953.306

Pada tahun 2014 kas masuk dari
piutang yang tertagih adalah sebesar
Rp 10.873.734.008,- atau sebanyak
93,76%, nilai piutang yang siap
ditagih
yaitu
sebesar
Rp
11.597.258.220,- , sedangkan menurut
penelitian kas masuk dari Efektifitas
yang tertagih dapat dinaikkan sebesar
95,16% atau naik 1,40% apabila
Rumah Sakit dapat menetapkan
syarat pembayaran yang ketat dalam
bentuk batas waktu pembayaran
yang pendek, pembebanan yang berat
pada piutang yang terlambat maka
kas Rumah Sakit dapat mencapai Rp

naik

Rp

Tabel 4.3 Penerimaan Penagihan Piutang Tahun 2015

Tabel 4.2 Penerimaan Penagihan Piutang 2014
Uraian
Aktual Rumah Sakit
P iutang Awal
552.250.390
P iutang (jasa layanan)
11.045.007.830
P iutang yang siap di
11.597.258.220
tagih
P iutang akhir
-723.524.212
P iutang yang tertagih
10.873.734.008
Efektifitas
penagihan
93,76%
(% )

atau

95,16%

Uraian

Aktual Rumah Sakit

Menurut Penelitian

Piutang Awal
Piutang (jasa layanan)

723.524.212
39.460.448.311

723.524.212
39.460.448.311

Piutang yang siap 40.183.972.523
ditagih
Piutang akhir
-10.983.023.872
Piutang yang tertagih
29.200.948.651
Efektifitas penagihan
86,24%
(%)

40.183.972.523
-10.838.923.713
29.345.048.810
86,31%

Selisih
-

144.100.159
144.100.159
0,07%

Pada tahun 2015 kas masuk dari
piutang yang tertagih adalah sebesar
Rp 29.200.948.651,- atau sebanyak
86,24%, nilai piutang yang siap
ditagih
yaitu
sebesar
Rp
40.183.972.523,,
sedangkan
menurut penelitian kas masuk dari
piutang
yang
tertagih
dapat
dinaikkan sebesar 86,31% atau naik
0,07% apabila Rumah Sakit dapat
menjalankan kebijakan secara aktif
artinya
Rumah
Sakit
harus
mengeluarkan uang yang lebih besar
untuk
membiayai
aktifitas
pengumpulan piutang dengan cara ini
piutang yang ada akan lebih cepat
tertagih sehingga akan memperkecil
jumlah piutang Rumah Sakit,
sebaliknya jika Rumah Sakit
menggunakan kebijakan pasif, maka
pengumpulan piutang akan lebih
lama, sehingga jumlah piutang
Rumah Sakit akan lebih besar.
Dengan menggunakan kebijakan
aktif, maka kas Rumah Sakit dapat
mencapai Rp 29.345.048.810,- atau
naik Rp 144.100.159,-.
Tabel 4.1 Perputaran piutang Per Desember 2014 dan 2015 (dalam Rp)
T ahun

2014
2015

Piutang A w al
Januari

Piutang A khir
D esember

Rata-rata Piutang

Perp utaran
Piutang

552.250.390
723.524.212

723.524.212
29.200.948.651

637.887.301
14.962.236.432

17 kali
1,9 kali

Berdasarkan
tabel
dan
perhitungan diatas, dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. pada tahun 2014 rata-rata perputaran
piutang Rrumah Sakit Marinir
Cilandak adalah sebesar Rp
637.887.301,- dengan perputaran

