Safari Kepemiluan dengan Partai Politik
Safari Kepemiluan
KPU Kota Banjar
dengan Partai Politik
Disampaikan Oleh:
Sofian Munawar, MA
(Komisioner KPU Kota Banjar)
Banjar, 2 Mei 2016
Safari Kepemiluaan
Relasi KPU dengan Parpol
Mandat KPU dan Parpol
Regulasi Pemilu
Partai Politik merupakan
KPU harus mampu
institusi formal paling
absah untuk
mengejawantahkan hakhak politik rakyat
memastikan bahwa
semua warganegara
dapat melaksanakan
hak-hak politiknya.
People -- Citizen -- Demos
Anatomi Regulasi Pilkada
• Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
• Undang-Undang No.12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No.32 Tentang Pemerintahan Daerah.
• Undang-Undang No.22 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota (Tidak Langsung).
• Perpu No.1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota (Langsung).
• Undang- Undang No.1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Perpu No.1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Menjadi Undang-Undang.
• Undang- Undang No.8 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota.
• Diuraikan lebih rinci dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum
(PKPU) PKPU No. 2/2015 hingga PKPU No.14/2015.
PKPU PILKADA 2015
No
PKPU
TENTANG
1
2 Tahun 2015
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
2
3 Tahun 2015
Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Pemilihan Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilhan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota.
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilhan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan
Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota.
3
4 Tahun 2015
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota.
No
PKPU
TENTANG
4
5 Tahun 2015
Sosialisaasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota.
5
6 Tahun 2015
Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
6
7 Tahun 2015
Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
7
8 Tahun 2015
Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
NO
PKPU
8
9 Tahun 2015
9
10 Tahun 2015
10
11 Tahun 2015
11
12 Tahun 2015
12
13 Tahun 2015
13
14 Tahun 2015
TENTANG
Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota.
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
Pengelolaan Perlengkapan Pemungutan Suara dan
Dukungan Perlengkapan lainnya.
Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati,
Walikota dan Wakil Walikota Dengan Satu Pasangan Calon.
Menuju Pilkada Serentak Nasional
Gelombang I
AMJ 2015 dan Smt I
2016
Dilaksanakan pada
bulan Des 15
Gelombang II
AMJ Smt II 2016
dan 2017
Dilaksanakan pada
bulan Februari 2017
Gelombang
III
AMJ 2018 dan
2019
Dilaksanakan
pada bulan Juni
2018
PILKADA SERENTAK BERIKUTNYA
2020
IV
2022
V
NASIONAL
2023
VI
2027
VII
Tahapan Pilkada Serentak
di Jawa Barat (UU. 8/2015 Pasal 201 Ayat -2)
2015
AMJ 2015
1.Kab Bandung,
2.Kab Karawang,
3.Kab. Indramayu,
4.Kab. Sukabumi
5.Kab. Pangandaran
2016
TIDAK ADA
PEMILIHAN DI
JAWA BARAT
DITETAPKAN
TANGGAL
15 FEBRUARI 2017
2017
AMJ SEMESTER
II
2016
(TIDAK ADA)
AMJ 2017
1.Kota Cimahi
2.Kota Tasikmalaya
3.Kab. Bekasi
s.d. JUNI 2016
1.Kota Depok
2.Kab. Tasikmalaya
3.Kab. Cianjur
2018
AMJ 2018
1.Pilgub Jawa Barat
2.Kota Bekasi
3.Kab. Purwakarta
4.Kota Cirebon
5.Kota Sukabumi
6.Kab. Sumedang
7.Kab. Bandung Barat
8.Kota Bandung
9.Kota Banjar
10.Kab. Kuningan
11.Kab. Majalengka
12.Kab. Subang
13.Kab. Bogor
