PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN MISSING LETTERS DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA PERANCIS SISWA TINGKAT A1 DI SMA.

(1)

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN MISSING LETTERS DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA PERANCIS SISWA TINGKAT A1 DI SMA (Penelitian Pre-Eksperimental pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cicalengka Tahun

Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

oleh

Nissa Agniya Resmisari 0907159

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Penggunaan Teknik Permainan

Missing

Letters

dalam Meningkatkan Penguasaan

Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1

di SMA

Oleh

Nissa Agniya Resmisari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Nissa Agniya Resmisari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NISSA AGNIYA RESMISARI 0907159

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN MISSING LETTERS DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA PERANCIS SISWA TINGKAT A1 DI SMA (Penelitian Pre-Eksperimental pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cicalengka Tahun

Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Drs. H. Kamaludin Martawidenda, M.A., M.Hum. NIP.195004151982031002

Pembimbing II

Hj. Farida Amalia, M.Pd. NIP.197401082000032001

Diketahui oleh,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian 3 1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Asumsi ... 4

BAB II TEKNIK PERMAINAN MISSING LETTERS DALAM KETERAMPILAN MENULIS TINGKAT A1 DI SMA... 5

2.1 Kosakata 5 2.1.1DefinisiKosakata ... 5

2.1.2PeranKosakata ... 6

2.1.3Jenis-jenis Kata BahasaPerancis... 6

2.1.4PenguasaanKosakata... 8

2.1.5Macam-macamPenguasaanKosakata ... 9

2.1.6 ManfaatPenguasaanKosakata... 10

2.2 PengertianTeknikPembelajaran... 10

2.3 PermainanSebagaiTeknikPembelajaran... 11

2.3.1 DefinisiPermainan... 11

2.3.2 KelebihanPermainan 12 2.3.3 Jenis-jenis Permainan ... 13

2.3.4 Permainan Missing Letters ... 17

2.3.4.1 Definisi Permainan Missing Letters ... 17


(5)

2.4 Tes ... 20

2.4.1 Pengertian Tes ... 20

2.4.2 Tujuan Tes ... 21

2.4.3 Tes Kosakata ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 25

3.1 Metode dan Desain Penelitian... 25

3.1.1 Metode Peneltian... 25

3.1.2 Desain Penelitian ... 25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 26

3.2.1 Tempat Penelitian... 26

3.2.2 Waktu Penelitian... 26

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

3.3.1 Populasi Penelitian... 26

3.3.2 Sampel Penelitian... 26

3.4 Variabel Penelitian... 27

3.5 Definisi Operasional... 27

3.6 Instrumen Penelitian... 29

3.6.1 Tes... 29

3.6.2 Angket ... 31

3.6.3 LembarObservasi……... 33

3.6.4 Tinjauan Pustaka……... 33

3.7 Validitas Penelitian... 36

3.8 Teknik Pengumpulan Data... 36

3.9 Prosedur Penelitian... 38

3.9.1 Persiapan Pengumpulan Data... 38

3.9.2 Pelaksanaan Eksperimen... 38

3.9.3 Skenario Pembelajaran ... 40

3.10 Teknik Pengolahan Data ... 41

3.10.1 Tes... 41

3.10.2 Angket ... 42 44


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

4.1 Deskripsi Penggunaan Teknik Permainan Missing Lettersdalam Pembelajaran ...

44

4.2 Deskripsi dan Analisis Data Hasil Tes... 59

4.3 Deskripsi Hasil Pembelajaran dengan Menggunakan Teknik Permainan Missing Letters ... 60 4.4 Analisis Data Hasil Angket... 61

4.4.1 Kesan Siswa terhadap Pembelajaran Bahasa Perancis... 61

4.4.2 Kesulitan yang dihadapi Siswa pada Saat Proses Pembelajaran... 63

4.4.3 Pengetahuan Mengenai Teknik Missing Letters... 64

4.4.4 Kesulitan yang Dihadapi Siswa dalam Pelaksanaan Teknik Missing Letters... 65 4.4.5 Kesan Siswa Terhadap Teknik Missing Letters... 68

4.4.6 Ketertarikan Siswa Terhadap Teknik Missing Letters... 70

4.4.7 Upaya yang Dilakukan Siswa dalam Pelaksanaan teknik Missing Letters... 71 4.4.8 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Missing Letters... 72

4.4.9 Saran Siswa untuk Perbaikan Penggunaan Teknik Missing Letters dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana Bahasa Perancis 73 4.5 Analisis Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa dan Kegiatan Pembelajaran………. 74 4.5.1 HasilObservasiKegiatanSiswa………. 74

4.5.2 Hasil Observas aaaaaaaaaaaaaai Kegiatan Pembelajaran... 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 84

5.2.1 Saran bagi siswa ... 84

5.2.2Saran bagi pengajar... 84


(7)

DAFTAR PUSTAKA... 86 ARTICLE EN FRANCAIS.

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(8)

UTILISATION DE LA TECHNIQUE MISSING LETTERS POUR AUGMENTER LA MAITRISE DU VOCABULAIRE FRANÇAIS NIVEAU A1

(Étude Pré-expérimentale Chez les Lycéens de Classe de Langue XI du SMA 1 Cicalengka Année Scolaire 2013/2014)

Nissa Agniya Resmisari, Kamaludin Martawidenda, Farida Amalia Département de Français, FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Adresse : 229, Rue Dr. Setiabudhi Bandung 40154 Java-Ouest Indonésie

Courriel : agniyanissa3@gmail.com

ABSTRACT

The research entitled The Use of Missing Letter Technique to Improve French Vocabulary Mastery of A1 Level Students in Senior High School (A pre-experimental research on students grade XI of Language Department SMAN 1 Cicalengka Academic Year 2013/2014) aims to find out the implementation of missing letter technique in French language teaching, to find out students' vocabulary mastery after being treated by missing letter technique and to identify students' responses of the technique. The pre experimental method with one shoot case study design is used as the research method. The data collection techniques are library research, vocabulary test, and questionnaire distribution. The population of this study is the characteristics of language skills specifically the ability to vocabulary in French language students of the 11th grade of SMAN 1 Cicalengka, while the sample of the study is 20 students. The result of the questionnaire reveals that teaching French by using Missing Letter technique shows positive respond. It can be seen from the presentation which shows that 50% students feels that teaching learning activity is much more enjoyable, 35% admit that it can improve learning motivation, and 15% students says that they get the ideas for writing easier.