Periode
Pengump ulan
Piutang
21 hari
192 hari

10

piutang sebanyak 17 kali, artinya
dalam satu tahun dengan rata-rata
penagihan piutang 21 hari, maka
jumlah kas yang mungkin akan
diterima oleh Rumah Sakit Marinir
Cilandak adalah sebanyak 17 kali
dalam tahun tersebut. Dampak dari
perputaran piutang yang cepat
tersebut
memicu
terjadinya
pertambahan kas Rumah Sakit yang
cepat karena banyak piutang yang
telah jatuh tempo dan dibayarkan.
b. Pada tahun 2015 rata-rata
perputaran piutang Rumah Sakit
Marinir Cilandak adalah sebesar Rp
14.962.236.432,- dengan perputaran
piutang sebanyak 1,9 kali, artinya
dalam satu tahun dengan rata-rata
penagihan piutang 192 hari, maka
jumlah kas yang mungkin akan
diterima oleh Rumah Sakit Marinir
Cilandak adalah sebanyak 1,9 kali
dalam tahun tersebut. Penurunan
perputaran piutang disebabkan oleh
lamanya penagihan piutang dan
sedikitnya piutang yang terbayarkan
sehingga menyebabkan kas yang
masuk ke perusahaan menjadi
terhambat.
Berdasarkan
analisis
diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat perputaran piutang di
Rumah Sakit Marinir Cilandak
setiap
tahun
berfluktuatif.
Perputaran piutang tertinggi terjadi
pada tahun 2014 sebanyak 17 kali
dengan lama perputaran 21hari. Dan
perputaran piutang terendah terjadi
pada tahun 2015 yaitu 1,9 kali
dengan lama perputaran 192 hari
karena salah satu penyebab tingkat
perputaran piutang rendah karena
adanya peningkatan jumlah pasien
pengguna BPJS ataupun asuransi
lainnya yang berlebihan pada
piutang. Kenaikan jumlah piutang
disebabkan karena Rumah Sakit
maupun puhak BPJS Asuransi
kesehatan memberikan persyaratan

yang mudah kepada pengguna
asuransi maupun BPJS Kesehatan.
Untuk
mengetahui
pengaruh penagihan terhadap arus
kas maupun laporan keuangan
Rumah Sakit dapat dilakukan
dengan membandingkan menurut
Rumah Sakit dengan penelitian
yang dilakukan untuk tahun 2014
dan 2015.
4.1.2
Hutang
Tabel 4.6 Perbandingan Hutang Usaha Per Desember 2014 dan 2015
URAIAN
Saldo Awal Hutang Usaha
P embelian
Hutang Yang Harus Dibayar

2014
1.648.668.806
2.371.280.781
4.019.949.587

%
100%
100%
100%

2015
2.901.400.714
4.740.710.998
7.642.111.712

%
175%
199%
188%

Hutang
Yang
Dibayar
Dengan Kas
Saldo Akhir Hutang Usaha

-1.118.548.873

100%

-5.802.801.428

172%

2.901.400.714

100%

1.839.310.284

266%

Sumber : diolah dari neraca RSMC per 31 desember 2014 dan 2015

Tahun
2014
dijadikan
sebagai
tahun
dasar,
maka
presentasenya adalah 100%. Tahun
2014 pembelian barang adalah
sebesar Rp 2.371.280.781,-. Pada
tahun 2015 pembelian barang
sebesar Rp 4.740.710.998,- atau
naik sebanyak 99%. Kenaikan
pembelian barang atau kebutuhan
Rumah Sakit Marinir Cilandak
desebabkan adanya peningkatan
jumlah pasien yang datang untuk
berobat ke Rumah Sakit Marinir
Cilandak, sehingga bagian seperti
apotik, ruang perawatan maupun
sub bagian lain harus mempunyai
stock sesuai dengan kebutuhan
pasien pada Rumah Sakit Marinir
Cilandak sehingga tidak terjadi
kekurangan ataupun penumpukan di
gudang farmasi maupun penyedia
alat kesehatan lainnya seperti unit
radiologi, urikes, maupun sub di
bagian lainnya.

11
Tabel 4.7 Hutang Yang Dibayar Dengan Kas Per 31 Desember 2014
URAIAN

Saldo
Awal
Hutang Usaha
Pembelian
Hutang
Yang
Harus Dibayar
Saldo
Akhir
Hutang Usaha
Kas Yang di
keluarkan

AKTUAL
RUMAH
SAKIT
1.648.668.806
2.371.280.781

MENURUT
PENELITIAN

SE

4.019.949.587

4.019.949.587

2.901.400.714

1.201.170.874

1.700.229.

