Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung.

(1)

Nomor Daftar : 398/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh YUSYANTI NIM. 1000743

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 BANDUNG

Oleh : Yusyanti NIM. 1000743

Pembimbing

Drs. H. Faqih Samlawi, MA NIP.19600408 198803 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681020 199802 1 003


(3)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 BANDUNG

Oleh : Yusyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

© Yusyanti 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa izin penulis


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...x

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penilitian ... 8

BAB IILANDASAN TEORI ... 10

A. Teori yang Relavan ... 10

1. Lingkungan Keluarga ... 10

a. Pengertian Lingkungan Keluarga ... 10

b. Peran dan Fungsi Keluarga... 11

c. Unsur-Unsur Lingkungan Keluarga ... 13

d. Indikator Lingkungan Keluarga ... 16

e. Pengaruh Lingkungan Keluarga dengan Prestasi Belajar ... 16

2. Kebiasaan Belajar ... 17

a. Pengertian Kebiasaan Belajar ... 17

b. Pembentukan Kebiasaan Belajar ... 18

c. Unsur-Unsur Kebiasaan Belajar ... 18

d. Cara-Cara Mengembangkan Kebiasaan Belajar ... 23

e. Indikator Kebiasaan Belajar ... 25

f. Pengaruh Kebiasaan belajar dengan Prestasi Belajar ... 26

3. Belajar... 27

a. Pengertian Belajar ... 27

b. Teori Belajar ... 28

c. Tujuan Belajar ... 33

d. Prinsip-Prinsip Belajar ... 34

e. Ciri-Ciri Belajar ... 35

4. Prestasi Belajar ... 36

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 36

b. Indikator Prestasi Belajar ... 37

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 38

5. Pembelajaran Akuntansi di SMA ... 40

a. Pengertian Akuntansi ... 40

b. Proses Kegiatan Akuntansi ... 41

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi di SMA ... 42


(5)

f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Akuntansi di

SMA. ... 45

F. Hasil Penelitian Terdahulu ... 45

G. Kerangka Pemikiran ... 47

H. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 52

A. Desain Penelitian ... 52

B. Operasionalisasi Variabel ... 52

C. Populasi dan sampel... 54

D. Teknik Pengumpulan Data ... 56

E. Teknik Pengujian Instrumen ... 58

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 64

1. Uji Asumsi Klasik ... 64

a. Uji Normalitas ... 64

b. Uji Linieritas... 66

c. Uji Multikolineritas ... 67

d. Uji Heteroskedastisitas ... 68

2. Pengujian Hipotesis ... 69

a. Analisis Regresi Linier Multipel... 69

b. Uji F Statistik (Uji Keberartian Regresi) ... 70

c. Uji t (Uji Keberartian Koefisien Regresi) ... 71

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74

A. Gambaran Objek Penelitian... 74

1. Identitas Sekolah ... 74

2. Sejarah Berdirinya Sekolah... 74

3. Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 76

4. Visi, Misi Dan Strategi Sma Negeri 6 Bandung ... 76

B. Gambaran Responden ... 78

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79

1. Deskripsi Lingkungan Keluarga (�1) ... 80

a. Deskripsi Umum Lingkungan Keluarga ... 80

b. Deskripsi per Indikator Lingkungan Keluarga ... 81

2. Deskripsi Kebiasaan Belajar ( ) ... 86

a. Deskripsi Umum Kebiasaan Belajar ... 86

b. Deskripsi Per Indikator Kebiasaan Belajar... 87

3. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa (Y) ... 93

D. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian...95

1. Uji Asumsi Klasik ... 95

a. Uji Normalitas ... 95

b. Uji Linieritas... 96

c. Uji Multikolineritas ... 98

d. Uji Heteroskedastisitas ... 99

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 100


(6)

vii

b. Uji Keberartian Regresi (Uji F) ... 102

c. Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji t) ... 103

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 106

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 106

2. Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 108

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 115 LAMPIRAN


(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Rekapitulasi Rata-Rata Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Mata

Pelajaran Akuntansi Periode Semester Ganjil 2013/2014...2

Tabel 2.2 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian...46

Tabel 3.1 Operasional Variabel...53

Tabel 3.2 Anggota Sampel Penelitian...55

Tabel 3.3 Penilaian Skala Numerik...58

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas...60

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Keluarga (�1)...63

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kebiasaan Belajar (�2)...62

Tabel 4.1 Daftar Responden yang mengisi Angket Berdasarkan Nomor Absen Siswa ...78

Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...79

Tabel 4.3 Gambaran Umum Lingkungan Keluarga Siswa...80

Tabel 4.4 Memberi perhatian...81

Tabel 4.5 Tidak memanjakan anak...81

Tabel 4.6 Memberikan bimbingan belajar... 82

Tabel 4.7 Komunikasi yang baik... 82

Tabel 4.8 Keharmonisan...83

Tabel 4.9 Saling menghormati...83

Tabel 4.10 Suasana rumah yang tenang dan tentram...83

Tabel 4.11 Kebutuhan belajar terpenuhi... ...84

Tabel 4.12 Penyediaan fasilitas belajar...84

Tabel 4.13 Dorongan dan pengertian orang tua...85

Tabel 4.14 Membantu kesulitan anak...85

Tabel 4.15 Mengetahui perkembangan anak di sekolah...85

Tabel 4.16 Kebiasaan di dalam keluarga...86

Tabel 4.17 Gambaran Umum Kebiasaan Belajar Siswa...87

Tabel 4.18 Memiliki jadwal dan pelaksanannya...88

Tabel 4.19 Memiliki rencana belajar...88

Tabel 4.20 Belajar ketika ada ujian...89

Tabel 4.22 Membuat catatan...89

Tabel 4.23 Membuat rangkuman...90

Tabel 4.24 Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan...90

Tabel 4.25 Konsentrasi yang baik...91

Tabel 4.26 Suasana belajar...91

Tabel 4.27 Mengerjakan tugas di rumah...91

Tabel 4.28 Mengerjakan tugas di sekolah...92

Tabel 4.29 Mengerjakan tugas tepat waktu...92


(8)

ix

Tabel 4.31 Daftar Jumlah Siswa Yang Belum Dan Sudah Memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Ajaran 2013/2014...93

Tabel 4.32 Penilaian Prestasi Belajar Siswa...94

Tabel 4.33 Hasil Perhitungan Uji Linieritas �1 dan Y...97

Tabel 4.34 Hasil Perhitungan Uji Linieritas �2 dan Y...98

Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolineritas dengan metode TV dan VIF...99

Tabel 4.36 Hasil Perhitungan Regresi Linier Multipel...101

Tabel 4.37 Tabel Prediksi ...102

Tabel 4.38 Hasil Perhitungan Uji Keberartian Regresi...103

Tabel 4.39 Hasil Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Regresi...104


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran...50

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA N 6 Bandung...75

Gambar 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin...79

Gambar 4.3 Grafik Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 6 Bandung...95

Gambar 4.4 Grafik Q-Q Plot Prestasi Belajar...96


(10)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Pada Mata Pelajaran AkuntansiKelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandung

Oleh : Yusyanti NIM. 1000743

Skripsi ini dibimbing oleh : Drs. H. Faqih Samlawi, MA

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yaitu kurangnya siswa dalam memahami dan menguasai mata pelajaran Akuntansi yang didukung dengan masih rendahnya nilai rata-rata Ujian Akhir Semester (UAS) di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripif verifikatif, dengan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 6 Bandung yang berjumlah 135 siswa dengan sampel sebanyak 101 siswa yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier multipel dengan uji F dan uji t. Berdasarkan persamaan regresi, dapat diketahui bahwa lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, arah pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa adalah positif sebesar 45,6% dan kebiasaan belajar memiliki arah pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa sebesar 19,7%. Hasil penelitian uji F menunjukan bahwa lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar berpengaruh sebesar 19% terhadap prestasi belajar siswa dan sisanya sebesar 81% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan hasil dari uji t menunjukan bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan kebiasaan belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan demikian disarankan untuk mempertahankan prestasi belajar siswa dengan memperhatikan lingkungan keluarga yang baik dan menanamkan kebiasaan belajar yang baik dalam kegiatan belajar di rumah maupun di sekolah.


(11)

THE INFLUENCE OF FAMILY ENVIRONMENT AND STUDY HABITS ON STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT

On Accounting Subject In Class XI IPS in SMA 6 Bandung By:

Yusyanti NIM. 1000743

Skripsi ini dibimbing oleh : Drs. H. Faqih Samlawi, MA

ABSTRACT

This research is motivated by the phenomenon of the students’ lack of understanding and mastering Accounting subject that is supported by the data that showed the marks of the students of End Semester Examination (UAS) are below the minimum completeness criteria (KKM) that set by the school. The purpose of this study was to determine the effect of family environment and study habits on student’s achievement in Accounting subject of class XI IPS in SMA 6 Bandung. This type of research is descriptive research verification, with survey method. The population in this study was the students of class XI Social SMAN 6 Bandung, amounting to 135 students with sample of 101 students drawn by simple random sampling technique. Analysis of the data used is multiple linear regression analysis with F test and t test. Based on the regression equation, it can be seen that family environment and study habit have impact on student’s learning achievement, the direction of the influence of the family environment on students’ learning achievement are positive as high as 45,6% and the impact of study habit toward learning has a positive effect on student achievement as high as 19,7%. The result of the F test showed that the family environment and study habit gave influence as high as 19% on students’ learning achievement and the remaining 81% was influenced by other factors. While the results of the t test showed that not only family environment influential on student’s learning achievement but also study habit influential on student’s learning achievement. This, it is suggested to maintain students’ learning achievement by regarding good family environment and raising good study habit in learning activities both at home and at school.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Jadi, salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum seperti apa yang diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak akan ada artinya jika tanpa dukungan dari guru, orang tua, siswa, dan masyarakat. berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dengan proses belajar mengajar. Di mana dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menjalankan tugas dan peranannya.

Untuk suatu proses pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan, prestasi belajar merupakan salah satu yang menjadi ukuran untuk menunjukan keberhasilan. Keberhasilan suatu pendidikan dapat diukur melalui prestasi para siswa melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan dengan nilai diperoleh melalui tes Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan Ujian Nasional (UN). Prestasi belajar yang rendah harus segera diatasi agar menghasilkan prestasi belajar yang baik karena nantinya hal tersebut berdampak kurang baik kepada perkembangan sumber daya manusia. Maka dari itu, untuk mengetahui prestasi belajar siswa, setiap sekolah memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai acuan atau standar dalam melakukan penilaian atas prestasi belajar. Namun pada kenyatannya terkadang prestasi belajar tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.


(13)

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa rekapitulasi rata-rata nilai hasil Ujian Akhir Semester mata pelajaran akuntansi masih belum mencapai hasil yang maksimal (Ni Luh Made Ratnasari Ningsih, 2012; Ai Royani, 2010; Nita Putriana, 2013; Tri Amrina Bandari, 2010; dan Tanti Setiawati, 2007). Peneliti memilih SMA Negeri 6 Bandung untuk penelitian peneliti karena peneliti ingin mengtahui bagaimana prestasi di Sekolah negeri terutama di SMA Negeri 6 Bandung karena urutan Passing Grade di SMA Negeri 6 Bandung merupakan cluster kedua. Cluster kedua Sekolah Menengah Atas di wilayah Kota Bandung diantaranya yaitu SMAN 20 Bandung, SMAN 1 Bandung, SMAN 22 Bandung, SMAN 9 Bandung, SMAN 7 Bandung, SMA Negeri 6 Bandung, dan MAN 1 Bandung. Akan tetapi peneliti hanya memilih satu sekolah saja dikarenakan kesempatan dan waktu yang terbatas. Biasanya Sekolah negeri itu lebih homogen dibandingkan sekolah swasta yang lebih heterogen. Kemudian aksesnya terjangkau untuk SMA Negeri 6 Bandung ini. Adapun data nilai akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Daftar Rekapitulasi Rata-Rata Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Akuntansi

Periode Semester Ganjil 2013/2014 Kelas K K M Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata Jumlah Siswa Di bawah KKM Persentase Siswa Di bawah KKM Jumlah Siswa Di atas KKM Persentase Siswa Di atas KKM XI IPS 1

75

45 64,6 43 95,6% 2 4,4%

XI IPS 2 44 73,9 17 38,6% 27 61,4%

XI IPS 3 46 72,6 25 54,3% 21 45,7%

Jumlah 135 70,4 85 63,7% 50 36,3%

Sumber : Daftra Nilai Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung (diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1, maka dapat diperoleh informasi nilai mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandung menunjukkan nilai yang rendah karena masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 75. Pada setiap kelas terdapat banyak siswa yang belum mencapai KKM, seperti kelas XI IPS 1 sebanyak 95,6% atau 43 siswa


(14)

3

dari 45 siswa, ini berarti hampir seluruhnya dari satu kelas, siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Seperti halnya dengan kelas XI IPS 2 sebanyak 38,6% atau 17 siswa dari 44 siswa, maka hampir separuh siswa belum menacapai KKM. Kemudian di kelas XI IPS3 sebanyak 54,3% atau 25 siswa dari 46 siswa, ini berarti hampir separuhnya dari satu kelas siswa yang dibawah KKM. Dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, kemudian membandingkan dengan standar KKM yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian prestasi belajar siswa masih belum optimal.

Keadaan ini tentu saja tidak dapat dibiarkan terus menerus karena akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Siswa akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran akuntannsi karena materi dalam pelajaran akuntansi sifatnya berkelanjutan. Akan tetapi tidak hanya berdampak pada prestasi belajar saja, masalah ini dapat berdampak pada kompetensi, minat belajar terhadap mata pelajaran Akuntansi, dan akan berdampak terhadap hasil ujian nasional (UN) yang diperoleh siswa karena mata pelajaran akuntansi termasuk dalam mata pelajaran ekonomi dan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam ujian nasional (UN), pada akhirnya minat siswa menjadi kurang untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi khususnya jurusan Akuntansi. Maka dari itu, harus ada upaya nyata untuk memperbaiki keadaan tersebut. Baik dari peran orang tua, guru, pemerintah, dan siswa masalah ini harus di selesaikan dengan baik dan harus ada kerjasama di dalamnya.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa itu sendiri melalui hasil tes belajar. Setiap siswa, guru, sekolah, orangtua dan masyarakat pasti menginginkan prestasi yang baik terhadap siswanya. Akan tetapi, antara siswa dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi belajar yang mereka dapatkan dan setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang mampu mencapai prestasi yang baik atau tinggi, ada juga siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Di dalam pendidikan siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar.


