Fungsi Controller dalam Mengefektifkan Pengendalian Internal Anggaran Pendapatan Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kota Cimahi).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

FUNCTION CONTROLLER IN REGIONAL INTERNAL CONTROL BUDGET INCOME

(Case Study In Cimahi Regional Revenue Agency)

Budget is very important in a government. Thus, the budget must be properly and effectively controlled by a controller who has the skills, integrity and honesty. In this regard, this research tries to identify whether the internal control budget in Cimahi Regional Revenue Service has been operating effectively and to know the function of the controller in the revenue budget effective the internal control region.

This research was conducted at the Regional Income Department Cimahi, which aims to understand the effectiveness of corporate internal controls and to determine the controller function for controlling the revenue budget.

The research method used in this study was a descriptive case study approach, which consists of data collected from primary and secondary data, using Champion. The hypothesis that the authors have used in this study is "the controller functions in streamlining the internal control region revenue budget." From the results of research on the number of questions, positive answers obtained by calculating the frequency of 91.49% which means that the controller functions in the internal control effectiveness local revenue budget is very effective.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

FUNGSI CONTROLLER DALAM MENGEFEKTIFKAN PENGENDALIAN INTERNAL ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH

(STUDI KASUS PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA CIMAHI)

Anggaran merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pemerintahan. Dengan demikian, anggaran harus bisa dikendalikan dengan benar dan efektif oleh seorang controller yang memiliki keterampilan, integritas dan kejujuran. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi apakah pengendalian internal anggaran di Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi telah berjalan dengan efektif dan untuk mengetahui fungsi controller dalam mengefektifkan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah tersebut.

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi, yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan pengendalian internal perusahaan dan untuk mengetahui fungsi controller dalam mengendalikan anggaran pendapatan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus, dimana data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, dengan menggunakan metode champion. Hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah “fungsi controller dalam mengefektifkan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah”.

Dari hasil penelitian atas jumlah pertanyaan yang diajukan, diperoleh jawaban positif dengan frekuensi perhitungan sebesar 91,49% yang berarti fungsi controller dalam mengefektifkan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah sangat efektif.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2 Controller sebagai Suatu Fungsi ... 11

2.2.1 Pengertian Controllership dan Controller... 11

2.2.2 Fungsi Controller ... 12

2.2.3 Kualifikasi Controller ... 15

2.2.4 Tanggung Jawab Controller ... 16

2.3 Efektifitas ... 18

2.3.1 Pengertian Efektifitas ... 18

2.4 Pengendalian Internal ... 18

2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 18

2.4.2 Kelemahan Pengendalian Internal ... 19

2.5 Pengertian Anggaran ... 21

2.5.1 Fungsi dan Syarat Penyusunan Anggaran ... 22

2.5.2 Karakteristik Anggaran ... 24

2.5.3 Kegunaan Anggaran ... 26

2.6 Akuntansi Sektor Publik ... 26

2.6.1 Pengertian Anggaran Sektor Publik ... 26

2.6.2 Pentingnya Anggaran Sektor Publik ... 26

2.6.3 Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ... 27

2.6.4 Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ... 27

2.6.5 Prinsip Penyusunan APBD... 28

2.7 Fungsi Controller dalam Mengefektifkan Pengendalian Internal Anggaran Pendapatan Daerah ... 31


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Objek Penelitian ... 34

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.2.2 Penentuan Responden ... 37

3.2.3 Operasional Variabel ... 37

3.2.4 Teknik Pengembangan Instrumen ... 38

3.2.5 Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Gambaran Umum Pemerintahan... 43

