PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SPLDV DI KELAS VIII SMP SWASTA AL HIDAYAH MEDAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI
SPLDV DI KELAS VIII SMP SWASTA ALHIDAYAH MEDAN

Oleh :
Supra Ainun Rangkuti
NIM. 409111080
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

vi


DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv


Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

1


1.2. Identifikasi Masalah

5

1.3. Batasan Masalah

6

1.4. Rumusan Masalah

6

1.5. Tujuan Penelitian

6

1.6. Manfaat Penelitian

7


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

KerangkaTeoritis

8

2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika

8

2.1.2. Masalah dalam Matematika

10

2.1.3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

11


2.1.4. Pembelajaran Kooperatif

12

2.1.5. Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)

16

2.1.6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

19

2.1.7. Materi

19

2.2. Kerangka Konseptual

25


2.3. Penelitian Relevan

26

vii

2.4. Hipotesis Penelitian

27

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

28

3.1.1. Lokasi Penelitian

28


3.1.2. Waktu Penelitian

28

3.2.

28

Subjek dan Objek Penelitian

3.2.1. Subjek Penelitian

28

3.2.2. Objek Penelitian

28

3.3.


Desain Penelitian

28

3.4.

Prosedur Penelitian

28

3.5.

Alat Pengumpul Data

31

3.6.

Analisis Data


32

3.6.1. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah

33

3.6.2. Ketuntasan Belajar Siswa

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

Deskripsi Hasil Penelitian

35

4.1.1.


Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I

35

4.1.1.1.

Permasalahan I

35

4.1.1.2.

Perencanaan Tindakan I (Alternatif Pemecahan I)

37

4.1.1.3.

Pelaksanaan Tindakan I


37

4.1.1.4.

Observasi I

38

4.1.1.5.

Analisis Data I

39

4.1.1.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

39

4.1.1.5.2. Deskripsi Hasil Observasi I

40

4.1.1.6.

Refleksi I

42

4.1.2

Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II

43

4.1.2.1.

Permasalahan II

43

4.1.2.2.

Tahap Perencanaan Tindakan II (Alternatif Pemecahan II)

44

4.1.2.3.

Pelaksanaan Tindakan II

44

viii

4.1.2.4.

Observasi II

45

4.1.2.5.

Analisis Data II

46

4.1.2.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

46

4.1.2.5.2. Deskripsi Hasil Observasi II

47

4.1.2.6.

Refleksi II

49

4.2.

Pembahasan Hasil Penelitian

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

51

5.2. Saran

51

DAFTAR PUSTAKA

53

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini
dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi SPLDV di Kelas VIII SMP
Swasta AL Hidayah Medan. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Syafari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir
penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Asrin Lubis, M.Pd, Drs. Yasifati Hia, M.Si dan Dra. Nurliani Manurung, M.Pd
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Mulyono, S.Si,M.Si selaku dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan penulis kepada Bapak Prof. Dr. H.
Ibnu hajar, M.Si selaku Rektor Unimed. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D
selaku Dekan FMIPA Unimed. Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan
Matematika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak DRS.
Pasti Tarigan, S.Pd selaku kepala sekolah dan kepada Ibu Erlina Nasution, S.Pd
selaku guru bidang studi matematika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian serta para guru dan staf administrasi yang
telah memberikan kesempatan serta bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Ayahanda Palit
Rangkuti dan Ibunda Hj. Siti Ramadhan Nasution, orangtua penulis yang telah
mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan

v

selalu mendo’akan penulis. Semoga Allah memberikan kebaikan dunia dan
akhirat kepada Ayah dan Ibunda. Amin. Terima kasih juga penulis ucapkan untuk
sanak family baik yang berada di Jawa,Pekan Baru dan Langkat. Dan keluarga
besar yang ada di Medan yang banyak membantu dalam bentuk motivasi untuk
penulis dalam menyusun skripsi. Dan ucapan terrima kasih juga untuk Abangda
Pardinan Lubis yang memberikan dukungan dan doa.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk seseorang yang istimewa
yaitu Ahmad Parli Nst yang memberikan do’a serta motivasi maupun dorongan
untuk mengerjakan skripsi ini hingga selesai.. Tak lupa penulis ucapan terima
kasih juga untuk sahabat saya Finny Ameliana dan teman-teman (Lina, Dian, Eva,
Uich, Saddam) serta teman-teman senasib seperjuangan di DIK A’ 09 Pendidikan
Matematika yang tiada henti memberikan motivasi dan doa yang tulus serta
sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Maret 2014
Penulis,