1.118.548.873

2.818.778.713

1.700.229.

1.648.668.806
2.371.280.781

Sumber : diolah dari neraca RSMC per 31 desember 2014 dan 2015

Pada tahun 2014 hutang
usaha yang harus dibayar oleh
Rumah Sakit adalah sebesar Rp
4.019.949.587,- dan hutang yang
dibayar dengan kas adalah sebesar
Rp 1.118.548.873,-, sedangkan
menurut penelitian hutang usaha
yang harus dibayar oleh Rumah
Sakit
adalah sebesar Rp
2.818.778.713,- hal ini disebabkan
karena Rumah Sakit menunda
pembayaran hutang. Penundaan
pembayaran hutang usaha tersebut
akan mempengaruhi saldo akhir
hutang dagang menurut Rumah
Sakit
adalah
sebesar
Rp
2.901.400.714,,
sedangkan
menurut penelitian saldo akhir
hutang
usaha
menjadi
Rp
1.201.170.874,-. Saldo akhir hutang
dagang
bertambah
dan
kas
perusahaan tidak berkurang sebesar
Rp 1.700.229.840,Tabel 4.8 Hutang Yang Dibayar Dengan Kas Per 31 Desember 2015
URAIAN
Saldo Awal Hutang Usaha
Pembelian
Hutang Yang Harus Dibayar
Saldo Akhir Hutang Usaha
Kas yang dikeluarkan

AKTUAL RUMAH
SAKIT
2.901.400.714
4.740.710.998
7.232.984.106
7.642.111.712
1.839.310.284

MENURUT
PENELITIAN
2.901.400.714
4.740.710.998
7.232.984.106
6.139.387.199
336.585.771

Sumber : diolah dari neraca RSMC per 31 desember 2014 dan 2015

Pada tahun 2015 hutang
usaha yang harus dibayar oleh
Rumah Sakit adalah sebesar Rp
7.232.984.106,- dan hutang yang
dibayar dengan kas adalah sebesar
Rp 1.839.310.284,-, sedangkan
menurut penelitian hutang usaha
yang harus dibayar oleh Rumah
Sakit
adalah sebesar Rp
336.585.771,- hal ini disebabkan

karena Rumah Sakit menunda
pembayaran hutang. Penundaan
pembayaran hutang usaha tersebut
akan mempengaruhi saldo akhir
hutang dagang menurut Rumah
Sakit
adalah
sebesar
Rp
7.642.111.712,,
sedangkan
menurut penelitian saldo akhir
hutang
usaha
menjadi
Rp
6.139.387.199,-. Saldo akhir hutang
dagang
bertambah
dan
kas
perusahaan tidak berkurang sebesar
Rp 1.502.724.513,-.
4.1.3
Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang
disajikan pada Rumah Sakit Marinir
Cilandak sangat berbeda dengan
pelaporan
perusahaan
pada
umumnya. Informasi tentang arus
kas pada Rumah Sakit Marinir
Cilandak juga sangat berguna bagi
pemakai laporan keuangan, yaitu
sebagai dasar untuk menilai
kemampuan Rumah Sakit dalam
memperoleh dana dan menilai
kemampuan rumah sakit dalam
menggunakan kas tersebut secara
efektif dan efisien.
Laporan keuangan juga
merupakan
sarana
pengkomunikasian
informasi
keuangan utama kepada pihak-pihak
diluar perusahaan. Laporan ini
menampilkan sejarah perusahaan
yang
dikuantifikasi dalam niali
moneter. Laporan keuangan yang
sering disajikan adalah
neraca,
laporan laba-rugi, laporan arus kas,
laporan ekuitas pemilik atau
pemegang saham.

