Penerapan Sistem Konstitutif Pada Pendaftaran Merek Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.
PENERAPAN SISTEM KONSTITUTIF PADA PENDAFTARAN MEREK
BAGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK
ABSTRAK
Negara Republik Indonesia memiliki tujuan mewujudkan struktur ekonomi
yang seimbang menuju masyarakat indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. UMKM saat ini dianggap sebagai cara
yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. Agar UMKM dapat berkembang maka
penggunaan merek pada hasil produk dan atau jasanya dapat dilakukan. UndangUndang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek menganut sistem konstitutif dalam
pendaftaran merek. Namun dalam memasarkan produknya, UMKM memiliki
hambatan diantaranya bermodalkan minim, pengetahuan yang rendah, dan sulit
dalam mengakses pasar. Hal tersebut membuat sebagian UMKM enggan
mendaftarkan mereknya karena persyaratan, prosedur, dan biaya pendaftaran
merek yang rumit dan relatif mahal.
Pada penelitian skripsi ini masalah yang diteliti dilakukan dengan pendekatan
yuridis normatif, yaitu menguji dan mengkaji data sekunder berupa hukum positif,
asas-asas hukum, serta kaidah-kaidah hukum yang berhubungan dengan hukum
hak Merek, serta pendekatan yuridis sosiologis yaitu pendekatan penelitian yang
mengkaji persepsi dan perilaku subjek hukum dan berlakunya hukum positif di
masyarakat.
Sistem konstitutif yang dianut dalam Pasal 3 dan Pasal 68 Undang-Undang
No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek belum tepat dan tidak efektif penerapannya bagi
UMKM di Indonesia, karena tidak sesuai dengan karakteristik UMKM. Konsekuensi
Hukum bagi UMKM akibat penggunaan sistem konstitutif yang dianut oleh UndangUndang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek adalah merek yang UMKM miliki tidak
mendapatkan perlindungan hukum, menipis atau hilangnya kesadaran hukum yang
dimiliki oleh UMKM sehingga dapat mengakibatkan pelanggaran merek karena tidak
memiliki merek yang sah, dan kurang memberikan keadilan kepada UMKM,
meskipun diberikan hak untuk menggugat sesuai dengan Pasal 68 ayat (2), tetapi
untuk mengajukan gugatan tersebut UMKM harus telah mengajukan Permohonan
Pendaftaran Merek kepada Dirjen Merek.
IMPLEMENTATION OF CONSTITUTIVE THE ENLISTMENT BRAND TO
THE BUSINESS SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES BASED ON LAW
NO 15 YEAR 2001 ABOUT TRADEMARK
ABSTRACT
The republic of indonesia has the aim of realizing economic structure which is
balanced toward the indonesian people just and prosperous based upon pancasila
and the constitution basic 1945. Msmes recently considered a way that is effective in
poverty alleviation. To msmes can develop and use brand on the outcome and
products or services may be made. The Law of No 15 Year 2001 about Trademark
to system constitutive in registration brand. But in sell their products, msmes having
an impediment, such as lack of capital, knowledge is low and difficult in accessing
the market. It makes some msmes reluctant to register their brand because the
requirements procedure, and charges registration brand of being intricately and
relatively expensive.
This is kind of a thesis on research subjects do with the approach of juridical
normative, namely test and examine data secondary positive law, and legal norms
that deals with law, the right of brand and the approach of juridical sociological
research is approach that looked at the perceptions and behavior the subject of law
and legal enactment positive in society.
A system of constitutive that which is embraced in article 3 and article 68 the
Law of No. 15 Years 2001 about Trademark has not exactly and ineffectual
application for msmes in indonesia because not in accordance with characteristic of
msme. The consequence of legal for msmes due to use the system constitutive
which is embraced by the Law of No. 15 Years 2001 about Trademark is a msmes
have don't get the protection of law, depleting or loss of consciousness of law that is
owned by msmes so that can lead to a breach of brands because does not have a
brand that legitimate, and less give justice to msmes, although given the privilege of
suing in accordance with article 68 subsection ( 2 ), but to submit a claim was
msmes should be have to submit a request registration brand to dirjen brand.
BAGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK
ABSTRAK
Negara Republik Indonesia memiliki tujuan mewujudkan struktur ekonomi
yang seimbang menuju masyarakat indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. UMKM saat ini dianggap sebagai cara
yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. Agar UMKM dapat berkembang maka
penggunaan merek pada hasil produk dan atau jasanya dapat dilakukan. UndangUndang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek menganut sistem konstitutif dalam
pendaftaran merek. Namun dalam memasarkan produknya, UMKM memiliki
hambatan diantaranya bermodalkan minim, pengetahuan yang rendah, dan sulit
dalam mengakses pasar. Hal tersebut membuat sebagian UMKM enggan
mendaftarkan mereknya karena persyaratan, prosedur, dan biaya pendaftaran
merek yang rumit dan relatif mahal.
Pada penelitian skripsi ini masalah yang diteliti dilakukan dengan pendekatan
yuridis normatif, yaitu menguji dan mengkaji data sekunder berupa hukum positif,
asas-asas hukum, serta kaidah-kaidah hukum yang berhubungan dengan hukum
hak Merek, serta pendekatan yuridis sosiologis yaitu pendekatan penelitian yang
mengkaji persepsi dan perilaku subjek hukum dan berlakunya hukum positif di
masyarakat.
Sistem konstitutif yang dianut dalam Pasal 3 dan Pasal 68 Undang-Undang
No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek belum tepat dan tidak efektif penerapannya bagi
UMKM di Indonesia, karena tidak sesuai dengan karakteristik UMKM. Konsekuensi
Hukum bagi UMKM akibat penggunaan sistem konstitutif yang dianut oleh UndangUndang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek adalah merek yang UMKM miliki tidak
mendapatkan perlindungan hukum, menipis atau hilangnya kesadaran hukum yang
dimiliki oleh UMKM sehingga dapat mengakibatkan pelanggaran merek karena tidak
memiliki merek yang sah, dan kurang memberikan keadilan kepada UMKM,
meskipun diberikan hak untuk menggugat sesuai dengan Pasal 68 ayat (2), tetapi
untuk mengajukan gugatan tersebut UMKM harus telah mengajukan Permohonan
Pendaftaran Merek kepada Dirjen Merek.
IMPLEMENTATION OF CONSTITUTIVE THE ENLISTMENT BRAND TO
THE BUSINESS SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES BASED ON LAW
NO 15 YEAR 2001 ABOUT TRADEMARK
ABSTRACT
The republic of indonesia has the aim of realizing economic structure which is
balanced toward the indonesian people just and prosperous based upon pancasila
and the constitution basic 1945. Msmes recently considered a way that is effective in
poverty alleviation. To msmes can develop and use brand on the outcome and
products or services may be made. The Law of No 15 Year 2001 about Trademark
to system constitutive in registration brand. But in sell their products, msmes having
an impediment, such as lack of capital, knowledge is low and difficult in accessing
the market. It makes some msmes reluctant to register their brand because the
requirements procedure, and charges registration brand of being intricately and
relatively expensive.
This is kind of a thesis on research subjects do with the approach of juridical
normative, namely test and examine data secondary positive law, and legal norms
that deals with law, the right of brand and the approach of juridical sociological
research is approach that looked at the perceptions and behavior the subject of law
and legal enactment positive in society.
A system of constitutive that which is embraced in article 3 and article 68 the
Law of No. 15 Years 2001 about Trademark has not exactly and ineffectual
application for msmes in indonesia because not in accordance with characteristic of
msme. The consequence of legal for msmes due to use the system constitutive
which is embraced by the Law of No. 15 Years 2001 about Trademark is a msmes
have don't get the protection of law, depleting or loss of consciousness of law that is
owned by msmes so that can lead to a breach of brands because does not have a
brand that legitimate, and less give justice to msmes, although given the privilege of
suing in accordance with article 68 subsection ( 2 ), but to submit a claim was
msmes should be have to submit a request registration brand to dirjen brand.