HUBUNGAN KETERGANTUNGAN PARTISIPASI DENGAN KARAKTERISTIK PEMUDA PARTISIPAN KEGIATAN KELUARGA MUDA-MUDI KPAD GEGERKALONG KOTAMADYA BANDUNG.

- 93:\r,!Stt!*jr •<

v.-\.s>r

« ,,.

i w^^tC

HUBUNGAN KETERGANTUNGAN PARTISIPASI
DENGAN KARAKTERISTIK

PEMUDA PARTISIPAN KEGIATAN

KELUARGA MUDA.MUDI KPAD GEGERKALONG KOTAMADYA BANDUNG

TESIS

Oiajukan Kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Oari Syarat


Program Pasca Sarjana (S2)
Bidang Studi Pendidikan Luar Sekolah

Olah :

ENCENG

MULYANA

301/A30/XIV-6

FAKULTAS

PASCA

SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8


6

DISETUJUI DAN OISYAHKAN TIM PEMBiMBING

PROF. OR: SOEPAOJO ADIKUSUMO
PEMBIMBING

OR.

I

H.M. OJAWAD DAHLAN
PEMBiMBING II

FAKULTAS PASCA

SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BANDUNG
19 8 6

ABSTRAKSI

A.

Latar Belakang

wasalah partisipasi merupakan fenomena

pem

bangunan ataupun pendidikan yang sering disoroti atau

bicarakan dalam berbagai kesempatan,karena banyak

dirasa-

kan partisipasi merupakan salah satu faktor penentu

laksanaan kegiatan suatu program. Disadari bahwa

pendidikan. Boleh dikatakan

pe-

partisi

pasi merupakan sarat mutlak bagi terselenggaranya
bangunan dan

di-

pem

pula

bahwa

partisipasi bisa diperkirakan sebagai salah satu


faktor

atau parameter produktivitas suatu lembaga pendidikan atau

pembangunan. Sebagaimana halnya prestasi belajar merupakan

salah satu indikator tinggi rendahnya produktivitas

pen

didikan (Allan Thomas).

Pada dasarnya partisipasi merupakan suatu

hal

yang bersifat kompleks dan mengandung berbagai kemungkinan

pertanyaan, sehingga menuntut pendekatan ataupun pengkajian dari berbagai sudut, antara lain dari sudut karakteris-


tik partisipan . Mengapa diajukan aspek karakteristik, karena diperkirakan karakteristik partisipan

perilaku seseorang berperan serta:

akan

mewarnai

'dalam kegiatan kelom-

pok dimana individu yang bersangkutan terlibat.

Adapur partisipasi dalam pendidikan dan pembinaan,misalnya
pembinaan pemuda kecenderungannya diwarnai oleh

berbagai

variabel. Dalam oprasinya, variabel-variabel yang dimaksud
dapat dibedakan satu sama lainnya,nataun tak dapat dipisahkan

1

2

satu dari yang lainnya, sehingga dalam menelaah

bentuk-

bentuk perilaku partisipasi tidak cukup kalau hanya dilihat
secara sendiri- sendiri,rnelainkan harus pula secara

ber-

sama-sama (menyeluruh). Deraikian misalnya partisipasi ting-

gi atau rendah akan bisa muncul karena diwarnai oleh karak
teristik yang bervariasi antara lain :

jenis


f

kelamin

umur, pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing individu
yamg saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

kehidupan

kelompoknya. Dalam hubungan itu dapat kiranya

digunakan

teori interaksi dalam kehidupan kelompok (Kurt Lewis), te-

ori Conformitas (Krech),Self Actualization Theory (Maslow),

teori Change Management (Zaltman)fteori Community Organi zation (Irwin T. Sanders).

Khusus tentang hubungan karakteristik dengan


dera-

jat interaksi,partisipasi,coformity,intimacy, antara
telah diungkapkan oleh hasil penelitian kasus

di

lain

negara-

negara lain diantaranya, Gerard Jackson, Zaltstain,Bennet,
Krech & Ballachey, French, Duncan, LP3ES di daerah Indra -

mayu Jawa Barat; Margono Slametf Lott and Lott.
B.

Masaiah Penelitian


Masalah yang diteliti dirumuskan dan dibatasi

bagai berikut : Apakah partisipasi pemuda rnemiliki

se-

hu

bungan ketergantungan dengan karakteristik pemuda partisi
pan kegiatan Keluarga Muda-Mudi KPAD Gegerkalong Kotamadya

D.T. II Bandung ? Sejauh mana variabel karakteristik beru-

pa : umur, jenis kelamin, pendidikan, kesibukan dan status

orang tua rnemberikan warna/determinasi terhadap

perilaku

partisipan dalam kegiatan KMM ?

Yang dimaksud dengan hubungan ketergantungan adalah

ada tidaknya, kuat lemahnya partisipasi tergantung

kepada

karakteristik pemuda yang terlibat dalam kegiatan KMM yak-

ni; umur, jenis kelamin, pendidikan, kesibukan, dan status
orang tua. Misalnya latar belakang pendidikan SMTP,
Perguruan Tinggi diduga akan mewarnai perilaku

SMTA,

partisipan

dalam kegiatan KMM yang diikutinya. Dengan demikian Hubung
an ketergantungan dapat diartikan sebagai determinasi dari
suatu kondisi ke kondisi lain.

Dalam hal ini karakteristik

pemuda diperkirakan akan mewarnai bentuk partisipasi,

as-

pirasi dan sikap dalam berpartisipasi. Atas dasar itu maka

dapat diperkirakan bahwa partisipasi pemuda mendapat urunai
positip

yang signifikan dari karakteristiknya.
Yang dimaksud dengan partisipasi adalah penggambar-

an dari : a) keterlibatan mental, emosional,yang

dapat

dilihat dari kemampuan sikap dan tingkah laku, b) kesediaan untuk member! dukungan yang bergerak

setelah

adanya

stimulus, c) tidak sekedar ambil bagian tetapi turut

me-

manfaatkan dan menikrnati, d) dilaksanakan secara bertang gung jawab atas dasar kesadaran akan pencapaian tujuan, e)
tergantung kepada kemampuan dan kesempatan. Sub variabel

teruji adalah frekuensi/durasi, kesungguhan/keuletan,
dikasi, aspirasi dan sikap terhadap program sasaran.

de-

C.

Hipotesis Penelitian

Rurausannya adalah sebagai berikut : Terdapat perbe-

daan dan hubungan ketergantungan yang nyata antara

parti

sipasi dengan variabel umur, jenis kelamin, pendidikan,kesibukan, dan status orang tua pemuda partisipan

kegiatan

Keluarga Muda-Mudi (KMM) KPAD Gegerkalong Kotamadya D.T II
Bandung.

Pola penelitiannya digambarkan sebagai berikut :
Variabel Bebas

Variabel Terikat

.Umur

Jenis kelamin

Pendidikan

Partisipasi

Kesibukan

Status orang tua

D.

Metode dan Prosedur Penelitian

Mengingat studi ini tergolong "expost facto research"

maka digunakan metode deskriptif dan teknik angket

rangka pengumpulan data yang dilengkapai dengan
dan

dalam

observasi

wawancara.

Angket mencakup sejumlah pertanyaan(item) yang terdiri atas : 6 butir untuk frekuensi dan durasi partisipasi;

5

8 butir untuk kesungguhan dan keuletan dalam

melaksanakan

kegiatan dan memecahkan masalah ; 5 butir dalam sub varia

bel dedikasi ; k butir untuk pengujian aspek aspirasi

dan

tindakan kualifikasi produk ; 5 butir untuk pengukuran
arah sikap terhadap kegiatan sasaran program.
Peliabilitas instrumen angket ditelaah melalui

uji

coba, sedangkan validitas instrumen dikaji melalui diskusi
bertahap dari berbagai pihak akhli terutama dengan

tim

dosen pembimbing.

