Kehadiran Staphylococcus Patogen Pada Nasi Putih Yang Dijual Di Beberapa Tempat Di Sekitar Universitas Kristen Maranatha.
iv
ABSTRAK
Mahasiswa : Sienny Kurniawati (98 10047); pembimbing : Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si., & Johan Lucianus, dr.
Nasi putih merupakan rnakanan pokok sebagian besar rahyat lndonesia dan dapat terkontaininasi Staphylococcus sehingga menyebabkan keracunan makanan. Sehubungan dengan hal tersebut, telah dilakukan penelitian untuk mengetahui J umlah Staphylococcus pada nasi putih yang dijual di sekitar Universitas Kristen Maranatha , mengetahui kehadiran Staphylococcus patogen, serta potensi bahaya keracunan. Sampel nasi dilumat dan diencerkan secara berseri , keinudian ditanam pada Mannitol Salt Agar (MSA) untuk mengetahui jumlah Stuphylococcus / gram nasi serta kehadiran Stuphylococcus patogen. Uji agar darah dilakukan untuk memastikan keberadaan Staphylococcus patogen dan tes katalase untuk inemastikan bahwa bakteri yang tumbuh adalah Stuphylococcus. Hasil penelitian inenunjukkan bahwa jumlah Staphylococcus pada keliina sample pergram nasi, berturut-turut adalah 1150 , 3433 , 3377, 4243 & 6087. Perubahan warna pada inediuin MSA inenunjukkan kehadiran Staphylococcus patogen dan dikonfirinasi dengan sifat heinolisis pada agar darah. Kehadiran Staphylococcus pada keliina sampel didukung oleh hasil yang positif pada tes katalase. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa jumlah Stuphylococcus pada kelima sampel nasi masih di bawah standar, kelima sampel nasi mengandung Staphylococcus patogen, masih aman di konsumsi, namun berpotensi untuk menyebabkan keracunan makanan.
(2)
V
ABSTRACT
The Presence of Pathogenic Staphylococcus in Cooked Rice Sold at Several Places around Universitas Kristen Maranatha .
Student : Sienny Kurniawati (9810047); Tutors : PhilipsOnggowidjaja, S.Si., M.Si.; & Johan Lucianus, dr.
Cooked rice is the main food of most of Indonesian people. It can be contaminated by Staphylococcus and is vulnerable to food poisoning. Based on that, the research has been done to know the number of Staphylococcus in cooked rice that was sold around Universitas Kristen Maranatha, to know the presence of pathogenic Stuphylococcus and to know the potency of food poisoning. Cooked rice samples were blended and diluted in serial dilution. They were transferred into Mannitol Salt Agar (MSA) and incubated overnight to know the number of Staphylococcus / gram cooked rice and the presence of pathogenic Stuphylococcus. The presence of pathogenic Staphylococcus was confirmed by growing some selected colonies on blood agar plates. Catalase test was performed to confirm that the bacteria were Staphylococcus The result showed that the number of Staphylococcus in five samples / gram cooked rice respectively were : 11 50, 3433, 3377, 4243, & 6087. The color change of MSA confirmed by the hemolytic results, indicated the presence of pathogenic Staphylococcus . The number were still under the standard to cause food poisoning, yet it had the potency of food poisoning. The presence of Staphylococcus in five samples was supported by the positive result of catalase test.
(3)
V
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ... ... ... i
Persetujuan Pembimbing.. . ... ... ii
Pernyataan Mahasiswa . . . ... ... ... iii
... ... ... Daftar Isi ... ... V l l l Daftar Tabel ... Daftar Gambar ... Daftar Bagan ... ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. 1.2. 1.3. I
.4.
1.5. 1.6. 1.7. Latar Belakang ... 1ldentifikasi Masalah ... Maksud dan Tuj uan.. ... Kegunaan. ... Kerangka Pemikiran ... ... 2
... 4
... 4
Lokasi dan Waktu .... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... ... 5
2.1 Staphylococcus ... 5
2.1 .1 Morfologi dan ldentifikasi ... .... .... 6
2.1.2 Struktur Antigen ... 7
2.1.4 Keracunan Makanan oleh Staphylococcus aureus ... 12
(4)
ix
2.1.5 Gainbaran Klinik ... ... 13
2.1.6 Epidemiologi ... ... 2.2 Manitol Salt Agar (MSA) ... ... BAB III METODE PENEL ... ... 16
3.1 Alat-Alat ... ... ... 16
3.3 Cara Kerja ... ... 18
3.2 Bahan ... ... 17
3.3.1 Secara garis besar.. . . ... 18
3.3.2 Secara rinci. . . . 19
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN ... 4.1 Penghitungan Jumlah
Staphylococcus
... 4.2 4.3 Tes Katalase .... ... Pertumbuhan pada Agar Darah ... BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 275.7 Kesimpulan ... 27
5.2 Saran ... 27
Daftar Pustaka ... 29
Lainpiran ... 30 Riwayat ... 3 1
(5)
X
DAFTAR TABEL
Tabel IV.l Jumlah Staphylococcus ... 24 Tabel IV.2 Sifat hemolisis Staphylococcus ... 26 Tabel IV.3 Hasil tes katalase atas Stuphylococcus dari sampel hasil ... 26
(6)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Staphylococcus di bawah mikroskop ...
