PERMAINAN TAGANING DALAM MENGIRINGI IBADAH DI GEREJA GKPI SIDORAME MEDAN TIMUR.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk berkat dan kasihNya kepada penulis dan senantiasa melindungi dan memberikan berkat yang melimpah, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul, PERMAINAN TAGANING DALAM MENGIRINGI IBADAH DI GEREJA GKPI SIDORAME MEDAN TIMUR yang bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memporoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik Program Studi Seni Musik Fakultas dan Seni Universitas Negeri Medan.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Dalam penyampaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan. Namun , berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selakun Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuty Rahayu, M.Si selaku ketua jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku ketua program studi seni musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan bimbingan, saran dan kritikan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Dra.Pita HD Silitonga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan bimbingan, saran dan kritikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini selesai.

6. Abangnda Adina Sastra Sembiring M.Pd, Abang Hardoni Sitohang M.Pd dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen Sendratasik FBS Unimed yang telah memberikan sejuta ilmu kepada saya sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Teristimewa buat Ayahanda Wilson Habeahan dan Ibunda Lintje Sinaga yang sangat saya sayangi yang tiada lelah memberikan Doa, semangat, mengingatkan saya untuk terus berusaha dan pantang menyerah dalam menyelesaikan Skripsi saya ini.

8. Buat Tulang, Tante, Raden Sinaga, Tante Merryamse, Parlindungan Sinaga S.H. Abang Kakak saya Asni Sri Dewi Habeahan S.Sos dan Victor


(6)

ii

Natal Habeahan S.S, dan Lae (Suami dari kakak saya) Harmer Agustus Bangun ST yang selalu memberikan dorongan doa dan dukungan hingga saya dapat menyelesaikan studi saya ini.

9. Buat seluruh teman-teman stambuk 2006-2010 yang memberikan dukungan dan motivasi kepada saya.

10. Buat Rekan-rekan 86 FBS (Aditya Brata Yuda, Alex Theo, Alfredo, Aginta, Icank Daeng, Baba Roy, Uwo Soleh, Nixon, Daulat, Ferdinan Jamot. Pahala Gondrong, Purnama, Ana Maria, Ide Wahyuni, Ali Gimbal, Ido Siregar, Marisa Mrp, Nona Ummi, bang Is & miss 86) yang juga selalu memberi semangat dan motivasi kepada saya.

11. Terimakasih juga buat bang Jali Angkat (123), RASTA (Rakyat Scooter Tanah Air), CJR Team, Birong Commuity, MPC, ABC, MAS, SUC (Sidikalang Underground Community), yang juga selalu memberi semanagat dan motivasi kepada saya.

12. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik berkenaan dengan bentuk maupun isi. Semoga skripsi ini dapat menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi para pembaca, Salam Musik.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang turut membantu, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 25 Januari 2013 Penulis,

Amru Vladimir Habeahan NIM. 061222520107


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL ... 7

A. Landasan Teoritis ... 7

1. Pengertian Permainan... 7

2. Pengertian Tagading... 9

3. Pengertian Ibadah ... 9

a. Bentuk Ibadah ... 10

b. Fungsi Ibadah ... 11

4. Pengertian Gereja ... 12

a. GKPI ... 13

B. Kerangka Konseptual ... 13

BAB III. METODE PENELITIAN ... 15

A. Metode Penelitian ... 15

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

C. Populasi dan Sampel ... 16

1. Populasi ... 16

2. Sampel ... 17


(8)

ii

1. Studi Kepustakaan ... 19

2. Observasi Lapangan ... 20

3. Wawancara ... 20

4. Dokumentasi ... 22

E. Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 24

A. Keberadaan GKPI di Sidorame Medan Timur ... 24

1. GKPI ... 24

B. Taganing ... 26

C. Pola Permainan Taganing ... 26

D. Efek Yang Di Timbulkan ... 33

E. Tanggapan Jemaat ... 34

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA Lampiran


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah adalah hal yang sangat umum dan sangat berkaitan erat dengan hidup kita keseharian. Ibadah juga memiliki makna yang sangat luas mengingat bahwa setiap agama mempunyai cara beribadah yang berbeda - beda dalam hal menyembah, memuja dan mengagungkan nama Allah Sang Pencipta. Makna ibadah bukan hanya berkaitan dengan apa yang kelihatan dari luar, misalnya berbondong - bondongnya orang mengunjungi gedung gereja pada setiap hari minggu.