Keseluruhan angket dijawab oleh responden sejumlah

150 pemuda partisipan KMM (i ZfO %) dari populasi

( 378

orang) dan diperoleh secara acak. Sampel penelitian sejum

lah 150 orang terdiri dari ; 1+6 orang SMTP, 68 orang *SMTA,
dan 36 orang Perguruan Tinggi/Akademi.
E.

Analisis Data

Dalam pengujian hipotesis ditempuh prosedur anali -

sis statistik setelah ditelaah mengenai syarat-syarat berlakunya pengujian hipotesis. Mengingat masalah dan hipote
sis penelitian menyakut hubungan ketergantungan, maka
lam rangka perhitungan dan analisa

statistik

da

digunakan

teknik analisis dua variabel dengan dibantu oleh

Kuadrat dan rumus Yule's Q
F.

Chi

dan Koefisien Kontingensi.

Hasil Penelitian

1. Analisis statistik menunjukkan bahwa dari hasil

per

hitungan Chi Kuadrat diketahui bahwa terdapat perbedaan

yang berarti antara golongan umur (15 th - 21 th)

dengan

(22 th - 35 th) dalam partisipasi kegiatan KMM dengan kee
ratan hubungan determinasi berdasarkan rumus
dengan nilai Qxy menunjukkan

Yule's

hubungan positip

Q

sedang.

Artinya umur raemberikan warna terhadap perilaku partisipan
sebesar angka kontingensi 30 ?«• Maka hipotesis diterima.

2. Hipotesis ada perbedaan dan hubungan ketergantungan par
tisipasi dengan jenis kelamin partisipan KMM diterima. Hal

ini dibuktikan dengan hasil perhitungan 3C

2

yang signifi -

kan dan dengan keeratan hubungan ketergantungan (nilai Qxy)
positif rendah, dengan perhitungan koefisien

kontingensi

sebesar 25 %*
3. Bahwa hubungan ketergantungan antara partisipasi dengan

pendidikan partisipan ternyata dapat dibuktikan dengan ha

sil penelitian nilai Qxy positip sedang, dalam

pengertian

bahwa perilaku partisipan dalam kegiatan KMM diwarnai oleh

latar belakang pendidikan yang dimilikinya.
Keeratan hubungan ketergantungan menurut perhitungan

Koe

fisien Kontingensi sebesar 33 %> Maka para pengurus/pembina dituntut untuk memperhitungkan aspek pendidikan anggota

dalam menyajikan/ merurauskan program kegiatan.
^. Bahwa hipotesis yang diajukan diterima, karena terdapat
hubungan ketergantungan partisipasi dengan

karakteristik

kesibukan (bekerja/belum bekerja) yang merupakan

variabel

determinatif terhadap partisipasi pemuda dalam

kegiatan

KMM dengan nilai C sebesar 30 %. Maka variabel

kesibukan

perlu diperhitungkan

dalam pelayanan dan perurausan

ke

giatan program.

5. Ternyata hipotesis terdapat hubungan ketergantungan an
tara partisipasi dengan status orang tua (bekerja/pensiun)
dapat diterima. Mengapa demikian, karena didasarkan kepada

hasil penelitian dimana hubungan ketergantungan signifikan
dengan keeratan hubungan positip rendah. Secara relatif

bahwa perilaku partisipan kegiatan KMM sedikit banyak

ada

kecenderungan tergantung kepada status orang tuanya.
Dengan demikian status orang tua-pun hendaknya perlu

di-

pertimbangkan walaupun tidak terlalu tinggi pengaruhnya.
G.

Kesimnulan

1. Penelitian ini telah berhasil mengungkapkan

kembali

tentang hasil penelitian kasus terdahulu yang relevan atau

setidak-tidaknya bisa dianalogikan (LP3ES, Margono Slamet,
Bennet, Krech, Cohen, Duncan, Zaltman), Lott and Lott.
2. Penelitian menemukan pula adanya sifat gabung dari
riabel

pencampur lainnya yang bekerja

va

merapengaruhi

partisipasi pemuda dalam kegiatan KMM. Antara lain terli -

hat bahwa sekitar 33 % terjadi pada perilaku

partisipan

merupakan determinasi yang nyata dari pendidikan yang

di

miliki oleh partisipan. Berarti ada 67 % munculnya partisi
pasi itu harus dikaji

dari faktor lainnya.

3. Penelitian dalam skala kecil ini secara relatif memberi-

kan indikasi bahwa sifat homoginitas

memupuk

dan men^urangi rasa terpaksa dalam berinteraksi

keintiman

sekalipun

8

belum tentu menghasilkan produktivitas yang tinggi,kecuali
dengan adanya faktor lain yang bekerja mencampurinya.
Dalam hal ini diperkirakan unsur otoritas para

pengasuh/

pembina KMM.

k- Penelitian memberikan indikasi bahwa prinsip

pernbinaan

pemuda yang ditandaskan oleh GBHN 1983/Tap MPR ,No. II

rae-

nuntut partisipasi dan tanggung jawab semua pihak, sesungguhnya dapat dibuktikan atau paling sedikit terbukti menurut penemuan penelitian ini.

5. Bahwa karakteristik pemuda merupakan hal yang mutlak

perlu dipertimbangkan dalam pernbinaan pemuda. Demikian juga partisipasi dipandang sebagai salah satu parameter produktivitasorganisasi dalam pernbinaan pemuda.

6. Penelitian ini memberikan indikasi bahwa fungsi PLS se
bagai pelayanan, pengembangan,perubahan,pernbinaan , kornpleraen,dan suplemen terhadap pendidikan formal telah terwujud
dalam kegiatan pernbinaan pemuda melalui kegiatan organisasi

KMM.

H.

Implikasi

1. Mengingat adanya keterbatasan penelitian antara

lain

dalam metodologi yang digunakan maka dipandang perlu

penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sama

ada

dengan

menggunakan metode/prosedur penelitian yang berada

atau

juga sekaligus dengan menentukan variabel yang tidak

ber-

sifat nominal.

2. Bagi kepenxingan ilmiah pada dasarnya hasil penelitian

ini telah berhasil mengungkapkan

hasil penelitian

terda-

hulu dan mendukung teori conformity, interaksi dan commu •nity organization.

3. Untuk kepentingan organisasi pemuda perlu diperhitung kan adanya pendekatan pernbinaan yang lebih bersifat interaktif edukatif dengan memperhatikan pula karakteristik

yang tidak semata-mata untuk kepentingan praktis
derai untuk kepentingan program yang lebih mendasar.

tetapi

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAKSI TESIS

1

KATA PENGANTAR

±

UCAPAN TERIMA KASIH

±±±

DAFTAR ISI

v±i

DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR DIAGRAM DAN LAMPIRAN

xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

1

B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

4
7

D. Kegunaan Penelitian

8

E. Anggapan Dasar

9

F. Hipotesis
G. Definisi Istilah

11
12

H. Limitasi Studi

13

I. Sistematika Pembahasan

16

PARTISIPASI DAN PERUBAHAN SOSIAL ..

