PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA.

(1)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman

Disusun Oleh :

Runi Rachmalina Utari NIM 1005818

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA

Oleh

Runi Rachmalina Utari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Runi Rachmalina Utari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RUNI RACHMALINA UTARI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Ending Khoerudin, S.Pd., M.Hum. NIP 197105091998021001

Pembimbing II,

Irma Permatawati, M.Pd. NIP 198210042005012001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd. NIP 196111101985031005


(4)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ………... i

ABSTRAK ……….. ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ………... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….……….. 1

B. Identifikasi Masalah……… 3

C. Batasan Masalah……….. 3

D. Rumusan Masalah………... 4

E. Tujuan Penelitian………. 4

F. Manfaat Penelitian……….. 5

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Media Pembelajaran……….. 6

1. Pengertian Media Pembelajaran……… 6

2. Fungsi Media Pembelajaran………..…… 7

3. Klasifikasi Media Pembelajaran………..…….. 11

B. Media Audio Visual………..……….. 13

1. Pengertian Media Audio Visual……… 13

2. Fungsi Media Audio Visual………..……… 14

3. Ciri-ciri Media Audio Visual……… 16

4. Jenis-jenis Media Audio Visual……… 18

5. Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran.……….. 20

C. Menyimak ………. 24

1. Pengertian Menyimak……… 24

2. Jenis-jenis Menyimak……… 28


(5)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4. Penilaian Menyimak……….… 31

D. Asumsi………..……….… 32

E. Hipotesis……….. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian……….. 34

B. Variabel Penelitian………. 34

C. Desain Penelitian………... 34

D. Tempat dan Waktu Penelitian………... 35

E. Populasi dan Sampel……….…. 35

F. Instrumen Penelitian……….……. 35

G. Prosedur Penelitian……….……... 36

H. Teknik Pengumpulan Data……….………… 36

I. Teknik Analisis Data……….…………. 37

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……… 39

1. Deskripsi Hasil Kemampuan Menyimak Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Penggunaan Media Audio Visual……….….. 39

2. Deskripsi Hasil Kemampuan Menyimak Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sesudah Penggunaan Media Audio Visual……….….. 39

3. Deskripsi Hasil Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak..……….……….. 39

B. Uji Persyaratan Analisis ……….. 40

1. Uji Normalitas Data ……….….……… 40

a. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Eksperimen………. 40

b. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen……… 41

c. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol………... 41

d. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Kontrol………... 41

2. Uji Homogenitas Variansi Data……… 41

a. Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……… 41

b. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 42

c. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 42

d. Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 42


(6)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Uji t Independen Rata-rata skor Tes Awal Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 43

b. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 43

c. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 44

4. Pengujian Hipotesis ……… 44

C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran………...…. 45

D. Pembahasan Hasil Penelitian………. 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan……… 53

B. Saran……….. 54

DAFTAR PUSTAKA………..…. 55

LAMPIRAN……….. 57


(7)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Utari, Runi Rachmalina, 2014. Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman di SMA. Bandung. Skripsi Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sulit dikuasai siswa di SMA. Penyebab kesulitan menyimak dapat berasal dari luar maupun dalam diri siswa. Pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran menyimak dapat menjadi solusi. Salah satu media yang dianggap dapat meningkatkan keterampilan menyimak adalah media audio visual. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keterampilan siswa dalam menyimak bahasa Jerman di kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum penggunaan media audio visual, (2) keterampilan siswa dalam menyimak bahasa Jerman di kelas kontrol dan kelas eksperimen sesudah penggunaan media audio visual, (3) efektivitas media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Jerman siswa. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 12 Bandung tahun pelajaran 2014/2015 dan sampelnya adalah siswa kelas XII IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XII IPA 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan instrumen pelengkap yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji-t independen. Dari hasil analisis data diketahui bahwa: (1) kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki keterampilan yang sama dalam menyimak bahasa Jerman sebelum penggunaan media audio visual, (2) kelas eksperimen memiliki keterampilan yang meningkat signifikan dalam menyimak bahasa Jerman sesudah penggunaan media audio visual, sedangkan kemampuan menyimak kelas kontrol meningkat namun sedikit, (3) setelah penghitungan data hasil tes akhir kedua kelas diperoleh thitung > ttabel (2,97 > 1.993) dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Ini berarti bahwa hipotesis penelitian terbukti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dalam pembelajaran efektif dalam meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Jerman siswa. Oleh karena itu, disarankan kepada guru untuk menggunakan media audio visual sebagai salah satu alternatif media untuk meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Jerman siswa.