(15)

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya yang dikemukakan oleh M. surya (2003:45) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari :

1. Faktor internal, mencakup:

a. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan mapun yang diperoleh melalui penglihatan, pendengaran, dan struktur tubuh.

b. Faktor psikologis, yang terdiri dari:

 Faktor intelektual, yang terdiri atas faktor potensial yaitu intelegensi, bakat serta kecakapan nyata seperti prestasi belajar.

 Faktor non intelektual, terdiri atas komponen-komponen kepribadian tertentu seperti sikap, minat, motivasi, kebiasaan belajar, konsep diri. penyesuaian diri dan sebagainya.

2. Faktor eksternal, mencakup:

a. Faktor sosial terdiri dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan faktor kelompok.

b.Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan sebagainya.

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim belajar.

d.Faktor spritual dang lingkungan agama.

Peneliti mengambil faktor lingkungan keluarga untuk variabel independen dikarenakan Selain lingkungan sekolah dan guru, peran orang tua amat berpengaruh bagi anak-anak untuk berhasil dalam pendidikannya. Apalagi dengan terus berubahnya sistem pendidikan di Indonesia, dimana saat ini kurikulum 2013 sudah mulai berlaku. Orang tua diharapkan menjadi mitra dengan peranan penting bagi proses pendidikan anak serta keterlibatan mereka dalam memberikan pengalaman belajar tidak hanya di sekolah. Kemudian perlu adanya komunikasi yang kondusif antara orangtua dengan anak dan antara orang tua dengan guru, memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan diri di luar akademis formal, dan harus adanya pujian dan penguatan oleh orang tua kepada anak. Orang tua juga harus berperan ekstra sebagai mitra dalam membantu anak mengerjakan tugas dengan tidak menilai tugas tersebut dari baik buruk, tetapi lebih mengenal pemikiran sang anak dengan memberikan anak alasan perihal jawabannya. Apalagi di dalam pelajaran akuntansi siswa harus banyak berlatih agar siswa paham dengan apa yang telah dipelajari di sekolah.


(16)

5

Lingkungan keluarga merupakan faktor eksternal yang ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam lingkungan keluarga, siswa menjadi anggota keluarga, dimana siswa akan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya seperti orang tua, karena orangtualah yang membiayai pendidikan, menyediakan fasilitas untuk belajar, serta memberikan dukungan dan perhatiaan baik secara fisik maupun psikologis. Menurut M. Dalyono (2009; 59), “Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.”

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Megan A. Yih Chyn Kek et al (2007) dalam International Education Journal dimana hasil yang didapat adalah “Keterlibatan orang tua secara terus menerus akan memberikan dampak dan pengaruh terhadap proses pembelajaran siswa, dan terkait pada hasil/nilai siswa, ditingkat universitas, dan pendekatan yang rendah pada pembelajaran berhubungan dengan proses dan hasil kualitas yang rendah dan pendekatan yang mendalam pada pembelajaran berhubungan dengan proses dan hasil kulitas yang tinggi.” Kemudian hasil penelitian yang telah di lakukan oleh Sandhya Mishra (2012) dalam Jurnal Internasional dimana hasil yang didapat “Lingkungan keluarga memilki hubungan yang signifikan dan positif terhadap prestasi belajar siswa dan memilki hubungan yang relatif tinggi dibandingkan kinerja sekolah”.

Kemudian untuk variabel independen yang kedua peneliti mengambil faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kebiasaan belajar karena tanpa kebiasaan belajar yang baik prestasi belajar yang diperoleh pun kurang memuaskan. Salah satu contoh yang dapat diambil adalah seringkali siswa hanya belajar pada saat akan ada ulangan dan ujian saja, sehingga kadang-kadang hasilnya jauh dari yang diharapkan. Untuk itu agar memperoleh prestasi yang lebih baik diperlukan kebiasaan belajar yang baik dan teratur. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan hasil dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Djaali (2008; 128), “Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar


(17)

secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis”.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 246), dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik.“Kebiasaan belajar tersebut antara lain berupa belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk gengsi, datang terlambat bergaya pemimpin, bergaya jantan seperti merokok sok menggurui teman lain, dan bergaya minta “belas kasihan” tanpa belajar.”

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Roida E.F.S (2013) dalam Jurnal Formatif dimana Kebiasaan belajar yang tertanam pada diri siswa dapat terlihat pada aktivitas belajar siswa dan dapat dilakukan secara kontinyu sepanjang waktu yang diinginkan. Kebiasaan belajar mempengaruhi prestasi belajar, karena prestasi belajar yang diperoleh siswa banyak faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah kebiasaan belajar siswa. Sesuai pendapat Ahmadi prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Dengan demikian, kurangnya dukungan dari keluarga dan kebiasaan belajar siswa menyebabkan prestasi belajar siswa kurang optimal dan lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar berpengaruh positf terhadap prestasi belajar.

Dan menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Marie Jean N. M (2013) dalam International Journal of Applied Research and Studies menunjukkan bahwa “Siswa yang memilki kebiasaan belajar yang baik maka akan memperoleh keberhasilan dalam prestasi belajarnya. Dengan demikian untuk meningkatkan kulitas pendidikan maka kebiasaan belajar pun harus meningkat. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan program-program pembangunan yang akan membantu siswa membangun kebiasaan belajar yang efektif dan efisien terhadap pembelajaran”. Oleh karena itu faktor lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar siswa menjadi hal penting dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal.


(18)

7

Apalagi materi di dalam mata pelajaran akuntansi itu sifatnya berkelanjutan, maka perlu adanya pengawasan orangtua terhadap anak, dan orangtua perlu mengetahui kebiasaan belajar anak di dalam belajar.

Dengan demikian, kurangnya dukungan dari keluarga dan kebiasaan belajar siswa menyebabkan prestasi belajar siswa kurang optimal dan lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar berpengaruh positf terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu faktor lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar siswa menjadi hal penting dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Berdasarkan fenomena dan data-data di atas, maka untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa di sekolah negeri maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 6

Bandung.”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa. 2. Bagaimana gambaran kebiasaan belajar siswa.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. 4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran akuntansi.

5. Bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

6. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.


(19)

C. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi berdasarkan ruang lingkup permasalahannya.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan gambaran lingkungan keluarga siswa. 2. Untuk mendeskripsikan gambaran kebiasaan belajar siswa.

