PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADa KONSEP ENERGI BUNYI :PTK di Kelas IV SDN Pontang 1 Kabupaten Serang – Banten Tahun 2013.

(1)

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KONSEP ENERGI BUNYI

(PTK di Kelas IV SDN Pontang 1 Kabupaten Serang – Banten Tahun 2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi S1 PGSD

oleh

Elsa Chaeratunnisa NIM: 0903817

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013

LEMBAR PENGESAHAN

ELSA CHAERATUNNISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KONSEP ENERGI BUNYI

(PTK di Kelas IV SDN Pontang 1 Kabupaten Serang – Banten Tahun 2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra. Hj. Nur’aini, M.Pd

NIP. 19580109 198203 2 002

Pembimbing II,

Dr. Peristiwati, M.Kes

NIP. 19640320 199103 2 001

Mengetahui


(3)

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd.

NIP. 19620110 198803 1 003

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran

Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Energi Bunyi (PTK di Kelas IV SDN Pontang 1 Kabupaten Serang – Banten Tahun 2013) ini sepenuhnya karya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang

merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Serang, Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan


(4)

i

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Energi Bunyi( PTK di Kelas IV SDN Pontang 1 Kabupaten Serang – Banten Tahun 2013 ). Elsa Chaeratunnisa. 2013.

Latar belakang penelitian ini adalah proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN Pontang 1 pada konsep energi bunyi cenderung textbook oriented dan tidak terkait dalam kehidupan siwa sehari-hari. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep-konsep abstrak yang penyajiannya hanya menggunakan metode ceramah. Akibatnya, motivasi belajar siswa kelas IV SDN Pontang 1 sulit ditumbuhkan dan pola belajar mereka cenderung menghafal.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa pada konsep energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran konstuktivisme di IV SDN Pontang 1.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan tiga siklus yang diawali dengan prasiklus. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru.

Hasil aktivitas siswa menunjukan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 1,65 dengan kategori cukup (C), siklus II meningkat menjadi 2,29 dengan kategori Baik (B), dan siklus III meningkat kembali menjadi 3,40 dengan kategori Amat Baik (A).

Pada aktivitas guru pun mengalami peningkatan pada setiap siklusnya terliahat dari siklus I nilai rata-ratanya adalah 1,42 dengan kategori cukup (C), siklus II meningkat menjadi 2,37 dengan kategori Baik (B), dan siklus III meningkat kembali menjadi 3,65 dengan kategori Amat Baik (A).

Hasil belajar siswa pada kegiatan penelitan pada konsep energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada siklus I adalah 34,88 masih dibawah KKM, meningkat pada siklus II yaitu 59,04 masih dibawah KKM, dan pada siklus III meningkat diatas KKM yaitu 84,68.

Sehingga disimpulkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada konsep energi bunyi. Ciri pokok dari model pembelajaran konstruktivisme adalah pengetahuan atau konsepsi awal dibangun dari siswa bukan dari guru. Model pembelajaran konstruktivisme memiliki 4 aspek yaitu, apersepsi, eksplorasi, diskusi dan pengenalan konsep, serta pengambangan dan aplikasi.

Direkomendasikan kepada guru dan peneliti selanjutnya untuk menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dalam proses belajar pembelajaran IPA konsep energi bunyi. Karena model konstruktivisme dapat menggali konsepsi awal siswa sehingga pada saat proses pembelajaran siswa dituntut agar aktif.


(5)

vii

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Masalah ... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 6

B. Kajian Hasil Penelitian ... 14

C. Kerangka Berfikir... 15


(6)

viii

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 18

B. Prosedur Penelitian ... 21

C. Instrumen Penelitian ... 25

D. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian ... 33

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan penelitian tindakan Kelas ... 34

B. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 79

C. Pembahasan dan Temuan-Temuan ... 83

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 90

B. Rekomendasi ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

ix

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal ... 26

2. Tabel 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 29

3. Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ... 30

4. Tabel 3.4 Intepretasi Nilai Observasi Siswa ... 32

5. Tabel 3.5 Intepretasi Nilai Observasi Guru ... 33

6. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 42

7. Tabel 4.2 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 44

8. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 46

9. Tabel 4.4 Hasil Penelitian Tentang konsep Energi Bunyi Siklus I ... 48

10. Tabel 4.5 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 57

11. Tabel 4.6 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 59

12. Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 61

13. Tabel 4.8 Hasil Penelitian Tentang konsep Energi Bunyi Siklus II... 63

15. Tabel 4.9 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 71

16. Tabel 4.10 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Guru Siklus III ... 73

17. Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 75

18. Tabel 4.12 Hasil Penelitian Tentang konsep Energi Bunyi Siklus III ... 77

19. Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru ... 79


(8)

x

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 2.1 Pembelajaran Konstruktivisme ... 10 2. Bagan 3.1 Modifikasi PTK Suharsimi Arikunto ... 20