(9)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Penggunaan Teknik Permainan Missing Letters untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1 di SMA

(Penelitian Pre-Eksperimental pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cicalengka

Tahun Ajaran 2013/2014) bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan teknik Missing

Letters dalam pembelajaran bahasa Perancis, mengetahui kemampuan kosakata siswa

setelah penggunaan teknik permainan Missing Letters dan mengetahui respon siswa setelah menggunakan teknik tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-eksperimen dengan one shot case study design. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka, tes dan angket. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata bahasa Perancis siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cicalengka, dan sampel penelitian yang diambil sebanyak 20 orang siswa. Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil penelitian bahwa penggunaan Teknik Missing

Letters, dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis. Hal ini terlihat dari

hasil nilai rata-rata sebesar 79,1. Hasil angket menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Perancis menggunakan teknik Missing Letters menunjukkan respon yang positif. Hal tersebut terlihat dari persentase angket sebesar 50% yang menyatakan bahwa siswa merasa kegiatan belajar lebih menyenangkan, 35% dapat meningkatkan motivasi belajar, dan 15% mengungkapkan lebih mudah mendapatkan ide dalam menulis.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, perasaan baik secara lisan ataupun tulisan. Bahasa tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi, akan tetapi bahasa juga merupakan media pendalaman ilmu pengetahuan dan media ekspresi seni seperti puisi dan syair.

Bahasa Perancis merupakan salah satu bahasa utama dunia. Menurut Pusat Analisis Bahasa Perancis (Observatoire de la langue française), yang diterbitkan oleh situs Institut Français d’Indonésie jumlah penutur bahasa Perancis di seluruh dunia mencapai 220 juta orang. Hal itu menempatkan bahasa Perancis di peringkat ke-8 bahasa internasional (Bernard : 2012).

Bahasa Perancis dalam sistem kurikulum di Indonesia berkedudukan sebagai bahasa asing tambahan seperti bahasa Jepang, Arab, Jerman, yang dipelajari secara formal di banyak sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.

Dalam pembelajaran bahasa Perancis baik di sekolah menengah atas, menengah kejuruan, ataupun perguruan tinggi, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berbahasa. Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa keterampilan berbahasa itu terbagi menjadi empat yaitu, menyimak (compréhension orale), berbicara (Production orale), membaca (Compréhension écrite) dan menulis (Production écrite).

Fokus penelitian ini adalah peningkatan penguasaan kosakata bahasa Perancis sebab untuk mendukung pengembangan ke-empat keterampilan di atas dibutuhkan kemampuan kosakata yang mumpuni. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan mengembangkan keterampilan berbahasanya apabila tidak memiliki kosakata yang baik. Dengan demikian penguasaan kosakata tidak berdiri sendiri, penguasaan kosakata harus terintegrasi dengan keterampilan berbahasa karena kosa kata merupakan salah satu unsur dasar dalam berbahasa.

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seringkali ditemukan hambatan dan kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mempelajari bahasa Perancis hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah perbedaan pelafalan antara penulisan dan pengucapan, kemudian keunikan bahasa Perancis yang memiliki struktur kebahasaan yang berbeda dengan bahasa Indonesia membuat para siswa kesulitan untuk mempelajari bahasa ini dengan cepat.


(11)

Selain itu, metode konvensional yang digunakan oleh kebanyakan pendidik saat ini kurang dapat memotivasi siswa dalam belajar, khususnya bahasa asing seperti bahasa Perancis. Di samping itu dengan menggunakan cara tradisional guru tidak dapat memperhatikan kemampuan siswa nya satu persatu secara seksama, sehingga kemampuan siswa tidak merata. Oleh karena itulah para pendidik harus memikirkan cara yang tepat dan efektif untuk dapat memancing minat dan motivasi peserta didik agar lebih semangat dan giat dalam belajar.

Keberhasilan sebuah pengajaran sangatlah bergantung pada peran guru dalam proses transfer ilmu. Dengan demikian guru dituntut untuk dapat menciptakan suasana nyaman selama kegiatan belajar berlangsung. Hal ini berarti bahwa materi harus disampaikan dengan cara yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan ketika mengikuti pelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani hal tersebut adalah mengkombinasikan pembelajaran dengan teknik permainan yang mana permainan dapat menarik minat siswa agar lebih giat belajar. Karena dengan mengkombinasikan antara belajar dan bermain peserta didik akan lebih santai dalam menerima materi sehingga tujuan pembelajaran bahasa Perancis dapat tercapai dengan optimal.

Melakukan permainan dalam pembelajaran bahasa Perancis merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk melatih dan mempercepat proses penguasaan konsep bahasa Perancis. Oleh karena itu, peneliti mengajukan sebuah teknik yaitu Missing Letters yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi hambatan atau kesulitan yang di alami siswa. Teknik permainan ini menarik untuk diuji cobakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis siswa yang dengan demikian siswa dapat mengingat banyak kosakata dari setiap materi yang diberikan sehingga mampu meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, selain itu juga diharapkan dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan.

Peneliti terinspirasi untuk mencoba mengaplikasikan teknik permainan Missing Letters dalam pembelajaran bahasa Perancis karena terdapat sebuah penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh seorang mahasiswi bahasa Jerman karya Shinta Destafardini yang berjudul

Efektivitas Teknik Permainan Missing Letters dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakakata

Bahasa Jerman” penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 18 Bandung. Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa teknik permainan Missing Letters efektif


(12)

digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest siswa sebesar 55,97 sedangkan nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 85,10.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran kosakata bahasa Perancis dengan menggunakan teknik Missing Letters?

2. Bagaimana kemampuan kosakata siswa setelah penerapan teknik permainan Missing

Letters?

3. Apa pendapat siswa tentang penggunaan teknik permainan Missing Letters dalam pembelajaran bahasa Perancis sebagai upaya peningkatan penguasaan kosakata?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menjawab pertanyaan yang telah tercantum dalam rumusan masalah. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Perancis dalam meningkatkan penguasaan kosakakata menggunakan teknik Missing Letters

2. Menganalisis kemampuan kosakata siswa setelah penerapan teknik permainan Missing

Letters dalam pembelajaran.