Supra Ainun Rangkuti
NIM. 409111080

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SPLDV DI KELAS VIII
SMP SWASTA AL HIDAYAH MEDAN
SUPRA AINUN RANGKUTI (NIM. 409111080)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi SPLDV di Kelas VIII
SMP Swasta AL Hidayah Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan pada siklus II terdiri dari
2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Swasta AL
Hidayah Medan yang berjumlah 27 orang. Objek penelitin ini adalah
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran model Think-Pair-Share
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas pencapaian waktu ideal aktivitas aktif siswa pada siklus I dan siklus II.
Tes hasil kemampuan pemecahan masalah matematika yang berbentuk uraian
yaitu tes awal sebanyak 3 soal. Tes hasil kemampuan pemecahan masalah
matematika siklus I sebanyak 3 soal dan tes kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa siklus II terdiri dari 3 soal.
Berdasarkan hasil analisis data setelah pemberian tindakan diperoleh
data Kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model
TPS pada siklus I dari 26 siswa terdapat 1 orang siswa atau 3,85% yang memiliki
kemampuan rendah, dan 25 orang siswa atau 96,15% memiliki kemampuan
sangat rendah dan 1 siswa tidak hadir. Pada siklus II terdapat 17 siswa dari 27
siswa atau 62,96% yang memiliki kemampuan tinggi, 6 siswa atau 22,22% yang
memiliki kemampuan sedang, 2 siswa atau 7,4% yang memiliki kemampuan
rendah, 1 siswa atau 3,7% yang memiliki kemampuan sangat rendah dan 1 siswa
tidak hadir. Dengan demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar,
karena terdapat  85% siswa yang memiliki tingkat ketuntansan klasikal. Dari
hasil analisis siklus I dan siklus II tersebut dapat dilihat bahwa kriteria
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ini telah mencapai target dan
mengalami peningkatan dalam mempelajari materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel dengan menerapkan model Think-Pair-Share.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran ThinkPair-Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa khususnya pada pokok bahasan persamaan dua variabel di kelas
VIII SMP Swasta AL Hidayah Medan dimana peningkatan diperoleh setelah
siklus II dilaksanakan.

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

5

1.3. Batasan Masalah

6

1.4. Rumusan Masalah

6

1.5. Tujuan Penelitian

6

1.6. Manfaat Penelitian

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

KerangkaTeoritis

8

2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika

8

2.1.2. Masalah dalam Matematika

10

2.1.3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

11

2.1.4. Pembelajaran Kooperatif

12

2.1.5. Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)

16

2.1.6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

19

2.1.7. Materi

19

2.2. Kerangka Konseptual

25

2.3. Penelitian Relevan

26

vii

2.4. Hipotesis Penelitian

27

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

28

3.1.1. Lokasi Penelitian

28

3.1.2. Waktu Penelitian

28

3.2.

28

Subjek dan Objek Penelitian

3.2.1. Subjek Penelitian

28

3.2.2. Objek Penelitian

28

3.3.

Desain Penelitian

28

3.4.

Prosedur Penelitian

28

3.5.

Alat Pengumpul Data

31

3.6.

Analisis Data

32

3.6.1. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah

33

3.6.2. Ketuntasan Belajar Siswa

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

Deskripsi Hasil Penelitian

35

4.1.1.

Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I

35

4.1.1.1.

Permasalahan I

35

4.1.1.2.

Perencanaan Tindakan I (Alternatif Pemecahan I)

37

4.1.1.3.

Pelaksanaan Tindakan I

37

4.1.1.4.

Observasi I

38

4.1.1.5.

Analisis Data I

39

4.1.1.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

39

4.1.1.5.2. Deskripsi Hasil Observasi I

40

4.1.1.6.

Refleksi I

42

4.1.2

Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II

43

4.1.2.1.

Permasalahan II

43

4.1.2.2.

Tahap Perencanaan Tindakan II (Alternatif Pemecahan II)

44

4.1.2.3.

Pelaksanaan Tindakan II

44

viii

4.1.2.4.

Observasi II

45

4.1.2.5.

Analisis Data II

46

4.1.2.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

46

4.1.2.5.2. Deskripsi Hasil Observasi II

47

4.1.2.6.

Refleksi II

49

4.2.