(9)

xi

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

1. Diagram 4.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 48

2. Diagram 4.2 Hasil Penelitian Siklus II... 63

3. Diagram 4.3 Hasil Penelitian Siklus III ... 77

4. Diagram 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru ... 79


(10)

xii

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWAPADAKONSEPENERGIBUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. LAMPIRAN 1 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... L1

2. LAMPIRAN 2 Rangkuman Materi ... L6

3. LAMPIRAN LKS ... L7

4. LAMPIRAN Soal dan Kunci Jawaban ... L9

5. LAMPIRAN Hasil Siswa ... L13

6. LAMPIRAN SK ... L22

7. LAMPIRAN Surat Izin Melakukan Observasi ... L23


(11)

6

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan di Indonesia, Kurikuilum ini ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan keterampilan, pengalaman belajar, mengembangkan integritas sosial serta membudayakan karakter nasional (Hipni 2011). Sekolah dituntut melaukan inisiatif dalam menggali secara mandiri berbagai potensi dan sumberdaya untuk mendukung programnya termasuk kurikulum yang dikembangkannya (Wilddan 2012).

Fokus tujuan pendidikan di Indonesia adalah terujudnya sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan hidup dalam dunia yang makin kompetitif serta dapat mengolah informasi untuk digunakan dalam mengambil keputusan, sekaligus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dilingkungan sekitar (Rozak, A. dan Fatra, M. 2010:127).

Proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN Pontang 1 pada konsep energi bunyi cenderung textbook oriented dan tidak terkait dalam kehidupan siwa sehari-hari. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep-konsep abstrak yang penyajiannya menggunakan metode ceramah. Akibatnya, motivasi belajar siswa kelas IV SDN Pontang 1 sulit ditumbuhkan dan pola belajar mereka cenderung menghafal. Hal ini menunjukkan bahwa sejauh ini


(12)

7

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal dan pembelajaran dikelas berfokus pada guru sebagai satu-satunya sumber utama pengetahuan. Being a

creative teacher is being onstage, in charge, responsible , a cleicial wizard, an actor, a weaver of sorts, and an imperfect perfectionist of human, interactions and understanding guiding children to mastery of themselves

(DeVito, A. et. al. 1993: 2).

Siswa SD umumnya masih dalam taraf konkret. Oleh karena itu IPA akan lebih menarik minat siswa jika penyajiannya dimulai dari hal-hal yang konkret. Dalam proses pembelajaran, siswa dilibatkan secara aktif baik dari segi mental maupun fisik. Siswa belajar berdasarkan kegiatan yang sesuai berdasarkan tingkat perkembangannya. Hal tersebut bertujuan antara lain (1) membantu siswa menjelaskan pristiwa-pristiwa fisis yng terjadi dialam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari; (2) memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami hubungan antar konsep serta mampu menjelaskan berbagai peristiwa alam, dan (3) membentuk sikap ilmiah, yaitu sikap terbuka dan kritis terhadap pendapat orang lain.

Model pembelajaran Konstruktivisme memungkinkan seorang anak tidak hanya mengamati dan mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga menyimpulkan dan menguji penjelasan yang ada. Konstruktivisme adalah salah satu pandangan tetang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif, (Karli dan Sriyuliariatiningsih, 2004:2). Artinya saat


(13)

8

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPA berlangsung guru bukanlah sebagai pusat informasi, melainkan guru sebagi fasilitator, pengetahuan digalih dari konsepsi awal siswa. Dengan menerapkan model konstruktivisme diharapkan dapat meningkatkan penguasaan dan pemahaman konsep yang diperoleh berdasarkan observasi langsung berupa fakta yang kemudian disimpulkan karena pengetahuan digalih dari pemikiran awal siswa. Secara umum tahap-tahapan pada model konstruktivisme adalah: (1) tahap apersepsi, (2) tahap eksplorasi, (3) tahap diskusi dan penjelasan konsep, (4) pengembangan aplikasi (Karli dan Sriyuliariatiningsih, 2004:5).

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat

sebuah penelitian berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Konstruktivisme pada Konsep Energi Bunyi Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan peneliti yaitu:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Pontang 1 dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi bunyi?

2. Apakah metode konstruktivime dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Pontang 1 pada konsep energi bunyi?


