PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sari Asih Desa Cilamaya Girang Kecamatan Blanaka

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sari Asih

Desa Cilamaya Girang Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RISZKI ANGGA SUGILAR 0903496

PROGRAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA 2013


(2)

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya penyusunan skripsi ini.

1. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa dan motivasi untuk terus selalu berusaha.

2. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. Sebagai Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Dr. Mamat Ruchimat, M.Pd. Selaku Direktur Universitas Indonesia Kampus Purwakarta.

4. Dra. Fuji Rahayu, M.Pd. selaku Ketua Program S1 PGSD Kampus Purwakarta yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Drs. Endang Hidayat M.Pd. dan Drs. Acep Ruswan, MPd. selaku Pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Asep Sutandi, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Sari Asih yang telah memberikan waktu, kesempatan, izin serta bantuan dalam penelitian ini. 7. Guru-guru SD Negeri Sari Asih yang telah berkenan memberikan bantuan,

informasi, motivasi dan kesempatan untuk penelitian ini.

8. Seluruh siswa kelas V SD Negeri Sari Asih Tahun Ajaran 2012/2013 atas partisipasi serta kerjasamanya dalam penelitian ini.

9. Teman-teman mahasiswa seperjuangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2009 atas segala semangat dan dukungannya yang telah diberikan selama ini.

10.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuan dan dukungan demi terselesaikannya skripsi ini.


(3)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR RISZKI ANGGA SUGILAR

0903496 ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah pada kemampuan siswa kelas V semester II SDN Sari Asih dalam menulis karangan narasi, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media gambar berseri terhadap kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas V. Media gambar seri adalah suatu media yang digunakan dalam menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan yang dibuat dari kertas atau karton, isinya memuat serangkaian gambar yang dibuat secara terpisah antara satu gambar dengan gambar lainnya dan disusun sehingga membentuk sebuah rangkaian cerita. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan tahapan pelaksanaan tiap siklus berupa perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keberhasilan belajar dilihat dari aktivitas dan hasil pengukuran kemampuan menulis karangan narasi. Pada siklus I aktivitas siswa sebesar 43,75% naik menjadi 62,50% dan pada siklus III menjadi 81,25%. Sedangkan dari hasil nilai rata-rata kemampuan menulis karangan narasi pada siklus I sebesar 5,37 naik menjadi 5,77 pada siklus II, pada siklus III sebesar 7,24. Ini menunjukan bahwa penerapan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Kata Kunci : Menulis Karangan Narasi, Media Gambar Seri, Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Menulis ... 9

a. Pengertian Menulis ... 9

b. Manfaat Menulis ... 11

c. Jenis-jenis Menulis ... 13

d. Tujuan Menulis ... 14

B. Pembelajaran Mengarang di Sekolah Dasar ... 16

a. Pengertian Mengarang ... 16

b. Macam-macam Karangan ... 17

c. Karangan Narasi ... 18

d. Unsur-unsur Karangan Narasi ... 19

C. Media Pembelajaran ... 20

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 20

b. Macam-macam Media Pembelajaran ... 21

c. Manfaat dan Kedudukan Media Pembelajaran ... 22

d. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran... 24

e. Penggunaan Media Gambar Seri sebagai Media Pembelajaran ... 25

f. Penggunaan Media Gambar Seri dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... 28

B. Desain Penelitian ... 28


(5)

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 30

3. Tahap Observasi (pengamatan) ... 30

4. Refleksi ... 30

C. Jenis Penelitian ... 30

D. Definisi Operasional ... 31

1. Kemampuan Menulis ... 31

2. Karangan Narasi ... 31

3. Gambar Seri ... 31

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 32

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 32

1. Lembar Observasi ... 32

2. Tes ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Pengumpulan Data ... 32

2. Jenis Data ... 32

G. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Karakteristik Siswa ... 35

3. Karakteristik Guru ... 36

4. Deskripsi Awal Pembelajaran ... 36

5. Analisis dan Refleksi Terhadap Deskripsi Awal ... 38

B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 39

1. Deskripsi pada Siklus Pertama ... 39

a. Perencanaan Tindakan ... 39

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 39

c. Analisis dan Refleksi ... 42

2. Deskripsi pada Siklus Kedua ... 43

a. Perencanaan Tindakan ... 43

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 43

c. Analisis dan Refleksi ... 46

3. Deskripsi pada Siklus Ketiga ... 48

a. Perencanaan Tindakan ... 48

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 48

c. Analisis dan Refleksi ... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

1. Temuan ... 53

a. Penggunaan Media Gambar Seri ... 53

b. Hasil Penelitian Secara Keseluruhan ... 53

2. Pendapat Siswa Terhadap Penggunaan Media Gambar Seri dalam Menulis Karangan Narasi ... 56


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ... 58

B. Implikasi ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 63


(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa mampu memberikan penjelasan dan paparan tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan orang melalui bahasa pula, manusia berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan, pendapat, dan hasil karyanya. Mereka dapat saling mengenal lalu mengikuti dan mengemukakan segala hal yang ada dalam dirinya masing-masing. Dengan demikian terjadinya interaksi sosial antara manusia dan lingkungannya yang dihubungkan oleh bahasa sebagai alat komunikasi.

