PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW BERBANTUAN MEDIA IT DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD 064987 MEDAN.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF JIGSAW BERBANTUAN MEDIA IT DAN

INTERKASI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PADA SISWA KELAS V SD 064987 MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH :

UMAR DARWIS NIM. 809825022

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF JIGSAW BERBANTUAN MEDIA IT DAN

INTERKASI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PADA SISWA KELAS V SD 064987 MEDAN

Disusun dan diajukan oleh UMAR DARWIS NIM : 809825022

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal 7 Januari 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Medan, 23 Februari 2013 Menyetujui

Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Sc, M.A, Ph.D

NIP. 196305201987031004 NIP. 119631101988031001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana

Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan

Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Sc, M.A, Ph.D Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd


(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO. NAMA Tanda Tangan

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si ...

NIP. 196305201987031004

2. Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Sc, M.A, Ph.D ... NIP. 119631101988031001

3. Dr. Hidayat, M.Si ...

NIP. 196208061990031002

4. Dr. Deni Setiawan, M.Si ...

NIP. 196803081993031003

5. Dr. Anita Yus, M.Pd ...


(4)

DAFTAR REVISI UJIAN TESIS

Nama : Umar Darwis NIM : 809825022

Judul Tesis : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT Dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V Sd 064987 Medan.

No Nama Dosen Revisi Tanda

Tangan 1 Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si

NIP. 196305201987031004 (Pembimbing I)

1. Penajaman implikasi dan saran, dan dibuat dengan poin yang berbeda

2 Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Sc, M.A, Ph.D

NIP. 119631101988031001 (Pembimbing II)

1. Perbaiki abstrak dan saran

3 Dr. Hidayat, M.Si

NIP. 196208061990031002 (Penguji)

1. Bagian pendahuluan terlalu panjang, fokus pada data empirik

2. Kajian tentang interaksi sosial dilengkapi

3. Angket untuk hasil belajar IPS perlu direvisi

4. Lembar observasi tentang interaksi sosial disusun berdasarkan bentuk-bentuk interaksi sosial

5. Rumusan tentang kesimpulan dan abstrak diperbaiki 4 Dr. Deni Setiawan, M.Si

NIP. 196803081993031003 (Penguji)

1. Perbaiki dalam hal

pengetikan

2. Chek kembali daftar pustaka 3. Revisi pembahasan, data

sebagai hasil penelitian

dianalisis dengan

menggunakan kisi-kisi yang ada pada Bab II

5 Dr. Anita Yus, M.Pd NIP. 195907211986012001 (Penguji)

1. Kemukakan saran sesuai hasil penelitian dan kemukakan secara konkrit agar dapat dilaksanakan oleh sasaran Mengetahui :

Program Studi Pendidikan Dasar Ketua,

Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Sc, M.A, Ph.D NIP. 119631101988031001


(5)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF JIGSAW BERBANTUAN MEDIA IT DAN

INTERKASI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PADA SISWA KELAS V SD 064987 MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH :

UMAR DARWIS NIM. 809825022

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(6)

(7)

(8)

(9)

i

ABSTRAK

Umar Darwis, NIM 809825022, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT dan Interaksi Sosial Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD 064987 Medan, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS siswa yang diberi pembelajaran Kooperatif Jigsaw berbantuan media IT dan pembelajaran Kooperatif Jigsaw tanpa menggunakan media, perbedaan hasil belajar IPS akibat perbedaan kemampuan interaksi sosial siswa, serta ada tidaknya interaksi antara pemberian pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan interaksi sosial terhadap hasil belajar IPS. Interaksi sosial siswa dibedakan atas interaksi sosial bertipe kooperatif dan kompetitif. Rancangan penelitian menggunakan Anava Faktorial 2x2, sedangkan pengukuran kemampuan interaksi sosial siswa dilakukan dengan cara menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perbedaan hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw berbantuan media IT lebih tinggi daripada hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw tanpa menggunakan media, (2) perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial kooperatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial kompetitif, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif jigsaw dan interaksi sosial siswa terhadap hasil belajar IPS siswa, (4) hasil ekspreimen menunjukkan secara umum bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw berbantuan media IT lebih baik dibangdingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw tanpa menggunakan media untuk mata pelajaran IPS.


(10)

ii

ABSTRACT

Umar Darwis, NIM 809825022, Effect of Using Jigsaw Cooperative Learning Model Assisted IT Media and Social Interaction Learning Outcomes Students Against IPS In Grade V SD 064 987 Medan, Graduate Program in Medan State University, 2012

This study aims to determine the differences in learning outcomes IPS students were assisted media Jigsaw Cooperative Learning Cooperative Learning Jigsaw IT and without the use of media, differences due to differences in learning outcomes IPS students' social interaction skills, as well as the presence or absence of interaction between the provision of Cooperative Learning Jigsaw and social interaction on IPS learning outcomes. Social interaction distinguished student of social interaction-type cooperative and competitive. The research was carried out in primary schools and primary schools 064 987 060 925 Medan, Jl. SM Raja miles 5.5 V-class field in the second half of TP. 2011/2012.

The design of research experiments using a 2x2 factorial Anova with a population of 35 people, so the population is also a sample. Measurement of social interaction skills of students is done by using the observation sheet. Measuring achievement test using formative test that aims to measure students' level of cognitive ability. The research hypothesis was tested at a significance level of 5%. Since there are interactions between models of cooperative learning and social interaction on learning outcomes IPS then conducted further tests using the Scheffe test, since as the number of sample is not the same.

