PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN T.P. 2012/2013.

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR

SHARE (TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN

T.P 2012/2013

Oleh:

Ayu S. Lumbangaol NIM 409141007

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan TP 2012/2013. Yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dra. Adriana Yulinda Dameria Lumban Gaol, M.Kes, Drs. Hudson Sidabutar, MS, dan Dra. Rosita Tarigan, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi saran dan masukan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.Ph.D selaku Dekan FMIPA dan stafnya. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan sekaligus Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan. Kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan beserta pegawai jurusan, dan semua dosen di Jurusan Biologi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Erlinda, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Medan, Ibu Arisma Purba, S.Pd dan Bapak Rispen Lubis, S.Pd selaku guru Biologi SMA Negeri 6 Medan dan siswa-siswi kelas XI IPA1 dan XI IPA3 SMA Negeri 6 yang mendukung penyusunan skripsi ini.


(4)

vi

Teristimewa kepada Ayahanda Agus Lumban Gaol dan Ibunda Risdelina Br. Tobing, yang begitu baik, sabar membimbing penulis dan selalu memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kakanda Betty Sophia Lumban Gaol, S.Pd, Bertharia Lumban Gaol, AMG dan Adinda Misye Lumban Gaol, Eva Lumban Gaol dan Andi Lumban Gaol serta semua pihak yang telah banyak mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga selesai tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan pembaca sekalian.

Medan, Juni 2013

Penulis,


(5)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR

SHARE (TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN T.P 2012/2013

Ayu S. Lumbangaol 409141007 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajari dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Two Stay Two Stray (TSTS) pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia yang dilakukan dikelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel diambil secara acak dan diperoleh sampel untuk kelas eksperimen1 (XI IPA1) sebanyak 36 orang untuk TPS dan kelas eksperimen2 (XI IPA3) sebanyak 32 orang untuk TSTS. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 30 soal yang sudah divalidkan terlebih dahulu. Hasil analisis data menunjukkan pretes kelas TPS (46,28±12,58) dan pretes kelas TSTS (49,63±12,79). Sedangkan postes kelas TPS (76,5±7,63) dan postes kelas TSTS (77,97±7,39). Setelah dilakukan perbandingan hasil belajar kelas TPS dengan kelas TSTS (TPS:TSTS) berdasarkan nilai rata-rata postes maka diperoleh perbandingan sebesar 1:1,02. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih baik digunakan pada sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA NEGERI 6 Medan.

Kata kunci: model kooperatif tipe Think Pair Share, model kooperatif tipe Two Stay Two Stray, hasil belajar siswa


(6)

iv

THE COMPARISON OF STUDENTS’ ACHIEVEMENT BY USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR

SHARE (TPS) AND TWO STAY TWO STRAY (TSTS) IN SUB-CAPITAL MATERIAL HUMAN

EXCRETION SYSTEM IN CLASS XI IPA OF SMA NEGERI 6 MEDAN

A.Y 2012/2013

Ayu S. Lumbangaol 409141007 ABSTRACT

This aim of this research to know the comparison students’ achievement by using Cooperative Learning Model Type Think Pair Share (TPS) and Two Stay Two Stray (TSTS) in sub-capital material Human Excretion System which is done in class XI IPA of SMA NEGERI 6 Medan Academic Year of 2012/2013. The population of this research was all students of grade XI IPA of SMA NEGERI 6 MEDAN which consisted of three classes. The sample was taken randomly and obtained for experimental group1 (XI IPA1) amounting to 36 students for TPS and for experimental group2 (XI IPA3) amounting to 32 students for TSTS. The used instrument was the test of students learning in a form of multiple choice in 30 questions that had been initially validated. The data analysis showed that the pre-test for TPS class (46,28±12,58) and the pre-pre-test of TSTS class (49,63±12,79). However, the post-test for TPS class (76,5±7,63) and the post-test for TSTS class (77,97±7,39). After having been done the comparison the class of achievement in TPS class and TSTS class (TPS:TSTS) based on the mean score of post-test it was found the ratio 1:1,02. Thus, it can be concluded that applying cooperative learning model type TSTS is better in teaching for teaching sub-capital material Human Excretion System in class XI IPA of SMA NEGERI 6 Medan Academic Year of 2012/2013.

