Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem
adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari yang
terkecil, jika suatu bagian/sub bagian terganggu, maka bagian yang lainnya
ikut merasakan ketergangguan tersebut.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian sistem.
Suatu sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen
atau subsistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik tau sifat-sifat yang
tertentu yaitu mempunyai komponen- komponen, batas sistem, lingkungan
luar sistem, penghubung, masukan, keluaran dan sasaran atau tujuan.
Elemen-elemen sebuah sistem menurut Hall (2001:5) mengemukakan
sebuah sistem adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yang
saling berkaitan (Interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama (common purpose).

7

Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Gordon B. Davis Informasi (1991: 28) adalah data yang telah
diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai
nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang
sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem
yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen
lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang
tertentu. Informasi merupakan bagian penting dalam penerapan suatu sistem
dalam suatu organisasi. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi
alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu
informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain
adalah fleksibel, efektif dan efisien. Suatu organisasi memerlukan keberadaan
sistem informasi yang relevan, tepat dan akurat sehingga dapat digunakan
dalam mengambil keputusan. Suatu sistem informasi merupakan aransemen
dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung
dan memperbaiki beberapa operasi sehari- hari dalam suatu bisnis termasuk
mendukung pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan

manajemen dan para pengguna.
Dalam memenuhi kebutuhan berbagai informasi baik bagi pihak
manajemen perusahaan maupun pihak luar perusahaan maka disusun suatu
sistem yang dapat mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk

8
Universitas Sumatera Utara

diolah menjadi informasi. Berkembangnya kebutuhan informasi telah
mendorong perkembangan akuntansi sebagai suatu sistem informasi.
2.1.3. Perngertian Sistem Informasi Akuntansi
Di zaman teknologi maju seperti sekarang ini, suatu organasasi sangat
bergantung terhadap sistem informasi agar tetap dapat kompetitif dengan
pesaingnya. Informasi sudah menjadi sumber daya (resources) yang sama
pentingnya dengan sumber daya lainnya seperti pabrik ataupun peralatan, dan
sistem merupakan kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Bodnar dan Hoopwood (2003:1) bahwa sistem informasi
akuntansi adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan
peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya

menjadi informasi.
Romney dan Steinbart (2004:473) menyatakan bahwa sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi
yang bertanggungjawab untuk (1) Persiapan informasi keuangan, (2)
Informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai
transaksi perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bahwa sistem informasi
akuntasi itu mempunyai beberapa unsur yaitu:
a. Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti
manusia atau peralatan/mesin.

9
Universitas Sumatera Utara

b. Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi
output. Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi.
c. Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi
ini berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan-keterangan
yang dibutuhkan manajemen.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi

adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk
informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data
atau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen. Dalam
pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut transaksi
yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang akan
didistribusikan kepada pemakai informasi.
Dalam sistem informasi akuntansi, data yang diolah tidak hanya data
keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena dalam
pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja ayang
diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga
dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
2.1.4. Model Keprilakuan dalam Penggunanaan Teknologi Sistem
Informasi.
Keperilakuan merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan. Tanggapan atau reaksi individu dapat bersifat
mendukung atau menentang rangsangan tersebut. Apabila rangsangan
diberikan terus menerus, maka individu secara perlahan maupun cepat akan

10
Universitas Sumatera Utara


beradaptasi dengan rangsangan tersebut. Teknologi didefinisikan sebagai alat
yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas
mereka. Alat tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras.
Sistem Informasi (SI) merupakan seperangkat komponen yang saling
berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Dengan kata lain, Teknologi Sistem Informasi
(TSI) merupakan alat yang terdiri dari seperangkat komponen yang terkait
dengan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Keperilakuan dalam

penggunaan TSI

merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen
yang terkait dengan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Aspek

keperilakuan


dalam

implementasi

teknologi informasi juga berkaitan dengan penerimaan pengguna terhadap
teknologi informasi yang diterapkan. Teori penerimaan pengguna terhadap
suatu teknologi informasi disebut Technology Acceptance Model (TAM).
Technology Acceptance Model (TAM) awalnya dikembangkan Davis
(1988:319-340) yang merupakan salah satu model yang paling banyak
digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih
sederhana dan mudah diterapkan. Technology Acceptance Model (TAM)
yang dikembangkan tersebut lebih spesifik pada Theory of Reasoned Action
(TRA) dalam menerangkan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi
informasi. Model tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan adopsi

