PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHANDALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh :

Fatiah Yunita 0900530

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Hai Orang-Orang Yang Beriman, Jadikanlah Sabar Dan Shalatmu Sebagai Penolongmu, Sesungguhnya Allah Beserta Orang-Orang Yang Sabar

(Al-Baqarah: 153)

Kemenangan Yang Seindah-Indahnya Dan Sesukar-Sukarnya Yang Boleh

Direbut Oleh Manusia Ialah Menundukan Diri Sendiri


(3)

Skripsi ini kupersembahkan kepada: Ibu dan Ayahku tercinta


(4)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

FATIAH YUNITA 0900530

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN

BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Uhamisastra, MS. NIP. 195106221980021001

Pembimbing II

Yusuf Hidayat. S.pd.,M.Si. NIP. 196808301999031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 196508171990011001


(5)

PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

Fatiah Yunita NIM. 0900530


(6)

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

B. Kerangka Pemikiran ... 28

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Metode Penelitian... 33


(7)

C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 35

D. Populasi Dan Sampel ... 38

E. Instrumen Penelitian... 40

F. Prosedur Penelitian... 43

G. Prosedur Pengolahan Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

1. Deskripsi Skor Rata-rata Tes Perilaku Sosial ... 50

2. Uji Normalitas Data Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 52

3. Uji Homogenitas Skor Rata-rata Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 53

4. Uji Hipotesis ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

1. Penerapan Gaya Resiprokal... 58

2. Penerapan Gaya Komando ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Kedua Gaya Mengajar ... 31

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Partisipasi ... 41

Tabel 3.2 Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban ... 42

Tabel 3.3 Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen ... 43

Tabel 3.4 Program Pembelajaran Resiprokal Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 45

Tabel 3.5 Program Pembelajaran Komando Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 47

Tabel 4.1 Deskripsi Skor Rata-rata Peningkatan Partisipasi Siswa ... 50

Tabel 4.2 Deskripsi Skor Rata-rata Peningkatan Keteramplian Bermain Bulutangkis ... 51

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Skor Rata-rata Uji Normalitas Partisipasi Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov ... 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Rata-rata Uji Normalitas Partisipasi Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov ... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Partisipasi ... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tes Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 54

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji Satu Pihak) Antara Kelompok Resiprokal Dengan Kelompok Komando Pada Partisipasi ... 55 Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji Satu Pihak) Antara Kelompok Resiprokal Dengan Kelompok Komando Pada Keterampilan


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 34

Gambar 3.2 Randomeized Pretest-Postest Group Design ... 35

Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-rata Peningkatan Partisipasi Siswa ... 51

Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-rata Peningkatan Keterampilan Bermain ... 52


(10)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN

BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG

Fatiah Yunita (0900530)

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji dan mengetahui apakah gaya mengajar resiprokal dan komando berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu intrumen partisipasi dan instrument keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung dan sampel yang diambil adalah kelas VIII A yang berjumlah berjumlah 38 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil dari analisi data dalam pengujian hipotesis untuk analisis uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) antara kelompok resiprokal dengan komando pada peningkatan partisipasi siswa hasil yang didapatkan adalah > yaitu 4,57 > 1,71 maka Ho diterima, dan untuk analisis uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) antara kelompok resiprokal dengan komando pada peningkatan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan hasil yang didapatakan adalah < yaitu

-0,21 < l 1,71 artinya Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat perbedaan

pengaruh gaya mengajar resiprokal dengan gaya mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa.

Kata Kunci: Gaya Mengajar Resiprokal, Gaya Mengajar Komando, Partisipasi Siswa, Keterampilan Dasar Servis Tinggi dan Lob Bertahan.


(11)

ABSTRACT

THE EFFECT OF RECIPROCAL AND COMMAND TEACHING STYLE TOWARD IMPROVEMENT PARTICIPATION AND BASIC SKILLS HIGH SERVICE AND THE

CLEAR LOB ON BADMINTON GAMES STUDENTS AT SMP 45 BANDUNG

Fatiah Yunita (0900530)

The background of this study is see how many students who have not been able to master the basic skills of high service and clear lob especially in the teaching style that used seem monotone that to make saturated and less motivated students The purpose of this study is to examine and determine whether reciprocal and command teaching style effect to improvement participation and basic skill high service and clear lob on badminton game. The method used in this study is an experimental method with quantitative research approaches. Instrument used in this study is the instruments participation and instrument of basic skills high service and clear lob. The population of this study is student at class VIII SMPN 45 Bandung and samples taken that is class VIII A which amounts totaling 38 students The sampling technique used was purposive sampling technique. Based on the results of data analysis in hypothesis testing for analysis of similarity two average test (one tail


(12)

test) between the groups with the reciprocal and command on improvement student participation the results obtained are t count > t table that is t count 4,57 > t table 1.71 then Ho is accepted, and for the analysis of similarity two average test

( one tail test ) between the with the reciprocal groups and command group on improving basic skill high service and clear lob that was realized last result is t

count < t table that is t count - 0,21 < t table 1.71 means that Ho is rejected The

conclusion there are differences in the effect of reciprocal teaching style with the command teaching style to improve participation and basic skills high service and clear lob in badminton game students

Keywords : Reciprocal Teaching Styles, Command Teaching Styles, Student Participation Basic Skills High Service and Clear Lob.


(13)

KATA PENGANTAR

Assalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Puji syukur kehadirat Allāh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Tak lupa shalawat beserta salam selalu dilimpah curah kepada baginda tercinta Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita selaku umatnya.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Penulis mengambil judul “pengaruh pembelajaran resiprokal dan komando terhadap peningkatan dan partisipasi siswa dalam keterampilan bermain bulutangkis di SMP Negeri 45 Bandung”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan buah karya kecil berupa skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Bandung, Januari 2014


(14)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Dengan segala kerendahan hati, penulis bersujud seiring mengucapkan

tasbih, tahmid dan takbir sebagai tanda puji dan syukur kehadirat Allāh SWT atas selesainya skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, dukungan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang sangat berharga ini perkenankanlah penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd. Selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia.

2. Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd, selaku Dekan FPOK UPI atas izin dan rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

3. Bapak Nuryadi, M.Pd, selaku ketua Jurusan PJKR UPI Bandung.

4. Bapak Drs. Mudjihartono, M.Pd Selaku ketua Prodi PJKR UPI Bandung. 5. Bapak Dr. Uhamisastra, MS dan Bapak Yusuf Hidayat. S.pd. M.Si selaku

pembimbing I dan II yang tidak pernah lelah memberikan pengarahan, petunjuk, motivasi dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi PJKR UPI Bandung yang telah membekali ilmu kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

7. Bapak dan Ibu staf Tata Usaha Prodi PJKR atas segala bantuan administrasi demi kelancaran skripsi ini.

8. Kepala Sekolah SMPN 45 Bandung Iis Siti Aisyah, S.Pd yang telah memberikan izin untuk penelitian di sekolah yang dipimpinnya.

