MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG KETERGANTUNGAN MANUSIA DAN HEWAN PADA TUMBUHAN HIJAU.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Hipotesis ... 6

F. Definisi Operasional... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Hasil Belajar ... 8

B. Metode Pembelajaran Inkuiri ... 9

C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 19

D. Ketergantungan Manusia dan Hewan Pada Tumbuhan Hijau ………. 22

BAB III. METODOLOGI ... 26

A. Metode Dan Pendekatan ... 26

B. Subyek Dan Lokasi Penelitian ... 29

C. Prosedur Penelitian ... 29

D.Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Pengolahan Data ... 40

BAB IV. HASIL PEENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 67

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Rekomendasi ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Pelajaran IPA Kelas V ... 3

Tabel 4.1 Perencanaan Siklus ... 42

Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti dalam Pembelajaran Siklus I ... 49

Tabel 4.3 Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 50

Tabel 4.4 Hasil Tes Kelompok pada Siklus I ... 51

Tabel 4.5 Hasil Tes secara Individu pada Siklus I ... 52

Tabel 4.6 Lembar Catatan Lapangan Siklus I ... 53

Tabel 4.7 Perencanaan Siklus II ... 56

Tabel 4.8 Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti dalam Pembelajaran Siklus II ... 61

Tabel 4.9 Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 62

Tabel 4.10 Hasil Tes Kelompok pada Siklus II ... 63

Tabel 4.11Hasil Tes secara Individu pada Siklus II ... 64

Tabel 4.12 Lembar Catatan Lapangan Siklus II ... 66


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sebagai Bahan Sandang atau Pakaian ... 23

Gambar 2.2 Sebagai Bahan Untuk Membuat Peralatan Rumah Tangga 23 Gambar 2.3 Sebagai Bahan Penyegar ... 24

Gambar 2.4 Hubungan Ketergantungan Herbivora, Karnivora, dan Omnivora terhadap Tumbuhan Hijau ... 25

Gambar 3.1 Modifikasi dari Kemmis & Taggart, 1998 : 11 ... 28

Gambar 4.1 Grafik Hasil Tes Kelompok pada Siklus I ... 51

Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 53

Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Kelompok pada Siklus II ... 64

Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ... 65

Gambar 4.5 grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar siswa pada Siklus I dan II ... 70


(4)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I 3. Soal Tes Siklus I

4. Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti Siklus I

5. Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I

6. Hasil Tes Kelompok Pada Siklus I 7. Hasil Tes secara Individu Pada Siklus I 8. Lembar Catatan Lapangan Siklus I

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II 10.Soal Tes Siklus II

11.Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti Siklus II

12.Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II 13.Hasil Tes Kelompok Pada Siklus II

14.Hasil Tes secara Individu Pada Siklus II 15.Lembar Catatan Lapangan Siklus II


(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

UU No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Aspek perkembangan siswa meliputi keseluruhan kepribadiannya, baik aspek fisik, intelektual, sosial, emosional maupun moral. Aspek perkembangan tersebut sebagian besar berlangsung melalui belajar. Belajar merupakan proses mental yang dinyatakan dalam berbagai perilaku , baik perilaku fisik- motorik, maupun mental.

Kegiatan belajar mengajar adalah salah satu kegiatan yang bernilai edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif mewarnai instruksi yang terjadi diantara guru dengan anak didik, karena kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Dalam hal ini guru merupakan ujung tombak dalam pembelajaran. Keberadaan guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) sangat menentukan. Guru bertugas membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar ( Brown, 2000: 7 ).


(6)

Pembelajaran IPA adalah salah satu ilmu dasar yang dipelajari dalam pendidikan berorientasi IPTEK. Sesuai dengan jenjang pendidikan formal yang ada, pembelajaran IPA mempunyai tujuan-tujuan mendasar dalam menanamkan dan mengembangkan konsep-konsep dasar IPA.