Setiap warga Negara dituntut untuk terampil menggunakan bahasa sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 BAB XV pasal 36

yang berbunyi, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Sesuai dengan

kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB VIII pasal 33 telah ditetapkan bahwa “Bahasa pengantar dalam pendidikan nasional adalah Bahasa Indonesia”. Untuk mengembangkan Bahasa Indonesia

dalam berkomunikasi perlu adanya upaya pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia BAB II pasal 3 nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa :

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dewasa ini pakar-pakar bahasa dituntut untuk memperdalam diri dalam bidang teori dan praktek berbahasa (Keraf dalam Yahman, 1980: 1). Hal ini tidak


(8)

dapat dipungkiri karena bahasa adalah sarana berinteraksi dengan lingkungan. Keberhasilan diri, eksistensi dan kecendikiaan berfikir seseorang ditunjukan oleh bagaimana seseorang mengorganisasikan bahasa.

Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Dalam pembelajaran bahasa, siswa memperoleh pembiasaan berupa empat aspek keterampilan bahasa. Keempat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis atau mengarang. Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulisan dan konvensi penulisan lainnya. Dibalik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Kemampuan yang harus dimiliki seorang penulis yaitu mampu menerapkan aspek-aspek kebahasaan, yakni ejaan yang sesuai dengan pedoman yang berlaku (EYD), kemampuan memilih kata secara tepat, kemampuan membuat kalimat yang baik, serta mampu menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam kesatuan yang utuh. Tidak setiap orang yang sudah menguasai kaidah-kaidah bahasa dengan sendirinya secara linier akan terampil menulis. Kegiatan menulis harus mempertimbangkan bahasa, sosial dan logika. Tanpa memperhatikan hal tersebut, tulisan itu tidak komunikatif.

Menulis memiliki kesamaan media bahasa dengan membaca, yaitu sama-sama menggunakan bahasa tulis (Grafem). Menulis juga memiliki kesama-samaan dengan berbicara, yaitu sama-sama memproduksi (menghasilkan) pesan pembelajaran menulis di Sekolah Dasar (SD) merupakan upaya guru agar siswa


(9)

memiliki potensi, minat (motivasi) dan kebutuhan untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis.

Standar kompetensi menulis yang diharapkan dari siswa Sekolah Dasar adalah mampu menulis: huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas, menulis karangan sederhana, tanda baca, kosa kata, yang semuanya diarahkan untuk menumbuhkan kebiasaan menulis. Ada dua pendekatan pembelajaran yang berpeluang digunakan oleh guru yaitu pendekatan proses menulis dan pendekatan produk. Dalam melaksanakannya, guru dapat mengembangkan model pembelajaran menulis yang inovatif sehingga siswa dapat memiliki kompetensi dasar tersebut. Berdasarkan jenjang kelas di SD, pembelajaran menulis dibedakan menjadi pembelajaran menulis permulaan untuk siswa kelas I-II dan pembelajaran menulis lanjut untuk siswa kelas III, IV, dan VI (Yamada, 2007: 59).

Dalam rangka membina kemampuan menulis siswa, guru hendaknya menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengajari anak atau siswa dapat berpartisipasi aktif dan mengembangkan beragam teknik menulis, serta upaya-upaya pelatihan yang dapat merangsang siswa aktif menulis sehingga siswa mendapat kesempatan latihan menulis. Pada akhirnya, siswa memiliki keterampilan menulis sebagai salah satu kiat berbahasa dan atau kemampuan berkomunikasi melalui bahasa ragam tulis.

Sehubungan dengan kenyataan tersebut, perlu dikembangkan usaha perbaikan yang lebih mendasar, salah satunya adalah berhubungan dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar, melalui pelatihan menulis karangan dengan menggunakan media gambar berseri. Sebab melatih anak untuk menulis karangan dengan menggunakan media gambar berseri, akan merangsang anak aktif belajar dan sangat membantu bagi munculnya ide yang segar dalam setiap pelajaran menulis.