3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan teknik permainan Missing Letters sebagai upaya meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis siswa.

1.4Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian tentunya harus memiliki manfaat baik untuk peneliti itu sendiri maupun bagi orang lain. Oleh karena itu, penerapan teknik permainan Missing Letters dalam pembelajaran bahasa Perancis diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, yang dipaparkan sebagai berikut:

Bagi guru dan siswa:

1. Menjadi referensi penggunaan teknik permainan Missing Letters dalam pembelajaran bahasa Perancis


(13)

2. Menjadi teknik alternatif bagi guru untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Perancis. 3. Membantu siswa dalam pembelajaran bahasa Perancis sehingga dapat menunjang

keberhasilan belajar siswa.

4. Memberi motivasi bagi siswa dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis dengan menggunakan teknik Missing Letters.

Bagi peneliti :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang wawasan keilmuan dan dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk menjadi tenaga pendidik apabila kelak terjun dalam dunia pendidikan.

1.5Asumsi

Menurut Depdikbud dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:54) Asumsi didefinisikan sebagai hal yang diterima sebagai dasar, merupakan landasan berpikir ; anggapan ; dugaan ; pikiran. Berdasarkan pengertian tersebut maka asumsi dari penelitian ini adalah :

Teknik permainan Missing Letters dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Perancis.


(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengukur penggunaan dari teknik permainan

Missing Letters dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat bahasa Perancis siswa

tingkat A1. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra eksperimen (pre experimental design) dengan pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

3.1.2. Desain Penelitian

Dalam eksperimen kuasi terdapat tiga jenis desain penelitian diantaranya one-shot

case study, one-group pre-test-post-test design dan static group comparison, (Arikunto,

2010:123). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the one shot

case study design. Pada pelaksanaannya, siswa diberikan perlakuan atau pengajaran

selama beberapa waktu (tanda X). Kemudian diakhir program siswa diberikan tes yang terkait dengan perlakuan atau pengajaran yang diberikan sebelumnya (tanda T2). Desain

penelitian digambarkan sebagai berikut :

Treatment Post test

X T2

(Suryabrata, 2012 :100) Pada desain penelitian ini, terlihat bahwa peneliti melakukan dua tahap pelaksanaan, yaitu :


(15)

a. Memberikan treatment (X) yang berupa penerapan penggunaan teknik permainan Missing Letters dalam penguasaan kosakata kalimat bahasa Perancis

b. Mengadakan tes (T2) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan

kosakata bahasa Perancis setelah dilaksanakan treatment.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cicalengka yang berlokasi di Jalan H.Darham No.42 kec. Cicalengka Kab. Bandung

3.2.2.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Penelitian

Menurut Margono populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Hatimah, 2007 : 153).

Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata bahasa Perancis seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Cicalengka.

3.3.2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto & Furchan, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Hatimah, 2007: 154).

Berdasarkan paparan di atas, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata bahasa Perancis kelas XI Bahasa SMAN 1 Cicalengka. Dengan jumlah siswa 20 orang.

3.4. Variabel Penelitian


(16)

permainan Missing letters dalam meningkatkan penguasaan kosakata tingkat A1 di SMA. Dengan kata lain peneliti ingin melihat keterkaitan antara variabel terikat atau dependent variable (Y) yaitu meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis, dan variabel bebas atau independent variable (X) yaitu teknik permainan Missing letters.

Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel bebas :

Penggunaan teknik permainan Missing Letters, yaitu pengajaran kosakata bahasa Perancis.

Variabel terikat :

Meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis yaitu hasil belajar siswa (hasil pembelajaran).

3.5. Definisi Operasional 1. Permainan

Menurut Santrock (2002 :272-273) Permainan ialah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa paksaan dan dengan perasaan senang. Perkembangan anak dapat terlihat ketika anak menirukan sesuatu yang dilihatnya sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Sedangkan dalam kamus le Robert micro (2006 : 733) Jeu est une activité physique ou

mentale qui n’a pas d’autre but que le plaisir qu’elle procure. Pendapat diatas dapat diartikan bahwa permainan merupakan kegiatan fisik maupun mental yang menyediakan kesenangan.

Yang dimaksud permainan dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran yang dikombinasikan dengan kegiatan bermain. Permainan yang digunakan dalam penelitian ini adalah permainan kosakata yaitu Missing Letters.

2. Missing Letters


(17)

Dalam Situs http://www.spellingcity.com/Games/missing-letter.html definisi

Missing Letters dipaparkan sebagai berikut : « Missing Letter is à letter recognition game that provides students with the opportunity to figure out which letter is missing from each term ». Pengertian di atas memiliki arti bahwa Missing Letters adalah permainan yang

memberikan kesempatan pada para siswa untuk mencari tahu huruf mana yang hilang dari sebuah kata Selain itu ditambahkan pula bahwa « Missing Letters is a fun free game

for kids of all ages. Even the youngest learners can practice letter recognition by trying to find the Missing Letter that completes each spelling or vocabulary word ». Maksud

dari pernyataan di atas adalah Missng Letters merupakan permainan yang menyenangkan untuk anak semua usia. Bahkan pembelajar bahasa pemulapun dapat berlatih pengenalan huruf dengan mencoba mencari huruf yang hilang untuk melengkapi ejaan atau kosa kata.

Permainan Missing Letters dalam penelitian ini adalah permainan yang mengasah kemampuan penguasaan kosakata bahasa Perancis. Yang dimaksud Missing Letters dalam penelitian ini adalah para pemain diminta untuk menebak huruf yang hilang dalam sebuah kata. Setelah permainan ini diaplikasikan dalam pembelajaran, para siswa diharapkan mampu menerapkannya dalam tes atau evaluasi yang diberikan oleh peneliti.

3. Kosakata

Menurut Depdikbud (1989:462) kosakata adalah perbendaharaan kata. Selain itu, menurut kamus le Robert Micro (2006:1418) Vocabulaire est ensemble de mots dont

dispose une personne; terme spécialises. Pendapat di atas memiliki arti bahwa kosakata

adalah sekumpulan kata yang dimiliki oleh seseorang ; istilah khusus.