4.1.1 Sejarah Singkat Pemerintahan Cimahi ... 43

4.1.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Cimahi ... 44

4.1.3 Visi dan Misi ... 47

4.2 Pembahasan ... 49

4.2.1 Fungsi Controller ... 49

4.2.2 Efektifitas Pengendalian Internal Anggaran Pendapatan Daerah ... 52

4.2.3 Analisis Hasil Kuesioner ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1: Operasional Variabel X……… 39

Tabel 3.2: Operasional Variabel Y……… 40

Tabel 4.1: Kuesioner 1 tentang Kualifikasi Controller………. 49

Tabel 4.2: Kuesioner 2 tentang Fungsi Pengendalian……… 50

Tabel 4.3: Kuesioner 3 tentang Fungsi Pelaporan………. 50

Tabel 4.4: Kuesioner 4 tentang Fungsi Akuntansi……… 51

Tabel 4.5: Kuesioner 5 tentang Tanggung Jawab Utama Lainnya………. 52

Tabel 4.6: Kuesioner 6 tentang Prinsip-prinsip Anggaran Pendapatan Daerah (APBD)……… 53


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota

Cimahi………... 61

Lampiran 2 : Rekapitulasi Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Kota Cimahi Tahun Anggaran

2008……... 62 Lampiran 3 : Rekapitulasi Anggaran Pendapatan, Belanja dan

Pembiayaan Kota Cimahi Tahun Anggaran

2009……... 64 Lampiran 4 : Surat Permohonan Pengisian

Kuesioner………... 66 Lampiran 5 : Daftar Kuesioner Tentang Fungsi Controller dalam

Mengefektifkan Pengendalian Internal Anggaran

Pendapatan Daerah..……….. 67

Lampiran 6 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Tentang Kualifikasi

Controller... 70 Lampiran 7 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Tentang Fungsi

Controller………. 71

Lampiran 8 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Tentang Prinsip-prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD)……… 72

Lampiran 9 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Tentang Fungsi

Anggaran………. 73

Lampiran 10: Tabulasi Jawaban Kuesioner Tentang Fungsi Controller dalam Mengefektifkan Pengendalian Internal Anggaran

Pendapatan Daerah……… 74

Lampiran 11: Surat Penelitian Untuk Penyusunan Skripsi dari Dinas


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada Pemerintah Daerah. Kebijakan pemerintah tersebut berdasarkan pada pertimbangan bahwa Pemerintah Daerah merupakan daerah otonomi yang langsung berhubungan dengan masyarakat, mengingat fungsi utama pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan demikian pemerintah daerah diharapkan lebih mengerti dan memenuhi aspirasi-aspirasi masyarakat yang ada di daerahnya, agar dapat mendorong timbulnya prakarsa aktif masyarakat dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Agar pemerintah daerah mampu menciptakan kesejahteraan bagi warganya, maka otonomi yang diberikan hendaknya kondusif untuk pembangunan daerah itu sendiri, otonomi yang berwawasan pembangunan untuk kesejahteraan masayarakat memerlukan adanya pemahaman keterkaitan otonomi tersebut dengan kebutuhan masyarakat. Pemahaman akan kebutuhan masyarakat tersebut akan menjadi landasan berpikir pada bagaiaman mengoperasikan otonomi tersebut sehingga betul-betul mencapai sasaran yaitu meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat.


(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah terdiri dari uraian pendapatan, yaitu: semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak atas daerah yang menjelaskan tentang jumlah anggaran dan realisasi yang terdiri dari:

1. Bagian sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu 2. Bagian pendapatan asli daerah

3. Pendapatan dari pemerintah/instansi yang lebih tinggi 4. Lain-lain pendapatan yang sah.

Untuk memperhitungkan anggaran tersebut biasanya membutuhkan suatu bagian yang disebut Controller. Dalam pelaksanaannya bagian Controller memerlukan sumber daya manusia yang telah dipilih secara objektif dan memiliki kualifikasi sesuai dengan bidangnya, terampil, cakap dan yang lebih penting memiliki integritas dan kejujuran. Controller memiliki tugas untuk mengawasi dan mengevaluasi keefektifan setiap aktivitas pengendalian yang ada di dalam Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi dan menjaga agar seluruh prosedur dan ketentuan yang berlaku di Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi dilaksanakan sebagaimana mestinya. Controller memiliki tujuan untuk membantu serta berperan aktif dalam perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan yang mempengaruhi kegiatan lembaga masyarakat secara keseluruhan dan memiliki kesanggupan untuk melihat kedepan dan memberi penilaian terhadap masa yang akan datang.