11
Universitas Sumatera Utara

teknologi pada penggunaan software. Menurut Davis (1988:319-340),
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang digunakan

untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan
dua variabel, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Persepsi kemanfaatan
(perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna
bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja
pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceived
ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa
sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kedua variabel Technology
Acceptance Model (TAM) tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan
pengguna bahwa alasan pengguna dalam melihat manfaat dan kemudahan
penggunaan teknologi informasi menyebabkan tindakan pengguna tersebut
dapat menerima penggunanaan terknologi informasi.
Sumber:

The

DeLone

McLean


Model

Of

Information

System

Success(Journal of Management Information, Vol.19, No. 4: 9-30)

Gambar 2.1
Technology Acceptance Model (TAM) menurut DeLone dan McLean
12
Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Kualitas Sistem Informasi
Kualitas sistem informasi merupakan karakteristik dari informasi yang
melekat mengenai sistem itu sendiri (DeLone dan McLean, 1992). Kualitas
sistem informasi juga didefinisikan Davis(1989) dan Chin dan Todd (1995)

sebagai perceived ease of use yang merupakan tingkat seberapa besar
teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan.
Hal ini memperlihatkan bahwa jika pemakai

sistem

informasi

merasa

bahwa menggunakan sistem tersebut mudah, mereka tidak memerlukan
effort banyak untuk menggunakannya, sehingga mereka akan lebih banyak
waktu untuk mengerjakan hal lain yang kemungkinan akan meningkatkan
kinerja mereka secara keseluruhan. Dengan kata lain, sistem informasi yang
berkualitas yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna
sistem informasi dan mengoptimalkan kinerja pengguna dan organisasinya
sehingga perilaku pengguna akan mendukung teknologi tersebut.
Kualitas sistem memerlukan indikator untuk mengukur seberapa besar
kualitas dari sistem informasi. Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam
seperangkat pertanyaan kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa

indikator sebagai berikut.
a.

Ease of use (Kemudahan Penggunaan)
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem

tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui
kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Davis
mengungkapkan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatan

13
Universitas Sumatera Utara

dimana seseorang percaya bahwa pengunaan suatu sistem tertentu
dapat menjadikan orang tersebut bebas dari usaha (free of effort). Bebas
dari usaha yang dimaksudkan adalah saat seseorang menggunakan
sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem
tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit, dan mudah
dipahami, sudah dikenal (familiar).
b.


Response Time (Kecepatan Akses)
Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem

informasi. Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal
maka layak dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan
memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses akan meningkatkan
kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.
c.

Reliability (Keandalan Sistem)
Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang

dapat diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem
informasi tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam
konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan
kesalahan. Keandalan sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem
informasi yang melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah
yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna dalam menggunakan
sistem informasi.

14
Universitas Sumatera Utara

d.

Flexibility (Fleksibilitas)
Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem

informasi yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik.
Fleksibilitas yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi
dalam

melakukan

perubahan-perubahan

kaitannya dengan

memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan merasa lebih puas
menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel
dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
e.

Security (Keamanan)
Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem

tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui
data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data
pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan
oleh sistem informasi sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data
pengguna secara bebas. Jika data pengguna dapat disimpan secara aman
maka

akan

memperkecil

kesempatan

pihak

lain

untuk

menyalahgunakan data pengguna sistem informasi.
2.1.6. Kualitas Informasi
Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem
informasi yang digunakan (DeLone dan McLean, 1992). Kualitas
informasi menunjukan kualitas dari suatu aplikasi sistem informasi,
apakah sistem tersebut menghasilkan informasi yang baik atau tidak bagi
pengguna.

15
Universitas Sumatera Utara

Kualitas

informasi

(information

quality)

yang

baik,

direpresentasikan oleh usefulness dari output sistem yang diperoleh dan
dapat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).
Kualitas Informasi merujuk pada output dari sistem informasi,
menyangkut nilai, manfaat, relevansi, dan urgensi dari informasi yang
dihasilkan (Pitt dan Watson, 1997). Beberapa dimensi untuk menilai
mengenai

kualitas

completeness,

iformasi

uniqueness

ini

adalah:

(nonredudancy),

authenticity,

accuracy,

timeliness,

relevance,

comprehensibility, precision, conciceness, dan informativeness (Weber,
1999). Semakin baik kualitas informasi, akan semakin tepat pula
keputusan yang diambil.
2.1.7. Perceived Usefulness
Perceived usefulness merupakan salah satu dari dua variable yang
terdapat dalam Technology Acceptance Model (TAM) yang digunakan untuk
memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi yang digunakan.
Davis et al. (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai
tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem
tertentu mampu meningkatkan kinerja dan output dari sistem informasi
yang digunakan semakin akurat, tepat waktu , dan memiliki reliabilitas
yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna
sistem informasi tersebut.
2.1.8. Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi

16
Universitas Sumatera Utara

Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman
pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari
sistem

informasi.