Kosakata dalam penelitian ini adalah pembendaharaan kata bahasa Perancis terkait tema La vie quotidienne dengan materi les vetements.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data secara lengkap, cermat dan sistematis sehingga pengolahan data hasil penelitian dapat dilakukan dengan lebih mudah. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:


(18)

3.6.1. Tes

Menurut kamus Le Robert Micro (Ray, 2006:1319), “test est épreuve qui permet de déceler les aptitudes d’une personne et fournit des renseignement sur ses connaissances, son caractère, etc.“ Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa tes merupakan suatu bentuk ujian untuk menguji tingkat kemampuan, meneliti karakter maupun keterampilan seseorang.

Hal ini sejalan dengan Arikunto (2010 :193) yang mendefinisikan bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok”.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes terkait kosakata bahasa Perancis dimana siswa diharapkan mampu menjawab pertanyaan yang disediakan.

Data tes yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu melalui tes setelah memberikan

treatment. Data yang dikumpulkan berupa hasil jawaban siswa dari soal essai dalam

penguasaan kosakata berbahasa Perancis dengan tema La vie quotidienne.

Tabel 3.1

Tabel Rekapitulasi Materi Tes Materi Jumlah

soal Alokasi waktu Jumlah waktu/soal Bobot nilai Jumlah bobot nilai

Les vetements 10 30 Menit 3 menit 2 20

Tabel 3.2 Kisi-Kisi soal Tes

Kompetensi Dasar Aspek Indikator Jumlah butir

Menyampaikan berbagai informasi secara tulisan dalam kalimat sederhana sesuai konteks Berbagai macam jenis pakaian  Memahami bebagai jenis pakaian

 Mampu menyebutkan berbagai jenis


(19)

pakaian dalam kalimat

sederhana

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal

Jenis soal Jumlah Jumlah waktu Bobot Nilai Soal

Isian 10 30 menit 2

Peneliti menggunakan skala penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.4 Standar Skala Penilaian

Skala penilaian Keterangan

8,5-10 Sangat baik 7,5-8,4 Baik 6,0-7,4 Cukup 4,0-5,9 Kurang

0-3,9 Sangat kurang

(Nurgiyantoro, 2005 :339)

3.6.2. Angket

Angket merupakan salah satu jenis instrument yang dapat digunakan dalam proses penelitian untuk memperoleh berbagai informasi dari responden yang dapat menambah keakuratan hasil


(20)

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui”.

Berdasarkan jenisnya, angket yang dibuat oleh peneliti adalah angket tertutup, seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2010:194) angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Jumlah pertanyaan pada angket ini adalah sebanyak 20 butir soal dengan bentuk alternative pilihan jawaban.

Adapun kisi-kisi angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pertanyaan Angket

No. Aspek pertanyaan Nomor

soal

Jumlah nomor

soal

%

1. Kesan siswa terhadap pembelajaran bahasa Perancis

1,2 2 10 2. Kesulitan yang dihadapi siswa

pada saat proses pembelajaran

3,4,5,6 4 20 3. Pengetahuan mengenai teknik

permainan Missing letters

7,8 2 10 4. Kesulitan yang dihadapi siwa

dalam pelaksanaan teknik permainan Missing letters

9,10,11 3 15

5. Kesan siswa terhadap teknik permainan Missing letters

12,13,14 ,15,16

5 25 6. Ketertarikan siswa terhadap

teknik permainan Missing letters

17 1 5 7. Upaya yang dilakukan siswa 18 1 5


(21)

dalam pelaksanaan teknik permainan Missing letters

8. Kelebihan dan kekurangan teknik permainan Missing letters

19 1 5 9. Saran siswa untuk perbaikan

penggunaan teknik permainan

Missing letters dalam

meningkatkan penguasaan kosakata teks berbahasa Perancis tingkat A1 di SMA

20 1 5

Jumlah 20 100

3.6.3. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan proses pengumpulan data dalam rangka menambah informasi yang berkaitan dengan penelitian melalui berbagai jenis pustaka yang dikemukakan oleh para ahli, baik yang bersumber dari buku, internet ataupun sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan.

3.6.4. Lembar Observasi

Menurut Rahayu dan Ardani (2004:2) Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti « melihat » dan « memperhatikan ». Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi sebagai salah satu instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengamati, mengukur dan menilai tindakan yang yang dilakukan oleh peneliti dan partisipan saat proses penelitian berlangsung oleh pengamat penelitian. Adapun isi lembar observasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6


(22)

A B C D 1. Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa b. Memberikan motivasi

c. Memberikan acuan bahan yang disajikan d. Membuat kaitan bahan ajar dengan yang baru

2. Sikap guru dalam pembelajaran

a. Kejelasan suara

b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa c. Antusiasme penampilan dan mimic

d. Mobilitas posisi tempat

3. Penguasaan bahan ajar

a. Penyajian bahan ajar relevan dengan indicator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan dengan

pengalaman belajar yang direncanakan c. Memperlihatkan penguasaan materi d. Mencerminkan keluasan wawasan

4. Proses pembelajaran

Kesesuaian penggunaan teknik permainan Missing

Letters dengan tahapan :

 Pengajar memperkenalkan kosakata baru dengan media flash card secara berulang-ulang hingga anak faham/hafal

 Pengajar menunjukkan salah satu dari gambar yang disertai kartu kata dibawahnya dengan dihilangkan satu atau beberapa huruf.

 Pengajar menyuruh siswa menebak dan mencari huruf yang hilang agar menjadi kata yang tepat, sesuai dengan gambar yang ditunjukkan tadi. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok.

Kejelasan dalam menerangkan dan memberi contoh

 Antusias dalam menanggapi pendapat dan pertanyaan siswa

 Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

5. Kemampuan menggunakan media

a. Ketepatan saat penggunaan b. Keterampilan saat penggunaan

c. Membantu peningkatan proses pembelajaran d. Menampilkan inovasi


(23)

(Su mbe r: P2J K) Kete rang an kate gori peni laian :

A : Sangat Baik (SB) B : Baik (B)

C : Cukup (C) D : Kurang (K)

Tabel 3.7

Format observasi aktivitas siswa

No Aspek Penilaian Jumlah

Siswa (%)

Keterangan

1 Siswa menyimak penjelasan guru 2 Siswa berinteraksi dengan

kelompoknya

3 Siswa menjawab pertanyaan guru 4 Siswa mengerjakan tugas

5 Siswa yang berperan aktif dalam permainan Missing Letters

(Nurhidayah, 2012: 51)

3.7. Validitas Penelitian

Menurut Arikunto (2010 :211) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”.

