PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN HASIL KEGIATAN OLEH SISWA KELAS V SD NEGERI 153012 FAJAR TAHUN PEMBELAJARAN 2008/2009.

(1)

1

PEMBELAJARAN 2008/2009

Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ELPRIDA TEDTI SITUMEANG 0410310091

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2009


(2)

ABSTRAK

Elprida Tedti Situmeang. NIM 0410310091. Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif terhadap Kemampuan Menulis Laporan Hasil Kegiatan Siswa Kelas V SD Negeri 153012 Fajar Tahun Pembelajaran 2008/2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kolaboratif terhadap kemampuan menulis laporan hasil kegiatan siswa kelas V SD Negeri 153012 Fajar kabupaten Tapanuli tengah.

Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan sampel yang dilibatkan berjumlah 30 orang. Rumus yang digunakan dalam menganalisis data ini adalah uji “t” dengan rumus:

2 1 2 1 0 M M SE M M t − − =

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre test= 64,9, standar deviasi= 5,40, termasuk kategori cukup dan kurang. Kategori cukup = 73,3 %, kategori kurang= 26,6 %. Nilai rata-rata post test= 80,06, standar deviasi= 6,15, termasuk kategori sangat baik, baik dan cukup. Kategori sangat baik 26,6%, kategori baik 60%, dan kategori cukup 13,3%.. Sebelum data dianalisis dengan rumus uji “t”, data harus memenuhi persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan uji hipotesis ternyata to > tt yakni 10,52 > 1,70 pada taraf signifikansi baik 5% dan 1% pada df N-1 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kolaboratif berpengaruh terhadap kemampuan menulis laporan hasil kegiatan oleh siswa kelas V SD Negeri 153012 Fajar tahun pembelajaran 2008/2009.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif terhadap Kemampuan Menulis Laporan Hasil Kegiatan oleh siswa kelas V SD Negeri 153012 Fajar Tahun Pembelajaran 2008/2009.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun, berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai manusia yang memiliki kemampuan yang terbatas, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Sebagai ucapan terimakasih atas segala doa dan kasih sayang yang diberikan kepada penulis, maka penulis mempersembahkan skripsi ini kepada Ayahanda N. Situmeang dan Ibunda P. Sihombing. Semoga skripsi ini menjadi langkah awal bagi penulis untuk berbakti kepada mereka.

Pada kesempatan ini juga, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang tertera di bawah ini.

1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.


(4)

3. Ibu Dra. Rosmawaty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Bapak Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Ibu Dra. Mursini, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Bahasa Indonesia. 6. Bapak Drs. Parsaoran Sihombing selaku Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Bapak Drs. M. Joharis, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 8. Seluruh dosen Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu

dan bimbingan selama perkuliahan.

9. Kepala Sekolah SD Negeri 153012 Fajar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Buat kakakku Risni Irawati Situmeang, S.Pd dan abang iparku J. Simanjuntak.

11. Buat abangku Hardi Situmeang dan adik-adikku Elni Sarti Situmeang, Yanri S. Situmeang, dan Hasriani Situmeang.

12. Seluruh anggota keluarga B. sibagariang/T. Sihombing (Tante laspri) yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

13. Buat sahabat-sahabatku yang terkasih, Pelda Situmorang, S.Pd (Diva), Verawaty R. Sitorus (Diva). Terima kasih buat doa dan dukungannya. Persahabatan kita selamanya.

14. Buat sahabatku Chrismes Sigalingging S.Si, S.Pd terimakasih atas doa dan bantuannya.


(5)

15. Buat teman-temanku seperjuangan Linny Elfrida P, Tetty Gusrina, Bernardi, Elfrina, Cendana dan teman-teman stambuk ’04 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

16. Buat teman-teman kostku Chrismes Sigalingging S.Si, S.Pd, Elni Sarti Situmeang, Salenasti Sibagariang, Alkrin Agus Sibagariang, Dales Adi Sibagarian, Devi Sihombing S.Pd, Mitha Marbun, Merly Siregar. Terimakasih atas motivasinya.

17. Teman-temanku seperjuangan PPLT 2007 SMP N 4 Balige. Khususnya buat “Parbada” Esra Simanungkalit, Devi R. Simanullang, dan Embelina Sinambela.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kontribusinya baik langsung maupun tidak langsung terhadap selesainya skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... …. vii

DAFTAR DIAGRAM ... …. viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoretis ... 7