Pandangan Controller seharusnya sama dengan pandangan pimpinan yaitu sesuatu yang dapat menuntun pemikiran pimpinan pada kombinasi-kombinasi operasi yang menguntungkan dan karena seorang Controller dibebani tanggung


(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha jawab untuk banyak tugas, sehingga dia tidak mungkin memberikan perhatian secara pribadi terhadap keseluruhan tugasnya, dan harus melimpahkan tanggungjawabnya itu kepada pelaksana yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas Controller.

Untuk itu penulis merasa perlu membahas lebih lanjut masalah pengendalian internal anggaran pendapatan daerah ini dan memerlukan jasa seorang Controller yang dapat mengatasi persoalan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah. Sehingga penulis memilih judul :

“FUNGSI CONTROLLER DALAM MENGEFEKTIFKAN PENGENDALIAN

INTERNAL ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH.”

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1.Apakah pengendalian internal anggaran pendapatan daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi telah dilaksanakan dengan efektif?

2.Bagaimana fungsi Controller dalam mengefektifkan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah:

1.Untuk mengetahui pengendalian internal anggaran pendapatan daerah telah dilaksanakan dengan efektif.

2.Untuk mengetahui fungsi Controller dalam mengefektifkan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah.


(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Setelah mengetahui masalah-masalah dari uraian diatas, maka kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis, sebagai tambahan pengalaman untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman tentang perbandingan antara teori dengan praktek yang sebenarnya tentang Controller dan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah, selain itu untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ekonomi Program studi Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

2. Bagi Pemerintah Kota, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran tentang arti pentingnya diadakan anggaran pendapatan.

3. Bagi pembaca lainnya, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi, serta menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman terbatas mengenai judul yang diteliti.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tujuan pembentukan Otonomi Daerah adalah meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah didaerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan pelayanan terhadap masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan khususnya pembangunan, pemerintah daerah menyediakan dananya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), menetapkan APDB sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang nomor 25 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dinyatakan dalam pasal 1 butir (13):


(14)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

“Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah”

Dengan Anggaran Pemerintah Daerah segala program dan kegiatan pemerintah

dapat dilaksanakan karena merupakan suatu pemberian kuasa kepada kepala daerah untuk melakukan penyelenggaraan keuangan daerah di dalam batas-batas tertentu. Pemerintah daerah menyusun dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah sebagai alat utama untuk menjalankan Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggungjawab dan merupakan rencana operasional keuangan pemerintah daerah yang menggambarkan pengeluaran untuk kegiatan keseharian daerah dan proyek pembangunan daerah dalam satu anggaran tertentu dan sumber penerimaan daerah dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah dan hasil usaha lain yang sah guna untuk menutupi pengeluaran tersebut.

Menurut Drs. Nurlan Darise, Ak., M.si (2008:33), pendapatan daerah, yaitu:

“Meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancer, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perludi bayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah terdiri dari:

a. Pendapatan Asli Daerah(PAD). b. Dana Perimbangan.

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.”

Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disingkat PAD adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(15)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah sendiri, pendapatan yang berasal dari pemberian pemerintah dan lain-lain pendapatan sah. Pendapatan daerah dimaksudkan untuk membiayai belanja atau pengeluaran pembangunan daerah, karena pembangunan daerah tidak dapat terlaksana dengan baik apabila tidak didukung biaya yang cukup. Oleh karena itu untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban Pemerintah Daerah dalam rangka memenuhi pemenuhan tagihan-tagihan kepadanya dan melaksanakan keadilan sosial diperlukan pengeluaran-pengeluaran daerah, dimana pengeluaran-pengeluaran daerah mempunyai kaitan terhadap kewajiban-kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005 : 123), Controller adalah:

“Orang yang bertanggungjawab dalam merancang dan mengoperasikan

sistem pengendalian manajemen.”