12
Tabel 4.1.2 Laporan Aktifitas Tahun 2014 dan Tahun 2015.
URAIAN

TAHUN
2014

TAHUN
2015

1

2

3

PENDAPATAN
Pendapatan Usaha Dari Jasa
Layanan
Pendapatan Fasilitas
Rumkital

303.415.075

305.832.649

Pendapatan Administrasi

1.212.599.324

694.319.500

Pendapatan Jasa Tenaga
Kesehatan

5.281.720.601

4.012.029.615

Pendapatan Biaya
Pemeriksaan Medik dan
Penunjang

1.256.212.258

882.808.529

Pendapatan Bekal
Kesehatan
Di Ruangan

1.840.163.244

725.385.057

Investasi
Pendapatan Usaha Lainnya
Jumlah Pendapatan

-

-

1.150.897.328

32.840.072.961

11.045.007.830

39.460.448.311

11.205.134.362

38.460.553.000

BEBAN
Beban Layanan
Beban Operasional Yankes
Beban Pemeliharaan

504.160.914

4.046.306.636

Beban Investasi dan
Peningkatan

1.022.975.247

6.767.441.951

Beban Penyetoran Pajak
Jumlah Beban Layanan
Beban Lainnya
Jumlah Beban
Surplus (Defisit)

614.985.468

3.389.746.933

54.216.154.912

11.795.149.599

-

-

54.216.154.912

11.795.149.599

-43.171.147.082

27.665.298.712

Sumber : diolah dari buku kas bank RSMC tahun 2014 dan 2015

Pada tabel 4.1.2 dapat
dilihat bahwa pada tahun 2014 total
kas masuk adalah sebesar Rp
11.045.007.830,dan arus kas
Rumah Sakit setelah dikurangi
pembayaran hutang Rumah Sakit
dan biaya adm dan umum adalah
sebesar
minus
Rp
43.171.147.082,hal
ini
disebabkan karena pengeluaran kas
dari operasional lebih besar dari
kas
masuk
dari
kegiatan
operasional.
Pada tahun 2015 total kas masuk
adalah sebesar Rp 39.460.448.311,atau naik sebnayak 72,00% dari
tahun 2015 dan arus kas Rumah
Sakit setelah dikurangi pembayaran
hutang Rumah Sakit dan biaya adm
dan umum adalah
sebesar Rp
27.665.298.712,- atau naik sebesar
78,24%. Hal ini membuktikan
bahwa setiap
kanaikan
atau
penurunan piutang dan hutang
berpengaruh terhadap penyajian
laporan keuangan dan arus kas.

1.2 Analisis
Deskriptif

Dan Pembahasan

1.2.1 Piutang Usaha
Pada tahun 2014 kas yang
masuk dari piutang yang tertagih
adalah sebesar Rp 10.873.734.008,atau sebanyak 93,76% dari nilai
piutang yang siap ditagih yaitu
sebesar
Rp
11.597.258.220,sedangkan menurut penelitian kas
masuk dari piutang yang tertagih
dapat dinaikan sebesar 95,16% atau
naik 1,40%. Selisih dari kenaikan
nilai piutang tersebut adalah sebesar
Rp.
163.219.298,-,
hal
ini
disebabkan adanya kebijakan kredit
dari BPJS ditinjau dari rata-rata
pengumpulan
piutang
yang
menunjukkan kurang dari batas
yang telah ditentukan yaitu 15 hari.
Akan tetapi terdapat masalah dalam
pengumpulan
dokumen
klaim
terkait obat-obatan diluar paket
BPJS yang memerlukan waktu lama
dalam proses verivikasinya oleh
pihak BPJS, sehingga melebihi
periode pengumpulan piutang yang
telah terhitung
Efektifitas
penagihan
piutang pada tahun 2014 adalah
sebesar 95,16%, itu menunjukan
hasil yang baik karena sudah
memenuhi
standar
keefektifan
penagihan piutang yaitu sebesar
75%.
Dari data di atas juga dapat
kita ketahui bahwa penerimaan
piutang
dapat
mempengaruhi
penerimaan kas perusahaan, yaitu
penerimaan yang seharusnya bisa
didapat sebesar Rp11.036.953.306,namun hanya bisa diterima sebesar
Rp 10.873.734.008,- dalam hal ini
juga
mempengaruhi
penyajian
laporan keuangan pada Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
Tahun 2015 :
Pada tahun 2015 kas yang masuk
dari estimasi piutang yang tertagih
adalah sebesar Rp 29.200.948.651,atau sebanyak 72,66% dari nilai