(7)
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Keracunan makanan oleh Staphylococcus aureus.. . . .
.
. . . 13 Bagan 3.1 Garis besar penelitian.. . ..
. . . 19(8)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bakteri parasit dan patogen yang termasuk dalain mikrobiologi kedokteran, biasanya bersifat heterotrof, yaitu inemerlukan bahan-bahan organik (karbohidrat, asam amino, dan lain-lain) untuk aktivitas metabolismenya (Int-I).
Bakteri yang cocok untuk tumbuh pada media yang kaya akan karbohidrat di antaranya adalah Staphylococcus. (Int-1). Salah satu sumber karbohidrat adalah nasi ,
yang menjadi makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia. Karena Staphylococcus ( terutama Staphylococcus aureus ) dapat menyebabkan keracunan makanan, tennasuk pada nasi, maka terlihat adanya keperluan untuk meneliti keberadaan Staphylococcus pada nasi putih yang dijual di sekitar kampus UKM. Hal yang perlu disadari karena individu yang asimptomatik dapat meinbawa Staphylococcus melalui kulit dan hidungnya selama mempersiapkan makanan. (Int-2)
(9)
2
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Apakah nasi putih yang dijual di sekitar Universitas Kristen Maranatha mengandung Staphylococcus patogen dan berpoteiisi inenimbulkan keracunan inakanan?
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 MAKSUD
Penelitian ini diinaksudkan untuk mengetahui keberadaan/kehadiran Staphylococcus patogen pada nasi putih yang dijual di sekitar kampus UKM.
1.3.2 TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah Staphylococcus per gram nasi putih yang dijual di sekitar kainpus UKM dan menentukan kehadiran Staphylococcus patogen.
(10)
3
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini berguna untuk:
1. Konsumen
Konsumen diharapkan lebih berhati-hati dalam membeli atau memilih makanan (nasi putih) di sekitar kampus UKM.
2. Mahasiswa
Khususnya mahasiswa kedokteran, untuk menambah pengetahuan mengenai Stuphylococcus.
3. Peneliti
Peneliti memiliki pengalaman meneliti dan menambah wawasan mengenai
Stuphylococcus.
1.5 KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan pemikiran berikut :
1. Nasi sebagai sumber makanan pokok dapat dituinbuhi oleh balcteri, salah satunya adalah
Staphylococcus
(11)
4
2. Nasi banyak dijual di sekitar kampus dan selama ini dikonsumsi dengan aman oleh mahasiswa UKM,
Dapat disusun hipotesis:
Nasi yang dijual di beberapa warung di sekitar kampus UKM mengandung Staphylococcus yang patogen, namun masih aman dikonsumsi.
1.6 METODOLOGI
Penelitian ini bersifat survei deskriptif. Sampel nasi dibeli dari beberapa warung di sekitar kampus UKM. Warung dipilih tanpa preferensi. Di laboratorium, sainpel ditimbang, dilumat, diencerkan dengan pengenceran berseri, lalu ditanam pada media selektif Mannitol Salt Agar (MSA). Dari koloni-koloni yang telah ada, diambil 1-2 koloni secara acak untuk ditanain pada agar darah. Uji katalase dilakukan di atas kuman yang tumbuh pada agar darah.
Semua data yang ada dicatat dalain tabel untuk dibahas lebih lanjut.
1.7 LOKASI DAN WAKTU
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, sejak tanggal 6 April sampai dengan 21 April 2001.
(12)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Nasi putih yang dij ual di sekitar kampus Maranatha mengandung Staphylococcus patogen, masih ainan dikonsumsi, nainun berpotensi untuk menimbulkan keracunan makanan (hipotesis diterima).
5.2 Saran
1. Produsen diharapkan untuk:
Lebih memperhatikan kebersihan dan pengolahan inakanan (nasi putih) untuk meinperkecil kehadiran Staphylococcus patogen.
Memakai tutup mulut dan hidung, serta sarung tangan selama mempersiapkan makanan.
