NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BAll TENTANG FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA.




NASKAH AKADEMIK
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BAll

TENTANG
FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

KERJASAMA BADAN KESBANGPOL PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN  
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA  
Surat Perintah Kerja Nomor :074/21230/BID IIIIBKBP/2015:2415A/UN14.1.11/KS/2015  

KESBANGPOL PEMPROV BALI
2015

TIM PENYUSUN:

PROF. DR.  IDA BAGUS WYASA PUTRA (KETUA)  
PROF. DR. YOHANES USFUNAN (ANGGOTA)  
DR. I GUSTI KETUT ARIAWAN,SH,MH. (ANGGOTA)  

DR. JIMMY USFUNAN,SH,MH. (ANGGOTA)  

KATA PENGANTAR

Ucapan  syukur ditujukan  kepada  Ida Shang Hyang Widhi Wasa  (Tuhan  Yang 
Maha  Esa)  atas  Asung  Kertha  Wara  Nugraha­Nya,  NaskahAkadernik  Rancangan 
Peraturan  Daerah  Provinsi  Bali  tentang  Fasilitasi  Pencegahan  Penyalahgunaan 
Narkotika dapat diselesaikan. 
Penyelesaian Naskah Akademik ini merupakan tanggung jawab dari tim Peneliti 
kepada  Badan  Kesatuan  Bangsa  dan  Politik  (Badan  Kesbangpol)  Provinsi  Bali.  Hal 
tersebut sebagaimana  tertuang  dalam perjanjian  Kerjasama  antara  Badan  Kesbangpol 
Provinsi  Bali  dengan  Fakultas  Hukum  Universitas  Udayana  dengan  Surat  Perintah 
Kerja  Nomor : 2415A/UN14.1.11/KS/2015 : 074/21230/BID IIIjBKBP/2015. Dernikian 
Naskah Akademik ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. 
Denpasar,  Desember 2015 

Tim Penyusun 

DAFTARISI  
HALAMAN JUDUL  

DAFTAR NAMA TIM PENYUSUN  
KATAPENGANTAR  
DAFTARISI  
BAB I 

BAB II  

BAB  III

PENDAHULUAN 
A. URGENSI NASKAH AKADEMIK DALAM  
PERANCANGAN PRODUK HUKUM DAERAH 
B.   LATAR BELAKANG MASALAH 
C. RUMUSAN MASALAH 
D.  TUJUAN DAN KEGUNAAN NASKAH AKADEMIK 
E. METODE PENELITIAN PENYUSUNAN NASKAH  
AKADEMIK 
KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS 
A. KAJIAN TEORITIS PENGATURAN PEMECAHAN  
MASALAH DAMPAK PEREDARAN DAN  

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA 
B.   KAJIAN EMPIRIS TERHADAP KARAKTERSITIK  
NARKOTlKA, PEREDARAN DAN PENYALAHGUNAAN  
NARKOTlKA, DAN DAMPAK PEREDARAN DAN  
PENYALAHGUNAAN NARKOTlKA 
C. KARAKTERISTIK OBYEK PENGATURAN PENCEGAHAN  
DAN PENANGANAN DAMPAK PEREDARAN DAN  
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA 
D.   KARAKTERSITIK KONSEP PENGATURAN  
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DAMPAK  
PEREDARAN DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA 
EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN TERKAIT 
A.   KARAKTERSITIK DASAR, RUANG LINGKUP, DAN  
MATERI KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI  
DALAM MENGATUR PENCEGAHAN DAN  
PENANGANAN DAMPAK PEREDARAN DAN 
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA  
B.   KARAKTERSITIK MATERI PENGATURAN  
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DAMPAK  
PEREDARAN DAN PENYALAHGUNAAN NARKOTlKA 