3. Untuk mendeskripsikan gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

4. Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

5. Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

6. Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

D. Manfaat Penilitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan peniliti mengenai masalah yang diteliti.

b. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekan teori yang diterima dibangku kuliah.

c. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memeberikan sumbangan pemikiran mengenai tentang teori belajar, lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(20)

9

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik. Dan untuk meningkatkan kinerja pembelajaran yang ditunjukan oleh keberhasilan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran akunatansi.

b. Bagi Guru

Sebagai masukan agar dapat menjalin hubungan yang baik antara guru dengan keluarga siswa. Dan dapat mengetahui kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Bagi Orang tua

Sebagai masukan agar dapat menjalin hubungan yang baik antara orang tua dan anak. Dan mengetahui pentingnya peranan orang tua terhadap pendidikan anak.

d. Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan motivasi siswa yang positif terhadap mata pelajaran akuntansi agar siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian ini, maka yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif. Menurut Zainal Arifin (2011:54) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan

berbagai variabel.” Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, secara berperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa mendatang. Jenis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar sekolah siswa di SMA Negeri 6 Bandung.

Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian survey.

Nasution (2009:25) mengemukakan bahwa “Suatu penelitian survey bertujuan

untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar dengan cara

mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu.”

B. Operasionalisasi Variabel

Opearasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel-variabel penelitian agar pengukuran menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan patokan untuk pengumpulan data.

Pada penelitian ini, variabel penelitiannya adalah:

a. Lingkungan keluarga (X1) sebagai variabel independen persepsi siswa tentang lingkungan keluarga adalah kondisi dalam keluarga yang dapat


(22)

53

mempengaruhi perilaku seseorang karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan individu.

b. Kebiasaan belajar (X2) sebagai variabel independen persepsi siswa tentang kebiasaan belajar adalah aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang, tetap, dan otomatis.

c. Prestasi belajar (Y) sebagai variabel dependen. Prestasi belajar siswa adalah kecakapan yang diperoleh siswa setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar dan dapat dengan kriteria penelitian tertentu variabel-variabel yang diteliti tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Lingkungan Keluarga

(X1)

1. Cara orang tua mendidik

 Memberi perhatian  Tidak memanjakan anak  Memberikan bimbingan

belajar

Interval

2. Relasi antar anggota

keluarga

 Komunikasi yang baik  Keharmonisan

 Saling menghormati 3. Suasana rumah

atau tempat tinggal

 Suasana rumah yang tenang dan tentram

4. Keadaan ekonomi keluarga

 Kebutuhan belajar terpenuhi (buku-buku dan alat tulis)  Penyediaan fasilitas belajar

(buku, kalkulator, laptop/komputer)

5. Pengertian orang tua

 Dorongan dan pengertian orang tua

 Membantu kesulitan anak disekolah

 Mengetahui perkembangan anak di sekolah

6. Latar belakang kebudayaan

 Kebiasaan di dalam keluarga Kebiasaan

Belajar (X2)

1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

 Memiliki jadwal belajar dan pelaksanaannya

 Memiliki rencana belajar  Belajar ketika akan ada ujian

Interval

2. Membaca dan membuat

 Membaca beberapa buku  Membuat catatan


(23)

catatan  Membuat rangkuman 3. Mengulangi

bahan pelajaran

 Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan

4. Konsentrasi  Konsentrasi yang baik  Suasana belajar 5. Mengerjakan

tugas

 Mengerjakan tugas di rumah  Mengerjakan tugas di

sekolah

 Mengerjakan tugas tepat waktu

 Mengerjakan tugas kelompok Prestasi

Belajar (Y)

Nilai Sumatif Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Semester 1 kelas XI IPS tahun ajaran 2013/2014

Interval

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Menurut Zainal Arifin (2011:215) “Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi.”

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajarai dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Pada penelitian ini populasinya adalah siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3 di SMA Negeri 6 Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 135 siswa.

2. Sampel

Menurut Zainal Arifin (2011:215) yang dimaksud dengan “Sampel adalah

sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population).”

Ukuran sampel dari populasi penelitian ditentukan dengan rumus Taro Yamane sebagai berikut :


(24)

55

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

= Presisi yang ditetapkan (5%)

Berdasarkan rumus tersebut maka sampel siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(Pembulatan)

Setelah jumlah sampel ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas secara proporsional sesuai dengan rumus berikut ini :

Keterangan :

= Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya

= Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.2

Anggota Sampel Penelitian

Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa

1 XI IPS 1 45 45/135 x 101 = 34

2 XIIPS 2 44 44/135 x 101 = 33

3 XI IPS 3 46 46/135 x 101 = 34


(25)

Dari tabel di atas dapat kita lihat dengan populasi sebanyak 135 siswa yang akan diambil sampel sebanyak 101 siswa dengan cara random.

Dalam penelitian ini teknik yang akan digunakan adalah teknik simple random sampling yang merupakan salah satu teknik yang termasuk ke dalam probably sampling. Menurut Cholid dan Abu Ahmadi (2009: 111)

mengemukakan bahwa “Teknik random sampling adalah teknik pengambilan

sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota

sampel”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara undian.

Cara undian yang digunakan dengan menuliskan (nomor atau nama) seluruh anggota populasi yang terdapat dalam daftar kerangka sampling dalam secarik kertas. Nomor atau nama tersebut kemudian digulung dan dimasukkan dalam kotak. Setelah dikocok, kemudian kertas yang telah berisi nomor urut atau nama diambil sesuai dengan jumlah sampel yang direncanakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Riduwan (2010: 97) mengemukakan bahwa “Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Studi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Studi dokumentasi merupakan studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan-catatan laporan yang dimiliki instansi terkait, dalam hal ini SMA Negeri 6 Bandung mengenai prestasi belajar.


(26)

57

2. Angket

Menurut Riduwan (2010:99) bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai

dengan permintaan pengguna”. Adapun tujuan penyebaran angket menurut

Ridwuan ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda check (√). Untuk memperoleh data mengenai lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar berdasarkan presepsi siswa maka dibuat pertanyaan yang disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical scale). Menurut Uma Sekaran (2006:33)

“Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 1 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat

berkutub dua pada ujung keduanya.” Angket berisi pertanyaan di mana masing-masing pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1-5. Berikut ini adalah tabel angket dengan penilaian numerical scale.


(27)

Tabel 3.3

Penilaian Skala Numerik

No Pertanyaan/Pernyataan Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut: 1) Angket 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi

2) Angket 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi 3) Angket 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang 4) Angket 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah 5) Angket 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah

E. Teknik Pengujian Instrumen

Sebelum mengambil data penelitian maka instrumen angket diuji cobakan terlebih dahulu.Kemudian angket tersebut diuji untuk memenuhi dua kriteria, karena instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yakni sahih dan dapat dipercaya. Adapun langkah-langkah dalam uji coba instrumen angket ini adalah sebagai berikut :

1. Uji Realiabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. (Suharsimi Arikunto, 2010:86).

Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan rumus Alpha dengan rumus dan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item

Di mana :


(28)

59

= Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item = Kuadrat skor seluruh respon dari tiap item N = Jumlah responden

2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item

Di mana :

= Jumlah varians semua item

= Varians item ke-1,2,3...n 3) Menghitung varians total

Di mana:

= Varian totals

= Jumlah kuadrat skor total

= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

4) Memasukan nilai Alpha

Di mana:

= Nilai reliabilitas n = Jumlah item

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai dengan taraf signifikansiα = 0.05. Kriteria pengujian reliabilitas adalah :

 Jika berarti reliabel.