AMJ 2019
1.Kab. Cirebon
2.Kab. Garut
3.Kab. Ciamis
4.Kota Bogor
Estimasi Perkembangan Jumlah
Penduduk Kota Banjar s.d 2018
TAHUN
KRITERIIA
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah Penduduk
190.845
195.688
198.780
201.920
205.111
Jumlah Kepala Keluarga
63.032
64.029
65.041
66.068
67.112
Penduduk Wajib KTP
138.614
146.283
148.598
150.941
153.273
Jumlah Perolehan Suara dan Kursi
Pemilu Anggota DPRD Kota Banjar Tahun 2014
PARPOL
NASDEM
PKB
PKS
PDIP
GOLKAR
GERINDRA
DEMOKRAT
PAN
PPP
HANURA
PBB
PKPI
SUARA SAH
% SUARA SAH
KURSI
%KURSI
2.320
6.637
7.831
18.390
26.004
12.111
10.363
9.650
7.012
5.842
387
171
2,7%
6,22%
7,34%
17,23%
24,37%
11,35%
9,71%
9,04%
6,57%
5,47%
0,36%
0,16%
1
2
4
6
3
2
3
2
2
25
0,00 %
4,00 %
8,00 %
16,00 %
24,00 %
12,00 %
8,00 %
12,00 %
8,00 %
8,00 %
0,00 %
0,00 %
100 %
Total
Data Kota Banjar
Dalam Kepentingan Pilkada
No
Uraian
Keterangan
1
Jumlah Kecamatan
4
2
Jumlah Desa/Kelurahan
25
3
Perkiraan Jumlah Penduduk
205.111
4
Perkiraan Jumlah KK
67.112
5
Perkiraan Jumlah Pemilih
153.273
6
Perkiraan Jumlah TPS
375
7
Prosentase Dukungan
Perseorangan
10 % (14.072) / 2014
10 % (15.328) / 2018
Kewajiban Pemda Dalam Pilkada
Menyiapkan Anggaran Pilkada
Pasal 166 ayat 1 (UU Nomor 8/2015)
◦ Pendanaan kegiatan pemilihan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah …
Menyiapkan data rencana pembangunan jangka panjang daerah
sebagai bahan penyusunan visi dan misi pasangan calon
Pasal 64 ayat 1 dan 2 (UU Nomor 8 Tahun 2015)
◦ Pasangan calon wajib menyampaikan visi dan misi yang disusun berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah provinsi atau Rencana
Pembangunan Jangka Panjang daerah kabupaten/kota secara lisan maupun
tertulis kepada masyarakat
◦ Pasangan calon berhak untuk mendapatkan informasi atau data dari
pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundng-undangan
Lanjutan …
Pemerintah daerah dapat memberikan kesempatan
penggunaan fasilitas umum untuk kegiatan kampanye pada
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota (pasal 66 ayat 2).
Menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk
keperluan kampanye (pasal 66 ayat 4).
Bersama dengan Pemerintah, Polri dan TNI, Pemda
membantu pendistribusian dan pengamanan perlengkapan
pemungutan suara (UU Nomor 1/2015 pasal 78 ayat 8).
Menyampaikan DP4 paling lambat 6 bulan sebelum hari
pemungutan suara. (PKPU 4/2015).
Tahapan Pilkada
• Tahapan Persiapan
• Tahapan Penyelenggaraan
Tahapan Persiapan
• Perencanaan program dan
anggaran
• Penyusunan peraturan
• Sosialisasi, penyuluhan dan
bimbingan teknis
• Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS
• Pendaftaran Pemantau Pemilihan
• Pengolahan Daftar Penduduk
Potensial Pemilih Pemilihan (DP4)
• Pemutakhiran Data dan Daftar
Pemilih
Tahapan Penyelenggaraan
• Pencalonan
• Pengumuman dan penetapan
Paslon terpilih (tanpa PHP)
• Kampanye
• Sengketa perselisihan hasil
• Laporan dan audit dana
pemilihan
kampanye
• Penetapan Paslon terpilih pasca
• Pengadaan dan distribusi
putusan MK
perlengkapan
• Pemungutan dan penghitungan
suara
• Rekapitulasi hasil penghitungan
• Penetapan dan rekapitulasi hasil
penghitungan
Pasangan Calon
Pasal 39 UU point a dan point b: Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Pasangan
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota yang diusulkan oleh Partai Politik
atau gabungan Partai Politik; dan/atau Pasangan calon perseorangan yang
didukung oleh sejumlah orang.