Oleh karena itu, peneliti meminta pertimbangan kepada dosen ahli penimbang untuk memberikan expert judgement atas instrument yang telah dibuat.

6. Evaluasi

a. Menggunakan penilaian lisan yang relevan dengan silabus

b. Menggunakan penilaian tu lisan yang relevan dengan silabus

c. Menggunakan raam penilaian yang relevan dengan silabus

d. Penilaian sesuai dengan yang direncanakan (penilaian terbuka)

7. Kemampuan menutup pembelajaran

a. Peninjauan materi

b. Memberikan kesempatan bertanya c. Menugaskan kegiatan kokurikuler


(24)

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah salah satu tahap utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari diadakannya sebuah penelitian tentunya adalah memperoleh data yang dibutuhkan. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan tersebut, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut.

1) Tes

Tes diberikan kepada siswa setelah menerima treatment dengan menggunakan teknik Missing Letters. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi, mengetahui letak kesulitan yang dihadapi siswa, dan mengintrospeksi penyelenggaraan pengajaran yang telah dilakukan. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Djiwandono (1996 :6), tes bahasa memiliki tiga tujuan di antaranya :

1. Mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa

2. Mengetahui permasalahan dan kesulitan yang dialami siswa 3. Mengevaluasi penyelenggaraan pengajaran

2) Angket

Angket disebar kepada siswa setelah melaksanakan proses belajar mengajar dengan menerapkan teknik Missing Letters. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan teknik

Missing Letters dalam penguasaan kosakata bahasa Perancis. Peneliti mengajukan

berbagai pertanyaan seperti , kesan terhadap bahasa Perancis, kesulitan dalam proses pembelajaran bahasa Perancis, pengetahuan terkait teknik Missing Letters, kesulitan dalam pelaksanaan teknik Missing Letters, kesan terhadap penggunaan teknik Missing Letters, ketertarikan terhadap teknik Missing Letters, Upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan teknik Missing Letters, kelebihan dan kekukarangan teknik Missing Letters, dan saran untuk perbaikan penerapan teknik Missing


(25)

Letters dalam penguasaan kosakata bahasa Perancis. Respon para siswa tentunya

bervariasi dalam menilai penerapan teknik ini dalam pembelajaran. 3) Lembar Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang diselidiki (Damanik, 2012). Pada penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi untuk memberikan kemudahan pada peneliti dalam mengevaluasi proses pembelajaran dan penggunaan teknik permainan Missing Letters, berdasarkan observasi sikap para siswa di kelas dan jalannya kegiatan pembelajaran, sehingga lembar observasi ini akan mendukung hasil analisis peneliti terhadap angket yang disebarkan kepada siswa.

Untuk memperoleh hasil observasi , peneliti meminta bantuan satu orang pengamat penelitian. Observer atau pengamat penelitian yang ditunjuk adalah Ibu Dra. Elly Liswara yang merupakan Guru mata pelajaran Bahasa Perancis kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cicalengka. Observer mengamati kegiatan pembelajaran dan siswa melalui lembar yang disediakan.

3.9. Prosedur Penelitian

3.9.1.Persiapan Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data, dilakukan tahapan persiapan berikut.

1) Studi pustaka. Dalam penelitian ini, studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh sumber-sumber yang relevan dan memiliki keterkaitan permasalahan yang sedang diteliti untuk menjadi bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian mengenai teknik permainan Missing letters sebagai upaya penguasaan kosakata bahasa Perancis dalam meningkatkan penguasaan kosakata tingkat A1 di SMA ;

2) Menyusun seluruh instrumen penelitian, mengumpulkan dan memilih teknik permainan Missing letters untuk meningkatkan penguasaan


(26)

3) Mengkonsultasikan instrumen dan menguji validitas instrumen melalui tenaga ahli penimbang.

3.9.2. Pelaksanaan Eksperimen

Eksperimen ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dengan tahap perlakuan (treatment) dan tahap pascates (posttest) dalam meningkatkan penguasaan kosakata siswa tingkat A1 di SMA.

1. Perlakuan (treatment)

Berikut ini adalah tahapan proses pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Missing letters dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis siswa :

a) Peneliti memberikan handout kepada responden ;

b) Peneliti menjelaskan secara umum tentang teknik permainan Missing letters, pengertian, fungsi, langkah-langkah dengan menggunakan teknik tersebut ; c) Peneliti mempersilakan responden untuk mengisi soal

2. Pasca Tes (posttest)

Pasca tes diberikan kepada siswa setelah mendapatkan perlakuan (treatment), yang merupakan tahap akhir dari penelitian. Pada tahap ini peneliti memberikan tes yang berbeda dengan pada saat treatment, namun memiliki tingkat kesulitan yang sama dengan harapan dapat mengetahui tingkat kemajuan siswa setelah mendapat perlakuan.

3. Angket

Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa yang mengikuti semua tahap penelitian, dari mulai treatment pertama, treatment kedua dan

posttest untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Angket tersebut diberikan untuk mengetahui respon siswa, baik kesan ataupun pendapat mengenai pembelajaran menulis kalimat bahasa Perancis dengan teknik permainan Missing letters, kesulitan yang mereka temukan dan


(27)

upaya apa yang mereka lakukan untuk membantu membuat kalimat berbahasa Perancis. Jumlah pertanyaan dalam angket adalah sebanyak 16 butir. Beberapa langkah yang peneliti lakukan dalam penyusunan angket :

1) Menyusun kisi-kisi angket ;

2) Mengembangkan kisi-kisi tersebut ke dalam bentuk kerangka pertanyaan ; 3) Menyusun urutan pertanyaan ;

4) Mengkonsultasikan angket tersebut kepada dosen pembimbing ;

5) Memeriksakan angket kepada dua orang tenaga ahli penimbang instrumen peneliti untuk menjamin validitas.

