PENGARUH PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

Fitra Fauzi Rahmat 0807723

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Oleh Fitra Fauzi Rahmat

0807723

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Fitra Fauzi Rahmat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd NIP. 196506141990011001

Pembimbing II

Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 197101171998021001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI Bandung

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Fitra Fauzi Rahmat Nim. 0807723 Skripsi: Pengaruh Penggunaan Gaya Mengajar Resiprokal Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Pada Saat Pembelajaran Permainan Sepakbola. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan guru mengenai gaya mengajar pendidikan jasmani. Peneliti mengamati bahwa siswa kurang percaya diri saat pembelajaran sepakbola. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan kepercayaan diri. Metode yang peneliti gunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain one group pretets dan posttest design. Sampel dalam penelitian ialah siswa sekolah SMA Negeri 4 Cimahi. Teknik pengembilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dipilih dengan mempertimbangkan karakteristik tertentu. Hasil penelitian menunjukan nilai Thituung 2,737 > Ttabel 1,68. Maka dari itu H0 ditolak. Maka Ha diterima. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya meningkatan kepercayaan diri siswa ketika gaya mengajar resiprokal digunakan pada pembelajaran sepakbola.


(5)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE EFFECTIVENES O RECIPROKAL METHOD TOWARDS

STUDENTS’ SELFT ESTEEM IN TEACHING FOOTBALL

AT SMAN 4 CIMAHI

By : Fitra Fauzi Rahmat 0807723

ABSTRACT

The observation result shows this observation is based on the lack of observer’s

knowledge about physical education teaching style, observer also found out that the students have lack of confidence during football lesson. Therefore, the problem that needs to be solved is to find out whether reciprocal teaching method

can used to gain students’ self-confidence, based on the problem background, observer is interested in trying out the influence of reciprocal teaching method to

students’ self-confidence; observer used experimental method by using one group pretest posttest design. The sample of this observation is 41 students of SMAN 4 Cimahi. Observer used purposive sampling technique for this observation. The samples are chosen by considering some of characteristics. The result shows Thitung = 2,737 > Ttabel = 1,68. So 27,737 > 1,68 therefore zero hypothesis (H0) is denied. Alternate hypothesis (Ha) is accepted. Based on the result, observer can

see the improvements of students’ self-confidence when using the reciprocal teaching method during football lesson.


(6)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola


(7)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……… i

KATA-KATA MUTIARA... ii

ABSTRAK………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

KATA PENGANTAR………... viii

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR TABEL………. xi

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……… xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Rumusan Masalah………... 5

C. Tujuan Penelitian………... 5

D. Manfaat Penelitian……….. 6

E. Batasan Masalah………. 7

F. Definisi Istilah Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KAJIAN PUSTAKA………... 8

1. Hakikat Belajar Mengajar………..………... 8

a. Belajar……… 8

b. Mengajar.……… 12

c. Pembelajaran…….………. 14

d. Tujuan Belajar dan Pembelajaran………... 14

2. Gaya-gaya Mengajar……….………...……… 15

a. Hakikat Resiprokal………..………..………. 18

3. Percaya Diri……….………. 22

a. Aspek-aspek kepercayaan diri……… 24

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan diri………... 24

4. Pengertian Sepakbola………....…………... 28

a. Teknik Dasar Sepakbola………. 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penlitian………..………….. 40


(8)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

B. Desain Penelitian……….…………... 41

C. Populasi dan Sampel……….………... 42

D. Langkah-langkah Penelitian……….…... 43

E. Intrumen Pengumpulan Data………... 44

F. Definisi Oprasional………...………. 46

G. Kisi-kisi Kepercayaan diri………... 47

H. Ujicoba Angket………..……… 48

I. Pelaksanaan Pengumpulan Data……… 57

J. Teknik Analisis Data………... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data.………….………... 61

1. Menghitung Skor Rata-rata dan Simpangan Baku dari Data Angket Pretest dan Posttest... 61

2. Pengujian Persyaratan Analisis………...…………... 62

3. Pengujian Hipotesis………... 63

B. Diskusi Temuan... 63

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……….……… 68

B. Saran………... 68

DAFTAR PUSTAKA... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(9)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan saat ini sebenarnya banyak siswa yang memiliki banyak masalah. Dan pendidikan merupakan salah satu permasalahan tersendiri bagi banyak kalangan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sebenarnya dimanapun bisa didapat, tidak selalu pendidikan itu berasal dari sekolah. Pendidikan bisa berasal dari situasi lingkungan, pengalaman, pengetahuan dan hal baru lain apapun yang menghasilkan perubahan dari kehidupan. Seperti yang diungkapkan Thompson (1957) pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya. Dengan demikian untuk menjadi siswa yang siap bersaing dengan lingkungan yang semakin keras, sebagai seorang siswa harus dapat mempersiapkan diri. Salah satunya dengan menempuh pendidikan minimal sembilan tahun seperti yang dicanangkan oleh pemerintah untuk membentuk siswa yang dapat bersaing dikemudian hari.

