PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Demokrasi P

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEMESTER GANJIL 2015/2016

MAKALAH
DEMOKRASI PANCASILA

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.

Bram Benjamin
Beryllium Safiullah
Fany Namirah
Rikiyama Anugrah

(345150006)
(345150009)
(345150017)
(345150018)


Dosen :
R. Rahaditya, S.H., M.H.

JURUSAN PERENCANAAN KOTA DAN REAL ESTAT
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2015

I. PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang
Apa  itu demokrasi? Apakah negara Republik Indonesia sudah mencapai demokrasi?
Pertanyaan ini kami munculkan karena mungkin kita sudah mengerti dengan pertanyaan yang
kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya pandangan produk dan atribut yang
berkaitan dengan demokrasi itu merupakan produk luar negeri. Sedangkan negara Indonsia
tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat
bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten,
hingga kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan
sementara kalau kita mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa

negara kita mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa.
Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang
demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya
adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia harus
bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa
Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan
almarhum ini tidak lain dari pola-pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh
musyawarah dalam pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan
keputusannya tersebut. (Prijono Tjiptoherijanto dan Yomiko M. Prijono, 1983 hal 17-19).
Dari pernyataan di atas, kami rasa hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila yang
selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara masih
perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi
yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilainilai luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Tetapi yang
menjadi pandangan kita sekarang. Mengapa negara kita seperti mengalami sebuah kesulitan
besar dalam melahirkan demokrasi.
Banyak para ahli berpendapat bahwa demokrasi pancasila itu merupakan salah satu
demokrasi yang mampu menjawab tantangan jaman karena semua kehidupan berkaitan erat
dengan nilai luhur Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof.
Dardji Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila
adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa

Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan pembukaan UUD 1945. lain
hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H. mengatakan demokrasi pancasila adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan yang berke-Tuhan-nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan
seluruh rakyat.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang akan menjadi fokus permasalahan yang akan di bahas dalam tugas makalah ini
dan dapat kita rumuskan sebagai berikut:





Apa pengertian dari demokrasi itu?
Apa pengertian dari demokrasi pancasila?
Bagaimanakah perkembangan demokrasi di Indonesia?
Bagaimana pelaksanaan demokrasi pancasila sebagai perwujudan kedaulatan rakyat di

Era Reformasi reformasi seperti sekarang ini?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :


Untuk mengetahui hakekat demokrasi.



Agar lebih menghayati demokrasi Pancasila.



Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia.



Agar dapat mengimplementasikan demokrasi Pancasila secara benar di Era Reformasi
seperti sekarang ini.


1.4 Manfaat
Tujuan demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa Indonesia bisa
mengatur hidup dan sikap berdemokrasi seharusnya. Dan menjadikan semua teratur tanpa
terjadi hal-hal yang melewati batas norma kesopanan. Jadi jelas bahwa pendidikan pancasila
harus selalu di ajarkan disetiap tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dan
perguruan tinggi agar kita menjadi generasi-generasi Indonesia yang berdemokrasi yang
selalu menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa dan bertaggung jawab dalam menjadi
warga negara yang baik.

II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan
falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri yaitu
Pancasila.
Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian demokrasi
Pancasila. Beberapa pengertian tersebut yaitu:

Menurut Ensiklopedia Indonesia

Demokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan
ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin
menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
Menurut Prof. Dardji Darmadihardja, S.H.
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah
hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan
UUD 1945.
Menurut Prof. Dr. Drs. Notonegoro, S.H.
Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha esa, yang berperikemanusiaan
yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pada hakikatnya demokrasi
Pancasila merupakan sarana atau alat bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan negara.
Tujuan negara tersebut sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Inti dari
demokrasi Pancasila adalah paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya.