3.9.3. Skenario Pembelajaran

Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan selama proses pemberian perlakuan. Proses tersebut dibuat berupa skenario pembelajaran, sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

Pada tahap kegiatan awal peneliti mengkondisikan keadaan kelas agar siap melaksanakan proses pembelajaran dengan menyapa, menanyakan kehadiran, memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran bahasa Perancis di kelas, mengarahkan pola pikir siswa ke dalam materi pembelajaran, dan menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selain itu, peneliti memberikan motivasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Missing letters sebagai berikut :

a. Pengajar memperkenalkan kosakata baru dengan media flash card secara berulang-ulang hingga anak faham/hafal


(28)

c. Pengajar menyuruh siswa menebak dan mencari huruf yang hilang agar menjadi kata yang tepat, sesuai dengan gambar yang ditunjukkan tadi. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok.

3) Kegiatan Akhir

Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti mengadakan refleksi dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang telah dipelajari hari itu dan pada penelitian terakhir peneliti memberikan angket penelitian kepada pada siswa, sebagai tolak ukur pembelajaran yang telah dilakukan.

3.10. Teknik Pengolahan Data 3.10.1.Tes

Data tes yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu melalui tes setelah memberi perlakuan (treatment). Data yang peneliti peroleh kemudian diolah dengan menggunakan langkah-langkah menurut Arikunto, seperti berikut :

Mencari nilai rata-rata (mean) tes :

X = ƩX

n

(Arikunto, 2006:275) Keterangan :

X : Rata-rata kelompok sebelum perlakuan

ƩX : Jumlah total nilai tes awal n : Jumlah peserta


(29)

Indikator keberhasilan dari penggunaan teknik permainan Missing Letters ini adalah besarnya hasil belajar siswa yang kemudian dibandingkan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) berdasarkan silabus SMAN 1 Cicalengka tahun ajaran 2013/2014. Penggunaan teknik permainan

Missing Letters dapat dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata (mean) lebih besar dari KKM dan

dapat dikatakan belum berhasil apabila nilai rata-rata lebih kecil dari KKM. Adapun nilai KKM untuk mata pelajaran bahasa Perancis adalah 75 berdasarkan silabus SMAN 1 Cicalengka tahun ajaran 2013/2014.

3.10.2.Angket

Untuk menganalisis data hasil angket, peneliti menggunakan rumus di bawah ini.

Keterangan :

F = Frekuensi jawaban dari responden N = Jumlah responden

% = persentasi tiap jawaban responden

Untuk menganalisis hasil angket, peneliti menggunakan aturan-aturan sebagai berikut.

Tabel 3.8

Presentase Analisis Hasil Angket

Presentase Penjelasan

F


(30)

0% Ditafsirkan tidak ada 1-25% Ditafsirkan sebagian kecil 26-49% Ditafsirkan hampir setengahnya

50% Ditafsirkan setengahnya 51-75% Ditafsirkan sebagian besar 76-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya

100% Ditafsirkan seluruhnya


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cicalengka tahun ajaran 2013/2014, dan juga akan mengemukakan saran-saran atau rekomendasi yang sekiranya dapat berguna, baik bagi para pembelajar maupun para pengajar bahasa Perancis. Berikut peneliti paparkan kesimpulan dan saran secara rinci.

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang telah peneliti paparkan pada BAB 1, sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengamatan observer pada saat penelitian, proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik Missing Letters dalam penguasaan kosakata berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur yang telah disusun sebelumnya. Penelitian diawali dengan treatment satu, treatment dua, dan diakhiri dengan tes. Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah memperkenalkan teknik Missing Letters kepada siswa kemudian menjelaskan maksud penggunaan teknik permainan Missing Letters. Peneliti menjelaskan tema dalam poses pembelajaran yaitu La vie quotidienne dengan materi Les vêtements. Sebelumnya siswa harus menirukan ujaran kata dengan lafal dan intonasi yang tepat. Peneliti mengawali proses pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan ‘Qu’est-ce

que c’est?’ kepada siswa sambil memperlihatkan gambar. Setelah siswa dianggap paham dan hafal, Peneliti memberikan latihan teknik Missing Letters, sebagai contoh peneliti menunjukkan gambar ’jas’ yang disertai kartu kata dibawahnya dengan ejaan kosakata yang dihilangkan. « Une v _ s_ e ». Peneliti menyuruh siswa menebak huruf yang hilang tadi agar menjadi kata yang tepat sesuai gambar yang ditunjukkan oleh peneliti. Siswa pun menyebutkan ejaan huruf yang hilang sampai menemukan ejaan huruf yang benar yaitu e,t agar menjadi kata yang tepat « Une veste » dan sesuai


(32)

kosakata yang dipelajari, dengan menggunakan teknik Missing Letters, Peneliti memberikan tes kepada siswa sesuai dengan gambar-gambar yang disediakan.

2. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan teknik Missing Letters dalam penguasaan kosakata tingkat A1 di SMA berpengaruh baik bagi para siswa. Penguasaan kosakata pada siswa XI bahasa SMAN 1 Cicalengka tahun ajaran 2013/2014 setelah pemberian treatment dapat diketahui dari hasil perhitungan rata-rata skor hasil tes menulis yaitu 79,1 dengan nilai maksimal 100 yang apabila dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 maka dapat dikatakan bahwa rata-rata tersebut lebih dari standar ketuntasan minimal.

3. Berdasarkan data yang telah peneliti dapatkan melalui penyebaran angket kepada responden, peneliti menyimpulkan hasil penggunaan teknik permainan Missing Letters dalam pembelajaran kosakata menurut para siswa. Secara umum siswa menyampaikan bahwa teknik permainan Missing Letters menarik untuk digunakan dalam kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Merujuk pada hasil perhitungan angket yang telah peneliti sebar pada saat penelitian, tanggapan siswa terhadap pembelajaran bahasa Perancis menggunakan teknik Missing Letters menunjukkan respon yang positif. Hal tersebut terlihat dari persentase angket sebesar 50% yang menyatakan bahwa siswa merasa kegiatan belajar lebih menyenangkan, 35% dapat meningkatkan motivasi belajar, dan 15% mengungkapkan lebih mudah mendapatkan ide dalam menulis. Selain itu setengah dari jumlah siswa berharap agar teknik permainan Missing Letters digunakan dalam setiap pembelajaran.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti menyarankan agar teknik Missing Letters dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Perancis, serta diharapkan memperkaya pengetahuan melalui teknik ini dan peneliti pun memberikan saran, di antaranya :


(33)

Untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis, maka peneliti menyarankan kepada siswa untuk :

1) Sering membaca dan menulis kalimat berbahasa Perancis agar dapat meningkatkan kefasihan dan menambah penguasaan kosakata.