13

piutang yang siap ditagih yaitu
sebesar
Rp
40.183.972.523,sedangkan menurut penelitian kas
yang masuk dari piutang yang
tertagih dapat dinaikan sebesar
73,02% atau naik 0,36%. Selisih
dari kenaikan tersebut adalah
sebesar Rp. 144.100.159,- hal ini
disebabkan oleh adanya kenaikan
jumlah pasien pengguna asuransi
BPJS maupun pengguna asuransi
lainnya berobat ke Rumah Sakit
Marinir Cilandak. Sedangkan untuk
kebijakan kredit dari BPJS ditinjau
dari rata-rata pengumpulan piutang
yang menunjukkan kurang dari
batas yang telah ditentukan yaitu 15
hari masih sama.
Efektifitas penagihan
piutang pada tahun 2014 adalah
sebesar 86,31%, itu menunjukan
hasil yang baik karena sudah
memenuhi
standar
keefektifan
penagihan piutang yaitu sebesar
75%.
Dari data di atas juga
dapat
kita
ketahui
bahwa
penerimaan
piutang
dapat
mempengaruhi penerimaan kas
perusahaan, yaitu penerimaan yang
seharusnya bisa didapat sebesar Rp
29.345.048.810,- namun hanya bisa
diterima
sebesar
Rp
29.200.948.651,-. dalam hal ini juga
mempengaruhi penyajian laporan
keuangan pada Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
4.1.1
Hutang Usaha
Pada tahun 2014 hutang usaha yang
harus dibayar oleh Rumah Sakit
adalah sebesar Rp 4.019.949.587,dan hutang yang harus dibayar
dengan kas Rumah Sakit adalah
sebesar
Rp
1.118.548.873,-,
sedangkan
menurut
penelitian
hutang usaha yang dibayar oleh
Rumah Sakit adalah sebesar Rp
2.818.778.713,-, terdapat selisih
sebesar Rp 1.700.229.840,- hal ini

disebabkan kerena Rumah Sakit
Marinir
Cilandak
menunda
pembayaran hutang karena dana
yang tersedia tidak cukup untuk
pembayaran hutang melainkan dana
tersebut akan digunakan untuk
operasional Rumah Sakit lainnya.
Penundaan pembayaran hutang
usaha tersebut akan mempengaruhi
saldo akhir hutang usaha yang
menurut Rumah Sakit adalah
sebesar
Rp
2.901.400.714,sedangkan menurut penelitian saldo
akhir hutang usaha menjadi Rp
1.201.170.874,-. Saldo akhir hutang
usaha berkurang dan kas Rumah
Sakit tidak bertambah sebesar Rp
1.700.229.840,-.Dari data diatas
dapat diketahui bahwa pembayaran
hutang usaha mempengaruhi kas
dan penyajian laporan keuangan.
Tahun 2015 :
Pada tahun 2015 hutang usaha yang
harus dibayar oleh Rumah Sakit
adalah sebesar Rp 7.232.984.106,dan hutang yang harus dibayar
dengan kas Rumah Sakit adalah
sebesar
Rp
1.839.310.284,-,
sedangkan
menurut
penelitian
hutang usaha yang dibayar oleh
Rumah Sakit adalah sebesar Rp
7.232.984.106,- terdapat selisih
sebesar Rp 1.502.724.513,- hal ini
disebabkan adanya perubahan harga
pada salah satu tagihan. Oleh karena
itu pihak Rumah Sakit tidak mau
membayar tagihan tersebut sebelum
tagihan direvisi sesuai dengan harga
awal. Pembayaran hutang usaha
tersebut akan mempengaruhi saldo
akhir hutang usaha menurut Rumah
Sakit
adalah
sebesar
Rp
7.642.111.712,- sedangkan menurut
penelitian saldo akhir hutang usaha
menjadi Rp 6.139.387.199,-. Saldo
akhir hutang usaha berkurang dan
kas Rumah Sakit tidak bertambah
sebesar Rp 1.502.724.513,-.
5 Dari data diatas dapat diketahui
bahwa pembayaran hutang usaha