2.2 Prinsip Pokok Demokrasi pancasila

Prinsip –prinsip demokrasi pancasila sebagai berikut:











Mengembalikan keputusan melalui musyawarah mufakat
Musyawarah mufakat bersumberkan inti dalam kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarahan atau perwakilan
Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat

kebijaksanaan
Perlindungan terhadap hak asasi manusia
Peradilan yang merdeka berarti badan pengadilan merupakan yang merdeka yang
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah
Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan di laksanakan menurut undang-undang dasar
pasal 1 ayat 2 UUD 1945
Keseimbangan antara hak dan kewajiban
Selalu menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
Pemerintahan berdasarkan hukum yang ada
Kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada ketuhanan YME,
masyarakat, negara, dan orang lain.

2.3 Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
a. Pemerintah tersebut mewakili keinginan rakyatnya.
b. Legitimasi di dasarkan melalui pemilihan umum yang kompetitif, pemilihan secara rahasia
dan tanpa dipaksa.
c. Adanya hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, berkumpul, berorganisasi dan
kebebasan pers.
d. Demokrasi Pancasila harus bersendikan hukum.


2.4 Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila

Landasan formil dari perode Republik Indonesia III ialah Pancasila, UUD 45 serta Ketetapanketetapan MPR. Sedangkan di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi
pokok, yaitu sebagai berikut :

A. Indonesia Ialah Negara Yang Berrdasarkan Hukum
Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
(Machsstaat). Hal ini mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga
negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan
tindakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya. Persamaan kedudukan dalam hukum
bagi semua warga negara harus tercermin didalamnya.

B. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan
konstitusi, disamping oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang merupakan pokok
konstitusional, seperti TAP MPR dan Undang-Undang.

C. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

MPR sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi seperti telah disebutkan dalam pasal
1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di
tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga
negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indnesia. Sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi MPR mempunyai :

Tugas Pokok:
Menetapkan UUD
Menetapkan GBHN
Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden

Wewenang MPR:

Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain, seperti
penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD 1945
Mengubah undang-undang


D. Presiden
Pesiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi dibawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah
negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung
jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusanputusan MPR

E. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Presiden tidak bertanggungjwab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat
(kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama
dalam pembentukan termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden harus
mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislative ialah hak inisiatif, hak
amandemen, dan hak budget.

Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:
Hak Tanya/bertanya kepada pemerintah
Hak Interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah
Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.

F. Menteri Negara
Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggungjawab kepada
DPR. Preside memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara.
Menteri ini tidak bertanggungjawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal
tersebut , berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensil. Kedudukan
Menteri Negara kita adalah kabinet kepresidenan/presidensil. Kedudukan Menteri Negara
bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini
menjalankan kekusaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.

G. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Terbatas
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya
kekuasaan tidak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan
DPR kuat karena tidak dapt dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap
menjadi anggot MPR. DPR sejajar dengan Presiden.

H. Fungsi Demokrasi Pancasila
a. Menjaminadanyakeikutsertaanrakyatdalamkehidupanbernegara
b. MenyukseskanPemilu ,Pembangunan&Perwakilan/Permusyawaratan
c. Menjamintegaknyanegarakesatuan RI yang mempergunakan system konstitusional
d. Menjamintetaptegaknyahukum yang bersumberpadaPancasila
e. Menjaminadanyahubungan yang seimbangantaralembaga Negara danpemerintahan yang
bertanggungjawab.

III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang keduanya bisa
dipakai dinegara manapn, dengan cara masing-masing di Indonesia sendiri demokrasi
pancasila sudah mendarah daging disetiap warganya, karena demokrasi itu mencerminkan
kehidupan masyarakat, sistem demokrasi/pemerintahan liberal tidak akan cocok untuk
diterapkan diIndonesia karena adat dan budaya negara Indonesia bertolak belakang dengan
negara barat, NKRI harga mati, demokrasi pancasila harus dibudayakan kepada anak cucu
kita.

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan.
Malang: Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Sharma, P. 2004. Sistem Demokrasi Yang Hakiki. Jakarta: Yayasan Menara Ilmu
http://bidariayu92.blogspot.co.id/2014/01/makalah-demokrasi-pancasila.html

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

FRAKSIONASI DAN KETERSEDIAAN P PADA TANAH LATOSOL YANG DITANAMI JAGUNG AKIBAT INOKULASI JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT (Pseudomonas spp.)

2 31 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59