PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIADI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten

(1)

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013 )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Dasar

Oleh Eka Nurfatwa

0903370

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA 2013


(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun Ajaran

2012/2013 )

Oleh : Eka Nurfatwa

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi yang dialami sebagian siswa kelas V SDN Dawuan Timur I di dalam mengungkapkan pendapat, ide gagasan, informasi, penggunaan ejaan yang sesuai dengan EYD, diksi dan pengembangan paragraf kedalam bahasa tulis salah satunya yaitu menulis karangan deskripsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V semester 2 SDN Dawuan Timur I dalam menulis karangan deskripsi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD melatih siswa aktif berdiskusi, dapat bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran, bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti baik kepada guru maupun kepada teman sekelompoknya, serta diharapkan siswa dapat menuangkan ide kedalam sebuah karangan secara kreatif serta dapat bekerja sama pada saat pembelajaran.

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes hasil belajar.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD menunjukkan peningkatan. Keberhasilan tersebut dilihat dari aktivitas dan hasil pengukuran kemampuan menulis karangan deskripsi siswa pada tindakan pertama mencapai 40% dan dengan nilai rata-rata 64,83, pada tindakan kedua meningkat menjadi 74% dengan nilai rata-rata 72,16 dan pada tindakan ketiga semakin meningkat menjadi 90% dan dengan nilai rata-rata 79,83.


(3)

v

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR . ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitan ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Menulis Karangan Deskripsi ……… 10

1. Pengertian Menulis ………..…… 10

2. Tujuan Menulis ………. 11

3. Fungsi Menulis ……….. 12

4. Proses Menulis ... …. 13

5. Menulis Karangan Deskripsi ………. 14

a. Pengertian Karangan ... …. 14

b. Manfaat Karangan ... .… 14

c. Langkah-langkah Membuat Karangan ... 15

d. Jenis-jenis Karangan ... 15


(4)

1. Pengertian Karangan Deskripsi ... 16

2.Ciri-ciri Karangan Deskripsi ... 17

3.Macam-macam Karangan Deskripsi ... 18

4.Unsur-unsur Karangan Deskripsi ... 19

5.Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi ... 20

B. Model Pembelajaran Kooperatif ... 21

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 21

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 21

3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 22

4. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ... 23

5. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 24

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……..… 24

b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……..… 27

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……..……… 29

d. Kemungkinan Permasalahan yang Timbul dan Usaha Mengatasinya ……….. 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

1. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31

2. Desain Penelitian ... 31

3. Metode Penelitian ... 33

4. Definisi Operasional ... 35

5. Instrumen Penelitian ... 36

6. Teknik Pengumpulan Data ... 37

7. Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

1. Deskripsi Data Awal Penelitian ... 46

a. Lokasi Penelitian ... 46


(5)

vii

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Karakteristik Guru ... 49

d. Deskripsi Awal Pembelajaran ... 51

e. Analisis dan Refleksi ... 54

2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ... 54

a. Tindakan Pertama ... 54

1.Perencanaan Tindakan Siklus I ... 54

2.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 55

3.Hasil Tes Belajar dan Observasi ... 56

4.Analisis dan Refleksi ... 67

b. Tindakan Kedua ... 69

1. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 69

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 70

3. Hasil Tes Belajar dan Observasi ... 71

4. Analisis dan Refleksi ... 84

c. Tindakan Ketiga ... 85

a.Perencanaan Tindakan Siklus III... 85

b.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 86

c.Hasil Tes Belajar dan Observasi ... 87

d.Analisis dan Refleksi ... 98

3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 107

A. Kesimpulan ... 107

B. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skor Perkembangan Individu ... 26

Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 27

Tabel 3.1 Aspek yang Dinilai Pada Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi … ... 38

Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru ... 41

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 44

Tabel 4.1 Data Siswa SDN Dawuan Timur I ... 48

Tabel 4.2 Data Siswa Kelas V SDN Dawuan Timur I Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.3 Data Guru SDN Dawuan Timur I ... 50

Tabel 4.4 Daftar Nilai Deskripsi Awal Pembelajaran Prasiklus ... 51

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prasiklus ... 53

Tabel 4.6 Daftar Nilai Karangan Deskripsi Siswa Siklus I ... 56

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Siklus I ... 58

Tabel 4.8 Daftar Nilai Kelompok Siklus I ... 59

Tabel 4.9 Tingkat Penghargaan Kelompok Siklus I ... 60

Tabel 4.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 63

Tabel 4.11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 66

Tabel 4.12 Daftar Nilai Karangan Deskripsi Siswa Siklus II ... 72

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Siklus II ... 74

Tabel 4.14 Daftar Nilai Kelompok Siklus II ……….. 75

Tabel 4.15 Tingkat Penghargaan Kelompok Siklus II ……… 76

Tabel 4.16 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 79

Tabel 4.17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……….. …. 82

Tabel 4.18 Daftar Nilai Karangan Deskripsi Siswa Siklus III ... 87

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Siklus III ... 89


(7)

ix

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.21 Tingkat Penghargaan Kelompok Siklus III ……… . 91