(29)

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal, digunakan program Microsoft Excel agar mempermudah dalam perhitungannya. perhitungan, reliabilitas instrumen dapat terlihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Keterangan

1 Lingkungan Keluarga 0,818 0,361 Reliabel 2 Kebiasaan Belajar 0,763 0,361 Reliabel

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha ( ) untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh nilai sebesar 0,818. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai . Pada Tabel r product

moment dengan α = 0,05 dan n=30 diperoleh sebesar 0,361. Karena

maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

Sedangkan perhitungan untuk variabel kebiasaan belajar, diperoleh nilai sebesar 0,763. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai . Pada Tabel r product moment dengan α = 0,05 dan n=30 diperoleh sebesar 0,361. Karena maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

2. Uji Validitas

Menurut Suharsimi (2010:64) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen”, selain itu Menurut Scarvia B. Anderson (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:64) menyatakan bahwa “Suatu tes

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur”. Dalam

penelitian ini rumus yang dipakai adalah rumus koefisien korelasi Product Moment dengan angka kasar yaitu:


(30)

61

Rumus :

Arikunto (2012:87)

Di mana :

= Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y yang dikorelasikan

X = Skor tiap butir soal untuk setiap responden uji coba Y = Skor total tiap responden uji coba

Kemudian hasil hitung dikonsultasikan dengan harga kritik r tabel t dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan harga hitung lebih besar dari r tabel maka butir instrumen dapat dikatakan valid.

Kriteria keputusan :

 Jika maka item tersebut berarti valid  Jika maka item tersebut berarti tidak valid

Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, digunakan program Microsoft Excel.

Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan uji coba angket kepada 30 responden secara acak. Jumlah pernyataan angket yang disebarkan sebanyak 56 pernyataan, yang terdiri dari 30 item pernyataan lingkungan keluarga dan 26 item pernyataan kebiasaan belajar.

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Microsoft Excel untuk variabel lingkungan keluarga ( ) dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut :


(31)

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas

Variabel Lingkungan Keluarga ( )

No. Item Lama

No. Item Baru

Nilai Korelasi Nilai

(n=30, α=5%)

Keterangan

1 1 0,525 0,361 Valid

2 2 0,665 0,361 Valid

3 0,034 0,361 Tidak Valid

4 3 0,408 0,361 Valid

5 4 0,657 0,361 Valid

6 5 0,587 0,361 Valid

7 6 0,616 0,361 Valid

8 0,208 0,361 Tidak Valid

9 7 0,599 0,361 Valid

10 -0,102 0,361 Tidak Valid

11 8 0,384 0,361 Valid

12 0,320 0,361 Tidak Valid

13 -0,169 0,361 Tidak Valid

14 9 0,433 0,361 Valid

15 10 0,593 0,361 Valid

16 11 0,473 0,361 Valid

17 12 0,406 0,361 Valid

18 13 0,454 0,361 Valid

19 14 0,568 0,361 Valid

20 15 0,515 0,361 Valid

21 16 0,502 0,361 Valid

22 0,175 0,361 Tidak Valid

23 17 0,583 0,361 Valid

24 -0,357 0,361 Tidak Valid

25 18 0,546 0,361 Valid

26 19 0,504 0,361 Valid

27 20 0,451 0,361 Valid

28 21 0,595 0,361 Valid

29 22 0,494 0,361 Valid

30 23 0,727 0,361 Valid

Sumber : data diolah

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa dari 30 item pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item pernyataan nomor 3, 8, 10, 12, 13, 22 dan 24. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dihilangkan sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 23 item pernyataan.


(32)

63

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Microsoft Excel untuk variabel kebiasaan belajar ( ) dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut :

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas

Variabel Kebiasaan Belajar ( )

No. Item Lama

No. Item Baru

Nilai Korelasi Nilai

(n=30, α=5%)

Keterangan

1 1 0,499 0,361 Valid

2 2 0,703 0,361 Valid

3 3 0,623 0,361 Valid

4 0,249 0,361 Tidak Valid

5 4 0,374 0,361 Valid

6 5 0,440 0,361 Valid

7 6 0,617 0,361 Valid

8 7 0,705 0,361 Valid

9 0,306 0,361 Tidak Valid

10 8 0,400 0,361 Valid

11 9 0,450 0,361 Valid

12 0,053 0,361 Tidak Valid

13 10 0,537 0,361 Valid

14 11 0,563 0,361 Valid

15 0,294 0,361 Tidak Valid

16 12 0,520 0,361 Valid

17 13 0,480 0,361 Valid

18 14 0,543 0,361 Valid

19 15 0,421 0,361 Valid

20 16 0,611 0,361 Valid

21 0,209 0,361 Tidak Valid

22 17 0,385 0,361 Valid

23 18 0,366 0,361 Valid

24 -0,284 0,361 Tidak Valid

25 19 0,560 0,361 Valid

26 -0,159 0,361 Tidak Valid

Sumber : data diolah

Berdasarkan perhitungan di atas dapat terlihat bahwa dari 26 item pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item pernyataan nomor 4, 9, 12, 15, 21, 24 dan 26. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dihilangkan sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 19 item pernyataan.


(33)

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik menurut Gujarati (2003:97) bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisienan regresinya efisien. Menurut Firdaus (2004:96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi beberapa asumsi, yaitu :

1) Datanya berdistribusi normal 2) Tidak ada autokorelasi

3) Tidak terjadi heteroskedastisitas 4) Tidak ada multikolinearitas

Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah pengujian normalitas, pengujian linieritas, pengujian multikolinearitas, dan pengujian heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.Adapun rumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

H0: Data tidak berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi normal

Perhitungan uji normalitas bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus chi-kuadrat ( yaitu :


(34)

65

Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Mencari rata-rata (mean)

b) Mencari simpangan baku (Standard Deviasi)

c) Membuat tabel penolong sebagai berikut : Batas

Kelas

Z untuk Batas Kelas

Luas tiap Kelas Interval

Frekuensi Teoritis ( )

Frekuensi Pengamatan ( ) d) Menghitung nilai z untuk batas kelas (z)

e) Menghitung nilai Frekuensi Teoritis

Bila hasil 2hitung ini dikonsultasikan dengan nilai tabel dengan chi kuadrat

dengan derajat kebebasan (dk)= k-3, taraf nyata 5 % maka diperoleh chi kuadrat tabel2tabel. Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan 2hitung

dengan 2tabel :

 Jika nilai2hitung ≥ nilai 2tabel, maka H0 ditolak dan H1diterima

 Jika nilai2hitung ≤nilai2tabel, maka H0 diterima dan H1ditolak.

Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21 dengan cara menganalisis grafik normal probability plots. Dan dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 21.

Menurut Imam Ghazali (2013:112), pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik normal. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal.

