Hubungan motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstarkurikuler dengan partisipan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

Persembahan Karyaku Ini…

Buat Tuhan Yesus yang telah menjadi teman sejati dalam hidupku

Untuk Bapak dan Ibuku, yang telah memberikan kesempatan untuk

belajar dan menjadi seperti sekarang ini. Serta dan doa dan dukungan

kalian yang tiada henti

Buat Eyang Hadi dan Eyang Tugiman terimakasih atas doa dan

semangat yang diberikan ke penulis

Untuk kakakku Mbak Nita dan Mas Tanto dan adikku Fika, terima

kasih ya sudah mendoakan dan mendukungku

Buat keluarga besarku di rumah om Totok, bulik Ina, keponakanku

Ripka, om Wardoyo terimakasih atas nasehat dan semangat dan doa

buat penulis

Buat cicilia vika colina seseorang yang kucintai dan kusayangi

terimakasih atas doa dan dukunganmu

iv


(20)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 18 Juni 2007

Yulianto .S.W

v


(21)

ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI SISWA DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN PATISIPASI SISWA

DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Studi Kasus : Sekolah Menengah Umum BOPKRI II, Jl. Jenderal Sudirman No.87 Yogyakarta

Yulianto Sukarno Wibowo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara 1) motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegoiatan ekstrakurikuler, 2) persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan 3) motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Penelitian ini dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler, SMU BOPKRI 2 Yogyakarta pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2005. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMU BOPKRI 2 Yogyakarta berjumlah 326 siswa. Jumlah sample sebanyak 100 siswa diambil dengan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dam dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama dan kedua digunakan analisis korelasi product moment, sedangkan untuk menjawab permasalahan ketiga digunakan analisis korelasi ganda dan taraf signifikasi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( rx1y = 0,384 dan thitung = 4,117 >

ttabel = 1,6606). 2) Ada hubungan positif dan signifikansi antara persepsi siswa

terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( rx2y = 0,289 dan thitung = 2,988 > ttabel = 1,6606 ). 3) Ada

hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan npersepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( Rxy = 0,453 dan Fhitung = 12,522 > Ftabel = 3,090 ).

vii


(22)

ABSTRACT

A RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ MOTIVATION AND THEIR PERCEPTION TOWARDS EXTRACURRICULUM ACTIVITIES AND

THEIR PARTICIPATION IN EXTRACURRICULUM ACTIVITIES

A Case Study at BOPKRI II Senior High School, Jl. Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta

Yulianto Sukarno Wibowo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

This research aims to know whether there are any relationship beetwen : 1) students’ motivation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities, 2) students’ perception towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities and 3) students’ motivation and their paricipation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities.

This research was conducted in extracurriculum activities at BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta from Juli until Agustus 2005. In this research, the population were 326 students of the second grade of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta. The samples were 100 students taken by applying

proportional random sampling technique. The data were gathered by using the technique of interview, questionnaire and documentation. To answer the question number one and two, a technique of product moment correlation analysis was employed. Whereas to answer the question number three multiple regression correlation analysis with coefficient analysis on 5 % signification degree was applied.

The result of research indicates that : 1) there is a positive and significant relationship beetwen students’ motivation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities ( rx1y = 0,384 and thitung = 4,117 >

ttabel n= 1,6606 ) ; 2) there is a positive and significant relationship beetwen

students’ perception towards extracurriculum activities and their perception in extracurriculum activities ( rx2y = 0,289 and thitung = 2,988 > ttabel = 1,6606 ) and 3)

There is a positive and significant relationship beetwen students’ motivation and their perception towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities ( Rxy = 0,453 and Fhitung = 12,522 > Ftabel = 3.090 )

viii


(23)

Kata Pengantar

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Motivasi Dan Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler “.

Tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi, selain itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi Universitas Sanata Dharma, SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dan terutama bagi penulis.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terima kasih pada penghormatan kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, universitas Sanata Dharma.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma

4. Y.Harsoyo, S.Pd, M.Si, selaku dosen pebimbing I terima kasih bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

5. L.Saptono, S.Pd, M.Si, selaku dosen pebimbing II terima kasih bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Yoni terima kasih telah mendampingi penulis dalam mepertanggungjawabkan skripsi ini.

7. Mbah Hadi dan Mbah Tugiman terima kasih atas dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.

8. Bapak dan Ibuku terhormat terima kasih atas bantuan dan dukungan baik moral maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulis ini. 9. Kakakku Mbak Nita dan Mas Tanto dan adikku Fika terima kasih atas

semangatnya.

ix


(24)

10.Buat seseorang yang kucintai dan sayangi cicilia vika colina terima kasih atas dukunganmu, tawa, keceriaan dan kesedihannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.

11.Teman- teman Pendidikan Ekonomi Angkatan “98”

( Deddy, Pandu, Wisnu, Yuli, Agus, Yus, Nuning, Prapto, Alfons, Bambang, Aan, Agnes, Sun, Hari, Apri, Uli, Moko, Devung, Asti) terima kasih atas kebersamaannya.

12.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan skripsi yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi penulis

Penulis

x


(25)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..ii HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI………iii HALAMAN MOTTO………iv HALAMAN PERSEMBAHAN………v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………....vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………vii ABSTRAK………..viii ABSTRACT………ix KATA PENGANTAR………x DAFTAR ISI………...xii DAFTAR TABEL………...xiv DAFTAR LAMPIRAN………...xv

BAB I PENDAHULUAN……….… 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Batasan Masalah………... 3

C. Rumusan Masalah………... 3

D. Tujuan Penelitian………. 4

E. Manfaat Penelitian………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 5

A. Kegiatan Ekstrakurikuler……….. 5 1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler ………. 5 2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler …….………. 5 3. Tingkat Partisipasi ………. 6 B. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler……… 8 1. Pengertian Motivasi………... 8 2. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler………. 9

xi


(26)

C. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler ………..….. 10

1. Pengertian Persepsi ……… 10

2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler ……….. 11

D. Kerangka Berpikir……… 11

E. Hipotesisi………. 13

F. Hubungan Antara Variabel……….. 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN………. 15

A. Jenis Penelitian………. 15

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ……… 15 C. Subjek dan Objek Penelitian………... 15 D. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 16 E. Variabel dan Pengukurannya ……….. 17 F. Teknik Pengumpulan Data ………. 20 G. Teknik Analisis Data ……….. 24 BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN………. 31

A. Gambaran Umum Sekolah ………. 31

B. Sumber Daya Manusia SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ……… 38 C. Siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ……… 39 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………41

A. Deskripsi Data ………. 41

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ……….. 45

C. Pengujian Hipotesis ……… 49

D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 56

BAB VI PENUTUP ……… 61

A. Kesimpulan ………. 61

B. Keterbatasan Penelitian ……….. 62

C. Saran ……… 63

DAFTAR PUSTAKA………... 64

LAMPIRAN………. 66

xii


(27)

DAFTAR TABEL

Tabel Validitas ……….. 22 Tabel Reliabilitas ………. 21 Tabel Hasil Reliabilitas ………. 24 Tabel Intepretasi nilai r ……… 28 Tabel Siswa ……… 39 Tabel V.11 ……… 42 Tabel V.12 ………. 42 Tabel V.13 ………. 43 Tabel V.14 ………. 43 Tabel V.15 ……… 44 Tabel.V 16 ……… 44 Tabel V.17 ………. 47 Tabel V.18 ………. 48

xiii


(28)

DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen Penelitian ………. 66 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……….. 72 Daftar Distribusi ……… 73 Data Induk Penelitian ……… 91 Uji Normalitas ……….. 95 Uji Linieritas ………. 96 Pengujian Hipotesis ……….. 97 Tabel Statistik ……… 105 Surat Ijin Penelitian ………... 106

xiv


(29)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan merupakan kekuatan dalam pembangunan sekaligus sebagai kunci pembuka terwujudnya masa depan bangsa yang dicita – citakan. Mengingat pentingnya pendidikan bagi suatu bangsa, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berkewajiban untuk menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh dan terampil. Sumber daya manusia yang demikian dikatakan mampu mengelola dan menggali potensi alam Indonesia.