Ibadah bukan hanya berkaitan dengan sebuah bernyanyi dan berdoa, nilai sebuah ibadah tidaklah terletak pada rutinitas dari orang - orang yang melakukannya tapi ibadah menjadi bermakna kepada apa yang mendasarinya. Bagi orang kristen, kebaktian atau ibadah minggu telah menjadi suatu rutinitas, yang dilakoni sejak kecil. Dengan demikian bahwa ibadah itu adalah sesuatu yang aktif dan harus dilakukan dengan sadar. Jemaat memegang peranan penting dalam ibadah karena adanya respon kita sebagai umat percaya kepada Tuhan. Ibadah membawa kita datang ke hadirat Tuhan ibadah secara pribadi tersebut haruslah tetap dengan penuh hormat dan sujud karena Allah adalah Allah yang Maha Agung dan Maha Besar.

Agama kristen, nyanyian pujian dan musik memegang peranan penting di dalam beribadah. Menyanyikan pujian Allah bukanlah suatu pilihan melainkan


(10)

2

perintah Tuhan. Semua syair haruslah sesuai dengan Firman Tuhan seperti yang tertulis dalam Kitab Mazmur 150 : 3-6 yang berbunyi;

“…..(3). Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!, (4). Pujilah Dia dengan rebana dan tari - tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!, (5). Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!, (6). Biar segala yang benafas memuji Tuhan. Haleluya!”.

Dari kutipan diatas menjelaskan bahwa alat - alat musik adalah ciptaan Tuhan dan diberikan kepada manusia untuk dipergunakan memuji dan memuliakan nama - Nya, sebab musik dan nyanyian rohani adalah salah satu dari bagian setiap melaksanakan ibadah untuk keagungan nama Allah Sang Pencipta.

Setiap gereja yang kita kenal saat ini menyanyikan pujian untuk melaksanakan ibadah ataupun memuliakan nama Tuhan selalu diiringi dengan instrumentt musik, khususnya di Gereja GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia). Awalnya instrumentt yang digunakan dalam mengiringi nyanyian pada saat ibadah hanya menggunakan alat musik organ saja. Pada umumnya lagu - lagu yang dinyanyikan disusun dalam buku lagu yang disebut dengan Buku Ende (buku kumpulan nyanyian rohani). Nyanyian rohani yang terdapat pada Buku Ende hanya berjenis suara 1 (Unisol) diiringi dengan alat musik organ yang disebut buku logu (buku berisi notasi musik iringan secara lengkap untuk seluruh nomor lagu yang ada pada buku ende). Penggunaan alat musik Keyboard dalam mengiringi ibadah di GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) khususnya Gereja GKPI Sidorame Medan Timur telah berlangsung dalam rentang waktu yang relatif lama, namun sejak awal tahun 2009 di Gereja GKPI Sidorame Medan


(11)

Timur menggabungkan dengan alat musik tradisonal batak toba yaitu taganing untuk mengiringi lagu - lagu rohani di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.

Fenomena penambahan musik iringan pada ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur menjadi sesuatu hal yang menarik bagi penulis untuk dijadikan sebagai topik penelitian. Oleh karena itu pada penelitian ini penulis mengambil judul “Permainan Taganing Dalam Mengiringi Ibadah Di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur”.

B. Indentifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Menurut pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih factor (seperti kebiasaan, keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan - pertanyaan.

Dari uraian diatas maka permasalahan penelitian ini dapat didentifikasi menjadi beberapa bagian, diantaranya :

1. Bagaimana keberadaan GKPI di Sidorame Medan Timur?

2. Bagaimana pola permainan Taganing didalam melakasanakan ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur?

3. Apa efek Taganing terhadap iringan ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur?

4. Bagaimana tanggapan jemaat terhadap iringan Taganing pada Ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur?


(12)

4

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya masalah, keterbatasan waktu, dana dan kemampuan teoritis penulis maka dalam hal ini pengkaji merasa sangat perlu membuat pembatasan masalah agar penelitian ini menjadi fokus terhadap masalah yang dikaji. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sukardi (2003;30) mengatakan bahwa:

“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanayaan yang jelas”.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka pengkaji membatasi ruang lingkup permasalahan sebagi berikut:

1. Bagaimana pola permainan Taganing didalam melakasanakan ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur?

2. Apa efek Taganing terhadap iringan ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur?

3. Bagaimana tanggapan jemaat terhadap iringan Taganing pada Ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur?

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang Berdasakan uraian diatas pada latar belakang masalah, identifikasi, dan pembatasan hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya


(13)

untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.

Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeni (2005:14) yang mengatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah yang menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanayaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada bitur-bitur sebagaiman dirumuskan.”

Berdasarkan uraian batar belakang, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut, “Bagaimanakah Permainan Instrument Taganing Dalam Mengiringi Ibadah Di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur ?”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian senantiasa berorientasi kepada tujuan tertentu. Tanpa ada tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui efek Taganing terhadap iringan ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.