9. Ibunda tercinta Ruaida Roslaini S.Pd dan Ayahanda tercinta Enjum yang tidak pernah lelah dengan pengorbanannya, dukungan, doa dan restu serta kasih sayang yang mereka berikan, sehingga penulis melaksanakan penyusunan skripsi ini penuh dengan semangat dan motivasi yang lebih.


(15)

Mudah-mudahan Allāh SWT membalas semua kebaikan dengan balasan yang berlebih.

10.Kakaku tercinta Rika Nopianti S.Pd khususnya dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan materi kepada penulis.

11.Teman-teman seperjuangan prodi PJKR 09 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

12.Hilman Shobur yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan bimbingan kepada penulis.

13.Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mudah-mudahan segala pengorbanan dan jasa baik dari semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapat balasan yang setimpal dari Allāh swt.

Selayaknya manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna, begitupun skripsi ini yang masih banyak kekurangan. Maka dari itu, saran dan kritik membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan ke depannya. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat untuk kemajuan umat.

Wassalāmu’alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Bandung, Januari 2014


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya. Disadari atau tidak pendidikan telah membuat perubahan terhadap perkembangan bangsa, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Seluruh warga Indonesia memiliki hak dan kedudukan yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Problematika didunia pendidikan yang terjadi saat ini adalah kurangnya pemahaman siswa dalam menyerap pelajaran yang diperoleh dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga tujuan pendidikan yang telah dirumuskan oleh satuan pendidikan tidak sebanding dengan realita yang ada.

Pada dasarnya pendidikan yang berperan dalam perkembangan manusia terdapat dua jenis pendidikan yaitu pendidikan non-formal dan pendidikan formal. Pendidikan non-formal adalah pendidikan yang proses pembelajarannya dilakukan di luar sekolah, biasanya pendidikan non-formal berupa lembaga bimbingan belajar, lembaga pelatihan keterampilan, pusat kegiatan masyarakat dan lain lain. Sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan yang dilakukan di pendidikan formal, yaitu di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Kedua jenis pendidikan tersebut sama-sama bertujuan untuk membentuk manusia yang memiliki keterampilan, pengalaman dan meningkatkan kualitas hidup manusia.

Dalam dunia pendidikan seorang pengajar dikatakan sukses apabila pengajar itu mampu untuk memotivasi siswanya. waktu yang dipergunakan oleh pengajar untuk meningkatkan motivasi siswa menjadi modal bagi siswa itu untuk belajar lebih baik dan lebih berhasil. yang sebenarnya tujuan


(17)

motivasi ini adalah terbentuknya motivasi oleh dan dari diri sendiri (self

motivation).

Self motivation ini akan terwujud apabila seluruh elemen sekolah turut

berperan serta. Namun fakta di lapangan menunjukkan peran aktif seluruh elemen masih kurang, hal tersebut dapat dilihat pada sikap siswa yang cenderung pasifketika guru menjelaskan. Tidak sedikit siswa yang kurang memperhatikan, ada yang tertidur dan aktivitas lainnya. Peringatan untuk memperhatikan penjelasan guru sering dilontarkan dengan nada yang tinggi, namun siswa banyak diam, siswa tidak memiliki inisiatif dan tidak mau bertanya, tidak bersemangat, serta kurang berani menjawab pertanyaan guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab pengajar adalah memajukan, merangsang dan membimbing proses belajar siswa. Segala usaha yang menuju kearah itu harus di rencanakan dan laksanakan.

Adapun dalam proses pembelajaran jasmani harus menekankan kepada aktifitas gerak yang kompleks dari peserta didik, selain itu dalam pembelajaran penjas juga menekankan kepada tiga aspek penting dalam kehidupan manusia yaitu aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor.

Aspek kognitif adalah aspek yang terkandung dalam penjas dan menekankan kepada pemahaman serta kecerdasan berpikir siswa dalam prosesnya pembelajaran penjas, aspek afektif adalah unsur dalam penjas yang menekankan kepada sikap atau perilaku siswa dalam pembelajaran penjas, dan aspek psikomotor adalah unsur dalam penjas yang menekankan kepada kemampuan siswa untuk melakukan aktifitas gerak seluas-luasnya dengan baik.

Untuk mendukung proses pembelajaran penjas yang baik dan berkualitas maka guru penjas harus memiliki metode pembelajaran yang baik dan sesuai, sehingga tujuan dari pembelajaran penjas dapat tersampaikan dengan jelas kepada siswa. Metode pembelajaran yang baik sangat berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran


(18)

3

penjas, dan siswa yang dikatakan aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa yang dalam proses pembelajaran memiliki tingkat keaktifan gerak yang cukup tinggi, sehingga memiliki jumlah waktu aktif belajar penjas yang cukup sesuai tingkat umur dan kemampuan siswa.

Pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai bagian dari pendidikan umum bertujuan untuk mengembangkan fisik, kesehatan, keterampilan, dan kebugaran jasmani. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan olahraga yang dilakukan di tempat tertentu, baik secara kelompok, maupun secara perorangan dalam lingkungan sekolah, kantor dan masyarakat, merupakan wujud dari upaya dan usaha pemerintah dalan menyebarkan olahraga sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani. Kenyataan tersebut dapat kita lihat pada hari-hari tertentu seperti pada hari minggu, banyak masyarakat melakukan olahraga lari, dan olahraga permainan seperti permainan sepak bola, permainan bola voli, permainan bola basket, permainan bola tangan dan permainan bulutangkis.

Berbicara mengenai berbagai jenis olahraga, permainan bulutangkis merupakan olahraga yang banyak penggemarnya. Selain itu, dari cabang olahraga ini pula telah banyak diraih berbagai penghargaan internasional. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila olahraga ini semakin hari semakin bertambah peminatnya.

Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang serta dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita dengan tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan.

Disekolah-sekolah biasanya permainan bulutangkis dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler ataupun materi pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, yang bertujuan penyaluran hobi, dan meningkatkan prestasi bagi anak yang mempunyai minat dan bakat dalam cabang olahraga tersebut.


(19)

Akan tetapi melihat dari hasil survey penulis kepada siswa SMPN 45 Bandung, nyatanya masih banyak siswa yang belum mampu memainkannya bahkan motivasinya pun sangat kurang, hal itu mungkin disebabkan guru dalam menerapkan pembelajarannya hanya dengan kata-kata (verbalisme) sehingga dapat menggangu konsentrasi siswa terhadap pelajaran. Oleh karenanya, masalah seperti itu harus segera dituntaskan sehingga tidak ada lagi siswa yang nilainya rendah atau di bawah rat-rata.