14

mempengaruhi pengeluaran kas
Rumah Sakit juga penyajian laporan
keuangan. Jika pembayaran hutang
usaha ditunda maka kas tidak
berkurang,
tetapi
apabila
pembayaran hutang usaha dilakukan
tepat waktu maka kas akan banyak
dikeluarkan.
5.1.1

Laporan Keuangan

Laporan Keuanagan adalah
bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang
menunjukan aliran masuk dan
keluar uang (kas) perusahaan.
Informasi arus kas berguna sebagai
indikator jumlah arus kas pada masa
yang akan datang, serta berguna
untuk menilai kecermatan atas
taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya.
Laporan keuangan juga
manejadi alat pertanggungjawaban
arus kas masuk dan arus kas keluar
selama periode pelaporan. Apabila
dikaitkan dengan laporan keuangan
lainnya,
laporan
arus
kas
memberikan
informasi
yang
bermanfaat bagi pengguna laporan
dalam mengevaluasi perubahan
kekayaan bersih/ekuitas dana suatu
entitas pelaporan dan struktur
keuangan..
Berdasarkan
data,
untuk
aktivitas piutang usaha di Rumah
Sakit Marinir Cilandak pada periode
2014, piutang rata-rata yang
dihasilkan dalam satu tahun
(periode akuntansi) adalah
Rp
637.887.301,- dan terjadi perputaran
piutang selama satu tahun adalah 17
kali
dengan
rata-rata
lama
penagihan piutang selama 21 hari.
Jika persyaratan kredit ( Credit term
)yang berlaku di Rumah Sakit
Marinir Cilandak adalah 2/10,n/30,
maka dilihat dari perhitungan
tersebut aktivitas penagihan yang

dilakukan
menejemen
dapat
dikatakan berjalan belum efektif.
Pada periode 2015 piutang ratarata yang dihasilkan adalah Rp
14.962.236.432,- dan perputaran
piutangnya adalah 1,9 kali dengan
rata-rata lama penagihan piutang
adalah 192 hari. Apabila masih
menggunakan persyaratan kredit
yang sama yaitu 2/10,n/30 berarti
belum efektif aktivitas penagihan
yang dilakukan oleh manajemen.
Dari penelitian diatas, maka
penagihan piutang dan hutang akan
mempengaruhi penyajian laporan
keuangan pada Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
KESIMPULAN DAN
SARAN
1.1

Kesimpulan
Berdasarkan analisis penelitian
tentang Audit Piutang Dan Hutang
Terhadap
Penyajian
Laporan
Keuangan
Pada Rumah Sakit
Marinir Cilandak yang dilakukan
menggunakan data bulanan dari
laporan keuangan tahun 2014
sampai dengan 2015 diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Piutang usaha yang tertagih
pada tahun 2014 sebesar Rp
10.873.734.008,- dan di tahun
2015 adalah sebesar Rp
29.200.948.651,- . Kenaikan
piutang dagang dari tahun
2014 sampai 2015 adalah
37,2% . Hal ini dikarenakan
meningkatnya pasien yang
datang berobat di Rumah
Sakit Marinir Cilandak.
Berdasarkan
hasil
perhitungan diperoleh hasil
bahwa semakin cepat piutang
yang tertagih maka semakin
beasr kemungkinan kas yang
akan diperoleh sehingga
penerimaan kas tersebut bisa
digunakan untuk kelancaran

15

2.