2. Jika data menyebar jauh disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola tidak berdistribusi normal.


(35)

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Menurut Langkah-langkah perhitungan uji linearitas regresi adalah sebagai berikut:

a) Menyusun tabel kelompok data variabel dan variabel Y

b) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai pasangannya.

c) Melakukan perhitungan dengan rumus menurut Sudjana (2003:17-19) sebagai berikut :

(1)Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

 

2 )

(

n Y JKrega

(2)Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus :

JKreg(b/a)= 

      

XY

 

Xn Y b.

(3)Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKsisa) dengan rumus :

JKsisa=

-JKreg(a)-JKreg(b/a) 2

Y

(4)Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( reg(a)) dengan rumus :

reg(a) = JKreg(a)

(5)Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( ) dengan rumus : = JKreg(b/a)

(6) Menghitung Kuadrat TengahSisa ( ) dengan rumus : =

2

-n JKsisa

(7)Mencari Jumlah Kuadrat Galat (JKG) dengan rumus :

JKG=

 

         k n Y Y 2 2


(36)

67

(8)Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus :

JKTC = JKsisa - JKE

(9)Mencari Kuadrat Tengah Tuna Cocok ( ) dengan rumus : =

2

-k JKTC

(10)Mencari Kuadrat Tengah Galat ( ) dengan rumus : =

k n JKG

-(11)Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

F

hitung

=

Setelah melakukan perhitugan seperti langkah di atas langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian, bila hasil ini dikonsultasikan dengan nilai tabel F dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k , taraf nyata 5 % maka diperoleh . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan

dengan :

 Jika berarti data tidak linier  Jika berarti data linier

Pengujian linieritas juga dapat dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21. Dan dalam penlitian ini pengujian linieritas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21.

c. Uji Multikolineritas

Menurut Husein Umar (2008: 80), “Uji multikolineritas berguna untuk

mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi

kuat antarvariabel independen”. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah

multikolinieritas yang harus di atasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.


(37)

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dalam suatu model regresi adalah salah satu cara yang digunakan menurut Imam Gozali (2007:91) adalah dilihat dari Tolerance Value (TV) dan lawannya Variance Inflation Factors (VIF) dengan menggunakan SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi.

Batas VIF adalah 10 dan TV adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai TV lebih kecil dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas.

Dalam pnelitian ini menggunakan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matriks korelasi antara variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan VIF mengunakan bantuan software SPSS versi 21.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Husein Umar (2008:82),“Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas. (Ghozali, 2013: 139)

I. Salah satu cara jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan program SPSS, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Menurut Ghozali (2013:139) dasar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu sebagai berikut:


(38)

69

I. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Menurut Husein Umar (2008: 104), “Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu hal dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya.” Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Langkah-langkah sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linier Multipel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independent sebagai variabel predictor yaitu Lingkungan Keluarga dan Kebiasaan dengan satu variabel dependent yaitu Prestasi Belajar. Maka dari itu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier multipel.

Menurut Sugiyono (2012:277) analisis regresi multiple akan dilakukan bila jumlah variable independennya minimal dua. Sedangkan menurut Sudjana (2003:69) regresi linier mutipel adalah hubungan antara sebuah peubah tak bebas dengan dua buah atau lebih peubah bebas dalam bentuk regresi. Persamaan dari regresi linier multiple tersebut adalah sebagai berikut :


(39)

Keterangan:

= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) Xi = Variabel independen

= Nilai variabel jika X bernilai nol

= Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Di mana :

(Sudjana, 2003 :76)

Analisis regresi linier multipel juga dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Memasukan data yang telah diolah sebelumnya pada SPPS, Klik menu Anlayze > Regression > Linear

2) Memasukkan variabel Prestasi Belajar (PB), pada kotak Dependent. Memasukkan Lingkungan Keluarga (DB) dan Kebiasaan Belajar (KB) Variabel Independent (s).

3) Pada kotak method pilih Enter

4) Klik OK untuk melakukan analisa regresi multipel

(Ghozali, 2013:101) b. Uji F Statistik (Uji Keberartian Regresi)

Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih dahulu perlu diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinearan dan keberartiannya. Untuk itu dilakukan pengujian F Statistik dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(40)

71

Menurut Sudjana (2003:91), langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji keberartian regresi adalah sebagai berikut:

a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg) dengan rumus

b) Mencari jumlah kuadrat sisa (JKsisa) dengan rumus:

Selanjutnya yaitu menentukan dk pembilang k dan dk penyebut (n-k-1). Uji F statistik ini digunakan untuk mengetahui keberartian regresi dengan membandingkan dengan dengan taraf nyata α = 0,05 maka dapat disimpulkan dengan kriteria sebagai berikut :

 Jika nilai > nilai , maka H0 ditolak dan H1 diterima.

 Jika nilai ≤ nilai , maka H0 diterima dan H1 ditolak.

c. Uji t (Uji Keberartian Koefisien Regresi)

Selain uji F perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui keberartian koefisien regresi. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 21. Adapun hipotesisnya sebagai berikut :


(41)

Untuk Variabel Independen 1 (Lingkungan Keluarga)

H0: = 0, lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa

H1 : ≠ 0, lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa

Untuk Variabel Independen 2 (Kebiasaan Belajar)

H0: = 0, kebiasaan belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa

H1 : ≠ 0, kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

Rumus yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi adalah sebagai berikut :

Keterangan :

= galat baku koefisien regresi = nilai variabel bebas

Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan pehitungan-perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( ) , dengan rumus:

(Sudjana, 2003 :110) 2. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Antara dan ( r ), dengan rumus : (Sudjana, 2003 : 47) 3. Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah ( ), dengan rumus :


(42)

73

4. Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi ( ), dengan rumus : ( Sudjana, 2003 :110) Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya yaitu membandingkan nilai

dengan nilai tabel student t dengan dk = (n-k-1) taraf nyata 5% maka yang akan diperoleh nilai . Kriteria sebagai berikut:

 Jika nilai < maka ditolak atau menerima , artinya variabel itu signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara variabel tidak terikat dengan variabel bebas.

Jika nilai > maka diterima atau menolak , artinya variabel itu tidak signifikan dan menunjukkan tidak adanya pengaruh secara parsial antara variabel tidak terikat dengan variabel bebas.


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar lingkungan keluarga siswa berada dalam kondisi cukup baik. Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa kelas XI IPS

pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung sudah memiliki kebiasaan belajar yang cukup baik terutama pada mata pelajaran Akuntansi.

3. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung berada pada kategori sedang.

4. Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi.

5. Kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi.

6. Lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :


(44)

112

1. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan prestasi belajar, diantaranya dengan mengetahui lingkungan keluarga siswa dan menanamkan kebiasaan belajar yang baik dalam setiap kegiatan belajar baik di rumah maupun di sekolah. Kemudian pihak sekolah juga harus mengingatkan guru akan kepentingan prestasi belajar siswa, memberikan pelatihan tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam kegiatan belajar mengajar, dan memfasilitasi guru dalam kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah.

