PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI :PTK Di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA KONSEP ENERGI
(PTK Di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SITI LATHIFAH 0909116
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG 2013
(2)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI
(PTK Di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang)
Oleh Siti Lathifah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Siti Lathifah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI ABSTRAK
Siti Lathifah (2013) Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi (PTK di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang).
Penelitian ini berawal dari permasalahan mengenai proses pembelajaran siswa di kelas, yaitu: siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa malas berpikir secara mandiri dan malas bekerjasama dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah. Ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar dan aktivitas belajar siswa di kelas, sehingga diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA khususnya pada konsep energi. Secara spesifik rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi?. 2) Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi?. Sedangkan tujuan penelitian yang ingin dicapai secara umum adalah mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA khususnya pada konsep energi. Adapun tujuan penelitian secara spesifik adalah: 1) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi. 2) Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilakukan melalui beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Sehingga dapat diketahui perkembangannnya dan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya jika masih ada permasalahan yang belum teratasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 56,3 dan persentase 38,8% dengan kategori rendah, pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 65,2 dan persentase 55,5% dengan kategori cukup, selanjutnya pada siklus III nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 80,2 dan persentase 86,1% dengan kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada guru dan kepala sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan yang diharapkan.
Kata Kunci: Penerapan Model Pembelajaran, Model Pembelajaran Konstruktivisme, Konsep Energi, PTK.
(5)
(6)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GRAFIK ...vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA KONSEP ENERGI ... 6
A. Model Pembelajaran Konstruktivisme ... 6
B. Hakekat Pembelajaran IPA di SD ... 14
(7)
D. Hasil Belajar ... 19
E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 20
F. Kerangka Berpikir ... 21
G. Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Metode Penelitian Tindakan Kelas... 23
B. Prosedur Penelitian ... 24
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 32
D. Definisi Operasional ... 32
E. Instrumen Penelitian ... 35
F. Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Persiapan Penelitian ... 42
B. Pelaksanaan Penelitian ... 42
C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 75
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
E. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 82
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Rekomendasi ... 86
(8)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
Siti Latifah, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia anak adalah dunia nyata. Tingkat perkembangan mental anak selalu dimulai dengan tahap berpikir nyata. Mereka selalu melihat objek atau peristiwa yang di dalamnya memuat sejumlah konsep atau materi beberapa mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang memuat sejumlah konsep atau materi tersebut adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
„IPA adalah ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis, berlaku umum (universal) dan merupakan kumpulan data hasil observasi dan eksperimen‟(Carin dan Sund, dalam Trianto, 2007:100). Hal tersebut sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan” (Depdiknas, 2006).
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Salah satu tujuan kurikuler mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah “mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
(10)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI keputusan” (Depdiknas, 2006:48). Oleh karena itu pembelajaran IPA
ditekankan agar berorientasi pada siswa.
Sedangkan pada kenyataannya, berdasarkan hasil pengamatan mengenai proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang, kebanyakan siswa malas berpikir secara mandiri dan malas bekerjasama dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas.
Berdasarkan permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara aktif, dapat memahami dan menerapkan pengetahuan, dan bekerjasama dalam kelompok diskusi.
Model pembelajaran konstruktivisme merupakan model pembelajaran yang mengatakan bahwa belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif. Slavin (Trianto, 2007:27) mengemukakan bahwa konstruktivisme adalah „teori perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka dalam realita.‟ Dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme proses pembelajaran beralih menuju student-centered yang menekankan bahwa dalam proses pembelajaran siswa sendirilah yang akan membangun pengetahuannya sendiri dengan berpikir secara aktif.
(11)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Syahriani (2010) membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Maka atas dasar itulah, peneliti mencoba mengembangkan model pembelajaran konstruktivisme dalam studi Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kunandar (2011:45) mengatakan bahwa “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.”
PTK ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang, dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi (PTK di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini dapat terarah sesuai dengan masalah-masalah yang ada, maka secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA khususnya pada konsep energi?.
Secara spesifik rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi?
(12)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI 2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai secara umum adalah: mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA khususnya pada konsep energi.
Adapun tujuan penelitian secara spesifik adalah:
1. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi.
2. Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa:
a. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunkan model pembelajaran konstruktivisme khususnya pada konsep energi. b. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan belajar secara
aktif membangun pengetahuannya sendiri dan bekerjasama dalam kelompok diskusi.