Pasal 40 Ayat 1: Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat
mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan
paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan
suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
di daerah yang bersangkutan.
Pasal 40 Ayat 3: Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik
mengusulkan pasangan calon menggunakan ketentuan memperoleh paling
sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah,
ketentuan itu hanya berlaku untuk Partai Politik yang memperoleh kursi di
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Syarat Dukungan
Pasangan Calon Perseorangan
Jumlah Penduduk
Syarat
Dukungan
Provinsi
Kabupaten/Kota
10 %
- 2 juta
- 250 ribu
8,5 %
2 – 6 juta
250 – 500 ribu
7,5 %
6 – 12 juta
500 ribu – 1 juta
6,5 %
> 12 juta
> 1 juta
(Pasal 41 Ayat 1 dan Ayat 2)
Larangan untuk Paslon
• Partai Politik atau gabungan Partai Politik dilarang menerima
imbalan dalam bentuk apapun pada proses pencalonan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota (Pasal 47 ayat 1).
• Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik terbukti
menerima imbalan, Partai Politik atau gabungan Partai Politik
yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode
berikutnya di daerah yang sama, dikenakan denda sebesar 10
(sepuluh) kali lipat dari nilai imbalan yang diterima dibuktikan
dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap serta bagi Pasangan Calon dan/atau Calon Terpilih
dibatalkan (Pasal 47 ayat 2-6).
Ketentuan Kampanye
• Kampanye dapat dilaksanakan melalui:
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog;
c. debat publik/debat terbuka antar pasangan calon;
d. penyebaran bahan Kampanye kepada umum;
e. pemasangan alat peraga;
f. iklan media massa cetak dan media massa elektronik; dan/atau
g. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Kampanye sebagaimana dimaksud pada huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f
difasilitasi oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang didanai APBD.
(Pasal 65 ayat 1-2).
• Kampanye sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan 3 (tiga) hari setelah
penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan sampai dengan dimulainya
masa tenang.
Dana Kampanye
Pelaporan dana kampanye meliputi :
1. Laporan Awal Dana Kampanye (LADK).
2. Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).
3. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).
Dana Kampanye Pasangan Calon, bersumber dari :
a) Pasangan Calon, (Kekayaan pribadi Paslon).
b) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Pengusul, (Keuangan
Parpol)
c) Sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.
1. Perseorangan paling banyak Rp. 50.000.000,2. Kelompok paling banyak Rp. 500.000.000,3. Badan Hukum paling banyak Rp. 500.000.000,-;
Jenis Kampanye
Kampanye yang difasilitasi
KPU Kabupaten/Kota
Kampanye oleh Paslon
atau Tim Kampanye
1. Debat Publik/Debat Terbuka
Pasangan Calon
2. Bahan Kampanye
3. Alat Peraga Kampanye (APK)
4. Iklan di Media Cetak dan
Media Elektronik
1. Pertemuan Terbatas
2. Pertemuan Tatap Muka dan
Dialog
3. Kegiatan Lain (Rapat
Umum, Kegiatan
Kebudayaan, Kegiatan
Olahraga, Kegiatan Sosial,
Kampanye melalui Media
Sosial).
(Dibiayai APBD)
(Dibiayai Paslon)
Pasangan
Calon
1. Tim Kampanye
2. Penghubung
Pasangan Calon
•
•
•
Tugas
Tim
Kampanye
adalah
menyusun seluruh kegiatan tahapan
Kampanye dan bertanggung jawab
atas
teknis
pelaksanaan
penyelenggaraan Kampanye.
Tugas Penghubung Paslon adalah
menjadi penghubung Paslon/Tim
Kampanye
dengan
KPU,
dan
menerima bahan kampanye yang
difasilitasi oleh KPU.