2. Bagi Guru

Guru sebagai seseorang yang memegang peranan penting dalam proses belajar diharapkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa di dalam lingkungan keluarga yaitu dengan cara adanya komunikasi yang baik dengan orang tua siswa dalam masalah pendidikan siswa atau prestasi siswa di kelas agar perkembangan siswa di kelas dapat terpantau oleh orang tua siswa. Untuk membentuk kebiasaan yang baik, guru dapat mendorong siswa untuk membuat rencana belajar di rumah, mengarahkan siswa untuk mengulang kembali materi yang telah diajarkan, mendorong siswa agar membuat rangkuman pelajaran akuntansi yang telah diajarkan di kelas, mengarahkan siswa untuk membaca beberapa buku referensi atau sumber bacaan lain selain buku akuntansi yang diwajibkan atau membacanya dari internet, mengarahkan siswa untuk tidak menumpuk tugas di sekolah dengan cara mengerjakan tugas Akuntansi tepat waktu, mempunyai catatan khusus untuk latihan Akuntansi agar catatan terlihat rapi, membuat jadwal belajar dan melaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, jangan belajar ketika ada ujian saja, mengarahkan agar siswa dapat berkonsentrasi ketika proses pembelajaran di kelas, dan mengerjakan tugas rumah dengan baik.

3. Orang tua

Orang tua sebagai seseorang yang memegang peranan penting dalam proses belajar diharapkan untuk membantu anaknya dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pendidikannya yaitu dengan cara mengetahui perkembangan


(45)

anak di sekolah dengan cara berkomunikasi dengan wali kelas siswa atau dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan, memberikan bimbingan belajar pada mata pelajaran akuntansi dengan cara mengontrol jam belajar siswa di rumah, menciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram agar anak dapat belajar akuntansi di rumah dengan nyaman, menciptakan kebiasaan di dalam keluarga dengan baik, menyediakan fasilitas belajar anak dengan menyediakan kalkulator, laptop/komputer untuk kepentingan pembelajaran akuntansi, membantu siswa dalam kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar sehingga belajar Akuntansi menjadi lebih teratur, tidak memanjakan anak, memberi perhatian kepada anak, dorongan dan pengertian orang tua, saling menghormati antar anggota keluarga, menjaga komunikasi dengan baik, dan kebutuhan belajar anak terpenuhi dengan membelikan buku dan alat tulis untuk belajar.

4. Bagi Siswa

Siswa dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar dengan jalan membiasakan belajar yang dapat mempermudah dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Dengan cara memiliki rencana belajar, mengulangi bahan dan membuat rangkuman pelajaran akuntansi yang telah dipelajari di sekolah, membaca beberapa buku referensi atau sumber bacaan dari internet mengenai pelajaran akunatnsi, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah maupun di rumah dan mengerjakannya dengan tepat waktu, membuat catatan kecil untuk dibawa dan dipelajari di manapun, memiliki jadwal dan pelaksanaannya, jangan belajar ketika ada ujian saja, berkonsentrasi ketika proses pembelajaran di kelas, mengerjakan tugas kelompok, menciptakan suasana belajar yang tenang, dan melakukan belajar kelompok jika ada materi yang tidak dimengerti dengan teman.

5. Bagi Peneliti

Peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, sebaiknya lebih mempertimbangkan faktor-faktor lainnya selain faktor lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar sehingga diharapkan menghasilkan pengaruh yang


(46)

114

lebih besar terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu menambah jumlah sekolah yang diteliti sebagai objek penelitian agar lebih terlihat pengaruh dari setiap variabel yang diteliti dan juga agar lebih luas ruang lingkupnya.


(47)

115 Sumber Buku :

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Pt. Rineka Cipta

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. (2003). Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, S. B. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Elfiky, Ibrahim. (2008). Terapi Berfikir Positif. Jakarta: Penerbit Zaman

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara

Ghozali, I. (2013). AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati. (2003). Basic Econometric. Singapore: McGraw Hill Hadis, A. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta Handoko, Y. (2004). Akuntansi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo.

Harahap, S. S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hasbullah. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Ihsan, Fuad. (2010). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta


(48)

116

Joni, R. (1992). Strategi Belajar Mengajar Suatu Tujuan Pengantar. Jakarta: Depdikbud Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: CV. Regina

Muawanah, U. et. al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang

Narbuko, C., dan Achmadi, A., (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Nasution. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara

Nazir, M. (2005). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

POPS. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi. Pustaka Amani

Purwanto, Ngalim. (2011). Pendidikan Psikologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Riduwan dan Kuncoro, E.A., (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soemantri .(2005). Memahami Akuntansi Seri B. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sudjana, N. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

Suhayati, E dan Anggadini, S. D. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu Sukmadinata, Nana S. (2011). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Surya, M. (2003). Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Suryabrata, S. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Syah, M. (2010). Psikologi Belajar dengan Pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada


(49)

Umar, H. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Uno, H.B., (2010). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Yusuf, S. (2008). Disiplin Diri dalam Belajar Dihubungkan dengan Penanaman Disiplin yang Dilahirkan Orangtua dan Guru. PPS IKIP Bandung

Sumber Skripsi:

Ai Royani. (2010). Pengaruh Faktor Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar Survey Verifikatif pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pasundan Majalaya. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Anggi Yuanita. (2014). Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI SMA Negeri 2 Subang. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Ni Luh Made R. N. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Presatsi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Puragabaya Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Nita Putriana.(2013). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Pasundan Bandung.Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Try Amrina Bandari. (2010). Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Sekolah terhadap Presatsi Belajar Siswa Pada XI IPS di SMA Angkasa. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Jurnal :

Megan A. Yih Chyn Kek et al. (2007). Family, learning environments, learning university. Dalam International Education Journal [Online]. Vol. 8 issue 2. Tersedia : http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v8n2/Kek/paper.pdf [10 Juni 2012]

Roida E.F.S. (2013). Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi

Belajar. Dalam Jurnal Formatif [Online]. ISSN: 2088-351X. Tersedia

:http://www.unindra.ac.id/Roida-3.pdf [24 Maret 2014]

Sandhya Mishra. (2012). Impact Of Family Environment On Academic Achievement Of Secondary School Students In Science. Dalam IJRESS [Online]. Volume 2, Issue 5. Tersedia : http://www.euroasiapub.org/IJRESS/May2012/6.pdf [ 26 Agustus 2014]

Marie Jean N. M. (2013). Study Habits and Attitudes: The Road to Academic Success. Dalam International Journal of Applied Research and Studies [Online]. Volume 2, Issue 4. Tersedia : http://ijars.in/iJARS%20309.pdf [ 26 Agustus 2014]


(1)

112

Yusyanti, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan prestasi belajar, diantaranya dengan mengetahui lingkungan keluarga siswa dan menanamkan kebiasaan belajar yang baik dalam setiap kegiatan belajar baik di rumah maupun di sekolah. Kemudian pihak sekolah juga harus mengingatkan guru akan kepentingan prestasi belajar siswa, memberikan pelatihan tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam kegiatan belajar mengajar, dan memfasilitasi guru dalam kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah.