1  .  
1  
13  
18  
19  
20  

36  

49  

72  

73  

75  

76  


94  

BAB IV  

BAB V  

BAB VI  

A. LANDASAN FILOSOFIS  
B. LANDASAN SOSIOLOGIS  
C. LANDASAN YURIDIS  

101  
102  
106  
107  

JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG  
LINGKUP MATERI MUATAN 


109  

PENUTUP 
A. KESIMPULAN  
B. SARAN  

113  
113  
115  

LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS 

DAFTARPUSTAKA  

116  

BABI  
PENDAHULUAN  
URGENSI  NASKAH  AKADEMIK  DALAM  PERANCANGAN  PRODUK  HUKUM 
DAERAH 

Naskah Akademik (NA)  dalam perancangan produk legislasi daerah diperlukan 

untuk dua  alasan:  pertama, untuk  memenuhi  persyaratan  epistemelogi  1 dalam 
perancangan  norma;  dan  kedua, untuk  mencegah  berbagai  masalah  fungsi  dan 
pewujudan tujuan norma yang timbul akibat kekosongan landasan tersebut. 
Syarat epistemelogi perancangan norma mencakup:  (a)  syarat obyektivitas;2 (b) 
syarat  rasionalitas; 3  dan  (c)  syarat  kontekstualitas. 4  Pemenuhan  ketiga  syarat  ini 
bertujuan  untuk  mencegah  problem  obyektivitas  norma,  problem  rasionalitas  norma, 

dan problem  kontekstual  norma.  Problem obyektivitas norma adalah  problem  obyektiftidaknya atau sesuaij tidak konstruksi (struktur dan rumusan) norma dengan karakter 
obyek pengaturan yang diatur dalam norma. Problem obyektivitas normamuncul dari 
akibat  kelemahan  kapasitas  epistemelogis  perancang  produk  legislasi  dan  intervensi 
kepentingan legislator atau pihak lainnya terhadap produk legislasi yang dirancang. 

ISyarat epistemelogis adalah syarat metodologi perancangan. Ida Bagus Wyasa Putra, 2015, 
Frlsafat Ilmu: Filsafat Ilmu Hukum, Udayana University Press, h.  144­146. 
2Syarat obyektifitas adalah syarat kesesuaian norma dengan karakteristik obyek yang diatumya. 
Pengkonstruksian  norma  hendaknya  didasarkan  pada  karakteristik  obyek  norma.  Ida  Bagus  Wyasa 
Putra, 2015, Analisis Konteks Dalam Epistemelogi Ilmu Hukum, Universitas Udayana, h.  16. 
3Syarat  rasionalitas  adalah syarat  validitas  norma  atau  konsistensi  norma  dari  produk hukum 

セァ
 lebih  rendah  dengan norma  produk hukum  yang lebih  tinggi,  yang  menjadi  dasar  pembentukan 
norma dan sumber norma. Ibid.,h. 6. 
4Syarat kontekstualitas adalah syarat kesesuaian norma dengan ekspektasi masyarakat tempat di 
mana norma itu akan diberlakukan. Ibid., h. 18. 
1

Problem rasionalitas norma adalah problem valid­tidaknya norma berdasarkan uji 

keberdasaran,  uji  kebersumberan,  dan  uji  konsistensi  antara  norma  produk  legilasi 

yang  dibentuk dengan norma peraturan perundang­undangan yang lebih tinggi, yang 
menjadi  dasar  atau  sumber  dari  norma  produk yang  dibentuk.  Problem  rasionalitas 
DOrma  juga  menyangkut  wajar/tidaknya  dan  adil/tidaknya  norma  suatu  produk 
legi.slasi  diukur  dari  persyaratan  moral,  nilai  sosial  budayci,  kemanusiaan,  dan  nilainilai historis politik, sosial, dan ekonomi yang dianut Negara (ideologi) dan

masyarakat. Problem kontekstual norma adalah problem sesuai/ tidaknya norma dengan
ekspektasi masyarakat. Ekspektasi masyarakat adalah harapan masyarakat yang
merupakan hasil dari proses komunitas atau interaksi komunitas. Hakekat naskah
akademik dalam perancangan produk legislasi adalah landasan teoritik perancangan

produk tersebut.
Dalam

perancangan

produk

legislasi

daerah,

landasan

demikian

itu

dipersyaratkan dalam bentuk persyaratan pengadaan naskah akademik, yaitu suatu
naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum yang diselenggarakan dalam rangka
perancangan u produk legislasi. Lampiran I angka 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (selanjutnya: UUP3)
menentukan bahwa naskah akademik adalah hasil penelitian atau pengkajian hukum

yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terhadap suatu masalah tertentu
dalam rangka pengaturan masalah tersebut melalui Undang-Undang atau Peraturan
Daerah sebagai solusi terhadap masalah tersebut dan bentuk upaya untuk memenuhi
kebutuhan hukum masyarakat.
2