Dalam kurikulum pendidikan dasar terdapat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam GBPP pendidikan dasar ( Depdikbud, 1994 ) dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah : 1. memahami konsep IPA; 2. memiliki keterampilan proses; 3. bersikap ilmiah; 4. mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam semesta dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta 5. memupuk rasa cinta terhadap alam semesta dan menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Pembelajaran IPA perlu menerapkan model pembelajaran PAIKEM yang memungkinkan mengembangkan pemahaman dan keterampilan dengan penekanan belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu guna menghasilkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPA tentang konsep ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau di kelas V SDN Sindangsari pada umumnya hasil belajar siswa belum memuaskan, dari jumlah siswa 17, hanya 5 orang yang mampu menguasai materi yang telah dibahas dengan nilai 7 ke atas. Hal itu disebabkan karena selama ini proses pembelajaran berlangsung siswa hanya mencatat, mendengarkan penjelasan dari guru. Proses ini hanya menekankan pada keterampilan menulis, mendengarkan, dan membaca. Sehingga siswa kurang berminat untuk belajar. Akibatnya siswa lebih banyak pasif dan kurang terlibat dalam proses belajar mengajar. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuh kembangkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Menurut Eggen dan Kauchak ( Sunaryo, 2004 ), siswa belajar secara efektif bila siswa secara aktif terlibat dalam pengorganisasian dan penemuan pertalian-pertalian ( relationships ) dalam informasi yang dihadapi. Aktivitas siswa ini


(7)

menghasilkan kemampuan belajar dan peningkatan kemampuan pengetahuan serta pengembangan keterampilan berpikir ( thinking skills ).

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau, tergantung pada rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) yang disusun guru. RPP dirancang agar tercipta interaksi yang lebih dari sekedar aksi dan reaksi yakni interaksi yang memuat perilaku resiprokal antar guru-siswa bahkan antar siswa-siswa secara multiproses. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Dalam interaksi belajar-mengajar, metode mengajar dianggap sebagai salah satu komponen yang ada di dalamnya yang saling mempengaruhi. Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Sebelum secara tuntas dibahas dalam langkah-langkah penelitian, penulis melakukan pre-test sebagai langkah awal penelitian dengan RPP yang digunakan, melakukan pembelajaran tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau pada siswa kelas V sebagai sampel dan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1.1

Daftar Nilai Pelajaran IPA Kelas V

No Nama Siswa L / P Nilai

Ketuntasan Tuntas Tidak

1. Atang Sopandi L 4 -

2. Asep Pihin L 5 -

3. Adi Muhamad Nuralim L 6 -

4. Irma Ramadanti Putri P 7 -


(8)

6. Maman Suherman L 7 -

7. M. Sandi Aldiansyah L 5 -

8. Rifal L 5 -

9. Riki Rustandi L 6 -

10. Rani Rosmiyati P 8 -

11. Randi Febriansyah L 6 -

12. Riyanto L 7 -

13. Yuda Sandika Pratama L 7 -

14. Andika Putra L 6 -

15. Agus L 6 -

16. Asep Supriatna L 6 -

17. M. Riyandi L 5 -

Jumlah 102 5 12

Nilai rata-rata 6

Persentase 100 % 29,4 % 70,6 %

Berdasarkan data pada Tabel 1.1, bahwa pembelajaran IPA tentang Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau, banyak siswa yang belum menguasai materi tersebut, sehingga nilainya masih banyak di bawah nilai KKM yang telah ditentukan. Bertolak dari permasalahan tersebut penulis mengajukan penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA untuk menciptakan siswa aktif dan kreatif, sebagai suatu upaya meningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan kajian pada “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Tentang Ketergantungan Manusia dan Hewan Pada Tumbuhan Hiaju”. Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Sindangsari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari

tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menerapkan metode inkuiri?