Gambar merupakan rangkaian kegiatan atau cerita disajikan secara berurutan. Gambar seri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan lainnya. Siswa berlatih mengungkapkan adegan dan


(10)

kegiatan-kegiatan tersebut, yang apabila dirangkaikan akan menjadi suatu cerita melalui bimbingan guru. Gambar tidak hanya dilihat oleh siswa tetapi dipahami, ditafsirkan, dan dihayati sehingga siswa dapat menarik kesimpulan tentang isi gambar. Gambar dapat menimbulkan keingintahuan siswa terhadap sesuatu hal. Gambar yang menarik, dapat meningkatkan minat siswa terhadap sesuatu yang baru.

Dengan alat bantu gambar seri siswa akan lebih mudah dan leluasa untuk mengkomunikasikan pesan visual dari gambar kedalam ragam bahasa tulis. Dengan gambar berseri dapat pula digunakan untuk mendorong dan menstimulasi pengungkapan gagasan siswa baik secara lisan maupun secara tulisan. Gambar berseri ini diharapkan dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis bagi siswa.

Berdasarkan uraian di atas, kajian ini terfokus pada suatu upaya perkembangan bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa melalui media gambar berseri pada pembelajaran Bahasa Indonesia, dengan judul :

“Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Penggunaan Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar” (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sari Asih Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang).

B. Rumusan Masalah

Permasalahan utama dalam pembelajaran menulis karangan narasi diduga kuat karena untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan tidak tahu bagaimana harus menulis untuk mengkomunikasikan perasaan, ide atau gagasannya ke dalam bahasa tulis serta guru kurang inovatif dalam menggunakan media gambar pada proses pembelajaran. Berdasarkan fokus permasalahan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi siswa SD kelas V SDN Sari Asih sebelum menggunakan media gambar berseri ?


(11)

2. Bagaimana proses pembelajaran siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia ketika menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan menulis karangan narasi ?

3. Bagaimana kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia sesudah menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan menulis narasi ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu gambaran tentang penggunaan media gambar berseri dalam meningkatkan kemampuan menulis di sekolah dasar.

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa, dengan menggunakan media gambar berseri. Secara rinci tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebelum menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan menulis karangan narasi.

2. Untuk Mengetahui proses pembelajaran siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia ketika menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan menulis karangan narasi.

3. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia sesudah menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan menulis karangan narasi.


(12)

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh peneliti, guru dan siswa yaitu sebagai berikut:

1. Untuk peneliti, hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang peningkatan kemampuan menulis karangan narasi melalui penggunaan gambar berseri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. 2. Untuk guru, hasil penelitian berguna untuk memperoleh masukan dan upaya

peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui penggunaan gambar berseri. guna menunjang materi keterampilan menulis dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam pembelajaran karangan narasi.

3. Untuk siswa, manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan peningkatan wawasan kreativitas dan termotivasi untuk lebih aktif dalam menulis karangan dan berantusias dalam mengurutkan gambar serta menginterpretasikan gambar.

4. Untuk sekolah sebagai lembaga pengelola pendidikan merupakan masukan di dalam merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan serta mengambil kebijakan terutama mengenai strategi, metode dan pendekatan yang sesuai serta pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran.

E. Metode Penelitian

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam membuat karangan narasi dengan menggunakan alat peraga gambar berseri. Penerapan alat peraga gambar berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat perbaikan proses pembelajaran.


(13)

Kemmis dan Tagart (1993 dalm Wiriaatmadja, 2005 : 12) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan penelitian dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Bertujuan untuk memperbaiki tindakan guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dikelas.

Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan peningkatan profesionalisme kinerja guru. Ini penting dilakukan mengingat tuntutan masyarakat yang begitu tinggi terhadap pendidikan yang berkualitas sebagai dampak dari pesatnya perkembangan IPTEK dewasa ini.

2. Bersifat reflektif

Penelitian ini terfokus kepada guru dalam melakukan upaya mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang berkaitan langsung dengan tindakan guru dalam mencoba menerapkan dan mengevaluasi tindakan-tindakan yang dilakukannya. Melalui kegiatan inilah penelitian mendapatkan pengalaman langsung dalam praktek pembelajaran secara efektif.