(14)

9

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Melalui model pembelajaran kontruktivime diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDN Pontang 1 pada kosep energi bunyi

2. Melalui model pembelajaran kontruktivime diharapkan dapat meningkatkan hasil siswa kelas IV SDN Pontang 1 pada kosep energi bunyi

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian pasti ada manfaatnya. Adapun maanfaat dalam penelitian tindakan kelas pada konsep penerapan energi bunyi dengan menggunakan model konstruktivisme adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti

a. Dapat menambah wawasan tetang model pembelajaran konstruktivisme

b. Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampil mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme

2. Bagi siswa:

a. Meningkatkan minat dan kemampuan belajar yang kritis dan atif. b. Meningkatkan konsepsi awal siswa


(15)

10

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru:

a. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengola proses pembelajaran

b. Meningkatkan pemahaman tentang proses pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran konstruktivisme.

c. Memberikan gagasan baru untuk menciptak inovasi model-model pembelaran.

4. Bagi sekolah:

Memberiakan sumbangan yang sangat berarti dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran IPA pada SDN Pontang I khususnya, dan SD lainnya di Kabupaten Serang.

E. Definisi Operasional

1. Konstuktivisme

Konstruktivisme adalah salah satu pandangan tetang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif, (Karli dan Sriyuliariatiningsih, 2004:2).

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, dan keterampilan (Suprijono 2012:5). 3. Energi Bunyi

Energi bunyi merupakan hasil dari benda yang bergetar (Wismo, J. Dan Riyanto 2004:127) .


(16)

18

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Suharsimi Arikunto. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan, tindakan tersebut dilakukkan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukkan oleh siswa (Arikunto, S. 2009:3). Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahapan, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan

(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

1. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana, tindakan tersebut dilakukan. Dalam menyusun rencana penelitian ini peneliti menentukan titik atau fokus pristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti meramalkan fakta yang terjadi selama tindakan penelitian berlangsung.


(17)

19

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan mengenai tindakan kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pada tahap ini pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

3. Observasi

Tahap observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukkan oleh pengamat. Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksanaan mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

4. Refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukkan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukkan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan (kaloboratif) tentang kemajuan-kemajuan yang terjadi pada saat penelitian sedang berlangsung .

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti akan menggunakan tiga siklus yang diawali dengan pra siklus.


(18)

20

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Alur PTK modifikasi dari Suharsimi Arikunto dalam pembelajaran dengan menggunakan model konstruktivisme pada konsep

penerapan energi bunyi (Arikunto 2009) Observasi

Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukkan oleh guru kelas sesuai denagn situasi sebenarnya

Refleksi

Peneliti bersama-sama dengan guru mengadakan diskusi dan menganalisis permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM sebagai hasil dari observasi

Pra siklus

Siklus I

Observasi

Peneliti berkaloborasi dengan guru kelas sebagai observer Mengamati proses pembelajaran terutama pada aktivitas siswa pada konsep energi bunyi dengan model konstruktivisme

Rencana

 Membuat RPP tentang Konsep energy bunyi dengan model konstruktivisme

 Membuat lembar soal tes yang menyangkut tentang pembelajaran

Tindakan  Peneliti sebagai model

melaksanakan pembelajran sesuai RPP

 Melaksanakan tes

Refleksi

Peneliti bersama guru mitra menganalisis hasil pembelajaran untuk mengetahui kemajuan pada siklus I. jika hasilnya tidak mencappai KKM maka dilanjutkan pada siklus berikutnya.


(19)

21

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tiga siklus yang diawali dengan pra siklus.

1. Prasiklus: a. Observasi

Pada kegiatan observasi di prasiklus ini peneliti mengadakan kegiatan pengamatan pada proses pembelajaran IPA konsep energi bunyi di kelas IV SDN Pontang 1. Selama kegiatan pengamatan berlangsung peneliti mencatat hal-hal yang penting apa saja yang menjadi masalah baik aktivitas siswa maupun hasil belajar siswa, sehingga nilai yang diperoleh siswa tidak mencapai KKM. Catatan-catatan inilah yang kemudian akan mejadi patokan untuk melakukan sebuah refleksi.

b. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi ini peneliti melakukan analisis dari hasil observasi tentang kelemahan-kelemahan yang muncul saat kegiatan proses pembelajaran IPA konsep energi bunyi di kelas IV SDN Pontang 1. Adapun kekurangan-kekurangan pada saat proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Guru mendominasi kegiatan pembajaran sepenuhnya, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Sehingga pebelajarannya membosankan dan monoton. Tebukti dari aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajranya tidak mencapai KKM.


(20)

22

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Siklus I:

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan guru kelas IV, ternyata kemampuan siswa dalam memahami konsep energi bunyi masih kurang. Hal ini disebabkan karena siswa terlihat pasif dalam proses pembelajaran. Selain itu kondisi kelas yang kuarang kondusif juga berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran sehingga siswa menjadi kurang berkonsentrasi dalam memahami suatu pembelajaran. Untuk itu peneliti beranggapan bahwa pelaksaan pembelajaran IPA terutama pada konsep energi bunyi terlihat masih kurang. Untuk itu peneliti bersama guru mitra membuat perencanaan pembelajaran yang menggunakan model konstruktivisme, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar.