The results showed that there were differences in learning outcomes IPS students taught using cooperative learning jigsaw model of IT media-assisted cooperative learning jigsaw model without the use of media (Fb = 12.20> Ft = 2.79). There is a difference in student learning outcomes that have a cooperative social interaction skills with students who have the ability competitive social interaction (F ¬ h = 11.75> Ft = 2.79), and no interaction between the model jigsaw cooperative learning and social interaction of students towards learning outcomes IPS (Fh = 17.25> Ft = 2.79). With Scheffe test concluded that students taught with cooperative learning jigsaw model of IT media aided cooperative social interaction skills are better than students who have a competitive social interaction skills, while students taught with cooperative learning model jigsaw without the media with social interaction skills are not cooperative better than students who have the competitive ability of social interaction.

From the results of research and learning based on the characteristics of IPS, to improve student learning outcomes it is expected that teachers can develop lessons using cooperative learning model.


(11)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan keharibaan Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT dan Interaksi Sosial Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD 064987 Medan. Dalam penyelesaian tesis ini, penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada : Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku pembimbing I dan bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Sc, M.A, Ph.D selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan dan bantuan kepada penulis mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga selesainya tesis ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Pertama : Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED, Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Sc, M.A, Ph.D, selaku ketua Program Studi Pendidikan Dasar dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku sekretaris Program Studi beserta staf.

Kedua, Bapak Dr. Hidayat, M.Si, Dr. Deni Setiawan, M.Si dan Ibu Dr.Anita Yus, M.Pd selaku nara sumber, yang telah memberikan masukan dan arahan pada tesis ini. Serta seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Program Pascasarjana UNIMED.

Ketiga : Ibu Dra. Hj. Kasini selaku kepala sekolah SDN 064987 dan Ibu Dra Rukiyah selaku kepala sekolah SDN 060925, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpin.

Keempat : Rekan-rekan mahasiswa PPs UNIMED Medan, Rekan seprofesi, yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis sehingga selesainya tesis ini.


(12)

iv

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada ayah dan ibu, Djufri dan Ida Armaya yang telah membesarkan dan memberikan pendidikan yang sangat bermakna dalam kehidupan penulis, serta memberikan dorongan untuk penyelesaikan tesis ini. Demikian juga kepada istri tercinta Erlinawati, SE yang selalu memberikan dorongan dalam penyelesaian tesis ini, dan tak lupa anak tercinta Rahmat Fadil Febrian yang telah menjadi inspirasi bagi penulis, sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

Akhirnya penulis hanya dapat memohon kehadirat Allah SWT, semoga jasa baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini mendapat balasan yang setimpal. Amin.

Medan, Desember 2012 Penulis,

Umar Darwis NIM. 809825022


(13)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis ... 11

2.1.1 Hakikat Belajar dan Hasil Belajar IPS ... 11

2.1.2 Hakikat Model Pembelajaran dan Media ... 16

2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT ... 27

2.1.4 Hakikat Interaksi Sosial Siswa ... 39

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 47

2.3 Kerangka Berpikir ... 48

2.3.1 Perbedaan Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT dengan Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Menggunakan Media ... 48


(14)

vi

2.3.2 Perbedaan Hasil Belajar IPS Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Bertipe Kooperatif dengan Siswa

Yang Memiliki Interaksi Sosial Bertipe Kompetitif .... 50

2.3.3 Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media IT dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa ... 52

2.4 Pengajuan Hipotesis ... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 55

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 55

3.3 Desain Penelitian ... 56

3.4 Definisi Operasional ... 58

3.5 Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 61

3.6 Pengontrolan Perlakuan ... 63

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 64

3.7.1 Instrumen Penelitian ... 64

3.7.2 Uji Coba Tes ... 68

3.8 Teknik Analisis Data ... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ... 72

4.1.1.Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT ... 72

4.1.2.Hasil belajar IPS Siswa Yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Media. 73 4.1.3.Hasil Belajar IPS Siswa dengan Interaksi Sosial Kooperatif ... 75

4.1.4.Hasil Belajar IPS Siswa dengan Interaksi Sosial Kompetitif ... 77

4.1.5.Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT dengan Interaksi Sosial Kooperatif ... 78

4.1.6.Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT dengan Interaksi Sosial Kompetitif ... 80


(15)

vii

4.1.7.Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Media dengan Interaksi

Sosial Kooperatif ... 82

4.1.8.Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Media dengan Interaksi Sosial Kompetitif ... 83

4.2.Pengujian Persyaratan Analisis ... 85

4.2.1.Uji Normalitas ... 85

4.2.2.Uji Homogenitas ... 86

4.3.Pengujian Hipotesis ... 88

4.3.1.Perbedaan Hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbantuan media IT dan hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tanpa media. ... 89

4.3.2.Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Siswa Yang Memiliki Interaksi Sosial Kooperatif dan Siswa Yang Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif ... 89

4.3.3.Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Interaksi Sosial siswa Dalam Mempengaruhi Hasil Belajar IPS . 90 4.4.Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

4.4.1.Perbedaan Hasil Belajar IPS antara Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Media IT dan Model Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tanpa Menggunakan Media. 94 4.4.2.Perbedaan Hasil Belajar IPS Antara Siswa Yang Memiliki Interaksi Sosial Kooperatif Dengan Interaksi Sosial Kompetitif ... 96

4.4.3.Interaksi Antara Model Pembelajaran Dan Interaksi Sosial Dalam Mempengaruhi Hasil Belajar IPS ... 99