(9)

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menerapkan metode inkuiri ?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari dengan menggunakan metode inkuiri pada pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau ? C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menerapkan metode inkuiri.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menerapkan metode inkuiri.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pemebelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari dengan menggunakan metode inkuiri pada pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau. D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran IPA, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri pada pembelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau di kelas V Sekolah Dasar.

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti :

a. Sebagai syarat menyelesaikan ujian akhir.

b. Dapat memberi sumbangan untuk meningkatkan kualitas kemampuan pembelajaran IPA.

c. Memberi informasi bagi peneliti tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri pada


(10)

pembelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau di kelas V Sekolah Dasar.

d. Memberikan pengalaman tentang penggunaan metode inkuiri yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

e. Meningkatkan profesionalisme peneliti dalam mengajar. 2. Bagi Siswa :

a. Melatih siswa agar mampu memahami konsep ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

b. Dengan penggunaan metode inkuiri diharapkan dapat menjadikan pembelajaran IPA menjadi bermakna.

c. Melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

3. Bagi Guru :

a. Dapat memberikan masukan bagi guru IPA tentang penggunaan metode inkuiri.

b. Memberikan gambaran tentang penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA.

4. Bagi Sekolah :

Dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan mutu sekolah dan prestasi sekolah.

E. Hipotesis

Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh cara guru di dalam mengajar atau menyampaikan pelajaran kepada siswa, salah satu upaya yang harus dipersiapkan oleh seorang guru adalah menentukan metode yang dapat membangkitkan siswa aktif dalam pembelajaran. Maka berdasarkan kerangka teoritik di atas, hipotesis tindakan adalah : Penggunaan Metode inkiuri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang konsep Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.


(11)

F. Definisi Operasional

1. Hasil belajar Menurut Hamalik ( 2001:159 ) menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.

Menurut Nasution ( 2006:36 ) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono ( 2002:36 ) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

2. Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Metode Inkiuri merupakan metode yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas, agar mereka melihat apa yang terjadi , ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan temuan siswa lainnya, dengan kata lain metode pembelajaran inkuiri adalah “suatu cara menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentative ( ilmiah ) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan”.

3. Ilmu Pengetahuan Alam sering pula disebut sains. Sains merupakan suatu cara penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi dunia kita ( alam semesta ) dengan menggunakan metode pengamatan dan metode hipotesis-hipotesis yang telah teruji yang didasarkan pada pengamatan.


(12)

(13)

BAB III METODOLOGI A. Metode dan Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah yang terjadi di dalam kelas. Classroom action research ( CAR ) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada

hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan”, yang

dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research ( CAR ). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.

Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Action research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum ( general ). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian, hasil action research dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti. PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial ( pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain ) yang berkembang di masyarakat pada saat itu.


(14)

PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu, sebagai penelitian terapan disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi, PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.

Pada penelitian ini terdiri dua siklus, dimana siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan, siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan, dengan menggunakan alokasi waktu 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan ).


(15)

Ada beberapa ahli mengemukan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besarnya terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu : 1. Perencanaan; 2. Pelaksanaan; 3. Pengamatan; 4. Refleksi. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan / pengumpula

data I Refleksi I

Perencanan Tindakan II

Refleksi II Pengamatan / pengumpula

data II Pelaksanaan Tindakan II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya Permasalah

an

Siklus I

Permasalah an baru

hasil

Siklus II

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Gambar. 3.1


(16)

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, guru menentukan lagi siklus kedua. Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan apabila dirasa cukup baik.

B. Subyek dan Lokasi Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Sindangsari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur yang berjumlah 17 orang, yang terdiri dari 15 orang murid laki - laki, dan 2 orang murid perempuan. Dengan jumlah ruangan kelas seluruhnya 6 kelas, dengan tenaga pendidik dan kependidikan 8 orang, 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru kelas merangkap dengan guru mata pelajaran, dan 1 orang penjaga sekolah.

Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri Sindangsari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur. Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2012-2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (1 x pertemuan). C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Pemberian tindakan pada siklus pertama didasarkan pada hasil refleksi awal. Berpedoman pada refleksi awal dilakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ) melalui tahapan / prosedur yaitu : 1. Perencanaan; 2. Pelaksanaan; 3. Pengamatan; 4. Refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam setiap kegiatan, adapun langkah yang harus dipersiapkan untuk segala keperluan


(17)

pelaksanaan kegiatan tindakan kelas dari bahan ajar. Rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subyek penelitian serta teknik dan instrumen observasi yang disesuaikan dengan rencana.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan adalah realisasi dari rencana yang telah kita buat. Pelaksanaan peneitian setiap siklus diadakan orientasi seperti observasi, pelaksanaan pembelajaran serta mengadakan diskusi dengan teman sejawat mengenai situasi, permasalahan dan alternatif penyelesaiannya. Pada setiap siklus dilaksanakan empat bentuk pelaksanaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan ( observasi ), dan refleksi. Siklus berikutnya diadakan modifikasi berdasarkan hasil temuan pada siklus sebelumnya. Tindakan yang disusun dalam bentuk uraian siklus sebagai berikut :

1 ) Siklus I

a ) Melakukan perencanaan pembelajaran dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan menyusun standar kompetensi dasar, dan menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dengan pendekatan atau metode yang akan digunakan.

b ) Melaksanakan tindakan-tindakan berdasarkan fokus tujuan yang ingin dicapai. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.


(18)

c ) Melakukan penelitian ( observasi ) terhadap siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pedoman penelitian mengenai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, dan melakukan wawancara dengan observer mengenai proses pembelajaran.

d ) Melakukan analisis data hasil pengamatan, observer, dan lembar kerja siswa.

e ) Melakukan refleksi mengenai ( 1 ) langkah-langkah pembelajaran; ( 2 ) keaktifan siswa dalam pembelajaran; ( .3 ) kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran; dan ( 4 ) hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I adalah ( a ) langkah-langkah pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok; ( b ) keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti mengamati, bertanya, dan merumuskan hipotesis; ( c ) kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran bersifat minimal; dan ( d ) hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis.

2 ) Siklus II

a ) Melakukan perencanaan tindakan dengan tujuan yang ingin dicapai. Menanamkan pembelajaran menggunakan lembar kerja yang dikerjakan siswa baik berkelompok maupun perorangan. b ) Melakukan beberapa tindakan melalui rekomendasi dari siklus 1,

dan melaksanakan tindakan-tindakan berdasarkan fokus tujuan yang ingin dicapai pada siklus II. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.


(19)

c ) Melakukan penelitian ( observasi ) terhadap siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pedoman penelitian mengenai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, dan melakukan wawancara dengan observer mengeni proses pembelajaran.

d ) Melakukan analisis data hasil pengamatan, observer, dan lembar kerja siswa.

e ) Melakukan refleksi mengenai ( 1 ) langkah-langkah pembelajaran; ( 2 ) keaktifan siswa dalam pembelajaran; ( 3 ) kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran; dan ( 4 ) hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I adalah ( a ) langkah-langkah pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok; ( b ) keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti mengamati, bertanya, dan merumuskan hipotesis; ( c ) kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran bersifat minimal; dan ( d ) hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis.

c. Tahap Pengamatan ( observasi )

Dalam penelitian ini, teknik pengamatan dengan melakukan kegiatan observasi langsung, yakni mengamati, dan mencatat aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Dalam melakukan observasi ini, penulis mengamati aktivitas-aktivitas, dan respon siswa terhadap pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menggunkan metode inkuiri, dan aktivitas guru dalam memberikan pembelajaran.