Permainan bulutangkis termasuk dalam permainan yang sulit dilakukan karena permainan ini dituntut untuk memiliki keahlian khusus untuk memainkanya sehingga berakibat pada proses pembelajaran yang kurang efektif, karena secara otomatis waktu aktif belajar berkurang.

Oleh karena itu, untuk mendukung proses pembelajaran yang baik Guru penjas harus bisa menyesuaikan gaya mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Gaya mengajar dimaksudkan agar siswa lebih banyak bergerak dan menumbuhkan kesenangan pada saat melakukan kegiatan pembelajaran bulutangkis di sekolah.

Selain itu, partisipasi dari semua pihak baik dari pemerintah melalui sekolah, maupun dari masyarakat juga sangat diperlukan guna pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan/ klub dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan dan pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.

Dijenjang sekolah menengah materi pembelajaran bulu tangkis merupakan pelajaran pendidikan jasmani sebagai olahraga pilihan. Agar semua dapat berjalan sesuai dengan tujuan, maka dibutuhkan suatu pembelajaran yang sesuai di sekolah dan latihan yang kontinuitas. Materi olahraga yang diterapkan oleh pihak sekolah di SMP Negeri 45 Bandung ini bukanlah suatu kegiatan di luar jam sekolah, melainkan sudah termasuk dalam daftar mata pelajaran di kelas dan dilapangan.

Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan keterampilan bulutangkis di sekolah yang sesuai dengan konsepnya, guru diharuskan mempunyai konsep


(20)

5

dasar dalam mengajar atau mempunyai model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. Dalam permainan bulutangkis misalnya, siswa bertambah terampil dalam servis, melakukan lob, menerapkan taktik, dan kombinasi serangan, serta semakin sadar akan aturan yang berlaku. Semua perubahan perilaku itu tidak sekedar ditampilkan dalam proses pembelajaran, namun dapat digunakan oleh siswa dalam situasi pertandingan yang sebenarnya. Bahkan beberapa nilai positif, seperti kemampuan memecahkan masalah dapatditerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun acuan utama dalam memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran terutama ditekankan pada hasil belajar yang diakibatkannya dan teori yang melandasinya. Penerapan berbagai model pembelajaran dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani tidak ada yang paling baik, tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam penerapannya yang penting, semakin tepat pembelajaran yang digunakan, semakin efektif pula tujuan yang diharapkan.

Oleh karena itu, dalam penerapan pembelajaran sangat diperlukan gaya dalam mengajar, ada banyak macam gaya mengajar dalam pembelajaran, salah satunya adalah gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando, yang mana kedua gaya mengajar tersebut yang akan diterapkan oleh penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.

Sebelum mendefinisikan tentang gaya mengajar resiprokal, terlebih dahulu mengetahui tentang gaya mengajar itu sendiri. gaya mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan.

Oleh karena itu, peranan gaya mengajar adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dan diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan


(21)

siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Dari definisi tersebut, maka yang dimaksud gaya mengajar resiprokal adalah tanggung jawab memberikan umpan balik bergeser dari guru ke teman sebaya.

Pergeseran peranan ini memungkinkan:

1. Peningkatan interaksi sosial antara teman sebaya dan 2. Umpan balik secara langsung

3. Sasaran Metode Resiprokal

Adapun sasaran gaya mengajar resiprokal ini berhubungan dengan tugas dan peranan siswa:

a) Tugas (pokok bahasan)

1. Memberi kesempatan untuk latihan berulang kali dengan seorang pengamat

2. Siswa menerima umpan balik langsung

3. Sebagai pengamat, siswa memperoleh pengetahuan mengenai penampilan tugas

b) Peranan Siswa

1. Memberi dan menerima umpan balik

2. Mengamati penampilan teman, membandingkan dan menyampaikan hasilnya kepada pelaku

3. Menumbuhkan kesabaran dan toleransi terhadap teman 4. Memberikan umpan balik

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan, maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mencoba menerapkan dua gaya mengajar yang berbeda yaitu gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando dalam meningkatkan permainan bulutangkis di sekolah Menengah Pertama Negeri 45 Bandung dikarenakan dalam gaya mengajar resiprokal tindakan guru adalah sebagai mediator dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah selama proses pembelajaran dan guru


(22)

7

memberikan tugas kepada siswa untuk membentuk kelompok secara berpasangan dalam proses pembelajaran. Sedangkan dalam gaya mengajar komando, guru yang paling menonjol atau dominan dalam membuat seluruh kegiatan pembelajaran, sementara siswa harus mentaati semua instruksi guru dan siswa selalui mengikuti atau meniru contoh dari gurunya.

Dari penjelasan diatas, terlihat perbedaan kedua gaya mengajar yaitu antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Gaya Mengajar Resiprokal Dan Komando Terhadap Peningkatan Partisipasi Dan Keterampilan Dasar Servis Tinggi Dan Lob Bertahan Dalam Permainan Bulutangkis Pada Siswa Di SMP Negeri 45

Bandung”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan fakta yang penulis temukan langsung di lapangan mengenaipenerapan pada gaya mengajar resiprokal siswa lebih diberikan kebebasan untuk mengaktualisasikan kreatifitasnya dalam pembelajaran bulutangkis. Sedangkan pada gaya mengajar komando guru memberikan tugas pada proses pembelajaran bulutangkis yang menyebabkan ketegangan pada siswa dankreatif siswa terhambat sehingga berdampak langsung pada hasil yang diperoleh. Sedangkan pembelajaran gerak dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal dan komando akan menggambarkan hasil pembelajaran dalam permainan bulutangkis.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis ?

2. Adakah pengaruh gaya mengajar komando terhadap peningkatan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa ?


(23)

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh gaya mengajar resiprokal dengan gaya mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi siswa dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa di SMP Negeri 45 Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis.

2. Untuk menguji pengaruh gaya mengajar komando terhadap peningkatan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa.

3. Untuk mengetahui gaya mengajar mana yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa di SMP Negeri 45 Bandung.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan pembinaan dan pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 45 Bandung.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah mengkaji substansi batang tubuh pedagogi tentang teori pembelajaran, khususnya mengenai penggunaan pembelajaran dalam pendidikan jasmani dan olahraga. 2. Manfaat Praktis

a. Terhadap para guru atau pengajar pendidikan jasmani dan olahraga sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam mengembangkan program pembelajaran pendidikan jasmani di SMP khususnya


(24)

9

permainan bulutangkis. Melalui penerapan pembelajaran yang efektif menjadi salah satu pilihan untuk siswa SMP yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan permainan bulutangkis.

b. Terhadap para pembina olahraga, diharapkan menjadi bahan masukan untuk mengembangkan permainan bulutangkis di kalangan siswa SMP, sehingga tidak menutup kemungkinan akan memandu potensi atau bakat siswa dalam bermain bulutangkis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penelitian skripsi nanti, maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan struktur organisasi skripsi/sistematika penulisan.