4.5.Keterbatasan Penelitian ... 100

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan ... 102

5.2.Implikasi ... 102

5.3.Saran ... 106


(16)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel-1.1 Nilai UAS IPS siswa SD Negeri 064987 Medan dari tahun

pelajaran 2008/2009 sampai dengan 2010/2011 ... 2

Tabel-2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ... 33

Tabel-2.2 Sintak Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT .. 38

Tabel-3.2 Desain Faktorial 2x2 ... 57

Tabel-3.3 Lembar Observasi Interaksi Sosial Siswa ... 65

Tabel-3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPS ... 67

Tabel-4.1 Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT ... 72

Tabel-4.2 Hasil Belajar IPS Siswa dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Tanpa Media ... 74

Tabel-4.3 Hasil Belajar IPS Siswa Yang Memiliki Interaksi Sosial

Kooperatif ... 76

Tabel-4.4 Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Interaksi Sosial Kompetitif ... 77

Tabel-4.5 Hasil Belajar IPS Siswa untuk Model Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw Berbantuan Media IT dengan Interaksi Sosial


(17)

ix

Tabel-4.6 Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT dengan Interaksi

Sosial Kompetitif ... 81

Tabel-4.7 Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Tanpa Media dengan Interaksi Sosial

Kooperatif ... 82

Tabel-4.8 Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Tanpa Media dengan Interaksi Sosial

Kompetitif ... 83

Tabel-4.9 Hasil Pengujian Normalitas Data (Uji Liliefors) ... 85

Tabel-4.10 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Model

Pembelajaran ... 86

Tabel-4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Antara Interaksi

Sosial Kooperatif dan Interaksi Sosial Kompetitif ... 87

Tabel-4.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sampel

dengan Uji Barlett ... 87

Tabel-4.13 Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 88


(18)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

dalam Model Pembelajaran ... 18

Gambar 2.2 Skema Interaksi Pembelajaran Kooperatif Menggunakan

media ... 34

Gambar 2.3 Ilustrasi Pembagian Tugas Kelompok Model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw ... 36

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT ... 73

Gambar 4.2 Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Media ... 75

Gambar 4.3 Histogram Skor Hasil Belajar IPS Siswa Yang Memiliki

Interaksi Sosial Kooperatif ... 76

Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Interaksi Sosial

Kompetitif ... 78

Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa untuk Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT


(19)

xi

Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT

dengan Interaksi Sosial Kompetitif ... 81

Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Media dengan

Interaksi Sosial Kooperatif ... 83

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Untuk Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Media dengan

Interaksi Sosial Kompetitif ... 84

Gambar 4.9 Model Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif dan


(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa SDN 064987 ... 111

Lampiran 2 Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa SDN 060925 ... 112

Lampiran 3 Lembar Observasi Interaksi Sosial Siswa ... 113

Lampiran 4 Instrumen Soal Tes Hasil Belajar IPS ... 115

Lampiran 5 Perhitungan Hasil Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar IPS ... 123

Lampiran 6 Analisis Jawaban Subjek Terhadap 35 Butir Soal IPS ... 128

Lampiran 7 Perhitungan Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar IPS Untuk Menentukan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda ... 130

Lampiran 8 Data Induk Penelitian ... 132

Lampiran 9 Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT ... 133

Lampiran 10 Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Tanpa Menggunakan Media ... 134

Lampiran 11 Rata-Rata Hitung, Varians Dan Simpangan Baku ... 135

Lampiran 12 Uji Normalitas ... 140

Lampiran 13 Uji Homogentias Varians ... 145


(21)

xiii

Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 2) ... 155

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 3) ... 158

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 4) ... 161


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia,

karena tanpa pendidikan manusia tidak dapat mengembangkan diri untuk

mencapai tujuan hidupnya. Manurut Munandar (1996:6) pendidikan mempunyai

peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri

individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan merupakan

proses pembelajaran yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang

diharapkan. Pendidikan membantu agar proses itu berlangsung dan berhasil guna.

Menurut Redja (2001:62) definisi pendidikan secara luas adalah segala

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan hidup yang

mempengaruhi pertumbuhan seseorang.

Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang

memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya

secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya

sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat.

Tujuan utama dari pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan

yang terjadi, dan terampil dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari

baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Pendidikan IPS dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam

mengatasi masalah sosial, sebab pendidikan IPS memiliki fungsi dan peran dalam


(23)

2

meningkatkan sumber daya manusia untuk memperoleh bekal pengetahuan

tentang harkat dan martabat manusia sebagai makhluk sosial, keterampilan

menerapkan pengetahuan tersebut dan mampu bersikap berdasarkan nilai dan

norma sehingga mampu hidup bermasyarakat.

Kondisi ideal yang diharapkan dari hasil pembelajaran IPS di persekolahan

dianggap belum sesuai dengan harapan, bahkan beberapa temuan penelitian dan

pengamatan para ahli pendidikan memperkuat kesimpulan bahwa pendidikan IPS

di Indonesia belum maksimal karena perwujudan nilai-nilai sosial yang

dikembangkan dalam pembelajaran IPS masih belum begitu nampak aplikasinya

dalam kehidupan sehari-hari siswa. Keterampilan sosial para siswa lulusan masih

memprihatinkan, terbukti dengan partisipasi siswa dalam berbagai kegiatan

kemasyarakatan semakin menyusut (Syaodih, 2008:2).