Tabel 4.22 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III ... 94

Tabel 4.23 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ……….. …. 97

Tabel 4.24 Rekapitulasi Nilai Kelompok Setiap Siklus ... 102

Tabel 4.25 Rekapitulasi Nilai Setiap Siklus ... 103


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Denah Lokasi SDN Dawuan Timur I ... 47

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Nilai Kelompok dari Setiap Tindakan ... 103

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Siswa dari Setiap Tindakan ... 105

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Nilai Data Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa ... 106


(9)

xi

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Pemantau Tindakan Aktivitas Guru Siklus I - III Lampiran 2 Lembar Observasi Pemantau Tindakan Aktivitas Siswa Siklus I - III Lampiran 3 Format Kriteria Penilaian

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 4 Hasil Tes Lembar Kerja Siswa Siklus I

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 5 Hasil Tes Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 6 Hasil Tes Lembar Kerja Siswa Siklus III


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan tulisan sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan dan tanda baca. Menulis juga suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca dengan simbol-simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan dimengerti oleh

penulis dan pembaca. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektual dan emosional peserta didik. Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang diajarkan dari SD sampai Perguruan Tinggi.

Berdasarkan jenjang kelas di SD, pembelajaran menulis dibedakan menjadi pembelajaran menulis permulaan untuk siswa kelas rendah dari kelas I-III dan pembelajaran menulis lanjut untuk siswa kelas tinggi dari kelas IV, V, dan VI.

Pelaksanaan menulis permulaan di kelas rendah meliputi : pengenalan huruf, latihan memegang pensil dan menggerakan tangan, mengeblat, menatap, menyalin, menulis insah, dikte/imlak, menulis nama serta mengarang sederhana. Sedangkan pembelajaran menulis lanjut meliputi : surat, prosa, puisi, pidato, menyusun karangan, naskah drama, naskah berita, pengumuman, iklan, cara menulis ringkasan, mengisi formulir dan sebagainya (Resmini N dkk, 2007 : 199-203).

Kegiatan menulis pada dasarnya merupakan kegiatan yang baik bagi

anak. Dengan menulis, kreatifitas anak dapat ditingkatkan karena ketika ia menulis berarti anak tersebut sedang menciptakan sesuatu, dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan sampai akhirnya menemukan pemecahan suatu masalah yang ia hadapi. .


(11)

2

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan menulis dapat dituangkan dalam sebuah karangan, puisi

surat dan lain-lain. Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan ide,

pikiran dan perasaan dalam satu kesatuan yang utuh. Menurut bentuknya karangan dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: karangan deskripsi, karangan narasi, karangan eksposisi dan karangan argumentasi.

Karangan deskripsi merupakan sebuah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan sebenarnya, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakan langsung tentang apa yang diceritakan oleh pengarang tersebut.

Karangan deskripsi sangat penting untuk peserta didik di sekolah dasar karena karangan deskripsi bertujuan agar siswa dapat menceritakan sesuatu secara jelas dan detail serta menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu dengan sifat dan garak-geriknya, atau sesuatu yang lain kepada pembaca.. Misalnya anak dapat menceritakan secara jelas dan detail suatu peristiwa yang dia alami atau saat menjelaskan suatu denah lokasi.

Pada kenyataannya yang terjadi di SD Negeri Dawuan Timur I Kelas V peserta didik kurang mampu menuangkan ide, semangat belajar, serta minat dalam menulis karangan deskripsi. Peserta didik masih banyak menulis dengan ide-ide yang meloncat-loncat.Padahal dalam menulis karangan deskripsi peserta didik diminta untuk mendeskripsikan suasana atau objek yang mereka lihat atau rasakan ke dalam karangan deskripsi tersebut.

Guru sebagai tenaga pelaksana di lapangan tetap harus berpikir keras bagaimana mengemas materi pelajaran bahasa Indonesia agar menjadi menarik dan mudah dipahami siswa,sehingga gairah dan motivasi mereka untuk belajar bahasa meningkat. Hal ini penting karena dari sinilah prestasi


(12)

3

siswa dapat kita gali. Motivasi yang kuat dapat menjadi salah satu faktor pendorong keberhasilan pembelajaran.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan salah satunya adalah dengan memilih dan menggunakan model pembelajaran termasuk memilih model pembelajaran yang akan digunakan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam menulis karangan deskripsi adalah model kooperatif learning tipe STAD. tipe ini merupakan singkatan dari Student Teams-Achievement Divisions. Melalui tipe STAD, yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin (1977).

Menurut Slavin tipe STAD adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru mengunakan model kooperatif. Dalam tipe STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat-lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Menurut Slavin STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, kemajuan individual, rekognisi tim.