Adapun perencanaanya sebagai berikut:

1) Peneliti membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme

2) Peneliti membuat LKS untuk siswa mengamati bahwa bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar, sebagi tolok ukur aktivitas siswa.

3) Peneliti menyiapkan alat dan bahan seperti kaleng bekas, dan karet gelang.

4) Peneliti menyiapkan alat peraga alat musik seperti suling dan drum.


(21)

23

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Peneliti membuat instrumen tes sebagai evaluasi pada konsep energi bunyi.

6) Peneliti mempersiapakan bahan pembelajaran.

7) Peneliti mempesiapkan sumber belajar seperti buku pakaet IPA kelas IV, dan buku-buku relevan yang dapat dijadiakan sumber pembelajaran.

8) Peneliti mempersiapakan lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru untuk memantau proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Tindakan

Pada tahap ini berisi tentang pembelajaran yang akan dilakukan peneliti sekaligus sebagai guru model pada siklus I pada pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi melalui model konstruktivisme, adapun tahap-tahapannya meliputi:

1) Tahap apersepsi, yaitu tahap mengungkapkan konsepsi awal dan membangkitakan motivasi belajar siswa. Pada tahap ini guru mengingatkan pelajaran yang telah lalu dengan materi yang akan diajarkan.

2) Tahap eksplorasi, yaitu tahap mengeksplorasi pemikiran yang dimiliki siswa sehingga siswa lebih terbuka dalam mengungkapkan apa yang ada dipikirannya. Pada tahap ini kegiatannya yaitu siswa dibagi atas 5 kelompok untuk mengerjakan LKS menyelidiki bahwa bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar dengan bimbingan dan


(22)

24

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

arahan dari guru dan melakukan an peragaan dengan menyuruh

siswa untuk mengucapakan kata ”halo” sambil memegang

tenggorokan untuk menggali konsepsi awalnya.

3) Tahap diskusi dan penjelasn konsep, yaitu tahap dimana siswa dapat aktif berdiskusi dan dapat menjelaskan lagi konsep pembelajaran yang telah mereka pelajari secara lebih rinci untuk berdiskusi dengan teman-temannya. Pada tahap ini perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mempraktikan hasil praktiknya dan menjelaskan kesimpulan dari konsep LKS tersebut.

4) Tahap pengembangan dan aplikasi konsep, yaitu tahap dimana siswa sudah dapat mengaplikasikan hasil belajarnya. Guru meminta siswa untuk memainkan alat musik seperti suling dan drum untuk mengembangkan konsep energi bunyi, bahwa bunyi dihasilkan dari benda yang berbunyi.

c. Observasi

Setiap kegiatan proses pembelajaran berlangsung pada konsep energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme selalu disertai dengan pedoman observasi, kegiatan ini untuk memantau proses belajar mengajar tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru. Pedoman observasi ini dibuat dalam bentuk ceklis. Kemampuan siswa dalam beraktivitas pada proses pembelajaran dipantau melalui pedoman observasi dan kemampuan siswa dalam pemahaman belajar diuji melalui tes. Pedoman observasi siswa tidak


(23)

25

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lepas dari aspek-aspek konstruktivisme yaitu: apersepsi, eksplorasi, diskusi dan pengenalan konsep, dan pengembangan aplikasi. Sedangkan kemampuan guru dalam menyampaikan pembelajaran dipantau dengan melalui pedoman observasi dengan melihat aspek-aspek konstruktivisme.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi ini peneliti bersama guru mitra melakukan kaloborasi untuk menganalisis hasil pembelajaran. Menganalisis kekuranagan-kekurangan selama proses belajar mengajar berlangsung yang telah dilaksanaakan yang kemudian dievalusi untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

C. Instrumen Penelitian 1. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengeahuiatau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan ( Arikunto, S 2006:53). Adapun tes ini dilakukan adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa.

a. Jenis tes : tertulis b. Bentuk tes : objektif/PG c. Jumlah soal : 7 soal


(24)

26

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kriteria penelian tes adalah soal pilihan ganda setiap jawaban yang benar diberi skor 1.

1) Kisi-kisi

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Konsep Energi Bunyi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konstruktivisme

Kompetensi dasar

Indikator Tingkat kesukaran K1 ingatan K2 pemahaman K3

aplikasi Jumla h

PG PG PG

Mendeskrip sikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya Dapat mengam ati dan menjelas kan energi bunyi Mudah 2 No (1,4) 2 Sedang 2 No (2,6) 1 No (5) 3 Sukar 1 No (3) 1 No (,7) 2


(25)

27

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Soal pilihan ganda

Nama: Kelas :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar pada huruf A, B, C, dan D. 1. Benda yang menghasilkan bunyi disebut....