Sedangkan definisi pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organization’s of the Tradeway Commision (COSO) yang kemudian dikutip oleh Arens (2003 : 295) adalah sebagai berikut:

“internal control is a process designed to providereasonable assurance regarding achievement of management’s objectives in the following categories :

1. reliability of financial reporting

2. effectiveness and efficiency of operations

3. compliance with applicable laws and regulations.”

Dari definisi di atas terdapat beberapa konsep dasar sebagai berikut:

1. Pengendalian internal merupakan suatu proses. Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, bukan tujuan itu


(16)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha sendiri. Pengendalian internal merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat pencegahan dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dan infrastruktur.

2. Pengendalian internal dijalankan oleh orang. Pengendalian internal bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lain.

3. Pengendalian internal diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak. Keterbatasan yang melekat pada pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.

4. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.

Tujuan dibentuknya struktur pengendalian internal adalah untuk membantu pencapaian tujuan melalui pelaksanaan seluruh prosedur dan metode yang menjadi unsur itu sendiri dan benar-benar sesuai. Agar struktur pengendalian internal dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka diperlukan adanya Controller.

Controller mempunyai andil atas pengelolaan berbagai aspek kegiatan salah satunya adalah pengelolaan dan pengendalian anggaran pendapatan. Perlu ditambahkan, meskipun Controller mempunyai andil yang cukup besar dalam pengelolaan pengendalian, namun pelaksanaannya tetap merupakan tanggung jawab pimpinan.


(17)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha Oleh karena itu diperlukan suatu bagian yang mengawasi dan mengendalikan anggaran pendapatan yaitu fungsi seorang Controller. Dengan adanya Controller terhadap pengendalian internal anggaran pendapatan, diharapkan Pemerintah Daerah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi. Menurut Moh. Nazir (2003:54) metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu:

”Suatu usaha yang berusaha untuk memberikan gambaran secara sistematis dan gambaran yang sistematis diperoleh dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasi dan menganalisis data, sehingga dapat ditarik kesimpulan. Data yang diperoleh untuk menunjang penyusunan lapran penelitian akan diolah dan akan diprses dan di analisis berdasarkan teori yang telah dipelajari sehingga diperoleh gambaran mengenai objek dan dapat ditarik kesimpulan masalah yang diteliti.”

Pengertian studi kasus menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo

(2002:26) adalah sebagai berikut:

“Studi kasus adalah penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan konsisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.”

Data akan diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis, dan diperoleh lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari.


(18)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1.Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung pada objek yang sedang diteliti dengan maksud untuk memperoleh data primer, penelitian laporan dilakukan dengan cara membagikan kuesioner dan wawancara.

a.Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk lembar isian pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan penulis dengan mempertimbangkan masalah yang sedang ditelitidan akan dijawab oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan permasalahan.

b.Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya jawab dengan pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan dengan permasalahan.

2.Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu pengumpulan data sekunder dengan cara melakukan penelitian terhadap literatur dan sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh landasan teori yang berguna sebagai dasar perbandingan serta pendukung pembahasan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan pada Kantor Pemerintah kota Cimahi yang khususnya dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi yang berlokasi di Kompleks Pemda Cimahi Blok Jati Cihanjuang Gedung C Lat. 2 Cimahi. Sedangkan


(19)

Bab I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini adalah dari bulan Mei 2010 sampai dengan selesai.


(20)

55 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Fungsi Controller telah memadai dalam mengendalikan anggaran pendapatan daerah. Hal ini ditandai dengan adanya:

a. Kualifikasi Controller

1. Controller pada Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi telah memiliki

kemampuan teknis yang baik dalam akuntansi dengan latar belakang pendidikan sarjana yang memiliki kemampuan membaca laporan keuangan.

2. Controller telah memahami prinsip-prinsip perencanaan,

pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan dalam lingkungan pekerjaan pada Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi.

3. Controller telah mempunyai pemahaman umum mengenai Dinas

Pendapatan Daerah kota Cimahi dan lingkungan sosial.

4. Controller telah memiliki pemahaman mendalam mengenai Dinas

Pendapatan Daerah kota Cimahi termasuk kebijakan, tujuan, sejarah, organisasi, dan lingkungan.