Secara fakta meskipun tujuan pembelajaran sudah ditetapkan dengan tegas

dan jelas, namun pelaksanaan pembelajaran sering menemui kegagalan. Hal ini

terjadi di SD Negeri 064987 dan SD Negeri 060925 Medan, bahwa hasil belajar

siswa relatif rendah termasuk pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Data

yang diperoleh dari kantor Tata Usaha SD Negeri 064987 dan SD Negeri 060925

Medan, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata UAS siswa untuk mata pelajaran IPS

masih relatif rendah , seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel-1.1 Hasil UAS Ilmu Pengetahuan Sosial SD Negeri 064987 Medan

No. Nama Sekolah Tahun/Nilai

2008/2009 2009/2010 2010/2011 1 SD Negeri 060987 64,3 63,7 68,0 2 SD Negeri 060925 60,5 65,3 63,5

Sumber Data : Kantor Tata Usaha SD Negeri 064987 dan SD Negeri 060925 Medan


(24)

3

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran di kedua SD tersebut

kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dan

kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi pembelajaran. Dalam strategi

pembelajaran seperti ini siswa hanya menerima informasi (pengetahuan) dari apa

yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa kurang diberdayakan. Dengan kata

lain siswa memperoleh pengetahuan karena “diberitahukan” oleh gurunya dan

bukan karena “menemukan sendiri” oleh siswa secara langsung. Kegiatan belajar

yang dilakukan berorientasi pada target penguasaan materi, sehingga hanya

berhasil dalam kompetisi ingatan jangka pendek saja, namun gagal dalam

membekali siswa dengan ilmu dan pengetahuan jangka panjang. Pembelajaran

seperti ini akan mengakibatkan siswa menjadi kurang mampu memahami apa

makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana cara untuk mencapainya. Pada

akhirnya siswa merasa kesulitan dalam memecahkan persoalan-persoalannya

sendiri karena tidak memiliki bekal pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang

memadai. Strategi pembelajaran seperti inilah yang sering terjadi di kelas-kelas

sekolah kita.

Sebagai pengelola pembelajaran, seorang guru harus mampu mengelola

seluruh proses kegiatan pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang

dinamis dan kondusif. Sebagai evaluator, guru diharapkan mampu mengevaluasi

sejumlah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan serta memantau sampai

dimana penguasaan materi yang telah disajikan. Idealnya dalam merancang

kegiatan pembelajaran, guru harus dapat melatih siswa untuk bertanya,

mengamati, menyelidiki, membaca, mencari, dan menemukan jawaban atas


(25)

4

Pernyataan ini mengandung makna bahwa guru bukan hanya bertugas

memberikan sejumlah informasi di depan kelas. Seorang guru berkewajiban

merencanakan dan melakukan segala hal untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian akan tercapai kondisi sinergis yang saling mendukung untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Kualitas pembelajaran IPS akan mempengaruhi

hasil belajar siswa. Tingkat keterlibatan siswa serta interaksi yang terjadi dalam

pembelajaran untuk menciptakan tujuan yang telah diprogramkan tergantung

kepada guru, apakah mampu merancang dan mengembangkan suatu sistem

instruksional yang baik (Dimyanti dan Mudjiono, 1999). Guru yang professional

akan selalu berusaha merancang serta menerapkan berbagai alternative

pendekatan dan pengelolaan kegiatan pembelajaran agar dapat menciptakan

pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di SD Negeri

064987 dan SD Negeri 060925 Medan, dapat disimpulkan bahwa sebahagian

besar guru kesulitan dalam menemukan cara dalam mengubah asumsi sebahagian

besar siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan mata

pelajaran yang membosankan karena banyak menghapal dan banyak mengingat.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru IPS di SD Negeri 064987 dan SD

Negeri 060925 Medan selama ini cenderung menggunakan model ceramah

diselingi dengan tanya jawab, diskusi dan penugasan. Meskipun model ini

memiliki keunggulan untuk beberapa materi pembahasan pada mata pelajaran

IPS, tetapi dengan model ini yang diterapkan secara terus menerus untuk semua

materi pelajaran yang disampaikan menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam


(26)

5

juga diasumsikan tidak dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi pada diri

siswa, termasuk kemampuan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak di

tengah-tengah lingkungan masyarakat.

Berdasarkan data yang diperoleh di SD Negeri 064987 dan SD Negeri

060925 Medan, terlihat bahwa terdapat kesenjangan antara harapan yang harus

dicapai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Untuk mengatasi kesenjangan

tersebut perlu diidentifikasi faktor penyebab kesenjangan yang terjadi. Salah satu

penyebab terjadinya kesenjangan ini adalah kurang variatifnya model

pembelajaran yang digunakan dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran

yang digunakan siswa maupun guru pada saat pembelajaran berlangsung. Suasana

belajar di dalam kelas monoton dan tidak mengaktifkan siswa akibat model

pembelajaran yang diberikan guru kurang bervariasi tanpa menggunakan media

yang dapat membantu siswa dalam mengingat dan memahami materi pelajaran

yang disampaikan. Padahal pendidikan IPS perlu diberikan dengan lebih hidup

kepada peserta didik. Siswa tak cukup dijejali kesibukan kognitif, menghafal

pengetahuan lewat fakta-fakta yang sudah mati di masa lalu, sebagaimana banyak

terjadi selama ini (Kompas,2005)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan studi pendahuluan di

SD Negeri 064987 dan SD Negeri 060925 Medan yang dilakukan peneliti, maka

timbul beberapa pertanyaan yang dapat diidentifikasi sebagai permasalahan


(27)

6

Bagaimanakah cara penyampaian materi pelajaran IPS yang paling baik?

Bagaimanakah urutan kegiatan pembelajaran yang lebih tepat untuk membantu

proses belajar siswa dalam pembelajaran? Apa model pembelajaran yang tepat

digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS? Apakah tujuan

pembelajaran yang berbeda membutuhkan model pembelajaran yang berbeda

pula? Apakah perbedaan karakteristik siswa mempengaruhi hasil belajar siswa?