2. Bagi Guru

Guru sebagai seseorang yang memegang peranan penting dalam proses belajar diharapkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa di dalam lingkungan keluarga yaitu dengan cara adanya komunikasi yang baik dengan orang tua siswa dalam masalah pendidikan siswa atau prestasi siswa di kelas agar perkembangan siswa di kelas dapat terpantau oleh orang tua siswa. Untuk membentuk kebiasaan yang baik, guru dapat mendorong siswa untuk membuat rencana belajar di rumah, mengarahkan siswa untuk mengulang kembali materi yang telah diajarkan, mendorong siswa agar membuat rangkuman pelajaran akuntansi yang telah diajarkan di kelas, mengarahkan siswa untuk membaca beberapa buku referensi atau sumber bacaan lain selain buku akuntansi yang diwajibkan atau membacanya dari internet, mengarahkan siswa untuk tidak menumpuk tugas di sekolah dengan cara mengerjakan tugas Akuntansi tepat waktu, mempunyai catatan khusus untuk latihan Akuntansi agar catatan terlihat rapi, membuat jadwal belajar dan melaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, jangan belajar ketika ada ujian saja, mengarahkan agar siswa dapat berkonsentrasi ketika proses pembelajaran di kelas, dan mengerjakan tugas rumah dengan baik.

3. Orang tua

Orang tua sebagai seseorang yang memegang peranan penting dalam proses belajar diharapkan untuk membantu anaknya dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pendidikannya yaitu dengan cara mengetahui perkembangan


(2)

113

Yusyanti, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak di sekolah dengan cara berkomunikasi dengan wali kelas siswa atau dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan, memberikan bimbingan belajar pada mata pelajaran akuntansi dengan cara mengontrol jam belajar siswa di rumah, menciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram agar anak dapat belajar akuntansi di rumah dengan nyaman, menciptakan kebiasaan di dalam keluarga dengan baik, menyediakan fasilitas belajar anak dengan menyediakan kalkulator, laptop/komputer untuk kepentingan pembelajaran akuntansi, membantu siswa dalam kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar sehingga belajar Akuntansi menjadi lebih teratur, tidak memanjakan anak, memberi perhatian kepada anak, dorongan dan pengertian orang tua, saling menghormati antar anggota keluarga, menjaga komunikasi dengan baik, dan kebutuhan belajar anak terpenuhi dengan membelikan buku dan alat tulis untuk belajar.

4. Bagi Siswa

Siswa dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar dengan jalan membiasakan belajar yang dapat mempermudah dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Dengan cara memiliki rencana belajar, mengulangi bahan dan membuat rangkuman pelajaran akuntansi yang telah dipelajari di sekolah, membaca beberapa buku referensi atau sumber bacaan dari internet mengenai pelajaran akunatnsi, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah maupun di rumah dan mengerjakannya dengan tepat waktu, membuat catatan kecil untuk dibawa dan dipelajari di manapun, memiliki jadwal dan pelaksanaannya, jangan belajar ketika ada ujian saja, berkonsentrasi ketika proses pembelajaran di kelas, mengerjakan tugas kelompok, menciptakan suasana belajar yang tenang, dan melakukan belajar kelompok jika ada materi yang tidak dimengerti dengan teman.

5. Bagi Peneliti

Peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, sebaiknya lebih mempertimbangkan faktor-faktor lainnya selain faktor lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar sehingga diharapkan menghasilkan pengaruh yang


(3)

114

Yusyanti, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih besar terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu menambah jumlah sekolah yang diteliti sebagai objek penelitian agar lebih terlihat pengaruh dari setiap variabel yang diteliti dan juga agar lebih luas ruang lingkupnya.


(4)

115

Yusyanti, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Pt. Rineka Cipta

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. (2003). Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, S. B. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Elfiky, Ibrahim. (2008). Terapi Berfikir Positif. Jakarta: Penerbit Zaman

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara

Ghozali, I. (2013). AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati. (2003). Basic Econometric. Singapore: McGraw Hill Hadis, A. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta Handoko, Y. (2004). Akuntansi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo.

Harahap, S. S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hasbullah. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Ihsan, Fuad. (2010). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta


(5)

116

Yusyanti, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Joni, R. (1992). Strategi Belajar Mengajar Suatu Tujuan Pengantar. Jakarta: Depdikbud Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: CV. Regina

Muawanah, U. et. al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang

Narbuko, C., dan Achmadi, A., (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Nasution. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara

Nazir, M. (2005). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

POPS. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi. Pustaka Amani

Purwanto, Ngalim. (2011). Pendidikan Psikologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Riduwan dan Kuncoro, E.A., (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soemantri .(2005). Memahami Akuntansi Seri B. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sudjana, N. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

Suhayati, E dan Anggadini, S. D. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu Sukmadinata, Nana S. (2011). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Surya, M. (2003). Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Suryabrata, S. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Syah, M. (2010). Psikologi Belajar dengan Pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada


(6)

117

Yusyanti, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umar, H. (2008). Desain Peneitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Rajawali Pers Umar, H. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Uno, H.B., (2010). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Yusuf, S. (2008). Disiplin Diri dalam Belajar Dihubungkan dengan Penanaman Disiplin

yang Dilahirkan Orangtua dan Guru. PPS IKIP Bandung

Sumber Skripsi:

Ai Royani. (2010). Pengaruh Faktor Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar Survey

Verifikatif pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pasundan Majalaya. Skripsi. Bandung: Program

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Anggi Yuanita. (2014). Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI SMA Negeri 2 Subang. Skripsi.

Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Ni Luh Made R. N. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap

Presatsi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Puragabaya Bandung. Skripsi.

Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Nita Putriana.(2013). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Pasundan Bandung.Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Try Amrina Bandari. (2010). Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Keluarga, dan

Lingkungan Sekolah terhadap Presatsi Belajar Siswa Pada XI IPS di SMA Angkasa. Skripsi.

Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Sumber Jurnal :

Megan A. Yih Chyn Kek et al. (2007). Family, learning environments, learning university. Dalam International Education Journal [Online]. Vol. 8 issue 2. Tersedia :

http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v8n2/Kek/paper.pdf [10 Juni 2012]

Roida E.F.S. (2013). Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi

Belajar. Dalam Jurnal Formatif [Online]. ISSN: 2088-351X. Tersedia

:http://www.unindra.ac.id/Roida-3.pdf [24 Maret 2014]

Sandhya Mishra. (2012). Impact Of Family Environment On Academic Achievement Of

Secondary School Students In Science. Dalam IJRESS [Online]. Volume 2, Issue 5. Tersedia

: http://www.euroasiapub.org/IJRESS/May2012/6.pdf [ 26 Agustus 2014]

Marie Jean N. M. (2013). Study Habits and Attitudes: The Road to Academic Success. Dalam International Journal of Applied Research and Studies [Online]. Volume 2, Issue 4. Tersedia :


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG.

0 3 41

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 2 39

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 14 BANDUNG.

0 3 58

PENGARUH MINAT, MOTIVASI, DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 5 59

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Pada Siswa Kelas Xi IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 52

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajarsiswa Pada Mata Pelajaran Akuntansikelas Xi Ips Di Sma Negeri 13 Bandung.

0 38 55

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

5 15 59

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Survei Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 14 Bandung.

0 0 49

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

0 0 44

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung - repository UPI S PEA 1000743 Title

0 0 3