Key words: Cooperative learning model type Think Pair Share, Cooperative learning model type Two Stay Two Stray, students’ achievement


(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Skripsi i

Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Tujuan Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 8

2.1.4 Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar 9

2.2 Ketuntasan Belajar 9

2.3 Aktivitas Siswa 10

2.4 Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.4.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif 11

2.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 12

2.4.4 Jenis Pembelajaran Kooperatif 12

2.4.4.1 Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share (TPS) 13 2.4.4.2 Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) 14

2.5 Sistem Ekskresi Manusia 14

2.5.1 Pengertian Ekskresi, Sekresi, Defekasi 15

2.5.2 Struktur dan fungsi ginjal 15

2.5.3 Proses pembentukan urine 16

2.5.4 Struktur dan fungsi hati 17

2.5.5 Struktur dan fungsi paru-paru 18

2.5.6 Struktur dan fungsi kulit 19

2.5.7 Kelainan/penyakit pada sistem ekskresi 19

2.6 Kerangka Konseptual 20


(8)

viii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 22

3.2 Populasi dan Sampel 22

3.3 Variabel Penelitian 22

3.4 Jenis dan Rancangan Penelitian 22

3.4.1 Jenis Penelitian 22

3.4.2 Rancangan Penelitian 23

3.5 Prosedur Penelitian 23

3.6 Instrumen Penelitian 24

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian 26

3.7.1 Validitas Test 26

3.7.2 Reliabilitas 26

3.7.3 Indeks Kesukaran Soal 27

3.7.4 Daya beda 28

3.8 Teknik Analisis Data 29

3.8.1 Uji Normalitas 30

3.8.2 Uji Homogenitas 30

3.8.3 Uji Hipotesis 31

3.8.4 Ketuntasan Belajar Personal dan Klasikal 31

3.8.5 Analisis Aktivitas Siswa 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 33

4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian 33

4.1.1.1 Validitas Tes 33

4.1.1.2 Reliabilitas Tes 33

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Tes 33

4.1.1.4 Daya Pembeda Soal 34

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 34

4.1.2.1 Data Hasil Belajar Pretes 34

4.1.2.2 Data Hasil Belajar Postes 36

4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 37

4.1.3.1 Uji Normalitas 37

4.1.3.2 Uji Homogenitas 38

4.1.3.3 Uji Hipotesis 39

4.1.3.4 Deskripsi Parameter Hasil Belajar Siswa 40

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 52


(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 23

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Materi Sistem Ekskresi Manusia 25

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 27

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal 28

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Beda Soal 29

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Pretes 34 Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Postes 36 Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data Denagn Uji Liliefors 38