2. Bagi Guru:
(13)
b. Menyediakan deskripsi atau contoh model pembelajaran yang tepat dan bersifat inovatif khususnya pada mata pelajaran IPA.
3. Bagi Peneliti:
a. Menyediakan temuan atau rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. b. Sebagai bahan untuk diskusi dan kajian bersama tentang model
(14)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Tindakan Kelas
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK memiliki tiga unsur atau konsep, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu dengan menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan suatu masalah. Tindakan adalah aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Kelas adalah sekelompok siswa yang menerima pelajaran yang sama dari seorang guru dalam waktu yang sama (Kunandar, 2011:45).
“PTK adalah penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan” (Kunandar, 2011:45).
Dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. PTK termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, meskipun uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata. Peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data dan proses sama pentingnya dengan produk.
(15)
Perhatian penelitian diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan (Rochiati, dalam Kunandar, 2011:46). Penelitian dapat dilakukan secara mandiri, tetapi lebih baik jika dilaksanakan secara kolaboratif, baik dengan teman sejawat, kepala sekolah, pengawas, widyaiswara, dosen, dan pihak lain yang relevan dengan PTK. Dalam penelitian ini peneliti akan berkolaboratif dengan guru kelas.
PTK memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu: berorientasi pada pemecahan masalah; masalah yang diteliti adalah masalah riil; dilakukan melalui beberapa siklus (perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi); dan berorientasi pada peningkatan mutu (Kunandar, 2011:58). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penlitian yang dilaksanakan berdasarkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan bertujuan memperbaiki mutu pembelajaran di kelas.
Adapun tujuan dari PTK adalah memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas; meningkatan kualitas praktik pembelajran di kelas secara terus menerus; alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan; dan meningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas (Kunandar, 2011:63).
(16)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan melalui proses
yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat “momentum”
esensial, yaitu penyusunan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi (Kemmis dan Mc.Taggart, dalam Kunandar, 2011:70).
Prosedur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart (Arikunto, 2010:16). Adapun siklus model Kemmis dan Mc.Taggart ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
SIKLUS I
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
SIKLUS II
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi SIKLUS III
(17)
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis dan Mc.Taggart, dalam Arikunto, 2010:16)
1. Pra Siklus a. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA sesuai dengan kondisi nyata. Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan permasalahan yang dialami oleh siswa, dan mengumpulkan data awal tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra melakukan analisis dan diskusi terhadap hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Selanjutnya peneliti bersama guru mitra sepakat untuk menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada siklus I.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA pada konsep energi panas, membuat lembar kerja siswa, membuat lembar observasi aktivitas
(18)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI belajar siswa, dan membuat alat evaluasi berupa tes objektif jenis
pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b. Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sesuai dengan RPP yang telah dibuat, yaitu sebagai berikut:
1. Bagian awal guru melakukan apersepsi dengan mengenali konsepsi awal yang dimiliki siswa dengan melakukan tanya jawab dengan menghubungkan pengalaman sebelumnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru menyediakan alat dan bahan dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menghasilkan energi panas.
3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan eksperimen dan diskusi.
4. Siswa melaporkan hasil eksperimen dan diskusinya pada lembar kerja siswa.
5. Siswa mengaplikasikan pemahaman konseptualnya melalui kegiatan menarik kesimpulan tentang konsep energi panas yang dan mempresentasikannya.
6. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal tentang konsep energi panas.
(19)
7. Guru mengevaluasi dan menyimpulkan pembelajaran. c. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep energi panas dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dari awal sampai akhir pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak, sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru mitra menganalisis data dan melakukan evaluasi terhadap data yang telah terkumpul dalam tahapan observasi yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sebagai bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus berikutnya.
3. Siklus II
Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka peneliti dan guru mitra merencanakan penelitian pada siklus II sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat RPP dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi, membuat lembar kerja siswa, membuat lembar
(20)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI observasi aktivitas belajar siswa, dan membuat alat evaluasi berupa
tes objektif jenis pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b. Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajar dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sesuai dengan RPP yang telah dibuat, yaitu sebagai berikut:
1. Pada bagian awal guru melakukan apersepsi dengan mengenali konsepsi awal yang dimiliki siswa dengan melakukan tanya jawab dengan menghubungkan pengalaman sebelumnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru menyediakan alat dan bahan dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menghasilkan energi bunyi.