1. Pengertian Belajar ... 7

2. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Belajar ... 8

3. Model Pembelajaran... 9

4. Model Kolaboratif ... 10

a. Pengertian Kolaboratif ... 10

b. Langkah-langkah Pembelajaran Kolaboratif... 12


(7)

d. Kelemahan dan kelebihan yang Dapat diperoleh Siswa

dalam Model Pembelajaran Kolaboratif ... 14

5. Kemampuan Menulis ... 15

a. Pengertian Kemampuan Menulis ... 15

b. Manfaat Menulis ... 17

6. Menulis Laporan Hasil Kegiatan ... 18

a. Pengertian Laporan Kegiatan ... 18

b. Langkah-langkah Menyusun Laporan... 19

c. Sistematika Laporan Hasil Kegiatan ... 20

B. Kerangka Konseptual ... 21

C. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian ... 24

C. Metode Penelitian... 24

D. Defenisi Operasional ... 24

E. Desain Eksperimen... 25

F. Jalannya Penelitian ... 26

G. Instrumen Penilaian ... 28

H. Organisasi Pengolahan Data ... 32


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ... 34

B. Analisis Data ... 35

C. Uji Persyaratan Data ... 39

D. Pengujian Hipotesis ... 41

E. Temuan Penelitian ... 43

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 45

B. Saran ... 45


(9)

c. Langkah-langkah Metode Ceramah ... 15

5. Cerita Pendek... 16

a. Pengertian Analisis Cerita Pendek ... 16

b. Ciri-ciri Cerita Pendek ... ... 17

c. Unsur-unsur Cerita Pendek... ... 18

6. Sastra Religius ... 20

a. Kriteria Sastra Religiusitas ... 21 b. Nilai-nilai Religius dalam Karya Sastra ... B. Kerangka Konseptual... C. Hipotesis Penelitian...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ..

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... . B. Populasi dan Sampel Penelitian ... . C. Metode Penelitian ... D. Desain Penelitian... E. Instrumen Penelitian... F. Organisasi Penelitian... G. Teknik Analisis Data...

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN...


(10)

E. Pembahasan Hasil Penelitian ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

A. Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan hasil kreativitas manusia. Sastra juga merupakan pewarisan seni budaya. Oleh karena itu sastra adalah bagian dari kehidupan yang harus dikembangkan. Salah satu jenis sastra adalah cerpen. Cerpen merupakan karya fiksi yang paling banyak digemari kalangan remaja khususnya siswa SMA.

Ada dua unsur pokok karya sastra cerpen yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang membangun dari dalam diri dalam cerpen tersebut antara lain tema, alur atau plot, latar atau setting, tokoh atau penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun dari luar karya sastra itu sendiri, lebih kepada aspek pengarang, permasalah kehidupan, agama, dan sosial yang menjadi inspirasi terbentuknya cerpen.

Salah satu pembelajaran yang diharapkan penulis dapat dikuasai yaitu analisis cerita pendek karena dalam KTSP dituntut agar siswa mampu menikmati, menghayati, serta memanfaatkan karya satra untuk membangun kepribadian dan memperluas wawasan siswa. Kenyataan yang terjadi masih banyak siswa yang tidak mampu menganalisis cerpen dengan menyerap nilai-nilai keagamaannya untuk perkembangan siswa itu sendiri. Hal ini dapat dipertegas dari hasil penelitian Fatmawati Br Ginting. Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Analisis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Bersama


(12)

dikembangkan di sekolah-sekolah. Hal ini didasarkan oleh kenyataan pembelajaran bahasa dan sastra kurang menarik perhatian pembelajaran baik di SD, SLTP, maupun di SMU/SMA. Kekurangan perhatian pembelajaran ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang tidak menantang pemikiran dan perasaan pembelajar. Mereka beranggapan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra hanya pembelajaran yang tidak bermanfaat dan tidak perlu dipelajari secara serius. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra seharusnya diperbaiki dengan cara mengembangkan kreativitas berbahasa Indonesia mereka. Mereka tidak lagi dijejali teori-teori bahasa yang tidak berkait dengan kehidupan mereka (2008:75).

Metode resitasi (penugasan) menyajikan bahan di mana guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.

Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kreativitas siswa adalah motivasi dari guru dan perbaikan proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengangkat suatu penelitian yang berjudul “Efektivitas Metode Resitasi dalam


(13)

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sangat penting untuk mengetahui permasalahan yang terdapat didalam judul penelitian ini. Sebelum penelitian ini dibahas, peneliti perlu membuat identifikasi masalah agar dapat memperoleh gambaran terhadap masalah yang akan diteliti. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur ekstrinsik (religius) dalam cerpen?

2. sebarapa besar minat siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur ekstrinsik dalam cerpen?

3. bagaimanakah penggunaan metode resitasi dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur ekstrinsik dalam cerpen?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sehingga dapat dibicarakan secara tuntas. Bertitik tolak dari identifikasi masalah di atas, pembatasan masalah penelitian ini adalah “Efektivitas Metode Resitasi dalam Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Cerpen unsur ekstrinsik (religius/keagamaan) Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009.”