Secara umum kelebihan dari model kooperatif tipe STAD ini adalah melatih siswa untuk bersosialisasi dan bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing sehingga tidak hanya mengandalkan temannya saja.

Dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD ini diharapkan kemampuan peserta didik dapat ditingkatkan karena dalam tipe ini peserta didik tidak hanya belajar secara berkelompok akan tetapi peserta didik dituntut agar bisa memecahkan masalah secara individu untuk menambah skor tim mereka. Jadi peserta didik tidak saling mengandalkan dalam proses belajar khususnya dalam mengarang deskripsi ini. Peserta didik jadi terpacu untuk bisa mengarang deskripsi dengan baik agar skor tim mereka menjadi paling tinggi.


(13)

4

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berangkat dari pemikiran dan hasil observasi di atas peneliti perlu mengujicobakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan judul:

“Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013)”

B. Rumusan Masalah

Faktor yang menghambat peserta didik dalam menulis karangan deskripsi yaitu peserta didik kurang mampu untuk menuangkan ide, serta minat yang kurang antusias dalam menulis karangan deskripsi. Permasalahan ini dilihat dari hasil karangan deskripsi siswa yang tidak sesuai dengan harapan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang pada pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan karangan deskripsi ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang pada pembelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan karangan deskripsi setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ?


(14)

5

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam menulis karangan deskripsi. Secara rinci tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang pada pembelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan karangan deskripsi ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang pada pembelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan karangan deskripsi setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

D. Manfaat Penelitian

Secara garis besar manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah adalah menemukan informasi baru tentang kemajuan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dalam pembelajaran bahasa indonesia, dengan rincian sebagai berikut :

1. Untuk peneliti

Penelitian ini memberikan hasil tentang peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar pada siswa kelas V serta peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian kembali.

2. Untuk guru

Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi serta dapat menerapkan model pembelajaran


(15)

6

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kooperatif tipe STAD dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

3. Untuk siswa

Manfaat penelitian ini adalah tumbuhnya dorongan yang kuat pada diri siswa dalam bidang menulis karangan deskripsi dan siswa menadapat pengalam belajar yang baru.

4. Untuk sekolah

Sebagai lembaga pendidikan merupakan masukan untuk melaksanakan perbaikan kebijakan dalam proses belajar mengajar.

E. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jenis penelitian ini dipilih karena dengan melakukan PTK seorang pengajar dapat dapat melihat kembali segala sesuatu yang telah dikerjakan di kelasnya sehingga dapat mengetahui lalu menyelesaikan masalah yang terdapat di kelasnya tersebut serta PTK ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki mutu pembelajaran disemua jenjang pendidikan termasuk di sekolah dasar.

Kemmis dan Tagart (Kasbolah, 1998: 13) mengemukakan bahwa:

“Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial(termasuk pendidikan) dan bertujuan memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan”.


(16)

7

Kedua pakar tersebut menyatakan bahwa situasi tidak akan berubah secara cepat tetapi guru akan belajar sesuatu tentang proses perubahan itu sendiri, yaitu bahwa guru memerlukan orang lain dalam proses belajar.

McNiff (Ruswandi Hermawan, dkk, 2007 : 79) memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya. Jadi PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat perbaikan dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Bertujuan untuk memperbaiki tindakan guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran di kelas.

Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan peningkatan profesionalisme kinerja guru. Ini penting dilakukan mengingat tuntutan masyarakat yang begitu tinggi terhadap pendidikan yang berkualitas sebagai dampak dari pesatnya perkembangan IPTEK dewasa ini.

b. Bersifat reflektif

Penelitian ini terfokus kepada guru dalam melakukan upaya mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang berkaitan langsung dengan tindakan guru dalam mencoba menerapkan dan mengevaluasi tindakan-tindakan yang dilakukannya. Melalui kegiatan inilah penelitian mendapatkan pengalaman langsung dalam praktek pembelajaran secara efektif.


(17)

8

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, dimaksudkan untuk memberdayakan dan memotivasi guru atau teman sejawat sehingga mereka mampu dan mau mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam proses pembelajarannya. Tindakan nyata teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah mengobservasi setiap kegiatan pembelajaran baik kegiatan guru ketika mengajar maupun kegiatan siswa ketika mengikuti proses pembelajaran.

Desain penelitian tindakan kelas biasanya dirancang untuk menemukan dan menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan beberapa siklus. Setiap siklus akan dilaksanakan sesuai dengan perubahan pembelajaran yang akan dicapai.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan, seperti pada umumnya yang disesuaikan dengan buku pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia, dengan diawali bab pendahuluan dan diakhiri bab kesimpulan dan saran. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut:

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) metode penelitian dan f) sistematika penulisan.

Bab II berisikan kajian teoritik yang berkaitan dengan teori-teori pembelajaran Bahasa yang mengunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD.