(20)

d. Tahap Evaluasi

Melaksanakan evaluasi terhadap hasil belajar mengajar yang dicapai siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur, dan melihat hasil belajar yang dicapai sesudah siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode inkuiri pada konsep ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

e. Tahap Refleksi

Dalam tahap ini kegiatan dilaksanakan adalah analisis sintesis interpretasi, dan penjelasan terhadap sesuatu informasi yang diperoleh selama melaksanakan pengolahan data baik yang tercatat maupun tidak tercatat tetapi sempat terekam selama melakukan pengamatan. Pada tindakan ini untuk dikonfirmasikan dan dianalisis serta dievaluasi untuk dimaknai agar dapat diketahui apakah tindakan ini telah sesuai dengan yang diharapkan serta menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penilaian adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua bagian yaitu :

1. Test

Soal Evaluasi

Dalam hal ini soal evaluasi berupa lembar tes. Tes merupakan alat ukur yang berupa seperangkat pertanyaan-pertanyaan yang


(21)

digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah atau belum berhasil. Menurut Suharmin Arikunto tes adalah pertanyaan atau latihan dan alat lain yang dapat digunakan untuk mengukur, pengetahuan, intelegensi, atau bakat-bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok ( 1985:105 ).

Peneliti menggunakan tes prestasi dalam penilaian guna mengetahui sejauh mana siswa tentang materi yang dibahas serta mengukur tingkat pencapaian peserta didik setelah mempelajari materi.

2. Non Test

a. Lembar Observasi

Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam penelitian. Observasi ini bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang telah dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa ( LKS ) merupakan bukti hasil kegiatan siswa dalam belajar karena di dalam LKS disajikan langkah-langkah kegiatan siswa dan soal-soal latihan yang harus dikerjakan. LKS bertujuan untuk menghimpun informasi mengenai pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Bahkan LKS merupakan patokan untuk melaksanakan rancangan tindakan berikutnya. Berdasarkan LKS ini, dapat diketahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi,


(22)

sehingga hal tersebut sebagai alat ukur tingkat prestasi siswa terhadap materi yang dipelajari. LKS digunakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ( Hermawan at.all 2007:251 )

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk merekam kejadian-kejaidan yang dianggap perlu dan kritis untuk didiskusikan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang didapat adalah berbentuk data jenis kualitatif, data ini dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat. Adapun bentuk pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

Dalam penelitian ini teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni observasi mengamati dan mencatat aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Dalam melaksanakan teknik observasi ini, peneliti mengamati aktivitas dan respon siswa terhadap pembelajaran IPA tentang ketergantunagan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menggunakan metode inkuiri, dan aktivitas guru dalam memberikan pembelajaran. Tabel berikut ini adalah format observasi yang dilakukan :


(23)

Data aktivitas peneliti dengan format tabel penilaian aktivitas guru / peneliti, tabel aktivitas siswa, dan tabel data penilaian prestasi belajar siswa.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus...

No Kegiatan

Keterangan

Dilakukan Tidak Dilakukan 1 Kegiatan Awal

Apersepsi

Mengondisikan siswa Mengabsen siswa

Tanya jawab tentang materi Memberikan motivasi

Menampilkan alat peraga / gambar Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran 2 Kegiatan Inti

Membentuk kelompok kecil

Guru membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok Guru menjelaskan materi yang ada di LKS Siswa mengerjakan materi dalam kelompok Guru mengamati kerja kelompok

Siswa melakukan diskusi dalam kelompok Siswa melakukan pengamatan

Siswa melakukan diskusi dengan kelompok lain Siswa diberi fasilitas bertanya

Guru memberikan pemahaman kepada siswa Siswa mengerjakan tugas-tugas dalam LKS

Guru memberikan penjelasan bahwa setelah penegrjaan dalam kelompok untuk melakukan presentasi hasil kelompok

Siswa mempresentasikan hasil tugas kelompok di depan kelas, secara bergiliran


(24)

Siswa dan guru aktif melakukan tanya jawab Guru memberikan klarifikasi terhadap setiap penjelasan siswa

Guru menyimpulkan materi ajar Guru melakukan penguatan materi ajar 3 Kegiatan akhir

Melakukan evaluasi dan penilaian

b. Lembar Observasi Siswa

Tabel 3.2

Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Cikalongkulon, ...2012

Teman sejawat/observer

Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Pada Siklus No

Aspek yang diamati Persentase

Jumlah Siswa % 1. Siswa menanggapi tujuan yang disampaikan

guru. 2.