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas Varians 38

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis 39

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa 39

Tabel 4.7 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar

(Postes) ditinjau dari TPK 41

Tabel 4.8 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar

(Postes) ditinjau dari Aspek Kognitif 43

Tabel 4.9 Perbandingan Aktivitas Siswa Kelas Think Pair Share

Dengan Two Stay Two Stray 45

Tabel 4.10 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Siswa di Kelas


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur ginjal 16

Gambar 2.2 Struktur hati 17

Gambar 2.3 Struktur paru-paru 18

Gambar 2.4 Struktur kulit 19

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Think Pair Share dengan

Kelas Two Stay Two Stray 35

Gambar 4.2 Perbandingan Nilai Postes Kelas Think Pair Share

dan kelas Two Stay Two Stray 37

Gambar 4.3 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar

(Postes) Ditinjau dari TPK 42

Gambar 4.4 Perbandingan Persentase Siswa yang Menjawab Benar

(Postes) Ditinjau dari Aspek Kognitif 43

Gambar 4.5 Perbandingan Aktivitas Siswa pada Kelas Think Pair


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 56

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen1 58

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen2 64

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 88

Lampiran 5. Lembar kerja Siswa II 90

Lampiran 6.Instrumen Penelitian 92

Lampiran 7. Lembar jawaban 98

Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 99

Lampiran 9. Tabel Validitas Instrumen 100

Lampiran 10. Perhitungan Validitas 101

Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Tes 104

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Tes 105

Lampiran 13. Daya Pembeda Soal 107

Lampiran 14. Perhitungan Data Hasil Penelitian 109

Lampiran 15. Uji Normalitas 115

Lampiran 16. Uji Homogenitas 119

Lampiran 17. Uji Hipotesis 121

Lampiran 18. Ketuntasan Belajar Personal dan Klasikal 123 Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Belajar (Postes) dari Aspek Kognitif 127 Lampiran 20. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Ditinjau dari TPK 129 Lampiran 21. Perbandingan Hasil Belajar Ditinjau dari Aspek Kognitif 130

Lampiran 22. Aktivitas Siswa 131

Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian 136

Lampiran 24. Tabel Nilai Product Moment 141

Lampiran 25. Tabel Harga Kritik Uji Liliefors 142

Lampiran 26. Tabel Sebaran Peluang Kumulatif Normal Z 143


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup yang ada. Dalam pendidikan terjadi suatu rangkaian peristiwa yang kompleks yaitu komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh.

Menurut Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman Siswa yang pertama pada tahun 1930 (Ihsan, 2005: 5), “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek)”. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ke tingkat kedewasaannya.

Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar merupakan proses yang diterapkan, di mana belajar dan mengajar tersebut adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusia, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-komponen pendukung seperti ada tujuan yang ingin dicapai, pelajaran yang aktif, situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar berjalan dengan baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(13)

2

Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh pemilihan model atau metode pembelajaran yang kurang tepat. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Hal ini dapat terjadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran, sehingga guru tidak menerapkan metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar (Slameto, 2010: 65).

Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Pembelajaran yang bersifat teacher centered untuk masa sekarang dipandang kurang efektif karena kurang mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak secara kritis, kurang dapat mengembangkan kemampuan berkolaborasi dalam proses belajar serta peserta didik kurang termotivasi dan kurang bertanggung jawab terhadap proses belajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 6 Medan, hasil belajar siswa masih rendah yaitu dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa 68,80 dengan nilai KKM 70,00. Selain itu variasi belajar yang digunakan guru masih monoton pada model pembelajaran yang konvensional sehingga siswa sering jenuh atau bosan dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

Salah satu upaya untuk membantu mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang mampu mengasah kemampuan berpikir masing-masing siswa, membuat seluruh siswa aktif dan mampu menjalin kerja sama dengan siswa yang lain. Ketika setiap siswa dituntut untuk berpikir, kemungkinan untuk mengerjakan pekerjaan lain diluar materi pelajaran akan semakin sedikit. Selain itu pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dapat mengatasi kejenuhan siswa sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa.

Model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dan Two Stay Two Stray (TSTS) adalah model pembelajaran yang dapat digunakan. TPS adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Frank Lyman (1981) dan di dalam


(14)

3

model pembelajaran ini, siswa tidak hanya belajar dan menerima apa yang disajikan guru, melainkan dapat memperoleh informasi sendiri dan dari siswa lainnya serta mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2011: 49) diperoleh data peningkatan hasil belajar siswa sebesar 49,09% pada kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Sementara pada kelas yang diajarkan dengan metode konvensional peningkatan hasil belajar meningkat sebesar 36,57%. Sehingga disimpulkan bahwa siswa yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajari dengan pengajaran konvensional.

Penelitian yang sama, tentang model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dilakukan Arianti (2011: 11). Berdasarkan hasil penelitiannya, pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.