Bab II : Kajian pustaka, yang meliputi pemaparan mengenai permainan bulutangkis, pengertian pendidikan jasmani, model pengajaran pendidikan jasmani, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

Bab III : Metode dan prosedur penelitian, yang meliputi metode penelitian, paradigma penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian, instrumen penelitian, dan prosedur pengolahan data.

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, yang merupakan isi bagian utama dari skripsi ini. Dalam bab ini dijelaskan tentang pokok bahasan yang dipertanyakan dalam rumusan masalah.

Bab V : kesimpulan dan Saran. Daftar fustaka, lampiran, dan riwayat hidup.


(25)

Fatiah Yunita, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESPIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Metode penelitian yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2011: 2) bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Salah satu komponen penting yang menghubungkan tindakan dengan tujuan pendidikan adalah metode. Metode dapat diartikan sebagai alat yang dapat digunakan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Alat itu hanya akan dapat efektif bila penggunaannya disesuaikan dengan fungsi dan kapasitas alat tersebut. Untuk itu, metode dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan pendidik dalam lingkup peristiwa pendidikan utuk mempengaruhi siswa ke arah pencapaian hasil belajar yang maksimal sebagaimana terangkum dalam tujuan pendidikan. Oleh sebab itu metode memegang peranan penting dalam proses pencapaian tujuan pendidikan (Syahidin, 2009: 43).

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode yang dipergunakan adalah metode eksperimen. Menggenai metode eksperimen Sugiyono (2008: 107) mengemukakan bahwa “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.”

Sedangkan Danim dalam Siregar (2013: 11) menjelaskan bahwa ‘penelitian percobaan adalah penelitian dengan melakukan sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena.


(26)

34

Kemudian Arikunto (2009: 207) menjelaskan yang dimaksud dengan penelitian eksperimen adalah:

untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan

pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.

Danim dalam Siregar (2013: 11) menegaskan pula bahwa:

penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental, dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih dari kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

B. Paradigma Penelitian dan Desain Penelitian 1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan pola pikir peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Paradigma penelitian tersebut dibuat dalam bentuk alur penelitian, untuk memperjelas langkah dan rancangan penelitian. Pengertian paradigma penelitian menurut Sugiyono (2008: 25) sebagai berikut :

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menggambarkan paradigma dari penelitian ini sebagai berikut :

Model Resiprokal (X1)

Partisipasi dan Keterampilan Siswa dalam Bermain Bulu Tangkis (Y)


(27)

Fatiah Yunita, 2014

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

2. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain.Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan.Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan

randomeized pretest-posttest group design, sebagaimana terlihat dalam

gambar 3.2.

Gambar 3.2

Randomeized Pretest-Posttest Group Design

(Fraenkel dan Wallen,1993:248)

Keterangan:

R : Pemilihan kelompok yang dilakukan secara random X1 : Perlakukan (treatment) kelompok eksperimen

X2 : Perlakukan (treatment) kelompok kontrol

O2 : Tes akhir

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah objek penelitian yang akan diteliti, atau apapun yang menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian. Variabel tersebut

Model Komando (X2)


(28)

36

biasanya memiliki ukuran-ukuran untuk dijadikan bahan penelitian. Menurut Syafaruddin Siregar. (2013: 6) bahwa :

Variabel didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) objek, yang ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya, memiliki ukuran (kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai, indeks, skor atau identitas dan sebagainya.

Pendapat lain yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008: 91) mengatakan

juga bahwa “Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu

objek dengan objek lain”. Berdasarkan definisi variabel di atas, dapat

disimpulkan bahwa variabel penelitian itu adalah suatu atribut yang dimiliki seseorang atau objek lain, mempunyai ukuran yang bervariasi yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat dilakukan suatu penelitian.

Selanjutnya Arikunto (2009: 99) membagi variabel menjadi dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat, sebagaimana yang dikatakannya yaitu :

Variabel yang mempengaruhi objek penelitian ada dua jenis yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas atau independent variable yaitu variabel (X), dan variabel akibat yang disebut variabel tak bebas atau variabel terikat atau dependent variable yaitu variabel (Y).

Penelitian ini pada dasarnya yaitu ingin mengetahui seberapa pengaruh model pembelajaran resiprokal dan komando terhadap peningkatan partisipasidan keterampilansiswa dalam bermain bulutangkis di SMP Negeri 45 Bandung. Maka berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, variabel dalam penelitian ini secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Variabel bebas atau independent variable (X1) merupakan variabel yang

mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu variabelmodel pembelajaran resiprokal.


(29)

Fatiah Yunita, 2014

2. Variabel bebas atau independent variableyang kedua (X2) merupakan

variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu variabel model pembelajaran komando.

3. Variabel terikat atau dependent variable (Y) merupakan variabel akibat yaitu variabel partisipasi dan keterampilan siswa dalam bermain bulutangkis di SMP Negeri 45 Bandung.

2. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel yang perlu dijelaskan sebagai pedoman dalam oprasionalnya.Sehingga tidak menimbulkan salah tafsiran u yang dapat menjauhkan dari maksud dan tujuan penelitian ini.adapun variabel tersebut antara lain:

a. Gaya Resiprokal

Pada dasarnya, konsep gaya resiprokal berasal dari Palincsar dan Brown (1984) “yang mengidentifikasi empat strategi dasar yang membantu siswa untuk menyadari dan bereaksi terhadap tanda-tanda kegagalan pemahaman: Mengklarifikasi (Clarifying), Memprediksi (Predicting), Bertanya (Questioning), dan Merangkum (Summarizing).”Strategi-strategi ini memiliki dua tujuan, yaitu meningkatkan pemahaman dan memonitor pemahaman. Semua ini berlangsung dalam konteks investigasi kolaboratif kelompok kecil, yang dipertahankan, dimonitor, dan discaffolded oleh guru atau mentor. Pada dasarnya, pembelajaran resiprokal dikembangkan sebagai suatu teknik untuk membantu para guru menjembatani para siswa yang memperlihatkan kesenjangan antara keterampilan-keterampilan decoding (penerima komunikasi) dan keterampilan-keterampilan-keterampilan-keterampilan pemahaman.


(30)

38

Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Tujuannya adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari perkembangan siswanya.

c. Partisipasi

Partisipasi merupakan keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan.Keterlibatan ini dapat meliputi fisik, emosioanal dan mental. Nugraha (2011: 69) menjelaskan “ciri-ciri partisipasi meliputi, kehadiran, terlibat langsung mempunyai tujuan, memberikan tanggapan, memberikan informasi,

bertanggung jawab dan merasakan manfaat.”