19

A. Manajeraen Perubahan Sosial

Se

bagai Dasar Timbulnya Partisipa
si

19

B. Partisipasi Sebagai Wujud Peru bahan Sosial

23

C. Pentingnya Pernbinaan Pemuda ....

27

D. Perubahan

Sosial

dan Pernbinaan

Pemuda

33

1. Pemuda dan Perubahan Sosial..
2. Pernbinaan Generasi Muda

33

di

Indonesia

36

E. Hasil Penelitian Interaksi Sosial

Yang Relevan
F. Gambaran Organisasi Pemuda (KMM)
KPAD Gegerkalong
vii

^3
46

Halaman

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian

B. Populasi dan Sampel

BAB IV

.

'.

52
52

53

C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
D. Langkah-Langkah Pengumpulan Data..

53
54

HASIL PENELITIAN

63

A. Deskripsi Subyek

63

B. Analisis Satu Variabel
C. Analisis Dua Variabel

6b
72

D. Pengujian Hipotesis

90

E. Pembahasan Terhadap Hasil Peneliti9k

an

BAB V

KESIMPULA-N DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan

B. I mplikasi
DAFTAR BACAAN

H^
H^


l2Zf

vm

DAFTAR TABEL
Halaman

1. Unit Populasi dan Sampel Penelitian

53

2. Komposisi banyak Pertanyaan Untuk Mengukur Parti sipasi

55

3. Perhitungan Chi Kuadrat Dari Hasil Angket Hubungan
Frekuensi Durasi dan Persistensi Dengan
Umur Anggota KMM Tahun 1986

Perbedaan
73

4. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Dari

Data Hubungan Umur Partisipan Dengan partisipasi
Dalam Kegiatan KMM-KPAD Gegerkalong Kecamatan
Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung Tahun 1986

136

5. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Yule's Q Dari
Data Hubungan Golongan, Umur Partisipan Dengan Par
tisipasi Dalam Kegiatan KMM-KPAD Gegerkalong
Ke
camatan Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung
Tahun

1986

137

6. Rekapitulasi Nilai Koefisien Kontingensi

Hubungan

Ketergantungan Antara Partisipasi Dengan Umur Par
tisipan KMM-KPAD Gegerkalong Kecamatan
Sukasari
Kotamadya D.T. II Bandung Tahun 1986
±38
7. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Dari

Data Hubungan Jehis Kelamin Partisipan Dengan Par
tisipasi Dalam Kegiatan KMM-KPAD Gegerkalong
Ke
camatan Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung
Tahun

1986

139

8. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Yule's Q Dari
Data Hubungan Jenis Kelamin Partisipan Dengan Par
tisipasi Dalam Kegiatan KMM-KPAD Gegerkalong
Ke
camatan Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung
Tahun
1986
1^0
9. Rekapitulasi Nilai Koefisien Kontingensi Hubungan
Ketergantungan Antara Partisipasi Dengan Jenis Ke
lamin Partisipan KMM-KPAD Gegerkalong
Kecamatan
Sukasari Kotamadua D.T. II Bandung Tahun 1986
141

10. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Chi Kuadrat
Dari
Data Hubungan Pendidikan Partisipan Dengan Parti sipasi Dalam Kegiatan KMM-KPAD Gegerkalong Kecamat

an Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung Tangun 1986. 142
11. Rekapitulasi Hasil Nilai Yule's Q Dari Data Hubung
an Pendidikan Partisipan Dengan Partisipasi Dalam
Kegiatan KMM-KPAD Gegerkalong Kecamatan
Kotamadya D.T. II Bandung Tahun 1986

IX

Sukasari

143

12. Rekapitulasi Nilai Koefisien Kontingensi Hubungan
Ketergantungan Antara Partisipasi Dengan
Pen
didikan Partisipan KMM-KPAD Gegerkalong Kecamatan
Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung Tahun 1986 ...

144

13. Rekapitulasi Hasil Chi Kuadrat Dari Data Hubungan
Kesibukan Partisipan Dengan Partisipasi Dalam Ke
giatan KMM-KPAD Gegerkalong Kecamatan
Sukasari
Kotamadya D.T. II Bandung Tahun 1966

14. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Yule's Q
Dari Data Hubungan Kesibukan Partisipan
Dengan
Partisipasi Dalam Kegiatan KMM-KPAD Gegerkalong
Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung
Tahun 1986

145

146

15. Rekapitulasi Nilai Koefisien Kontingensi Hubungan
Ketergantungan Antara Partisipasi Dengan Kesibuk
an Partisipan KMM-KPAD Gegerkalong Kecamatan Su
kasari Kotamadya D.T. II Bandung Tahun 1986

147

16. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Chi Kuadrat
Dari
Data Hubungan Orang Tua (Bekerja/Pensiun) Parti sipan Dengan Partisipasi Dalam Kegiatan KMM -KPAD
Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T. II

. Bandung Tahun 1986

148

17. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Yule's Q Dari Data
Hubungan Orang Tua {Bekerja/Pensiun)
Partisipan
Dengan Partisipasi Dalam Kegiatan KMM-KPAD Geger
kalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T. II

Ban

dung Tahun 1986

149

18. Rekapitulasi Nilai Koefisien Kontingensi Hubungan
Ketergantungan Antara Partisipasi Dengan Orang

Tua (Bekerja/Pensiun) Partisipan KMM-KPAD Geger kalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T. II

dung Tahun 1986

Ban

150

19. Tabel Distribusi Probabilitas Kai Kuadrat

x

151

DAFTAR DIAGRAM DAN LAMPIRAN

Halaman

1. Diagram (Paradigma) Hubungan Variabel Bebas
Dengan Variabel Terikat Dalam Penelitian...
2. Diagram ( aradigma) Keran^ka Berfikir

7

ke

Arah Penelitian Hubungan Karakteristik Par
tisipan Dengan Partisipasi Dalam Kegiatan
KMM-KPAD Gegerkalong Kecamatan Sukasari
Kotamadya D.T. II Bandung
3. Diagram Manajemen Perubahan Sosial

18
21

4. Gambar Orientasi Nilai Dalam Pernbinaan Ge -

nerasi Muda

42

5. Diagram Frekuensi Partisipan Berdasarkan
Umur

6. Diagram Frekuensi Partisipan

64

Berdasarkan

Jenis Kelamin

64

7. Diagram Keadaan Orang Tua (Bekerja/Pensiun)
Partisipan

65

8. Intrumen Penelitian

129

9. Tabel

I36

10. Distribusi Probabilitas Kai Kuadrat

151



11. Riwayat Hidup

..........-,;

152

12. Peta Kotamadya D.T. II Bandung

154

13. Peta Kecamatan Sukasari

I55

14. Peta Kelurahan Gegerkalong

156

15. Peta Penyebaran Responden Anggota KMM-KPAD
Gegerkalong

157

XI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mflsalah
Pencapaian tujuan nasional yaitu memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melak

sanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi
dan keadilan sosial, merupakan suatu perjuangan tersendiri

yang di masa depan akan merupakan hak, kewajiban dan
hormatan bagi generasi muda sebagai pelopor dan

ke-

penerus

pembangunan. Pembinaannya berpedoman kepada ketetapan MPR/
1983 yang berbunyi sebagai berikut :

Generasi muda adalah penerus cita-cita

perjuangan

bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional.
dan
Oleh karena itu perlu ditetapkan upaya pernbinaan
pengembangan generasi muda secara terus menerus dalam

rangka pendidikan nasional. Pernbinaan dan pengembangan
generasi muda menuntut partisipasi dan tanggung jawab
semua pihak dan untuk itu perlu ditingkatkan kebijaksanaan nasional tentang kepemudaan yang menyeluruh dan
terpadu.