(21)

Bab V Kesimpulan Dan Saran 56

Universitas Kristen Maranatha

5. Controller telah mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi, baik

dalam rapat, pengarahan, maupun dalam penjelasan sehingga dapat menunjang pekerjaan.

6. Controller telah memiliki pemahaman untuk menyatakan ide dengan jelas

baik tulisan maupun lisan melalui rapat dengan menyumbang ide-ide untuk kemajuan Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi.

7. Controller telah memiliki kemampuan untuk menggerakan bawahannya

untuk mencapai tindakan dan hasil yang efektif. Controller juga telah membimbing bawahannya, memberikan arahan-arahan, saran-saran serta memberikan jalan keluar yang terbaik.

b. Fungsi Controller

Terdapatnya fungsi Controller dalam Dinas Pendapatan Kota Cimahi dapat dilihat dari:

1. Dalam Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi, Controller telah melaksanakan fungsi pengendalian dengan baik dengan melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi.

2. Fungsi pelaporan dalam Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi telah diinterpretasikan dengan baik oleh Controller, sehingga laporan yang dibuat mudah dipahami oleh instansi pemerintah dan masayarakat yang membutuhkan laporan tersebut.

3. Controller telah menerapkan fungsi akuntansi dengan adanya

prinsip-prinsip akuntansi serta praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam Dinas Pendapatan kota Cimahi.


(22)

Bab V Kesimpulan Dan Saran 57

Universitas Kristen Maranatha

4. Controller telah melakukan pengecekan terhadap anggaran pendapatan,

sehingga Dinas Pendapatan kota Cimahi terbantu dengan adanya fungsi Controller tersebut.

2. Pengendalian anggaran daerah kota cimahi telah efektif. Hal ini dapat dilihat dari: a. Prinsip-prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah telah dilaksanakan

dengan baik serta sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan daerah lainnya. Sehingga dapat memberikan informasi yang jelas tentang tujuan anggaran tersebut terhadap manfaat yang diperoleh masyarakat.

b. Fungsi anggaran dalam Dinas Pendapatan daerah kota Cimahi telah digunakan sebagai alat perencanaan dan sebagai alat kebijakan fiskal. Sehingga pengendalian anggaran pendapatan daerah kota Cimahi telah berjalan dengan efektif.

3. Hasil perhitungan fungsi Controller dalam Mengefektifkan Pengendalian Internal Anggaran Pendapatan Daerah diperoleh sebesar 91.49%. Dan menurut ketentuan Champion, ini menunjukkan bahwa hubungan antara fungsi Controller dan efektifitas pengendalian internal anggaran pendapatan termasuk High association (strong association), karena berada diantara angka 75% - 100%. Hal ini berarti bahwa fungsi Controller sangat berperan dalam mengefektifkan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyarankan:


(23)

Bab V Kesimpulan Dan Saran 58

Universitas Kristen Maranatha 1. Sebaiknya Controller lebih memperhatikan dan mengutamakan faktor teknis

daripada faktor teoritis. Hal ini akan lebih mengefektifkan pengendalian akuntansi dalam penyusunan anggaran.

2. Sebaiknya Controller lebih bertanggung jawab dalam menyiapkan dan menyampaikan berkas-berkas laporan yang diperlukan oleh instansi pemerintah dan masyarakat. Sehingga tugas dan tanggung jawab yang di emban seorang Controller dapat di pertanggungjawabkan dengan baik kepada instansi pemerintah dan masyarakat.

3. Controller harus bersikap jujur dan tidak memihak dalam melakukan

pekerjaannya, karena hal ini menyangkut dengan moralitas dan integeritas seorang Controller sehingga dapat dipercaya oleh berbagai pihak

4. Controller harus bersifat proaktif dalam pemberian saran saat pengambilan


(24)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aliminsyah, dan Padji, 2004, Kamus Istilah Manajemen, Bandung : CV. Yrama Widya.