Bab III merupakan metode penelitian yang berisikan: a) Lokasi dan subjek penelitian, b) Desain penelitian c) Metode penelitian, d) Definisi operasional, e) Instrumen penelitian, f) Teknik pengumpulan data dan g) Analisis data.


(18)

9

Bab IV, merupakan pembahasan hasil kajian yang memaparkan tentang hasil penelitian yang dicapai serta pembahasannya.

Bab V berisikan kesimpulan dan saran, yang berisikan tentang jawaban dari rumusan masalah serta saran-saran yang dianggap perlu untuk peningkatan arah yang lebih baik.


(19)

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1 Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Dawuan Timur I yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung, Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

Penelitian dilakukan untuk bidang studi Bahasa Indonesia. Sedangkan yang menjadi akan diteliti adalah siswa kelas V tahun ajaran 2012/013, yang berjumlah 30 orang.Peneliti memilih SD Negeri Dawuan Timur I untuk melaksanakan penelitian karena lokasi sekolah dekat dengan rumah sehingga memudahkan koordinasi dengan guru dan kepala sekolah ditempat penelitian.

1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang terdiri dari 30 siswa. Dengan rincian siswa 17 laki-laki dan 13 siswa perempuan.

2. Desain Penelitian

Model desain penelitian yang digunakan adalah Model Kemmis dan Taggart (Hermawan dkk, 2007 : 127), desain ini mengggunakan model yang dikenal sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.

Pada tahap perencanaan (plan) permasalahan permasalahan penelitian difokuskan kepada strategi bertanya kepada siswa dan mendorongnya untuk menjawab sendiri pertanyaannya. Pada tahap tindakan (act) mulai diajukan pertanyaan kepada siswa untuk mendorongmereka mengatakan hal yang mereka pahami dan yang mereka minati. Padat tahap pengamatan (observe) pertanyaan-pertanyaan berikut


(20)

32

jawaban siswa dicatat dan direkam untuk melihat apa yang terjadi. Sedangkan pada tahap refleksi (reflect) merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan (Hermawan dkk, 2007 : 127). Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan desainnya sebagai berikut :

Gambar 3.1 : Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart ( Ruswandi H, dkk , 2007 : 235 )

Hambatan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama harus diobservasi, dievaluasi dan kemudian direfleksi untuk merancang tindakan pada siklus kedua. Pada umumnya, tindakan pada siklus kedua merupakan tindakan perbaikan dari tindakan pada siklus pertama tetapi tidak menutup kemungkinan tindakan pada siklus kedua adalah mengulang tindakan siklus pertama. Pengulangan tindakan dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa tindakan pada siklus pertama telah atau belum berhasil.

REFLEKSI I

TINDAKAN RENCANA II TINDAKAN I /

OBSERVASI I

REFLEKSI II

TINDAKAN II /

OBSERVASI II TINDAKAN


(21)

33

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jenis penelitian ini dipilih karena dengan melakukan PTK seorang pengajar dapat dapat melihat kembali segala sesuatu yang telah dikerjakan dikelasnya sehingga dapat mengetahui lalu menyelesaikan masalah yang terdapat dikelasnya tersebut serta PTK ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki mutu pembelajaran disemua jenjang pendidikan termasuk di sekolah dasar.

Kemmis dan Carr (Kasbolah, 1998: 13) mengemukakan bahwa:

“Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial(termasuk pendidikan) dan bertujuan memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan”.

Kedua pakar tersebut menyatakan bahwa situasi tidak akan berubah secara cepat tetapi guru akan belajar sesuatu tentang proses perubahan itu sendiri, yaitu bahwa guru memerlukan orang lain dalam proses belajar.

Menurut Arikunto, dkk (2012 : 58) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya.

McNiff (Ruswandi Hermawan, dkk, 2007 : 79) memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya.

Jadi PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat perbaikan dalam proses pembelajaran..

Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan peningkatan profesionalisme kinerja guru. Ini penting dilakukan mengingat tuntutan masyarakat yang


(22)

34

begitu tinggi terhadap pendidikan yang berkualitas sebagai dampak dari pesatnya perkembangan IPTEK dewasa ini.

Menurut Arikunto, dkk (2012 : 108-109) penelitian tindakan mempunyai karakteristik khusus yang tidak terdapat pada penelitian lain. Sesuai dengan tujuan penelitian tindakan yaitu untuk memperbaiki kinerja mengajar bagi guru/dosen atau kinerja manajerial bagi kepala sekolah maka penelitian tindakan mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Memecahkan suatu problema

PTK akan dapat dilaksanakan jika pendidik sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi dikelas.

b. Dilaksanakan secara kolaboratif.

Seorang guru dan guru lain/ kepala sekolah dapat berdiskusi untuk mencari dan merumuskan persoalan dikelas. Dengan demikian, guru beserta temannya dapat melakukan penelitian tindakan kelas secara kooperatif.

c. Adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas

Dengan adanya PTK harus menunjukan adanya perubahan k earah perbaikan dan peningkatan secara positif. Oleh karena itu, dengan diadakan tindakan tertentu harus membawa perubahan ke arah perbaikan.