Usaha-usaha guna membina dan mengembangkan generasi
muda untuk melibatkan dalam proses kehidupan bangsa

dan

bernegara harus dilihat dalam rangka generasi yang mengandung pengertian jaminan bagi kelangsungan bangsa dan negara
atas dasar Sumpah Pemuda 1928, Pancasila, UUD 1945

serta

pembangunan nasional yang berkeadilan sosial. Dilihat dari

segi kebutuhan pembangunan, pemuda merupakan sumber

daya

manusia, sumber tenaga kerja kini dan masa mendatang

yang

perlu dipersiapkan untuk berpartisipasi dan

memberikan

sumbangan yang nayata kepada pembangunan bangsa dan negara.
Untuk kepentingan ini diperlukan penataan kehidupan pemuda

karena memainkan peranan penting dalam pelaksanaan

bangunan yang didasari bahwa masa depan adalah

pem

kepunyaan

generasi muda, namun disadari pula bahwa masa depan

tidak

berdiri sendiri, ia adalah lanjutan dari masa sekarang ha
sil dari masa lampau. Dalam hubungan itu maka

pernbinaan

dan pengembangan generasi muda harus menanamkan

motivasi

kepekaan terhadap masa datang.
Generasi muda secara umum dapat dipandang
suatu fase dalam siklus kepribadian manusia,

sebagai

maka

dalam

fase generasi muda ini mempunyai ciri-ciri tersendiri yang
dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
Ciri-ciri tersebut menurut Napitupulu, (1979:14)

antara

lain; kemurnian idealisme, keberanian dan keterbukaan

me-

nerima dan menyerap gagasan baru, semangat kepribadian,
spontanitas dan dinamikanya, keinginan untuk

segera

me-

wujudkan gagasan baru, keteguhan janji, keinginan

untuk

menampilkan sikap dan kepribadian mandiri

masih

serta

lengkapnya pengalaman untuk merelefansikan pendapat, sikap
dan tindakan dengan

kenyataan yang ada.

Dengan melihat ciri-ciri arah dan kaitannya
pembangunan nasional, pernbinaan dan pengembangan

dengan
generasi

muda bertujuan :

1. Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai
dalam
dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda th 1928
rangka pembangunan bangsa dan kepribadian nasional.

2. Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa
yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
berpegang teguh kepada Pancasila sebagai suatu idiologi dan
pandangan hidup bangsa dan negara serta UUD 1945
se
cara murni dan konsekuen.

3

3. Melahirkan kader-kader pembangunan nasional

dan

angkatan kerja yang berbudi luhur, dinamis dan kreatif

berilmu dan berketrampilan, bersemangat

kepeloporan

dan berjiwa kerakyatan.

^. Mewujudkan warga negara bangsa dimasa depan yang
memiliki kreativitas kebudayaan nasional maju
tetapi
tetap bercirikan dan bercorak kepribadian bangsa.
5. Mewujudkan kader-kader patriot pembela

bangsa

dan negara yang berkesadaran dan berketahanan nasional
pengemban dan penerus nilai-nilai serta cita-cita

proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ( Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1979 : 25).

Pola pernbinaan dan pengembangan generasi muda

me-

merlukan penilaian yang sesuai dengan perkembangan politik,
ekonomi, sosial budaya dan perubahan-perubahan yang

diha-

yati oleh generasi muda. Selain itu dengan menggunakan ja-

lur-jalur yang ada kaitannya dengan pernbinaan generasi mu
da akan mudah dilaksanakan partisipasi dalam kegiatan pern
binaan. Oleh sebab itu sasaran pernbinaan dan pengembangan
generasi muda menurut konsep Departemen Pendidikan

dan

Kebudayaan ( 1979:29 ) adalah :
ke
Sasaran pernbinaan kerohanian, kepribadian dan
budayaan, sasaran jasmaniah, sasaran pernbinaan
dan
pengembangan intelek, sasaran pernbinaan dan pengemba ngan kerja, sasaran pernbinaan ideologi, sasaran pernbi
naan dan pengembangan patriotisme dan disiplin nasio nal, sasaran pernbinaan dan pengembangan kepemimpinan.
Dengan melihat uraian yang telah dikemukakan

di

atas dapat disimpulkan bahwa pernbinaan dan pengembangan

generasi muda merupakan tanggung jawab pemerintah,keluarga

dan masyarakat. Oleh sebab itu pula organisasi-organisasi
sosial pemuda rautlak peranannya diperlukan.

Salah satu wadah organisasi sosial

pemuda

adalah

organisasi Keluarga Muda Mudi (KMM) di daerah Rukun
02 Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya
II Bandung. Organisasi sosial ini mencoba membina,

Warga
D.T

4

membimbing dan mengarahkan minat dan bakat serta idee

muda dalam berbagai kegiatan organisasi pemuda.

pe

Kegiatan

tersebut antara lain kegiatan kerohanian, kesegaran jasmani, kesenian, pengembangan intelek, dan kerja kemasyarakaV
an.

Berdasarkan informasi sementara kegiatan

pemuda di

daerah tersebut dari masa ke masa menunjukkan kegiatan
yang mengarah kepada peningkatan. Hal ini bisa dilihat da

ri aspek jumlah partisipan dalam berbagai bidang

kegiatan

KMM serta hasil partisipasinya dalam menunjang

kegiatan

kemasyarakatan selain untuk kepentingan organisasi.

Informasi sementara ini sebagai titik tolak bahan

pemi-

kiran untuk mencoba meneliti lebih lanjut tentang kebenarannya dengan pokok masalah sebagaimana uraian berikut.
B. Perumusan Masalah

Beranjak dari berbagai hasil penelitian yang

di

pandang relevan antara lain bahwa "Individu dapat lebih

baik menampilkan kepribadiannya dan dapat pula

pribadinya

berkembang dengan adanya pengaruh tekanan kelompok

dimana

ia berada" (Krech, Chrutchfield and Ballachey ; 1962:486).
Pengaruh tekanan kelompok ini berarti adanya interaksi so
sial yang menggambarkan hubungan antara dua atau

lebih

individu yang saling mempengaruhi, mengubah atau memper

-

baiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya(Gerungan
1978:61).

Interaksi itu akan terjadi dan ditentukan oleh ber

bagai pengaruh yang bekerja mempengaruhi pula derajat

5

partisipasi atau keterikatan anggota dalam kelompok.
Bahwa cepat lambatnya, tinggi rendahnya derajat

konformi-

tas dipengaruhi oleh motif yang ada pada individu

yang

terlibat dalam proses koformity (Gerard and Jackson

1958

dalam Krech; 1962:519).

Sehubungan dengan itu pula dikemukakan oleh

(1948) dan Krech (1962; Box 13.10) bahwa

tujuan - tujuan

baru kelompok lain siap diterima bilamana
organisasi turut dalam menate

French

para

anggota

dari pada bilamana

dipaksakan dalam kelompok itu. Di lain

pihak

mereka

dikemukakan

oleh Bennet (1955) dalam Krech (1962) bahwa tindakan

yang

diinginkan lebih sering diterima bila pribasi-pribadi

rasa bahwa persetujuan, persatuan dalam keputusan
dibuat oleh anggota kelompok atau organisasi

me-

pribadi

untuk

keun-

tungan tingkah laku yang diinginkan. Kemudian cepat lambat
nya seseorang untuk dapat mengadaptasikan dirinya atau me-

libatkan dirinya di dalam suatu kegiatan, dipengaruhi oleh
karakteristik anggota antara lain latar belakang pendidikannya. Kenyataan ini telah terbukti antara lain dalam

du-

nia pertanian dikemukakan oleh Margono Slamet ( 1982 : 22)
sebagai berikut :

Variabel yang mempengaruhi cepat lambatnya individu
mengadaptasi inovasi adalah tingkat pendidikan..Ada kecenderungan tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih
cepat mengadaptasi inovasi dan sebaliknya seraakin ren-

rendah tingkat pendidikan semakin lambat pula

meng

adaptasi inovasi.