3. Dilaksanakan secara kolaboratif.

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, dimaksudkan untuk memberdayakan dan memotivasi guru atau teman sejawat sehingga mereka mampu dan mau mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam proses pembelajarannya. Tindakan nyata teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah mengobservasi setiap kegiatan pembelajaran baik kegiatan guru ketika mengajar maupun kegiatan siswa ketika mengikuti proses pembelajaran


(14)

F. Sistematika Penulisan

Laporan ini diawali dengan bab pendahuluan, dan diakhiri dengan bab kesimpulan dan rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut:

Bab I, merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) metode penelitian, dan f) sistematika penulisan.

Bab II, merupakan kajian teoritik yang berisikan: a) hakikat menulis, b) pembelajaran mengarang di sekolah dasar, dan c) media pembelajaran.

Bab III, merupakan metode penelitian yang berisikan: a) lokasi dan subjek penelitian, b) desain penelitian, c) jenis penelitian, d) definisi operasional, e) instrumen pengumpulan data, f) teknik pengumpulan data, dan g) analisis data.

Bab IV, merupakan pembahasan hasil penelitian, dan bab V berisikan kesimpulan dan implikasi.


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sari Asih Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sari Asih yang berjumlah 17 siswa terdiri atas 4 siswa laki-laki, dan 13 siswa perempuan. Pemilihan lokasi dan subjek penelitian itu kelas V di SDN Sari Asih dikarenakan pembelajaran Bahasa Indonesia dikelasnya dirasakan kurang mampu menulis suatu karangan, diantaranya masih sering terjadi pengulangan kata dalam menulis karangan.

Lokasi penelitian adalah SDN Sari Asih yang terletak di kecamatan Blanakan, kabupaten Subang. SDN Sari Asih terletak di pedesaan tapi tidak terlalu jauh dari keramaian karena SDN Sari Asih dekat dengan SMP N 2 Blanakan, sehingga tempatnya strategis dan dapat dilewati oleh roda dua ataupun roda empat..

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sebuah rencana atau garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variable yang diteliti. Dalam penelitian ini, mengembangkan penelitian tindakan yang menggunakan siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan kearah peningkatan serta perbaikan proses pembelajaran. Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah siklus berbentuk spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Setiap langkah terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Suatu siklus tidak berlangsung satu kali tetapi beberapa kali sampai tercapainya tujuan yang diinginkan peneliti.


(16)

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart (2010:12)

Tahap penelitian tindakan kelas tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan Penelitian

Dalam tahap pertama ini suatu tindakan harus direncanakan secara matang agar terjadi perubahan ke arah yang diharapkan. Sebelum masuk ke dalam tahap pelaksanaan tindakan tentu saja peneliti harus merencanakan ide penelitian yang akan digunakan kemudian ditindak lanjuti dengan pelaksanaan tindakan di kelas.

RENCANA TINDAKAN

PELAKSANAAN (ACTION)

OBSERVASI REFLEKSI

RENCANA TINDAKAN

PELAKSANAAN (ACTION)

OBSERVASI

REFLEKSI SIKLUS

KE SATU

RENCANA TINDAKAN

PELAKSANAAN (ACTION)

OBSERVASI

REFLEKSI SIKLUS

KE DUA

SIKLUS KETIGA


(17)

Peneliti merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kelas dalam proses pembelajaran dalam tahap ini, tentu saja dalam penelitian kali ini ide yang akan diterapkan adalah penerapan media gambar berseri.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam tahap perencanaan.

3. Tahap Observasi (pengamatan)

Tahap observasi ini peneliti mengamati aktivitas belajar siswa, yang dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Menurut Kasbolah (1999: 91) observasi mempunyai dua fungsi, yaitu : a. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana

tindakan yang telah disusun.

b. Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang berlangsung dapat diharapkan untuk mengahsilkan perubahan yang diinginkan.

4. Refleksi

Setelah tahap perencanaan penelitian, dan pelaksanaan penelitian dilaksanakan, tahap yang paling akhir ini peneliti harus melakukan refleksi untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa yang diharapkan atau belum, tentunya setelah menerapkan media gambar berseri.

Pada tahap ini peneliti mendiskusikan dengan guru mengenai hasil pengamatan yang dilakukan, kekurangan maupun ketrecapaian pembelajaran untuk menyimpulkan data atau informasi yang berhasil dikumpulkan sebagai pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus selanjutnya.

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena bersifat melakukan perbaikan pembelajaran.

Menurut Mulyasa (2009:11) “PTK merupakan suatu upaya untuk mencermati

kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan.


(18)

Menurut Kasbolah (1998:14) “PTK yaitu sistemis yang dilakukan dalam

upaya memperbaiki praktek-praktek pendidikan dengan melakukan tindakan

praktis serta refleksi dari tindakan tersebut”.