Dari pendapat diatas, partisipasi seseorang dapat dilihat dari kehadiran, keterlibatan langsung, mempunyai tujuan, memberikan tanggapan, berbagi informasi, bertanggung jawab pada tugas yang diberikan dan merasakan maanfaat dari apa yang dikerjakaanya.

d. Keterampilan Bulutangkis

Keterampilan dasar bulutangkis merupakan kemampuan seseorang untuk memainkan kok dilapangan permainan. Pukulan-pukulan yang termasuk dalam keterampilan dasar meliputi servis tinggi, lob bertahan dan dropshot (people, 1988; Hidayat, 2004; Subarja, 2009).

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian

Populasi Arikunto (2010: 173) menyebutkan populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.


(31)

Fatiah Yunita, 2014

Sedangkan Sugiyono (2011: 61) mendefinisikan populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu (Sugiyono, 2011: 61).

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang ada di lingkungan SMP Negeri 45 Bandung.

2. Sampel Penelitian

Sampel yaitu sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan suatu cara tertentu. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 174)

yang manyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti”. Sejalan dengan Suharsimi Arikunto, Sugiyono (2008: 118) menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan atau mewakili populasi yang sebenarnya.

Agar sampel yang diambil representatif, maka diperlukan teknik pengambilan sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung-jawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. Menurut Arikunto (2002: 112) bahwa :

Untuk sekedar patokan maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.


(32)

40

Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang

resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik”.

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sample yaitu sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu

(Arikunto, 2009: 139). Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 124) “teknik purposive sample termasuk teknik nonprobability sampling yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel.”

Anggota populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung yang berjumlah 360 orang. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dari kelas VIII A yang berjumlah berjumlah 38 orang siswa.

E. Instrument Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukandalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan angket dan test keterampilan bulutangkis. Arikunto (2010: 275) mengemukakan bahwa :

Dengan metode apapun, pengumpulan data haruslah dilatih telebih dahulu, agar diperoleh data yang sesuai dengan harapan. Yang penting bagi penelitian adalah bahwa metode-metode tersebut dilaksanakan secara objektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat.


(33)

Fatiah Yunita, 2014

Alat pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk memecahkan atau menjawab permasalahan dalam penelitian adalah angket. Angket merupakan alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa angket adalah seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden secara langsung sesuai dengan pengalaman yang dialaminya. Adapun jenis angket yang penulis gunakan adalah jenis angket tertutup. Bersifat tertutup artinya angket tersebut telah disusun atas pernyatan yang jelas, tegas, terbatas, kongkrit, lengkap dan disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan jawaban sesuai dengan yang diharapkan dan dialaminya. Adapun kisi-kisi dari angket tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Angket Partisipasi

Indikator Deskriptor Butir Soal Jumlah

(+) ( - )

Kehadiran

1. Ada ditempat 5, 49 3, 45 4

2. Hadir tepat waktu 1, 44 2, 46 4 3. Mengikut sampai akhir

pembelajaran

4, 47 6, 48 4

Terlibat langsung

1. Mengikuti perintah guru 9, 57 7, 58 4

2. Aktif bergerak 8, 43 10, 64 4

3. Aktif bertanya atau menjawab 12, 40 67, 72 4

Mempunyai tujuan

1. Serius dalam mengikuti pembelajaran

14, 59 13, 62 4

2. Termotivasi 15, 61 18, 70 4


(34)

42

Tanggung jawab

1. Memiliki inisiatif untuk menyelesaikan tugas

17, 60 20, 39 4

2. Mengikuti instruksi guru 23, 65 21, 71 4 3. Menyelesaikan tugas 25, 38 22, 11 4 Merasakan

manfaat

1. Merasakan sehat 24, 66 26, 68 4 2. Senang mengikuti proses

pembelajaran

29, 41 28, 56 4

Memberikan tanggapan

1. Saling memberikan koreksi 27, 53 30, 54 4 2. Memberikan komentar 35, 42 32, 52 4

Memberikan informasi

1. Saling berinteraksi dengan siswa/guru

33, 51 34, 55 4

2. Saling berbagi informasi 31, 37 36, 50 4

Total 36 36 72

1) Pemberian Skor

Pemberian skor instrumen partisipasi siswa dengan alternatif jawaban pernyataan positif, yaitu adalah sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1. Sedangkan setiap pernyataan negatif yang diberikan adalah sangat setuju = 1, setuju = 2, kurang setuju = 3, tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban No. Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1


(35)

Fatiah Yunita, 2014

3. Kurang Setuju 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat tidak Setuju 1 5

2) Uji Coba Angket a) Uji Validitas Angket

Uji validitas item angket dihitung dengan terlebih dahulu dengan menggunakan Msexcel. Setelah mendapat nilai korelasinya, peneliti bandingkan dengan nilai r-tabel pada taraf signifikan 5% dan jumlah responden sebanyak 34. Untuk menentukan keputusan bahwa item soal itu valid atau tidaknya, peneliti berpatokan pada norma sebagai berikut ; jika rpbis > rtabel berarti item soal dapat dinyatakan valid. Sebaliknya jika rpbis < rtabel maka item soal dapat dinyatakan tidak valid.

Hasil perhitungan dengan Msexcel, maka diperoleh item yang dinyatakan layak untuk digunakan sebanyak 58 item dari 72 item setelah disamakan dengan dengan indeks validitas terentang antara 0,339 – 0,532.

b) Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas suatu instrumen penelitian menunjukan instrumen penelitian dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut dapat

dikatakan sudah baik yaitu “apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan” (Arikunto, 2002: 154)

Kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan klasifikasi yang dikemukanan oleh Riduan (2006: 138) yang dijelaskan dalam tabel 3.3

Tabel 3.3

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen Interval Koefisien Kriteria Keterandalan


(36)

44

0.60 – 0.799 Tinggi

0.40 – 0.599 Cukup

0.20 – 0.399 Rendah 0.00 – 0.199 Sangat rendah

b. Tes Keterampilan Bulutangkis

Tes keterampilan teknik dasar bulutangkis dilakukan dengan menggunakan subjective ratting test (Morrow , 2005; Hidayat). Prosedur penilaiannya adalah dengan teknik observasi dengan melibatkan 5 orang ahli yang berpenglaman dibidang bulutangkis dengan orientasi penilaian proses pada tes servis tinggi, lob bertahan. Keterampilan tersebut diukur berdasarkan jumlah rata-rata skor tahap-tahap pukulan dalam 12 kali kesempatan.

F. Prosedur Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 45 Bandung dengan jumlah pertemuan sebanyak 10 kali dalam 4 minggu. Dengan kata lain, penelitian ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu (senin, rabu dan jumat). Frekuensi latihan paling sedikit tiga hari dalam seminggu, baik untuk olahraga kesehatan, olahraga pendidikan, dan olahraga prestasi. Hal ini disebabkan

ketahanan seseorang akan menurun setelah 40 jam tidak melakukan latihan”.

Sedangkan mengenai pertemuan setiap minggunya, sebaiknya dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu misalnya senin rabu, jum’at diselingi satu hari istirahat.