Dengan demikian diduga latar belakang tingkat
didikan muda-mudi akan memberikan predikat terhadap

pen
ter-

jadinya perbedaan partisipasi dalam berbagai aspek kegiatan

muda-mudi.

Berdasarkan pemikiran di atas dapat diperkirakan

adanya berbagai faktor yang mempengaruhi muda-mudi berpartisipasi dalam kegiatan KMM. Berbagai faktor

di antaranya

berkenaan dengan karakteristik partisipan KMM, yakni :

a). Latar belakang pendidikan, b) umur, c) jenis

kelamin,

d) pekerjaan/kesibukan, e) latar belakang keadaan status
orang tua. Dengan demikian rumusan masalah dalam peneliti
an ini akan diarahkan pada penelusuran ada tidaknya perbe
daan antara karakteristik partisipan KMM terhadap partisi

pasi dalam kegiatan Keluarga Muda-Mudi di daerah rw 02 Ke

lurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya Bandung.
Dalam penelitian ini ada 2 variabel utama yang men

dapat perhatian ialah ; 1) partisipasi yang disimbolkan
dengan huruf Y sebagai variabel respons (dependent

varia

bel), dan 2) karakteristik parauda sebagai variabel

stimu

lus (independent variabel) yang disimbolkan dengan huruf X.
Untuk tidak mengacaukan pengertian variabel-varia bel yang terkandung dalam penelitian ini, maka berikut ini
akan dijelaskan sebagai berikut :

Yang dimasud dengan karakteristik pemuda (variabel X) ada
lah ciri-ciri atau keadaan latar belakang pemuda partisipai

kegiatan Keluarga Muda-Mudi KPAD meliputi :

a). Latar belakang pendidikan (X )
b). Umur (X )
c) Jenis kelamin (X_)
3

d). Kesibukan/pekerjaan (X.)

e). Status keluarga (X^)

7

Yang dimaksud partisipasi pemuda (variabel Y)adalah

keadaan, keikutsertaan pemuda sebagai partisipan

kegiatan

Keluarga Muda-Mudi KPAD dengan indikator berupa :
a). Frekuensi, durasi dan persistensi.

b). Ketabahan atau keuletan dalam melakukan kegiatan

dan

memecahkan masalah yang dihadapi.

c). Pengabdian atau dedikasi dalam melakukan kegiatan.
d). Tingkat aspirasi dan tindakan kualifikasi produk

yang

didapat.

e). Arah sikap terhadap kegiatan sasaran.
Lebih jelas lagi bisa dilihat hubungannya dalam

paradigma

sebagai berikut :

C. Tu.luan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang hubungan karakteristik partisipan kegiatan Keluarga
Muda-Mudi dengan partisipasi dalam kegiatan Keluarga MudaMudi di RW 02 KPAD Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari

Kotamadya D.T. II Bandung. Secara khusus tujuan penelitian

8

ini untuk mengungkapkan data tentang bagaimana

hubungan

dan perbedaan partisipasi diantara partisipan dilihat dari

karakteristiknya. Secara terperinci akan diungkapkan

data

empirik tentang :

1. Ada tidaknya hubungan dan perbedaan partisipasi

yang

dilakukan oleh partisipan kegiatan Keluarga Muda - Mudi
berdasarkan golongan umur,

2. Ada tidaknya hubungan dan perbedaan

partisipasi

yang

dilakukan oleh partisipan kegiatan Keluarga Muda - Mudi
berdasarkan je is kelamin.

3. Ada tidaknya hubungan dan perbedaan

partisipasi

yang

dilakukan oleh partisipan kegiatan Keluarga Muda - Mudi

yang berlatar belakang pendidikan sekolah

menengah

tingkat pertama, sekolah menengah tingkat atas dan per
guruan tinggi (akademi/universitas).

4. Ada tidaknya hubungan dan perbedaan partisipasi

yang

dilakukan oleh partisipan kegiatan Keluarga Muda - Mudi
berdasarkan kesibukan/pekerjaan.

5. Ada tidaknya hubungan dan perbedaan partisipasi yang
dilakukan oleh partisipan kegiatan Keluarga Muda - Mudi

berdasarkan latar belakang status orang tua yang

masih

bekerja dan pensiun.
D. Kegunaan Penelitian

Penelitian adalah bagian integral dari

Tri

Perguruan Tinggi, karena suatu ilmu akan berkembang

Dharma

bila

ditelusuri dan dikembangkan melalui kegiatan penelitian.

Penelitian merupakan pula upaya peningkatan kemampuan profesional, penalaran dan penyadaran akan rumusan

tujuan

akhir pendidikan bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi

yakni

membentuk manusia yang berkepribadian Pancasila yang mampu
menjalankan pekerjaan dalam masyarakat secara profesional,
serta mempunyai sikap dan kompetensi ilmiah (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1980 : 1).

Sehubungan dengan tujuan tersebut maka kegunaan pe
nelitian ini adalah :

1. Untuk memperluas dan memperdalam jangkauan dan

pengem

bangan konsep perilaku organisasi khususnya konsep

in

teraksi partisipasi, komunikasi, dan perubahan sosial.

2. Untuk dapat memberikan bahan kajian bagi para

pembina

dan pengelola organisasi kepemudaan dalam rangka upaya
meningkatkan pelayanan dan perumusan program

kegiatan

dengan menghayati anggota yang bervariasi latarbelakang
nya. Hal ini dimaksudkan demi tercapainya tujuan

orga

nisasi dan juga demi terpenuhinya atau terjawabnya

ke-

butuhan anggota sesuai dengan motifnya masing-masing.

3. Untuk dapat dijadikan bahan informasi bagi berbagai pi
hak yang berminat untuk meneliti lebih lanjut

tentang

aspek pernbinaan pemuda dari sisi lain yang lebih

arti dan

ber-

seksama untuk kepentingan ilmiah maupun untuk

kepentingan praktis dalam usaha pembangunan.
E. Anflftapan Dasar

Untuk mengatasi keterbatasan pengetahuan yang dimi

liki, maka ada beberapa anggapan dasar yang

. diajukan

10

sebagai titik tolak dalam pemikiran, yakni sebagai berikut:
1. Pemuda partisipan kegiatan Keluarga %da-Mudi KPAD

Ke

lurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T.
Bandung yang menjadi obyek penelitian ini memiliki

II

karak

teristik latar belakang pendidikan, umur, jenis kelamin

,

terapat tinggal, kesibukan, yang berada satu sama lainnya.
2. Pemuda partisipan kegiatan Keluarga Muda-Mudi KPAD

lurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T.
Bandung pada dasarnya pernah mengikuti kegiatan

Ke

II

pemuda

yang diselenggarakan oleh KMM KPAD Gegerkalong.

3. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
pada tingkat tertentu atau secara relatif, dapat mengung kapkan apa yang dimaksud atau diukur.