Kehidupan sekolah dikembangkan berdasarkan kurikulum pendidikan menengah nasional yang mencakup aspek : penelitian pendidikan dan pengabdian masyarakat. Dengan adanya kurikulum pendidikan menengah nasional diharapkan pendidikan menengah nasional menjadi bagian yang integral dari pembangunan nasional bangsa yaitu menghubungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kebutuhan masyarakat.

Siswa baik sebagai individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari – hari pasti akan terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang berinteraksi dengan masyarakat, baik masyarakat yang sempit seperi dirumah sendiri, di asrama, di kos, di sekolahan maupun dalam masyarakat yang lebih luas lingkupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

2

Dalam kehidupan sehari – hari itulah terjadi interaksi yang dampaknya bisa positif atau negatif terhadap siswa itu sendiri. Salah satu cara sekolah untuk membantu perkembangan dan kematangan siswa adalah dengan menyediakan program untuk menyalurkan kreativitas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

SMU BOPKRI II sebagai salah satu sekolah umum membantu siswa dalam perkembangan kepribadiannya. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah membentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan dalam kegiatan ekstrakurikuler diberikan untuk menumbuhkembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa. Kegiatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, meningkatkan kedisiplinan, rasa setia kawan dan lain – lain.

Namun dari berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler tergantung dari siswa itu sendiri. Artinya, siswa memandang atau berpendapat kegiatan ekstrakurikuler dirasa tidak bermanfaat dan tidak penting atau sebaliknya kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat. Pendapat dari siswa yang positif atau yang memandang bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat belum tentu akan ikut dalam kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : jarak antara sekolah dengan tempat tinggal yang jauh dan lain – lain. Dari keterangan di atas pendapat atau persepsi siswa yang positif belum tentu akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, akan tetapi siswa yang berpendapat atau berpersepsi negatif dapat dipastikan tidak akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Di samping itu motivasi sangat berperan dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Partisipasi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(31)

3

sangat berpengaruh terhadap diri siswa untuk mengikuti kegiatan ekastrakurikuler dan partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler masih rendah.

Perbedaan peran serta antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dalam mengikuti kegiatan kegiatan ekstrakurikuler disebabkan oleh beberapa faktor seperti motivasi siswa, persepsi motivasi terhadap kegiatan ekstrakurikuler, teman sebaya, latar belakang ekonomi, jarak tempat tinggal, kondisi jasmani dan lain – lain. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini mengambil judul Hubungan Antara Motivasi Siswa Dan Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler dan merupakan studi kasus pada SMU BOPKRI II Jl. Jenderal Sudirman No. 87.

B. Batasan Masalah

Mengingat begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka perlu diadakan pembatasan terhadap penelitian . Peneliti memfokuskan pada motivasi siswa, persepsi siswa dan partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler, juga mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki peneliti.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara motivasi siswa dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

4

2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ? 3. Apakah ada hubungan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap

kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dan persepsi siswa

terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan tambahan wawasan dari kehidupan nyata untuk dihubungkan dengan teoritis di bangku kuliah dan buku – buku literatur yang ada.

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi siswa dalam mengembangkan minat dan bakat yang dimilikinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(33)

5

3. Bagi Organisasi Kesiswaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi organisasi kesiswaan dalam mengembangkan dan meningkatkan kegiatan yang dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Umum ( 1998 : 8 ) kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan, pengetahuan atau kemampuan peningkatan nilai atau sikap dalam rangka penerapan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran tatap muka dengan maksud memperluas wawasan pengetahuan, kemampuan nilai, sikap dan ketrampilan.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler menurut Winarno ( 1998 : 8 ) adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan siswa baik aspek kognitif, afektif dan

psikomotor.

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya membina pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(35)

7

3. Dapat mengetahui dan mengenal serta membedakan hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lain.

Sesuai dengan tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler maka jenis kegiatan ekstrakurikuler menurut Winarno adalah :

1) Karya Ilmiah Remaja 2) PMR atau UKS

3) Kesenian ( menari, band, karawitan, vokal group ) 4) Pecinta Alam

5) Jurnalistik 6) Teater

7) Majalah Dinding 8) Pramuka

9) Karate

10)Olah Raga ( basket, volly )

Macam – macam kegiatan tersebut tidak semua dilaksanakan di tiap sekolah. Hal tersebut tergantung pada kemampuan setiap sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, imajinasi guru, fasilitas yang tersedia dan biaya yang dapat dikumpulkan.

3. Tingkat Partisipasi

Siswa mempunyai tingkat partisipasi yang berbeda dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler. Tingkat partisipasi siswa dalam suatu kegiatan memiliki motif yang berbeda. Perbedaan nampak dari usaha maupun cara untuk mencapai apa yang diharapkan sehingga sekolah yang satu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

8

sekolah yang lain mempunyai kegiatan yang berbeda. Untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah : 1. Waktu yang digunakan siswa untuk aktif dalam kegiatan

ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah yang masuk pagi dilaksanakan pada sore hari dan pagi hari untuk siswa yang masuk siang. Siswa secara normal dikatakan aktif bila yang bersangkutan menggunakan waktunya untuk kegiatan ekstra kurikuler ( 2 x 7 x 2 ) jam per minggu, sehingga lebih dari 28 jam per minggu untuk kegiatan ekstrakurikuler baik yang dilaksanakan pada pagi hari maupun siang hari.

2. Jumlah kegiatan yang diikuti

Tolak ukur lain yang digunakan adalah jumlah kegiatan yang diikuti. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih dari satu macam mempunyai tingkat partisipasi tinggi.

3. Kedudukan siswa dalam kegiatan tersebut

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kedudukan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler . Status atau jabatan pengurus inti, pengurus biasa atau anggota akan menentukan tingkat partisipasi juga. Dengan kata lain siswa yang menjabat sebagai pengurus inti mempunyai tingkat partisipasi yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(37)

9

B. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan.Menurut MC. Donald dalam Sardiman A.M (1986 : 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “ feeling “ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan menurut Dakir (1967 : 163), motivasi dapat diartikan yang memberi alasan (penyebab) seseorang untuk berbuat. Motivasi inilah yang menjadi pendorong sehingga seseorang tersebut dapat pro maupun kontra terhadap sesuatu hal.