Sementara Two Stay Two Stray (TSTS) dikembangkan Spencer Kagan (1992) dapat juga digunakan sebagai variasi model pembelajaran. Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan aspek kognitif dan aspek afektif siswa dengan cara memberikan suasana belajar diskusi yang menyenangkan, kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif melakukan pertukaran informasi dan materi dengan sesama teman, menyampaikan gagasan kepada teman, menyampaikan jawaban dan pertanyaan terhadap permasalahan diskusi, serta membutuhkan kerjasama dalam kelompok.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2012: 43) diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan TSTS lebih tinggi (74,53) dari pada rata-rata hasil belajar siswa yang diajari dengan metode konvensional (68,90).

Penelitian yang sama tentang model pembelajaran TSTS dilakukan Wardhani (2012: 12). Berdasarkan hasil penelitiannya model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray meningkatkan kualitas pembelajaran biologi sebesar 27,36% dari kondisi awal sebesar 37,30% menjadi 64,66%.


(15)

4

Berdasarkan penelitian yang ada, model pembelajaran TPS maupun TSTS sama-sama mamiliki pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa, namun sampai saat ini belum ada penelitian yang membandingkan antara kedua model tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe think – pair – share dengan Two Stay Two Stray yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan T.P 2012/2013”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah yang muncul, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar Biologi siswa kelas XI masih rendah yaitu 68,80 dengan KKM 70,00.

2. Kurangnya variasi penggunaan metode mengajar pada pembelajaran biologi kelas XI.

3. Masih rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa kurang antusias yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar biologi siswa.

4. Aktivitas atau kerja sama antar siswa dalam pembelajaran masih kurang.

1.3Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu ada pembatasan masalah dari identifikasi yang ada. Dalam penelitian ini masalah hanya dibatasi pada:

1. Hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA N 6 Medan.

2. Dilakukan pada siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan. 3. Sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA.


(16)

5

4. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Two Stay Two Stray (TSTS).

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA N 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA N 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dengan Two Stay Two Stray di kelas XI IPA SMA N 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dengan Two Stay Two Stray pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013.


(17)

6

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Bagi guru, sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

2. Bagi siswa, sebagai pengalaman tentang cara berdiskusi dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay Two Stray sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan berkomunikasi dengan orang lain untuk saling berbagi informasi.

3. Bagi peneliti, sebagai pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan Two Stay Two Stray kepada siswa secara langsung di kelas.

4. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan lain dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Two Stay Two Stray.


(18)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 76,5 dengan standar deviasi 7,63 dan varians sebesar 58,14.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 77,97 dengan standar deviasi 7,39 dan varians sebesar 54,74.

3. Perbandingan hasil belajar diperoleh dari nilai rata-rata hasil belajar siswa (postes) yaitu 76,5 : 77,97 (1: 1,02). Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray memiliki hasil lebih tinggi dibanding model Think Pair Share pada sub materi pokok sistem ekskresi di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Bagi para guru, khususnya guru bidang studi Biologi agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Two Stay Two Stray sebagai pengalaman belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar


(19)

53

3. Bagi peneliti/ calon guru, dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Two Stay Two Stray sebagai model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi para pembaca dan kaum intelektual lainnya agar berkenan untuk melakukan penelitian lanjutan sehubungan dengan penelitian ini pada lokasi dan objek yang berbeda.


(20)

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://pelajaranbiologiwied.blogspot.com/2012/05/proses-pembentukan-urine.html. Diakses tanggal 21 Januari 2013.

Anonim. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120910053117AAL mICm. Diakses 20 Januari 2013.

Arianti,. 2011. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Foster, Bob. 2006. 1001 Soal dan Pembahasan Biologi. Jakarta: Erlangga.

Hediasasrawan, 2012. http://hediasasrawan.blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia.html. Diakses tanggal 21 Januari 2013.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Pratiwi. 2006. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga

Priyandoko, Didik. 2007. Biologi. Jakarta: Pinanti Darma Kalokatama.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajawali Pers.