4. Interaksi itu akan terjadi dan ditentukan oleh berbagai
pengaruh yang bekerja mempengaruhi setiap anggota-organisasi atau kelompok sehingga akan mempengaruhi pula
derajat
partisipasi atau keterikatan anggota dalam kelompok,
dan
cepat lambatnya, tinggi rendahnya derajat konformitas

di

pengaruhi oleh motif yang ada pada individu yang terlibat
dalam proses konformiti (Gerard and Jackson, Saltztain
1958 dalam Krech; 1962:519).

5. Cepat lambatnya seseorang sebagai anggota kelompok

lam melakukan penyesuaian diri atau melakukan

da

conformity

dalam kehidupan kelompok tergantung kepada situasi kebuda
yaan kelompok yang menekan dirinya dan karakteristik
in

dividu itu sendiri (Krech and Crutchfield; 1962:504).

6. Kesamaan latar belakang seperti misalnya, jenis kelamin,
agama, pendidikan, ras, kebangsaan, keperjaan/kesibukan

seseorang merupakan suatu kecenderungan yang

melandasi

berinteraksi dengan orang lain. ( Penelitian Lott and Lott
dalam Miftah Thaha, 1983 : 96).

11

7. Keeratan hubungan merupakan kekuatan mutlak suatu

ke

lompok untuk berfikir dan bertindak sebagai suatu kesatuan

untuk mencapai tujuan bersama. Jadi keeratan
hubungan
suatu kelompok berkaitan dengan sejauhmana anggota kelompok
saling tertarik dan terdorong untuk tetap berada
dalam
kelompok tersebut. (Duncan dalam Ibrahim Indrawijaya,

1983 : 112).
F.

JJ '

Hipotesis

Untuk mengarahkan penelitian ini diajukkan hipote -

sis sebagai pedoman sementara untuk menjawab

masalah,

yaitu :

1. (a) Terdapat perbedaan antara golongan umur

partisipan

dengan partisipasi dalam kegiatan Keluarga

Mudi KPAD Gegerkalong Kecamatan Sukasari

Muda-

Kotamadya

D.T. II Bandung,

(b) Terdapat hubungan ketergantungan antara partisipasi
dengan umur dalam kegiatan Keluarga Muda-Mudi

KPAD

Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T.

II

Bandung.

2. (a) Terdapat perbedaan antara jenis kelamin partisipan
dengan partisipasi dalam kegiatan Keluarga

Mudi KPAD Gegerkalong Kecamatan Sukasari

Muda-

Kotamadya

D.T. II Bandung,

(b) Terdapat hubungan ketergantungan antara partisipasi
dengan jenis kelamin dalam kegiatan Keluarga

Mudi KPAD Gegerkalong Kecamatan Sukasari

Muda-

Kotamadya

D.T. II Bandung.

3. (a) Terdapat perbedaan antara latar belakang pendidikan
partisipan dengan partisipasi dalam

kegiatan

12

Keluarga Muda-Mudi KPAD Gegerkalong Kecamatan

Su

kasari Kotamadya D.T. II Bandung,

(b) Terdapat hubungan ketergantungan antara partisipasi
dengan latar belakang pendidikan dalam

kegiatan

Keluarga Muda-Mudi KPAD Gegerkalong Kecamatan

Su

kasari Kotamadya D.T. II Bandung.

4. (a) Terdapat perbedaan antara kesibukan partisipan

de

ngan partisipasi dalam kegiatan Keluarga Muda-Mudi

KPAD Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T.
II Bandung,

(b) Terdapat hubungan ketergantungan antara partisipasi
dengan kesibukan dalam kegiatan Keluarga Muda- Mudi
KPAD Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T.
II Bandung.

5. (a) Terdapat perbedaan antara latar belakang
keluarga partisipan dengan partisipasi dalam

status
ke

giatan Keluarga Muda-Mudi KPAD Gegerkalong Kecamatai
Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung,

(b) Terdapat hubungan ketergantungan antara partisipasi
dengan latar belakang status keluarga dalam kegiatai
Keluarga Muda-Mudi KPAD Gegerkalong Kecamatan

Su

kasari Kotamadya D.T. II Bandung.
G.

Definisi Istilah

1. Yang dimaksud dengan karakteristik partisipan
umur, jenis kelamin, pendidikan, kesibukan, dan
keluarga partisipan.

ialah
status

13

2. Partisipasi adalah ikut serta ambil bagian dalam
giatan dan ikut serta memanfaatkan, menikmati

ke

hasilnya

sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang tersedia.

3. Pemuda adalah partisipan kegiatan Keluarga Muda - Mudi
KPAD Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kotamadya D.T.

II

Bandung yang berumur antara 15 tahun sampai 35 tahun.

4. Organisasi Keluarga Muda-Mudi adalah organisasi

sosial

kemasyarakatan yang bergerak dalam kepemudaan dan
beradaannya direstui oleh pemerintah daerah

ke-

setempat

serta diakui oleh masyarakat penghuni KPAD.

5. Hubungan ketergantungan adalah ada tidaknya dan
rendahnya partisipasi pemuda dalam kegiatan

tinggi
Keluarga

Muda-Mudi (KMM) tergantung kepada karakteristiknya
yakni ; umur, jenis kelamin, pendidikan, kesibukan (be

kerja/tidak bekerja), dan keadaan status orang tua (masih bekerja/sudah pensiun). Partisipasi pemuda dalam
kegiatan KMM diduga dipengaruhi oleh karakteristiknya >

misalnya partisipasi atau perilaku disaat

mengikuti

kegiatan. Dengan demikian hubungan ketergantungan dapat
diartikan sebagai kontribusi dari suatu kondisi ke kon

disi lain. Dalam hal ini karakteristik pemuda

mewarnai

bentuk, frekuensi, dan keeratan partisipasi. Atas dasar

itu maka dapat diperkirakan bahwa partisipasi

pemuda

mendapat urunan positip yang signifikan dari karakteris
tiknya.

14
H. Limitasi Studi

1. Materi

:

Dalam pemenuhan kebutuhan materi, penelitian ini baru

menggali sebagian kecil faktor dari sekian banyak

yang saling berkaitan dalam masalah partisipasi.

faktor

Beberapa

hal yang dikemukakan dalam penelitian ini ialah

faktor

karaKteristik pemuda partisipan KM dihubungkan

dengan

partisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh

Ke

luarga Muda-Mudi KPAD Gegerkalong.
Membicarakan partisipasi sebenarnya adalah berbica-

ra tentang pencapaian tujuan kegiatan yang telah

ditetap-

kan lebih dahulu baik untuk setiap jenis kegiatan

maupun

secara keseluruhan. Dalam hal ini tidak terlepas dari pada

keadaan partisipasi kegiatan yang bervariasi latar belakang
pribadi dan kesibukannya. Selain itu harus dipertimbangkan
pula kualitas program latihan termasuk para pelatih,

pe-

ngurus, dan perabinanya.