(Tim Kampanye dan Penghubung
Paslon didaftarkan bersamaan dengan
pendaftaran Paslon ke KPU).
1.
2.
3.
4.
Petugas Kampanye
Organisasi Penyelenggara
Kegiatan
Orang-seorang
Relawan
*Petugas Kampanye yang memfasilitasi
penyelenggaraan kampanye, menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada POLRI serta
bertanggung jawab terhadap kelancaran,
keamanan dan ketertiban kampanye.
*Organisasi Penyelenggara adalah organisasi
yang ditunjuk oleh Paslon mencakup sayap
Parpol/organisasi yang berbadan hukum.
*Orang-seorang adalah WNI yang mempunyai
hak memilih.
*Relawan adalah pendukung Paslon yang
menjalankan
program-program
secara
sukarela.
(Didaftarkan oleh Tim Kampanye kepada KPU
& ditembuskan kepada POLRI & Panwaslu 1
hari setelah penetapan Paslon & paling lambat
1 hari sebelum penyelenggaraan Kampanye).
Bahan Kampanye
KPU memfasilitasi pelaksanaan metode penyebaran Bahan
Kampanye meliputi :
a. selebaran (flyer) paling besar ukuran 8,25 cm x 21 cm;
b. brosur (leaflet) paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm x
29,7 cm, posisi terlipat 21 cm x 10 cm;
c. pamflet paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm; dan/atau
d. poster paling besar ukuran 40 cm x 60 cm.
KPU mencetak Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud paling
banyak sejumlah kepala keluarga pada daerah Pemilihan untuk
setiap Pasangan Calon, menyerahkan Bahan Kampanye kepada
Penghubung Pasangan Calon untuk disebarkan oleh Petugas
Kampanye.
Alat Peraga Kampanye
Alat Peraga Kampanye (APK) meliputi:
a. baliho/billboard/videotron paling besar ukuran 4 m x 7 m, paling banyak 5
(lima) buah setiap Pasangan Calon untuk setiap kabupaten/kota;
b. umbul-umbul paling besar ukuran 5 m x 1,15 m, paling banyak 20 (dua
puluh) buah setiap Pasangan Calon untuk setiap kecamatan; dan/atau
c. spanduk paling besar ukuran 1,5 m x 7 m, paling banyak 2 (dua) buah
setiap Pasangan Calon untuk setiap desa atau sebutan lain/kelurahan.
Desain dan materi Bahan Kampanye dibuat dan dibiayai oleh Pasangan
Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan oleh KPU/KIP Kab/Kota, dapat memuat visi, misi, program, foto
Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitik
dan/atau foto pengurus Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
Wacana Mutakhir
• PNS/TNI/Polri/DPR(D) mengundurkan diri/TIDAK saat
mencalonkan.
• Usulan penganggaran Pilkada bersumber dari APBN
Argumen utama terkait potensi intervensi petahana dan
netralitas para penyelenggara.
• Dorongan sejumlah pihak agar biaya kampanye dikembalikan
lagi ke Pasangan Calon.
Keberatan sejumlah pihak (Masyarakat, Pemda, dan termasuk
penyelenggara/KPU terkait temuan hukum.
• Jalan tengah pembiayaan kampanye:
Iklan dan Debat Publik difasilitasi negara.
APK dan bahan kampanye menjadi tanggung jawab Paslon
(termasuk pemasangan, pemeliharaan, dan pencabutan atribut
kampanye).
Target Tri-Sukses
Tahap
Persiapan
Tri-Sukses
1- Penyelenggaraan
2. Administratif
Tahap
Penyelenggaraan
3. Sukses Hasil
Peran Parpol
•
•
•
•
Artikulasi dan agregasi kepentingan.
Representasi dan partisipasi politik.
Rekrutmen dan pembentukan elit.
Komunikasi, sosialisasi, dan pendidikan politik.
• Bukan hanya mendorong partisipasi pemilih, tapi
wajib e awarka Paslo .
• Menyiapkan kader terbaik untuk sirkulasi elit dan
berkontestasi dalam Pilkada.