2. Untuk mengetahui tanggapan jemaat terhadap iringan Taganing pada Ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.


(14)

6

F. Manfaat Penelitian

Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan kemungkinan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitiannya. Penelitian akan mempunyai manfaat jika tujuan yang diharapkan tercapai. Manfaat penelitian adalah status yang dapat memberi faedah dan mendatangkan keuntungan baik kepada peneliti, lembaga maupun orang lain.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca.

2. Untuk mengetahui pola permainan Taganing.

3. Untuk mengetahui tanggapan jemaat terhadap adanya iringan Taganing pada Ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. GKPI perpecahan dari HKBP sebagai salah satu gereja dengan jemaat terbesar di Asia dan merupakan wadah persekutuan umat Kristen dari suku Batak yang memiliki dinamika di dalam sejarah perkembangannya dari masa ke masa.

2. Ibadah setiap hari Minggu dan dibagi menjadi tiga sesion. Sesion I dimulai Pukul 07.30 WIB – 08.45 WIB dan Sesion II dimulai Pukul 08.45 WIB – 09.45 WIB, dan sesion III dimulai Pukul 10.00 WIB - 12.00 WIB.Selain melaksanakan ibadah setiap hari Minggu

3. Pola permainan taganing solo dengan keyboard di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur terus mengalami peningkatan kualitas dalam bermain musik.

4. Kolaborasi taganing solo dengan keyboard di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur adalah kolaborasi yang menggunakan notasi angka di dalam partitire yang mereka mainkan.

5. Jemaat gereja GKPI Sidorame Medan Timur kebanyakan merasa terkesan dan lebih memiliki rasa semangat untuk menyanyikan lagu-lagu rohani disaat mengikuti ibadah minggu, apalagi disaat memberikan persembahan kedepan altar, jemaat seakaan manortor (menari) gembira sambil berjalan


(16)

2

kedepan altar untuk menyampaikan persembahan atas berkat-berkat yang telah diterima oleh jemaat dari Tuhan Yesus.

6. Taganing solo dan keyboard sangat harmonis, di tambah dengan lagu-lagu rohani etnik Batak Toba yang dibawakan setiap minggunya dalam Ibadah minggu. Jemaat sangat bisa menikmati perpaduan musiknya dalam Ibadah di Gereja GKPI yang dimana jemaatnya keseluruhan adalah suku Batak Toba.

7. Keberadaan sebuah tradisi pada jemaat gereja tertentu biasanya akan tetap berlangsung sepanjang tradisi tersebut tidak mendapat pengaruh dari luar secara signifikan, termasuk tradisi penggunaan ragam musik tradisional dalam siklus pelaksaanan ibadah, adat istiadat atau sebagai hiburan.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antara lain:

1. Penggunaan musik taganing solo dan keyboard pengiring dalam ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur hendaknya dipertahankan.

2. Musik taganing solo dan keyboard yang sangat penting dan perlu dipertahankan agar dapat menginspirasi Gereja-gereja lain yang berakibat pada kemajuan musik Gereja-gereja.

3. Latihan baik secara perorangan maupun secara individu harus tetap dilaksanankan untuk lebih memantapkan skill permainan yang tentunya mendukung kesuksesan ibadah.


(17)

4. Perlu diadakannya Perekrutan dan pelatihan bagi jemaat yang berbakat untuk bergabung dalam pelayanan di GKPI Sidorame Medan Timur. 5. Kesatuan hati antara pendeta, Guru huria, pangitua gereja dengan pemain

musik harus tetap dijaga karena kesatuan hati adalah kunci pelayanan yang menyenangkan Tuhan.


(18)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.

Simanjuntak. Memuliakan Tuhan Melalui Ibadah. Jakarta. 1965

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Alfabetba, Bandung, 2008.

Meriam, AP. The Antropology of Musik. Chicago: Nort Wester University Press, 1964

Alkitab. Mazmur. 2010

http://belajarpsikologi.com/tag/pengertian-permainan/#ixzz1hHjS46TK

Hutasoit. Mengenal Tagading/Manik Raja.Jakarta, 2008

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teching.

Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukardi. 2003.Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

www.gobatak.co.id

www.scribd.com.doc

http://en gb.facebook.com/note.php?note_id=192949950743299

http://www.sahabatsurgawi.net/bina%20iman/ibadah_kristen.html


(1)

5

untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.

Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeni (2005:14) yang mengatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah yang menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanayaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada bitur-bitur sebagaiman dirumuskan.”