Apakah interaksi sosial siswa mempengaruhi hasil belajar IPS? Apakah dalam

pembelajaran IPS perlu diadakan pengelompokkan berdasarkan interaksi sosial

siswa? Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif menggunakan media

IT dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa? Bagaimanakah sebaiknya model

pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran IPS sehingga siswa merasa tidak

bosan dan dapat pula lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran? Model

pembelajaran yang bagaimanakah yang sebaiknya dipakai untuk interaksi sosial

siswa yang berbeda? Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa? Apakah terdapat perbedaan hasil belajar

siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif menggunakan media IT?

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki interaksi sosial

bertipe kooperatif dengan siswa yang memiliki interaksi sosial bertifpe

kompetitif? Apakah terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran

kooperatif menggunakan media IT dan interaksi sosial dalam mempengaruhi


(28)

7

1.3 Pembatasan Masalah

Hasil belajar siswa dipengaruhi banyak faktor, baik faktor internal maupun

faktor eksternal, penelitian yang mencakup keseluruhan faktor tersebut merupakan

faktor yang rumit, menuntut keahlian, waktu dan dana. Mengingat luasnya

masalah yang menjadi penyebab terhadap hasil belajar siswa, penelitian ini

dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian,

dan variabel. Oleh karena itu, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini

dibatasi pada masalah yang berhubungan dengan hasil belajar IPS yang diraih

siswa SD Negeri 064987 dan SD Negeri 060925 Medan yang meliputi :

1. Hasil belajar IPS merupakan kemampuan siswa dalam menguasai materi

mata pelajaran IPS yang dibatasi dalam ranah kognitif menurut taksonomi

Bloom (1986:20), yang dibatasi pada aspek pengetahuan (C1),

pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Hasil belajar ini diperoleh dari tes

hasil belajar IPS dengan materi keragaman kenampakan dan pembagian

wilayah waktu di Indonesia yang diberikan setelah perlakuan selesai

dilaksanakan. Pembelajaran yang diberikan meliputi standard kompetensi

pada konsep pembelajaran IPS yaitu Menghargai berbagai peninggalan

dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Buddha dan

Islam, keragaman ketampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan

ekonomi di Indonesia, dengan kompetensi dasar Mengenal keragaman

ketampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia


(29)

8

2. Model pembelajaran yang digunakan dibedakan menjadi dua macam,

yaitu: model pembelajaran kooperatif jigsaw berbantuan media IT dan

model pembelajaran kooperatif jigsaw tanpa menggunakan media.

3. Media IT yang digunakan dalam penelitian ini adalah komputer dan LCD

4. Karakteristik belajar siswa dibatasi hanya pada interaksi sosial. Interaksi

sosial siswa dibedakan atas interaksi sosial bertipe kooperatif dan interaksi

sosial bertipe kompetitif.

5. Materi pelajaran IPS didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) SD, untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan pada kelas V SD

Negeri 064987 dan SD Negeri 060925 Medan pada semester genap tahun

pelajaran 2011/2012 pada pembahasan konsep IPS dengan materi

keragaman kenampakan dan pembagian wilayah waktu di Indonesia.

1.4 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif jigsaw berbantuan Media IT lebih tinggi daripada hasil belajar

siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw tanpa

menggunakan media?

2. Apakah hasil belajar IPS siswa yang memiliki interaksi sosial bertipe

kooperatif lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki interaksi

sosial bertipe kompetitif ?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan interaksi


(30)

9

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media IT dan

interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, sedangkan

secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif jigsaw berbantuan media IT dengan hasil belajar

siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw tanpa

menggunakan media

2. Mengetahui perbedaan hasil belajar IPS siswa yang memiliki interaksi

sosial bertipe kooperatif dengan siswa yang memiliki interaksi sosial

bertipe kompetitif.

3. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif berbantuan

media IT dengan interaksi sosial terhadap hasil belajar IPS siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pengambil

kebijakan dalam mengambil keputusan di SD Negeri 064987 dan SD Negeri

060925 Medan, khususnya yang berkaitan dengan penyusunan kegiatan belajar

mengajar berdasarkan model pembelajaran, media pembelajaran dan karakteristik

siswa. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan

dengan penggunaan model pembelajaran, media pembelajaran dan interaksi sosial


(31)

10

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai : (1) bahan

masukan bagi guru, khususnya pada mata pelajaran IPS sebagai salah satu model

alternative dalam menyampaikan materi pelajaran. (2) memberikan gambaran bagi

guru, khususnya bagi guru IPS tentang efektifitas dan efisiensi aplikasi

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw berbantuan media IT

dan model pembelajaran kooperatif jigsaw tanpa menggunakan media


(32)

102 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh seperti yang diuraikan

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan seperti di bawah ini :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang diberi model

pembelajaran kooperatif berbantuan media IT dengan model pembelajaran

kooperatif tanpa menggunakan media. Model pembelajaran kooperatif

menggunakan media IT memberikan hasil belajar yang lebih tinggi

daripada model pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan media.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang memiliki

kemampuan interaksi sosial kooperatif dengan siswa yang memiliki

kemampuan interaksi sosial kompetitif. Hasil belajar IPS siswa yang

memiliki kemampuan interaksi sosial kooperatif lebih tinggi daripada

siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial kompetitif.

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif berbantuan media

IT dan interaksi sosial dalam mempengaruhi hasil belajar IPS siswa.

5.2. Implikasi

Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, para guru dituntut agar

mempunyai pengetahuan dan pemahaman dan wawasan yang lebih luas dalam

memilih dan menyusun strategi pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS.