User

satisfaction

dapat

dihubungkan

perceivedusefulness dan sikap pengguna terhadap sistem informasi
dipengaruhi

oleh

karakteristik

personal.

dengan
yang

Kepuasan pengguna akan

mempengaruhi niat untuk menggunakan sistem informasi dan penggunaan
aktual. Kepuasan pengguna merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak
senang dalam menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang
diharapkan seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi
dengan sistem informasi.
Kepuasan pengguna ini berhubungan dengan kesuksesan kualitas
sistem informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi. Keduanya diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna
sistem informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang
dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan
semakin meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki
kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan
kepuasan pada pemakainya. Kegagalan suatu sistem informasi mungkin
karena ketidakmampuan suatu SI memenuhi harapan pemakai. Jika pengguna
sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang
dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan puas
menggunakan sistem tersebut. Kepuasan pengguna sistem ini juga dapat
berpengaruh terhadap individual impact.

17
Universitas Sumatera Utara

Jika pengguna sering memakai sistem informasi maka semakin banyak
tingkat pembelajaran (degree of learning) yang didapat dari sistem informasi,
peningkatan derajat pembelajaran ini merupakan salah satu indikator bahwa
terdapat pengaruh keberadaan sistem terhadap kualitas pengguna (individual
impact). Individual impact merupakan suatu indikasi bahwa sistem informasi
telah memberikan pengguna lebih memahami konteks keputusan, telah
memperbaiki keputusan produktivitas, telah menghasilkan perubahan dalam
aktivitas pengguna, atau telah mengubah keputusan persepsi mengenai
pentingnya atau kegunaan dari sistem informasi. Keberadaan sistem
informasi baru akan menjadi stimulus bagi individu dalam organisasi untuk
bekerja dengan baik.
2.2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tahun Peneliti

Judul

Variabel

Hasil Penelitian

2007

Istia
Ningsih,
Wijanto

Pengaruh
Kualitas
Sistem,
Perceived
Usefulness dan
Kualitas
Informasi,
Terhadap
Kepuasan
Pengguna
Akhir Software
Akuntansi.

Kualitas
sistem
Informasi,
Perceived
Usefulness,
Kualitas
Informasi,
Kepuasan
pengguna
akhir sistem
informasi.

Kualitas
sistem
informasi
berpengaruh terhadap
perceived
usefulness.kualitas
informasi
berpengaruh terhadap
Perceived Usefulnes,
kualitas
sistem
berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna,
dan
Perceived
Usefulnes
berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna.

2010

Gomar
Wirahutama

Ambiguitas
Kualitas
Peran sebagai sistem
Variable
informasi,

Interaksi antara
Kualitas Sistem
Informasi terhadap
18
Universitas Sumatera Utara

2014

Winda
Septianita,
Wahyu
Agus
Winarno,
Alfi Arif

Moderator
Terhadap
Hubungan
antara Kualitas
Sistem
Informasi dan
Kepuasan
Pengguna
Akhir Software
Akuntansi.
Pengaruh
Kualitas
Sistem,
Kualitas
Informasi,
Kualitas
Pelayanan Rail
Ticketing
System (RTS)
Terhadap
Kepuasan
Pengguna
(Studi Empiris
Pada
PT.
KERETA API
INDONESIA
(PERSERO)
DAOP 9
JEMBER)

Ambiguitas
peran
dan
kepuasan
pengguna
akhir.

kepuasan pengguna
sistem informasi
berpengaruh positif,
ambiguitas peran
berpengaruh terhadap
interaksi antara
kualitas sistem
informasi dengan
kepuasan pengguna.

Kualitas
sistem
informasi,
Kualitas
informasi,
Kualitas
pelayanan
RTS
dan
kepuasaan
pengguna

Kualitas
sistem
informasi
berpengaruh terhadap
tingkat
kepuasan
pengguna,
peran
kualitas
informasi
mempunyai pengaruh
terhadap
kepuasan
pengguna
sistem
informasi,
Kualitas
pelayanan
RTS
mempunyai
pengaruh
terhadap
kepuasan
kerja
pengguna
sistem
informasi

Sumber: Review dari penelitian terdahulu

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan
suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu
masalah. Hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat
(dependen) yang akan dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kualitas sistem
informasi (information system quality), dan kualitas informasi (information
quality). Sedangkan variabel dependennya adalah kepuasaan pengguna (user

19
Universitas Sumatera Utara

satisfaction) dengan persepsi pengguna (perceived usefulness) sebagai variabel
intervening. Hubungan variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
H3

H1

Kualitas Sistem
Informasi

H5
(X1)
Perceived
Usefulness (I)

H4

Kepuasan
Pengguna (Y)

H6

Kualitas
Informasi
(X2)

H2

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Keterangan :
: Arah hubungan parsial
: Arah hubungan simultan
: Arah hubungan intervening
2.4. Hipotesis Penelitian
2.4.1. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan
PenggunaSistem Informasi
Model DeLone and

McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas

perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi dan mampu meningkatkan
kinerja akan memberikan kepuasan bagi pengguna sistem informasi
daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan

relatif rendah dan

20
Universitas Sumatera Utara

tidak mampu meningkatkan kinerja. Penelitian ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008), serta
Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil penelitian yang dilakukan Istianingsih
dan Wijanto (2008), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010) menunjukkan
hasil yang positif dari pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis
yang diajukan sebagai berikut.
H1 : Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi.