3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan eksperimen dan diskusi.
4. Siswa melaporkan hasil eksperimen dan diskusinya pada lembar kerja siswa.
5. Siswa mengaplikasikan pemahaman konseptualnya melalui kegiatan menarik kesimpulan tentang konsep energi bunyi yang dan mempresentasikannya.
6. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal tentang konsep energi bunyi.
(21)
7. Guru mengevaluasi dan menyimpulkan pembelajaran. c. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dari awal sampai akhir pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa sudah sesuai dengan lembar observasi atau tidak, sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru mitra menganalisis data dan mengevaluasi data yang telah terkumpul dalam tahapan observasi yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sebagai bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus berikutnya.
4. Siklus III
Berdasarkan refleksi pada siklus II, maka peneliti dan guru mitra merencanakan penelitian pada siklus III sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat RPP dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA pada konsep energi alternatif, membuat lembar kerja siswa, membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa, dan membuat alat evaluasi
(22)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI berupa tes objektif jenis pilihan ganda untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
b. Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sesuai dengan RPP yang telah dibuat, yaitu sebagai berikut:
1. Pada bagian awal guru melakukan apersepsi dengan mengenali konsepsi awal yang dimiliki siswa dengan melakukan tanya jawab dengan menghubungkan pengalaman sebelumnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi tentang manfaat energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari.
3. Siswa melaporkan hasil diskusinya pada lembar kerja siswa. 4. Siswa mengaplikasikan pemahaman konseptualnya melalui
kegiatan menarik kesimpulan tentang konsep energi alternatif dan mempresentasikannya.
5. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal tentang konsep energi alternatif.
6. Guru mengevaluasi dan menyimpulkan pembelajaran. c. Observasi
(23)
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep energi alternatif dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dari awal sampai akhir pembelajaran.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru mitra menganalisis data dan mengevaluasi data yang telah terkumpul dalam tahapan observasi yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang pada pembelajaran IPA khususnya pada konsep energi dengan menggunakan model pembelajaran Konstruktivisme.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang, dan dengan berbagai pertimbangan peneliti memilih kelas IV sebagai kelas tempat melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati dan sekaligus sebagai model (guru) dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Guru kelas IV bertindak sebagai observer yang mengamati jalanya kegiatan pembelajaran tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
(24)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI D. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah dalam penelitian ini, maka di bawah ini dijelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian dengan tujuan untuk menyamakan persepsi.
1. Model Pembelajaran Konstruktivisme
Model pembelajaran konstruktivisme adalah suatu model pembelajaran yang mengatakan bahwa dalam suatu proses belajar mengajar siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya. Dalam hal ini pendidik hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran. Penekanan tentang belajar mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka, bukan pada ketepatan siswa dalam melakukan replikasi atas apa yang dilakukan pendidik.
Adapun tahap-tahap pembelajaran model pembelajaran konstruktivisme dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap apersepsi: Siswa diberi motivasi untuk mengemukakan pengetahuan yang dimilikinya tentang energi yang akan dipelajari. b. Tahap eksplorasi: Siswa diberi kesempatan untuk menemukan
sendiri energi yang akan dipelajari melalui kegiatan yang dirancang oleh guru.
(25)
c. Tahap diskusi dan penjelasan energi: Siswa memberi penjelasan tentang energi yang ditemukannya, dan diperkuat dengan keterangan guru.
d. Tahap pengembangan aplikasi: Guru memberikan kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahamannya tentang energi.
Berdasarkan hal tersebut dalam proses pembelajaran dibutuhkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, buku panduan belajar siswa, dan media pembelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah tingkat perkembangan mental yang lebih baik
jika dibandingkan pada saat sebelum belajar. “Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata
pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif” (Kunandar, 2011:276). Dalam penelitian ini, yang dimaksud hasil belajar adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada konsep energi dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran berdasarkan lembar observasi.
3. Konsep Energi
Konsep energi yang akan disampaikan dalam penelitian ini adalah materi pelajaran IPA kelas IV SD, yang berisi materi mengenai
(26)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI deskripsi energi panas dan energi bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya, dan penjelasan bebagai energi alternatif dan penggunaannya.