Terima Kasih
KPU Kota Banjar
dengan Partai Politik
Disampaikan Oleh:
Sofian Munawar, MA
(Komisioner KPU Kota Banjar)
Banjar, 2 Mei 2016
Safari Kepemiluaan
Relasi KPU dengan Parpol
Mandat KPU dan Parpol
Regulasi Pemilu
Partai Politik merupakan
KPU harus mampu
institusi formal paling
absah untuk
mengejawantahkan hakhak politik rakyat
memastikan bahwa
semua warganegara
dapat melaksanakan
hak-hak politiknya.
People -- Citizen -- Demos
Anatomi Regulasi Pilkada
• Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
• Undang-Undang No.12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No.32 Tentang Pemerintahan Daerah.
• Undang-Undang No.22 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota (Tidak Langsung).
• Perpu No.1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota (Langsung).
• Undang- Undang No.1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Perpu No.1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Menjadi Undang-Undang.
• Undang- Undang No.8 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota.
• Diuraikan lebih rinci dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum
(PKPU) PKPU No. 2/2015 hingga PKPU No.14/2015.
PKPU PILKADA 2015
No
PKPU
TENTANG
1
2 Tahun 2015
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
2
3 Tahun 2015
Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Pemilihan Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilhan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota.
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilhan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan
Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota.
3
4 Tahun 2015
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota.
No
PKPU
TENTANG
4
5 Tahun 2015
Sosialisaasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota.
5
6 Tahun 2015
Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
6
7 Tahun 2015
Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
7
8 Tahun 2015
Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
NO
PKPU
8
9 Tahun 2015
9
10 Tahun 2015
10
11 Tahun 2015
11
12 Tahun 2015
12
13 Tahun 2015
13
14 Tahun 2015
TENTANG
Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota.
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
Pengelolaan Perlengkapan Pemungutan Suara dan
Dukungan Perlengkapan lainnya.
Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati,
Walikota dan Wakil Walikota Dengan Satu Pasangan Calon.
Menuju Pilkada Serentak Nasional
Gelombang I
AMJ 2015 dan Smt I
2016
Dilaksanakan pada
bulan Des 15
Gelombang II
AMJ Smt II 2016
dan 2017
Dilaksanakan pada
bulan Februari 2017
Gelombang
III
AMJ 2018 dan
2019
Dilaksanakan
pada bulan Juni
2018
PILKADA SERENTAK BERIKUTNYA
2020
IV
2022
V
NASIONAL
2023
VI
2027
VII
Tahapan Pilkada Serentak
di Jawa Barat (UU. 8/2015 Pasal 201 Ayat -2)
2015
AMJ 2015
1.Kab Bandung,
2.Kab Karawang,
3.Kab. Indramayu,
4.Kab. Sukabumi
5.Kab. Pangandaran
2016
TIDAK ADA
PEMILIHAN DI
JAWA BARAT
DITETAPKAN
TANGGAL
15 FEBRUARI 2017
2017
AMJ SEMESTER
II
2016
(TIDAK ADA)
AMJ 2017
1.Kota Cimahi
2.Kota Tasikmalaya
3.Kab. Bekasi
s.d. JUNI 2016
1.Kota Depok
2.Kab. Tasikmalaya
3.Kab. Cianjur
2018
AMJ 2018
1.Pilgub Jawa Barat
2.Kota Bekasi
3.Kab. Purwakarta
4.Kota Cirebon
5.Kota Sukabumi
6.Kab. Sumedang
7.Kab. Bandung Barat
8.Kota Bandung
9.Kota Banjar
10.Kab. Kuningan
11.Kab. Majalengka
12.Kab. Subang
13.Kab. Bogor
AMJ 2019
1.Kab. Cirebon
