Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

ABSTRAK
PENDAFTARAN MEREK KOLEKTIF SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN
2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS
Hendra Adiwijaya*
Tengku Keizeirina Devi Azwar **
Detania Sukarja***
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa
dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau
jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau
jasa sejenis lainnya. Saat ini, masih sedikit masyarakat yang mendaftar merek
kolektif, terutama pelaku UMKM, padahal penggunaan merek kolektif dinilai
sebagai salah satu upaya dalam memberdayakan UMKM guna untuk memperbaiki
perekonomian daerah dan menciptakan produk yang mempunyai daya saing.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaturan merek kolektif
di Indonesia, bagaimana prosedur pendaftaran merek kolektif dalam produk
UMKM, apakah keuntungan dan hambatan yang diperoleh UMKM setelah
mendapatkan sertifikat merek kolektif.
Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian

hukum normatif dengan pengumpulan data secara penelusuran kepustakaan
(library research) untuk memperoleh bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder, serta bahan hukum tersier, kemudian data dianalisis dengan metode
kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap pemberdayaan UMKM,
para pelaku UMKM terlebih dahulu mendaftarkan mereknya menjadi merek
kolektif. Dengan munculnya Undang-Undang No. 20 tahun 2016 tentang Merek
dan Indikasi Geografis, maka untuk permohonan pendaftaran merek kolektif
disarankan diajukan secara elektronik (online). Dalam hal ini
Dinas/Instansi/Organisasi Masyarakat membantu dengan memfasilitasi para
UMKM dalam hal sosialisasi dan bantuan pendaftaran merek kolektif. Peran
pemerintah sangat dibutuhkan terhadap upaya pemberdayaan UMKM. Hal ini
dikarenakan sebagian besar UMKM memiliki kualitas SDM yang rendah,
sehingga para pelaku UMKM masih banyak yang membutuhkan pelatihanpelatihan atau pendampingan yang dapat meningkatkan kualitas SDM.
Kata Kunci : Merek Kolektif, Pemberdayaan UMKM
* Mahasiswa
** Dosen Pembimbing I
*** Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

5 46 107

Penerapan Sistem Konstitutif Pada Pendaftaran Merek Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

0 0 2

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

1 1 9

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 19

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 21

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 1 6

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

0 2 1

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 4 17

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 5 30

PEMAKAIAN NAMA DAERAH DALAM USAHA KULINER BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS

0 1 16