A. Sumber getaran c. Sumber gelombang B. Sumber bunyi d. Sumber benda 2. Kecepatan perambatan bunyi disebut…..

a. frekuensi c. gaya

b. amplitudo d. cepat rambat

3. Harmonika bunyi yang frekuensinya dapat didengar oleh manusia yaitu... A. Kurang dari 20 Hz

B. Lebih dari 20 KHz C. Antara 20 – 20.000 Hz

D. Kurang 20 Hz atau lebih 20.000 Hz

4. Makhluk hidup dibawah ini yang dapat mendengarkan bunyi infrasonik adalah...

a. Jangkrik dan anjing b. Manusia dan kelelawar c. kelelawar dan lumba-lumba d. lumba-lumba dan anjing

5. Bukti bunyi merupakan energi adalah...

a. bunyi merambat melalui udara sehingga menimbulkan ombak

b. didalam gua dilarang berbicara keras karena dapat meruntuhkan didingnya.

c. Peluit ditiup keras sehingga jaraknya dapat terdengar dari jarak jauh d. Bunyi dapat melalui zat padat sehingga zat padat digunakan sebagai


(26)

28

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Syarat bunyi dapat terdengar oleh manusia adalah... a. Frekuensinya lebih dari 20.000 Hz

b. Zat perantara bunyi harus melalui udara c. Alat pendengaran yang baik

d. Sumber bunyi yang jauh

7. Bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut… a. Nada c. amplitudo b. Desah d. frekuensi

Kunci jawaban

1. A

2. D

3. C 4. A 5. C 6. C 7. B

2. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistimatis (Aarikunto 2006 :30). Observasi ini dilakukan untuk mengetahui tentang sikap siswa, aktivitas siswa dan kondisi kelas selama proses pembelajaran berlangsun dengan model pembelajaran konstrukitivisme. Berikut ini merupakan pedoman observasi untuk siswa:


(27)

29

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa pada Konsep Energi Bunyi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konstruktivisme

(Karli dan Sriyuliariatiningsih, 2004:5)

No Aspek yang diamati

Indikator Hasil observasi

Nilai 1 2 3 4

1. Apersepsi a. Mengungkapkan konsepsi awal pada kosnsep energi bunyi

b. Dapat mengilustrasikan konsep energi bunyi

c. Dapat memberikan pernyataan problematik tentang fenomena sehari-hari

2. Eksplorasi a. Dapat menyelidiki konsep energi bunyi melalui pengumpulan dan pengorganisasian

b. Dapat menemukan konsep energi bunyi melalui pengumpulan dan pengorganisasian

c. Memberikan kesempatan kepada temannya untuk mengemukakan pendapatnya

3. Diskusi dan pengenalan konsep

a. Dapat berdiskusi dengan kelompok lain

b. Memberikan penjelasan hasil observasinya

c. Memberikan solusi 4 Pengembangan

dan aplikasi

a. Mengaplikasikan pemahaman konsepsinya

Jumlah Rata-rata


(28)

30

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Guru pada Konsep Energi Bunyi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konstruktivisme

(Karli dan Sriyuliariatiningsih, 2004:5)

No Aspek yang

diamati Indikator

Hasil

observasi Nilai 1 2 3 4

1. Apersepsi a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan konsepsi awal mengenai eneergi bunyi

b. Memberikan motivasi untuk mengungkapkan konsepsi awal 2. Eksplorasi a. Mengarakan siswa agara

bereksplorasi sesuai prosedur b. Memberi kesempatan untuk

menyelidiki konsep energi bunyi melalui pengumpulan data c. Memberi kesempatan untuk

menemukan konsep energi bunyi melalui pengumpulan data 3. Diskusi dan

pengenalan konsep

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan hasil eksplorasinya

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan solusi. c. Menguatkan penjelasan siswa

dari hasil eksplorasinya

d. Menguatkan solusi siswa dari hasil eksplorasinya

4 Pengembangan dan aplikasi

a. Menciptakan iklim pembelajaran agar siswa dapat mengaplikasikan konsep energi bunyi.

Jumlah Rata-rata


(29)

31

3. Pengolahan Data a. Tes

1) Menghitung skor dari hasil tes tertulis

Menghitung ketuntasan belajar, dalam hal ini diambil dari jawaban yang benar di beri skor 1. Adapun rumusnya adalah sebagai beriut: Nilai : ∑skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal Keterangan:

a) apabila perolehan jumlah penguasaan materi yang diperoleh siswa sama atau lebih besar dari angka yang sudah ditetapkan yakni 70, maka siswa dinyatakan sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

b) apabila perolehan jumlah penguasaan materi yang diperoleh siswa lebih kecil dari angka yang sudah ditetapkan yakni 70, maka siswa dinyatakan belum mencapai KKM atau belum tuntas belajar.