Pembahasan Hasil Penelitian

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

51

5.2. Saran

51

DAFTAR PUSTAKA

53

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

15

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa

33

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa Pada Tes Awal

35

Tabel 4.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Pada
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

39

Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I

41

Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat kemampuan pemecahan masalah
pada tes siklus II

46

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II

48

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1. Penelitian Tindakan Kelas

31

Gambar 4.1. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada
Tes awal

36

Gambar 4.1. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

40

Gambar 4.2. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

47

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

RPP I (Siklus I)

54

Lampiran 2.

RPP II (Siklus I)

59

Lampiran 3.

RPP II (Siklus II)

64

Lampiran 4.

RPP II (Siklus II)

69

Lampiran 5.

Lembar Kegiatan Siswa I

74

Lampiran 6.

Lembar Kegiatan Siswa II

83

Lampiran 7.

Lembar Kegiatan Siswa III

87

Lampiran 8.

Lembar Kegiatan Siswa IV

93

Lampiran 9.

Lembar Validasi Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah

99

Lampiran 10. Lembar Validasi Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah

100

Lampiran 11. Lembar Validasi Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah
Lampiran 12. Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah matematika

101
102

Lampiran 13. Penyelesaian Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika

103

Lampiran 14. Kisi-kisi tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika I

104

Lampiran 15. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika I

105

Lampiran 16. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika I

106

Lampiran 17. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika I
Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan masalah matematika I

107
108

Lampiran 19. Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan masalah
Matematika I

109

xi

Lampiran 20. Kisi-kisi tes kemampuan pemecahan masalah
matematika II

113

Lampiran 21. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika II

114

Lampiran 22. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika II

115

Lampiran 23. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika II

116

Lampiran 24. Tes kemampuan pemecahan masalah II

117

Lampiran 25. Penyelesaian Tes kemampuan pemecahan masalah
matematika II

118

Lampiran 26. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 122
Lampiran 27. Lembar Observasi Dalam Pembelajaran Siklus I

132

Lampiran 28. Lembar Observasi Dalam Pembelajaran Siklus II

134

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi
dan pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha
untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga
tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan
semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi
untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju
ke tingkat kedewasaannya. Pengertian Pendidikan menurut Ihsan (2005:5) adalah
sebagai berikut :
1) suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan;
2) suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam
pertumbuhannya;
3) suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi
tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat;
4) suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju
kedewasaan.
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah banyak dilakukan
oleh pemerintah diantaranya adalah pembaharuan kurikulum, perbaikan sarana
dan prasarana pendidikan, penggunaan metode mengajar, melaksanakan penelitian
serta meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan ajar. Namun upaya ini masih
belum memuaskan dengan melihat masih rendahnya hasil belajar matematika
siswa. Kenyataan ini dikarenakan kurangnya pencapaian pembelajaran yang
dilakukan dalam kurikulum tersebut sehingga Matematika di anggap pelajaran
yang sulit dan kurang di minati.
Matematika memiliki peranan yang sangat besar yang dapat dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat diketahui melalui
setiap kegiatan yang kerap sekali terkait dengan matematika. Nurhadi (2004:203)
menyatakan bahwa :
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang

2

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan
geometri, aljabar dan trigonometri. Matematika juga berfungsi
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan
bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan
persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
bersifat tidak rutin. Sehubungan dengan hal tersebut Abdurrahman (2009:254)
menyatakan bahwa :
Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam
pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan
keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda. Sebagai
contoh, pada saat siswa diminta untuk mengukur luas selembar papan,
beberapa konsep dan keterampilan ikut terlibat. Beberapa konsep yang
terlibat adalah bujursangkar, garis sejajar, dan sisi; dan beberapa
keterampilan yang terlibat adalah keterampilan mengukur,
menjumlahkan, dan mengalikan.
Pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika karena dalam pemecahan masalah kemampuan
pemahaman konsep harus dikuasai siswa. Pada saat pembelajaran siswa dapat
mengikutinya dengan baik tetapi dalam mengerjakan latihan atau diberi
pertanyaan siswa masih belum mampu untuk berpikir sendiri bagaimana
menyelesaika masalah tersebut. Meskipun telah diberikan arahan oleh guru, siswa
masih kurang mampu menerapkan konsep yang telah mereka pelajari dalam
pemecahan masalah tersebut. Sehingga untuk meningkatkan kemandirian siswa
dalam berpikir kearah yang lebih tinggi sulit dicapai. Dari uraian diatas penulis
dapat menyimpulkan bahwa kemampuan matematika siswa terutama pemahaman
konsep dan pemecahan masalah masih harus ditingkatkan lagi.
Salah satu materi pelajaran dalam matematika yaitu Sistem persamaan
linier dua variabel. Selain kelemahan belajar matematika yang telah diuraikan
diatas, terdapat juga kelemahan belajar matematika yang lebih terperinci pada

