Analisis Daya Dukung Lingkungan Perairan Untuk Kegiatan Perikanan di Situ Cigayonggong, Kabupaten Subang.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Situ Cigayonggong adalah suatu ekosistem lahan basah yang terletak di

Subang yang perlu dijaga eksistensinya, karena situ ini dimanfaatkan oleh
sebagian besar penduduk Desa Kasomalang Wetan untuk kebutuhan hidupnya
sehari-hari (minum, mandi, mencuci, mengairi sawah atau kolam, dan lain-lain).
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7 Juli 2013 di
Situ Cigayonggong, jenis ikan yang berada di daerah situ ini adalah ikan nila, ikan
mas dan ikan lele. Pada tahun 1981 Situ Cigayonggong luasnya 3,87 Ha, namun
saat ini luasnya tinggal sekitar 2,87 Ha. Kedalaman perairan dari Situ
Cigayonggong sebesar ±2,5 meter.
Salah satu permasalahan yang dihadapi danau atau situ di Jawa Barat saat
ini adalah tingginya sedimentasi yang telah menjadi faktor utama penyebab
penurunan daya dukung ekosistem perairan. Pertumbuhan penduduk yang pesat
dan kemajuan teknologi yang mempermudah manusia mengolah sumber daya
alam sekitarnya sering dilakukan tanpa mengenal batas daya dukung ataupun daya
tampung, sehingga menimbulkan mutual depletion sangat cepat (Darmawaty

2003). Akibatnya keseimbangan lingkungan menjadi rusak atau terganggu.
Jumlah sedimen yang masuk ke perairan yang melebihi daya dukung akan
mengurangi kapasitas volume daya tampung air danau atau situ, dan merusak
kualitas perairan pada akhirnya dapat memperpendek usia fungsional situ tersebut.
Daya dukung perairan berperan dalam mempertahankan potensi maksimum dari
spesies atau populasi dalam kaitannya dengan sumber-sumber pakan alami dan
kualitas perairan (Food and Agriculture Organization 1992).
Pemanfaatan perairan Situ Cigayonggong salah satunya dapat dilakukan
dengan membuat kegiatan perikanan. Penebaran benih untuk kegiatan usaha
perikanan tanpa didasarkan atas kajian daya dukung, maka kemungkinan yang
terjadi adalah over capacity atau under capacity, akibatnya akan merugikan dan

1

2

mempengaruhi kesejahteraan masyarakat sekitar yang memanfaatkan hasil dari
kegiatan perikanan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan kajian terhadap daya dukung
perairan Situ Cigayonggong untuk kegiatan perikanan sehingga dapat terjadi

optimalisasi pemanfaatan perairan Situ Cigayonggong dan peningkatan produksi
perikanan untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Situ Cigayonggong.
1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan yang

diidentifikasi adalah perlu dilakukan pengkajian daya dukung (carrying capacity)
Situ Cigayonggong untuk pengembangan kegiatan perikanan di perairan Situ
Cigayonggong, sehingga tercipta lingkungan pengelolaan perairan yang seimbang
dan berkelanjutan.
1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seberapa besar daya dukung

perairan Situ Cigayonggong untuk pemanfaatan perikanan.
1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi

bagi pemerintah dsesa, pengelola Situ Cigayonggong dan masyarakat sekitar agar
pengelolaan Situ Cigayonggong sesuai dengan daya dukung, untuk kegiatan usaha
perikanan yang optimal dan berkelanjutan.
1.5

Pendekatan Masalah
Situ Cigayonggong merupakan salah satu situ di daerah Kabupaten

Subang yang belum dimanfaatkan secara optimal khususnya dalam kegiatan
perikanan. Salah satu kegiatan perikanan yang dapat dilakukan di Situ
Cigayonggong dengan tidak merusak dan menggangu kealamian perairannya
adalah dengan kegiatan budidaya ikan pada suatu kawasan perairan yang
memanfaatkan pakan alami seperti fitoplankton dan zooplankton yang tersedia di
perairan tersebut.

3

Pemanfaatan dan pengelolaan perairan Situ Cigayonggong dapat

menambah pendapatan daerah, membuka kesempatan kerja bagi masyarakat
sekitar dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Namun untuk
pengembangan kegiatan perikanan di perairan tersebut diperlukan kajian yang
didasarkan pada daya dukung lingkungan perairan dan kajian kualitas perairan
pada situ tersebut. Daya dukung lingkungan perairan merupakan jumlah populasi
organisme yang kehidupannya dapat didukung oleh suatu ekosistem (Odum
1993).
Empat variabel daya dukung yang mempengaruhi budidaya di waduk yaitu
suhu, kedalaman, pH, dan DO (Beveridge 1996). Survey pendahuluan yang
dilakukan sebelumnya didapat nilai suhu pada Situ Cigayonggong sebesar 29oC.
Suhu tersebut baik untuk kegiatan perikanan, hal ini sesuai dengan pernyataan
Boyd (1990) suhu yang baik untuk kegiatan perikanan budidaya adalah 25oC32oC. Nilai pH sebesar 6,2, menurut Goldman dan Horne (1983) nilai pH normal
suatu perairan adalah 6-9. Oksigen terlarut sebesar 5,6 mg/l, konsentrasi oksigen
terlarut yang baik di perairan adalah 5-7 mg/l (Mulyanto 1992), dan kedalaman
perairan sebesar 2 meter.
Hasil survey pendahuluan di atas dari komponen-komponen kualitas air
tersebut dapat disimpulkan bahwa perairan Situ Cigayonggong dapat dijadikan
sebagai kegiatan perikanan. Pelaksanaan kegiatan perikanan tersebut akan
berjalan secara optimal dan berkelanjutan jika didasarkan pada kajian daya
dukung lingkungan perairan.

Produktivitas primer di suatu perairan yang dilakukan dengan pengukuran
oksigen yang terkonsentrasi dalam botol gelap dan terang. Prinsip kerja metode
Winkler adalah mengukur perubahan konsentrasi oksigen dalam botol gelap dan
terang yang berisi contoh air setelah diinkubasi pada badan perairan yang
mendapat sinar matahari. Produktivitas primer bersih dengan oksigen terlarut
dikonversikan ke dalam satuan gC/m2/hari sehingga dapat diketahui kapasitas
perairan untuk memproduksi hasil tangkapan serta dapat diketahui jumlah benih
yang layak ditebarkan.

4

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai
kajian daya dukung perairan dalam pengembangan kegiatan usaha perikanan agar
terjadi optimalisasi pemanfaatan perikanan di Situ Cigayonggong. Secara
sederhana pendekatan masalah ditampilkan pada Gambar 1.
Situ
Cigayonggong

Parameter
Fisik


Parameter
Kimiawi

Parameter
Biologis

Daya Dukung
Perairan

Pemanfaatan
Kegiatan Perikanan

Pengelolaan
Perairan Situ
Cigayongong
Gambar 1. Skema Pendekatan Masalah