PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SMK LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR

KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN AJARAN

2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

Risanti Hutajulu NIM : 708114238

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berisikan penelitian penulis yang berjudul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (THINK PAIR SHARE) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

Penulis menyadari bahwa isi yang terkandung dalam skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca, yang nantinya dapat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNIMED.


(5)

ii

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi UNIMED.

4. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS selaku Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra.Gartima Sitanggang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs.Addin Sihotang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang telah banyak membimbing peneliti dan memberikan motivasi untuk terus berusaha mencapai indeks prestasi yang baik dalam perkuliahan.

7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Administrasi Perkantoran beserta staf pengajar yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

8. Ibu Ir. Rabukit Damanik selaku Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru dan stafnya yang telah memberikan bantuan dalam penyediaan data untuk keperluan skripsi ini serta siswa/i kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan.

9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Bernad Hutajulu dan ibunda Nurmala Hutabarat yang telah memberikan dorongan dan doa restu, baik moral maupun material selama penulis menuntut ilmu.

10.Kakak saya Angelina Hutajulu SE beserta adik-adik saya yang telah memberikan motivasi dan doanya pada saya.


(6)

iii

11.Teman-teman seperjuangan kelas A Reguler ADP 2008 Henni, Yanti, Haryadi, Suandi, Sintong, Daniel, Prayri, Dwika, Juliber, Anggita, Khodijah, Monita, Sri Rohana, Sri Astuti dan seluruh teman-teman di Prodi Administrasi Perkantoran yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini serta terima kasih atas kebersamaan kita selama ini yang tidak akan pernah terlupakan dan semoga cita-cita kita semua dapat tercapai.

12.Teman-teman PPLT 2011 SMK HKBP Pematangsiantar Delima, Afriani, Sri Utami, Zexoy, Ester, Imral, Hotnida, Narko, Johanes dan semua teman yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat kepada kita semua sebagai bahan perbandingan dan pengembangan skripsi berikutnya.

Medan, Februari 2013 Penulis,

Risanti Hutajulu NIM.708114238


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan bangsa dan merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang seiring dengan perkembangan zaman sehingga sulit diikuti oleh negara-negara yang sedang berkembang. Pendidikan menduduki masalah yang sangat penting dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan sumber daya manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan sebagai sasaran dalam pencerdasan sumber daya manusia.

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang baik diperlukan strategi pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki mutu pendidikan yang telah berlangsung selama ini. Salah satu tolok ukur keberhasilan guru adalah apabila dalam pembelajaran mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru untuk mengelola proses belajar mengajar di dalam kelas.

Dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin


(8)

2

dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia serta penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar-mengajar.

Dalam kegiatan belajar-mengajar diharapkan adanya proses interaksi antara siswa dan guru. Proses interaksi merupakan proses belajar yang berlangsung dalam lingkungan sosial dimana seseorang terlibat dalam kegiatan belajar membutuhkan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang lain yang dibutuhkan dalam proses belajar-mengajar ini ialah guru. Oleh karena itu peranan guru dalam pendidikan sangat penting. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Model pembelajaran yang baik adalah model yang dapat memberikan hasil belajar yang baik terhadap siswa dengan menumbuhkan kegiatan belajar siswa yang aktif dengan guru sebagai pengarahnya.

Sementara itu fenomena yang sering dialami guru berkaitan dengan model pembelajaran adalah kurang kreatifnya guru dalam memilih serta menciptakan model-model pembelajaran yang memperbaharui dan meningkatkan hasil belajar siswa. Guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam kegiatan belajar-mengajar. Guru yang masih menggunakan metode konvensional hanya menganggap siswa sebagai pembelajar pasif yang mengakibatkan guru hanya terfokus pada pemberian sejumlah materi tanpa memperhatikan aktivitas belajar para siswa. Seharusnya model pembelajaran yang akan diterapkan, diharapkan dapat


(9)

3

menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi dan dapat meningkatkan peran serta siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di SMK Laksamana Martadinata Medan, menunjukkan bahwa masih banyak guru yang kurang dalam memvariasikan keterampilan mengajarnya di kelas. Dengan kata lain guru cenderung menggunakan metode konvensional (metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan) dimana kegiatan belajar-mengajar terpusat pada guru sebagian besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Setelah guru selesai menjelaskan, siswa cenderung diberi tugas untuk menilai sejauh mana mereka menangkap penjelasan guru. Penggunaan model pembelajaran yang monoton tersebut membuat siswa menjadi bosan sehingga siswa kurang berminat dalam belajar yang akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang peneliti lakukan yaitu ketika berdiskusi dengan guru bidang studi Kewirausahaan yang menyatakan bahwa hasil belajar Kewirausahaan siswa belum memuaskan.