Semua yang dapat menghasilkan panas disebut sumber energi panas. Lilin yang menyala merupakan salah satu sumber energi panas. Energi panas dapat berpindah dari sumbernya ke tempat lain. Seperti panas dari matahari berpindah ke bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat. Energi bunyi adalah semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi. Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi ke tempat lain melalui media. Media perambatan bunyi adalah benda gas, cair dan benda padat. Sedangkan matahari, air, angin dan panas bumi merupakan sumber dari energi alternatif. Energi alternatif sangat menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan energi yang makin besar. E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan “alat yang digunakan dalam melakukan penilaian/pengukuran/evaluasi terhadap pencapaian kompetensi peserta
didik” (Trianto, 2007:93). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.
1. Observasi
Observasi adalah “kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran” (Kunandar, 2011:143). Observasi dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar cek) catatan lapangan, jurnal harian,
(27)
observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (Mill, dalam Kunandar, 2011:143).
Dalam peneliti ini peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas siswa di kelas yang terdiri dari beberapa aspek. Hal ini dimaksudkan agar tindakan berjalan sesuai perencanaan dan sistematis. Berikut format lembar observasi yang digunakan peneliti:
Tabel 3.1
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konstruktivisme
No
Aspek Yang
Diamati Aspek Yang Dinilai
1 Apersepsi a. Mengajukan pertanyaan
b. Menjawab pertanyaan / tanggapan
2 Eksplorasi
a. Keberanian dalam mengungkapkan pengetahuan
b. Mau berpikir untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru
3
Diskusi dan penjelasan
konsep
a. Dapat menyampaikan ide/pendapat dalam diskusi kelompok
b. Berperan aktif dalam diskusi kelompok
4 Aplikasi
a. Dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya
b. Dapat menyelesaikan soal dengan benar
Penjelasan tambahan:
(28)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI Peneliti
2. Tes
Tes adalah „pengambilan data yang berupa informasi mengenai penegetahuan, sikap, bakat dan lainnya‟ (Tim PGSM et al., dalam Kunandar, 2011:186).
Kunandar (2011:186) menyatakan “sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologi di dalam dirinya.”
Dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang. Dalam penelitian ini tes yang dimaksud adalah tes hasil belajar siswa pada proses belajar mengajar. Tes tersebut merupakan penentu keberhasilan penerapan model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA di kelas IV khususnya pada konsep energi.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes objektif merupakan alat pengukur yang tidak dipengaruhi oleh subjektivitas tester atau penilai. Tes objektif terdiri dari beberapa jenis yaitu: benar-salah; isian singkat; menjodohkan; hubungan antar hal; dan pilihan ganda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pilihan ganda sebagai tes hasil belajar siswa. Pilihan ganda merupakan bentuk soal tes objektif yang luwes karena dapat digunakan untuk mengukur berbagai tataran pengetahuan.
Berikut adalah kisi-kisi soal yang akan digunakan dalam penelitian:
(29)
Standar Kompetensi :
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
a. Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar dan sifat-sifatnya.
b. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal
Siklus Pokok Bahasan
Tingkat Kesukaran
Tingkatan kognitif
Jumlah
C1 C2 C3
1.
Energi Panas
Mudah *1,2,3,4
10
Sedang *5,6,7
Sukar *8,9,10
Jumlah 10
2. Energi Bunyi
Mudah *1,2,3,4
10
Sedang *5,6,7
Sukar *8,9,10
Jumlah 10
(30)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI
*nomor soal.
F. Analisis Data 1. Persiapan
Pada tahap ini peneliti mengecek kelengkapan data, tujuannya adalah untuk memeriksa lembar observasi hasil temuan observer, mengecek data siswa sampai kelengkapan identitas pengisi instrumen, dan hasil tes siswa.