Adapun Penelitian ini meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap penyelesaian.


(37)

Fatiah Yunita, 2014

Tahap persiapan ini meliputi perancangan beberapa intrumen yang berkaitan dengan partisipasi serta merumuskan program pembelajaran untuk pemberian perlakuan pada sampel yang akan diteliti.

a. Menyusun Instrumen

Instumen yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu, intrumen partisipasi dan instrument keterampilan bulutangkis. Penyusunan interumen meliputi:

1) Penentuan skala yang akan digunakan 2) Membuat

3) Perumusan butir pernyataan 4) Pengujian insrtumen

5) Pengkajian instrumen

6) Mempersiapkan instrumen untuk tes

b. Menyusun Program Pembelajaran

Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran yang meliputi: 1) Pembuatan silabus, yang meliputi:

a) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.

b) Menetukan alokasi waktu. c) Menentukan materi

d) Menentukan lokasi penelitian.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang meliputi:

1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.

2) Menentukan sub materi

3) Menyusun skenario pembelajaran

4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)


(38)

46

Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran berupa rencana program pembelajaran yang meliputi:

1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.

2) Menentukan sub materi

3) Menyusun skenario pembelajaran

4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)

Untuk mempermudah, peneliti membuat garis besar rencana pembejalaran yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5.

Tabel 3.4

Program Pembelajaran Resiprokal Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis

Pertemuan Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Tempat

1-3  Pengenalan permainan Bulutangkis

 Servis

 Melakukan lempar tangkap bola (shuttle kok) melewati net berpasangan

 Melakukan latihan variasi servis bawah (tinggi)

 Melakukan latihan variasi servispendek

6 x 40 m SMP N 45 Bdg

4-6 Lob  Melakukan latihan lob dengan bola (shuttle kok ) banyak

 Melakukan latihan kombinasi

6 x 40 m SMP N 45 Bdg


(39)

Fatiah Yunita, 2014

servis dengan lob

 Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk keterampilan dan partisipasi siswa.

7-8 Game  Melakukan variasi latihan kombinasi melalui permainan dengan peraturan yang dimodifikasi

 Mengadakan pertandingan mini dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk keterampilan dan partisipasi siswa.

4 x 40 m SMP N 45 Bdg

Tabel 3.5

Program Pembelajaran Komando Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis

Pertemuan Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Tempat

1-3  Pengenalan permainan Bulutangkis  Servis

 Melakukan juggling dengan menggunakan kok

 Melakukan latihan variasi servis bawah (tinggi) secara

6 x 40 m SMP N 45 Bdg


(40)

48

bergantian.

 Melakukan latihan variasi servis pendek secara bergantian

4-6 Lob  Melakukan latihan lob berpasangan secara bergantian.

 Melakukan latihan gabungan lob dengan servis bergantian dengan teman

 Menerapkan keterampilan lob dalam permainan dengan peraturan yang dimodifikasi.

6 x 40 m SMP N 45 Bdg

7-8 Game  Menerapkan keterampilan lob dan servis pada permainan yang sederhana.

 Mengadakan pertandingan mini dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk keterampilan dan partisipasi siswa.

4 x 40 m SMP N 45 Bdg

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dari suatu penelitian eksperimen. Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Menentukan kelompok sampel b. Melakukan program penelitian c. Melakukan tes akhir


(41)

Fatiah Yunita, 2014

a. Pengelompokan data b. Pengolahan data c. Analisis data

d. Penarikan kesimpulan

G. Prosedur Pengolahan Data

1. Menghitung Rata-Rata Dan Simpangan Baku

a. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap data.

b. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan berdistribusi normal atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang akan digunkan selanjutnya. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov.Karena uji Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan pada sampel kecil atau sedikit.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunkan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan rumus :

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan dugaan sementara yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. Uji hipotesis dengan ketentuan yang telah


(42)

50

disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai berikut:

̅ ̅

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

Terima hipotesis (Ho) jika t-hitung ≥

, dan Tolak hipotesis (Ho) Jika ≤


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Gaya mengajar resiprokal berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis.

2. Gaya mengajar komando berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan bermain bulutangkis pada siswa.

3. Terdapat perbedaan pengaruh gaya mengajar resiprokal dengan gaya mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan pada permainan bulutangkis.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di SMP Negeri 45 Bandung, ada hal-hal yang seyogiyanya mendapat perhatian. Baik itu pihak sekolah, guru ataupun siswa. Maka dari itu peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Kepada sekolah SMP Negeri 45 Bandung, agar dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan secara keseluruhan sebagai upaya meningkatkan kualitas peserta didik.

2. Kepada guru pendidikan jasmani khususnya, agar dapat menjadikan pembelajaran dengan gaya resiprokal dan komando sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan bermain bulutangkis dan meningkatkan partisipasi.

3. Kepada siswa, agar mampu mengaktualisasikan diri dalam pelajaran pendidikan jasmani sebagai bagian dari pendidikan secara keseluruhan


(44)

62

serta mampu mengembangkan potensi khususnya keterampilan bermain bulutangkis sebagai salah satu alat untuk meningkatkan kualitas hidup, mengharumkan nama lembaga, bangsa dan negara.

4. Kepada para pembaca, agar dapat melakukan penelitian yang relevan

dengan penelitian ini, sehingga dapat memperkuat teori-teori yang ada dan mengungkap teori baru yang berkenaan dengan penelitian ini.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan, mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga dalam cabang bulutangkis di SMP Negeri 45 Bandung khususnya dan umumnya untuk peningkatan prestasi olahraga cabang bulutangkis di Jawa Barat dan Indonesia.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Karya.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Karya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum. Depdiknas

Hidayat. Y (2010).Modul Pelatihan Intervensi Strategi Multitkenik Untuk Pelatihan Bulutangkis. FPOK UPI bandung :tidak diterbitkan.

Husdarta dan Saputra, Yudha M. (2000). Belajar dan Pembelajaran .Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia. Online:

http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/pengaruh-modifikasi-media-dalam-proses-pembelajran-pendidikan-jasmani-di-tingkat-sltp/. Iman. (2013). Gaya Mengajar. (Online) (http:// koekoehiman. blogspot. Com/

2013/12/kelebihan-dan-kekurangan-gaya-mengajar.html).Diakses tanggal 27 Februari 2014.

Lutan, R. (2001). Strategi Pembelajaran pendidikan Jasmani dan kesehatan. Jakarta. Depdikbud Ditjen Dikti.

Agus. M. (2000). Senam. Bandung: FPOK UPI

Hamalik. O. (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.


(46)

64

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Riduan.(2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sarwono, S, W. (2004). Psikologi Remaja. EdisiRevisi 8. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi

Aksara.

Subarjah & Hidayat. (2007). Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK UPI

Sudjana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Adang dan Sartono, Hadi. (2008). Pedagogi Olahraga. Bandung:

FPOK UPI

Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran [Hakikat, Pengembangan,


(47)

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`ān. Bandung:

CV Alfabeta.