D. Definisi Operasional

Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang di anggap perlu dijelaskan maknanya guna memenuhi rambu-rambu penelitian dan juga memahami makna yang dimaksud dalam penelitian. Istilah-istilah yang dimaksud adalah:

1. Kemampuan Menulis

Peningkatan kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar. Sehingga siswa dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya kepada orang lain berdasarkan waktu dan tempat. Disamping itu, siswa pun dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisan.

2. Karangan Narasi

Karangan narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian. Karangan narasi diartikan sebagai karangan yang isinya menceritakan sesuatu hal atau kejadian baik yang dialami oleh penulis atau pengarang kepada orang lain atau pembaca.

3. Gambar Seri

Gambar seri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan lainnya, sedangkan gambar lepas merupakan gambar yang menunjukan situasi ataupun tokoh didalam cerita yang dipilih untuk menggambarkan situasi-situasi tertentu antara gambar satu dengan lainnya tidak menunjukan kesinambungan (Ella Farida Tizen, 2008).

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk kebiasaan, sikap, serta kemampuan siswa untuk tahap perkembangan selanjutnya.


(19)

E. Instrumen Pengumpulan Data

Insrtumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasil lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002: 136-137).

Pengembangan instrument penelitian bertitik tolak dari permasalahan penelitian. Dalam setiap permasalahan penelitian tercakup konsep-konsep yang hendak diukur dan hendak diteliti. Sesuai dengan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi salah satu cara untuk mengamati proses belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi ini ditujukan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri sehingga dapat menjawab rumusan masalah.

2. Tes

Tes ini dilakukan untuk menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi ajar yang disampaikan melalui penerapan media gambar berseri. Tes ini dilakukan pada akhir siklus, dijadikan tolak ukur untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data

Sumber data penelitian adalah Siswa kelas V SDN Sari Asih Tahun Ajaran 2012/2013 dan guru serta lingkungan yang mendukung.

2. Jenis Data

a. Data tentang kondisi awal, diperoleh berdasarkan hasil observasi dengan guru pamong, dan hasil nilai ulangan harian siswa.

b. Data tentang peningkatan menulis karangan narasi siswa diperoleh berdasarkan lembar observasi.

c. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh berdasarkan tes hasil belajar yang berbentuk tes tertulis yang dilakukan pada akhir siklus satu dan dua.


(20)

d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan dalam penelitian diperoleh dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan catatan lapangan.

G.Analisis Data

Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan berbagai instrument penelitian diantaranya adalah menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar. Observasi berfungsi untuk mengetahui peningkatan membaca pemahaman yang terjadi pada proses belajar siswa, selanjutnya data tersebut kemudian diolah. Sebelum peneliti mengolah data sebelumnya data yang diperoleh di analisis terlebih dahulu, pertama peneliti mengecek kelengkapan data dan isian data yang diperoleh.

Setelah itu peneliti melakukan langkah selanjutnya yaitu pentabulasian, dalam proses pentabulasian ini peneliti memberi skor pada hasil observasi, pemberian skor terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan daftar nilainya. Kemudian tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap penerapan data. Dalam proses penerapan data ini yang peneliti gunakan berfungsi untuk dijadikan patokan dalam perencanaan pada siklus selanjutnya. Pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dari penelitian ini yaitu hasil dari observasi dan tes.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan

Mengacu kepada rumusan masalah yang terdapat pada Bab I yang didukung oleh kajian teoretik dan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN Sari Asih, bahwa proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah dasar tersebut berjalan baik, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan narasi di kelas V SDN Sari Asih sebelum menggunakan media gambar seri, umumnya kurang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Karena pada pembelajaran mengarang guru terbiasa menggunakan metode klasikal, yang mana metode ceramah mendominasi kegiatan pembelajaran tersebut. Dari hasil analisis pada tahap awal atau tahap penjajakan terbukti hampir semua siswa mendapatkan nilai yang sangat rendah. Keadaan tersebut dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas yang hanya sebesar 4,86 dan hampir setengah dari jumlah siswa mendapat nilai kurang dari 5,00. Sedangkan batas nilai terendah sesuai dengan KKM adalah 6,30.