Woodworth ( 1951 : 315 ) dalam Dakir ( 1967 : 166 ) memberikan penjelasan terhadap adanya sesuatu motivasi :

1. Motivasi adalah semua kondisi yang membangkitkan dan mempertahankan kegiatan .

2. Kondisi itu terdapat dalam diri seseorang dan tidak pernah terjadi terlepas dari proses mentalnya.

3. Dorongan itu tidak ditanamkan oleh orang lain, melainkan tumbuh dengan sendirinya sebagai pembawaan dan dari pengalaman hidupnya. 4. Semua tingkah laku bertujuan dan berakar pada motivasi tersebut.

Tidak ada suatu perbuatan yang terlepas dari motivasi dan tujuan. Menurut Anita E. Woolfolk ( 1986 : 312 ) “ motivation is general process by which behavior is initiliazed and directed toward a goal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

10

Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor – faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh dal diri seseorang. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal pertumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

Menurut Martin Handoko ( 1992 : 61 ), motivasi dapat diukur dengan dua cara yaitu :

a. Mengukur faktor – faktor luar tertentu yang diduga menimbulkan dorongan dalam diri seseorang.

b. Mengukur aspek tingkah laku tertentu yang mungkin menjadi ungkapan menjadi ungkapan dari motif tertentu.

2. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu daya dorong yang timbul didalam diri siswa terhadap suatu kegiatan ekstrakurikuler. Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler tidaklah sama setiap individunya. Ada siswa yang mempunyai pandangan yang menjadikan suatu dorongan kuat dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler apabila kegiatan tersebut menarik sesuai dengan bakat dan minat siswa. Adapula siswa yang mempunyai pandangan yang menjadikan bukan merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler apabila kegiatan tersebut tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(39)

11

menarik dan tidak sesuai dengan bakat dan minat siswa. Ini menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler berbeda tergantung dari sisi mana siswa memandang suatu kegiatan ekstrakurikuler.

C. Persepsi Siswa terhadap kegiatan Ekstrakurikuler 1. Pengertian Persepsi

Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler salah satunya adalah dipengaruhi oleh persepsi siswa itu sendiri terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

Perception is the process by which we organize and interprehese

patern in environment “ ( Atkinson, 1983 : 133 ). Sedangkan definisi

persepsi menurut Jay Brauns ( 1979 : 294 ) “ Perception can be defined as an organism’s awareness of objects and events in environment, brought about by stimulation of the organism’s sense program “.

Sedangkan pendapat Pearson yang dikutip Abdurrahman ( 1993 : 29 ) tentang persepsi adalah subyektif, aktif dan kreatif. Pearson dalam hal ini persepsi lebih menekankan pada faktor subyektivitas. Pendapat tersebut hampir sama dengan pendapat yang telah diuraikan diatas yang pada prinsipnya memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi terhadap obyek yang sama. Dengan faktor yang subyektif ini orang dalam mempersepsikan obyek tergantung dari wawasan serta kebutuhan yang dianggap perlu bagi mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

12

Menurut Irwanto ( 1989 : 96 ), dkk terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap persepsi, yaitu :

a) Perhatian yang selektif. b) Ciri – ciri rangsang.

c) Nilai – nilai dan kebutuhan hidup. d) Pengalaman masa lalu.

2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler adalah cara pandang atau tanggapan siswa terhadap suatu kegiatan ekstrakurikuler. Persepsi mahasiswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler tidak sama setiap individunya. Ada mahasiswa yang beranggapan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang positif yang dapat mendukung kegiatan akademiknya. Adapula siswa yang beranggapan bahwa kegiatan ekstrakurikuler hanya sebuah kegiatan yang bersifat negatif yang dapat menganggu kegiatan akademik. Ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler berbeda tergantung dari sisi mana siswa memandang suatu kegiatan ekstrakurikuler.

D. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa didalam kegiatan ekstrakurikuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(41)

13

Seperti diuraikan di atas, motivasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketidak samaan pandangan atau anggapan akan mengakibatkan seseorang mempunyai motivasi yang berbeda – beda terhadap suatu objek yang sama.

Motivasi yang positif terhadap suatu objek akan mengakibatkan obyek tersebut berguna bagi dirinya. Begitu juga dalam diri siswa. Siswa yang mempunyai motivasi yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan menganggap kegiatan itu menarik dan penting baginya. Selanjutnya ia akan tertarik dan mencoba untuk berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Siswa tidak akan mempunyai motivasi yang baik apabila informasi yang ia dapatkan hanya setengah – setengah.

2. Hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa didalam kegiatan ekstrakurikuler

Seperti diuraikan di atas, persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketidaksamaan kondisi baik kondisi fisik maupun non fisik serta motivasi akan mengakibatkan perbedaan seseorang dalam mepersepsikan suatu objek yang sama

Persepsi yang positif terhadap suatu objek akan mengakibatkan objek tersebut berguna bagi dirinya. Begitu juga dalam diri siswa. Siswa yang mempunyai persepsi yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan menganggap kegiatan itu penting baginya. Selanjutnya ia akan tertarik dan mencoba untuk mengikuti dengan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Siswa tidak akan dapat berpersepsi dengan baik dan benar apabila informasi yang ia dapatkan setengah – setengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

14

E. Hipotesis

1. Ada hubungan positif antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 2. Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 3. Ada hubungan positif antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap

kegiatan ekstrakurikuler secara bersama – sama dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

F. Hubungan Antar Variabel

Keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat divisualisasikan pada paradigma penelitian sebagai berikut ini :

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas ( X ) dengan variabel ( Y )

X1

X2

rX1Y

rX2Y

rX12Y Y

Keterangan :

X1 = Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler

X2 = Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler

Y = Partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(43)

15

rX1Y = Hubungan antar X1 dan Y

rX2Y = Hubungan antar X2 dan Y

rX12Y = Hubungan antar X1 dan X2 secara bersama – sama dengan Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

16

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus, yakni penelitian yang dilakukan terhadap objek yang dapat ditarik dari hasil penelitian. Ini hanya berlaku terhadap objek yang diteliti dalam waktu tertentu.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMU BOPKRI II di Jalan Jenderal Sudirman No. 87.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa SMU BOPKRI II yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan sekolah, tata usaha dan para guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(45)

17

2. Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah motivasi siswa dan persepsi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler serta partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain, yang disebabkan karena adanya karakteris yang berlainan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa – siswi kelas II sebanyak 326 siswa.

2. Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya bila subjeknya besar dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih, tergantung pada ( Suharsimi Arikunto, 1991 : 104 ) :

a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar dan tentu saja sampelnya lebih besar dari hasilnya akan lebih baik.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 100 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

18

3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling dengan cara undian sehingga setiap subjek mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

E. Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel

Dalam penelitian ini variabel penelitian ada 2 yaitu : a. Variabel Tergantung ( dependent variable )

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tergantungnya adalah partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

b. Variabel Bebas ( independent variable )

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

2. Pengukuran

a. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur berdasarkan indikator yang meliputi adalah sebagai berikut ini :

Tabel III.1 Kisi – kisi kuesioner Motivasi Siswa

VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN

POSITIF

PERTANYAAN NEGATIF

Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler

1. Kemauan untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler

1, 2, 3, 4, 5

2. Kerelaan waktu 6, 7, 8, 10 9 3. Ketekunan 11, 12, 13 14, 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(47)

19

4. Keinginan untuk

menguasai materi

16, 17, 18, 19, 20

Untuk dapat menganalisis partisipasi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut :

Tabel III.2 Ketentuan pemberian skor

Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif

Sangat Setuju ( SS ) 4 1

Setuju ( S ) 3 2

Tidak Setuju ( TS ) 2 3

Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 4

b. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur berdasarkan sebagai berikut :

Tabel III.3 Kisi – kisi kuesioner Persepsi Siswa

VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN

POSITIF

PERTANYAAN NEGATIF

Persepsi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler

1. Kebutuhan individu 1, 2, 3, 4, 5, 6 18, 19, 20

2. Visi dan misi dalam

organisasi 10, 11, 17

3. Tujuan organisasi 7, 8, 9 4.Bentuk dan macam

kegiatan ekstrakurikuler

12 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

20

5. Hubungan

personalia 14

6. Bukti keterlibatan di organisasi sekolah dan masyarakat

15, 16

Untuk dapat menganalisis motivasi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut ini:

Tabel III.4 Ketentuan pemberian skor

Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif

Sangat Setuju ( SS ) 4 1

Setuju ( S ) 3 2

Tidak Setuju ( TS ) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

c. Partisipasi Siswa Terhadap kegiatan Ekstrakurikuler

Partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur berdasarkan sebagai berikut ini :

Tabel III.5 Kisi – kisi kuesioner Partisipasi Siswa

VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN

POSITIF

PERTANYAAN

NEGATIF

Partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler

1.Rasa senang 1, 3, 4

2. Perhatian 2, 5

3. Keinginan berkecimpung didalamnya

7, 8 ,9

4. Jabatan dalam organisasi

18, 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(49)

21

Untuk dapat menganalisis persepsi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut :

Tabel III.6 Ketentuan pemberian skor

Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju ( S ) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat dengan pertanyaan atau pernyataan yang dibagikan pada responden. Data yang dicari dengan kuesioner meliputi motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler, persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Pengujian kuesioner dilakukan dengan : a. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto ( 1989 : 218 ) suatu instrumen yang baik harus valid dan reliabel1. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan dasar dari variabel yang diteliti secara tepat ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 136 ). Ada 2 macam validitas yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Sehubungan dengan validitas internal, terdiri dari validitas butir dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

22

validitas faktor ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 139 ). Suatu validitas dikatakan mempunyai validitas butir yang tinggi apabila butir tersebut mempunyai dukungan yang besar terhadap skor dari keseluruhan butir ( skor total ).

Untuk menguji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 225 )

)

(

)

(

) }

{

(

) }

(

{

− 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

X = Skor dari tes pertama

Y = Skor dari tes kedua

XY = Hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden

2

X = Kuadrat dari skor tes pertama

2

Y = Kuadrat dari skor tes kedua

= Tanda jumlah

Untuk mengetahui validitas butir digunakan taraf signifikan 5 %, artinya suatu butir pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar atau sama dengan koefisien korelasi dalam taraf signifikan 5 %.

Dari hasil penelitian diketahui n = 100 dan db = n-2, jadi derajat kebebasannya sebesar 98 ( db = 100-2 ). Sehingga rtabel adalah 0,135.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila rhitung lebih besar dari nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(51)

23

rtabel dengan taraf signifikansi 5% tersebut dinyatakan valid, jika rhitung

lebih kecil dari nilai rtabel dinyatakan tidak valid. Adapun rangkuman dari

hasil pengukuran validitas tersaji pada tabel berikut ( lampiran 2, hal 70) Tabel III.7 Rangkuman Pengujian Validitas

No X1=

Motivasi siswa

X2 = Persepsi siswa

rhitung rtabel Ket rhitung rtabel Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,4013 0,5370 0,4577 0,4520 0,3670 0,3854 0,3422 0,4018 0,4471 0,3629 0,3568 0,3511 0,3307 0,3430 0,3059 0,3211 0,3476 0,3119 0,3345 0,3334 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,3994 0,4259 0,4321 0,4072 0,3503 0,4188 0,3483 0,3546 0,3899 0,3852 0,3341 0,3596 0,3351 0,3630 0,3223 0,3205 0,3261 0,3230 0,3337 0,3140 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

c. Uji Reliabilitas

Yang dimaksud reliabilitas kuesioner adalah sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan teknik belah dua yaitu ganjil genap. Pengujian reliabilitas ini merupakan kelanjutan dari validitas kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

24

dengan menggunakan Alpha dari Cronbach yang rumusnya sebagai berikut : ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ −∑ −

= 2 2

11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan : 11

r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

2

b σ

∑ = jumlah varian butir

2

t

σ = varian total

Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen pedoman yang digunakan sebagai berikut :

Tabel III.8 Pedoman tinggi rendahnya Reabilitas No Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian

1 0,80 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,60 – 0,79 Tinggi

3 0,40 – 0,59 Cukup

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 0,00 – 0,19 Sangat rendah

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa semua varabel penelitian ini reliebel. Berikut ini sisajikan hasil pengujian ketiga variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(53)

25

Tabel III.9 Rangkuman Pengujian Reliabilitas

No Variabel rhitung rtabel Kesimpulan Kriteria

1 2 3

X1

X2

Y

0,8074 0,7922 0,7146

0,135 0,135 0,135

Reliabel Reliabel Reliabel

Sangat Tinggi Tinggi Tinggi

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto ( 1996 : 146 ), metode dokumentasi adalah metode metode pengumpulan data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa benda – benda tertulis seperti buku – buku, majalah, dokumen, peraturan – peraturan dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai sejarah sekolah dan data mengenai kegiatan ekstrakurikuler.

I. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

a. Mendiskripsikan data hasil penelitian

Peneliti akan menyajikan data – data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan pada siswa tentang hubungan antara motivasi dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dalam hal ini peneliti akan menyusun sebuah tabel frekuensi yaitu tabel yang berisi tabulasi data dari skor – skor data yang diperoleh dari jumlah keseluruhan skor untuk item – item pertanyaan dalam kuesioner yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

26

dibagikan pada siswa. Kemudian peneliti akan memasukkan skor – skor data ke dalam tabulasi tersebut dan juga jumlah relatif dari skor – skor data yang masuk kedalam tabulasi data yang dibuat.

b. Klarifikasi data hasil penelitian

Untuk menentukan apakah hubungan antara motivasi dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah, peneliti akan mengacu pada penelitian acuan patokan tipe II ( PAP tipe II ) ( Masidjo, 1995 : 157 ). Alasan pemilihan penilaian acuan patokan karena penilaian ini mempunyai patokan tertentu yang sudah pasti atau mutlak harus dipenuhi. Sedangkan alasan pemilihan tipe II karena batas nilai cukup adalah 56 %. Penulis mempertimbangkan bahwa batas ini cukup realistis sehingga bisa dicapai oleh siswa.