Tamura dan amung .(2003). Pendidikan Jasmani di Sekolah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.

Usman, Moh. Uzer. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Yudiana, dkk (2010).Belajar dan Pembelajaran Penjas. UPI

http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/ http://jawharie.blogspot.com/2010/11/fase-dan-tugas-perkembangan.html

http://www.scribd.com/doc/77638013/UJI-F-DAN-UJI-T http://www.scribd.com/doc/90735130/Tug-As.


(48)

(49)

Kelompok Komando

NO Nama Pretest Posttest Gain

Skor

1 Alvin R 218 227 9

2 Amila N 207 224 17

3 FatinFauziah 200 218 18

4 FriatnaAlamsyah 186 210 24

5 Gilang Ramadan 195 216 21

6 HeriAdiPrasetyo 210 225 15

7 Husaena 200 210 10

8 Imam Ilham 219 228 9

9 M Adrian 204 211 7

10 MochNajmi N 207 220 13

11 Nabila Huria 179 200 21

12 Neliani S 156 170 14

13 NurYustina 184 194 10

14 RasnahRahmaHadiyati 185 199 14

15 Riska Tri 202 210 8

16 SilviHayati 205 218 13

17 SyifaFitriah 221 230 9

18 Yosiku 194 217 23

19 Zafirah 194 212 18

Rata - rata 198.21053 212.5789 14.36842

s. deviasi 15.319678 13.95978 5.19322

Varian 234.69252 194.8753 26.96953

Min 156 170 7

Max 221 230 24


(50)

68

Kelompok Resiprokal

NO Nama Pretest Posttest Gain Skor

1 AdiKurniawan P 180 210 30

2 Ahmad Fakhrurozi 188 215 27

3 AlifyaRizki B 197 220 23

4 Almaiada Tiara 189 213 24

5 Alvania Yolanda H 195 223 28

6 AthaRetha 195 227 32

7 DendyRizki 191 210 19

8 HeriKusheryadi 222 235 13

9 JesicaGoldamer 177 199 22

10 LopitaPutri 190 215 25

11 MaulanaSalim 180 201 21

12 MochFikri Z 206 229 23

13 MochYasa F 225 235 10

14 Nesti 190 214 24

15 Prangga 173 200 27

16 RianRohani 217 228 11

17 RizkiAditia 199 218 19

18 SaepulHidayat 192 216 24

19 Salsabila Karina R 186 219 33

Rata - rata 194.31579 217.2105 22.89474

s. deviasi 14.037741 10.42052 6.256742

Varian 197.05817 108.5873 39.14681

Min 173 199 10

Max 225 235 33

Deskripsi Data Pretest Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Komando


(51)

1 Alvin R 3 3 4 2 3 15

2 Amila N 3 4 3 3 4 17

3 FatinFauziah 3 3 4 4 3 17

4 FriatnaAlamsyah 3 3 4 3 3 16

5 Gilang Ramadan 3 4 3 3 4 17

6 HeriAdiPrasetyo 4 3 4 4 4 19

7 Husaena 4 3 4 4 3 18

8 Imam Ilham 3 3 4 4 4 18

9 M Adrian 3 2 4 3 3 15

10 MochNajmi N 3 4 3 3 2 15

11 Nabila Huria 3 3 4 3 4 17

12 Neliani S 4 3 3 3 3 16

13 NurYustina 3 4 4 3 4 18

14 RasnahRahmaHadiyati 4 3 3 3 3 16

15 Riska Tri 3 3 3 2 3 14

16 SilviHayati 3 3 3 3 3 15

17 SyifaFitriah 3 3 4 3 3 16

18 Yosiku 3 4 3 3 3 16

19 Zafirah 4 4 3 3 3 17

Deskripsi Data Postest Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Komando


(52)

70

1 Alvin R 5 5 4 5 4 23

2 Amila N 5 4 5 5 5 24

3 FatinFauziah 4 5 5 3 4 21

4 FriatnaAlamsyah 4 5 4 3 4 20

5 Gilang Ramadan 3 4 5 3 4 19

6 HeriAdiPrasetyo 4 5 5 4 5 23

7 Husaena 4 4 4 5 5 22

8 Imam Ilham 4 5 5 4 5 23

9 M Adrian 5 4 4 5 4 22

10 MochNajmi N 4 4 4 3 4 19

11 Nabila Huria 5 4 5 5 4 23

12 Neliani S 4 3 5 5 5 22

13 NurYustina 4 4 4 5 4 21

14 RasnahRahmaHadiyati 4 4 4 5 4 21

15 Riska Tri 4 3 5 5 4 21

16 SilviHayati 5 5 5 5 5 25

17 SyifaFitriah 5 4 5 5 5 24

18 Yosiku 5 5 5 5 5 25

19 Zafirah 5 5 5 5 5 25

Deskripsi Data Tes Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Komando

No Nama Post tes Pre test Gain


(53)

5 Gilang Ramadan 21 17 4

6 HeriAdiPrasetyo 23 19 4

7 Husaena 22 18 4

8 Imam Ilham 23 18 5

9 M Adrian 22 15 7

10 MochNajmi N 19 15 4

11 Nabila Huria 23 17 6

12 Neliani S 22 16 6

13 NurYustina 21 18 3

14 RasnahRahmaHadiyati 21 16 5

15 Riska Tri 21 14 7

16 SilviHayati 25 15 10

17 SyifaFitriah 24 16 8

18 Yosiku 25 16 9

19 Zafirah 25 17 8

Rata - rata 5.947368

s. deviasi 2.040525

Varian 4.063743

Min 3

Max 10

Deskripsi Data Tes Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Resiprokal

No Nama Post tes Pre test Gain

1 Adi Kurniawan P 22 18 4

2 Ahmad Fakhrurozi 20 17 3

3 Alifya Rizki B 21 17 4


(54)

72

5 Alvania Yolanda H 21 17 4

6 Atha Retha 19 17 2

7 Dendy Rizki 21 18 3

8 Heri Kusheryadi 22 18 4

9 Jesica Goldamer 22 18 4

10 Lopita Putri 19 17 2

11 Maulana Salim 21 17 4

12 Moch Fikri Z 22 16 6

13 MochYasa F 21 18 3

14 Nesti 21 16 5

15 Prangga 21 14 7

16 Rian Rohani 21 17 4

17 Rizki Aditia 21 16 5

18 Saepul Hidayat 22 18 4

19 Salsabila Karina R 20 17 3

Rata - rata

3.947368 s. deviasi 1.223551 Varian 1.897076 Min 2 Max 7

Uji Normalitas Data Partisipasi Kelompok Komando Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

- Ft(x) Fs(x) |Ft(x) -Fs(x)|

-1.033736295 0.1562 0.1462 0.0123232967 0.50673378 0.6915 0.6319 0.0596261905 0.699292539 0.7549 0.6965 0.0593727839 1.854645095 0.9678 0.879849 0.087951