Selain itu guru juga harus mampu memperhatikan dan memahami karakteristik


(33)

103 siswa, sehingga dengan pengetahuan, pemahaman dan wawasannya tersebut guru

diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran dan mampu merancang atau mendisain suatu pembelajaran IPS

dengan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif dan tepat sesuai dengan

karakteristik siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan strategi

pembelajaran tertentu pada subjek yang berbeda karakteristiknya akan

memberikan hasil belajar yang berbeda pula. Model pembelajaran yang digunakan

untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Kooperatif Jigsaw Berbantuan Media IT dan model pembelajaran

Kooperatif Jigsaw Tanpa Media. Sedangkan karakteristik siswa yang dilibatkan

adalah kemampuan interaksi sosial kooperatif dan kompetitif.

Dalam pembelajaran kooperatif menggunakan media IT siswa dituntut

untuk dapat memahami dan menguasai konsep sehingga menjadi suatu metode

penguatan untuk lebih mudah tersimpan dalam struktur kognitif siswa agar mudah

direproduksi kembali pada saat diperlukan, karena siswa memperoleh informasi

atas usahanya sendiri. Selain itu kerjasama yang diwujudkan dalam pembelajaran

dan pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk

berinteraksi dengan teman sekelasnya. Dengan model ini, siswa dapat berinteraksi

dengan teman sekelompoknya, sehingga para siswa bukan hanya dapat bertukar

informasi tetapi juga dapat melatih para siswa dalam menyampaikan ide, konsep

dan gagasan dalam mengaitkan meteri pelajaran dengan kegiatan yang

dimunculkan dalam pembelajaran.

Penggunaan media IT dapat memotivasi siswa dalam belajar, mungkin


(34)

104 termotivasi mengikuti pelajaran dan tidak merasa cepat bosan seperti yang dialami

siswa selama ini dengan cara belajar yang bersifat konvensional. Ketertarikan

siswa dengan model dengan model pembelajaran kooperatif menggunakan media

IT ini tampak dengan kemampuan siswa memilih dan melaksanakan langkah kerja

sesuai dengan petunjuk yang diberikan, kenyataan bahwa hasil belajar IPS siswa

yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbantuan media IT

lebih tinggi menunjukkan adanya keunggulan model ini.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi guru untuk lebih aktif dalam menggunakan berbagai model

dalam pembelajaran dan tidak hanya menggunakan satu model pembelajaran saja,

namun disesuaikan pada karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran.

Khusus untuk mata pelajaran IPS model pembelajaran kooperatif akan membantu

siswa untuk lebih dapat menguasai materi pembelajaran IPS.

Siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif dan interaksi sosial

kompetitif memiliki perbedaan hasil belajar IPS pada model pembelajaran yang

berbeda, dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi siswa yang memiliki

perbedaan karakteristik dapat terbantu dan meningkatkan hasil belajarnya sesuai

dengan karakteristik yang dimilikinya. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa

karakteristik siswa turut serta mempengaruhi hasil belajar IPS siswa. Untuk itu

bati pengelola sekolah perlu memperhatikan karakteristik siswa khususnya

interaksi sosial siswa pada saat penerimaan siswa baru dan penempatan siswa

pada kelas yang sesuai dengan sikap yang dimilikinya. Sehingga guru sedini

mungkin dapat menyesuaikan model pembelajaran yang cocok dengan


(35)

105 pengetahuan tentang karakteristik siswa. Dengan dibekalinya guru tentang

pengetahuan karakteristik siswa, guru dapat menyampaikan materi dengan mudah

dan siswa juga dapat memahami materi yang diberikan dengan mudah. Bagi

sekolah-sekolah yang memiliki kemampuan menyediakan para ahli sebagai mitra

guru terutama untuk mengetahui karakteristik siswa. Untuk itu semua unsur

pendidik yang terlibat dalam pendidikan di sekolah perlu dibekali pengetahuan

mengidentifikasi model pembelajaran yang cocok dengan karakteristik tertentu

yang dimiliki siswa.

Siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif lebih tinggi hasil

belajarnya apabila diajar dengan model pembelajaran kooperatif menggunakan

media IT dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tanpa media. Demikian juga hasil belajar IPS siswa yang

memiliki interaksi sosial kompetitif yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif menggunakan media IT lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan

dengan hasil belajar IPS siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tanpa media. Oleh karena itu

perlu disesuaikan antara model pembelajaran dengan karakteristik yang dimiliki

oleh siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna dan

memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak semua model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa maupun karakteristik materi

pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata

pelajaran IPS untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan


(36)

106 5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan,

maka disarankan beberapa hal berikut :

Bagi guru :

1. Agar guru dapat mengupayakan peningkatan mutu pendidikan melalui

proses pembelajaran yang bervariasi. Salah satu alternatif

pengembangannya adalah meningkatkan pengetahuan dalam hal pemilihan

strategi dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi dan

karakteristik siswa, sehingga guru dapat mendisain pembelajaran dengan

baik.

2. Salah satu tujuan pembelajaran IPS adalah agar siswa memiliki

kompetensi dalam bidang IPS dan mampu menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam bersosialisasi di tengah-tengah

masyarakat, oleh karena itu disarankan bagi guru untuk menggunakan

model pembelajaran kooperatif menggunakan media IT dalam

mengajarkan pembelajaran IPS khususnya pada pembahasan materi

menghargai jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia agar hasil belajar IPS siswa


(37)

107 Bagi Lembaga Pendidikan

Kepada pihak pimpinan sekolah hendaknya memperhatikan dan

mempertimbangkan serta menyediakan segala fasilitas yang dapat mendukung

terjadinya proses pembelajaran yang dapat membangkitkan kreativitas siswa,

sehingga siswa akan lebih mampu belajar dan berfikir dengan cara yang lebih

kreatif untuk membangun diri dan bangsanya. Serta memberikan

pelatihan-pelatihan kepada para guru untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam

pemilihan strategi dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

karakteristik siswa dan materi pembelajaran.