Sesuai dengan data yang diterima peneliti, hasil belajar Kewirausahaan yang di lihat dari data hasil nilai ulangan semester genap tahun ajaran yang pernah diujikan diperoleh data dari 40 orang siswa yang terdiri dari 2 kelas, sebanyak 17 siswa (42%) memiliki nilai di atas 70 dan 23 siswa (58%) memiliki nilai di bawah 70. Padahal berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan adalah 70. Disinilah kehadiran model pembelajaran menempati posisi penting yang dapat menggairahkan dan mendorong siswa aktif dalam belajar-mengajar. Dalam proses


(10)

4

belajar-mengajar, aktifitas siswa lebih banyak diam dalam merespon informasi mengenai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru serta pada saat guru menerangkan pelajaran didepan kelas para siswa sibuk berbicara dengan teman sebangkunya, sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai pelajaran Kewirausahaan.

Namun peneliti melihat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap naik turunnya hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi bahkan cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional yang membuat siswa kurang memahami akan materi yang diberikan. Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa di atas, peneliti berencana menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas.

Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) ini dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif, pada model pembelajaran ini penekanan pembelajarannya adalah dimana guru membagi siswa dalam kelompok (berpasangan) dan memberikan tugas pada masing-masing kelompok. Setiap kelompok memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri. Setelah itu guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan, kemudian guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh teman sekelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Hal ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik


(11)

5

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti telah mengidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi bahkan cenderung menggunakan metode konvensional.

2. Penguasaan materi kewirausahaan yang belum maksimal yang ditandai dengan masih terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dibawah nilai 70.

3. Aktifitas siswa lebih banyak diam (pasif) dalam merespon informasi materi pelajaran yang disampaikan guru.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan penelitian ini maka peneliti membatasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) serta pengaruhnya terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan T.A 2012/2013.


(12)

6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas X SMK Laksamana Martadinata

Medan”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas X selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share). 2. Meningkatkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS (Think Pair Share).

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think

Pair Share) terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan peneliti sebagai calon guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa sehingga dapat digunakan nantinya dalam mengajar.


(13)

7

2. Sebagai masukan bagi sekolah khususnya guru kewirausahaan di SMK Laksamana Martadinata Medan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi perguruan tinggi, khususnya lingkungan Fakultas Ekonomi UNIMED sebagai bahan masukan untuk penelitian terutama berkaitan dengan model pembelajaran.


(14)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada mata pelajaran kewirausahaan ini lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional di SMK Laksamana Martadinata. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen 76 dan kelas kontrol 61,75.

2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t yang ditetapkan bahwa ℎ� = 4,64 dan �� = 1,684 sehingga dapat disimpulkan bahwa � ditolak dan � diterima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil kewirausahaan siswa kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan.

5.2 Saran

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share di SMK Laksamana Martadinata Medan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional, sehingga diharapkan bagi guru kewirausahaan agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sesuai dengan materi yang diajarkan.


(15)

60

2. Kepada kepala sekolah agar mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa yang berkaitan dengan materi yang diajarkan guru di dalam kelas.

3. Kepada pihak yang berwenang dalam bidang pendidikan disarankan agar mensosialisasikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share kepada guru-guru disekkolah, karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti, dengan judul yang sama disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan pokok bahasan yang berbeda dan mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik lagi.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Adil, Maksimus. 2008. Penilaian dan Evaluasi Belajar.

http://maxbonamultiply.com

Ajeng, Siska dan Herry. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar dan Prestasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Prabumulih Tahun Ajaran 2009/2010. Palembang: Jurnal

Pendidikan, Vol.1 Fakultas Ilmu Pendidikan UNSRI

Arends, Richard. 2008. Learning To Teach. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Suatu

Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Assyafi’I. 2009. Kelebihan dan Kekurangan TPS.

http://ariffadholi.blogspot.com/kelebihan-kekurangan-tps.html. di akses 15 April 2012

Chotimah, H. 2007. Model-model Pembelajaran Untuk PTK. Malang: UNM Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Educare. 2008. Jurnal Pendidikan.

http://educare.e-fkipunla.net/index.php?com/2008

Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Herdy. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri 2 Surabaya Tahun Ajaran 2010/2011. Bandung: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 5 Edisi 143.

Ibrahim, Muslimin dkk. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Lie, Anita. 2004. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia.

Muklish. 2008. Pengertian dan Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif. http://p4tkmatematika.org/dowloads/ppp/pembelajaran-kooperatif


(17)

Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Puji, 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS)

Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa SMK Darmawangsa Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.Bandung: Jurnal Pendidikan, Vol. X

No. 2 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UPI.