2.Kab. Garut
3.Kab. Ciamis
4.Kota Bogor
Estimasi Perkembangan Jumlah
Penduduk Kota Banjar s.d 2018
TAHUN
KRITERIIA
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah Penduduk
190.845
195.688
198.780
201.920
205.111
Jumlah Kepala Keluarga
63.032
64.029
65.041
66.068
67.112
Penduduk Wajib KTP
138.614
146.283
148.598
150.941
153.273
Jumlah Perolehan Suara dan Kursi
Pemilu Anggota DPRD Kota Banjar Tahun 2014
PARPOL
NASDEM
PKB
PKS
PDIP
GOLKAR
GERINDRA
DEMOKRAT
PAN
PPP
HANURA
PBB
PKPI
SUARA SAH
% SUARA SAH
KURSI
%KURSI
2.320
6.637
7.831
18.390
26.004
12.111
10.363
9.650
7.012
5.842
387
171
2,7%
6,22%
7,34%
17,23%
24,37%
11,35%
9,71%
9,04%
6,57%
5,47%
0,36%
0,16%
1
2
4
6
3
2
3
2
2
25
0,00 %
4,00 %
8,00 %
16,00 %
24,00 %
12,00 %
8,00 %
12,00 %
8,00 %
8,00 %
0,00 %
0,00 %
100 %
Total
Data Kota Banjar
Dalam Kepentingan Pilkada
No
Uraian
Keterangan
1
Jumlah Kecamatan
4
2
Jumlah Desa/Kelurahan
25
3
Perkiraan Jumlah Penduduk
205.111
4
Perkiraan Jumlah KK
67.112
5
Perkiraan Jumlah Pemilih
153.273
6
Perkiraan Jumlah TPS
375
7
Prosentase Dukungan
Perseorangan
10 % (14.072) / 2014
10 % (15.328) / 2018
Kewajiban Pemda Dalam Pilkada
Menyiapkan Anggaran Pilkada
Pasal 166 ayat 1 (UU Nomor 8/2015)
◦ Pendanaan kegiatan pemilihan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah …
Menyiapkan data rencana pembangunan jangka panjang daerah
sebagai bahan penyusunan visi dan misi pasangan calon
Pasal 64 ayat 1 dan 2 (UU Nomor 8 Tahun 2015)
◦ Pasangan calon wajib menyampaikan visi dan misi yang disusun berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah provinsi atau Rencana
Pembangunan Jangka Panjang daerah kabupaten/kota secara lisan maupun
tertulis kepada masyarakat
◦ Pasangan calon berhak untuk mendapatkan informasi atau data dari
pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundng-undangan
Lanjutan …
Pemerintah daerah dapat memberikan kesempatan
penggunaan fasilitas umum untuk kegiatan kampanye pada
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota (pasal 66 ayat 2).
Menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk
keperluan kampanye (pasal 66 ayat 4).
Bersama dengan Pemerintah, Polri dan TNI, Pemda
membantu pendistribusian dan pengamanan perlengkapan
pemungutan suara (UU Nomor 1/2015 pasal 78 ayat 8).
Menyampaikan DP4 paling lambat 6 bulan sebelum hari
pemungutan suara. (PKPU 4/2015).
Tahapan Pilkada
• Tahapan Persiapan
• Tahapan Penyelenggaraan
Tahapan Persiapan
• Perencanaan program dan
anggaran
• Penyusunan peraturan
• Sosialisasi, penyuluhan dan
bimbingan teknis
• Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS
• Pendaftaran Pemantau Pemilihan
• Pengolahan Daftar Penduduk
Potensial Pemilih Pemilihan (DP4)
• Pemutakhiran Data dan Daftar
Pemilih
Tahapan Penyelenggaraan
• Pencalonan
• Pengumuman dan penetapan
Paslon terpilih (tanpa PHP)
• Kampanye
• Sengketa perselisihan hasil
• Laporan dan audit dana
pemilihan
kampanye
• Penetapan Paslon terpilih pasca
• Pengadaan dan distribusi
putusan MK
perlengkapan
• Pemungutan dan penghitungan
suara
• Rekapitulasi hasil penghitungan
• Penetapan dan rekapitulasi hasil
penghitungan
Pasangan Calon
Pasal 39 UU point a dan point b: Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Pasangan
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota yang diusulkan oleh Partai Politik
atau gabungan Partai Politik; dan/atau Pasangan calon perseorangan yang
didukung oleh sejumlah orang.