2. Pengolahan data
Alternatif Sedang *5,6,7
Sukar *8,9,10
(31)
Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan klasifikasi dan analisis data berdasarkan tujuan untuk memudahkan pengolahan dan pengambilan persentase keberhasilan.
a. Lembar Observasi
Untuk memperoleh data kualitatif yang relevan, dan sesuai dengan format lembar observasi yang telah disediakan, maka untuk mengetahui tingkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep energi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme yang dilakukan oleh peneliti (guru model), guru mitra (observer) menuliskan hasil temuan dari pengamatannya pada lembar observasi yang telah disediakan, dan hasilnya dideskripsikan ulang oleh peneliti.
b. Tes Hasil Belajar Siswa
Untuk memperoleh data yang reliabel dengan tes yang akan diberikan yaitu tes objektif bentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir soal. Maka pemberian skor tehadap tes hasil belajar siswa dilakukan dengan cara penskoran tanpa dikomentari, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (bergantung pada bobot butir soal). Skor peserta didik diperoleh dengan cara menghitung banyaknya butir soal yang di jawab benar.
(32)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI S adalah skor yang diperoleh
B adalah jumlah jawaban benar
N adalah jumlah soal
(Ainur Rofieq, dalam Zainal Arifin, 2012:229)
Adapun nilai rata-rata kelas ditentukan dengan rumus:
X = ∑ x N
X adalah rata-rata x adalah simbol skor N adalah jumlah peserta tes
(Uyu Wahyudin, 2006:22)
Dan persentase ketuntasan belajar, ditentukan dengan rumus:
P= Siswa Yang Tuntas Belajar X 100 % Siswa
Berdasarkan rumus di atas, maka disesuaikan dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
S = B x 100 (skala 0-100) N
(33)
Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali)
Skor nilai 80 – 89 = B (baik)
Skor nilai 65 – 79 = C (cukup)
Skor nilai 55 – 64 = D (kurang)
Skor nilai 55 = E (buruk)
(34)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada penerapan model pembelajaran konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi, maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan mengenai pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III:
1. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dilaksanakan melalui tahap apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep serta tahap aplikasi. Dalam tahap apersepsi peneliti memancing pertanyaan untuk mengetahui konsepsi awal siswa. Pada tahap eksplorasi peneliti meminta siswa untuk menjelaskan konsep energi melalui kegiatan tanya jawab dan eksperimen. Pada tahap diskusi siswa membahas tentang konsep energi. Kemudian pada tahap aplikasi, berdasrkan pemahaman konseptualnya siswa menarik kesimpulan mengenai konsep energi dan mempresentasikannya. Dengan kegiatan pembelajaran semacam itu secara langsung siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga peneliti (guru model) hanya bertindak sebagai mediator dan fasilitator saja.
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra terhadapa pelaksanaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa
(35)
aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal tersebut terlihat dari antusias siswa selama pembelajaran. Dalam hal ini siswa dapat mengeksplorasi pengetahuann yang dimilikinya, dapat berpikir secara mandiri, dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah.
3. Hasil belajar siswa pada pembelajran IPA dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 56,3 dan persentase 38,8% dengan kategori rendah, pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 65,2 dan persentase 55,5% dengan kategori cukup, selanjutnya pada siklus III nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 80,2 dan persentase 86,1% dengan kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada pembelajaran IPA pada konsep energi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
Maka berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian penerapan model pembelajaran konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi telah berhasil. Hal itu terbukti dengan meningkatnya skor hasil belajar siswa serta terlaksananya langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran konstruktivisme
(36)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI dengan baik sehingga telah tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif,
yaitu pembelajaran yang dapat menjadikan siswa berpikir secara mandiri, memahami dan menerapkan pengetahun serta dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian penerapan model pembelajaran konstruktivimse pada pembelajaran IPA pada konsep energi di kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang, maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Dalam kegiatan pembelajaran sebaikanya guru dapat mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengenali pengetahuan awal yang dimiliki siswa melalui kegiatan apersepsi baik itu melalui kegiatan tanya jawab maupun demonstrasi, sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
b. Guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator dan mediator saja, karena dengan demikian siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya secara aktif.
c. Guru sebaiknya menggunakan benda-benda kongkrit karena tahap perkembangan kognitif siswa SD berada pada tahap operasional kongkrit.
d. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme merupakan salah satu cara untuk mengatasi
(37)
kesulitan belajar yang dialami siswa, karena model pembelajaran konstruktivisme dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara aktif, dapat memahami dan menerapkan pengetahuan serta dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi. 2. Bagi Kepala Sekolah
Sebaiknya kepala sekolah dapat mengawasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas sehingga kepala sekolah dapat memberikan saran kepada guru guna mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dikarenakan dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan maka hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai upaya memperbaiki mutu pendidikan pada masa yang akan datang.