2. Penjual diharapkan untuk :
Menjaga kebersihan tempat berjualan
Memakai masker hidung dan sarung tangan selama menyajikan makanan.
(13)
28
3. Konsuinen diharapkan:
Lebih berhati-hati dalain ineinilih dan meinbeli makanan yang dijual di sekitar kampus Maranatha.
Untuk makanan yang dipanaskan, sebaiknya pemanasannya dilaku kan sempurna.
(14)
29
DAFTAR PUSTAKA
Int-l :Schuller, G.A., et all, Maintaining Food Q uality Storage, http://w.ces.uga.edu/ pubcd/ b9 14-w.hml.
Int-2:http://www.waverley.gov. uk/environment/foodpoisoning 2.asp
Int- 3 : http: //home. coq ui. net/myrna/food. htm
Capuccino, J.G. & Sherman,N., 1998. Microbiology A Laboratory Manual,
5th
edition, California : The Benjamin Cuininings Publ. Coinp., Inc.(1)
2
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Apakah nasi putih yang dijual di sekitar Universitas Kristen Maranatha mengandung Staphylococcus patogen dan berpoteiisi inenimbulkan keracunan inakanan?
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 MAKSUD
Penelitian ini diinaksudkan untuk mengetahui keberadaan/kehadiran Staphylococcus patogen pada nasi putih yang dijual di sekitar kampus UKM.
1.3.2 TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah Staphylococcus per gram nasi putih yang dijual di sekitar kainpus UKM dan menentukan kehadiran Staphylococcus patogen.
(2)
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini berguna untuk:
1. Konsumen
Konsumen diharapkan lebih berhati-hati dalam membeli atau memilih makanan (nasi putih) di sekitar kampus UKM.
2. Mahasiswa
Khususnya mahasiswa kedokteran, untuk menambah pengetahuan mengenai Stuphylococcus.
3. Peneliti
Peneliti memiliki pengalaman meneliti dan menambah wawasan mengenai Stuphylococcus.
1.5 KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan pemikiran berikut :
1. Nasi sebagai sumber makanan pokok dapat dituinbuhi oleh balcteri, salah satunya adalah
Staphylococcus
(3)
4
2. Nasi banyak dijual di sekitar kampus dan selama ini dikonsumsi dengan aman oleh mahasiswa UKM,
Dapat disusun hipotesis:
Nasi yang dijual di beberapa warung di sekitar kampus UKM mengandung Staphylococcus yang patogen, namun masih aman dikonsumsi.
1.6 METODOLOGI
Penelitian ini bersifat survei deskriptif. Sampel nasi dibeli dari beberapa warung di sekitar kampus UKM. Warung dipilih tanpa preferensi. Di laboratorium, sainpel ditimbang, dilumat, diencerkan dengan pengenceran berseri, lalu ditanam pada media selektif Mannitol Salt Agar (MSA). Dari koloni-koloni yang telah ada, diambil 1-2 koloni secara acak untuk ditanain pada agar darah. Uji katalase dilakukan di atas kuman yang tumbuh pada agar darah.
Semua data yang ada dicatat dalain tabel untuk dibahas lebih lanjut.
1.7 LOKASI DAN WAKTU
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, sejak tanggal 6 April sampai dengan 21 April 2001.
(4)
5.1 Kesimpulan
Nasi putih yang dij ual di sekitar kampus Maranatha mengandung Staphylococcus patogen, masih ainan dikonsumsi, nainun berpotensi untuk menimbulkan keracunan makanan (hipotesis diterima).
5.2 Saran
1. Produsen diharapkan untuk:
Lebih memperhatikan kebersihan dan pengolahan inakanan (nasi putih) untuk meinperkecil kehadiran Staphylococcus patogen.
Memakai tutup mulut dan hidung, serta sarung tangan selama mempersiapkan makanan.
2. Penjual diharapkan untuk :
Menjaga kebersihan tempat berjualan
Memakai masker hidung dan sarung tangan selama menyajikan makanan.
(5)
28
3. Konsuinen diharapkan:
Lebih berhati-hati dalain ineinilih dan meinbeli makanan yang dijual di sekitar kampus Maranatha.
Untuk makanan yang dipanaskan, sebaiknya pemanasannya dilaku kan sempurna.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Int-l :Schuller, G.A., et all, Maintaining Food Q uality Storage, http://w.ces.uga.edu/ pubcd/ b9 14-w.hml.
Int-2:http://www.waverley.gov. uk/environment/foodpoisoning 2.asp
Int- 3 : http: //home. coq ui. net/myrna/food. htm
Capuccino, J.G. & Sherman,N., 1998. Microbiology A Laboratory Manual,