Siswa antusias dan siap untuk belajar IPA tentang Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru sebagai apersepsi.

4. Siswa memahami tugas – tugas yang harus dikerjakan dalam pembelajaran.

5. Siswa berdiskusi kelompok dengan tertib untuk mengerjakan tugas.

6. Siswa berpindah kelompok dengan tertib.

7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

8. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru 9. Siswa mencatat kesimpulan materi pelajaran 10. Siswa mengerjakan evaluasi akhir


(25)

e. Data Penilaian Prestasi Belajar Siswa

Tabel 3.3

Penilaian Perstasi Belajar Siswa

No Nama Siswa L / P Nilai

Ketuntasan Tuntas Tidak

1. Atang Sopandi L

2. Asep Pihin L

3. Adi Muhamad Nuralim L 4. Irma Ramadanti Putri P

5. Jana Gunawan L

6. Maman Suherman L

7. M. Sandi Aldiansyah L

8. Rifal L

9. Riki Rustandi L

10. Rani Rosmiyati P

11. Randi Febriansyah L

12. Riyanto L

13. Yuda Sandika Pratama L

14. Andika Putra L

15. Agus L

16. Asep Supriatna L

17. M. Riyandi L

Jumlah Nilai rata-rata

Persentase

2. Catatan Lapangan

Didalam penelitian ini penulis juga menggunakan format catatan lapangan dengan maksud untuk mengumpulkan data temuan-temuan selama proses pembelajaran berlangsung yang tidak dapat diungkapkan dengan teknik observasi. Catatan lapangan tersebut merupakan alat bantu dalam menganalisis dan merefleksikan setiap tahap pembelajaran guna


(26)

perbaikan tindakan pada pembelajaran berikutnya. Berikut ini format catatan lapangan yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 3. 4

Format Catatan Lapangan

3. Kamera

Untuk memperoleh data digunakan kamera foto. Foto dilakukan pada setiap siklus yaitu pada saat dilakukan observasi kegiatan guru dan siswa, mengerjakan LKS, melakukan bimbingan dalam pembelajaran, melakukan tes diakhir pembelajaran. Hasilnya berupa gambar atau foto. Yang dapat dalam bentuk penelitian sehingga gambaran aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung terlihat lebih jelas.

FORMAT CATATAN LAPANGAN Siklus ...

Pertemuan Ke : Hari / Tanggal : No Aktivitas Temuan

Esensial

Faktor Penyebab

1 Siswa

a. Individual

b. Bertanya dalam Kelompok

c. Menjawab kelompok

d. Presentasi

2 Guru / Peneliti

a. Kegiatan Awal

b. Kegiatan Inti


(27)

F. Pengolahan Data

Dengan metode deskriptif ini peneliti mendeskripsikan hasil data yang telah diperoleh dalam penelitian secara objektif. Adapun teknik pengumpulan data ini sebagai berikut :

1. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian berupa hasil obsevasi, dan alat evaluasi.

2. Memeriksa dan mengelompokkan hasil tes siswa.

3. Memeriksa dan mengelompokkan hasil observasi, dan alat evaluasi.

4. Mendeskripsikan hasil penelitian.

Setelah data terkumpul kemudian peneliti melakukan pengolahan data, adapun teknik pengolahan data tersebut sebagai berikut :

a. Data hasil observasi diperoleh kemudian dianalisis sebagai bahan untuk

mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran.

b. Data hasil tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes, kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal uraian yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap pekerjaan siswa kemudian menghitung nilai rata - rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana penguasaan yang diperolehnya selama pembelajaran.