Adapun patokan penilaian tersebut adalah : 81% - 100% : Sangat tinggi

66% - 80% : Tinggi 56% - 65% : Cukup 46% - 55% : Rendah

dibawah 46% : Sangat Rendah

2. Pengujian Normalitas dan Liniearitas a. Pengujian Normalitas

Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(55)

27

Dalam uji Normalitas ini digunakan rumus Chi – kuadrat sebagai berikut ( Sudjana, 1996 : 291 ) :

(

)

− = e e o f f f X 2 2 Keterangan :

X = Nilai Chi – kuadrat. o

f = Frekuensi yang diperoleh dari sampel. e

f = Frekuensi yang diharapkan dari sampel sebagai pencerminan dari populasi.

Apabila harga Chi – kuadrat yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari harga Chi – kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5% pada derajat kebebasan jumlah kelas interval dikurangi satu ( k – 1 ), maka data dari variabel tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika harga Chi – kuadrat melalui perhitungan atau observasi lebih besar dari pada harga Chi – kuadrat tabel, maka data variabel tersebut berdistribusi tidak normal.

b. Pengujian Linieritas

Pengujian linearitas data digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan liear atau tidak dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam pengujian linearitas sebagai berikut :

F = 2

2 e TC S s Keterangan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

28 2 ) ( 2 − = K TC JK Src k n E JK Se − = ( ) 2

JK (TC) = Tuna Cocok JK (E) = Kekeliruan

Setelah di dapatkan Fhitung kemudian diuji dengan taraf signifikan 5%

dengan derajat kebebasan sama dengan k-2 lawan n-k, jika Fhitung<

Ftabel maka kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linear.

Sebaliknya jika hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linear apabila Fhitung>Ftabel pada taraf signifikan 5%.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Untuk menjawab permasalahan nomor 1 sampai 2 yaitu hubungan antara motivasi siswa ( X1 ) dengan partisipasi siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler ( Y ), hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ( X2 ) dengan partisipasi siswa terhadap

kegiatan ekstrakurikuler ( Y ), digunakan teknik analisis korelasi

Product – Moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996 : 363) :

(

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

− = 2 2 2 2 Yi Yi n Xi Xi n Yi Xi XiY n r Keterangan :

r = Korelasi antara variabel X terhadap Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(57)

29

X = Jumlah nilai X

Y = Jumlah nilai Y

n = Jumlah subjek yang diselidiki

Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai rxy dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel III.10 Penaksiran Terhadap Nilai Rxy

Setelah diperoleh harga r hitung, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan ( n ) sama dengan 160. Apabila harga r hitung lebih besar atau sama dengan harga r tabel, maka hipotesis diterima. Sebaliknya, apabila harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel, maka hipotesis ditolak. Alternatif lain adalah dengan menggunakan uji t.

Rumusnya sebagai berikut uji t dengan derajat kebebasan atau db = ( n – 2 ) ( Sugiyono, 2002 : 215 )

2

1 2

r n r t

− − =

Dimana : r= Koefisien korelasi sederhana

n= Jumlah sampel

b. Untuk menjawab rumusan masalah ke-3 variabel hubungan antara motivasi siswa ( X1 ), persepsi siswa ( X2 ) secara bersama – sama

dengan partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ( Y ) digunakan analisis korelasi ganda dengan dua variabel. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 500 ) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

30

{ }

+

= 1 2 2

2 , 1 y y x b y x a Ry Keterangan : { }1,2

y

R = Koefisien korelasi antara variabel y dengan x1 dan x2

a = Koefisien variabel bebas x1

b = Koefisien variabel bebas x2

x1y = Jumlah hasil kali antara x1 dengan y

x2y = Jumlah hasil kali antara x2 dengan y 2

y = Jumlah kuadrat kriterium

Untuk menguji signifikansi antara variabel bebas secara bersama – sama dengan variabel terikat digunakan uji statistik F yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut ( Sudjana, 1996 : 385 ) :

{

1

}

/

{

1

}

/ 2 2 − − − = k n R k R Freg Keterangan :

R = Jumlah kuadrat koefisien korelasi berganda

k = Banyaknya variabel bebas ( dk pembilang )

n = Jumlah sampel 1

− −k

n = dk penyebut

Harga Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel dengan db

( derajat bebas ) : { ( k : n – k – 1 ) } pada taraf signifikasi 5 %. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ry (1,2,3) signifikasi dan koefisien korelasi

menunjukkan hubungan positif dan signifikasi antara variabel bebas secara keseluruhan dan variabel terikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(59)

31

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Sekolah 1. Data Kelembagaan Sekolah

a. Nama Sekolah SMU BOPKRI 2 b. Jenjang Akreditasi

Jenjang akreditasi SMU BOPKRI 2 adalah disamakan. c. Alamat Sekolah

SMU BOPKRI 2 beralamat di Jl Jenderal Sudirman No. 87.

2. Sejarah Singkat Sekolah

Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan pada tanggal 18 Desember 1945 dengan akta notaris. Asas dan tujuan BOPKRI adalah : 1. Dasar pendidikan BOPKRI adalah Kitab Suci yaitu Firman Tuhan. 2. Turut setia dengan pemerintah dengan usaha mempertinggi derajat

bangsa Indonesia pada umumnya dalam dunia pengetahuan dan kebudayaan.

3. Memperluas pengajaran dan pendidikan Kristen di dalam Negara Republik Indonesia dengan usaha – usaha mendirikan segala macam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

32

sekolah, baik yang memeberikan pendidikan umum maupun kejuruan.

Struktur organisasi sekolah sangatlah penting artinya bagi pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Sebab hal ini berhubungan dengan masalah tata kerja personal dari suatu sekolah. Tanpa struktur organisasi, sekolah tidak akan bisa melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien.

SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Dimana dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh kepala urusan tata usaha dan 4 wakil kepala sekolah, yaitu :

1. Wakil kepala sekolah sekolah urusan kesiswaan. 2. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum

3. Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasana 4. Wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat

Secara sistematik struktur organisasi SMU BOPKRI 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(61)

33

STRUKTUR ORGANISASI SMU BOPKRI 2 YOGYAKARTA

YAYASAN BOPKRI YOGYAKARTA

DINAS P dan P KOTA YOGYAKARTA

KOMITE SEKOLAH

KA.UR TATAUSAHA

WAKASEK KESISWAAN

WAKASEK KURIKULUM

WAKASEK SANPRAS

WAKASEK HUKERMAS

TIM 13 KOORD BP/BK

BALT BANG UPJ DEWAN

GURU WALI KELAS

SELURUH SISWA KEPALA SEKOLAH


(62)

34

Keterangan :

--- = garis kerjasama ___________________ = garis komando

Personalia dan Pembagian Tugas 1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah secara umum memepunyai tugas sebagai berikut :

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas semua kegiatan persekolahan. b. Bertanggung jawab atas penyelenggarakan sekolah terhadap dinas P dan

P kota Yogyakarta dan kepada yayasan BOPKRI Yogyakarta.

c. Sebagai supervisor semua kegiatan yaitu menyelenggarakan supervisi mengenai kegiatan BP, ketatausahaan, dan lain – lain.

d. Sebagai manajer dalam pengelolaan sekolah. 2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah bertugas memebantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas – tugasnya dan menggantikan kedudukan kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan atau sebab lain sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya, tetapi mendapat surat tugas dari kepala sekolah. Selain itu wakil kepala sekolah juga bertugas mengkoordinir staf di bawahnya. 3. Dewan Guru

Tugas guru sesuai dengan kedudukannya adalah sebagai berikut : a. Guru wali kelas

Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas, membantu guru dalam membimbing anak didik, mempersiapkan kenaikan kelas dan bertanggung jawab atas kelas yang ditunjuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(63)

35

b. Guru bidang studi

Guru bidang studi bertugas menyusun program semesteran, menyusun satuan pelajaran, mengatur evaluasi, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan evaluasi pada setiap semester dan tahunan. c. Guru piket

Guru piket bertugas antara lain mengisi daftar presensi guru, mengisi daftar dan kartu izin siswa masuk dalam kelas maupun ke luar kelas, bertanggung jawab jika ada kelas kosong dan lain –lain.