(8)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Utari, Runi Rachmalina, 2014. Die Anwendung der Audiovisuellen Medien beim Hörverstehen im Deutschunterricht an der SMA. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hörverstehen ist eine der Sprachfertigkeiten, die für die Schüler schwierig zu lernen ist. Es gibt einige Faktoren, warum es schwierig ist, nämlich äuβere Faktoren und innere Faktoren. Um diese Schwierigkeiten zu überwinden, kann die Wahl der richtigen Medien ein Ausweg werden. Die Audiovisuellen Medien können zur Steigerung der Hörfertigkeit beitragen. Die Ziele dieser Untersuchung sind, um folgendes herauszufinden: (1) die Fertigkeit der Schüler beim Hörverstehen in Experimentsklasse und Kontrollklasse vor der Anwendung der Audiovisuellen Medien, (2) die Fertigkeit der Schüler beim Hörverstehen in Experimentsklasse und Kontrollklasse nach der Anwendung der Audiovisuellen Medien, (3) die Effektivität der Anwendung der Audiovisuellen Medien zur Verbesserung der Fertigkeit beim Hörverstehen. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentsmethode mit dem Nonequivalent Control Group Design verwendet. Die Population der Untersuchung waren alle Schüller der 12. Klasse an der SMAN 12 Bandung vom Jahrgang 2014/2015 und die Probanden waren die Schüler der XII Naturwissenschaft 5 als die Experimentsklasse und XII Naturnwissenschaft 2 als die Kontrollklasse. Die Instrumente dieser Untersuchung waren der Tests und das Ergänzungsinstrument nämlich der Unterrichtsplan. Um den Unterschied der durchschnittlichen Note vom Vortest und vom Nachtest zwischen Eksperimentsklasse und Kontrollklasse zu wissen, wurde die t-independent-Probe benutzt. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen folgendes: (1) die Schüler in der Experimentsklasse und der Kontrollklasse haben vor der Anwendung der Audiovisuellen Medien gleiche Leistung beim Hörverstehen, (2) die Schüler der Experimentsklasse hat nach der Anwendung der Audiovisuellen Medien signifikante Steigerung beim Hörverstehen, aber die der Kontrollklasse hat nur geringe Steigerung, (3) nach den Datenberechnungen der Nachtest-Ergebnisse von beiden Klassen wurde herausgefunden, dass die Zahl der t-rechnung höher als die Zahl der t-tabelle

(2,97 > 1.993) mit dem (α) 0.05-signifikanten Wert ist. Das heiβt, dass die Hypothese dieser Untersuchung bestätigt ist. Aus den Ergebnissen lässt sich zusammenfassen, dass die Audiovisuellen Medien effektif sind, um die deutsche Fertigkeit der Schüler beim Hörverstehen zu verbessern. Deshalb wird es vorgeschlagen, dass die Lehrer die


(9)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Audiovisuellen Medien als eine der Alternativen zur Verbesserung der Fertigkeit der Schüler beim Hörverstehen verwenden sollten.


(10)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa terdiri dari menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Seluruh keterampilan tersebut penting dan saling berkaitan, adapun keterampilan menyimak merupakan keterampilan dasar berupa penerimaan dan pemahaman arti informasi yang didengar. Informasi yang dimaksud dapat berupa sebuah materi pembelajaran bahasa di sekolah.

Dalam proses pembelajaran, kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang lebih dahulu dilaksanakan oleh seseorang sebelum kegiatan berbicara, maka dari itu keterampilan menyimak dalam pembelajaran bahasa perlu dipelajari secara khusus namun keterampilan berbahasa lain tetap dibutuhkan dalam proses komunikasi dan belajar. Berdasarkan pengamatan pengajar di SMA walaupun sudah dipelajari secara khusus dalam pembelajaran, siswa masih menemukan kesulitan dalam meningkatkan keterampilan menyimak.