(28)

Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan : X = Rata-rata

= Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh

N = Banyak data ( Siswa )

Pengolahan data untuk aktivitas siswa

Persentase siswa = jumlah siswa yang menunjukkan kinerja X 100% Jumlah siswa keseluruhan

Rumusan menghitung nilai siswa :

N= ℎ� � � �

� � x 100

Rumusan menghitung nilai rata-rata siswa : X =

Persentase siswa memperoleh nilai ≥ / � � � � ∶

N= � � �� � ��>65


(29)

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian di kelas V SD Negeri Sindangsari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur pada mata pelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menggunakan metode inkuiri diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan harus dilakukan ketika akan melakukan sebuah tindakan. Perencanaan yang baik setidaknya akan melahirkan hasil yang baik pula. Perencanaan dilakukan oleh peneliti meliputi : berdiskusi dengan teman sejawat tentang waktu pelaksanaan, merumuskan tujuan pembelajaran, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), dan menyusun alat pengumpul data.

2. Aktivitas siswa dalam diskusi pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan dengan menerapkan metode inkuiri meningkat dengan baik. Respon siswa dalam kelompok menjadi meningkat dilihat dari siklus I siswa belum berani mengemukakan pendapat, belum berani bertanya, belum berani memberikan tanggapan terhadap pendapat teman, dan belum mampu berkomunikasi antar anggota kelompok. Bahkan pada siklus II nampak bahwa siswa berani mengemukakan pendapat, bertanya, memberikan


(31)

tanggapan terhadap pendapat teman, dan mampu berkomunikasi antar anggota kelompok.

3. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan yang terlihat pada siklus I, nilai rata-rata kelompok 7,4 dan siklus II yaitu 8,5. Sedangkan nilai rata-rata individu pada siklus I yaitu 6,3 dan siklus II yaitu 7,7. Siswa mencapai hasil yang baik setelah mendapat perhatian dan motivasi yang baik dari guru. Peningkatan hasil belajar siswa karena penggunaan metode inkuiri yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa, baik dalam kelompok asal maupun kelompok lain. Dengan demikian, penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Sindangsari terbukti dan meyakinkan dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan hasil belajar siswa.

B. Rekomendasi

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka rekomendasi berikut ini mudah-mudahan menjadi masukan dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan.

1 Bagi Guru

PTK dapat memberikan pengalaman, mengembangkan pengetahuan dan wawasan. Oleh karena itu, dalam memilih metode pembelajaran guru hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik agar strategi yang dipilih efektif dan efisien.


(32)

2. Bagi Siswa

Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar, maka siswa hendaknya memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian hendaknya dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini terbatas pada hasil dan aktivitas belajar. Untuk itu, bagi peneliti selanjutnya lebih meningkatkan dan menanbah wawasan yang lebih luas dan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.


(33)

(34)

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sardiman. ( 2001 ). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Press

Biro Kepegawaian Depdiknas, ( 2003 ), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas, ( 2003 ). UU RI No. 20. Sisdiknas. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas, ( 2008 ). Silabus Kelas V, Jakarta : Depdiknas

Dimyati Mudjiono. ( 1999 ). Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Darmadi Hamid, Prof. Dr. ( 2009 ). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung : CV. Alfabeta.

Suprayeki, dkk. ( 2008 ). Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. ( 2007 ). Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan. Bandung : PT. Imperial Bhakti Utama.

Sutarno,dkk. ( 2006 ). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sanjaya Wina, Dr.M.Pd. ( 2007 ). Strategi Pemebelajaran Berorientasi

Standar Poses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.

Arikunto Suharsimi, Prof. Dkk. ( 2008 ). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.


(35)

Arikunto Suharsimi, Prof.Dr. ( 2003 ). Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wahyudin Dinn,dkk ( 2008 ). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sanjaya Wina, Dr. M.Pd. ( 2005 ). Pembelajaran Dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media.