1.276968817 0.898 0.326007 0.0571992674 0.121616261 0.8869 0.380952 0.0505947619 -0.841177535 0.2005 0.417582 -0.021082418 -1.033736295 0.1515 0.450549 -0.099049451 -1.418853813 0.0793 0.47619 -0.036890476


(55)

-0.841177535 0.2005 0.688645 -0.048144689 -0.070942498 0.4721 0.739927 -0.026782674 -1.226295054 0.1112 0.769231 -0.068030769 -0.263501257 0.3974 0.81685 -0.041449817 -1.033736295 0.1515 0.849817 -0.069831685 1.662086336 0.9515 0.934066 0.017434066 0.699292539 0.7549 1 -0.02451

Uji Normalitas Data Keterampilan Partisipasi Kelompok Resiprokal Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

- Ft(x) Fs(x) |Ft(x) -Fs(x)|

1.803904555 0.964 0.8637 0.127232967

0.213159798 0.583 0.061728395 0.0596261905 -0.509906001 0.48 0.030864198 0.0593727839 -1.2329718 0.109 0,119 0.0718715751 -0.220679682 0.4129 0.043209877 0.0571992674 1.225451916 0.888 0.104938272 0.0505947619 0.068546638 0.52 0.055555556 -0.027082418 -0.654519161 0.2758 0.024691358 -0.0299049451 0.936225597 0.823 0.092592593 -0.0396890476 0.502386117 0.69 0.074074074 -0.126409524


(56)

74

-1.2329718 0.109 0.117283951 0.027267399 0.068546638 0.523 0.055555556 -0.0179914652 -1.2329718 0.109 0.117283951 -0.0488144689 0.213159798 0.583 0.061728395 -0.026782674 1.514678236 0.9344 0.117283951 -0.0658030769 -1.52219812 0.064 -0.012345679 -0.0419449817 0.213159798 0.583 0.061728395 -0.069831685 -1.088358641 0.14 0.00617284 0.017434066 0.936225597 0.823 0.092592593 -0.020451

Uji Normalitas Data Keterampilan Bermain Bulutangkis Kelompok Komando Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

- Fr(x) Fs(x) |Fr(x) -Fs(x)|

-1.181574492 0.0625 0.012048193 0.050451807 -0.899407449 0.125 0.036144578 0.088855422 -0.052906321 0.1875 0.096385542 0.092114458

0.229260722 0.25 0.168674699 0.081325301 -0.617240406 0.3125 0.204819277 0.0107680723 -1.181574492 0.375 0.21686747 0.015813253 1.357928894 0.4375 0.337349398 0.0100150602 0.229260722 0.5 0.409638554 0.090361446


(57)

0.229260722 0.75 0.674698795 0.075301205 -0.335073363 0.8125 0.722891566 0.089608434 1.357928894 0.875 0.843373494 0.031626506 1.92226298 0.9375 0.987951807 -0.050451807

-1.181574492 1 1 0

Uji Normalitas Data Keterampilan Bermain Bulutangkis Kelompok Resiptokal Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

- Fr(x) Fs(x) |Fr(x) -Fs(x)|

0.04109589 0.0625 0.063694268 0.001194268 0.04109589 0.125 0.127388535 0.002388535 0.260273973 0.1875 0.197452229 0.009952229 0.260273973 0.25 0.267515924 0.017515924 -0.397260274 0.3125 0.318471338 0.005971338 -0.397260274 0.375 0.369426752 0.005573248 0.698630137 0.4375 0.452229299 0.014729299 0.04109589 0.5 0.515923567 0.015923567 -0.835616438 0.5625 0.554140127 0.008359873 -0.397260274 0.625 0.605095541 0.019904459 0.479452055 0.6875 0.681528662 0.005971338


(58)

76

0.04109589 0.75 0.74522293 0.00477707 -0.397260274 0.8125 0.796178344 0.016321656 0.479452055 0.875 0.65111 0.22388535

0.698630137 0.9375 0.955414013 0.017914013

-0.616438356 1 1 0

Uji Homogenitas Partisipasi

Uji Homogenitas Keterampilan Bermain Bulutangkis

Uji Hipotesis 1


(59)

659

Uji Hipotesis 2

̅ ̅


(60)

78


(61)

(62)

(63)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI :

Nama : Fatiah Yunita

Tempat/Tgl. Lahir : Pandeglang, 12 juni 1992 Jenis Kelamin : Perempuan


(64)

82

Agama : Islam

Alamat : Kp. Sukatani RT.03/ RW.03 Kel. Cipurtri, Kec. Kaduhejo, Pandeglang Banten.

ORANG TUA :

Ayah : Enjum

Ibu : Ruaida Roslaini

PENDIDIKAN :

SD Cibodas 2 : Lulus tahun 2003 SMPN 1 Pandeglang : Lulus tahun 2006 SMAN 2 Pandeglang : Lulus tahun 2009

Terdaftar Sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2009.


(1)

659

Uji Hipotesis 2

̅

̅


(2)

78


(3)

(4)

(5)

(6)

82

Agama

: Islam

Alamat

: Kp. Sukatani RT.03/ RW.03 Kel. Cipurtri, Kec.

Kaduhejo, Pandeglang Banten.

ORANG TUA :

Ayah

: Enjum

Ibu

: Ruaida Roslaini

PENDIDIKAN :

SD Cibodas 2

: Lulus tahun 2003

SMPN 1 Pandeglang

: Lulus tahun 2006

SMAN 2 Pandeglang

: Lulus tahun 2009

Terdaftar Sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2009.


Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN MERODA PADA PEMBELAJARAN SENAM LANTAI SISWA SMP TRI SUKSES NATAR LAMPUNG SELATAN

4 34 75

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS PANJANG PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS VIII SMP HARAPAN MEKAR TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 23

PENGARUH PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA.

0 3 49

PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR PROBLEM SOLVING DAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN.

0 5 22

PERBANDINGAN PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DENGAN GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN TENIS MEJA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 TASIKMALAYA.

1 13 35

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR IMAJERI INTRUKSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DAN SERVIS TINGGI.

0 3 32

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILANGULING BELAKANG PADA PEMBELAJARAN SENAM LANTAI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 CIAWI BOGOR.

0 4 38

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO VISUAL DAN KONVESIONAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH BULUTANGKIS PADA SEKOLAH BULUTANGKIS PMS SOLO TAHUN 2015.

0 0 10

KEMAMPUAN DASAR PUKULAN SERVIS PANJANG DAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 3 GOMBONG KEBUMEN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS.

0 2 65

PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR KOMANDO DAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SENI GERAK BELA DIRI TARUNG DERAJAT DI SMAN 9 BANDUNG - repository UPI S JKR 1203697 Title

0 1 3