Santoso, Begot. 2007. Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Interplus.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Silitonga, PM. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Sinaga. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pad Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2012. Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Situmorang. 2011. Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas X SMA Swasta RK Serdang Murni


(21)

55

Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Subahar. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Bandung: Quadra Yudhistira.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, 2009. Cooperative Learning – Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Yogyakarta: Penerbit Kencana

Ulfa. 2012. Perbedaan Hasil Belajar siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Model Konvensional Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMP Swasta Srilangkat Tanjung Pura.

Wardhani. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas Xi Ipa 5 Sma Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.


(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ayu Sartika Lumbangaol dilahirkan di Tarutung pada tanggal 15 Februari 1991. Ayahanda bernama Agus Lumbangaol dan Ibunda bernama Risdelina Br. Tobing dan merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri Nomor 173101 Tarutung, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Tarutung dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Tarutung, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kegiatan yang diikuti penulis selama dalam perkuliahan adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan (UKMKP) dan Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi (IKBKB).


(1)

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Bagi guru, sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

2. Bagi siswa, sebagai pengalaman tentang cara berdiskusi dengan

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay Two Stray sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan berkomunikasi dengan orang lain untuk saling berbagi informasi.

3. Bagi peneliti, sebagai pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan Two Stay Two Stray kepada siswa secara langsung di kelas.

4. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan lain dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Two Stay Two Stray.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 76,5 dengan standar deviasi 7,63 dan varians sebesar 58,14.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Two Stay Two Stray pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 77,97 dengan standar deviasi 7,39 dan varians sebesar 54,74.

3. Perbandingan hasil belajar diperoleh dari nilai rata-rata hasil belajar siswa (postes) yaitu 76,5 : 77,97 (1: 1,02). Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray memiliki hasil lebih tinggi dibanding model Think Pair Share pada sub materi pokok sistem ekskresi di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Bagi para guru, khususnya guru bidang studi Biologi agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Two Stay Two Stray sebagai pengalaman belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar


(3)

3. Bagi peneliti/ calon guru, dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Two Stay Two Stray sebagai model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi para pembaca dan kaum intelektual lainnya agar berkenan untuk melakukan penelitian lanjutan sehubungan dengan penelitian ini pada lokasi dan objek yang berbeda.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://pelajaranbiologiwied.blogspot.com/2012/05/proses-pembentukan-urine.html. Diakses tanggal 21 Januari 2013.

Anonim. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120910053117AAL mICm. Diakses 20 Januari 2013.

Arianti,. 2011. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Foster, Bob. 2006. 1001 Soal dan Pembahasan Biologi. Jakarta: Erlangga.

Hediasasrawan, 2012.

http://hediasasrawan.blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia.html. Diakses tanggal 21 Januari 2013. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Pratiwi. 2006. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga

Priyandoko, Didik. 2007. Biologi. Jakarta: Pinanti Darma Kalokatama.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajawali Pers.

Santoso, Begot. 2007. Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Interplus.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Silitonga, PM. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Sinaga. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pad Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2012. Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Situmorang. 2011. Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas X SMA Swasta RK Serdang Murni


(5)

Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Subahar. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Bandung: Quadra Yudhistira.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, 2009. Cooperative Learning – Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Yogyakarta: Penerbit Kencana

Ulfa. 2012. Perbedaan Hasil Belajar siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Model Konvensional Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMP Swasta Srilangkat Tanjung Pura.

Wardhani. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas Xi Ipa 5 Sma Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Ayu Sartika Lumbangaol dilahirkan di Tarutung pada tanggal 15 Februari 1991. Ayahanda bernama Agus Lumbangaol dan Ibunda bernama Risdelina Br. Tobing dan merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri Nomor 173101 Tarutung, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Tarutung dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Tarutung, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kegiatan yang diikuti penulis selama dalam perkuliahan adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan (UKMKP) dan Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi (IKBKB).


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

1 14 65

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 TANJUNG KARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 107

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJAR

0 6 88

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2

2 4 81

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA

0 0 13

PENGARUH MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SUB MATERI INVERTEBRATA

0 1 14

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12