Jadi PTK memiliki tiga karakteristik yaitu PTK berupaya untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi dikelas. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, dimaksudkan untuk memberdayakan dan memotivasi guru atau teman sejawat sehingga mereka mampu dan mau mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam proses pembelajaranny.Penelitian bertujuan untuk perbaikan, peningkatan mutu dan peningkatan kemampuan/ kompetensi Penelitian dinyatakan berhasil apabila tindakan dapat membuat orang yang sebelumnya kurang berdaya menjadi lebih berdaya, terjadi peningkatan nilai atau perbaikan kinerja, dan lain-lain tergantung pada tujuan dilakukannya tindakan.


(23)

35

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Definisi Operasional

Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang dianggap perlu dijelaskan maknanya agar tidak terjadi kesalah pahaman pemaknaan guna memenuhi rambu-rambu penelitian dan juga memahami makna yang dimaksud di dalam penelitian. Istilah-istilah dimaksud adalah:

4.1 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi

Peningkatan kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar. Sehingga siswa dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya kepada orang lain berdasarkan waktu dan tempat. Disamping itu, siswa pun dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisan.

Karangan deskripsi adalah suatu jenis karangan yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya atau melukiskan suatu objek seperti orang, tempat, kejadian atau benda sehingga seolah-olah pembaca melihat, mendengar atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan. Karangan deskripsi berhubungan dengan penggunaan panca indera yang dimiliki oleh manusia, seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, atau perasaan. Dengan ini peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi yaitu, usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi yang menggambarkan suatu objek atau kejadian.

4.2 Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model Kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran yang bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Tipe ini memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk bekerja sama dengan setiap anggota kelompoknya agar mencapai nilai yang maksimal.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ini diharapkan siswa akan lebih cepat saling bekerjasama dan mengeluarkan ide-idenya. Oleh karena itu mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk


(24)

36

kompetensi dasarnya menulis karangan deskripsi akan lebih efektif dengan menggunakan tipe STAD sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. 5. Instrumen Penilaian

Instrumen merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan PTK. Instrumen berfungsi untuk menjaring data-data hasil penelitian, terdiri atas:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi diisi dengan cara pengamatan melalui pengalaman panca dan indra tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Peneliti dapat mendeskripsikan kejadian yang terjadi dalam pembelajaran. Lembar observasi berisi panduan-panduan yang dapat diisi oleh peneliti dengan cara melakukan check list. “Proses pembelajaran yang berlangsung di Sekolah Dasar, pada siswa kelas V dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD”.

2. Data Dokumentasi

Data dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian. Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi, notulen rapat dan catatan kasus. Alat pengumpul data dokumen dalam PTK, kemungkinan banyak informasi yang sifatnya sudah ada tetapi tersimpan didalam dokmen, sehingga untuk mengenalinya membutuhkan upaya menganalisis dokumen yang sudah ada.

3. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar dipergunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan siswa, berupa nilai yang diperoleh dari pelaksanaan tes.


(25)

37

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Teknik Pengumpulan Data

Langkah- langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data ialah sebagai berikut:

1. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui terlaksananya rencana pembelajaran yang tertuang dalam RPP.

2. Pemberian Tes

Pemberian tes dilakuakn melalui dua tahap, yaitu sebelum proses pembelajaran (pretest) dan sesudah proses pembelajaran (posttest). Tes ini dipergunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar siswa pada kemampuan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

7. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Analisis data dalam penelitian ini diambil dari setiap siklus hasil observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi baik tentang aspek-aspek kemampuan dan kegiatan guru maupun siswa disesuaikan dengan format tabel yang sudah dibuat lalu diadakan penafsiran mengenai aspek-aspek kemampuan dan kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa jika ada yang belum tercapai atau hasilnya belum maksimal maka akan dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Data Analisi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data Hasil Tes

Data diperoleh dari instrumen yang telah disediakan dalam mengolah data hasil belajar selama tes pembelajaran Bahasa Indonesia. Tes tersebut adalah membuat karangan deskripsi, penilaiannya yaitu berdasarkan aspek-aspek di bawah ini:


(26)

38

b. Penggambaran obyek

c. Penggunaan EYD yang tepat d. Kebersihan dan Kerapihan e. Diksi

Adapun pedoman penilaian pada tes hasil kerja penskorannya adalah Skor tiap aspek nilai maksimumnya adalah 20, jadi nilai maksimum keseluruhan adalah 100.