Keterampilan menyimak menjadi sulit karena beberapa faktor. Faktor yang berasal dari luar dan berasal dari dalam diri siswa. Faktor kesulitan dari luar misalnya

Aussprache (lafal/pengucapan) penutur asli yang masih asing di telinga siswa, intonasi ritme, kecepatan berbicara penutur, belum lagi situasi ketika proses menyimak berlangsung seperti adanya suara-suara mengganggu dan kegaduhan yang tidak diinginkan, sedangkan faktor dari dalam diri siswa seperti kurangnya penguasaan kosakata, tidak terbiasanya siswa mendengarkan tuturan, kurangnya konsentrasi ketika menyimak dan rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran menyimak.

Di sisi lain menyimak dalam pembelajaran disinyalir lebih sulit dibandingkan menyimak dalam konteks proses interaksi langsung, ketika proses interaksi langsung, siswa atau pembelajar merasakan sebuah pengalaman bercakap-cakap, siswa mampu


(11)

2

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mengidentifikasi emosi, mimik muka dan gestur tubuh lawan bicaranya. Hal tersebut membantu siswa memahami apa yang lawan bicaranya maksud, tetapi terkadang dalam proses pembelajaran siswa hanya berlatih dengan mendengar sebuah audio tanpa melihat gestur dan mimik sehingga proses pemahaman menyimak kurang terlatih dengan baik. Maka dari itu diperlukan alat bantu lain untuk mengatasi terhambatnya proses menyimak.

Pemilihan media pembelajaran adalah salah satu komponen utama yang penting dalam pembelajaran. Kesalahan pemilihan media ataupun kurang maksimalnya penggunaan dapat menjadi faktor tidak tercapainya target kemampuan pembelajaran yang diinginkan. Media yang beragam menjadi sebuah kemudahan sekaligus tantangan untuk guru dalam memilih media apa saja yang tepat untuk siswa.

Media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mempelajari dan meningkatkan kemampuan menyimak adalah media yang dapat menarik minat siswa untuk membiasakan diri mendengar bahasa Jerman, media yang kaya akan kosakata dan dituturkan asli oleh penutur asal sehingga pelafalan yang didengar siswa lama kelamaan tidak terdengar asing. Media yang sifatnya bisa dilihat dan didengar seperti audio visual dianggap akan membantu.

Penggunaan media audio visual mengaktifkan indera penglihatan dan pendengaran untuk disalurkan ke otak. Ketika berbicara mengenai penglihatan dan pendengaran maka dapat dikaitkan dengan aktifitas dimana seseorang melihat langsung suatu objek dan mendengarkan bunyi atau suara yang dikeluarkan oleh objek tersebut, diharapkan kemampuan siswa menerima materi akan lebih baik karena pengalaman yang dirasakan ketika menggunakan media audio visual sebagai media pembelajaran dirasa berbeda dan lebih membekas, dibandingkan pembelajaran yang hanya menggunakan media buku atau metode ceramah. Di dalam audio visual siswa mampu melihat emosi, mimik dan jalan cerita yang tersedia.


(12)

3

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Audio visual yang dipilih untuk pembelajaran beragam jenisnya, salah satunya adalah audio visual gerak yang memperlihatkan sebuah gambaran nyata dan menarik karena informasi di dalamnya tidak hanya mengandung nilai pengetahuan namun juga mengandung nilai budaya dan kebiasaaan. Audio visual gerak mengedepankan belajar lewat tampilan gambar bergerak dilengkapi audio, dialog dan adegan di dalamnya yang dipilih sesuai tema. Selain itu latar belakang dalam audio visual biasanya berada di tempat-tempat yang terdapat di negara asli penutur bahasa. Audio visual gerak banyak dibuat oleh tim-tim dari seluruh dunia dan diunduh melalui internet agar semua orang di dunia dapat mempelajari bahasa dan kebudayaan negara tertentu, salah satunya dapat kita lihat di situs berbagi video youtube.Pengajar atau pembelajar hanya perlu mencantumkan tema audio visual yang diinginkan di kotak pencari dan audio visual yang telah diunggah ke dalam situs tersebut akan terlihat, contoh produk audio visual gerak yang telah dibuat adalah Easy German. Audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah audio visual yang dapat diakses melalui situs berbagi video youtube.com, terdapat 3 audio visual yang digunakan, adapun audio visual yang dimaksud adalah Learn German with Video, Easy German dan Deutsch Szene. Menarik untuk kemudian ditelusuri adalah bagaimana audio visual gerak digunakan menjadi sebuah media pembelajaran bahasa Jerman dan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak.

Penelitian penggunaan media audio visual gerak untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jerman menjadi bahan yang menarik untuk dikaji dan diteliti. Atas dasar itu dalam penelitian ini akan dibahas media Audio Visual yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA untuk membantu meningkatkan keterampilan menyimak siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:


(13)

4

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Apakah penggunaan media yang tidak tepat di sekolah menjadi sebuah penghambat bagi siswa dalam menyimak bahasa Jerman?

2. Apakah media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa SMA?

3. Bagaimanakah kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penggunaan media audio visual?

4. Bagaimana hasil kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah penggunaan media audio visual?

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian ini terhadap objek yang diteliti, maka penelitian ini dibatasi pada penggunaan audio visual dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman di SMA. Audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah audio visual gerak yang menampilkan unsur suara dan gerak seperti proyek video yang dapat diakses melalui situs berbagi video youtube. Audio visual khusus yang dipakai dalam penelitian ini adalah Learn German with Video, Easy German dan Deutsch Szene. Kemampuan berbahasa yang diuji dan diteliti hanya kemampuan menyimak siswa SMA kelas XII setingkat pembelajar pemula dengan materi simak seputar materi yang diajarkan ketika penelitian dilaksanakan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penggunaan media audio visual?

2. Bagaimana kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa sesudah penggunaan media audio visual?


(14)

5

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Apakah media audio visual efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak bahasa Jerman?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kemampuan siswa dalam menyimak bahasa Jerman di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penggunaan audio visual

2. Kemampuan siswa dalam menyimak bahasa Jerman di kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah penggunaan audio visual

3. Efektivitas media audio visual dalam meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban untuk beberapa permasalahan yang telah diungkapkan di dalam latar belakang masalah. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai media alternatif yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman, yaitu media audio visual gerak. Bagi penelitian lainnya hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi terkait penggunaan media dalam pembelajaran bahasa.


(15)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran bahasa Jerman dengan menggunakan media audio visual, dan satu kelas kontrol sebagai pembanding yang tidak dikenai perlakuan tetapi di kelas tersebut pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah ditentukan.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media audio visual dan variabel terikatnya adalah kemampuan menyimak bahasa Jerman.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control

Group Design. Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true

experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan eksperimen. Jika dalam true experimental design, kelas eksperimen dan kelas kontrol melibatkan sampel secara random, maka desain ini melibatkan sampel yang sebelumnya telah ditentukan dalam sebuah kelas. Menurut Sugiono (2013: 345) desain dapat digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2

O3 O4


(16)

35

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

O1 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes awal O2 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes akhir O3 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes awal O4 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes akhir

X :Perlakuan berupa metode pembelajaran menggunakan media audio visual yang diaplikasikan kedalam setiap pembelajaran.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 12 Bandung. Salah satu syarat metode penelitian eksperimen semu yakni tidak mengambil sampel penelitian secara acak (Sugiono, 2013: 342). Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel purposif yang artinya subjek penelitian diambil dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel dilihat dari karakteristik siswa yang hampir sama. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XII IPA 2 sebagai kelas kontrol.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur penguasaan menyimak materi siswa. Siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diminta untuk menyelesaikan soal-soal pada tes awal dan tes akhir. Tes awal bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi menyimak bahasa Jerman siswa sebelum perlakuan, sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan menyimak bahasa Jerman siswa setelah


(17)

36

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

perlakuan. Pada tes awal dan tes akhir dipergunakan perangkat tes yang sama, yaitu tes mendengar yang sudah teruji validitas dan tingkat kesukarannya. Soal tes diambil dari buku Genial Arbeitsbuch A1, Ideen Deutsch als Fremdsprache Kursbuch 1, Hören und Sprechen A1 dan Alles Klar, dari 49 soal yang diujicobakan dan diuji validitasnya terdapat 22 soal valid, namun dari 22 soal tersebut terpilih 20 soal tes yang dijadikan intrumen tes awal dan tes akhir.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menemukan masalah penelitian.

2. Melakukan kajian pustaka sesuai masalah penelitian yang ditemukan. 3. Merumuskan masalah penelitian.

4. Menyusun proposal.

5. Mengikuti seminar proposal dan menerima surat persetujuan judul skripsi. 6. Mengajukan izin permohonan penelitian di SMA Negeri 12 Bandung.

7. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penelitian termasuk untuk penyusunan instrumen penelitian.

8. Menyusun instrumen penelitian.

9. Melakukan uji coba instrumen penelitian dan megukur validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran butir soal.

10. Mengumpulkan data penelitian. 11. Menganalisis data penelitian. 12. Menarik kesimpulan.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah di bawah ini, yaitu:

1. Mengumpulkan data teoretis yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian dari literatur di perpustakaan dan internet untuk menemukan referensi sebagai acuan penyusunan instrumen.


(18)

37

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Mengukur penguasaan awal menyimak materi bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes awal, kemudian menghitung nilai rata-ratanya.

4. Membuat catatan ketika perlakuan berlangsung.

5. Mengukur penguasaan menyimak bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes akhir, kemudian menghitung nilai rata-ratanya.

I. Teknik Analisis Data

Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Tujuannya untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Menentukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari distribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data atau sampel yang diambil berasal dari varian yang homogen atau tidak. 3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t dan uji t

independen melalui rumus sebagai berikut:

Uji t

Keterangan:

Md : mean dari selisih antara tes akhir dan tes awal. Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md).

∑ x2

d : jumlah kuadrat deviasi. n : subyek.

Uji t independen, t =

) 1 1 ( 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 n n n n S n S n X X       


(19)

38

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

1

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas atas

2

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas bawah

S12 : Varians skor tes awal kelas atas

S22 : Varians skor tes awal kelas atas

n1 : Banyaknya data kelas atas

n2 : Banyaknya data kelas bawah

4. Menguji hipotesis statistik. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Ho : µ SsP = µ SbP

Hi : µ Ssp > µ SbP Keterangan:

µ Ssp : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir) µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal)

H0 : Tidak terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

H1 : Terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima, dengan kata lain hipotesis peneltian (H1) ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel bebas dan terikat pada taraf sigifikasi 0,05.

Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak, dengan kata lain hipotesis peneltian (H1) diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel bebas dan terikat pada taraf sigifikasi 0,05.


(20)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman di SMA, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Pada tes awal, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 15 dengan rata-rata 47,16, sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 dan nilai terendah 20 dengan rata-rata 49.86. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan menyimak bahasa Jerman hampir sama dengan siswa kelas kontrol.

2. Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 90 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 40 dengan rata-rata 64,32, sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 dan nilai terendah 20 dengan rata-rata 54,32. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan menyimak bahasa Jerman yang lebih baik daripada siswa kelas kontrol.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol diperolehnilai uji t independen sebesar 2,97. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,97 > 1,997). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman.


(21)

54

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan siswa menyimak bahasa Jerman, diperlukan media yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jerman. Oleh karena itu, media ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk mengajarkan menyimak bahasa Jerman.

2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya sebelum menggunakan media ini pastikan media pendukung seperti LCD proyektor dan

speaker telah siap digunakan.

3. Guru yang ingin menerapkan atau mencoba memakai media audio visual untuk pembelajaran selalu siapkan bentuk soft file yang dapat siswa bawa pulang untuk berlatih.

4. Selain di sekolah, siswa hendaknya juga melatih kemampuan menyimak bahasa Jerman di rumah dengan cara menyaksikan audio visual berbahasa Jerman. Media audio visual dapat diperoleh melalui internet, perpustakaan, pusat kebudayaan Jerman (Goethe-Institut) maupun dari guru.

5. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti bidang yang sama, penggunaan media audio visual dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa lain seperti berbicara dan menulis.


(22)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alfitri, S, A. 2013. Die Anwendung Des Videofilms Als Begleitmaterial Des Lehrwerkes Studio D A1 Zur Verbesserung Der Hörverstehensergebnisses Der Schüler. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

Barsch, A. 2006. Mediendidaktik Deutsch. Paderborn: Ferdinand Schönigh GmbH. Böhm, W. 2005. Wörterbuch der Pädagogik. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag Dahlhaus, B. 1994. Fertigkeit Hören. München: Langendscheidt

Djamarah, S, B & Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Falke, T. 2009. Audiovisuellen Medien in E-Learning-Szenarien. Masterarbeit bei der

Masterstudiengang Medienwissenschaft Hochschüle für Film und Fernsehen

„Konrad Wolf“ : tidak diterbitkan

Frederking, V., Krommer, A & Maiwald, K. 2008. Mediendidaktik Deutsch eine Einführung. Berlin: Ericht Schmidt Verlag

Grabner, D & Hummer, M. 2011. Der Kompetenzbereich Hörverstehen im Fach Deustch der Sekundarstufe I. Masterarbeit an der Universität Salzburg: tidak diterbitkan

Hoof, D. 1997. Medien im Fremdsprachenunterricht Hardware, Software und Methodik.

[online]http://rzbl04.biblio.etc.tu-bs.de:8080/docportal/servlets/MCRFileNodeServlet/DocPortal_derivate_0000 1158/Document.pdf [7 Mei 2014]


(23)

56

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Diplomarbeit bei der Philosophie Fakultät an der Universität Wien: tidak diterbitkan

Neuner, G & Hunfeld, H. 2002. Methoden des Fremdsprachlichen Deustchunterrichts eine Einführung. Berlin: Langendscheit

Obermayr, K. 2007. Hören und Verstehen. Sprechanlässe für das kommunikative Handeln im Deutschunterricht. Diplomarbeit an der Universität Wien: Tidak Diterbitkan

Riyana, C & Susilana, R. 2008. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan

Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima

Satkauskaite, D. 2010. Zur Fertigkeit des Hörverstehens im DaF-Unterricht und bei der Vermittlung der Dolmetschkompetenzen. In: (2010). Studies About Language No. 17.

[Online].Tersedia: http://www.kalbos.lt/zurnalai/17_numeris/17a.pdf[13. Juli 2014]

Siedl, L. 2009. Hörverstehen in Theorie und Praxis [online]. Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=aOztDKjG96EC&printsec=frontcover&hl =id#onepage&q&f=false [13 Juli 2014]

Steinig, W & Huneke, H. 2010. Deutsch Als Fremdsprache Eine Einführung. Berlin: Ericht Schmidt Verlag

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta

Sutirman, M.Pd. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sutrisna, P. 2014. Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman dan Daya Tangkap Siswa dalam Menyimak Materi Pelajaran Khususnya

Pada Mata Pelajaran Sains.[online].

Tersedia:http://putusutrisna.blogspot.com/2011/04/penerapan-media-audio-visual-untuk.html (18 Juni 2014)

Warningsih, N. 2004. Teknik dan Latihan untuk Mengembangkan Keterampilan Menyimak. Fokus. Jurnal Pendidikan Bahasa Asing, 1(2), hlm. 7-14


(24)

57

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Wiemann, B. 2009. Evaluation und Verbesserungsvorschläge für Hörverstehensaufgaben im Anfängerunterricht der Erwachsenenbildung. Magisterarbeit bei der Philosophie Fakultät an der Technische Universität Chemnitz: Tidak Diterbitkan


(1)

38

Keterangan:

1

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas atas

2

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas bawah

S12 : Varians skor tes awal kelas atas S22 : Varians skor tes awal kelas atas

n1 : Banyaknya data kelas atas

n2 : Banyaknya data kelas bawah

4. Menguji hipotesis statistik. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Ho : µ SsP = µ SbP

Hi : µ Ssp > µ SbP Keterangan:

µ Ssp : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir) µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal)

H0 : Tidak terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman siswa

setelah menerima perlakuan.

H1 : Terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman siswa setelah

menerima perlakuan.

Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima, dengan kata lain hipotesis

peneltian (H1) ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

variabel bebas dan terikat pada taraf sigifikasi 0,05.

Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak, dengan kata lain hipotesis

peneltian (H1) diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman di SMA, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Pada tes awal, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 15 dengan rata-rata 47,16, sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 dan nilai terendah 20 dengan rata-rata 49.86. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan menyimak bahasa Jerman hampir sama dengan siswa kelas kontrol.

2. Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 90 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 40 dengan rata-rata 64,32, sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 dan nilai terendah 20 dengan rata-rata 54,32. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan menyimak bahasa Jerman yang lebih baik daripada siswa kelas kontrol.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol diperolehnilai uji t independen sebesar 2,97. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,97 > 1,997). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman.


(3)

54

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan siswa menyimak bahasa Jerman, diperlukan media yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jerman. Oleh karena itu, media ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk mengajarkan menyimak bahasa Jerman.

2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya sebelum

menggunakan media ini pastikan media pendukung seperti LCD proyektor dan

speaker telah siap digunakan.

3. Guru yang ingin menerapkan atau mencoba memakai media audio visual untuk pembelajaran selalu siapkan bentuk soft file yang dapat siswa bawa pulang untuk berlatih.

4. Selain di sekolah, siswa hendaknya juga melatih kemampuan menyimak bahasa Jerman di rumah dengan cara menyaksikan audio visual berbahasa Jerman. Media audio visual dapat diperoleh melalui internet, perpustakaan, pusat kebudayaan Jerman (Goethe-Institut) maupun dari guru.

5. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti bidang yang sama, penggunaan media audio visual dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa lain seperti berbicara dan menulis.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alfitri, S, A. 2013. Die Anwendung Des Videofilms Als Begleitmaterial Des Lehrwerkes Studio D A1 Zur Verbesserung Der Hörverstehensergebnisses Der Schüler. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

Barsch, A. 2006. Mediendidaktik Deutsch. Paderborn: Ferdinand Schönigh GmbH.

Böhm, W. 2005. Wörterbuch der Pädagogik. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag Dahlhaus, B. 1994. Fertigkeit Hören. München: Langendscheidt

Djamarah, S, B & Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Falke, T. 2009. Audiovisuellen Medien in E-Learning-Szenarien. Masterarbeit bei der

Masterstudiengang Medienwissenschaft Hochschüle für Film und Fernsehen „Konrad Wolf“ : tidak diterbitkan

Frederking, V., Krommer, A & Maiwald, K. 2008. Mediendidaktik Deutsch eine Einführung. Berlin: Ericht Schmidt Verlag

Grabner, D & Hummer, M. 2011. Der Kompetenzbereich Hörverstehen im Fach Deustch der Sekundarstufe I. Masterarbeit an der Universität Salzburg: tidak diterbitkan

Hoof, D. 1997. Medien im Fremdsprachenunterricht Hardware, Software und

Methodik.

[online]http://rzbl04.biblio.etc.tu-bs.de:8080/docportal/servlets/MCRFileNodeServlet/DocPortal_derivate_0000 1158/Document.pdf [7 Mei 2014]


(5)

56

Diplomarbeit bei der Philosophie Fakultät an der Universität Wien: tidak diterbitkan

Neuner, G & Hunfeld, H. 2002. Methoden des Fremdsprachlichen Deustchunterrichts eine Einführung. Berlin: Langendscheit

Obermayr, K. 2007. Hören und Verstehen. Sprechanlässe für das kommunikative Handeln im Deutschunterricht. Diplomarbeit an der Universität Wien: Tidak Diterbitkan

Riyana, C & Susilana, R. 2008. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan

Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima

Satkauskaite, D. 2010. Zur Fertigkeit des Hörverstehens im DaF-Unterricht und bei der Vermittlung der Dolmetschkompetenzen. In: (2010). Studies About Language No. 17.

[Online].Tersedia: http://www.kalbos.lt/zurnalai/17_numeris/17a.pdf[13. Juli 2014]

Siedl, L. 2009. Hörverstehen in Theorie und Praxis [online]. Tersedia:

http://books.google.co.id/books?id=aOztDKjG96EC&printsec=frontcover&hl =id#onepage&q&f=false [13 Juli 2014]

Steinig, W & Huneke, H. 2010. Deutsch Als Fremdsprache Eine Einführung. Berlin: Ericht Schmidt Verlag

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta

Sutirman, M.Pd. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sutrisna, P. 2014. Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman

dan Daya Tangkap Siswa dalam Menyimak Materi Pelajaran Khususnya

Pada Mata Pelajaran Sains.[online].

Tersedia:http://putusutrisna.blogspot.com/2011/04/penerapan-media-audio-visual-untuk.html (18 Juni 2014)

Warningsih, N. 2004. Teknik dan Latihan untuk Mengembangkan Keterampilan Menyimak. Fokus. Jurnal Pendidikan Bahasa Asing, 1(2), hlm. 7-14


(6)

Wiemann, B. 2009. Evaluation und Verbesserungsvorschläge für Hörverstehensaufgaben im Anfängerunterricht der Erwachsenenbildung. Magisterarbeit bei der Philosophie Fakultät an der Technische Universität Chemnitz: Tidak Diterbitkan