2.4.2 Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna
SistemInformasi.
Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas
informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak relatif tinggi akan
memberikan kepuasan bagi pengguna sistem informasi daripada kualitas
informasi yang dihasilkan perangkat lunak relatif rendah. Penelitian ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh istianingsih dan Wijanto
(2008), Purwaningsih (2010), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil
penelitian yang dilakukan Istianingsih dan Wijanto (2008), Purwaningsih
(2010), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010) menunjukkan hasil yang positif
dari pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian
diajukan sebagai berikut.

21
Universitas Sumatera Utara

H2 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi.

2.4.3. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi
terhadap Kepuasan Pengguna.
Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas
sistem informasi yang baik dapat menghasilkan kualitas informasi yang baik.
Apabila informasi yang dihasilkan baik dan berkualitas maka pengguna akan
memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi dan merasa puas
dalam

menggunakan sistem informasi tersebut daripada menggunakan

sistem informasi yang tidak efektif sehingga tidak memperoleh manfaat atas
penggunaan sistem informasi tersebut. Penelitian
penelitian yang

dilakukan

oleh Istianingsih

ini

didukung dengan

dan Wijanto (2008) serta

Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil penelitian Istianingsih dan Wijanto
(2008) serta TJakrawala dan Cahyo (2010) menunjukkan hasil yang positif
pada Kualitas sistem infromasi dan Kualitas informasi terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis
penelitian diajukan sebagai berikut.
H3 : Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi berpengaruh
secara simultan terhadap kepuasan pengguna informasi.

2.4.4.

Pengaruh

Perceived

Usefulness

Terhadap

Kepuasan

PenggunaSistem Informasi.

22
Universitas Sumatera Utara

Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa pengguna
sistem informasi yang memperoleh manfaat atas penggunaan sistem
informasi akan merasa puas menggunakan system informasi daripada
pengguna sistem informasi yang tidak memperoleh manfaat atas penggunaan
sistem informasi. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan
oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) serta Tjakrawala dan Cahyo (2010).
Hasil

penelitian

Istianingsih dan Wijanto (2008) serta TJakrawala dan

Cahyo (2010) menunjukkan hasil yang positif pada perceived usefulness
terhadap

kepuasan

pengguna

sistem informasi. Berdasarkan penelitian

tersebut maka hipotesis penelitian diajukan sebagai berikut.
H4 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap kepuasaan pengguna
sistem informasi.

2.4.5. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan
Pengguna

dengan

Perceived

Usefulnesss

sebagai

Variabel

Intervening.
Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas
perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi akan meningkatkan perceived
usefulness daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif
rendah, dilihat dari sudut pandang manfaat yang diperoleh dari penggunaan
perangkat lunak tersebut. Tingginya tingkat perceived usefulness dapat
meningkatkan kepuasaan pengguna. Penelitian ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh istianingsih dan Wijanto (2008). Hasil

23
Universitas Sumatera Utara

penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan

Wijanto

(2008)

menunjukkan hasil yang positif antara kualitas sistem informasi dengan
perceived usefulness. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang
diajukan sebagai berikut.
H5 : Kualitas sistem
pengguna

informasi

dengan

berpengaruh terhadap kepuasan

perceived

usefulness

sebagai

variabel

intervening.

2.4.6. Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna
dengan Perceived Usefulness sebagai Variabel Intevening.
Model DeLone and McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas
informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan akurat dan
dapat diandalkan akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas
informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan tidak akurat
dan tidak dapat diandalkan. Tingginya tingkat perceived usefulness dapat
meningkatkan kepuasaan pengguna. Penelitian ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008).

Hasil

penelitian Istianingsih dan Wijanto (2008) menunjukkan hasil yang positif
dari pengaruh kualitas informasi terhadap perceived usefulness. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
H6 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
dengan

perceived

usefulness

sebagai

variabel

intervening.

24
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI

0 11 96

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)

7 40 107

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

1 11 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Menggunakan Sistem ERP).

0 2 9

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)

0 3 12

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)

0 0 6

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)

0 0 26