Berikut adalah tabel kisi-kisi penilaian menulis karangan deskripsi :

Tabel 3.1

Aspek Yang Dinilai Pada Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi

No Aspek Yang dinilai Indikator Skor

1. Ketepatan isi karangan dengan judul

1. Isi karangan sesuai dengan judul 2. Isi karangan cukup

sesuai dengan judul 3. Isi karangan kurang sesuai dengan judul 4. Isi karangan tidak

sesuai dengan judul

20

15

10

5

2 Penggambaran Obyek 1. Memberikan gambaran yang sesuai dengan

objek yang

dideskripsikan

2. Memberikan gambaran yang cukup sesuai dengan objek yang dideskripsikan

20


(27)

39

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memberikan gambaran yang kurang sesuai dengan objek yang dideskripsikan

4. Memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan objek yang dideskripsikan

5

3 Penggunaan EYD yang tepat 1. Tata cara penulisan sesuai dengan EYD 2. Tata cara penulisan

cukup sesuai dengan EYD

3. Tata cara penulisan kurang sesuai dengan EYD

4. Tata cara penulisan tidak sesuai dengan EYD

20

15

10

5

4 Kebersihan dan Kerapihan 1. Karangan yang dibuat sangat bersih dan rapi 2. Karangan yang dibuat

cukup bersih dan rapi 3. Karangan yang dibuat

kurang bersih dan rapi 4. Karangan yang dibuat

tidak bersih dan rapi

20

15

10


(28)

40

5 Diksi 1. Pemilihan kata yang

sangat tepat

2. Pemilihan kata yang cukup tepat

3. Pemilihan kata yang kurang tepat

4. Pemilihan kata yang tidak tepat

20

15

10

5

Jumlah 100

Keterangan:

Skor minimal yang akan dicapai adalah 5 Skor maksimal yang akan dicapai adalah 100 Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X 100 Jumlah Total Skor

Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:

SR =

∑��.��

∑��

Keterangan:

SR : rata-rata kelas fi : jumlah siswa xi : nilai tiap siswa

2. Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi diperoleh berdasarkan lembar observasi aktivitas terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan aspek-aspek yang harus dikuasai oleh guru, serta aktivitas terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan aspek-aspek yang harus dikuasai oleh siswa.


(29)

41

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Lembar observasi aktivitas guru

Dalam lembar observasi aktivitas guru jumlah aspek seluruhnya adalah 25, skor minimal adalah 25 dan skor maksimal adalah 100.

Dibawah ini adalah tabel observasi aktivitas guru:

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus ke : ... Tanggal Observasi : ... Nama Observer : ... Sekolah / Kelas : ... Alokasi waktu : ...

Petunjuk :

Berilah tanda (√) pada kolom yang dipilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan kriteria sebagai berikut:

1 = Tidak Baik 3 = Baik 2 = Kurang Baik 4 = Sangat baik

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4

1 Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Mempersiapkan siswa untuk belajar b. Memberikan motivasi

c. Menyebutkan tujuan d. Melakukan Tanya jawab

e. Menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lain yang relevan f. Mengaitkan materi pelajaran dengan


(30)

42

realita kehidupan siswa 2 Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Pengelolaan kelas yang bervariasi b. Melaksanakan pembelajaran secara

runtut

c. Menjelaskan materi karangan deskripsi secara jelas

d. Memberikan contoh karangan deskripsi e. Menggunakan media pembelajaran yang

menarik

f. Menggunakan media pembelajaran secara efektif dan efisien

g. Melibatkan siswa dalam penggunaan media pembelajaran

h. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran

i. Menunjukan sikap terbuka dan peka terhadap respon siswa

j. Menumbuhkan keceriaan dan kesungguhan siswa dalam belajar k. Menunjukan kegairahan dan

kesungguhan dalam mengajar karangan deskripsi

l. Menggunakan bahasa lisan dan tulis yang benar dalam mengajar karangan deskripsi

m. Mimik muka dan volume suara yang tepat saat mengajar karangan deskripsi n. Mengulang kata-kata dari materi yang


(31)

43

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

p. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi yang direncanakan 3 Kegiatan Akhir Pembelajaran

a. Melakuakan kesimpulan yang melibatkan siswa

b. Melakukan penilaian akhir

c. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau pekerjaan rumah

SKOR

Nilai Akhir

Rumus untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut: Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X 100


(32)

44

b. Lembar observasi aktivitas siswa

Dalam lembar observasi aktivitas siswa ada 10 pernyataan yang harus dikuasai siswa. Skor minimal 10 dan skor maksimal 40.