2) Sering berlatih dengan menggunakan teknik Missing Letters agar penguasaan kosakata bertambah dan sehingga bahasa Perancis menjadi lebih mudah untuk dipelajari.

5.2.2 Saran bagi Pengajar

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam variasi teknik pembelajaran khususnya untuk meningkatkan motivasi siswa agar lebih semangat untuk belajar lebih giat sehingga menciptakan sebuah proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu pengajar diharapkan dapat mengemas teknik permainan Missing letters ini dengan cara yang lebih menarik perhatian dan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Perancis agar siswa dapat lebih fokus sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

5.2.3 Saran bagi Peneliti Lain

Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan mengenai teknik Missing Letters guna menjadi bahan rujukan bagi para guru untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Perancis maupun bahasa asing lainnya. Dengan demikian, peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih mendalam teknik permainan Missing letters dengan mengaplikasikannya dalam keterampilan berbahasa seperti menyimak, berbicara, menulis maupun membaca.


(34)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Chaer, A. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta Cuq, J.P. & Gruca, I. 2002. Cour de didactique du francais langue etrangere et

seconde. Grenoble : Universitaires de Grenoble

Bernard, P. 2012. Perancis, Bahasa Umum bagi 220 juta Orang. Tersedia di :

http://www.ambafrance-id.org/Perancis-bahasa-umum-bagi-220-juta

[12desember 2013]

Damanik, E. 2012. Pengertian dan Tujuan Observasi. Tersedia di :

http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-tujuan-observasi.html Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Destafardini, S. 2012. Efektifitas Penggunaan Permainan Missing Letters dalam

Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman Siswa Kelas XI SMAN 18 Bandung. UPI : Tidak diterbitkan.

Djiwandono, S. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung : Penerbit ITB Dubois, J., dkk. 1971. Larousse Dictionnaire du Français Contemporain. Paris :

Librairie Larousse

Flammarion, E. 1963. Dictionnaire Flammarion de la Langue Francaise. Paris : Librairie Hachette.

Hardhono, S. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta : Depdikbud Hatimah, I., dkk. 2007. Penelitian Pendidikan. Bandung : UPI press


(35)

Keraf, G. 2000. Diksi dan gaya bahasa. Jakarta : Gramedia pustaka umum Nurgiyantoro, B. 1995. Penilaian dalam Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE Nurgiyantoro, B. 2005. Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta :

BPFE Yogyakarta

Nurhidayah, N. 2012. Penggunaan Metode Word Square dalam Pemerolehan

Kosakata Bahasa Perancis. Skripsi S1 FPBS UPI : Tidak diterbitkan

P2JK. 2013. Panduan Program Pengalaman Lapangan (PLP) Bagi Mahasiswa

UPI Calon Guru Bidang Studi. UPI : Tidak diterbitkan.

Rahayu, I., dan Ardani, T. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang : Bayuwangi Ray, Alain. 2006. Le Robert Micro. Paris : Le Robert

Rini, A. 2011. Be Smart and Fun With English Games. Jakarta : Kesaint Blanc Ruswandi, M. 2004. Games for Islamic Mentoring. Bandung : Syamil Cipta Media Santrock, John,W. 2002. Life span developement edition 5, perkembangan masa

hidup jilid 1. Jakarta : Erlangga

Subana, dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia

Sudrajat, A. 2008. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Media Group.

Sunendar, D. & Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya


(36)

3 Suryabrata, S. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo persada

Tarigan, H.G. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa

Wendt, M. Stratégies de l'apprenant et stratégies d'apprentissage: Recherche au

service des chercheurs. Tersedia di : www.kfu4wendt.com [25 juni 2013]


(1)

Nissa Agniya Resmisari, 2014

Penggunaan Teknik Permainan Missing Letters Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1 Di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cicalengka tahun ajaran 2013/2014, dan juga akan mengemukakan saran-saran atau rekomendasi yang sekiranya dapat berguna, baik bagi para pembelajar maupun para pengajar bahasa Perancis. Berikut peneliti paparkan kesimpulan dan saran secara rinci.

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang telah peneliti paparkan pada BAB 1, sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengamatan observer pada saat penelitian, proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik Missing Letters dalam penguasaan kosakata berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur yang telah disusun sebelumnya. Penelitian diawali dengan treatment satu, treatment dua, dan diakhiri dengan tes. Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah memperkenalkan teknik Missing Letters kepada siswa kemudian menjelaskan maksud penggunaan teknik permainan Missing Letters. Peneliti menjelaskan tema dalam poses pembelajaran yaitu La vie quotidienne dengan materi Les vêtements. Sebelumnya siswa harus menirukan ujaran kata dengan lafal dan intonasi yang tepat. Peneliti mengawali proses pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan ‘Qu’est-ce que c’est?’ kepada siswa sambil memperlihatkan gambar. Setelah siswa dianggap paham dan hafal, Peneliti memberikan latihan teknik Missing Letters, sebagai contoh peneliti menunjukkan gambar ’jas’ yang disertai kartu kata dibawahnya dengan ejaan kosakata yang dihilangkan. « Une v _ s_ e ». Peneliti menyuruh siswa menebak huruf yang hilang tadi agar menjadi kata yang tepat sesuai gambar yang ditunjukkan oleh peneliti. Siswa pun menyebutkan ejaan huruf yang hilang sampai menemukan ejaan huruf yang benar yaitu e,t agar menjadi kata yang tepat « Une veste » dan sesuai dengan gambar yang ditunjukkan oleh Peneliti. Setelah siswa dinilai menguasai


(2)

Nissa Agniya Resmisari, 2014

Penggunaan Teknik Permainan Missing Letters Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1 Di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kosakata yang dipelajari, dengan menggunakan teknik Missing Letters, Peneliti memberikan tes kepada siswa sesuai dengan gambar-gambar yang disediakan.

2. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan teknik Missing Letters dalam penguasaan kosakata tingkat A1 di SMA berpengaruh baik bagi para siswa. Penguasaan kosakata pada siswa XI bahasa SMAN 1 Cicalengka tahun ajaran 2013/2014 setelah pemberian treatment dapat diketahui dari hasil perhitungan rata-rata skor hasil tes menulis yaitu 79,1 dengan nilai maksimal 100 yang apabila dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 maka dapat dikatakan bahwa rata-rata tersebut lebih dari standar ketuntasan minimal.

3. Berdasarkan data yang telah peneliti dapatkan melalui penyebaran angket kepada responden, peneliti menyimpulkan hasil penggunaan teknik permainan Missing Letters dalam pembelajaran kosakata menurut para siswa. Secara umum siswa menyampaikan bahwa teknik permainan Missing Letters menarik untuk digunakan dalam kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Merujuk pada hasil perhitungan angket yang telah peneliti sebar pada saat penelitian, tanggapan siswa terhadap pembelajaran bahasa Perancis menggunakan teknik Missing Letters menunjukkan respon yang positif. Hal tersebut terlihat dari persentase angket sebesar 50% yang menyatakan bahwa siswa merasa kegiatan belajar lebih menyenangkan, 35% dapat meningkatkan motivasi belajar, dan 15% mengungkapkan lebih mudah mendapatkan ide dalam menulis. Selain itu setengah dari jumlah siswa berharap agar teknik permainan Missing Letters digunakan dalam setiap pembelajaran.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti menyarankan agar teknik Missing Letters dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Perancis, serta diharapkan memperkaya pengetahuan melalui teknik ini dan peneliti pun memberikan saran, di antaranya :


(3)

Nissa Agniya Resmisari, 2014

Penggunaan Teknik Permainan Missing Letters Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1 Di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Perancis, maka peneliti menyarankan kepada siswa untuk :

1) Sering membaca dan menulis kalimat berbahasa Perancis agar dapat meningkatkan kefasihan dan menambah penguasaan kosakata.

2) Sering berlatih dengan menggunakan teknik Missing Letters agar penguasaan kosakata bertambah dan sehingga bahasa Perancis menjadi lebih mudah untuk dipelajari.

5.2.2 Saran bagi Pengajar

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam variasi teknik pembelajaran khususnya untuk meningkatkan motivasi siswa agar lebih semangat untuk belajar lebih giat sehingga menciptakan sebuah proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu pengajar diharapkan dapat mengemas teknik permainan Missing letters ini dengan cara yang lebih menarik perhatian dan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Perancis agar siswa dapat lebih fokus sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

5.2.3 Saran bagi Peneliti Lain

Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan mengenai teknik Missing Letters guna menjadi bahan rujukan bagi para guru untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Perancis maupun bahasa asing lainnya. Dengan demikian, peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih mendalam teknik permainan Missing letters dengan mengaplikasikannya dalam keterampilan berbahasa seperti menyimak, berbicara, menulis maupun membaca.


(4)

1 Nissa Agniya Resmisari, 2014

Penggunaan Teknik Permainan Missing Letters Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1 Di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Chaer, A. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Cuq, J.P. & Gruca, I. 2002. Cour de didactique du francais langue etrangere et seconde. Grenoble : Universitaires de Grenoble

Bernard, P. 2012. Perancis, Bahasa Umum bagi 220 juta Orang. Tersedia di : http://www.ambafrance-id.org/Perancis-bahasa-umum-bagi-220-juta

[12desember 2013]

Damanik, E. 2012. Pengertian dan Tujuan Observasi. Tersedia di :

http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-tujuan-observasi.html

Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Destafardini, S. 2012. Efektifitas Penggunaan Permainan Missing Letters dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman Siswa Kelas XI SMAN 18 Bandung. UPI : Tidak diterbitkan.

Djiwandono, S. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung : Penerbit ITB

Dubois, J., dkk. 1971. Larousse Dictionnaire du Français Contemporain. Paris : Librairie Larousse

Flammarion, E. 1963. Dictionnaire Flammarion de la Langue Francaise. Paris : Librairie Hachette.

Hardhono, S. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta : Depdikbud

Hatimah, I., dkk. 2007. Penelitian Pendidikan. Bandung : UPI press


(5)

2 Nissa Agniya Resmisari, 2014

Penggunaan Teknik Permainan Missing Letters Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1 Di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keraf, G. 2000. Diksi dan gaya bahasa. Jakarta : Gramedia pustaka umum

Nurgiyantoro, B. 1995. Penilaian dalam Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE

Nurgiyantoro, B. 2005. Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Nurhidayah, N. 2012. Penggunaan Metode Word Square dalam Pemerolehan Kosakata Bahasa Perancis. Skripsi S1 FPBS UPI : Tidak diterbitkan

P2JK. 2013. Panduan Program Pengalaman Lapangan (PLP) Bagi Mahasiswa UPI Calon Guru Bidang Studi. UPI : Tidak diterbitkan.

Rahayu, I., dan Ardani, T. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang : Bayuwangi

Ray, Alain. 2006. Le Robert Micro. Paris : Le Robert

Rini, A. 2011. Be Smart and Fun With English Games. Jakarta : Kesaint Blanc

Ruswandi, M. 2004. Games for Islamic Mentoring. Bandung : Syamil Cipta Media

Santrock, John,W. 2002. Life span developement edition 5, perkembangan masa hidup jilid 1. Jakarta : Erlangga

Subana, dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia

Sudrajat, A. 2008. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Media Group.

Sunendar, D. & Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya


(6)

3 Nissa Agniya Resmisari, 2014

Penggunaan Teknik Permainan Missing Letters Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis Siswa Tingkat A1 Di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryabrata, S. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo persada

Tarigan, H.G. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa

Wendt, M. Stratégies de l'apprenant et stratégies d'apprentissage: Recherche au service des chercheurs. Tersedia di : www.kfu4wendt.com [25 juni 2013]