Dalam studi ini yang menjadi perhatian ialah faktor

faktor yang diasumsikan ada hubungannya dengan partisipasi
pemuda dalam mengikuti kegiatan KMM yang berasal dari
muda partisipan kegiatan tersebut. Perhatian khusus

arah satu pihak dalam suatu proses kegiatan pernbinaan

pe
ke

dan

pendidikan dalam kondisi tertentu dipandang memungkinkan,
sebagaimana diungkapkan oleh seorang akhli

pendidikan

Doroty G Peterson (I964) dalam BP3K (1980:18) bahwa

melihat interaksi guru dan murid dapat dikelompokkan

untuk

dua

15

macam; a), survey of opinion of expersts, b). survey

of

opinion of pupils. Kiranya pendapat ini dapat dianalogikan

dalam studi interaksi dan partisipasi pemuda dalam kegiatai
kepemudaan. Maka studi ini akan menggunakan pendekatan
dua, karena unit analisisnya dari penelitian ini

ke

ialah

partisipasi dalam kegiatan Keluarga Muda-Mudi.
2. Subyek :

Keterbatasan subyek dapat dijelaskan bahwa sebenar-

nya lebih mengenai masalahnya, kalau subyeknya

mewakili

keseluruhan peserta (anggota) sejak anggota yang berpen

-

didikan Sekolah Dasar (Usia Sekolah Dasar) sampai

dengan

Perguruan Tinggi. Tetapi dengan berpedoman kepada

suatu

pandangan tentang pemuda bisa dilihat dari berbagai

sisi

antara lain dari segi usia 15 tahun - 35 tahun, dan

per-

timbangan lain bahwa penggalian data dari anak-anak

usia

Sekolah Dasar, baik menggunakan angket maupun

wawancara

dalam pelaksanaannya masih sukar. Oleh karena itu peneliti

an ini dipusatkan kepada partisipan KMM yang berpendidikan
Sekolah Menengah Pertama sampai Perguruan Tinggi

dengan

pembatasan umur antara 15 tahun - 35 tahun sejumlah

150

orang yang diperlakukan sebagai sampel. Secara jelas

pe-

riksa bab II prosedur penelitian.
3.

Metode :

Metode penelitian ini terbatas hanya

menggunakan

metode deskriptif dengan menggunakan teknik wawncara,
servasi, dokumentasi, angket dan studi kepustakaan.

ob

16

Dalam pelaksanaan pengumpulan data lebih menitik

beratkan

kepada penggunaan angket, sekalipun disadari bahwa inter

view dan dilengkapi dengan observasi yang jeli akan lebih
banyak mendapatkan data yang diperlukan.
4. Generalisasi :

Seperti diutarakan bahwa subyek penelitian ini

pe

muda partisipan kegiatan KMM usia 15 tahun - 35 tahun ber

pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Pertama sampai

Per

guruan Tinggi. Penelitian ini dilaksaru...an di darah

Kom-

pleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Gegerkalong Kecamat
an Sukasari Kotamadya D.T. II Bandung. Lokasi ini

bukan

sebagai wilayah yang luas seperti kecamatan atau kelurahan

dan kabupaten. Oleh karena itu hasilnya hanya

berlaku

untuk wilayah KPAD Gegerkalong. Apabila hendak digeneralisasikan pada daerah lain yang setara, misalnya ke RW-an

(Rukun Warga) lain dalam wilayah kecamatan yang sama perlu
pertimbangan-pertimbangan khusus.
I. Sistematika Penulisan

Pokok-pokok uraian dalam penulisan hasil penelitian
disajikan dalam sistematika uraian sebagai berikut :

Bab I berupa pendahuluan, berisikan sajian tentang masalah

yang diteliti dan metode penelitiannya. Bab II berisi saji
an tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan.

Dalam hal ini diawali dengan uraian konsep manajemen
robahan sosial sebagai dasar partisipasi, dan
sebagai wujud perobahan sosial.

pe-

partisipasi

17

Berikutnya uraian mengenai pentingnya pembinaan pemuda dan
diakhiri dengan uaraian pemuda dan perubahan sosial

serta

pembinaannya. Sajian penutup dalam bab ini berupa informa
si data empirik yang relevan dan informasi secara deskriptif mengenai keadaan organisasi Keluarga Muda-Mudi

KPAD

Gegerkalong. Bab II mengenai prosedur penelitian

meliputi

aspek uraian pendekatan penelitian, populasi dan

sampel,

metode dan teknik pengumpulan data serta pengolahan
Bab IV hasil penelitian dengan uaraian tentang

data.

deskripsi

subyek penelitian, analisis satu variabel dan analisis dua

variabel menurut pola pikir dari Yule's Q, dan

diakhiri

dengan diskusi. Sebagai bab penutup berupa kesimpulan

dan

rekomendari (Bab V).

Kerangka pemikiran ke arah penelitian kasus ini dijabarkan
sebagaimana tampak dalam halaman berikut.
Kerangka pemikiran ini menggambarkan alur pemikiran

dalam

penelitian dan hubungan aspek-aspek kegiatan serta gambarai
feed-back dari hasil penelitian yang diperoleh.

kerangka berfikir ke arah...

18

KERANGKA BERFIKIR KE ARAH PENELITIAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PARTISIPAN
DENGAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN
KELUARGA MUDA-MUDI KPAD GEGERKALONG
KECAMATAN SUKASARI KOTAMADYA D.T. II

LATAR

BANDUNG

BELAKANG

MASALAH

^

T

KONSEP

KONDISI

OBYEKTIF

>J/
->

PERUMUSAN MASALAH

V
->

TUJUAN

PENELITIAN

LANDASAN
TEORI

HIPOTESIS

V

M

E

T

H

0

D

E

DATA YANG

DIHARAPKAN_

ANALISIS
DATA

POPULASI/SAMPEL

» ,

V

>

KESIMPULAN

TEKNIK PENGUM PULAN DATA

*

Implikasi

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan

yang digunakan dalam pelaksanaan

litian ini adalah survey. Pendekatan penelitian

pene
dengan

survey tepat bagi peneliti yang ingin mengambil data

dari

daerah tertentu atau dari beberapa daerah dalam waktu

re

latif pendek. Dengan methode survey data dapat dikumpulkan

untuk digunakan sebagai bahan dalam rangka pembuktian

hi-

pothesis ataupun untuk keperluan perencanaan penelitian.

Van Dalen, ( 1966:187 ) dalam,BP3K ( 1981:47 ) menyatakan:
Some men collect all three types of informational)
existing status, (2) comparisons of status and
stan
dards, and (3) methods and means of improving
status
and others confine their studies to one or two these
types.

Studi survey memungkinkan peneliti mengumpulkan in

formasi dari anggota populasi atau dari sebagian

sampel

terpilih saja. Survey juga memungkinkan terkumpulnya

jumlah besar data yang saling berkaitan dengan

se-

' sedikit

item terpilih.

Selain pendekatan survey penelitian ini menggunakan

pendekatan eksploratif. Dengan pendekatan ini untuk mencari deskripsi tentang gejala-gejala. Seperti diketahui

tu

juan utama riset sosial adalah menambah pengertian tentang
gejala-gejala masyarakat. Di dalam pelaksanaan

penelitian

dilaksanakan pula pendekatan komparatif untuk membanding -

kan pengaruh aspek latar belakang partisipan kegiatan

Ke

luarga Muda-Mudi dalam partisipasinya melalui berbagai ke
giatan yang diprogramkan oleh KMM.
52

53

Karakteristik pemuda yang bervariasi mempunyai

pengaruh

yang berbeda-beda terhadap partisipasi.
B.

Populasi dan Sampel

Unit populasi dalam penelitian ini adalah

atau partisipan kegiatan Keluarga Muda-Mudi (KMM)

anggota

berusia

antara 15 tahun - 35 tahun dengan latar belakang pendidik-

annyapun berbeda-beda sejumlah 378 orang. Untuk kepenting
an penelitian ditarik sampel sejumlah 150 orang (40 %)•
Secara terperinci sebagaimana dalam tabel berikut.
TABEL 1

UNIT POPULASI DAN SAMPEL

BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
s s s s s :====================;

NO.

Tingkat Pendidikan

pssssssssss:

Populasi

_==_==

Ukuran Sampel

%

1.