2) Mengitung rata-rata kelas

Untuk menghitung nilai rata-ratayang diperoleh dalam satu kelas pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut

Nilai rata-rata kelas : ∑nilai yang diperoleh siswa


(30)

32

b. Observasi

1) Meghitung pedoman observasi siswa Keterangan:

 Nilai 4 = jika 4 amat baik

 Nilai 3 = jika 3 baik

 Nilai 2 = jika 2 cukup

 Nilai 1 = jika 1 kurang a) Kriteria penilaian observasi

Nilai siswa : ∑nilai yang diperoleh ∑aspek

Nilai rata-rata : ∑nilai siswa ∑siswa

Interpretasi nilai dikategorikan dengan ukuran:

Tabel 3.4 Interpretasi Observasi Nilai Siswa

Intrepetasi nilai Kategori 0 – 1,00

1,01 – 2,00 2,01 – 3,00 3,01 – 4,00

Kurang (D) Cukup (C) Baik (B) Amat baik (A)

2) Menghitung pedoman observasi guru Keterangan:

 Nilai 4 = jika 4 amat baik

 Nilai 3 = jika 3 baik

 Nilai 2 = jika 2 cukup


(31)

33

a) Kriteria penilaian observasi Nilai : ∑nilai yang diperoleh

∑aspek

Interpretasi nilai dikategorikan dengan ukuran:

Tabel 3.5 Interpretasi nilai observasi guru

Intrepetasi nilai Kategori 0 – 1,00

1,01 – 2,00 2,01 – 3,00 3,01 – 4,00

Kurang (D) Cukup (C) Baik (B) Amat baik (A)

D. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Kegiatan penelitian pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi di kelas tahun 2013. Jumlah siswa terdiri dari 25 orang siswa. Terdiri dari 10 laki-laki dan 15 orang perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian di SD negeri Pontang 1 Desa Singarajan, Kecamatan Pontang Kabupaten Serang - Banten 42192. Alasan peneliti memilih SD ini karena posisinya strategis dan dekat dengan rumah peneliti, agar mudah berkomunikasi dengan pihak terkait.


(32)

90

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang konsep energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran Konstruktivisme di kelas IV SDN Pontang 1, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut, pembelajaran pada konsep energi bunyi mengalami peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 1,65 kategori cukup (C), pada siklus II meningkat menjadi baik (B) dengan nilai 2,29 dan pada siklus III nilainya adalah 3,40 dengan kategori amat baik (A). Ativitas guru pun mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas guru adalah 1,42 kategori cukup (C), pada siklus II mengalami peningktan yaitu 2,37 dengan kategori baik (B), dan pada siklus III mengalami peningkatan yang baik yaitu 3,65 dengan kategori amat baik (A).

Peningkatan aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru berakibat positif pada hasil belajar, hasilnya siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 34,88, pada siklus II meningkat menjadi 59,04, dan pada siklus III adalah 84,68. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep energi.


(33)

91

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Simpulan dari uriaan diatas bahwa model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru pada konsep energi bunyi di kelas IV SDN Pontang 1. Pada saat proses pembelajaran terjadi timbal balik antara siswa dengan guru, terciptanya konsisi yang aktif dengan menggali konsepsi awal yang dimiliki siswa dan mencakup empat aspek-aspek konstruktivisme yaitu, apersepsi, eksplorasi, diskusi dan pengenalan konsep, serta pengembanagn dan aplikasi. Dengan meningkatnya nilai rata-rata aktivitas siswa dan guru maka berpengaruh pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang hasilnya pun meningkat setiap siklusnya. Selain itu juga ada beberapa hal yang dapat disampaikan yaitu:

1. Siswa dapat mengungkapkan konsepsi awal yang ada di pikirannya tanpa rasa canggung.

2. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang sangat bermakan, diantaranya pengalaman sosial diantaranya kerja kelomok

3. Pembelajaran tidak terpaku lagi dari buku dan tidak hanya menggunakan metode ceramah saja.

4. Praktikum selama kegiatan penelitian membuat siswa merasa lebih senang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian tersebut diatas, penulis merekomendasikan:

1. Untuk Guru Kelas

Agar dapat memanfaatkan model konstruktivisme untuk diterapkan pada materi yang lain, karena pembelajaran yang bertumpu pada


(34)

92

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan awal siswa, sehingga siswa lebih akitif. Dan guru hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran konstruktivisme ini, dengan mempertimbangkan suatu modifikasi tertentu sesuai dengan sisfat dan karakteristik keilmuannya, terutama guru yang mengalami kesulitan dalam membangkitkan semangat dan antusiasme belajar dapat beralih kepada model pembelajaran ini.