(38)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada penerapan model pembelajaran konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi, maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan mengenai pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III:
1. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dilaksanakan melalui tahap apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep serta tahap aplikasi. Dalam tahap apersepsi peneliti memancing pertanyaan untuk mengetahui konsepsi awal siswa. Pada tahap eksplorasi peneliti meminta siswa untuk menjelaskan konsep energi melalui kegiatan tanya jawab dan eksperimen. Pada tahap diskusi siswa membahas tentang konsep energi. Kemudian pada tahap aplikasi, berdasrkan pemahaman konseptualnya siswa menarik kesimpulan mengenai konsep energi dan mempresentasikannya. Dengan kegiatan pembelajaran semacam itu secara langsung siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga peneliti (guru model) hanya bertindak sebagai mediator dan fasilitator saja.
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra terhadapa pelaksanaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa
(39)
aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal tersebut terlihat dari antusias siswa selama pembelajaran. Dalam hal ini siswa dapat mengeksplorasi pengetahuann yang dimilikinya, dapat berpikir secara mandiri, dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah.
3. Hasil belajar siswa pada pembelajran IPA dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 56,3 dan persentase 38,8% dengan kategori rendah, pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 65,2 dan persentase 55,5% dengan kategori cukup, selanjutnya pada siklus III nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 80,2 dan persentase 86,1% dengan kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada pembelajaran IPA pada konsep energi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
Maka berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian penerapan model pembelajaran konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi telah berhasil. Hal itu terbukti dengan meningkatnya skor hasil belajar siswa serta terlaksananya langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran konstruktivisme
(40)
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI dengan baik sehingga telah tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif,
yaitu pembelajaran yang dapat menjadikan siswa berpikir secara mandiri, memahami dan menerapkan pengetahun serta dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian penerapan model pembelajaran konstruktivimse pada pembelajaran IPA pada konsep energi di kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang, maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Dalam kegiatan pembelajaran sebaikanya guru dapat mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengenali pengetahuan awal yang dimiliki siswa melalui kegiatan apersepsi baik itu melalui kegiatan tanya jawab maupun demonstrasi, sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
b. Guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator dan mediator saja, karena dengan demikian siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya secara aktif.
c. Guru sebaiknya menggunakan benda-benda kongkrit karena tahap perkembangan kognitif siswa SD berada pada tahap operasional kongkrit.
d. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme merupakan salah satu cara untuk mengatasi
(41)
kesulitan belajar yang dialami siswa, karena model pembelajaran konstruktivisme dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara aktif, dapat memahami dan menerapkan pengetahuan serta dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi. 2. Bagi Kepala Sekolah
Sebaiknya kepala sekolah dapat mengawasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas sehingga kepala sekolah dapat memberikan saran kepada guru guna mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dikarenakan dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan maka hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai upaya memperbaiki mutu pendidikan pada masa yang akan datang.
(42)
88
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar.(2011).Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:Rajawali Pres
Aunurrahman.(2007).Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Trianto.(2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher
Karli,H dan Sriyuliartiningsih,M.(2004).Model-model Pembelajaran. Bandung:CV. Bina Media Informasi
Purwanto,N.(2007).Psikologi Pendidikan.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga Arifin,Z. 2012.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Wahyudin,U.2006.Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Rakhmat C & Solehuddin M.2006.Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar.
Bandung:CV Andira
Sujana,A.(2009).“Peta Konsep (Concept Maps) dalam pembelajaran Sains:Studi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD)”.Jurnal Pendidikan Dasar.12,(1),3-5.
Arisetyawan,A.(2010).“Penggunaan Model Konstruktivisme dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika (Studi Kasus pada Program S1 PGSD UPI Serang)”.Jurnal Pendidikan Dasar. 14,(4),17-21
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1997).Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,Jakarta:Depdikbud
Syah,M.(2009). Psikologi Belajar. Jakarta:Rajawali Press
Tn.(2011).Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah.[Online].Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di- sekolah.html#ixzz2JdIt6INAu[01 Februari 2013]
(43)
89
Siti Latifah, 2013
Kartadinata,S.(2009).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Bandung:Universitas Pendidikan Indonesi.