Pasal 40 Ayat 1: Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat
mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan
paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan
suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
di daerah yang bersangkutan.
Pasal 40 Ayat 3: Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik
mengusulkan pasangan calon menggunakan ketentuan memperoleh paling
sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah,
ketentuan itu hanya berlaku untuk Partai Politik yang memperoleh kursi di
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Syarat Dukungan
Pasangan Calon Perseorangan
Jumlah Penduduk
Syarat
Dukungan
Provinsi
Kabupaten/Kota
10 %
- 2 juta
- 250 ribu
8,5 %
2 – 6 juta
250 – 500 ribu
7,5 %
6 – 12 juta
500 ribu – 1 juta
6,5 %
> 12 juta
> 1 juta
(Pasal 41 Ayat 1 dan Ayat 2)
Larangan untuk Paslon
• Partai Politik atau gabungan Partai Politik dilarang menerima
imbalan dalam bentuk apapun pada proses pencalonan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota (Pasal 47 ayat 1).
• Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik terbukti
menerima imbalan, Partai Politik atau gabungan Partai Politik
yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode
berikutnya di daerah yang sama, dikenakan denda sebesar 10
(sepuluh) kali lipat dari nilai imbalan yang diterima dibuktikan
dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap serta bagi Pasangan Calon dan/atau Calon Terpilih
dibatalkan (Pasal 47 ayat 2-6).
Ketentuan Kampanye
• Kampanye dapat dilaksanakan melalui:
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog;
c. debat publik/debat terbuka antar pasangan calon;
d. penyebaran bahan Kampanye kepada umum;
e. pemasangan alat peraga;
f. iklan media massa cetak dan media massa elektronik; dan/atau
g. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Kampanye sebagaimana dimaksud pada huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f
difasilitasi oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang didanai APBD.
(Pasal 65 ayat 1-2).
• Kampanye sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan 3 (tiga) hari setelah
penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan sampai dengan dimulainya
masa tenang.
Dana Kampanye
Pelaporan dana kampanye meliputi :
1. Laporan Awal Dana Kampanye (LADK).
2. Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).
3. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).
Dana Kampanye Pasangan Calon, bersumber dari :
a) Pasangan Calon, (Kekayaan pribadi Paslon).
b) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Pengusul, (Keuangan
Parpol)
c) Sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.
1. Perseorangan paling banyak Rp. 50.000.000,2. Kelompok paling banyak Rp. 500.000.000,3. Badan Hukum paling banyak Rp. 500.000.000,-;
Jenis Kampanye
Kampanye yang difasilitasi
KPU Kabupaten/Kota
Kampanye oleh Paslon
atau Tim Kampanye
1. Debat Publik/Debat Terbuka
Pasangan Calon
2. Bahan Kampanye
3. Alat Peraga Kampanye (APK)
4. Iklan di Media Cetak dan
Media Elektronik
1. Pertemuan Terbatas
2. Pertemuan Tatap Muka dan
Dialog
3. Kegiatan Lain (Rapat
Umum, Kegiatan
Kebudayaan, Kegiatan
Olahraga, Kegiatan Sosial,
Kampanye melalui Media
Sosial).
(Dibiayai APBD)
(Dibiayai Paslon)
Pasangan
Calon
1. Tim Kampanye
2. Penghubung
Pasangan Calon
•
•
•
Tugas
Tim
Kampanye
adalah
menyusun seluruh kegiatan tahapan
Kampanye dan bertanggung jawab
atas
teknis
pelaksanaan
penyelenggaraan Kampanye.
Tugas Penghubung Paslon adalah
menjadi penghubung Paslon/Tim
Kampanye
dengan
KPU,
dan
menerima bahan kampanye yang
difasilitasi oleh KPU.
(Tim Kampanye dan Penghubung
Paslon didaftarkan bersamaan dengan
pendaftaran Paslon ke KPU).