Anthony, Robert. N dan Govindarajan Vijay. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen.Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jakarta: Salemba empat. Anwar, Desi, 2002, Kamus Bahasa Indonesia Modern, Surabaya : Amelia.

Arens A. Alvin, Elder J. Randal, and Beasley S. Mark., 2003, Audting and

Assurance Service :An Integrated Approach, 9th Edition, New Jersey : Pearson

Education, Inc., Upper SaddleRiver.

Carter, William K, 2009, Cost Accounting, 14th Edition, yang dialihbahasakan oleh Krista, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 14, Buku 1, Jakarta : Salemba Empat. Champion, Dean J., 2000. Basic Statistics for Social research. Newyork: Mac Millan

Publishing & Co.

Darise, Nurlan, 2008, 2007, Pengelolaan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Jakarta : PT.Indeks.

Garrison H. Ray, and Norren W. Eric., 2000, Managerial Accounting, yang dialihbahasakan oleh A. Totok Budisantoso., 2001, Akuntansi Manajerial, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba empat. Ikatan akuntan Indonesia, 2002, Standar akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba

Empat.

Indriantoro, Nur, & Bambang Supomo, 2002. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan-1, Edisi ke-3, 2001, Jakarta : Balai Pustaka.

Mardiasmo, 2004, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : ANDI.

Mulyadi, Puradiredja, Kanaka, 2007, Auditing, Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat.


(25)

Universitas Kristen Maranatha Nasir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sunarto, 2003, auditing, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Penerbit Panduan. Tugiman, Hiro, 2004, Pandangan Baru Internal Auditing, Yogyakarta : Kanisius. Wilson, James D., John B. Campbell., 2000, Controllership: The Work of

Managerial Accountant, yang dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjandera., 2000, dalam Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Edisi ke-9, Jakarta: Erlangga


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Fungsi Controller telah memadai dalam mengendalikan anggaran pendapatan daerah. Hal ini ditandai dengan adanya:

a. Kualifikasi Controller

1. Controller pada Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi telah memiliki kemampuan teknis yang baik dalam akuntansi dengan latar belakang pendidikan sarjana yang memiliki kemampuan membaca laporan keuangan.

2. Controller telah memahami prinsip-prinsip perencanaan,

pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan dalam lingkungan pekerjaan pada Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi.

3. Controller telah mempunyai pemahaman umum mengenai Dinas

Pendapatan Daerah kota Cimahi dan lingkungan sosial.

4. Controller telah memiliki pemahaman mendalam mengenai Dinas

Pendapatan Daerah kota Cimahi termasuk kebijakan, tujuan, sejarah, organisasi, dan lingkungan.


(2)

Bab V Kesimpulan Dan Saran 56

5. Controller telah mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi, baik

dalam rapat, pengarahan, maupun dalam penjelasan sehingga dapat menunjang pekerjaan.

6. Controller telah memiliki pemahaman untuk menyatakan ide dengan jelas

baik tulisan maupun lisan melalui rapat dengan menyumbang ide-ide untuk kemajuan Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi.

7. Controller telah memiliki kemampuan untuk menggerakan bawahannya

untuk mencapai tindakan dan hasil yang efektif. Controller juga telah membimbing bawahannya, memberikan arahan-arahan, saran-saran serta memberikan jalan keluar yang terbaik.

b. Fungsi Controller

Terdapatnya fungsi Controller dalam Dinas Pendapatan Kota Cimahi dapat dilihat dari:

1. Dalam Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi, Controller telah melaksanakan fungsi pengendalian dengan baik dengan melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi.

2. Fungsi pelaporan dalam Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi telah diinterpretasikan dengan baik oleh Controller, sehingga laporan yang dibuat mudah dipahami oleh instansi pemerintah dan masayarakat yang membutuhkan laporan tersebut.

3. Controller telah menerapkan fungsi akuntansi dengan adanya prinsip-prinsip akuntansi serta praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam Dinas Pendapatan kota Cimahi.


(3)

4. Controller telah melakukan pengecekan terhadap anggaran pendapatan, sehingga Dinas Pendapatan kota Cimahi terbantu dengan adanya fungsi Controller tersebut.

