Hubungan Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Prematur di RSUP H. Adam Malik, Medan
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring perkembangan global, masalah kesehatan anak menjadi prioritas utama
yang merefleksikan sumber daya dan kebutuhan suatu negara (Stanton dan
Behrman, 2011). Anak adalah generasi penerus bangsa yang memiliki peranan
penting terhadap pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, menurunkan angka
kematian anak menjadi salah satu tujuan yang terdapat dalam Millenium
Development Goals (MDGs) yang diresmikan PBB pada September 2000 (Badan
Pusat Statistik, 2013).
Menurut Manuaba (2007) dalam Paulus (2009), kematian perinatal
merupakan tolok ukur kemampuan suatu negara dalam upaya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan menyeluruh, akibatnya makin tinggi
kematian perinatal menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang buruk. Salah
satu penyebab utama kematian perinatal atau sekitar 70% disebabkan oleh
persalinan prematur. Selain itu, kelahiran prematur merupakan penyebab utama
kematian bayi baru lahir (bayi dalam 4 minggu pertama kehidupan) dan penyebab
utama kematian kedua setelah pneumonia pada anak di bawah 5 tahun (World
Health Organisation, 2012).
Menurut WHO (2012), persalinan prematur didefinisikan sebagai
kelahiran bayi berumur kurang dari 37 minggu dari masa kehamilan. Berdasarkan
usia gestasi, prematur dikelompokkan menjadi beberapa subkategori, yaitu:
prematur ekstrim (
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring perkembangan global, masalah kesehatan anak menjadi prioritas utama
yang merefleksikan sumber daya dan kebutuhan suatu negara (Stanton dan
Behrman, 2011). Anak adalah generasi penerus bangsa yang memiliki peranan
penting terhadap pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, menurunkan angka
kematian anak menjadi salah satu tujuan yang terdapat dalam Millenium
Development Goals (MDGs) yang diresmikan PBB pada September 2000 (Badan
Pusat Statistik, 2013).
Menurut Manuaba (2007) dalam Paulus (2009), kematian perinatal
merupakan tolok ukur kemampuan suatu negara dalam upaya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan menyeluruh, akibatnya makin tinggi
kematian perinatal menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang buruk. Salah
satu penyebab utama kematian perinatal atau sekitar 70% disebabkan oleh
persalinan prematur. Selain itu, kelahiran prematur merupakan penyebab utama
kematian bayi baru lahir (bayi dalam 4 minggu pertama kehidupan) dan penyebab
utama kematian kedua setelah pneumonia pada anak di bawah 5 tahun (World
Health Organisation, 2012).
Menurut WHO (2012), persalinan prematur didefinisikan sebagai
kelahiran bayi berumur kurang dari 37 minggu dari masa kehamilan. Berdasarkan
usia gestasi, prematur dikelompokkan menjadi beberapa subkategori, yaitu:
prematur ekstrim (