3

materi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : (1) sebagian besar siswa
masih kurang mampu memahami soal cerita. (2) sebagian besar siswa kurang
mampu membuat soal cerita kedalam bentuk persamaan matematika.
Berdasarkan tes yang diberikan pada siswa kelas VIII di SMP AL
Hidayah Medan pada tgl 1 juli 2013. Terlihat tingkat kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang masih rendah, yaitu siswa sulit memahami soal
cerita, sulit melakukan perhitungan dalam menyelesaikan soal karena cara
menyelesaikannya tidak dipahami sehingga jawaban yang dihasilkan tidak
benar,dan siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan.
Sehingga tak heran jika banyak siswa yang gagal atau belum mencapai
kriteria ketuntasan minimum (KKM) untuk standar kompetensi ini. Dimana
kriteria ketuntasan pada kompetensi dasar di SMP AL Hidayah Medan adalah 65.
Dengan nilai ketuntasan ini, masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM.
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah bisa terjadi karena metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru bidang studi. Berdasarkan observasi,
metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru matematika adalah metode
ceramah. Penggunaan metode ini mengakibatkan siswa menjadi pasif dan
memposisikan siswa sebagai pendengar dan penerima. Akibatnya, siswa tidak
terlatih untuk berpikir mandiri dan kreatif dalam menyelesaikan masalah.
Rendahnya kemampuan pemecahan matematika siswa-siswi SMP AL
Hidayah Medan dapat ditingkatkan dengan berbagai cara yaitu menyajikan materi
dengan mengaitkan materi pembelajaran terhadap kehidupan sehari-hari.
Sehingga siswa merasa bahwa matematika ilmu yang sangat penting yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Faktor lain yang mempunyai andil yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar matematika adalah
pemilihan model pembelajaran, Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan
mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran matematika sehingga tidak
hanya terpusat pada guru.

4

Salah satu model pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif. Seperti
yang diungkapkan oleh Nurhadi (2004:112) bahwa :
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran kooperatif ini menggunakan kelompok-kelompok kecil
sehingga siswa saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa
dalam kelompok kooperatif belajar berdiskusi, saling membantu, dan mengajak
satu

sama

lain

untuk

mengatasi

masalah.

Pembelajaran

kooperatif

mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja
kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar. Ada beberapa tipe
model pembelajaran kooperatif yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran
matematika diantaranya adalah Model pembelajaran kooperatif tipe Think-PairShare (TPS). Seperti yang diungkapkan oleh Trianto (2009:81) bahwa:
Think-Pair-Share (TPS) atau (berpikir-berpasangan- berbagi) merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa. Metode Think-Pair-Share (TPS) memberi waktu kepada
para siswa untuk berpikir dan merespons serta saling membantu yang lain.
Jika dibandingkan model Think-Pair-Share (TPS) dengan model
pembelajaran yang lain, yang menjadi kelebihannya adalah dapat meningkatkan
daya nalar siswa, daya kritis siswa, daya imajinasi siswa dan daya analisis siswa
terhadap suatu permasalahan, meningkatkan kerja sama kelompok, mengurangi
siswa yang pasif dalam proses pembelajaran karena tiap kelompok terdiri dari 2
peserta didik, pendidik lebih memungkinkan menambahkan pengetahuan peserta
didik ketika selesai diskusi. Namun, model ini memiliki kelemahan jika
dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain yaitu, dibutuhkan lebih
banyak waktu untuk membimbing kelompok belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul :

5

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
(TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa pada Materi SPLDV di Kelas VIII SMP Swasta Al Hidayah Medan.”

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika masih
rendah.
2. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit.
3. Siswa kurang mampu memahami dan menyelesaikan soal matematika dalam
materi SPLDV.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dan masih bersifat
terpusat pada guru.
5. Siswa tidak menyukai mata pelajaran matemaika.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah dan keterbatasan peneliti, maka
masalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah diatas dibatasi pada
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Matematika Siswa pada materi
SPLDV di Kelas VIII SMP Swasta Al Hidayah Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
melalui model kooperatif tipe TPS pada materi SPLDV di SMP AL Hidayah
Medan?
2. Bagaimana aktivitas pemecahan masalah matematika siswa pada materi
SPLDV melalui model kooperatif tipe TPS di SMP AL Hidayah Medan?