2. Dampak dari penggunaan media gambar seri dalam menulis karangan narasi terhadap aktivitas siswa kelas V SDN Sari Asih menunjukan peningkatan proses pembelajaran yang cukup baik. Ini terlihat dari hasil observasi terhadap siswa yang dilaksanakan dalam setiap siklus, yaitu aktivitas siswa setelah diadakan siklus I didapat nilai sebesar 14 atau 43,75 % setelah diadakan observasi kembali pada siklus II mengalami peningkatan, ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung siswa antusias dalam mengikuti penjelasan dari guru dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran mengarang. Selain itu dari nilai yang diperoleh menunjukan peningkatan dari nilai 14 menjadi 20 atau 62,50%. Dari hasil observasi terakhir pada siklus ketiga


(22)

aktivitas siswa kembali mengalami peningkatan, tampak jelas ketika proses pembelajaran siswa antusias dalam mengikuti penjelasan dari guru, tidak malu untuk bertanya dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran mengarang. Selain itu peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang diperoleh didapat nilai sebesar 26 atau 81,25%.

3. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri mengalami peningkatan yang berarti. Hal ini terbukti dari hasil nilai rata-rata tes pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu : a) peningkatan dapat dilihat pada tindakan pertama atau siklus I sebelum menggunakan media gambar seri didapat nilai rata-rata kelas sebesar 4,86 setelah menggunakan media gambar seri nilai rata-rata kelas sebesar 5,37 (terjadi peningkatan sebesar 0,51). Tidak ada siswa yang mendapat nilai 7 pada tahap penjajakan meningkat menjadi 2 orang (7,69%) pada siklus I. b) Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh meningkat sebesar 0,40 (dari nilai rata-rata sebesar 5,37 dalam siklus I menjadi 5,77 dalam siklus II). Siswa yang mendapat nilai 7,00 atau lebih meningkat dari 2 orang (7,69%) dalam siklus I menjadi 4 orang (23,5%) dalam siklus II. c) Pada siklus III kembali terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 1,47 (dari nilai rata-rata sebesar 5,77 dalam siklus II menjadi 7,24 dalam siklus III). Siswa yang mendapat nilai 7,00 atau lebih meningkat dari 4 orang (23,5%) dalam siklus II menjadi 10 orang (58,8%) dalam siklus III).

4. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar seri dalam menulis karangan narasi menunjukan respon yang baik. Keadaan ini terlihat dari hasil jejak pendapat yang menyatakan bahwa menulis karangan narasi merupakan materi yang mudah dijawab oleh siswa sebanyak 10 orang (58,8%), yang menjawab sedang sebanyak 7 orang (41,2%), dan yang menjawab sukar tidak ada (0%). Sedangkan pernyataan senang terhadap media gambar seri dalam menulis karangan narasi dijawab oleh siswa sebanyak 14 orang (82,4%), yang menjawab kurang senang sebanyak 3 orang (17,6%), dan yang menjawab tidak senang tidak ada (o%). Sedangkan untuk pertanyaan manfaat atau tidaknya media gambar seri dalam menulis karangan narasi, siswa yang


(23)

menjawab bermanfaat sebanyak 17 orang (100%), dan yang menjawab tidak bermanfaat tidak ada (0%).

B. Implikasi

Setelah mengadakan penelitian dengan menggunakan media gambar seri dalam menulis karangan narasi, implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru Bahasa Indonesia hendaknya mau mempertimbangkan pentingnya penggunaan media gambar seri didalam pelaksanaan proses belajar-mengajar terutama dalam pembelajaran menulis karangan narasi, serta dapat menggunakan media gambar seri dalam setiap pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia. Karena dengan adanya media gambar seri diharapkan dapat memberikan motivasi, menumbuhkan dan mengembangkan potensi bagi siswa, serta dapat menciptakan suasana baru dalam belajar.

2. Kepada kepala sekolah diharapkan dapat mengadakan sarana yang menunjang proses pembelajaran bahasa Indonesia, dengan adanya kajian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dalam pembelajaran Indonesia sehingga dapat mencari potensi siswa dan guru yang berprestasi demi peningkatan lembaga itu sendiri.

3. Kepada dunia pendidikan diharapkan kajian tentang media gambar seri ini dapat memperbaiki proses pembelajaran di sekolah dasar dengan tujuan meningkatkan aktivitas dan kemampuan hasil belajar siswa serta menciptakan pendidikan yang berkualitas.


(24)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

……….. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT.Rineka Cipta

Burhanudin, TR. (2007). Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia. Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Kampus Purwakarta.

………... (2010). Pola Umum penyusunan Makalah dan Skripsi.

Universitas Pendidikan Indonesia Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Purwakarta.

Danny Hariyanto. (2004). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Solo: Delima.

Depdikbud. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Balitbang Pusat Pengembangan Kurikulum.

