Tindakan Hukum yang Dapat Diambil oleh PT. Indosat Mega Media (IM2) Terkait Kerugian Keuangan Negara yang Timbul Dalam Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dengan Izin Penggunaan Pita Jaringan 2,1 GHz.

TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DIAMBIL OLEH PT INDOSAT MEGA
MEDIA (IM2) TERKAIT DUGAAN KERUGIAN NEGARA YANG TIMBUL
DALAM PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI DENGAN IZIN
PENGGUNAAN PITA JARINGAN 2,1 GHZ (3rd GENERATION)
ABSTRAK
Andreas Peter
110110060340
Teknologi informasi berkembang sangat pesat mengikuti kecenderungan
global. Dewasa ini, keinginan masyarakat untuk mendapatkan informasi
berbanding lurus dengan perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Hal itu
dibuktikan dengan maraknya penyelenggara jaringan telekomunikasi dan
konsumennya di tanah air. Sebagai salah satu penyelenggara jasa
telekomunikasi, IM2 memiliki peran sebagai penyedia jasa layanan internet bagi
konsumennya. Maka dari itu, IM2 melakukan kerjasama dengan Indosat yang
merupakan penyelenggara jaringan. Namun, karena ada laporan dari LSM KTI,
IM2 dinilai tidak mempunyai hak untuk menggunakan jaringa 2,1 Ghz
sebagaimana perjanjiannya dengan Indosat karena Im2 tidak melalui
mekanisme lelang sehingga perjanjian tersebut diduga cacat hukum dan
mantan Direktur Utama IM2 diduga telah menyalahi izin dalam penggunaan
jaringan 2,1 Ghz atau yang lazimnya disebut 3G (third generation). Akibat
penyalahgunaan izin ini menimbulkan adanya dugaan kerugian keuangan

negara karena IM2 dinilai tidak memenuhi kewajibannya sebagai pengguna
jaringan untuk melakukan pembayaran PNBP. Majelis Hakim dalam
putusannya menyatakan Dirut IM2 terbukti bersalah melanggar Pasal 2 ayat 1
juncto Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Dalam penyusunan memorandum hukum ini dibutuuhkan adanya faktafakta dari persidangan yang telah berjalan. Metode wawancara dengan
lembaga pemerintah dan LSM terkait juga dilakukan untuk melengkapi
memorandum hukum ini. Semua hasil pengumpulan data kemudian dikaji
dengan metode yuridis normatif.
Setelah melalui proses persidangan, ditemukan fakta bahwa IM2 telah
melanggar ketentuan hukum positif di Indonesia. Meskipun perjanjian dengan
Indosat sebenarnya telah dilindungi oleh undang-undang. Dengan adanya
penyalahgunaan izin ini berakibat pada timbulnya kerugian keuangan negara
atas pembayaran PNBP yang merupakan kalkulasi dari BPKP. Namun, dalam
memorandum hukum ini akan dijelaskan bahwa IM2 tidak menyalahi ketentuan
perundang-undangan karena perjanjian yang dilakukan telah dilindungi oleh
undang-undang.

iv