6

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa pada materi SPLDV di Kelas VIII
SMP Swasta Al Hidayah Medan.
2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam belajar matematika setelah penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi
SPLDV di kelas VIII SMP Swasta Al Hidayah Medan.

7

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk dapat mempertimbangkan dan memilih
model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2.

Bagi Siswa
Sebagai

alternatif

usaha

meningkatkan

kemampuan

siswa

dan

mengaktifkan siswa serta dapat menjalin hubungan yang lebih baik
diantara siswa lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran matematika.
3.

Bagi Pihak Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam lembaga pendidikan untuk usaha
peningkatan mutu pendidikan.

4.

Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran
yang lebih tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa
yang akan datang.

51

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan
menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) pada materi sistem
persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Swasta Al Hidayah Medan
dapat memberikan hasil yang lebih baik. Diperolah peningkatan siswa dapat
memberikan hasil yang lebih baik. Dapat dilihat dari antusias siswa dalam
bekerja sama untuk menjawab soal-soal memperoleh nilai yang lebih baik.
Hal ini dapat dilihat dimana aktivitas siswa dengan menggunakan model TPS
pada siklus I dari 27 siswa terdapat 1 orang siswa atau 3,85% yang memiliki
kemampuan rendah, dan 25 orang siswa atau 96,15% memiliki kemampuan
sangat rendah. Pada siklus II terdapat 17 siswa dari 27 siswa atau 62,96%
yang memiliki kemampuan tinggi, 6 siswa atau 22,22% yang memiliki
kemampuan sedang, 2 siswa atau 7,4% yang memiliki kemampuan rendah, 1
siswa atau 3,7% yang memiliki kemampuan sangat rendah. Dengan demikian
dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena terdapat  85%
siswa yang memiliki tingkat ketuntansan klasikal.
2. Dari hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan
menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) pada materi sistem
persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Swasta Al Hidayah Medan.
Dapat dilihat dari kelompok pada siklus I. Dimana guru memberikan arahan
sebelum pembelajaran (TPS) berlangsung. Sebelum guru memeberikan tes
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dimana satu kelompok terdapat 2
orang siswa. Dikarenakan pada siklus I masih rendahnya hasil tes siswa maka
dari sini diadakan lagi siklus II. Dibagi lagi beberapa kelompok dimana satu
kelompok 2 orang siswa namun dengan siswa yang berbeda. Dapat dilihat dari
antusias siswa dalam bekerja sama untuk menjawab soal-soal sehingga
memperoleh nilai yang lebih baik. Dari sini dapat dilihat hasil tes siswa

52

meningkat. Sehingga diperoleh aktivitas siswa dapat memberikan hasil yang
lebih baik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1) Kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model yang berpusat
pada siswa, salah satunya penggunaan Think-Pair-Share sebagai salah satu
alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa.
2) Kepada guru matematika diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi
pada akhir pembelajaran yang telah dilakukan dan lebih baik setiap akhir
pertemuan dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun
siswa pada pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin. Dan
memberikan pekerjaan rumah untuk lebih mengasah kemampuan peserta
didik.
3) Kepada siswa SMP Swasta AL Hidayah Medan disarankan lebih berani dan
aktif dalam menemukan sendiri konsep matematika dan berani untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada guru untuk menemukan
konsep itu.
4) Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang
sama, hendaknya lebih memperhatikan model dan media pembelajaran yang
sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan
pembelajaran

53

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit
PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Arikunto, S.dkk, (2010), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, Suharsimi., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Unimed.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persana,
Medan.
Mudjiono., 2011. Belajar dan Pembelajaran. PT. Asdi Mahasatya, Jakarta
Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
Untuk SMP/MTS Kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), Grasindo, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suhardjono, (2010), Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Grasindo,
Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP SWASTA BRIGJEND KATAMSO T.A 2014/ 2015.

0 7 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA TESIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA.

0 3 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK - PAIR - SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DI KELAS VII SMP PAB 10 MEDAN ESTATE.

0 5 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP SWASTA AR - RAHMAN MEDAN.

0 1 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP SWASTA ANGKASA MEDAN.

0 5 25

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

0 3 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV DI KELAS VIII SMP SWASTA BANDUNG TEMBUNG.

0 10 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS X SMA SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

0 1 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK.

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 9