1.
2.
3.
4.
Petugas Kampanye
Organisasi Penyelenggara
Kegiatan
Orang-seorang
Relawan
*Petugas Kampanye yang memfasilitasi
penyelenggaraan kampanye, menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada POLRI serta
bertanggung jawab terhadap kelancaran,
keamanan dan ketertiban kampanye.
*Organisasi Penyelenggara adalah organisasi
yang ditunjuk oleh Paslon mencakup sayap
Parpol/organisasi yang berbadan hukum.
*Orang-seorang adalah WNI yang mempunyai
hak memilih.
*Relawan adalah pendukung Paslon yang
menjalankan
program-program
secara
sukarela.
(Didaftarkan oleh Tim Kampanye kepada KPU
& ditembuskan kepada POLRI & Panwaslu 1
hari setelah penetapan Paslon & paling lambat
1 hari sebelum penyelenggaraan Kampanye).
Bahan Kampanye
KPU memfasilitasi pelaksanaan metode penyebaran Bahan
Kampanye meliputi :
a. selebaran (flyer) paling besar ukuran 8,25 cm x 21 cm;
b. brosur (leaflet) paling besar ukuran posisi terbuka 21 cm x
29,7 cm, posisi terlipat 21 cm x 10 cm;
c. pamflet paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm; dan/atau
d. poster paling besar ukuran 40 cm x 60 cm.
KPU mencetak Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud paling
banyak sejumlah kepala keluarga pada daerah Pemilihan untuk
setiap Pasangan Calon, menyerahkan Bahan Kampanye kepada
Penghubung Pasangan Calon untuk disebarkan oleh Petugas
Kampanye.
Alat Peraga Kampanye
Alat Peraga Kampanye (APK) meliputi:
a. baliho/billboard/videotron paling besar ukuran 4 m x 7 m, paling banyak 5
(lima) buah setiap Pasangan Calon untuk setiap kabupaten/kota;
b. umbul-umbul paling besar ukuran 5 m x 1,15 m, paling banyak 20 (dua
puluh) buah setiap Pasangan Calon untuk setiap kecamatan; dan/atau
c. spanduk paling besar ukuran 1,5 m x 7 m, paling banyak 2 (dua) buah
setiap Pasangan Calon untuk setiap desa atau sebutan lain/kelurahan.
Desain dan materi Bahan Kampanye dibuat dan dibiayai oleh Pasangan
Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan oleh KPU/KIP Kab/Kota, dapat memuat visi, misi, program, foto
Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitik
dan/atau foto pengurus Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
Wacana Mutakhir
• PNS/TNI/Polri/DPR(D) mengundurkan diri/TIDAK saat
mencalonkan.
• Usulan penganggaran Pilkada bersumber dari APBN
Argumen utama terkait potensi intervensi petahana dan
netralitas para penyelenggara.
• Dorongan sejumlah pihak agar biaya kampanye dikembalikan
lagi ke Pasangan Calon.
Keberatan sejumlah pihak (Masyarakat, Pemda, dan termasuk
penyelenggara/KPU terkait temuan hukum.
• Jalan tengah pembiayaan kampanye:
Iklan dan Debat Publik difasilitasi negara.
APK dan bahan kampanye menjadi tanggung jawab Paslon
(termasuk pemasangan, pemeliharaan, dan pencabutan atribut
kampanye).
Target Tri-Sukses
Tahap
Persiapan
Tri-Sukses
1- Penyelenggaraan
2. Administratif
Tahap
Penyelenggaraan
3. Sukses Hasil
Peran Parpol
•
•
•
•
Artikulasi dan agregasi kepentingan.
Representasi dan partisipasi politik.
Rekrutmen dan pembentukan elit.
Komunikasi, sosialisasi, dan pendidikan politik.
• Bukan hanya mendorong partisipasi pemilih, tapi
wajib e awarka Paslo .
• Menyiapkan kader terbaik untuk sirkulasi elit dan
berkontestasi dalam Pilkada.
Terima Kasih