Kepada pihak pimpinan sekolah juga diharapkan dapat menganjurkan

kepada tenaga pendidik agar menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw

berbantuan media IT dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa khususnya di

SD Neberi 064987.

Bagi Peneliti Lain

Dalam penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu sangat diharapkan kepada peneliti-peneliti lain agar dapat

mengembangkan penelitian ini sehingga diperoleh hasil penelitian yang dapat

memperbaiki sistem dan proses pembelajaran khususnya bidang studi IPS dan


(38)

107

DAFTAR RUJUKAN

Abdurrahman, M. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A. 1985.

Arends, R.I. 2008. Learning to Teach (Terjemahan Soetjipto, H.P). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

________ 1997. Classroom Instruction and Management. New York : McGraw Hill Companies

Arief S. Sadiman 1984 Media pendidikan, pengertian Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada

Arifin, H.M. (2000). Psikologi Dakwah. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, S 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta, Bumi Aksara

Association for Educational Communications and Technology. 1986. Defenisi

Teknologi Pendidikan (terjemahan) Jakarta: PAU-UT dan Rajawali

Bloom, B.S 1986. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1: Cognitive domain. New York: David McKay

Bloom.B.S 1982. Human Theory of School New York: M.C. Graw Hill Company.

Dahlan, M.D. 1984. Model-model Mengajar. Bandung: Diponegoro

Derpartemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi pelatihan Terintegrasi Ilmu


(39)

108

Dewi, Izwita. (1999). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan Mini Lap Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Tesis. Program Pascasarjana IKIP Surabaya.

Dick W. and Carey. L. 2005. The Systematic Design Of Instruction. Fourth Edition. New York: Harper Colins College Publisher

Dimyati dan Mudjiono.(1999).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka. Cipta.

Djiwantono, I. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Gagné, Robert M. 1985.The conditions of learning and theory of instruction. 4th edition. New York: Holt, Rinehart, and Winston. Xv

Gie, T.L. 1992. Cara Bekerja Efisien. Yogyakarta : Liberty

Gronlund, N.E 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. New York : Macmillan Publising, Co.

Hamalik, O. 1993. Mengajar azas, Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Martiana

__________ 2001. Proses Belajar Mengajar Jakarta Pt. Bumi Aksara

Hujair AH Sanaky. 2009. Media Pembelajaran Yogyakarta, Safiria Insania Press

Ibrahim, M. dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Joyce, b. dan Weil, M. 1996. Models Of Teaching Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Lim, Jeffrey. 2008. IPA Lebih Tinggi Daripada IPS! Benarkah Itu?Taipei: diakses tanggal 5 April 2011 at Http//:www.limpingen.blogspot.com.


(40)

109

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nasution, S. (2000). Didaktis Asas-Asas Mengajar. Jakarta ; Bumi Aksara

Newcomb, M.T Turner, H.R dan Converse, Alih Bahasa Joesoef Noerjirwan. 1985. Psikologi Sosial. Bandung: Diponegoro

Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

Purwanto. 2001. Prinsip-prinsip Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Redja Mudyahardjo. 2001. Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya

Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theory of Models: An Overview of the

their Current Status. London: Prentice hall.

Rohani A. dan Ahmadi, A. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rieneka Cipta

Romizowsky, A.J. 1984. Producting Instructional System. New York: Kogan Page. London Nikolas Publising.

Sadiman, A. M. 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sears, D. F, L.J dan Peplau, A.L. Alih Bahasa Adriyanto. 1991. Psikologi Sosial. Bandung: Diponegoro

Slavin, R.E.1990. Cooperative Learning. Allyn and Bacon Publisher. Massachusetts. Snellbecker.


(41)

110

Smaldino, J. 2005. Classroom Acoustics. Multimedia presentation for classroom

teachers. Project REAL, College of Education, Northern Illinois

University.

Snelbecker, Glenn E. 1974 Learning theory, instructional theory, and

psychoeducational design McGraw-Hill (New York)

Soesetyo, Yoyok. 2004. Model Pembelajaran Terpadu. SUARA MERDEKA. dari www.dikdasmen.depdiknas.go.id diakses tanggal 4 Februari 2008.

Stahl, J. 2008. A Vision of Powerful Teaching and Learning in the Social Studies:

Building Social Understanding and Civic Efficacy. Journal for Social

Studies. USA: National Council for Social Studies. Waldorf, Maryland.

Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Syah, M. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Syaodih, Erliany.2008. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif untuk

meningkatkan keterampilan social.Jakarta: FKIP Universitas Langlang

buana. Diakses tanggal 31 Maret 2008. Educare Online Jurnal Pendidikan dan Budaya FKIP Universitas Langlangbuana.

Walgito, B. (2000). Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Yogyakarta : Andi.

Winataputra, Udin S. 2001 Model-model pembelajaran inovatif. Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka


(1)

106 5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal berikut :

Bagi guru :

1. Agar guru dapat mengupayakan peningkatan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran yang bervariasi. Salah satu alternatif pengembangannya adalah meningkatkan pengetahuan dalam hal pemilihan strategi dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi dan karakteristik siswa, sehingga guru dapat mendisain pembelajaran dengan baik.

2. Salah satu tujuan pembelajaran IPS adalah agar siswa memiliki kompetensi dalam bidang IPS dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat, oleh karena itu disarankan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif menggunakan media IT dalam mengajarkan pembelajaran IPS khususnya pada pembahasan materi menghargai jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia agar hasil belajar IPS siswa tersebut lebih baik.


