STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 913/K/Pid/2012 TENTANG TIDAK DITERAPKANNYA PASAL 197 AYAT (1) HURUF F KUHAP TERHADAP TERPIDANA YULI RAHMAWATI ALIAS JULIA PEREZ DALAM TINDAK PIDANA PENGANIAY.

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR :
913/K/Pid/2012 TENTANG TIDAK DITERAPKANNYA PASAL 197
AYAT (1) HURUF F KUHAP TERHADAP TERPIDANA YULI
RAHMAWATI ALIAS JULIA PEREZ DALAM TINDAK PIDANA
PENGANIAYAAN VIDE PASAL 351 AYAT (1) KUHP

ABSTRAK
Mohammad Taufik Hidayat
110110070439
Dalam putusan Majelis Hakim Mahkamah Agung memutus bahwa
Julia Perez terbukti dengan sah bersalah melakukan tindak pidana
penganiayaan yang diatur dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHP dan
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, membatalkan
putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang telah lupa mencantumkan
hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa dalam surat
pemutusan pemidanaannya sebagaimana diatur dalam Pasal 197 huruf f
KUHAP. Dengan begitu Julia Perez dijadikan Terpidana atas kasus yang
dilaporkan oleh Dewi Persik. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian
ini beserta tujuannya ialah untuk mengetahui apakah alasan pembatalan
putusan Pengadilan oleh Mahkamah Agung telah sesuai dengan Pasal
253 KUHAP dan apakah hakim telah tepat dalam menerapkan Pasal 351

ayat (1) KUHP kepada terdakwa.
Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penulisan tugas
akhir ini adalah yuridis normatif dan hasil penelitiannya disajikan secara
deskriptif analitis dengan mengkaji dan meneliti data primer berupa
Putusan Mahkamah Agung, data sekunder berupa sumber-sumber
hukum pidana dan bahan-bahan kepustakaan terkait untuk mengetahui
dan menganalisis tentang penerapan hukum yang diputuskan oleh
Majelis Hakim Mahkamah Agung.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapat diketahui
bahwa putusan Majelis Hakim dengan membatalkan putusan Pengadilan
Tinggi yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri yang tidak
mencantumkan pasal 197 ayat (1) KUHAP telah tepat sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 253 KUHAP tentang kasasi. Akan tetapi
penerapan Pasal 351 ayat (1) KUHP terhadap terdakwa kurang tepat
sehingga Majelis Hakim Mahkamah Agung sebaiknya menerapkan unsurunsur penganiayaan ringan dalam pasal 352 ayat (1) KUHP terhadap
terdakwa Yuli Rahmawati karena sesuai dengan fakta yang ada dalam
alat bukti Visum et Repertum yang disajikan oleh Penuntut Umum.

iv