(14)

penelitian ini adalah:

1. bagaimana kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

2. bagaimana kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

3. metode manakah yang lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi atau metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009


(15)

dilaksanakan secara efektif dan efesien. Maka penulis membuat tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi (penugasan) siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

2. untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

3. untuk mengetahui manakah pembelajaran siswa yang lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi atau metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009


(16)

2. sebagai bahan masukan bagi para guru bahasa dan sastra Indonesia, khususnya mata pelajaran sastra

3. sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam lagi bagi mahasiswa yang berminat


(17)

64 , 1

Setelah to diketahui, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df = N – 1 = 40 -1 =39, maka diperoleh taraf signifikan 5% = 2,02 dan 1% = 2,71 . Karena to yang diperoleh lebih besar

dari ttabel yaitu 2,02<7,16>2,71 , maka hipotesis diterima. Hal ini membuktikan bahwa metode resitasi lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun 2008/2009.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian melalui tes dari hasil pembelajaran menganalisis cerpen pada kedua kelompok pembelajaran. Kelompok pembelajaran dengan metode resitasi (variabel X) memiliki nilai rata-rata 74,75 dan kelompok pembelajaran dengan metode konvensional (variabel Y) memiliki nilai rata-rata 63. Dari hasil rata-rata, kelompok pembelajaran dengan metode resitasi memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam menganalisis cerpen dibandingkan dengan metode konvensional.

Pada uji normalitas menggunakan uji liliefors dihasilkan bahwa daftar populasi berdistribusi normal pada dua kelompok pembelajaran, dimana kelompok metode resitasi memiliki < yaitu 0,12 <


(1)

Berastagi Tahun Pembelajaran 2006/2007 diperoleh skor rata-rata 62,18% dikategorikan cukup.

Purba berpendapat kreativitas bersastra tampaknya kurang dibina dan dikembangkan di sekolah-sekolah. Hal ini didasarkan oleh kenyataan pembelajaran bahasa dan sastra kurang menarik perhatian pembelajaran baik di SD, SLTP, maupun di SMU/SMA. Kekurangan perhatian pembelajaran ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang tidak menantang pemikiran dan perasaan pembelajar. Mereka beranggapan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra hanya pembelajaran yang tidak bermanfaat dan tidak perlu dipelajari secara serius. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra seharusnya diperbaiki dengan cara mengembangkan kreativitas berbahasa Indonesia mereka. Mereka tidak lagi dijejali teori-teori bahasa yang tidak berkait dengan kehidupan mereka (2008:75).

Metode resitasi (penugasan) menyajikan bahan di mana guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.

Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kreativitas siswa adalah motivasi dari guru dan perbaikan proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengangkat suatu penelitian yang berjudul “Efektivitas Metode Resitasi dalam


(2)

Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009.”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sangat penting untuk mengetahui permasalahan yang terdapat didalam judul penelitian ini. Sebelum penelitian ini dibahas, peneliti perlu membuat identifikasi masalah agar dapat memperoleh gambaran terhadap masalah yang akan diteliti. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur ekstrinsik (religius) dalam cerpen?

2. sebarapa besar minat siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur ekstrinsik dalam cerpen?

3. bagaimanakah penggunaan metode resitasi dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur ekstrinsik dalam cerpen?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sehingga dapat dibicarakan secara tuntas. Bertitik tolak dari identifikasi masalah di atas, pembatasan masalah penelitian ini adalah “Efektivitas Metode Resitasi dalam Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Cerpen unsur ekstrinsik (religius/keagamaan) Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009.”


(3)

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini jelas dan terarah, maka perlu dirumusan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. bagaimana kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

2. bagaimana kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

3. metode manakah yang lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi atau metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009


(4)

E. Tujuan Penelitian

Dalam suatu rumusan penelitian harus ada tujuan penelitian dengan adanya tujuan tertentu maka kegiatan yang dilakukan dapat terarah dan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Maka penulis membuat tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi (penugasan) siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

2. untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009

3. untuk mengetahui manakah pembelajaran siswa yang lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen religius “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis dengan menggunakan metode resitasi atau metode ceramah siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Pembelajaran 2008/2009


(5)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adaah sebagai berikut: 1. sebagai bahan masukan bagi siswa dalam menganalisis cerpen

2. sebagai bahan masukan bagi para guru bahasa dan sastra Indonesia, khususnya mata pelajaran sastra

3. sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam lagi bagi mahasiswa yang berminat


(6)

= 64 , 1 63 75 , 74 − = 64 , 1 75 , 11 = 7,16

Setelah

t

o diketahui, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df = N – 1 = 40 -1 =39, maka diperoleh taraf signifikan 5% = 2,02 dan 1% = 2,71 . Karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 2,02<7,16>2,71 , maka hipotesis diterima. Hal ini membuktikan bahwa metode resitasi lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun 2008/2009.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian melalui tes dari hasil pembelajaran menganalisis cerpen pada kedua kelompok pembelajaran. Kelompok pembelajaran dengan metode resitasi (variabel X) memiliki nilai rata-rata 74,75 dan kelompok pembelajaran dengan metode konvensional (variabel Y) memiliki nilai rata-rata 63. Dari hasil rata-rata, kelompok pembelajaran dengan metode resitasi memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam menganalisis cerpen dibandingkan dengan metode konvensional.

Pada uji normalitas menggunakan uji liliefors dihasilkan bahwa daftar populasi berdistribusi normal pada dua kelompok pembelajaran, dimana kelompok metode resitasi memiliki < yaitu 0,12 <