Berdasarkan uraian batar belakang, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut, “Bagaimanakah Permainan Instrument Taganing Dalam Mengiringi Ibadah Di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur ?”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian senantiasa berorientasi kepada tujuan tertentu. Tanpa ada tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui efek Taganing terhadap iringan ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.

2. Untuk mengetahui tanggapan jemaat terhadap iringan Taganing pada Ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.

3. Untuk mengetahui pola permainan Taganing didalam melakasanakan ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan kemungkinan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitiannya. Penelitian akan mempunyai manfaat jika tujuan yang diharapkan tercapai. Manfaat penelitian adalah status yang dapat memberi faedah dan mendatangkan keuntungan baik kepada peneliti, lembaga maupun orang lain.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca.

2. Untuk mengetahui pola permainan Taganing.

3. Untuk mengetahui tanggapan jemaat terhadap adanya iringan Taganing pada Ibadah Minggu di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur.


(3)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. GKPI perpecahan dari HKBP sebagai salah satu gereja dengan jemaat terbesar di Asia dan merupakan wadah persekutuan umat Kristen dari suku Batak yang memiliki dinamika di dalam sejarah perkembangannya dari masa ke masa.

2. Ibadah setiap hari Minggu dan dibagi menjadi tiga sesion. Sesion I dimulai Pukul 07.30 WIB – 08.45 WIB dan Sesion II dimulai Pukul 08.45 WIB – 09.45 WIB, dan sesion III dimulai Pukul 10.00 WIB - 12.00 WIB.Selain melaksanakan ibadah setiap hari Minggu

3. Pola permainan taganing solo dengan keyboard di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur terus mengalami peningkatan kualitas dalam bermain musik.

4. Kolaborasi taganing solo dengan keyboard di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur adalah kolaborasi yang menggunakan notasi angka di dalam partitire yang mereka mainkan.

5. Jemaat gereja GKPI Sidorame Medan Timur kebanyakan merasa terkesan dan lebih memiliki rasa semangat untuk menyanyikan lagu-lagu rohani disaat mengikuti ibadah minggu, apalagi disaat memberikan persembahan kedepan altar, jemaat seakaan manortor (menari) gembira sambil berjalan


(4)

kedepan altar untuk menyampaikan persembahan atas berkat-berkat yang telah diterima oleh jemaat dari Tuhan Yesus.

6. Taganing solo dan keyboard sangat harmonis, di tambah dengan lagu-lagu rohani etnik Batak Toba yang dibawakan setiap minggunya dalam Ibadah minggu. Jemaat sangat bisa menikmati perpaduan musiknya dalam Ibadah di Gereja GKPI yang dimana jemaatnya keseluruhan adalah suku Batak Toba.

7. Keberadaan sebuah tradisi pada jemaat gereja tertentu biasanya akan tetap berlangsung sepanjang tradisi tersebut tidak mendapat pengaruh dari luar secara signifikan, termasuk tradisi penggunaan ragam musik tradisional dalam siklus pelaksaanan ibadah, adat istiadat atau sebagai hiburan.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antara lain:

1. Penggunaan musik taganing solo dan keyboard pengiring dalam ibadah di Gereja GKPI Sidorame Medan Timur hendaknya dipertahankan.

2. Musik taganing solo dan keyboard yang sangat penting dan perlu dipertahankan agar dapat menginspirasi Gereja-gereja lain yang berakibat pada kemajuan musik Gereja-gereja.

3. Latihan baik secara perorangan maupun secara individu harus tetap dilaksanankan untuk lebih memantapkan skill permainan yang tentunya mendukung kesuksesan ibadah.


(5)

3

4. Perlu diadakannya Perekrutan dan pelatihan bagi jemaat yang berbakat untuk bergabung dalam pelayanan di GKPI Sidorame Medan Timur. 5. Kesatuan hati antara pendeta, Guru huria, pangitua gereja dengan pemain

musik harus tetap dijaga karena kesatuan hati adalah kunci pelayanan yang menyenangkan Tuhan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.

Simanjuntak. Memuliakan Tuhan Melalui Ibadah. Jakarta. 1965

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Alfabetba, Bandung, 2008.

Meriam, AP. The Antropology of Musik. Chicago: Nort Wester University Press, 1964

Alkitab. Mazmur. 2010

http://belajarpsikologi.com/tag/pengertian-permainan/#ixzz1hHjS46TK Hutasoit. Mengenal Tagading/Manik Raja.Jakarta, 2008

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teching.

Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukardi. 2003.Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

www.gobatak.co.id

www.scribd.com.doc

http://en gb.facebook.com/note.php?note_id=192949950743299

http://www.sahabatsurgawi.net/bina%20iman/ibadah_kristen.html