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching

Setiawan dan Prayoga, 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think

Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta: Jurnal

Pendidikan Vol.6 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UNY.

Setiawati. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMA Raksana Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Medan: Universitas Negeri Medan.

Siringo-ringo, Novalina. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMK Dwi Warna 1 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.Medan:

Universitas Negeri Medan.

Soegeng, Prijodarminto dan Eva. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Solo Tahun Ajaran 2009/2010. Solo: Jurnal Pendidikan, Vol.6 Edisi 121.

Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, dkk. 2005. Metode Statistika. Jakarta: Tarsito.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Suray. 2007. Pembelajaran Konvensional.

http.//wordpress.com/ancaman pembelajaran konvensional

Syafaruddin dan Irwan. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Learning.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruksivistik.


(18)

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M. 2006. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya

Wardani. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2010/2011.Medan: Universitas Negeri

Medan.

Winkel, S. 2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.


(1)

7

2. Sebagai masukan bagi sekolah khususnya guru kewirausahaan di SMK Laksamana Martadinata Medan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi perguruan tinggi, khususnya lingkungan Fakultas Ekonomi UNIMED sebagai bahan masukan untuk penelitian terutama berkaitan dengan model pembelajaran.


(2)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada mata pelajaran kewirausahaan ini lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional di SMK Laksamana Martadinata. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen 76 dan kelas kontrol 61,75.

2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t yang ditetapkan bahwa ℎ� = 4,64 dan �� = 1,684 sehingga dapat disimpulkan bahwa � ditolak dan � diterima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil kewirausahaan siswa kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan.

5.2 Saran

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share di SMK Laksamana Martadinata Medan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional, sehingga diharapkan bagi guru kewirausahaan agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sesuai dengan materi yang diajarkan.


(3)

60

2. Kepada kepala sekolah agar mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa yang berkaitan dengan materi yang diajarkan guru di dalam kelas.

3. Kepada pihak yang berwenang dalam bidang pendidikan disarankan agar mensosialisasikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share kepada guru-guru disekkolah, karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti, dengan judul yang sama disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan pokok bahasan yang berbeda dan mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik lagi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Adil, Maksimus. 2008. Penilaian dan Evaluasi Belajar. http://maxbonamultiply.com

Ajeng, Siska dan Herry. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar dan Prestasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Prabumulih Tahun Ajaran 2009/2010. Palembang: Jurnal Pendidikan, Vol.1 Fakultas Ilmu Pendidikan UNSRI

Arends, Richard. 2008. Learning To Teach. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Suatu

Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Assyafi’I. 2009. Kelebihan dan Kekurangan TPS. http://ariffadholi.blogspot.com/kelebihan-kekurangan-tps.html. di akses 15 April 2012

Chotimah, H. 2007. Model-model Pembelajaran Untuk PTK. Malang: UNM Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Educare. 2008. Jurnal Pendidikan.

http://educare.e-fkipunla.net/index.php?com/2008

Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Herdy. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri 2 Surabaya Tahun Ajaran 2010/2011. Bandung: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 5 Edisi 143.

Ibrahim, Muslimin dkk. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Lie, Anita. 2004. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia.

Muklish. 2008. Pengertian dan Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif. http://p4tkmatematika.org/dowloads/ppp/pembelajaran-kooperatif


(5)

Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Puji, 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa SMK Darmawangsa Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.Bandung: Jurnal Pendidikan, Vol. X No. 2 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UPI.

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching

Setiawan dan Prayoga, 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Vol.6 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UNY.

Setiawati. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMA Raksana Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Medan: Universitas Negeri Medan.

Siringo-ringo, Novalina. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X

SMK Dwi Warna 1 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.Medan:

Universitas Negeri Medan.

Soegeng, Prijodarminto dan Eva. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Solo Tahun

Ajaran 2009/2010. Solo: Jurnal Pendidikan, Vol.6 Edisi 121.

Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, dkk. 2005. Metode Statistika. Jakarta: Tarsito.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Suray. 2007. Pembelajaran Konvensional.

http.//wordpress.com/ancaman pembelajaran konvensional

Syafaruddin dan Irwan. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Learning.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruksivistik.


(6)

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M. 2006. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya

Wardani. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2010/2011.Medan: Universitas Negeri Medan.

Winkel, S. 2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.


Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

8 69 56

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT)

0 10 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 67

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 5 94

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 20 Bandar Lampung T.P. 2013/2014)

1 12 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RUKTI HARJO

1 12 61

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SEJARAH DENGAN PENGGUNAAN MODUL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK, PAIR AND SHARE)

0 0 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16