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/langkah-langkah-metode-inkuiri.html

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/pelaksanaan-metode-inkuiri.html

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/macam-macam-metode-inkuiri.html Copyright cumanulisaja.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2Bi8MRaAb

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184192-pengertian-upaya-preventif/#ixzz2BthTZQuV


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian di kelas V SD Negeri Sindangsari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur pada mata pelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan menggunakan metode inkuiri diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan harus dilakukan ketika akan melakukan sebuah tindakan. Perencanaan yang baik setidaknya akan melahirkan hasil yang baik pula. Perencanaan dilakukan oleh peneliti meliputi : berdiskusi dengan teman sejawat tentang waktu pelaksanaan, merumuskan tujuan pembelajaran, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), dan menyusun alat pengumpul data.

2. Aktivitas siswa dalam diskusi pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan dengan menerapkan metode inkuiri meningkat dengan baik. Respon siswa dalam kelompok menjadi meningkat dilihat dari siklus I siswa belum berani mengemukakan pendapat, belum berani bertanya, belum berani memberikan tanggapan terhadap pendapat teman, dan belum mampu berkomunikasi antar anggota kelompok. Bahkan pada siklus II nampak bahwa siswa berani mengemukakan pendapat, bertanya, memberikan


(2)

tanggapan terhadap pendapat teman, dan mampu berkomunikasi antar anggota kelompok.

3. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan yang terlihat pada siklus I, nilai rata-rata kelompok 7,4 dan siklus II yaitu 8,5. Sedangkan nilai rata-rata individu pada siklus I yaitu 6,3 dan siklus II yaitu 7,7. Siswa mencapai hasil yang baik setelah mendapat perhatian dan motivasi yang baik dari guru. Peningkatan hasil belajar siswa karena penggunaan metode inkuiri yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa, baik dalam kelompok asal maupun kelompok lain. Dengan demikian, penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Sindangsari terbukti dan meyakinkan dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan hasil belajar siswa.

B. Rekomendasi

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka rekomendasi berikut ini mudah-mudahan menjadi masukan dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan.

1 Bagi Guru

PTK dapat memberikan pengalaman, mengembangkan pengetahuan dan wawasan. Oleh karena itu, dalam memilih metode pembelajaran guru hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik agar strategi yang dipilih efektif dan efisien.


(3)

2. Bagi Siswa

Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar, maka siswa hendaknya memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian hendaknya dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini terbatas pada hasil dan aktivitas belajar. Untuk itu, bagi peneliti selanjutnya lebih meningkatkan dan menanbah wawasan yang lebih luas dan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sardiman. ( 2001 ). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Press

Biro Kepegawaian Depdiknas, ( 2003 ), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas, ( 2003 ). UU RI No. 20. Sisdiknas. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas, ( 2008 ). Silabus Kelas V, Jakarta : Depdiknas

Dimyati Mudjiono. ( 1999 ). Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Darmadi Hamid, Prof. Dr. ( 2009 ). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung : CV. Alfabeta.

Suprayeki, dkk. ( 2008 ). Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. ( 2007 ). Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan. Bandung : PT. Imperial Bhakti Utama.

Sutarno,dkk. ( 2006 ). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sanjaya Wina, Dr.M.Pd. ( 2007 ). Strategi Pemebelajaran Berorientasi

Standar Poses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.


(6)

Arikunto Suharsimi, Prof.Dr. ( 2003 ). Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wahyudin Dinn,dkk ( 2008 ). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sanjaya Wina, Dr. M.Pd. ( 2005 ). Pembelajaran Dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media.

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/langkah-langkah-metode-inkuiri.html

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/pelaksanaan-metode-inkuiri.html

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/macam-macam-metode-inkuiri.html Copyright cumanulisaja.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2Bi8MRaAb

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184192-pengertian-upaya-preventif/#ixzz2BthTZQuV