4. Tenaga Non – Edukatif

Tenaga non-edukatif di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

a. Tenaga Tata Usaha ( TU )

Tenaga TU dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : 1 ) Bagian Personalia

Bagian ini bertugas mengurus gaji guru dan karyawan sekolah, pengusulan kenaikan golongan, pangkat, pensiunan, mutasi, danlain – lain. Selain itu bagian personalia juga mempunyai tugas lain yaitu memberikan laporan kepala sekolah untuk dilaporkan kepada kanwil dan yayasan serta menerima instruksi – instruksi untuk membuat laporan – laporan yang ditugaskan oleh kanwil dan yayasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

36

2) Bagian Statistik

Bagian ini mempunyai tugas mencatat dan memberi laporan kanwil mengenai jumlah guru, pegawai, siswa, dan jumlah kelas setiap tiga bulan sekali.

3) Bagian Absensi

Bagian ini memepunyai tugas mencatat dan mengarsipkan data – datasiswa baru. Data siswa baru tersebut diperoleh dari STTB SLTP dan juga keterangan pribadi.

4) Bagian Agenda Surat – Surat

Bagian ini menerima SPP dan memberikan tanda bukti pembayaran. 5) Bagian Penggajian

Bagian ini bertugas membuat konsep gaji guru dan pegawai yang diajukan ke bendahara sekolah, serta mengambil di BPD ( Bank Pemerintah Daerah ). Bagi guru BOPKRI dengan menggunakan tabungan “ SUTERA “ sedangkan untuk DPK dari dinas P dan P menggunakan tabungan “ SIMPEDA “.

b. Tenaga Perpustakaan

Tenaga perpustakaan bertugas : 1) Menambah koleksi buku.

2) Menerima saran dan permintaan para pengunjung menginventaris buku baru, baik buku perpustakaan maupun buku teks.

3) Membubuhi cap perpustakaan. 4) Menjaga koleksi – koleksi buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(65)

37

5) Menjilid buku majalah dan koran.

6) Melakukan penagihan bagi peminjam buku yang tidak mengembalikan buku tepat waktu.

7) Membuat laporan kegiatan perpustakaan sekolah. c. Pesuruh

Tenaga pesuruh bertugas :

1) Membersihkan seluruh ruangan yang ada di sekolah. 2) Memelihara tanaman di sekolah.

3) Memperbaiki inventaris sekolah yang rusak ringan. 4) Mengatur surat –surat dinas.

5) Menyediakan minum untuk guru dan karyawan. 6) Melayani kegiatan praktikum.

d. Keamanan / Satpam Keamanan bertugas :

1) Membantu pengamanan dalam penyetoran atau pengambilan uang di bank.

2) Mengatur parkir.

3) Mengawasi siswa keluar atau masuk kelas dan lain – lain.

B. Sumber Daya Manusia SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

Kualitas dan kredibilitas suatu sekolah sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia ( guru dan non guru ) yang dimiliki sekolah. Kualitas SDM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

38

yang baik sangat menunjang bagi sekolah, yang dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi.

SMU BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki dua macam tenaga personalia, yaitu guru dan karyawan. Jumlah personalia di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut :

1. Tenaga Guru

a. Tenaga guru tetap DPK : 14 orang b. Guru tetap yayasan : 11 orang c. Guru tidak tetap : 32 orang 2. Karyawan

a. Karyawan tetap yayasan : 11 orang b. Karyawan tidak tetap : 15 orang c. Pesuruh tetap yayasan : 4 orang d. Pesuruh tidak tetap : 3 orang

e. Keamanan : 4 orang

C. Siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

1. Jumlah siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

Jumlah siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dapat dilihat di tabel bawah ini :

Tabel IV.10. Jumlah Siswa SMU BOPKRI 2

KELAS LAKI PEREMPUAN JUMLAH SISWA

Kelas I

I A 23 15 38

I B 23 16 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(67)

39

I C 25 14 39

I D 22 16 38

I E 27 12 39

I F 23 13 36

I G 21 16 37

I H 19 18 37

183 120 303

Kelas II

II A 23 18 41

II B 22 19 41

II C 20 22 42

II D 27 13 40

II E 28 9 37

II F 23 19 42

II G 27 14 41

II H 29 23 42

199 137 326

Kelas III

Bahasa 8 13 21

IPA 1 15 18 33

IPA 2 20 10 30

IPS 1 23 12 35

IPS 2 22 14 36

IPS 3 18 15 33

IPS 4 17 16 33

IPS 5 17 16 33

140 114 254

Total 522 361 883

2. Jumlah Kelas

Jumlah kelas yang ada di Smu BOPKRI 2 Yogyakarta adalah untuk kelas I berjumlah 8 kelas yaitu kelas IA, IB, IC, ID, IE, IF, IG, dan IH. Untuk kelas II berjumlah 8 kelas meliputi kelas IIA, IIB, IIC, IID, IIE, IIF, IIG dan IIH. Untuk kelas III berjumlah 8 kelas meliputi kelas III IPA1, III IPA2, III IPS1, III IPS2, III IPS3, III IPS4, III IPS5, III BAHASA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(68)

40

3. Asal siswa

Siswa di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta berasal dari seluruh nusantara, dari sabang sampai merauke.

4. Kondisi sosial ekonomi keluarga

Secara garis besar, kondisi sosial ekonomi keluarga siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta merata. Ada yang berasal dari keluarga yang memiliki sosial ekonomi menengah maupun sosial ekonomi atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(69)

41

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Analisis data meliputi deskripsi data, pengujian prasyarat analisis (normalitas dan linieritas) dan pengujian hipotesis. Pengujian normalitas dan hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPS (Seri Program Statistik) edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, sedangkan untuk uji linieritas digunakan bantuan komputer program SPSS.

A. Deskripsi Data

Deskripsi data dalam penelitian ini memaparkan tentang harga rata-rata (mean), median, modus dan standar deviasi dari masing-masing variabel dalam penelitian ini. Untuk penilaian deskripsi data ini menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.

1. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Dari data diperoleh skor terendah 49 dan skor tertinggi 72 dengan mean 62,42, median 62,9, modus 63,68 dan standar deviasi 254,14 (perhitungannya dapat dilihat dilampiran 3). Dari data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 8 dan panjang interval 3 seperti tertera di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(70)

42

Tabel V.11. Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa

No Interval kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 49-51 52-54 55- 57 58-60 61-63 64-66 67-69 70-72 2 7 10 12 24 25 10 10 2 7 10 12 24 25 10 10

Jumlah 100 100

Dalam memberikan interpretasi penilaian motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Tabel tersebut tampak di bawah ini :

Tabel V.12. Interpretasi Penilaian Motivasi Siswa Kelompok Skor Frekuensi Frekuensi

(%) Penilaian 69-80 60-68 54-59 48-53 <48 13 60 22 5 13 60 22 5 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Rendah

100 100

Berdasarkan kategori penilaian di atas dapat diketahui bahwa motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tinggi, karena frekuensi yang paling besar yaitu 60% ada pada penilaian tinggi.

2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Dari data diperoleh skor terendah 44 dan skor tertinggi 69 dengan mean 54,66, median 54,75, modus 55,16 dan standar deviasi 242,59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(71)

43

(perhitungannya dapat dilihat dilampiran 3). Dari data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 8 dan panjang interval 4 seperti tertera dibawah ini :

Tabel V.13. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi

(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 38-41 42-45 46-49 50-53 54-57 58-61 62-65 66-69 0 4 16 20 32 15 11 2 0 4 16 20 32 15 11 2

Jumlah 100 100

Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Tabel tersebut tampak di bawah ini :

Tabel V.14. Interpretasi Persepsi Siswa Kelompok Skor Frekuensi Frekuensi

(%) Penilaian 69-80 60-68 54-59 48-53 <48 1 20 39 27 13 1 20 39 27 13 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

100 100

Berdasarkan kategori penilaian di atas dapat diketahui persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta cukup, karena frekuensi yang paling besar yaitu 39% ada pada penilaian cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(72)

44

3. Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Dari data diperoleh skor terendah 22 dan skor tertinggi 35 dengan mean 28,02, median 27,67, modus 26,5 dan standar deviasi 118,64 (perhitungannya dapat dilihat dilampiran 3). Dari data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval 2 seperti tertera dibawah ini :

Tabel V.15. Distribusi Frekuensi Partisipasi Siswa

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi

(%) 1 2 3 4 5 6 7 22-23 24-25 26-27 28-29 30-31 32-33 34-35 1 23 24 23 15 8 6 1 23 24 23 15 8 6

Jumlah 100 100

Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Tabel tersebut tampak dibawah ini :

Tabel V.16. Interpretasi Penilaian Partisipasi Siswa Kelompok Skor Frekuensi Frekuensi (%) Penilaian 34-40 30-33 27-29 24-26 <24 6 23 35 35 1 6 23 35 35 1 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(73)

45

Berdasarkan kategori penilaian di atas dapat diketahui partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta cukup, karena frekuensi yang paling besar ada dua yaitu 35% pada penilaian cukup dan rendah maka penulis memakai frekuensi paling atas yaitu 35% pada penilaian cukup.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi

Product Moment dari Karl Pearson dan korelasi ganda. Agar kesimpulan

tidak menyimpang dari yang seharusnya maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data. Analisis ini dapat dilakukan apabila memenuhi syarat antara lain : skala data interval atau rasio, datanya berdistribusi normal, mempunyai hubungan linier antara masing-masing variabel bebas dengan terikat.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel apakah datanya berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis Chi Kuadrat ( X2 ) dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian normalitas yaitu jika analisis Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan derajat kebebasan = k-1 dengan taraf signifikansi 5% berarti distribusi data normal, demikian pula sebaliknya. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(74)

46

SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil analisis uji normalitas sebaran / distribusi data masing-masing variabel dapat dilihat sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X1 yaitu motivasi

siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diperoleh dengan harga

Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) sebesar 14,344 (lampiran 5) sedangkan nilai Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 sebesar 16,919 (lampiran 5). Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler (X1) berdistribusi normal, karena Chi Kuadrat

hitung ( X2 hitung ) lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel ( X2tabel ). b. Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X2 yaitu persepsi

siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diperoleh dengan harga

Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) sebesar 4,952 (lampiran 5) sedangkan nilai Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 sebesar 16,919 (lampiran 5). Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler (X2) berdistribusi normal, karena Chi Kuadrat

hitung ( X2 hitung ) lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ). c. Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel Y yaitu partisipasi

siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diperoleh harga Chi Kuadrat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(75)

47

hitung ( X2 hitung ) sebesar 16,389 (lampiran 5) sedangkan nilai

Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 sebesar 16,919 (lampiran 5). Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (Y) berdistribusi normal, karena Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel ( X2tabel ).

Dari data uji normalitas dapat dibuat tabel untuk seluruh variabel sebagai berikut :

Tabel V.17. Rangkuman Hasil Uji Normalitas

No Variabel db X2 hitung X2 tabel Kesimpulan 1

2 3

Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler 9 9 9 14,344 4,952 16,389 16.919 16,919 16,919 Normal Normal Normal

Dari hasil perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa data semua variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal. Hasil uji normalitas sebaran secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui data masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikat. Dalam pengujian linieritas ini dibantu dengan menggunakan komputer program SPSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(76)

48

Kriteria pengambilan keputusan yaitu tolak hipotesis model regresi linier. Jika F≥(1-α)(k-2,n-k). Untuk distribusi F yang digunakan diambil derajat kebebasan (dk) pembilang = k-2 dan derajat kebebasan (dk) penyebut = n-k.

Setelah dilakukan uji lineritas dari masing-masing variabel dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel V.18. Hasil Uji linieritas No Variabel Bebas Variabel terikat Dk Pembilang dk penyebut F Hitung F Tabel Kesimpulan 1 2 Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakur ikuler Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakur ikuler Partisipa si siswa dalam kegiatan ekstrakur ikuler Partisipa si siswa dalam kegiatan ekstrakur ikuler 21 20 77 78 1,171 1,293 1,706 1,720 Linier Linier

Dari tabel di atas diketahui bahwa F hitung antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(77)

49

C. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat 3 hipotesis. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan analisis korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut :

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2 1 2 1 1 1 Y Y n X X n Y X Y X n rxy

Setelah diketahui koefisien korelasi dari dua variabel (rxy), selanjutnya

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah koefisien korelasi (rxy)

signifikan atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

2 1 2 r n r t − − =

Langkah selanjutnya t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan t tabel untuk membuktikan apakah korelasi dari dua variabel signifikan atau tidak. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka korelasi antara dua variabel signifikan sehingga hipotesis diterima dan sebaliknya.

Sedangkan untuk variabel ketiga menggunakan analisis korelasi ganda seperti yang telah diuraikan pada metodologi penelitian. Hasil pengujian masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(78)

50

ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk mencari nilai korelasi antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler penulis menggunakan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r hitung dari variabel motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,384 (lampiran 7). Nilai rxy sebesar 0,384 artinya korelasi antara motivasi siswa

terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah positif dan rendah.Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang rendah antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Positif artinya jika motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler meningkat maka partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler juga meningkat, dan sebaliknya.