kegiatan operasional Rumah
Sakit.
Hutang Rumah Sakit selalu
mengalami kenaikan. Pada tahun
2014
adalah
sebesar
Rp
1.648.668.806,- tahun 2015 Rp
2.901.400.714,mengalami
kenaikan sebesar 56,82%. Hal ini
dikarenakan adanya peningkatan
pada hutang lain-lain dan hutang
pajak. Hutang lain-lain meningkat
dikarenakan adanya penambahan
inventaris kamtor dan pembangunan
gedung yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh Tim Akreditasi
Rumah Sakit Marinir Cilandak.
Kenaikan hutang pajak dikarenakan
adanya kenaikan dalam piutang
sehingga pajak keluaran ikut
meningkat. Dengan meninkatnya
hutang Rumah Sakit maka akan
berpengaruh terhadap penyajian
laporan keuangan pada Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
3. Saldo akhir pada laporan arus
kas tahun 2014 adalah sebesar Rp
43.994.116.820,- dan tahun 2015
sebesar Rp 112,046.281.570,- arus
kas
naik39,26%.
Hal
ini
dikarenakan pengeluaran kas lebih
sedikit sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi penyajian laporan
keuangan pada Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
1.2

Saran

Berdasarkan analisis
penelitian tentang Audit Piutang
Dan Hutang Terhadap Penyajian
Laporan Keuangan Pada Rumah
Sakit Marinir Cilandak
yang
dilakuakan,
maka
penulis
memberikan saran dengan harapan
dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan lebih lanjut bagi
manajemen Rumah Sakit Marinir
Cilandak. Adapun saran yang dapat
ditulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk
meningkatkan
penerimaan kas dari piutang maka

Rumah Sakit harus mempunyai
jadwal umur piutang yang jelas,
sehingga perputaran piutang dapat
lebih cepat sehingga dana Rumah
Sakit yang diinvestasikan dalam
piutang tidak terlalu besar.
2. Rumah Sakit harus mempunyai
safety stock yang cukup sehingga
apabila
ada
barang
yang
dikembalikan (return) saldo stock
masih cukup. Jika pembeliaan
obat-obatan dan peralatan medis
meningkat maka hutang dagang
perusahaan pun akan meningkat
dan perputaran persediaan yang
tidak lancar akan dapat menganggu
arus kas pada Rumah Sakit.
3. Rumah Sakit harus melakukan
pengendalian
internal
dengan
menyusun sebuah anggaran yang
disusun oleh manajer keuangan
secara berkala dan memperhatikan
setiap pencatatan transaksi menurut
pedoman akuntansi yang sesuai
agar penyajian pelaporan keuangan
pada Rumah Sakit dapat lebih
dipertanggung jawabkan.

16

DAFTAR PUSTAKA
Deddi Nordiawan, Iswahyudi Sondi Putra,
Maulidah Rahmawati. “Akuntansi
Pemerintahan”, Salemba Empat,
Jakarta, 2012
Donald E. kieso, Jerry J. W., Terry D. W.
Akunrtansi Intermediate, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta, 2007
Donald E. kieso, Jerry J. W., Terry D. W.
Akunrtansi Intermediate, Jilid 2,
Erlangga, Jakarta, 2007
Hery. 2014. Akuntansi Perusahaan Jasa
Dan Dagang. Bandung : Alfabeta
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
“Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan”.
Salemba
Empat
Jakarta,2006
Kieso, Donald E. et all. Accounting
Intermediatte
10th
Edition,
Erlangga, Jakarta, 2002
Lubis, Irwansyah. Hukum Pajak Indonesia
Suatu
Pengantar ,
YP2SDM,
Jakarta, 2006
Soemarso. SR. “Pengantar Akuntansi
Rieneke Cipta”, Jakarta, 1999
Syakur, Ahmad Syafi’i. intermediate
Accounting. Jakarta : AV Publisher, 2015
Tunggal, Amin Widjaja.2002. Akuntansi
Perusahaan Kecil dan Menengah.
Jakarta:Rieneke Cipta

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26