Tabel observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Siklus ke : ... Tanggal Observasi : ... Nama Observer : ... Sekolah / Kelas : ... Alokasi waktu : ... Petunjuk :

Berilah tanda (√) pada kolom yang dipilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan kriteria sebagai berikut:

1 = Tidak Baik 3 = Baik 2 = Kurang Baik 4 = Sangat baik

No Pernyataan Skor

1 2 3 4

1 Perhatian siswa dalam menyimak materi dari guru melaui model pembelajaran kooperatif tipe STAD

2 Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

3 Siswa dapat mengemukakan ide/gagasan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD

4 Siswa termotivasi untuk menulis

5 Siswa dapat bekerjasama dengan kelompok melalui model pembelajaran kooperatif tipe


(33)

45

Eka Nurfatwa, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Siswa dapat membuat kalimat dengan bahasa yang baik dan benar

7 Siswa menyususn kalimat menjadi paragraf 8 Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan

tema

9 Siswa dapat menyesuaikan isi karangan dengan judul

10 Siswa berani membacakan hasil tulisannya Skor

Jumlah Skor Nilai Akhir

Rumus untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut: Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X100


(34)

BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian tindakan yang dilaksanakan di SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan menulis karangan khususnya karangan deskripsi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas V Semester II SDN Dawuan Timur I sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangatlah kurang ini terbukti dari 30 siswa hanya ada 3 siswa dengan persentase 10%. Nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ada di SDN Dawuan Timur I adalah 68. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 50,33.

2. Aktifitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD jadi lebih bervariatif dan menyenangkan sehingga tidak membosankan. Siswa terlatih berfikir dalam menemukan ide untuk tulisannya.

3. Hasil belajar menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukan peningkatan tiap siklusnya walaupun pada siklus pertama siswa yang memenuhi nilai KKM hanya 12 orang atau 40% dengan nilai rata-rata 64,83. Pada siklus kedua siswa yang memenuhi nilai KKM bertambah menjadi 22 orang atau 74% dengan nilai rata-rata 72,16. Sedangkan pada siklus ketiga memperoleh nilai rata-rata 79,83. Sebanyak 27 siswa atau 90% dari jumlah keseluruhan 30 siswa dinyatakan telah berhasil melampaui nilai KKM, tetapi siswa


(35)

108

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang masih kurang dalam hal menulis karangan deskripsi perlu diberikan bimbingan lebih lanjut.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model kooperatif tipe STAD memberi pengaruh yang baik terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, oleh karena itu model pembelajaran kooperatif Tipe STAD ini layak untuk diterapkan di Sekolah Dasar.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V Semester 2 SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang.

B. Saran

Untuk memaksimalkan hasil penerapan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD, berikut ini saran-saran yang perlu diperhatikan :

1. Kepada Siswa

a. Siswa harus lebih memusatkan perhatian ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

b. Siswa lebih berani untuk mengemukakan pendapat. 2. Kepada Guru Kelas V Sekolah Dasar

a. Guru harus senantiasa memantau kegiatan siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru mengamati kegiatan yang dilakukan untuk menghindarkan siswa dari kekeliruan.

b. Guru diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memilih objek yang akan dideskripsikan agar menarik perhatian siswa.

c. Guru memperhatikan frekuensi pemberian latihan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam menulis.

d. Guru harus mengoreksi hasil tulisan siswa. Sesudah memberi tugas menulis kepada siswa, guru harus menyediakan waktu untuk


(36)

109

membaca hasil tulisan dan menilai serta memberikan masukan terhadap tulisan siswa agar kemampuan menulis karangan deskripsi yang dimiliki oleh siswa lebih meningkat.

3. Kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah agar selalu memotivasi para guru untuk selalu memperbaiki proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memberikan kesempatan belajar kepada guru untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan

4. Para Pembaca

Agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran, penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu dan efektifitas pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam bidang menulis karangan deskripsi.


(37)

110

Eka Nurfatwa,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amri dan Akhmadi. (2010)` Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakartan : Prestasi Pustaka.

Arikunto, et all. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Asma, N. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif . Jakarta : Dediknas.

Cahyani, I dkk. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Cahyani, I dkk. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Churiyah, Yayah dkk. (2007). Membaca dan Menulis di SD. Purwakarta:

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Eggen, dan Kauchak. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta : Indeks

Finoza, . (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia.

Gie, T.L (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI.

Guntur, H. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: ANGKASA.

Hatimah, Ihat, dkk. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Huda, M. (2011). Cooperative Learning metode, teknik, struktur dsn model penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Primary School Teacher Development Projek.

Kosasih, E. (2003). Kompetensi Ketatabahasaan. Bandung: Yrama Widya.

Lie, A. (2002). Cooperative Learning "Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas". Jakarta: GRASINDO.


(38)

111

Mulyasa, E. (2012). Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nafiah. (1981). Anda Ingin Jadi Pengarang?. Surabaya : Usaha Nasional Surabaya.

Resmini, N dkk. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini dan Juanda. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Semi, M. Atar.( 2003). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Slavin, R. E` (2008). Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktek). Bandung : Alfabeta

Tarigan, H G . (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresi. Jakarta : Prenada Media.

Tindaon, Y.A. (2012) Unsur-unsur Pembentuk Karangan Deskripsi. (Online). Tersedia: http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/unsur-unsur-pembentuk-karangan-deskripsi.html. (22 November 2012).

Widyamartaya, A. (1992). Seni Menuangkan Gagasan. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Karnisius.