2. Untuk KKG

Melalui pengawas TK SD diharapkan dapat mensosialisasikan hasil penelitian ini. Dengan mempublikasikan penelitian ini kepada para guru melalui kegiatan KKG. Diharapkan para guru menerapkan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi bunyi pada proses KBM.

3. Untuk Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya memmfasilitasi dan mendukung setiap proses pembelajaran yang dilakuakan guru apabila pembelajaran itu dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dan Kepala Sekolah juga harus selalu membimbing, mengarahkan dan memantau kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebagai rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya bahwa model konstruktivisme ini dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(35)

93

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikonto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

DeVito, A., Krockover, G. H., dan Steele, K. J. (1993). Creative Teaching A

Practicial Approach. New Yoark: Harper Collins College Publishers.

Fatra, M. Dan Roza, A. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: FITK UIN UNJ

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Hasanah, S. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran

IPA tentang Pencernaan Alat Manusia Melalui Pendekatan

Konstruktivisme. [Online]. Tersedia.

repository.upi.edu/skrisiviwe.php?no_skripsi=15908

Hipni. (2011). Pengertian KTSP. [Online]. Tersedia:Hipni.blogspot.com/2011/09/pengertia.ktsp. html? m=1

Karli, H. dan Sriyuliariatingsih, M. (2004). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi.

Mutahar, J. (2013). Upaya Peningkatka Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran

IPA dengan Pendekatan Konstruktivisme tentang Struktur Tumbuhan Kelas IV SDN 2 Jati Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat. [Online].

Tersedia. repository.upi.edu/skrisiviwe.php?no_skripsi=14933

Nur’aini. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri

Press.

Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Savitri-Adiningsih, D. (2013). Penerapan Pendekatan Konstruktivisme untuk

Meneingkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Materi Wujud Benda dan Sifatnya. [Online]. Tersedia. repository.upi.edu/skrisiviwe.php?no_skripsi=14942


(36)

94

Elsa Chaeratunnisa , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP ENERGI BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiawan, W.B. (2012). Hakekat Pembelajaran IPA di SD. [Online]. Tersedia:http://cumanulissaya.blogspot.com/2012/10/hakekat.pembelajaran. ipa.di sd.html?m=1

Sulistyorini, S. (2012). Hakikat Pembelajaran IPA di SD. [Online]. Tersedia:cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sd.html?m=1

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Takari, E. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Genesindo

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Wilddan. (2012). Tujuan KTSP. [Online]. Tersedia:Willzen.blogspot.com/2012/02/secara.umum.tujuan.ktsp.adalah.un tuk.html?m=1

Wismono, J. Dan Riyanto. (2004). Gembira Belajar Sains 4 untuk Sekolah Dasar


(1)

a) Kriteria penilaian observasi Nilai : ∑nilai yang diperoleh

∑aspek

Interpretasi nilai dikategorikan dengan ukuran:

Tabel 3.5 Interpretasi nilai observasi guru

Intrepetasi nilai Kategori 0 – 1,00

1,01 – 2,00 2,01 – 3,00 3,01 – 4,00

Kurang (D) Cukup (C) Baik (B) Amat baik (A)

D. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Kegiatan penelitian pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi di kelas tahun 2013. Jumlah siswa terdiri dari 25 orang siswa. Terdiri dari 10 laki-laki dan 15 orang perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian di SD negeri Pontang 1 Desa Singarajan, Kecamatan Pontang Kabupaten Serang - Banten 42192. Alasan peneliti memilih SD ini karena posisinya strategis dan dekat dengan rumah peneliti, agar mudah berkomunikasi dengan pihak terkait.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang konsep energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran Konstruktivisme di kelas IV SDN Pontang 1, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut, pembelajaran pada konsep energi bunyi mengalami peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 1,65 kategori cukup (C), pada siklus II meningkat menjadi baik (B) dengan nilai 2,29 dan pada siklus III nilainya adalah 3,40 dengan kategori amat baik (A). Ativitas guru pun mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas guru adalah 1,42 kategori cukup (C), pada siklus II mengalami peningktan yaitu 2,37 dengan kategori baik (B), dan pada siklus III mengalami peningkatan yang baik yaitu 3,65 dengan kategori amat baik (A).

Peningkatan aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru berakibat positif pada hasil belajar, hasilnya siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 34,88, pada siklus II meningkat menjadi 59,04, dan pada siklus III adalah 84,68. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep energi.