(1)
Siti Latifah, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada penerapan model pembelajaran konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi, maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan mengenai pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III:
1. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme dilaksanakan melalui tahap apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep serta tahap aplikasi. Dalam tahap apersepsi peneliti memancing pertanyaan untuk mengetahui konsepsi awal siswa. Pada tahap eksplorasi peneliti meminta siswa untuk menjelaskan konsep energi melalui kegiatan tanya jawab dan eksperimen. Pada tahap diskusi siswa membahas tentang konsep energi. Kemudian pada tahap aplikasi, berdasrkan pemahaman konseptualnya siswa menarik kesimpulan mengenai konsep energi dan mempresentasikannya. Dengan kegiatan pembelajaran semacam itu secara langsung siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga peneliti (guru model) hanya bertindak sebagai mediator dan fasilitator saja.
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra
(2)
85
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal tersebut terlihat dari antusias siswa selama pembelajaran. Dalam hal ini siswa dapat mengeksplorasi pengetahuann yang dimilikinya, dapat berpikir secara mandiri, dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah.
3. Hasil belajar siswa pada pembelajran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 56,3 dan persentase 38,8% dengan kategori rendah, pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 65,2 dan persentase 55,5% dengan kategori cukup, selanjutnya pada siklus III nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 80,2 dan persentase 86,1% dengan kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada pembelajaran IPA pada konsep energi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
Maka berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian penerapan model pembelajaran konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi telah berhasil. Hal itu terbukti dengan meningkatnya skor hasil belajar siswa serta terlaksananya langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran konstruktivisme
(3)
dengan baik sehingga telah tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif, yaitu pembelajaran yang dapat menjadikan siswa berpikir secara mandiri, memahami dan menerapkan pengetahun serta dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian penerapan model pembelajaran konstruktivimse pada pembelajaran IPA pada konsep energi di kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang, maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Dalam kegiatan pembelajaran sebaikanya guru dapat mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengenali pengetahuan awal yang dimiliki siswa melalui kegiatan apersepsi baik itu melalui kegiatan tanya jawab maupun demonstrasi, sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
b. Guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator dan mediator saja, karena dengan demikian siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya secara aktif.
c. Guru sebaiknya menggunakan benda-benda kongkrit karena tahap perkembangan kognitif siswa SD berada pada tahap operasional kongkrit.
d. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
(4)
87
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWAPADA KONSEP ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesulitan belajar yang dialami siswa, karena model pembelajaran konstruktivisme dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara aktif, dapat memahami dan menerapkan pengetahuan serta dapat bekerjasama dalam kelompok diskusi.
2. Bagi Kepala Sekolah
Sebaiknya kepala sekolah dapat mengawasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas sehingga kepala sekolah dapat memberikan saran kepada guru guna mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dikarenakan dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan maka hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan diskusi dan referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai upaya memperbaiki mutu pendidikan pada masa yang akan datang.
(5)
88
Siti Latifah, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar.(2011).Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:Rajawali Pres
Aunurrahman.(2007).Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Trianto.(2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher
Karli,H dan Sriyuliartiningsih,M.(2004).Model-model Pembelajaran.
Bandung:CV. Bina Media Informasi
Purwanto,N.(2007).Psikologi Pendidikan.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga Arifin,Z. 2012.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Wahyudin,U.2006.Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Rakhmat C & Solehuddin M.2006.Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar.
Bandung:CV Andira
Sujana,A.(2009).“Peta Konsep (Concept Maps) dalam pembelajaran Sains:Studi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD)”.Jurnal Pendidikan Dasar.12,(1),3-5.
Arisetyawan,A.(2010).“Penggunaan Model Konstruktivisme dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika (Studi Kasus pada Program S1
PGSD UPI Serang)”.Jurnal Pendidikan Dasar. 14,(4),17-21
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1997).Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,Jakarta:Depdikbud
Syah,M.(2009). Psikologi Belajar. Jakarta:Rajawali Press
Tn.(2011).Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah.[Online].Tersedia:
http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di- sekolah.html#ixzz2JdIt6INAu[01 Februari 2013]
(6)
89
Siti Latifah, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartadinata,S.(2009).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Bandung:Universitas Pendidikan Indonesi.