(1)

6 Siswa dapat membuat kalimat dengan bahasa yang baik dan benar

7 Siswa menyususn kalimat menjadi paragraf 8 Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan

tema

9 Siswa dapat menyesuaikan isi karangan dengan judul

10 Siswa berani membacakan hasil tulisannya Skor

Jumlah Skor Nilai Akhir

Rumus untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut: Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X100


(2)

BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian tindakan yang dilaksanakan di SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan menulis karangan khususnya karangan deskripsi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas V Semester II SDN Dawuan Timur I sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangatlah kurang ini terbukti dari 30 siswa hanya ada 3 siswa dengan persentase 10%. Nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ada di SDN Dawuan Timur I adalah 68. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 50,33.

2. Aktifitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD jadi lebih bervariatif dan menyenangkan sehingga tidak membosankan. Siswa terlatih berfikir dalam menemukan ide untuk tulisannya.

3. Hasil belajar menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukan peningkatan tiap siklusnya walaupun pada siklus pertama siswa yang memenuhi nilai KKM hanya 12 orang atau 40% dengan nilai rata-rata 64,83. Pada siklus kedua siswa yang memenuhi nilai KKM bertambah menjadi 22 orang atau 74% dengan nilai rata-rata 72,16. Sedangkan pada siklus ketiga memperoleh nilai rata-rata 79,83. Sebanyak 27 siswa atau 90% dari jumlah keseluruhan 30 siswa dinyatakan telah berhasil melampaui nilai KKM, tetapi siswa


(3)

yang masih kurang dalam hal menulis karangan deskripsi perlu diberikan bimbingan lebih lanjut.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model kooperatif tipe STAD memberi pengaruh yang baik terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, oleh karena itu model pembelajaran kooperatif Tipe STAD ini layak untuk diterapkan di Sekolah Dasar.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V Semester 2 SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang.

B. Saran

Untuk memaksimalkan hasil penerapan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD, berikut ini saran-saran yang perlu diperhatikan :

1. Kepada Siswa

a. Siswa harus lebih memusatkan perhatian ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

b. Siswa lebih berani untuk mengemukakan pendapat. 2. Kepada Guru Kelas V Sekolah Dasar

a. Guru harus senantiasa memantau kegiatan siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru mengamati kegiatan yang dilakukan untuk menghindarkan siswa dari kekeliruan.

b. Guru diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memilih objek yang akan dideskripsikan agar menarik perhatian siswa.

c. Guru memperhatikan frekuensi pemberian latihan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam menulis.


(4)

109

membaca hasil tulisan dan menilai serta memberikan masukan terhadap tulisan siswa agar kemampuan menulis karangan deskripsi yang dimiliki oleh siswa lebih meningkat.

3. Kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah agar selalu memotivasi para guru untuk selalu memperbaiki proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memberikan kesempatan belajar kepada guru untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan

4. Para Pembaca

Agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran, penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu dan efektifitas pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam bidang menulis karangan deskripsi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amri dan Akhmadi. (2010)` Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakartan : Prestasi Pustaka.

Arikunto, et all. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara Asma, N. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif . Jakarta : Dediknas.

Cahyani, I dkk. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Cahyani, I dkk. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS. Churiyah, Yayah dkk. (2007). Membaca dan Menulis di SD. Purwakarta:

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Eggen, dan Kauchak. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta : Indeks

Finoza, . (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia. Gie, T.L (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI.

Guntur, H. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: ANGKASA.

Hatimah, Ihat, dkk. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Huda, M. (2011). Cooperative Learning metode, teknik, struktur dsn model penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Primary School Teacher Development Projek.

Kosasih, E. (2003). Kompetensi Ketatabahasaan. Bandung: Yrama Widya.

Lie, A. (2002). Cooperative Learning "Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas". Jakarta: GRASINDO.


(6)

111

Mulyasa, E. (2012). Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nafiah. (1981). Anda Ingin Jadi Pengarang?. Surabaya : Usaha Nasional Surabaya.

Resmini, N dkk. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini dan Juanda. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Semi, M. Atar.( 2003). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Slavin, R. E` (2008). Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktek). Bandung : Alfabeta

Tarigan, H G . (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresi. Jakarta : Prenada Media.

Tindaon, Y.A. (2012) Unsur-unsur Pembentuk Karangan Deskripsi. (Online). Tersedia: http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/unsur-unsur-pembentuk-karangan-deskripsi.html. (22 November 2012).

Widyamartaya, A. (1992). Seni Menuangkan Gagasan. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Karnisius.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Di MIN 6 Jagakarsa, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

0 5 186

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 01 WARUNGPRINGPEMALANG

1 21 266

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas Tentang Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Ciseureuh Kabupa

0 1 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun A

0 0 44

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sari Asih Desa Cilamaya Girang Kecamatan Blanaka

0 0 25

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEJAWAR BANYUMAS JAWA TENGAH.

0 4 185