Setelah nilai r hitung diketahui selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk menguji nilai rxy tersebut signifikan atau tidak. Untuk pengujian

signifikansi ini digunakan uji t. Perhitungan harga t hitung adalah sebagai berikut :

2

1 2

r n r t

− − =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(79)

51 2 384 , 0 1 2 100 384 , 0 − − = 147456 , 0 1 98 384 , 0 − = 852544 , 0 801406056 , 3 = 923333092 , 0 801406056 , 3 = = 4,117047346 = 4,117 (pembulatan)

Kriteria pengambilan keputusan yaitu hipotesis akan diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel, demikian pula sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel dengan derajat kebebasan (db)= n-2.

Berdasarkan tabel distribusi t diperoleh t tabel untuk derajat kebebasan (db)= 98 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,6606. Apabila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,6606 maka diperoleh kesimpulan t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,384. Ini berarti bahwa kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan positif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(80)

52

signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diterima.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk mencari nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler penulis menggunakan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r hitung dari variabel persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,289 (lampiran 7). Nilai rxy sebesar 0,289 artinya korelasi antara persepsi siswa

terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah positif dan rendah. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang rendah antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Positif artinya jika persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler meningkat maka partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler juga meningkat, dan sebaliknya.

Setelah nilai r hitung diketahui selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk menguji nilai rxy tersebut signifikan atau tidak. Untuk pengujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(81)

53

signifikansi ini digunakan uji t. Perhitungan harga t hitung adalah sebagai berikut : 2 1 2 . r n r t − − = 2 289 , 0 1 2 100 289 , 0 − − = 083521 , 0 1 98 289 , 0 − = 916479 , 0 860954037 , 2 = 957329097 , 0 860954037 , 2 = = 2,988474962

= 2, 988 (pembulatan)

Kriteria pengambilan keputusan yaitu hipotesis akan diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel, demikian pula sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel dengan derajat kebebasan (db)= n-2.

Berdasarkan tabel distribusi t diperoleh t tabel untuk derajat kebebasan (db)= 98 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,6606. Apabila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,6606 maka t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(82)

54

sebesar 0,289. Ini berarti bahwa kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diterima.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan analisis korelasi ganda. Sebelum menghitung Ry(1,2) terlebih dahulu kita mencari persamaan regresi

di mana hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7

Pengujian hipotesis ketiga ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Dari hasil perhitungan diperoleh harga kostanta (a) sebesar 8,735, harga dari koefisien regresi variabel X1 sebesar 0,196 dan koefisien regresi variabel

X2 sebesar 0,129. Berdasarkan informasi tersebut selanjutnya dapat

disusun persamaan garis regresi : Y′=8,735+0,196X1 +0,129X2

Dari persamaan tersebut berarti partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler akan naik, bila motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler juga ditingkatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(83)

55

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih diperoleh nilai Ry(1,2) sebesar 0,453. Setelah nilai Ry(1,2) diketahui selanjutnya dilakukan

pengujian terhadap koefisien korelasi ganda tersebut apakah nilai Ry(1,2)

signifikan atau tidak. Untuk pengujian signifikansi ini digunakan uji F. Hasil perhitungan dapat dilihat di bawah ini :

(

1

)

/

(

1

)

/ 2 2 − − − = k n R k R F =

(

)

(

100 2 1

)

/ 453 , 0 1 2 / 453 , 0 2 2 − − −

(

1 0,205209

) (

/100 2 1

)

2 / 205209 , 0 − − − =

(

0,794791

) ( )

/ 97 1026045 ,

0

=

=12,52233265

= 12,522 (pembulatan)

Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi signifikan, yang berarti variabel bebas benar-benar berpengaruh terhadap variabel terikat, dan sebaliknya.

Menurut hasil perhitungan di atas ternyata nilai F hitung = 12,522 lebih besar dari F tabel = 3,090 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(84)

56

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Antara Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini tampak dari r hitung 0,384 lebih besar dar r tabel 0,135. Nilai r hitung sebesar 0,384 menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk dalam kategori rendah dan hubungannya positif/searah. Positif berarti jika motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan maka akan meningkatkan pula partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan sebaliknya. Kemudian hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung sebesar 4,117 lebih besar dari t tabel 1,6606, hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Signifikan menunjukkan bahwa kesimpulan berlaku pada populasi atau dapat digeneralisasikan pada populasi

Karena hubungan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler positif dan signifikan, maka tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat diprediksi dari tinggi rendahnya motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler. Disamping itu motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler mempunyai sumbangan efektif 13,49% terhadap partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Motivasi siswa terhadap kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(85)

57

ekstrakurikuler mempengaruhi partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Motivasi timbul karena kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk tujuan yang diharapkan. Siswa yang mempunyai dorongan kuat untuk memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan dan ketrampilan di luar akademik maka siswa akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler akan meningkat.

Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dapat dikategorikan tinggi. Agar partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler meningkat maka motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler juga harus ditingkatkan, misalnya pihak orang tua dan sekolah mendukung keinginan anak/siswa untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan dan ketrampilan melalui kegiatan ekstrakurikuler. 2. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan

Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini tampak dari r hitung sebesar 0,289 lebih besar dari r tabel 0,135. Nilai r hitung sebesar 0,289 menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk dalam kategori rendah dan hubungannya posituf/searah. Positif berarti jika persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(86)

58

maka akan meningkatkan pula partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan sebaliknya. Kemudian hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung sebesar 2,988 lebih besar dari t tabel 1,6606, ini berarti bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan. Signifikan menunjukkan bahwa kesimpulan berlaku pada populasi atau dapat digeneralisasikan pada populasi.

Karena hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler positif dan signifikan, maka tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat diprediksi dari tinggi rendahnya persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.Di samping itu persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler mempunyai sumbangan efektif 6,97% terhadap partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler mempengaruhi partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Pandangan atau persepsi siswa terhadap suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat dipengaruhi kondisi individu yang berbeda sehingga mengakibatkan perbedaan seseorang dalam mempersepsikan obyek yang sama. Persepsi siswa yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan berpandangan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tersebut akan bermanfaat bagi dirinya dan sesuai dengan apa yang diharapkannya dan siswa akan terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Bagi siswa yang berpandangan negatif, cenderung akan menganggap bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak ada manfaat sama sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(87)

59

Bagi siswa yang beranggapan negatif cenderung tidak akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dapat dikategorikan cukup. Dengan demikian perlu adanya perhatian dan pembinaan dari pihak sekolah untuk meningkatkan mutu kegiatan ekstrakurikuler, misalnya pihak sekolah mendatangkan alumni dari sekolah yang berprestasi dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler untuk melatih/membimbing sehingga siswa menjadi tertarik dan dapat meningkatkan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

3. Hubungan Antara Motivasi Siswa Dan Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini terbukti dengan nilai Ry(1,2) = 0,453. Nilai Ry(1,2) = 0,453 menunjukkan

bahwa motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler secara bersama-sama mempunyai hubungan positif dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan hubungan tersebut masuk kategori sedang. Positif berarti jika motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan maka akan meningkatkan pula partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kemudian hasil uji F menunjukkan bahwa F hitung sebesar 12,522 lebih besar dari F tabel 3,090, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi siwa dan persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI