PERBEDAAN MINAT MENONTON PROGRAM TAYANGAN TELEVISI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN THE BIG FIVE: Studi Deskriptif Komparatif pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

(1)

RD Dini Dwijayanti, 2013

PERBEDAAN MINAT MENONTON PROGRAM TAYANGAN TELEVISI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN THE BIG FIVE

(Studi Deskriptif Komparatif pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun oleh Rd Dini Dwijayanti

0808383

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN IINDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

PERBEDAAN MINAT MENONTON PROGRAM TAYANGAN

TELEVISI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN

THE BIG FIVE

(Studi Deskriptif Komparatif pada Mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia)

Oleh:

Rd Dini Dwijayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rd Dini Dwijayanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013


(3)

RD Dini Dwijayanti, 2013


(4)

ABSTRACT

Raden Dini Dwijayanti (0808383). The Differences of Interests in Watching Television Program Judging from The Big Five Personality Type (A Descriptive Comparative Study Of Indonesia University of Education Students). A paper. Psychology Department, Education Science Faculty, Indonesia University of Education. Bandung (2013).

Interests may be affected by several factors, one of which is personality type. Personality type that are used in this study is part of the type personality proposed by Goldberg (on Costa and McCrae, 2003). The Big Five personality type, consists of five personality traits, they are extravertion, agreeableness, counscientiousness, neuroticism, and openess to experience. The aim of this study was to answer the question of whether there is any difference of interest in watching television program in terms of The Big Five personality types. The amount of data obtained is 394 people or 5% error level of 23.460 active students in the 2012-2013 academic year of Indonesia University of Education. The data analysis techniques used Microsoft Excel 2007 and the chi-square method with SPSS 18.0 version for windows. Research data were obtained through two measuring instruments, the interest in watching questionnaires and The Big Five personality types questionnaires (IPIP-NEO). The result of this study shows an overview of interest in watching television program and an overview of the type of personality that is owned by Indonesia University of Education students, and there is no difference in watching television program interest television in terms of the Big Five personality types with Asymp Sig 0,075.


(5)

ABSTRAK

Raden Dini Dwijayanti (0808383). Perbedaan Minat Menonton Program Tayangan Televisi Ditinjau dari Tipe Kepribadian The Big Five (Studi Deskriptif Komparatif Terhadap Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).

Minat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tipe kepribadian. Tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian dari tipe kepribadian yang dikemukakan oleh Goldberg (dalam Costa dan McCrae, 2003) yaitu tipe kepribadian The Big Five yang terdiri atas lima trait kepribadian antara lain

extravertion, agreeableness, counscientiousness, neuroticism, dan openess to experience. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan apakah

terdapat perbedaan minat menonton program tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five. Data yang diperoleh sebanyak 394 orang atau dengan mengambil taraf kesalahan 5% dari jumlah 23.460 orang mahasiswa yang aktif pada tahun ajaran genap 2012-2013 di Universitas Pendidikan Indonesia. Namun, setelah analisis data awal dilakukan, 67 sampel tidak digunakan karena memiliki karakteristik kepribadian leih dari satu trait, sehingga sampel penelitian terpakai sebesar 327 orang. Teknik analisa data menggunakan bantuan microsoft excel 2007 dan SPSS versi 18.0 for windows dengan metode chi-square. Data penelitian diperoleh melalui dua instrumen alat ukur yaitu kuesioner minat menonton dan kuesioner tipe kepribadian The Big Five (IPIP-NEO). Hasil penelitian menunjukan gambaran umum minat menonton program tayangan televisi dan gambaran umum tipe kepribadian yang dimiliki oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, serta tidak terdapat perbedaan minat menonton program tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five dengan nilai Asymp Sig 0,075.


(6)

vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN ... MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ……… DAFTAR GRAFIK ……….. vi viii ix DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Struktur Organisasi Skripsi ...

1 7 9 10 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN A. Minat

1. Definisi Minat... 2. Klasifikasi Minat ... 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ... B. Televisi

1. Definisi Televisi ... 2. Fungsi Televisi Sebagai Media Massa ... 3. Macam-Macam Program Televisi ... C. Tipe Kepribadian

1. Tipe Kepribadian ... 2. Definisi Kepribadian ……….. 3. Struktur Kepribadian... 4. The Big Five Personality ...

5. Penggolongan The Big Five Personality ……….. D. Kerangka Bepikir ………..

12 15 16 18 20 22 35 37 39 40 43 51


(7)

vii

RD Dini Dwijayanti, 2013

E. Hipotesis Penelitian ………... 53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Definisi Operasional Variabel ... E. Instrumen Penelitian ... F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... G. Teknik Pengumpulan Data ………. H. Analisis Data Penelitian ………....

54 55 55 55 57 63 67 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 2. Gambaran Umum Minat Menonton Program Tayangan

Televisi pada Mahasiswa UPI ... 3. Gambaran Umum Tipe Kepribadian The Big Five pada

Mahasiswa UPI ……….

4. Perbedaan Minat Menonton Program Tayangan Televisi Ditinjau dari Tipe Kepribadian The Big Five ... B. Pembahasan 70 74 87 89 91 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ...

104 105 DAFTAR PUSTAKA ... 107 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP PENULIS ………


(8)

viii

DAFTAR TABEL Tabel

2.1 Perbedaan Hard news dan Soft news ……….. 27 2.2 Pembagian Jadwal Tayangan Televisi Beserta Sasaran Audiens ... 34 3.1 Pengkategorisasian Jenis Program Televisi ……… 58 3.2 Kisi-Kisi Angket Minat Menonton Tayangan Televisi ………….. 59 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kepribadian ……… 60 3.4 Jenis-Jenis Item pada Kuesioner Tipe Kepribadian ………... 61 3.5 Kisi-Kisi Perdimensi dan Indikator Instrumen Tipe Kepribadian .. 61 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi

Sebeleum Uji Coba ………. 64 3.7 Nomor Item Valid dan Tidak Valid Instrumen Minat Menonton

Program Tayangan Televisi ……… 65 3.8 Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi Setelah

Uji Coba ……….. 65

3.9 Reliabilitas Instrumen Minat Menonton Program Tayangan

Televisi ……….. 66

3.10 Reliabilitas Instrumen Tipe Kepribadian ……… 67 3.11 Hasil Uji Coba Reliabilitas Perdimensi Instrumen Tipe

Kepribadian ……… 67

3.12 Hasil Uji Normalitas Instrumen Minat Menonton Program

Tayangan Televisi ………...

69 4.1 Data Jumlah Sampel Penelitian Keseluruhan ………. 70 4.2 Data Jumlah Sampel Penelitian yang Terpakai ………. 71 4.3

4.4 4.5 4.6

Gambaran Umum Minat Menonton Program Tayangan Televisi

Secara Keseluruhan ………..

Minat Menonton Program Informasi Ditinjau dari Jenis Kelamin.. Minat Menonton Program Hiburan Ditinjau dari Jenis Kelamin ... Minat Menonton Program Kombinasi Ditinjau dari Jenis Kelamin

75 77 77 78


(9)

ix

RD Dini Dwijayanti, 2013

4.7 Gambaran Umum Minat Menonton Kombinasi/ Lebih dari Satu

Kategori Program Televisi pada Mahasiswa UPI ………. 85

4.8 Gambaran Umum Tipe Kepribadian The Big Five pada Mahasiswa UPI ………... 87

4.9 Gambaran Umum Tipe Kepribadian Kombinasi/ Lebih dari Satu Tipe Kepribadian Pada Mahasiswa UPI ……… 88

4.10 Hasil Uji Analisis Chi-Square Terhadap Perbedaan Minat Menonton Program Tayangan Televisi Ditinjau dari Tipe Kepribadian The Big Five ……….. 90

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Gambaran Persentase Jumlah Sampel Penelitian ………... 72

4.2 4.3 4.4 Gambaran Persentase Jenis Kelamin Sampel Penelitian ………… Gambaran Persentase Durasi Menonton Televisi ……… Gambaran Umum Minat Menonton Program Televisi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia ………... 73 73 76 4.5 Gambaran Minat Menonton Kategori Hard news ………. 80

4.6 Gambaran Minat Menonton Kategori Soft news ………. 81

4.7 Gambaran Minat Menonton Kategori Musik ……..……… 82

4.8 Gambaran Minat Menonton Kategori Permainan ………... 83

4.9 Gambaran Minat Menonton Kategori Drama ………... 83

4.10 Gambaran Minat Menonton Kategori Pertunjukan ……… 84

4.11 Gambaran Minat Menonton Kategori Kombinasi Program Televisi ……… 87


(10)

x

DAFTAR GAMBAR Gambar

Gambar 1 Televisi ... 19 Gambar 2 Skema pembagian program televisi ……….... 32


(11)

xi

RD Dini Dwijayanti, 2013

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Lampiran 1 Surat Keterangan Pembimbing ... Lampiran 2 Pengesahan Instrumen Penelitian ... Lampiran 3 Instrumen Penelitian ... Lampiran 4 Skoring dan Analisis data ………..


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi media massa kini memberikan andil yang cukup besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Dari semua media komunikasi yang ada, televisi dianggap paling berpengaruh dalam kehidupan manusia (Rakhmat, 2008). Sebagai primadona media, televisi memberikan imbas yang luar biasa besar bagi kehidupan masyarakat, terlebih lagi dalam deretan media informasi, media televisi memiliki daya penetrasi yang jauh lebih besar daripada media informasi lainnya (Rakhmat, 2008).

Penikmat televisi tidak memiliki batasan umur, dari anak bayi hingga kalangan lanjut usia, hampir semua memiliki tayangan televisi yang difavoritkan atau sering mereka jadikan hiburan diwaktu senggang. Karena sebagai media hiburan, televisi dianggap sebagai media yang ringan dan murah. Hiburan yang disajikan televisi mampu menarik mayoritas penduduk untuk memasukan kegiatan menonton tayangan televisi dalam kegiatannya sehari-hari (Effendy, 2006).

Setelah SK Menteri Penerangan No.III/1990 dikeluarkan oleh pemerintah, banyak stasiun-stasiun televisi swasta yang lahir seperti misalnya RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia, SCTV (Surya Citra Televisi), INDOSIAR, TRANS TV, METRO TV, ANTV, MTV yang selanjutnya menjadi Global TV pada tahun 2006, LATIVI yang sejak tahun 2008 bertransformasi menjadi stasiun televisi


(13)

2

RD Dini Dwijayanti, 2013

berlabel TV ONE, TV 7 yang kini menjadi TRANS 7 dan bernaung dibawah TRANS Coorperate sejak tahun 2000, dan TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) yang kini resmi menjadi MNC TV pada tahun 2010 kemarin. Belum lagi ditambah dengan menjamurnya stasiun-stasiun televisi lokal disetiap daerah-daerah senusantara.

Hal tersebut menggambarkan suatu kemajuan dalam bidang komunikasi khususnya dalam bidang pertelevisian. Dengan semakin banyaknya stasiun televisi swasta, persaingan merebut perhatian khalayak pun semakin ketat. Hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) pada bulan Maret 2012, program-program televisi seperti sinema elektronik (sinetron), infotaiment, berita, acara komedi, reality show dan acara musik dipilih sebagian besar masyarakat untuk menjadi program acara televisi yang memiliki rating dan peminat tertinggi (Vivanews.com, 2012).

Dengan beragamnya program televisi yang hadir menemani pemirsa hampir 24 jam sehari, tak ayal membuat televisi menjadi salah satu fasilitas hiburan yang paling digemari dan wajib dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat (Rakhmat, 2008). Stasiun televisi Indonesia baik nasional maupun daerah seakan berlomba-lomba membuat berbagai macam tayangan yang mampu menarik minat masyarakat. Setiap stasiun televisi juga memiliki pencitraan tersendiri dengan program-program yang disajikannya. Sebagai contoh, stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang unggul dalam menayangkan program sinema elektronik (sinetron) yang selalu mendapat rating tertinggi dari masyarakat. RCTI merupakan salah satu stasiun televisi yang


(14)

3

menarik minat penontonnya dengan memiliki jam tayang sinetron paling banyak, hampir kurang lebih 15 Jam setiap harinya. Disusul dengan SCTV, INDOSIAR dan MNC TV yang tidak kalah menampilkan acara ber-genre sinetron tapi cenderung kepada film berdurasi pendek atau biasa dikenal dengan sebutan FTV (film televisi).

Disamping itu, lembaga survei Nielsen memaparkan hasil riset penonton terhadap tayangan televisi di Indonesia sepanjang kuartal I 2011 untuk semua stasiun televisi di 10 kota besar di Indonesia yang hasilnya menyebutkan bahwa sinema elektronik menjadi salah satu program televisi terlaris yang disaksikan oleh pemirsa televisi. Sebelumnya pada kuartal I tahun 2010, jumlah waktu menonton sinetron pemirsa televisi hanya 42 jam setiap bulannya namun pada kuartal I tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah jam menonton sinetron. Pada kuartal I tahun ini pemirsa televisi menghabiskan waktu menonton sinetron lebih banyak 22 jam yakni sebanyak 64 jam setiap bulannya (Nielsen, 2011).

Infotaiment dan berita juga termasuk tayangan yang paling diminati dan

dinanti oleh masyarakat. Infotaiment yang kental akan pemberitaan selebritis maupun kehidupan para public figure, seakan menjadi hiburan tersendiri bagi para pemirsanya. Baik pemberitaan yang positif maupun negatif mengenai para selebritis menjadi suatu hal yang diminati dan secara tidak langsung menjadi bahan obrolan antar penontonnya. Disusul dengan tayangan berita yang lebih bersifat informatif mengenai situasi serta fenomena-fenomena yang terjadi baik nasional maupun internasional, memiliki rating yang cukup stabil (Nilesen, 2011). Bahkan kini dengan kondisi masyarakat Indonesia yang semakin open minded


(15)

4

RD Dini Dwijayanti, 2013

mengenai berita nasional maupun internasional, banyak hadir stasiun televisi swasta yang notabene menayangkan program news full version hingga menjadikan program berita menjadi semacam brand image tersendiri bagi perusahaan penyiarannya seperti TV ONE dan METRO TV.

Selanjutnya, dalam survey Nielsen pada kuartal II tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 peminat acara musik live juga sempat beberapa kali menduduki rating tertinggi diberbagai stasiun televisi, dimana penonton terbanyak merupakan remaja (15-19 tahun). Sebagai contoh acara musik Dahsyat di RCTI, Inbox dan Hip-Hip Hura yang tayang di SCTV, 100% Ampuh yang hadir di Global TV, program musik KLIK di ANTV rata-rata mendapatkan rating dan

share yang cukup tinggi sekitar 324.000 penonton setiap harinya. (Nielsen, 2012).

Tak kalah saing, tayangan komedi juga mempunyai pemirsa setia dan salah satu program yang paling diminati oleh hampir semua kalangan, contohnya situasi komedi OVJ (Opera Van Java) yang ditampilkan oleh stasiun televisi swasta TRANS 7, Awas Ada Sule di Global TV, Sketsa Tawa yang ditayangkan di TRANS TV juga acara Pesbukers yang hadir setiap hari di ANTV. Banyak program komedi yang menjadi andalan stasiun televisi karena mendapat rating yang cukup tinggi dan bertahan cukup lama dibandingkan dengan program-program televisi lainnya. Pada bulan April 2012 terhitung sebanyak 105 jam program komedi yang ditayangkan diseluruh stasiun televisi swasta dalam sebulan (Nilesen, 2012).

Meskipun teknologi informasi, hiburan serta media massa lainnya seperti internet semakin berkembang, televisi tetap menjadi sarana informatif dan


(16)

5

entertainment yang masih banyak diminati oleh masyarakat. Ditambah lagi

dengan hadirnya layanan TV kabel, yang memberikan informasi global secara lebih cepat sekaligus memanjakan para penggunanya dengan tayangan-tayangan dari berbagai stasiun televisi dari berbagai belahan dunia.

Hasil survei Media Index yang dilakukan oleh Nielsen Media Survei pada responden Indonesia, menunjukan pembaca koran konvensional menurun dan pengguna internet mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sementara penonton televisi relatif stabil di angka 94% (Nielsen, 2012). Angka tersebut cukup tinggi bila mengingat maraknya gadget-gadget import seperti Handphone,

tablet, juga komputer atau laptop yang kini menjadi salah satu kebutuhan primer

dalam berkomunikasi maupun mendapatkan informasi bagi masyarakat, tidak mengalahkan popularitas televisi sebagai media informasi. Perilaku masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif, membuat para produsen teknologi dengan mudah merancang, membuat, serta mendistribusikan segala bentuk hasil produksi mereka untuk dibeli atau dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, salah satunya program tayangan televisi (Laki-Lakinto, 2001).

Kecenderungan seseorang dalam memilih program tayangan televisi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor usia, jenis kelamin, konsep diri, lingkungan sosial dan kepribadian (Mares & Sun, 2010; Gutman, 1973; Astuti, 2010; Kraaykamp & Eijck, 2005). Pada penelitian terdahulu, faktor kepribadian memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pemilihan jenis tayangan televisi. Dikarenakan faktor kepribadian merupakan gabungan dari sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang kemudian memberikan arah interaksi


(17)

6

RD Dini Dwijayanti, 2013

antara aspek kognitif dan afektif individu dengan lingkungan sosialnya (Hall & Lindzey, 1998). Didukung dengan penelitian Fulk Schmitz dan Steinfield (1990) yang mengemukakan hal yang sama yakni pemilihan media dipengaruhi tidak hanya oleh karakteristik media yang digunakan, melainkan juga kepribadian individu.

Hubungan antara personality traits dengan penggunaan media massa khususnya televisi juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu antara lain Katz, Blumler, & Gurevitch pada tahun 1974 yang telah melakukan investigasi antara hubungan tipe kepribadian dengan penggunaan media masa (Finn & Seth, 1997). Dari hasil penelitian tersebut, tipe kepribadian The Big Five merupakan suatu bentuk taksonomi kepribadian manusia yang dianggap paling cocok dalam mendeskripsikan atau mengklasifikasikan antara hubungan kepribadian manusia dengan penggunaan teknologi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam penelitian ini faktor kepribadian akan digunakan sebagai ukuran dari minat menonton program tayangan televisi. Seperti hal nya dalam penelitian Kraaykamp & Eijck (2005) yang menggunakan teori The Big Five Personality dengan pemilihan jenis program tayangan televisi, dinyatakan bahwa dari kelima tipe kepribadian antara lain extraversion, agreeableness, neuroticism, conscientiousness, dan openess to

experiences, menunjukan minat yang berbeda terhadap pemilihan program

tayangan televisi diantaranya diantaranya cultural programs, informative


(18)

7

Dalam penelitian ini, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dipilih peneliti sebagai subjek penelitian. Dipilihnya mahasiswa sebagai responden penelitian ini karena selain mampu menjadi perwakilan dari bentuk keragaman masyarakat juga mahasiswa dianggap memiliki kemampuan intelektual maupun keterampilan dalam menganalisa sebuah informasi ditunjang dengan sikap pandang yang lebih realistis terhadap lingkungan sosial sehingga dapat mengikuti perubahan zaman (Dariyo, 2004).

Dengan adanya fenomena mengenai minat masyarakat yang begitu tinggi terhadap media televisi khususnya pada program-program tertentu yang mendapat

rate and share tertinggi dari waktu ke waktu, juga berdasarkan penelitian

terdahulu mengenai keterkaitan antara tipe kepribadian dengan television

programs preferences, maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian mengenai

perbedaan minat menonton program tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Televisi telah menjadi salah satu sarana informasi dan hiburan yang paling umum dan diandalkan oleh khalayak dari masa ke masa. Perkembangan media televisi dari waktu ke waktu cukup banyak membantu kemajuan teknologi informasi banyak orang diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Berbagai macam stasiun televisi di Indonesia, kini telah banyak menunjukan kemampuan serta kualitasnya dalam membuat dan menampilkan program-program acara yang


(19)

8

RD Dini Dwijayanti, 2013

menarik serta informatif bagi para penontonnya. Berbagai jenis program acara disajikan kepada audiens hampir 24 jam non stop setiap harinya.

Pilihan masyarakat yang masih cukup tinggi terhadap program-program tayangan televisi telah diteliti oleh Kraaykamp & Eijck (2005) dengan menggunakan tipe kepribadian sebagai landasan individual preference terhadap tayangan soap opera, cultural programs, informative programs, dan erotic

programs. Di Indonesia sendiri, dimana masyarakatnya terbilang tinggi dalam

pengunaan televisi, masih minim informasi mengenai penelitian mengenai keterkaitan antara tipe kepribadian dengan program-program televisi yang disiarkan diberbagai stasiun televisi negeri maupun swasta, baik yang bertaraf lokal maupun nasional.

Dari rumusan masalah tersebut di atas dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum minat menonton program tayangan televisi pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Bagaimana gambaran umum kepribadian The Big Five pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Apakah terdapat perbedaan minat menonton program tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five yang dimiliki oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia?


(20)

9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dari tujuan penelitian ini mengacu pada isi rumusan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gmambaran umum minat menonton program tayangan televisi pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Untuk mengetahui gambaran umum kepribadian The Big Five pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Untuk mengetahui ada atau tidak nya perbedaan minat menonton program tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five yang dimiliki oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis dan praktis, penjabarannya adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Memperkaya teori-teori atau kajian mengenai media pertelevisian, khususnya program-program televisi seperti hard news, soft news, musik, drama, permainan (games) dan pertunjukan (show).

b. Memperkaya pengetahuan mengenai teori kepribadian The Big Five.

c. Memberikan informasi mengenai minat menonton program tayangan televisi dengan tinjauan pada profil tipe kepribadian The Big Five yang dimiliki oleh individu.


(21)

10

RD Dini Dwijayanti, 2013

2. Manfaat Praktis

a. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada para mahasiswa mengenai jenis program televisi yang paling banyak diminati oleh kalangan mahasiswa dan tipe kepribadian seperti apa yang dimiliki oleh mahasiswa UPI dalam The Big Five Personaity Theories.

b. Industri Pertelevisian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis program televisi yang paling diminati oleh kalangan mahasiswa sehingga baik production house maupun stasiun-stasiun televisi di Indonesia dapat memberikan tayangan yang lebih variatif, menarik dan tentunya memberikan nilai-nilai positif dari segi informasi dan hiburan bagi para penontonnya khususnya mahasiswa.

c. Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber keilmuan mengenai perbedan minat menonton program tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five yang dapat dijadikan gambaran dari minat menoton pada sebagian besar mahasiswa juga gambaran tipe kepribadian yang dimiliki oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

d. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya khususnya pada penelitian yang berkaitan dengan minat menonton program tayangan televisi dan tipe kepribadian The Big Five.


(22)

11

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan skripsi, adalah sebagai berikut.

BAB I: Merupakan pendahuluan yang mencangkup latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II: Memuat teori-teori yang mendasari penelitian yang terangkum dalam kajian pustaka, kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian.

BAB III: Merupakan bahasan mengenai metode penelitian yang mencangkup lokasi dan subjek populasi penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian serta pengembangannya, dan pengujian validitas serta reabilitas instrumen penelitian.

BAB IV: Memuat mengenai hasil dan pembahasan penelitian. BAB V: Kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian.


(23)

54

RD Dini Dwijayanti, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia dengan populasi mahasiswa program S1 tahun ajaran 2012-2013 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sampel diambil dengan menggunaan teknik simple random

sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi itu (Sugiyono, 2012). Pengertian dari sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).

Sampel diambil dari tujuh fakultas di Universitas Pendidikan Indonesia diantaranya FIP, FPTK, FPOK, FPBS, FPMIPA, FPEB, dan FPIPS. Dengan jumlah populasi 23.460, pada taraf kesalahan 5% sampel yang representatif adalah sebesar 394 orang. Sampel diambil secara acak dengan karateristik umum sebagai berikut :

1. Sampel memiliki ketertarikan terhadap program-program televisi yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional.

2. Sampel merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang aktif pada tahun ajaran 2012-2013.


(24)

55

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana peneliti mengumpulkan data-data dengan menggunakan instrumen penelitian nyang sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti untuk kemudian hasilnya dianalisis secara statistik (Sugiyono, 2011).

C. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif komparatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode komparasi merupakan suatu penelitian yang berusaha membandingkan suatu kelompok individu dengan kelompok yang lainnya dalam kondisi yang sama (Sugiyono, 2011). Penelitian ini mengukur adanya perbedaan minat menonton program tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five.

Dengan adanya penelitian ini diketahui apakah terdapat perbedaan minat menonton terhadap program-program tayangan televisi dalam kategorisasi hard

news, soft news, musik, drama, permainan (quiz, ketangkasan, reality show), dan

pertunjukan yang dimiliki oleh individu yang memiliki karakteristik tipe kepribadian dalam The Big Five Personality.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Minat Program Tayangan Televisi

Dalam penelitian ini, minat yang dimaksud lebih kepada kecenderungan pemilihan atau ketertarikan terhadap suatu program tayangan


(25)

56

RD Dini Dwijayanti, 2013

televisi yang dimiliki oleh masing-masing individu. Program-program tayangan televisi tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan teori Morissan (2008) dalam menjaring jenis-jenis tayangan televisi nasional yang digemari atau diminati oleh para sampel penelitian, antara lain :

a. Hard news yaitu sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi

penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk harus diketahui oleh khalayak.

b. Soft news yaitu segala informasi penting dan menarik yang disampaikan

secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. c. Musik atau program musik televisi yang disajikan secara langsung maupun

documentary berupa konser yang dilakukan dilapangan (outdoor) ataupun

didalam satu studio (indoor).

d. Games atau permainan merupakan bentuk program yang melibatkan

sejumlah orang, baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan.

e. Drama merupakan pertunjukan atau show yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik serta emosi. f. Pertunjukan/ life show adalah program yang menampilkan kemampuan

(performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik distudio ataupun diluar studio(outdoor), diluar ruangan maupun didalam ruangan (indoor).


(26)

57

2. Tipe Kepribadian The Big Five

Kepribadian merupakan sebuah bentuk karakteristik unik yang dimiliki oleh individu. Tipe kepribadian yang banyak dipaparkan oleh banyak peneliti terdahulu, merupakan sebuah gambaran umum individu dalam menggambarkan dirinya sendiri maupun orang lain.

The Big Five Personality, dipilih oleh peneliti sebagai rujukan teori

dalam mengkategorisasikan responden dalam penelitian ini, dikarenakan teori The Big Five dianggap paling cocok dalam mendeskripsikan atau mengklasifikasikan antara hubungan kepribadian manusia dengan penggunaan teknologi (dalam Finn & Seth, 1997). Tipe kepribadian The

Big Five diantaranya adalah neuroticism, agreebleness, extraversion, counscientiousness, dan openess to Experience.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket). Metode kuesioner (angket) merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan ataupun tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini, angket terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner berisi pengukuran minat menonton pada program tayangan televisi yang mengacu pada teori kategorisasi program televisi dari Morissan (2008) dan kuesioner berisi alat ukur tipe kepribadian The Big Five yang diadaptasi dari IPIP-NEO (International


(27)

58

RD Dini Dwijayanti, 2013

Personality Item Pool-Neuroticism, Extravertion, Openess) dari Goldberg, L. R.

(1992).

1. Alat Ukur Minat Menonton Program Tayangan Televisi

Instrumen yang dibuat peneliti dalam mengukur minat sampel terhadap program tayangan televisi, dirancang berdasarkan kategorisasi program televisi dari Morissan (2008) yang membagi acara-acara televisi menjadi beberapa jenis, antara lain:

Tabel 3.1

Pengkategorisasian Jenis Program Televisi

Terdapat sekitar 160 program televisi yang disiarkan oleh 11 stasiun televisi Nasional (swasta dan pemerintah). Namun yang digunakan dalam angket penelitian ini tercatat sekitar 55 program televisi. Jumlah tersebut diperoleh melalui hasil survey online dengan 55 responden dengan menyisihkan 100 program acara televisi yang mendapatkan persentase terbanyak. Selanjutnya dilakukan uji coba terhadap 100 sampel penelitian yang berasal dari mahasiswa FIP Universitas Pendidikan Indonesia dan menghasilkan 55 program televisi yang memiliki nilai reliabilitas diatas 0,25 dengan bantuan program software SPSS 18.0 for windows yang dijadikan

Program Informasi Program Hiburan Hard news (straight news, feautures,

infotaiment)

Drama (sinetron, film)

Soft news (current affairs, magazines, documentary,talk show)

Musik (acara musik outdoor dan

indoor, konser musik akbar)

- Permainan (quiz, ketangkasan, reality

show)

- Pertunjukan ( komedi/sitkom, sulap,


(28)

59

sebagai item-item pilihan dalam instrumen minat menonton program tayangan televisi dalam penelitian ini.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Minat Menonton Tayangan Televisi

a. Prosedur Pengisian

Instrumen minat menoton program tayangan televisi terdiri dari 55 program acara yang disiaran di sebelas stasiun televisi swasta maupun pemerintah. Dalam pengisian kuesioner, responden diminta untuk memberi tanda centang (√) disamping program acara yang diminati tanpa adanya minimum kuantiti program acara yang disukai.

b. Skoring dan Kategorisasi

Kuesioner minat menonton program tayangan televisi ini terdiri dari 55 program acara, yang masing-masing terbagi menjadi 6 kategoristik jenis program acara televisi, antara lain hard news, soft news, musik, permainan, drama, dan pertunjukan. Setiap program acara yang diberi tanda centang (√) oleh responden diberi nilai 1, sedangkan yang tidak diberi tanda centang (√) bernilai 0. Penilaian terhadap minat menonton program acara televisi dilihat

No.

Kategori Program

Televisi Nomor Item

Jumlah Item

1 HARD NEWS 1, 7, 13, 19, 25, 31, 36, 41, 45,

49, 51, 53

12

2 SOFT NEWS 2, 8, 14, 20, 26, 32, 37, 42, 46,

50, 52, 54, 55

13

3 MUSIK 39, 15, 21, 27, 33, 38 7

4 PERMAINAN 4, 10, 16, 22, 28 5

5 DRAMA 5, 11, 17, 23, 29, 34, 39, 43, 47 9

6 PERTUNJUKAN 6, 12, 18, 24, 30, 35, 40, 44, 48 9


(29)

60

RD Dini Dwijayanti, 2013

dari nilai tertinggi atau jenis program acara televisi yang paling banyak diminati oleh responden bersangkutan.

2. Alat Ukur The Big Five Personality

Dalam mengukur tipe kepribadian yang dimiliki oleh sampel dalam penelitian ini, maka disusun item-item pernyataan berdasarkan pada trait-trait tipe kepribadian The Big Five. Alat ukur The Big Five Personality yang dikembangkan oleh Costa McCrae (1989) (dalam Larsen & Buss, 2002) yang diberi nama NEO- PIR (Neuroticism – Extraversion, Openess, Personality Inventory Revised) perlu memerlukan izin khusus dari penciptanya apabila

akan digunakan dalam penelitian ini. Mengatasi hal tersebut, peneliti mengadaptasi alat ukur kepribadian The Big Five dari International Item Pool

Representation (IPIP-NEO) yang disusun oleh Goldberg L. R. (1992) dalam

jurnalnya The development of markers for the Big-Five factor structure.

Psychological Assessment, 4, 26-42. Adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Tipe Kepribadian

No Dimensi Nomor Item Jumlah Item 1 Extraversion 1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46 10 2 Agreeableness 2, 7, 12, 17, 22, 27, 32, 37, 42, 47 10 3 Counscientiousness 3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43, 48 10 4 Neuroticism 4, 9, 14, 19, 24, 29, 34, 39, 44, 49 10 5 Openess to Experience 5, 10, 15, 20, 35, 30, 35, 40, 45, 50 10


(30)

61

Tabel 3.4

Jenis-Jenis Item Pada Kuesioner Tipe Kepribadian

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Perdimensi dan Indikator Instrumen Tipe Kepribadian No Jenis Item Nomor Item

1 Favorable 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 31, 33, 35, 37, 40, 41, 42, 43, 45, 47, 48, 50 2 Unfavorable 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26,

28, 29, 30, 32, 34, 36, 38, 39, 44, 46, 49

Konsep Variabel

Dimensi Indikator No. Item

Tipe

Kepribadian

Extraversion Gregariousness (suka

berkumpul)

1

Activity Level (level

aktivitas)

26, 36, 46

Assertiveness (asertif) 6,16

Excitement Seeking

(mencari kesenangan)

41

Cheerfulness (ceria) 31

Friendliness (ramah) 11,21

Agreeableness Moraity (moralitas) 27

Trust (kepercayaan) 32

Altruism (pengorbanan) 37

Modesty (kesopanan) 12

Sympathy (simpati) 2,7, 17,42

Cooperation (kerjasama) 22,47

Counscientiousness Self-dicipline (disiplin

diri)

3, 43

Dutifulnes (patuh) 23

Self Efficacy (efikasi diri) 38

Orderliness (teratur) 8, 28, 33

Cautiosness (kehati-hatian) 13 Achievment Striving (pencapaian prestasi) 18, 48

Neuroticism Anxiety (kecemasan) 9, 14

Self-consciousness

(kesadaran diri)

24

Depression (depresi) 4

Vulnerability

(kerentanan)

19, 44, 49

Impulsiveness (menuruti

kata hati)

34, 39

Angry Hostility (amarah) 29


(31)

62

RD Dini Dwijayanti, 2013

a. Prosedur Pengisian

Kuesioner personality scale terlampir terdiri dari 50 item soal. Dalam pengisian setiap soal pada kuesioner, responden diminta untuk memberi tanda centang (√) pada salah satu pilihan jawaban, yaitu : SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), atau STS (sangat tidak sesuai). Dalam lembaran personality scale, terdapat instruksi agar responden hanya membubuhkan tanda centang (√) pada satu pilihan jawaban dari tiap-tiap nomor soal dan tidak boleh ada nomor soal yang dilewatkan.

b. Skoring dan Kategorisasi

Kuesioner tipe kepribadian ini terdiri dari 50 item pertanyaan yang mewakili dimensi kepribadian, yaitu neuroticism, extraversion, openess to

experience, agreeableness dan conscientiousness, dengan pilihan jawaban

terdiri dari SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai) atau STS (sangat tidak sesuai). Pada item soal dengan pernyataan yang favorable jawaban SS akan diberi nilai 4, jawaban S akan diberi nilai 3, jawaban TS diberi nilai 2 dan jawaban STS akan diberi nilai 1. Sebaliknya pada item soal dengan

Experience Artistic Interest (minat

artistik)

35, 45

Emotionality

(emosionalitas)

40

Intellect (kecerdasan) 5, 25

Adventurousness

(petualang)

50


(32)

63

pernyataan unfavorable jawaban SS akan diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai 3, dan STS akan diberi nilai 4.

Dari jawaban responden, maka didapat kecenderungan tipe kepribadian yang ditentukan berdasarkan nilai yang lebih besar pada item soal yang mewakili dimensi kepribadian tersebut. Dengan demikian, pengkategorisasian tipe kepribadian tersebut didasarkan pada nilai tertinggi yang didapat dari keseluruhan dimensi kepribadian.

F. Pengembangan Instrumen

Sebelum alat ukur diberikan kepada sampel penelitian sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar instrumen tersebut dapat dikatakan memenuhi persyaratan sebagai pengumpul data yang valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Arikunto (2009) menyatakan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan sebuah instrumen yang akan digunakan dalam sebuah penelitian.

Instrumen minat menonton program tayangan televisi disusun oleh peneliti dengan mengacu pada teori kategorisasi program televisi yang dirancang oleh Morissan (2008) dan berdasarkan survey terhadap 160 program televisi yang bersumber pada catatan KPI 2012 di sebelas stasiun televisi nasional. Dari survey pertama melalui kuesioner online dengan menggunakan


(33)

64

RD Dini Dwijayanti, 2013

program Googledoc yang disebar melalui email, diperoleh responden survey sebanyak 55 orang yang selanjutnya program televisi yang memiliki persentase pemilih paling rendah akan dibuang.

Dari survey awal, diperoleh 100 program televisi yang memiliki rating cukup tinggi dikalangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi Sebelum Uji Coba

Selanjutnya, dilakukan uji coba dengan melibatkan 100 sampel penelitian dengan populasi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Dimana dari hasil uji coba tersebut, 45 program acara televisi kembali dibuang berdasarkan analisis data menggunakan bantuan software SPSS

versi 18.0 karena memiliki nilai reliabilitas item < 0,25.

Definisi

Operasional Dimensi Indikator Nomor Item

Jumlah Item Minat Menonton Program Tayangan Televisi Program Informasi

Hard news 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

20

Soft news 21, 22, 23, 24, 25, 26,

27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

20

Program Hiburan

Musik 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50

10 Permainan 51, 52, 53, 54, 55, 56,

57, 58, 59, 60

10 Drama 61, 62, 63, 64, 65, 66,

67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80

20

Pertunjukan 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100


(34)

65

Tabel 3.7

Nomor Item Valid dan Tidak Valid Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi

Tabel 3.8

Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi Setelah Uji Coba

Untuk instrumen penelitian dalam menjaring data tipe kepribadian yaitu IPIP-NEO tidak diperlukan lagi adanya uji validitas konstruk mengingat instrument tersebut sudah terstandarisasi. Peneliti menggunakan uji validitas isi dimana setiap item-item pertanyaan dalam instrumen tersebut dilakukan analisis rasional oleh professional judgement (Azwar, 2011). Pengujian validitas isi pada instrumen IPIP-NEO dilakukan oleh tiga professional judgement yang terdiri dari satu dosen Bahasa Inggris dan dua dosen Psikologi.

2. Uji Reliabilitas

Item Tidak Valid/Tidak Digunakan Item Valid/ Yang Digunakan

1, 3, 8, 10, 14, 15, 18, 19, 26, 28, 30, 31, 32, 38, 40, 45, 49, 50, 53, 54, 55, 59, 60, 61, 62, 63, 65, 68, 69, 71, 72, 74, 79, 80, 81, 83, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 97, 98,

99

2, 4, 5, 6, 7, 9,11, 12, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25,27, 29, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 51, 52, 54, 56, 57, 58, 64, 66, 67, 70, 73, 75, 76, 77, 78, 82, 84, 85, 86, 93, 94, 95, 96,

100

NO Kategori Program Televisi

Nomor Item Jumlah

Item

1 HARD NEWS 1,7,13,19,25,31,36,41,45,49,51,53 12

2 SOFT NEWS 2,8,14,20,26,32,37,42,46,50,52,54,55 13

3 MUSIK 3,9,15,21,27,33,38 7

4 PERMAINAN 4,10,16,22,28 5

5 DRAMA 5,11,17,23,29,34,39,43,47 9


(35)

66

RD Dini Dwijayanti, 2013

Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen yang saat digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011: 121). Rentang koefisien reliabiltas berada pada 0-1.00. semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, jika koefisien semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas suatu instrumen tersebut (Azwar, 2010: 9). Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan formula Cronbach

Alpha dalam program SPSS versi 18.0.

a. Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi

Berdasarkan hasil dari perhitungan dengan menggunakan Cronbach’s

Alpha diperoleh koefisien relibilias instrumen Minat Menonton Program

Tayangan Televisi sebesar 0,887. Berdasarkan standar koefisien reliabilitas, menunjukan bahwa instrumen tersebut dikatakan sangat reliabel.

Tabel 3.9

Reliabilitas Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi

b. Instrumen Tipe Kepribadian

Untuk Instrumen kepribadian diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,819 dengan menggunakan bantuan analisis Cronbach’s Alpha. Berdasarkan koefisien reliabilitas, instrumen tipe kepribadian yang diadaptasi dari IPIP-NEO tersebut sangat reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh dapat dilihat dari tabel 3.10.

Cronbach's Alpha N of Items


(36)

67

Tabel 3.10

Reliabilitas Instrumen Tipe Kepribadian

Tabel 3.11

Hasil Uji Coba Reliabilitas Perdimensi Instrumen Tipe Kepribadian

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara acak ke 7 fakultas di Universitas Pendidikan Indonesia antara lain, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FPEB), Fakultas Olah Raga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Teknik dan Kejuruan (FPTK), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) dan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA). Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data dari responden yang jumlahnya besar dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia (Sugiyono, 2011: 121). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 394 orang, diambil dari

Cronbach's Alpha N of Items

,862 50

No. Dimensi Kepribadian Cronbach’s Alpha

Jumlah item 1 Extravertion 0,781 10 2 Agreeableness 0,605 10 3 Counscientiousness 0,737 10 4 Neuroticism 0,717 10 5 Openess to Experience 0,643 10


(37)

68

RD Dini Dwijayanti, 2013

teknik pengambilan sampel Slovin dengan minimum kesalahan 5% dari jumlah populasi sebesar 24.860 mahasiswa aktif tahun ajaran semester genap 2013.

H. Analisis Data Penelitian

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian (Sugiyono, 2011). Berikut ini pemaparan cara pengolah data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

1. Uji Asumsi Statistik

Pengujian asusmsi statistik dilakukan untuk menganalisis data dalam menjawab hipotesis penelitian. Pengujian ini juga dilakukan untuk menentukan pendekatan statistik yang digunakan apakah parametris atau non parametris.

Apabila asumsi statistik terpenuhi, maka pendekatan statistik yang digunakan adalah parametris. Namun, jika asumsi statistik tidak terpenuhi maka data akan diolah melalui pendekatan non-parametris (Sugiyono, 2009: Ali, 2011). Uji asumsi statistik ini akan dilakukan dengan menggunakan

Software SPSS 18.0 for Windows 7.

a. Uji Normalitas.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bagaimana data tersebut tersebar antara nilai paling tinggi dengan nilai paling rendah, serta


(38)

69

variabilitas didalamnya (Arikunto, 2010). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS 18.0. Dengan melakukan uji

kolmogrov-smirnov maka akan diketahui kenormalan sampel data. Jika

signifikansi ≥0,05 maka dapat dikatakan sampel berdistribusi normal. Berikut ini hasil uji normalitas pada data penelitian:

Tabel 3.12

Hasil Uji Normalitas Instrumen Minat Menonton Program Tayangan Televisi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hard

news

Soft

news Musik Permainan Drama Pertunjukan

N 327 327 327 327 327 327

Normal Parameters a,b

Mean 3,31 5,18 1,08 1,50 1,70 2,94 Std.

Deviation

2,761 2,594 1,377 1,246 1,536 1,953

Most Extreme Differences

Absolute ,148 ,116 ,276 ,199 ,211 ,144 Positive ,148 ,116 ,276 ,199 ,211 ,144 Negative -,115 -,059 -,216 -,115 -,134 -,069 Kolmogorov-Smirnov Z 2,674 2,103 4,988 3,597 3,816 2,613 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari hasil uji normalitas data dengan analisis Kolmogrov-Smirnov di atas, diperoleh kesimpulan bahwa nilai signifikansi pada variabel minat menonton yang akan diujikan tingkat perbedaan minatnya antara lain hard

news, soft news, musik, permainan, drama dan pertunjukan seluruhnya

menunjukan angka 0,000. Oleh karena, itu dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini termasuk kategori data yang berdistribusi tidak normal sehingga tidak diperlukan analisis homogenitas dalam penelitian ini.


(39)

104 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Minat menonton program tayangan televisi pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang memperoleh persentase tertinggi ialah kategori program soft news dengan jenis program tayangan talk show dan magazines. Hal tersebut menggambarkan bahwa minat terhadap jenis program soft news yang identik dengan berita ringan yang menayangkan mengenai tips gaya hidup, berita-berita hiburan yang sensasional, dan berita-berita mengenai suatu fenomena atau kejadian yang disajikan secara mendetail (Vivian, 2007) sangat tinggi dikalangan mahasiwa Universitas Pendidikan Indonesia. Program talk show dan magazines sendiri mendapatkan jumlah proporsi minat tertinggi dibandingkan dengan program tayangan televisi lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa bagi kalangan mahasiswa, jenis tayangan televisi yang memberikan dua aspek sekaligus yakni informatif dan hiburan lebih digemari dan mudah dicerna.

2. Tipe kepribadian agreeableness merupakan tipe kepribadian yang paling mendominasi mahasiwa Universitas Pendidikan Indonesia. Tipe kepribadian jenis ini memiliki karakteristik sopan, peduli, tegas, dan baik hati (Pervin, Cervone &


(40)

105

John, 2005: 292). Mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian agreeableness biasanya lebih sering mengikuti kegiatan-kegiatan sosial baik didalam kampus maupun diluar kampus Individu dalam karakteristik tersebut juga memiliki orientasi sosial yang baik, sehingga cenderung lebih memperdulikan orang lain dibanding dirinya sendiri.

3. Dengan kecenderungan minat menonton pada mahasiswa UPI serta jenis tipe kepribadian yang relatif homogen, maka dalam penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan minat menonton tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mencoba memberikan saran kepada beberapa pihak, diantaranya :

1. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Agar semakin selektif dalam memilih program tayangan televisi yang memberikan nilai-nilai edukatif serta mampu memperluas wawasan dalam berbagai hal yang bermanfaat bagi lingkungan akademis, sosial, dan spiritual. 2. Stasiun Televisi

Diharapkan agar lebih menjaga kualitas acara baik secara konten, pesan moral, serta nilai-nilai kode etik penyiaran. Program-program acara yang sekiranya tidak memberikan dampak positif bagi perkembangan informasi serta


(41)

106

hiburan yang memiliki unsur edukasi dan pengembangan kepribadian bagi para pemirsanya sebaiknya dihilangkan atau ditinjau kembali.

3. Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

a. Disarankan untuk lebih memperkaya jurnal penelitian atau sumber mengenai media massa khususnya pertelevisian untuk selanjutnya mempermudah mahasiswa dalam mengkaji topik tersebut.

b. Berdasarkan data di lapangan, terdapat mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian

neuroticism. Maka dari itu diharapkan bagi para staff pengajar dan lembaga P2T

untuk bersiap siaga dalam memberikan pengarahan serta bimbingan kepada para mahasiswa yang memiliki kepribadian neuroticism apabila dibutuhkan.

4. Peneliti Selanjutnya

a. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, dimana tingkat ketertarikan terhadap tayangan-tayangan televisi kurang begitu variatif. Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk lebih memilih populasi dan sampel penelitian yang tidak hanya terbatas kepada kalangan mahasiswa saja.

b. Dengan banyaknya program-program acara televisi yang disiarkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia maka dalam menjaring minat menonton tayangan televisi harus dilakukan berbagai riset atau survey terlebih dahulu, agar kuesioner atau instrumen penelitian yang akan diberikan kepada sampel penelitian lebih reliabel dan beragam.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Abott, T. (2001). Social and Personality Development. [online]. Tersedia: (http://books.google.co.id/books?id=AX0woG_55oQC&pg=PA73&source =gbs_selected_pages&cad=3#v=onepage&q&f=false). [27 juni 2012]. Adi, P. (2010). Dampak Media Massa.[online]. Tersedia:

(http://adinugrohosemarang.wordpress.com/2010/01/).Link:http://citation.a llacademic.com/meta/p_mla_apa_research_citation/111//8/9/pages111890/ p111890-1.php. [30 September 2011]

Ali, M. (2006). Kamus Lengkap bahasa indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.

Anderson, A. C., dkk. (2003). The Influence Of Media Violence On Youth and

Psychological Science In The Public Interest. Vol.4, No.3 : 81-110.

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Baldwin, John R., Stephen D. Perry, Marry A.M. (2004). Communication

Theories For Everyday Life. United State of America: Pearson

Chandler, D. (1994). Grammar of Televison and Film. [online]. Tersedia di

http://www.aber.ac.uk/media/Documents/short/gramtv.html. [22

Mei-2011].

Chaplin, C. P. (1995).”Kamus psikologi”, (K.Kartono, Penerj.). Jakarta: Rajawali Press

Costa, P.T., & McCrae, R. R. (1991). “Facet Scales For Agreeableness and Counscientiousness: A Revision of The NEO Personality Inventory”;

Personality and Individual Differences, 12, 887-898.

Effendy, O.U. (1986). Televisi Siaran, Teori dan Praktek. Bandung: Alumni. Fisher, B. A. (1990). Teori-Teori Komunikasi. Terjemahan Soejono Trimo.


(43)

108

RD Dini Dwijayanti, 2013

Fulk, J., Schmitz, J., & Steinfield, C.W. (1990). “A Social Influence Model of Technology Use”, dalam J. Fulk & C.W. Steinfield (Eds.), Organization- and Communication Technology, 117-142.

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: Refika aditama.

Hall, A. E. 2003-05-27 "Personality and Media Preferences" Paper presented

at the annual meeting of the International Communication Association,- Marriott Hotel, San Diego, CA [Online] <.PDF>. 2009-05-26 from-

http://www.allacademic.com/meta/p111890_index.html. [16 November- 2012].

Hall, C. S., & Lindzey. G. (1985). Introduction to Theories of Personality.-Singapore: John & Wiley Sons.

John J.S., Eugene B. Z., & Jeanne S. Z. (2007). Metode penelitian Psikologi. Terjemahan Drs. Helly Prajitmo Soetjipto- dan Dra. Sri Mulyani Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

John, O. P., & Srivastava, S. (1999). The Big Five Trait Taxonomy: History,

Measurement, and Theoretical Perspectives. In L. A. Pervin, & O. P.

John (Eds.), Handbook of Personality: Theory and Research 2nd ed., 102-138. New York: Guilford.

McQuail, D. (1997). Teori Komunikasi Massa Suatu pengantar. Jakarta: Erlangga.

Morissan. (2005). Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa.

Morissan. (2008). Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa.

Nawawi, H. (2001). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah mada University Press.

Nenden, N. (2009). Bahaya Anak Terlalu Banyak Menonton Televisi [online] Tersedia:http://kosmo.vivanews.com/news/read/26546bahaya_anak_terlal-u_banyak_nonton_tv. [20 Juni 2011].


(44)

Newcomb, T.M., Turner, R. H., & Converse. P. E. (1964). Psikologi Sosial. Terjemahan oleh Joesoef Noesjirwan dkk. (1978).- Bandung:

CV.Diponegoro dan R & D. Alfabeta.

Nielsen, AGB. (2011). Nielsen Newsletter. [online]. Tersedia dalam http://www.agbnielsen.com/whereweare/dynPage.asp?lang=local&id=485 &country=Indonesia. [ 21 Februari 2011].

Pervin, L. A. (1993). Personality Theory & Research. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Pervin, L. A., & John, O. P. (1997). Personality Theory & Research. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1991.

Rakhmat, J. 2004. Metode Penelitian Komunikasi : Dilengkapi Contoh

Analisis Statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, J. (1985). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya. Sarwono, S.W. (2001). Teori- Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Shrum, L.J. (2010). Psikologi Media Entertaiment. Terjemahan An. Ismanto. Yogyakarta: Jalasutra.

Srivastava, S. (2006). Measuring The Big Five Personality Factors. [online]. Tersedia: (http://www.ueregon.edu/bigfive.html). [15 Desember 2011]. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.


(45)

110

RD Dini Dwijayanti, 2013

Super, D. E and Crites, J. O. (1962). Appraising Vocational Fitness: by means of

psychological test. Revised edition. New York: A Harper International-

Student Reprint.

Susetyo, B. (2012). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama

Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa. Diterjemahkan oleh Tri Wibowo B.S. Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group.


(1)

105

RD Dini Dwijayanti, 2013

Perbedaan Minat Menonton Program Tayangan Televisi Ditinjau Dari Tipe Kepribadian The Big Five Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

John, 2005: 292). Mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian agreeableness biasanya lebih sering mengikuti kegiatan-kegiatan sosial baik didalam kampus maupun diluar kampus Individu dalam karakteristik tersebut juga memiliki orientasi sosial yang baik, sehingga cenderung lebih memperdulikan orang lain dibanding dirinya sendiri.

3. Dengan kecenderungan minat menonton pada mahasiswa UPI serta jenis tipe kepribadian yang relatif homogen, maka dalam penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan minat menonton tayangan televisi ditinjau dari tipe kepribadian The Big Five.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mencoba memberikan saran kepada beberapa pihak, diantaranya :

1. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Agar semakin selektif dalam memilih program tayangan televisi yang memberikan nilai-nilai edukatif serta mampu memperluas wawasan dalam berbagai hal yang bermanfaat bagi lingkungan akademis, sosial, dan spiritual. 2. Stasiun Televisi

Diharapkan agar lebih menjaga kualitas acara baik secara konten, pesan moral, serta nilai-nilai kode etik penyiaran. Program-program acara yang sekiranya tidak memberikan dampak positif bagi perkembangan informasi serta


(2)

106

hiburan yang memiliki unsur edukasi dan pengembangan kepribadian bagi para pemirsanya sebaiknya dihilangkan atau ditinjau kembali.

3. Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

a. Disarankan untuk lebih memperkaya jurnal penelitian atau sumber mengenai media massa khususnya pertelevisian untuk selanjutnya mempermudah mahasiswa dalam mengkaji topik tersebut.

b. Berdasarkan data di lapangan, terdapat mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian neuroticism. Maka dari itu diharapkan bagi para staff pengajar dan lembaga P2T untuk bersiap siaga dalam memberikan pengarahan serta bimbingan kepada para mahasiswa yang memiliki kepribadian neuroticism apabila dibutuhkan.

4. Peneliti Selanjutnya

a. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, dimana tingkat ketertarikan terhadap tayangan-tayangan televisi kurang begitu variatif. Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk lebih memilih populasi dan sampel penelitian yang tidak hanya terbatas kepada kalangan mahasiswa saja.

b. Dengan banyaknya program-program acara televisi yang disiarkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia maka dalam menjaring minat menonton tayangan televisi harus dilakukan berbagai riset atau survey terlebih dahulu, agar kuesioner atau instrumen penelitian yang akan diberikan kepada sampel penelitian lebih reliabel dan beragam.


(3)

107

RD Dini Dwijayanti, 2013

Perbedaan Minat Menonton Program Tayangan Televisi Ditinjau Dari Tipe Kepribadian The Big Five

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abott, T. (2001). Social and Personality Development. [online]. Tersedia: (http://books.google.co.id/books?id=AX0woG_55oQC&pg=PA73&source =gbs_selected_pages&cad=3#v=onepage&q&f=false). [27 juni 2012]. Adi, P. (2010). Dampak Media Massa.[online]. Tersedia:

(http://adinugrohosemarang.wordpress.com/2010/01/).Link:http://citation.a llacademic.com/meta/p_mla_apa_research_citation/111//8/9/pages111890/ p111890-1.php. [30 September 2011]

Ali, M. (2006). Kamus Lengkap bahasa indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.

Anderson, A. C., dkk. (2003). The Influence Of Media Violence On Youth and Psychological Science In The Public Interest. Vol.4, No.3 : 81-110. Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Baldwin, John R., Stephen D. Perry, Marry A.M. (2004). Communication Theories For Everyday Life. United State of America: Pearson Chandler, D. (1994). Grammar of Televison and Film. [online]. Tersedia di

http://www.aber.ac.uk/media/Documents/short/gramtv.html. [22 Mei-2011].

Chaplin, C. P. (1995).”Kamus psikologi”, (K.Kartono, Penerj.). Jakarta: Rajawali Press

Costa, P.T., & McCrae, R. R. (1991). “Facet Scales For Agreeableness and Counscientiousness: A Revision of The NEO Personality Inventory”; Personality and Individual Differences, 12, 887-898.

Effendy, O.U. (1986). Televisi Siaran, Teori dan Praktek. Bandung: Alumni. Fisher, B. A. (1990). Teori-Teori Komunikasi. Terjemahan Soejono Trimo.


(4)

Fulk, J., Schmitz, J., & Steinfield, C.W. (1990). “A Social Influence Model of Technology Use”, dalam J. Fulk & C.W. Steinfield (Eds.), Organization- and Communication Technology, 117-142.

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: Refika aditama.

Hall, A. E. 2003-05-27 "Personality and Media Preferences" Paper presented at the annual meeting of the International Communication Association,- Marriott Hotel, San Diego, CA [Online] <.PDF>. 2009-05-26 from- http://www.allacademic.com/meta/p111890_index.html. [16 November- 2012].

Hall, C. S., & Lindzey. G. (1985). Introduction to Theories of Personality.-Singapore: John & Wiley Sons.

John J.S., Eugene B. Z., & Jeanne S. Z. (2007). Metode penelitian Psikologi. Terjemahan Drs. Helly Prajitmo Soetjipto- dan Dra. Sri Mulyani Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

John, O. P., & Srivastava, S. (1999). The Big Five Trait Taxonomy: History, Measurement, and Theoretical Perspectives. In L. A. Pervin, & O. P. John (Eds.), Handbook of Personality: Theory and Research 2nd ed., 102-138. New York: Guilford.

McQuail, D. (1997). Teori Komunikasi Massa Suatu pengantar. Jakarta: Erlangga.

Morissan. (2005). Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa.

Morissan. (2008). Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa.

Nawawi, H. (2001). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah mada University Press.

Nenden, N. (2009). Bahaya Anak Terlalu Banyak Menonton Televisi [online]


(5)

Tersedia:http://kosmo.vivanews.com/news/read/26546bahaya_anak_terlal-109

RD Dini Dwijayanti, 2013

Perbedaan Minat Menonton Program Tayangan Televisi Ditinjau Dari Tipe Kepribadian The Big Five

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Newcomb, T.M., Turner, R. H., & Converse. P. E. (1964). Psikologi Sosial. Terjemahan oleh Joesoef Noesjirwan dkk. (1978).- Bandung:

CV.Diponegoro dan R & D. Alfabeta.

Nielsen, AGB. (2011). Nielsen Newsletter. [online]. Tersedia dalam http://www.agbnielsen.com/whereweare/dynPage.asp?lang=local&id=485 &country=Indonesia. [ 21 Februari 2011].

Pervin, L. A. (1993). Personality Theory & Research. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Pervin, L. A., & John, O. P. (1997). Personality Theory & Research. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1991.

Rakhmat, J. 2004. Metode Penelitian Komunikasi : Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, J. (1985). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya. Sarwono, S.W. (2001). Teori- Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Shrum, L.J. (2010). Psikologi Media Entertaiment. Terjemahan An. Ismanto. Yogyakarta: Jalasutra.

Srivastava, S. (2006). Measuring The Big Five Personality Factors. [online]. Tersedia: (http://www.ueregon.edu/bigfive.html). [15 Desember 2011]. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.


(6)

Super, D. E and Crites, J. O. (1962). Appraising Vocational Fitness: by means of psychological test. Revised edition. New York: A Harper International- Student Reprint.

Susetyo, B. (2012). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama

Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa. Diterjemahkan oleh Tri Wibowo B.S. Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group.


Dokumen yang terkait

Perbedaan Academic Self Management Ditinjau dari Dimensi Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Pada Siswa SMA Sutomo I Medan

2 56 113

Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap Minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan)

2 40 97

Efektifitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Minat Menonton Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Hubungan Efektifitas Pembawa Acara Talkshow Tukul Arwana dengan Minat Menonton Tayangan Sejenis di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 45 135

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN

1 38 22

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Kepribadian Dan Lingkungan Keluarga Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muha

0 2 15

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Kepribadian Dan Lingkungan Keluarga Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muha

0 1 17

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 4 11

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 2 16

PENDAHULUAN Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2013.

0 3 42

PERBEDAAN TINGKAT KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTRAVERT : Studi Komparatif Deskriptif pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

3 9 71