2. Pengendalian anggaran daerah kota cimahi telah efektif. Hal ini dapat dilihat dari: a. Prinsip-prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah telah dilaksanakan

dengan baik serta sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan daerah lainnya. Sehingga dapat memberikan informasi yang jelas tentang tujuan anggaran tersebut terhadap manfaat yang diperoleh masyarakat.

b. Fungsi anggaran dalam Dinas Pendapatan daerah kota Cimahi telah digunakan sebagai alat perencanaan dan sebagai alat kebijakan fiskal. Sehingga pengendalian anggaran pendapatan daerah kota Cimahi telah berjalan dengan efektif.

3. Hasil perhitungan fungsi Controller dalam Mengefektifkan Pengendalian Internal Anggaran Pendapatan Daerah diperoleh sebesar 91.49%. Dan menurut ketentuan Champion, ini menunjukkan bahwa hubungan antara fungsi Controller dan efektifitas pengendalian internal anggaran pendapatan termasuk High association (strong association), karena berada diantara angka 75% - 100%. Hal ini berarti bahwa fungsi Controller sangat berperan dalam mengefektifkan pengendalian internal anggaran pendapatan daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyarankan:


(4)

Bab V Kesimpulan Dan Saran 58

1. Sebaiknya Controller lebih memperhatikan dan mengutamakan faktor teknis daripada faktor teoritis. Hal ini akan lebih mengefektifkan pengendalian akuntansi dalam penyusunan anggaran.

2. Sebaiknya Controller lebih bertanggung jawab dalam menyiapkan dan menyampaikan berkas-berkas laporan yang diperlukan oleh instansi pemerintah dan masyarakat. Sehingga tugas dan tanggung jawab yang di emban seorang Controller dapat di pertanggungjawabkan dengan baik kepada instansi pemerintah dan masyarakat.

3. Controller harus bersikap jujur dan tidak memihak dalam melakukan

pekerjaannya, karena hal ini menyangkut dengan moralitas dan integeritas seorang Controller sehingga dapat dipercaya oleh berbagai pihak

4. Controller harus bersifat proaktif dalam pemberian saran saat pengambilan keputusan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aliminsyah, dan Padji, 2004, Kamus Istilah Manajemen, Bandung : CV. Yrama Widya.

Anthony, Robert. N dan Govindarajan Vijay. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen.Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jakarta: Salemba empat. Anwar, Desi, 2002, Kamus Bahasa Indonesia Modern, Surabaya : Amelia.

Arens A. Alvin, Elder J. Randal, and Beasley S. Mark., 2003, Audting and

Assurance Service :An Integrated Approach, 9th Edition, New Jersey : Pearson Education, Inc., Upper SaddleRiver.

Carter, William K, 2009, Cost Accounting, 14th Edition, yang dialihbahasakan oleh Krista, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 14, Buku 1, Jakarta : Salemba Empat. Champion, Dean J., 2000. Basic Statistics for Social research. Newyork: Mac Millan

Publishing & Co.

Darise, Nurlan, 2008, 2007, Pengelolaan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Jakarta : PT.Indeks.

Garrison H. Ray, and Norren W. Eric., 2000, Managerial Accounting, yang dialihbahasakan oleh A. Totok Budisantoso., 2001, Akuntansi Manajerial, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba empat. Ikatan akuntan Indonesia, 2002, Standar akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba

Empat.

Indriantoro, Nur, & Bambang Supomo, 2002. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan-1, Edisi ke-3, 2001, Jakarta : Balai Pustaka.

Mardiasmo, 2004, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : ANDI.

Mulyadi, Puradiredja, Kanaka, 2007, Auditing, Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat.


(6)

Nasir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sunarto, 2003, auditing, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Penerbit Panduan. Tugiman, Hiro, 2004, Pandangan Baru Internal Auditing, Yogyakarta : Kanisius. Wilson, James D., John B. Campbell., 2000, Controllership: The Work of

Managerial Accountant, yang dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjandera., 2000, dalam Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Edisi ke-9, Jakarta: Erlangga