Djago Tarigan. (1991). Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Kasbolah, Kasihani. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Kurniawati, Heni. (2005) (Skripsi). Peningkatan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada Pokok Bahasan Mengarang Dengan Menggunakan Alat Peraga Gambar Seri. Purwakarta : UPI Kampus Purwakarta.

Mulyasa, E. dkk. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, dkk. ( 2006 ). Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah. Bandung : UPI Press.

Resmini, dkk. (2007). Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung : UPI Press.

Rosmana, A. Iyos. (2008). Pendidikan bahasa Indonesia. Purwakarta : Sonagar Press

Sehendar, ME. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.


(25)

62

Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Bandung : Media imtaq.

Suparno dan M.Yunus. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Depdiknas

………. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Depdiknas

Suriamiharja, Agus, dkk. (1996/1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta : Depdikbud.

Tarigan, HG. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : CV. Eka Jaya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Bandung : UPI Press

Wiriatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

WJS. Poerwadarminta. (1976). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud


(1)

d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan dalam penelitian diperoleh dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan catatan lapangan.

G.Analisis Data

Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan berbagai instrument penelitian diantaranya adalah menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar. Observasi berfungsi untuk mengetahui peningkatan membaca pemahaman yang terjadi pada proses belajar siswa, selanjutnya data tersebut kemudian diolah. Sebelum peneliti mengolah data sebelumnya data yang diperoleh di analisis terlebih dahulu, pertama peneliti mengecek kelengkapan data dan isian data yang diperoleh.

Setelah itu peneliti melakukan langkah selanjutnya yaitu pentabulasian, dalam proses pentabulasian ini peneliti memberi skor pada hasil observasi, pemberian skor terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan daftar nilainya. Kemudian tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap penerapan data. Dalam proses penerapan data ini yang peneliti gunakan berfungsi untuk dijadikan patokan dalam perencanaan pada siklus selanjutnya. Pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dari penelitian ini yaitu hasil dari observasi dan tes.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan

Mengacu kepada rumusan masalah yang terdapat pada Bab I yang didukung oleh kajian teoretik dan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN Sari Asih, bahwa proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah dasar tersebut berjalan baik, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan narasi di kelas V SDN Sari Asih sebelum menggunakan media gambar seri, umumnya kurang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Karena pada pembelajaran mengarang guru terbiasa menggunakan metode klasikal, yang mana metode ceramah mendominasi kegiatan pembelajaran tersebut. Dari hasil analisis pada tahap awal atau tahap penjajakan terbukti hampir semua siswa mendapatkan nilai yang sangat rendah. Keadaan tersebut dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas yang hanya sebesar 4,86 dan hampir setengah dari jumlah siswa mendapat nilai kurang dari 5,00. Sedangkan batas nilai terendah sesuai dengan KKM adalah 6,30.

2. Dampak dari penggunaan media gambar seri dalam menulis karangan narasi terhadap aktivitas siswa kelas V SDN Sari Asih menunjukan peningkatan proses pembelajaran yang cukup baik. Ini terlihat dari hasil observasi terhadap siswa yang dilaksanakan dalam setiap siklus, yaitu aktivitas siswa setelah diadakan siklus I didapat nilai sebesar 14 atau 43,75 % setelah diadakan observasi kembali pada siklus II mengalami peningkatan, ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung siswa antusias dalam mengikuti penjelasan dari guru dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran mengarang. Selain itu dari nilai yang diperoleh menunjukan peningkatan dari nilai 14 menjadi 20 atau 62,50%. Dari hasil observasi terakhir pada siklus ketiga


(3)

aktivitas siswa kembali mengalami peningkatan, tampak jelas ketika proses pembelajaran siswa antusias dalam mengikuti penjelasan dari guru, tidak malu untuk bertanya dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran mengarang. Selain itu peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang diperoleh didapat nilai sebesar 26 atau 81,25%.

3. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri mengalami peningkatan yang berarti. Hal ini terbukti dari hasil nilai rata-rata tes pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu : a) peningkatan dapat dilihat pada tindakan pertama atau siklus I sebelum menggunakan media gambar seri didapat nilai rata-rata kelas sebesar 4,86 setelah menggunakan media gambar seri nilai rata-rata kelas sebesar 5,37 (terjadi peningkatan sebesar 0,51). Tidak ada siswa yang mendapat nilai 7 pada tahap penjajakan meningkat menjadi 2 orang (7,69%) pada siklus I. b) Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh meningkat sebesar 0,40 (dari nilai rata-rata sebesar 5,37 dalam siklus I menjadi 5,77 dalam siklus II). Siswa yang mendapat nilai 7,00 atau lebih meningkat dari 2 orang (7,69%) dalam siklus I menjadi 4 orang (23,5%) dalam siklus II. c) Pada siklus III kembali terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 1,47 (dari nilai rata-rata sebesar 5,77 dalam siklus II menjadi 7,24 dalam siklus III). Siswa yang mendapat nilai 7,00 atau lebih meningkat dari 4 orang (23,5%) dalam siklus II menjadi 10 orang (58,8%) dalam siklus III).

4. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar seri dalam menulis karangan narasi menunjukan respon yang baik. Keadaan ini terlihat dari hasil jejak pendapat yang menyatakan bahwa menulis karangan narasi merupakan materi yang mudah dijawab oleh siswa sebanyak 10 orang (58,8%), yang menjawab sedang sebanyak 7 orang (41,2%), dan yang menjawab sukar tidak ada (0%). Sedangkan pernyataan senang terhadap media gambar seri dalam menulis karangan narasi dijawab oleh siswa sebanyak 14 orang (82,4%), yang menjawab kurang senang sebanyak 3 orang (17,6%), dan yang menjawab tidak senang tidak ada (o%). Sedangkan untuk pertanyaan manfaat atau tidaknya media gambar seri dalam menulis karangan narasi, siswa yang


(4)

menjawab bermanfaat sebanyak 17 orang (100%), dan yang menjawab tidak bermanfaat tidak ada (0%).

B. Implikasi

Setelah mengadakan penelitian dengan menggunakan media gambar seri dalam menulis karangan narasi, implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru Bahasa Indonesia hendaknya mau mempertimbangkan pentingnya penggunaan media gambar seri didalam pelaksanaan proses belajar-mengajar terutama dalam pembelajaran menulis karangan narasi, serta dapat menggunakan media gambar seri dalam setiap pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia. Karena dengan adanya media gambar seri diharapkan dapat memberikan motivasi, menumbuhkan dan mengembangkan potensi bagi siswa, serta dapat menciptakan suasana baru dalam belajar.

2. Kepada kepala sekolah diharapkan dapat mengadakan sarana yang menunjang proses pembelajaran bahasa Indonesia, dengan adanya kajian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dalam pembelajaran Indonesia sehingga dapat mencari potensi siswa dan guru yang berprestasi demi peningkatan lembaga itu sendiri.

3. Kepada dunia pendidikan diharapkan kajian tentang media gambar seri ini dapat memperbaiki proses pembelajaran di sekolah dasar dengan tujuan meningkatkan aktivitas dan kemampuan hasil belajar siswa serta menciptakan pendidikan yang berkualitas.


(5)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

……….. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.Rineka Cipta

Burhanudin, TR. (2007). Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia. Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Kampus Purwakarta.

………... (2010). Pola Umum penyusunan Makalah dan Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Purwakarta.

Danny Hariyanto. (2004). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Solo: Delima.

Depdikbud. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Balitbang Pusat Pengembangan Kurikulum.

Djago Tarigan. (1991). Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Kasbolah, Kasihani. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Kurniawati, Heni. (2005) (Skripsi). Peningkatan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada Pokok Bahasan Mengarang Dengan Menggunakan Alat Peraga Gambar Seri. Purwakarta : UPI Kampus Purwakarta.

Mulyasa, E. dkk. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, dkk. ( 2006 ). Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah. Bandung : UPI Press.

Resmini, dkk. (2007). Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung : UPI Press.

Rosmana, A. Iyos. (2008). Pendidikan bahasa Indonesia. Purwakarta : Sonagar Press

Sehendar, ME. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.


(6)

62

Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Bandung : Media imtaq.

Suparno dan M.Yunus. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Depdiknas ………. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Depdiknas

Suriamiharja, Agus, dkk. (1996/1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta : Depdikbud.

Tarigan, HG. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : CV. Eka Jaya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Bandung : UPI Press

Wiriatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

WJS. Poerwadarminta. (1976). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV : Penelitian quasi eksperimen di SD Putra Jaya Depok

0 7 156

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MANYARAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI

0 31 163

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 40

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Karanglo, Klaten Selatan Melalui Penggunaan Gambar Seri.

0 0 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun A

0 0 44

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR 1 BLUNYAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 5 155

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BERBANTU MEDIA GAMBAR BERSERI DENGAN PENDEKATAN CTL SEKOLAH DASAR

2 2 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN DI KELAS V MI MUHAMMADIYAH KRAMAT

0 0 13