Sekolah Menengah
Tingkat Pertama

116

46

40

2.

Sekolah Menengah
Tingkat Atas

172

68

40

3.

Perguruan Tinggi
(Akedemi/Univ.)

90

36

40

378

150

40

Jumlah

Sampel yang digunakan adalah sampel berstrata

me-

ngingat subyek penelitian memiliki karakteristik yang ber
beda-beda, dengan pengambilan sampel secara acak.
c« Methode dan T eknik Pepelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan

me

thode deskriptif analitik. Artinya dalam penelitian

ini

bermaksud mendeskripsikan masalah sebagaimana adanya

de

ngan cara mengumpulkan data, dan selanjutnya dianalisis

54

serta ditarik kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang di
gunakan yaitu sebagai berikut :

1). Studi kepustakaan untuk mengungkapkan konsep - konsep
sebagai ramuan dasar yang berhubungan dengan

masalah

yang diteliti.

2). Studi dokumentasi untuk mengungkapkan data yang

ber

sifat administratif dan data kegiatan yang terdokumen-

tasikan sebagai bukti kegiatan organisasi

Keluarga

Muda-Mudi.

3). Observasi dimaksudkan untuk mengetahui keadaan organi
sasi KMM dan aktivitas anggota sebagai partisipan

da

lam berbagai bentuk kegiatan.

4). Wawancara untuk mendapatkan data dari berbagai

sumber

terutama dari pengurus dan pembina.

5). Angket untuk mendapatkan data pokok sebagai bahan kajian dalam menganalisis dan menafsirkan data yang erat

hubungannya dengan pemecahan masalah yang diteliti de
ngan menggunakan bantuan ukuran statistik yang

baku

dan relevan.

D. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Setelah desain penelitian dirumuskan, maka ditempuh

proses penyusunan alat pengumpul data. Data yang

kan terjaring melalui alat pengumpul data berupa

diharap

angket

meliputi :

1). Data tentang karakteristik partisipan kegiatan Keluar
ga Muda-Mudi yang meliputi latar belakang tingkat pen
didikan, jenis kelamin, umur, kesibukan,serta komponen,

55

keadaan orang tua yang kesemuanya merupakan

variabel

bebas.

2). Data tentang keadaan partisipasi dalam kegiatan

KMM

yang ruang lingkupnya meliputi aspek ; frekuensi kegi

atan dan durasinya, ketabahan dan kesungguhan . dalam

kegiatan dan pemecahan masalah, dedikasi atau pengor banan demi kepentingan organisasi dan kegiatan,tingkat
aspirasi dan tindakan kualifikasi produk yang

didapat,

serta arah sikap terhadap kegiatan sasaran program.

Ifesemuanya ini merupakan sub variabel dari

partisipasi

sebagai variabel terikat. Alat pengumpul data

berupa

angket dengan komposisi item pertanyaan untuk

setiap

sub variabel yang akan terkena pengaruh dengan

perin-

cian sebagai berikut :
TABEL 2

KOMPOSISI BANYAK PERTANYAAN UNTUK
MENGUKUR PARTISIPASI
====== ============================== ===== =================

NO.

1.

2.

3.

4.

5.

Sub Variabel

Frekuensi, persistensi dan
durasi kegiatan

No. 1 s/d 8

Ketabahan, keuletan, kesung
guhan dalam kegiatan dan pe
mecahan masalah

NO.

9 s/d 16

Dedikasi (pengorbanan untuk
kepentingan organisasi)

NO.

17 s/d 21

fikasi produk yang didapat
dari pelaksanaan kegiatan

NO.

22 s/d 25

Sikap terhadap kegiatan
sasaran program kegiatan

NO.

26 s/d 30

Aspirasi dan tindakan kuali

Jumlah
=====:

Item Pertanyaan

30
- . „ .sssss:=:::;^;:~ = —:z — — :

5 6

Pembuatan item pertanyaan mempertimbangkan

keseim-

bangan perbandingan yang kira-kira sama antara option

ja-

waban atau bergraduasi dengan sajian option pilihan.

Setelah disusun, sebelum diujicobakan telah mengalami

re-

visi disana-sini.

3). Uji Coba :
Uji coba terutama bertujuan untuk

melihat

apakah

item pertanyaan dapat dipahami dengan mudah oleh responden.
Karena apabila dimengerti oleh pemuda peserta uji coba
daerah, terutama di wilayah Kecamatan Sukasari

di

diharapkan

pula mudah dimengerti oleh pemuda partisipan kegiatan

Ke

luarga Muda-Mudi di daerah KPAD Gegerkalong.
Selain itu uji coba dimaksudkan untuk menguji cocok
tidaknya atau tepat tidaknya pertanyaan yang disajikan de

ngan keperluan penelitian atau dengan data yang diharapkan.
Uji coba dilakukan terhadap sejumlah 10 orang pemuda

Ta-

runa Karya dengan pertimbangan bahwa Taruna Karya memiliki

program kegiatan kepemudaan yang relevan dengan

kegiatan

KMM-KPAD. Pemuda yang dijadikan responden dalam uji
adalah pemuda partisipan Taruna Karya di RW 04

coba

Kelurahan

Gegerkalong. Hasil uji coba menunjukkan bahwa angket

yang

digunakan tidak mengalami kesulitan yang berarti, sehingga
dipandang memadai untuk dijadikan alat pengumpul data (APD)
yang digunakan dalam penelitian yang sebenarnya.

4). Pelaksanaan Pengumpulan Data
(a) Observasi :
Observasi dilakukan setelah pengurus KMM

dihubungi

5 7

untuk keperluan itu. Dalam kegiatan observasi

dilakukan

catatan untuk mencatat hal-hal yang diperlukan. Pelaksanaan

menggunakan waktu sore hari bertepatan dengan berlangsung-

nya kegiatan KMM. Data yang diharapkan melalui

observasi

adalah berbagai kegiatan yang dilaksanakan dengan

pihak-

pihak yang terlibat dalam kegiatan termasuk observasi ter

hadap fasilitas kegiatan yang dimiliki atau digunakan.
Dalam kesempatan yang sama dilakukan pula wawancara dengan

beberapa pengurus dan dengan beberapa partisipan.

(b) Pelaksanaan Angket
Pengumpulan data dengan angket

dilakukan

dengan

menggunakan bantuan tenaga mahasiswa yang sebelumnya telah

menerima pelajaran dahulu tentang beberapa pemahaman

dan

penguasaan materi angket serta teknik mewawancarakannya.
Waktu yang diperlukan selama 15 hari yang

berlang-

sung sejak tanggal 8 Januari s/d 23 Januari 1986.Penentuan
responden dibicarakan terlebih dahulu dengan ketua KMM de
ngan memperhitungkan persaratan yang ditentukan. Responden
sejumlah 150 orang tersebar diseluruh RT dilingkungan KPAD

Gegerkalong. Pelaksanaan pengumpulan data banyak mengalami
kesukaran dalam menghubungi responden yang telah

ditentu

kan.

5). Pengolahan Data
Mengolah data adalah usaha yang konkrit untuk

mem

buat data itu dapat dibicarakan (Winarno Surahkmad,1970 :

101). Karena itu data yang terkumpul perlu diolah menurut
organisasi yang baik. Langka-langkah yang ditempuh sebagai

58
berikut

:

(a). Pengecekan data
Pengecekan data dilakukan dengan memeriksa dan mem-

pelajari data yang telah terkumpul, apakah

dapat

atau tidak. Ternyata data yang ada semuanya

diolah

dapat

diola