(3)

Simpulan dari uriaan diatas bahwa model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru pada konsep energi bunyi di kelas IV SDN Pontang 1. Pada saat proses pembelajaran terjadi timbal balik antara siswa dengan guru, terciptanya konsisi yang aktif dengan menggali konsepsi awal yang dimiliki siswa dan mencakup empat aspek-aspek konstruktivisme yaitu, apersepsi, eksplorasi, diskusi dan pengenalan konsep, serta pengembanagn dan aplikasi. Dengan meningkatnya nilai rata-rata aktivitas siswa dan guru maka berpengaruh pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang hasilnya pun meningkat setiap siklusnya. Selain itu juga ada beberapa hal yang dapat disampaikan yaitu:

1. Siswa dapat mengungkapkan konsepsi awal yang ada di pikirannya tanpa rasa canggung.

2. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang sangat bermakan, diantaranya pengalaman sosial diantaranya kerja kelomok

3. Pembelajaran tidak terpaku lagi dari buku dan tidak hanya menggunakan metode ceramah saja.

4. Praktikum selama kegiatan penelitian membuat siswa merasa lebih senang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian tersebut diatas, penulis merekomendasikan:

1. Untuk Guru Kelas

Agar dapat memanfaatkan model konstruktivisme untuk diterapkan pada materi yang lain, karena pembelajaran yang bertumpu pada


(4)

pengetahuan awal siswa, sehingga siswa lebih akitif. Dan guru hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran konstruktivisme ini, dengan mempertimbangkan suatu modifikasi tertentu sesuai dengan sisfat dan karakteristik keilmuannya, terutama guru yang mengalami kesulitan dalam membangkitkan semangat dan antusiasme belajar dapat beralih kepada model pembelajaran ini.

2. Untuk KKG

Melalui pengawas TK SD diharapkan dapat mensosialisasikan hasil penelitian ini. Dengan mempublikasikan penelitian ini kepada para guru melalui kegiatan KKG. Diharapkan para guru menerapkan model pembelajaran konstruktivisme pada konsep energi bunyi pada proses KBM.

3. Untuk Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya memmfasilitasi dan mendukung setiap proses pembelajaran yang dilakuakan guru apabila pembelajaran itu dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dan Kepala Sekolah juga harus selalu membimbing, mengarahkan dan memantau kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebagai rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya bahwa model konstruktivisme ini dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikonto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

DeVito, A., Krockover, G. H., dan Steele, K. J. (1993). Creative Teaching A Practicial Approach. New Yoark: Harper Collins College Publishers. Fatra, M. Dan Roza, A. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: FITK UIN

UNJ

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Hasanah, S. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran

IPA tentang Pencernaan Alat Manusia Melalui Pendekatan

Konstruktivisme. [Online]. Tersedia.

repository.upi.edu/skrisiviwe.php?no_skripsi=15908

Hipni. (2011). Pengertian KTSP. [Online].

Tersedia:Hipni.blogspot.com/2011/09/pengertia.ktsp. html? m=1

Karli, H. dan Sriyuliariatingsih, M. (2004). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi.

Mutahar, J. (2013). Upaya Peningkatka Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Konstruktivisme tentang Struktur Tumbuhan Kelas IV SDN 2 Jati Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat. [Online]. Tersedia. repository.upi.edu/skrisiviwe.php?no_skripsi=14933

Nur’aini. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri

Press.

Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Savitri-Adiningsih, D. (2013). Penerapan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meneingkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang

Materi Wujud Benda dan Sifatnya. [Online]. Tersedia.


(6)

Setiawan, W.B. (2012). Hakekat Pembelajaran IPA di SD. [Online]. Tersedia:http://cumanulissaya.blogspot.com/2012/10/hakekat.pembelajaran. ipa.di sd.html?m=1

Sulistyorini, S. (2012). Hakikat Pembelajaran IPA di SD. [Online]. Tersedia:cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sd.html?m=1

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Takari, E. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Genesindo

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Wilddan. (2012). Tujuan KTSP. [Online].

Tersedia:Willzen.blogspot.com/2012/02/secara.umum.tujuan.ktsp.adalah.un tuk.html?m=1

Wismono, J. Dan Riyanto. (2004). Gembira Belajar Sains 4 untuk Sekolah Dasar Kelas 4. Jakarta: PT Grasindo


Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya : penelitian tindakan kelas di MI Miftahul Huda Tebet Jakarta Selatan

0 5 126

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV A SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 75

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME MELALUI MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme Melalui Model Jigsaw Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV Semester II Sdn 03 Bejen K

0 6 16

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI PANAS.

0 3 51

MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIKELAS IV SDN GIRIPAWANA 1 KECAMATAN MANDALAWANGI.

0 2 53

PENERAPAN MODEL STM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI DALAM PEMBELAJARAN IPS SD KELAS IV SDN CISEREH 1 KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG.

0 0 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI :PTK Di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang.

0 5 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV :PTK Di kelas IV SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kabupaten Serang Tahun 2013.

0 1 59

PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 30