(2)

107 Bagi Lembaga Pendidikan

Kepada pihak pimpinan sekolah hendaknya memperhatikan dan mempertimbangkan serta menyediakan segala fasilitas yang dapat mendukung terjadinya proses pembelajaran yang dapat membangkitkan kreativitas siswa, sehingga siswa akan lebih mampu belajar dan berfikir dengan cara yang lebih kreatif untuk membangun diri dan bangsanya. Serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada para guru untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam pemilihan strategi dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran.

Kepada pihak pimpinan sekolah juga diharapkan dapat menganjurkan kepada tenaga pendidik agar menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw berbantuan media IT dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa khususnya di SD Neberi 064987.

Bagi Peneliti Lain

Dalam penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak kekurangan, oleh sebab itu sangat diharapkan kepada peneliti-peneliti lain agar dapat mengembangkan penelitian ini sehingga diperoleh hasil penelitian yang dapat memperbaiki sistem dan proses pembelajaran khususnya bidang studi IPS dan pembelajaran secara umum di Indonesia.


(3)

107 DAFTAR RUJUKAN

Abdurrahman, M. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A. 1985.

Arends, R.I. 2008. Learning to Teach (Terjemahan Soetjipto, H.P). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

________ 1997. Classroom Instruction and Management. New York : McGraw Hill Companies

Arief S. Sadiman 1984 Media pendidikan, pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada

Arifin, H.M. (2000). Psikologi Dakwah. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, S 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta, Bumi Aksara

Association for Educational Communications and Technology. 1986. Defenisi Teknologi Pendidikan (terjemahan) Jakarta: PAU-UT dan Rajawali

Bloom, B.S 1986. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1: Cognitive domain. New York: David McKay

Bloom.B.S 1982. Human Theory of School New York: M.C. Graw Hill Company.

Dahlan, M.D. 1984. Model-model Mengajar. Bandung: Diponegoro

Derpartemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional


(4)

108 Dewi, Izwita. (1999). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan Mini Lap Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Tesis. Program Pascasarjana IKIP Surabaya.

Dick W. and Carey. L. 2005. The Systematic Design Of Instruction. Fourth Edition. New York: Harper Colins College Publisher

Dimyati dan Mudjiono.(1999).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka. Cipta.

Djiwantono, I. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Gagné, Robert M. 1985.The conditions of learning and theory of instruction. 4th edition. New York: Holt, Rinehart, and Winston. Xv

Gie, T.L. 1992. Cara Bekerja Efisien. Yogyakarta : Liberty

Gronlund, N.E 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. New York : Macmillan Publising, Co.

Hamalik, O. 1993. Mengajar azas, Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Martiana

__________ 2001. Proses Belajar Mengajar Jakarta Pt. Bumi Aksara

Hujair AH Sanaky. 2009. Media Pembelajaran Yogyakarta, Safiria Insania Press

Ibrahim, M. dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Joyce, b. dan Weil, M. 1996. Models Of Teaching Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Lim, Jeffrey. 2008. IPA Lebih Tinggi Daripada IPS! Benarkah Itu?Taipei: diakses tanggal 5 April 2011 at Http//:www.limpingen.blogspot.com.


(5)

109 Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara

Nasution, S. (2000). Didaktis Asas-Asas Mengajar. Jakarta ; Bumi Aksara

Newcomb, M.T Turner, H.R dan Converse, Alih Bahasa Joesoef Noerjirwan. 1985. Psikologi Sosial. Bandung: Diponegoro

Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

Purwanto. 2001. Prinsip-prinsip Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Redja Mudyahardjo. 2001. Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya

Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theory of Models: An Overview of the their Current Status. London: Prentice hall.

Rohani A. dan Ahmadi, A. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rieneka Cipta

Romizowsky, A.J. 1984. Producting Instructional System. New York: Kogan Page. London Nikolas Publising.

Sadiman, A. M. 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sears, D. F, L.J dan Peplau, A.L. Alih Bahasa Adriyanto. 1991. Psikologi Sosial. Bandung: Diponegoro

Slavin, R.E.1990. Cooperative Learning. Allyn and Bacon Publisher. Massachusetts. Snellbecker.


(6)

110 Smaldino, J. 2005. Classroom Acoustics. Multimedia presentation for classroom teachers. Project REAL, College of Education, Northern Illinois University.

Snelbecker, Glenn E. 1974 Learning theory, instructional theory, and psychoeducational design McGraw-Hill (New York)

Soesetyo, Yoyok. 2004. Model Pembelajaran Terpadu. SUARA MERDEKA. dari www.dikdasmen.depdiknas.go.id diakses tanggal 4 Februari 2008.

Stahl, J. 2008. A Vision of Powerful Teaching and Learning in the Social Studies: Building Social Understanding and Civic Efficacy. Journal for Social Studies. USA: National Council for Social Studies. Waldorf, Maryland.

Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Syah, M. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Syaodih, Erliany.2008. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif untuk meningkatkan keterampilan social.Jakarta: FKIP Universitas Langlang buana. Diakses tanggal 31 Maret 2008. Educare Online Jurnal Pendidikan dan Budaya FKIP Universitas Langlangbuana.

Walgito, B. (2000). Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Yogyakarta : Andi.

Winataputra, Udin S. 2001 Model-model pembelajaran inovatif. Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka


Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 51

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101776 SAMPALI.

0 2 14

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRUNUH Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Trunuh Kec

0 1 15

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan.

0 2 165

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD GUGUS V GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 20182019

0 1 14