Pendidikan yang berkembang saat ini berupa pendidikan informal dan pendidikan formal, pendidikan informal yang dilaksanakan diluar sekolah dan pendidikan formal yang yang dilaksanakan di sekolah. Di dalam pendidikan formal terdapat di dalamnya pendidikan jasmani yang merupakan mata pelajaran yang dapat mengembangan potensi diri siswa dan mengalami perubahan tingkah laku.

Kurikulum pendidikan dari tahun ketahun sering terjadi perubahan, salah satunya dari kurikulum tahun 2006 yang berbentuk KTSP hingga tahun 2013. KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan lebih menekankan kepada kemampuan dari setiap sekolah. Dengan kata lain, setiap sekolah diberi keleluasaan untuk


(10)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang dijadikan patokan sekolah, akan tetapi tetap berpegang pada kurikulum yang dibuat oleh pemerintah. Sedangkang kurikulum 2013 lebih mengedepankan kepada peningkatan karakter atau sikap siswa dan sesuai dengan kurikulum 2013 yang ingin menumbuhkan kembali karekter bangsa. Dalam kurikulum 2013 terlihat sekali perubahan yang sangat jelas, seperti salah satunya menghilangkan beberapa mata pelajaran. Namun hakikatnya pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang tidak tergeserkan walaupun telah sering berganti kurikulum.

Seperti yang tercantum dalam UU Pendidikan No.20 Tahun 2003 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berlandaskan dari itu untuk mengembangkan potensi agar menjadi siswa yang sehat dan berilmu, salah satunya ialah dengan cara melakukan aktifitas pendidikan jasmani di dalam lingkungan sekolah formal. Di sekolah formal mata pelajaran pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib, dari tingakat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk menjadi seorang guru pendidikan jasmani harus mempersiapkan rencana apa yang akan dilaksanakan ketika akan menngajar pendidikan jasmani. Setiap rencana yang telah kita buat selalu ada saja permasalahan yang terjadi, seperti halnya saat pembelajaran permainan sepakbola di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat terlihat sekali para siswa memang sangat antusias sekali dalam materi


(11)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran ini. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dapat membentuk manusia seutuhnya. Seperti yang dijelaskan oleh Mahendra (2009:18) bahwa:

Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya”.

Fakta yang peneliti temukan di lapangan pada pembelajaran pendidikan jasmani dalam permainan sepakbola, terlihat bahwa siswa kebingungan saat mereka bermain sepakbola. Salah satu contohnya saat siswa mendapatkan bola operan dari rekan satu timnya, siswa terlihat kebingungan, siswa mengambil keputusan dengan lambat saat mendapatkan bola operan dari rekannya, yang dapat mengakibatkan bola dengan mudah direbut oleh lawan.

Berangkat dari situasi itu, penulis beranggapan bahwa siswa kurang memiliki kepercayaan diri, untuk meningkatkan kepercayaan diri penulis beranggapan bahwa gaya mengajar resiprokal merupakan gaya mengajar yang cocok untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Menurut Palinscar dan Brown (1984) setidaknya ada empat strategi dasar yang terlihat dalam proses pembelajaran resiprokal yaitu, melakukan klarifikasi, membuat prediksi, bertanya dan membuat kesimpulan. Melihat dari uraian tersebut yang di dalamnya terdapat proses klarifikasi yang mempunyai arti penjelasan, yang berarti siswa belajar menjelaskan sesuatu hal yang akan dijelaskan mengenai permasalahan saat bermain sepakbola. Terdapat pula proses prediksi yang mempunyai arti antisipasi, bayangan, dugaan, estimasi, kira-kira, perkiraan, prakiraan, proyeksi, ramalan dll, maka dari itu siswa belajar membayangkan kemungkinan yang akan terjadi dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Serta setelah itu akan timbul dan terjadinya proses saling tanya jawab


(12)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan menyimpulkan hasil dari tanya jawab. Dari tiga proses tersebut terlihat sekali bahwa menurut penulis bahwa gaya mengajar resiprokal ini cocok untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa agar dapat memecahkan masalah saat melakukan aktifitas pendidikan jasmani terutama dalam pemebelajaran permainan sepakbola di Sekolah Mengah Atas (SMA).

Saat proses pembelajaran sepakbola di sekolah banyak siswa yang merasa aktifitas yang mereka lakukan sudah cukup baik. Padahal pada saat bermain sepakbola dapat terlihat berbagai karakter siswa. Seperti karakter siswa yang mudah tersulut emosi, karakter siswa yang sabar, karakter siswa yang ceroboh, atau bahkan termasuk siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi. Semua bisa dilihat pada saat siswa melakukan aktifitas pembelajaran pendidikan jasmani dalam permainan sepakbola. Selain terlihat kebingungan saat menerima bola operan dari temannya, siswa juga banyak yang tidak bisa mengendalikan kekutan tendangannya. Bola operan yang seharusnya menggunakan tendangan dengan mengedepankan penempatan bola akan tetapi siswa menggunakan tenaga yang berlebihan saat menendang bola, contoh lain seperti saat akan menendang bola ke arah gawang untuk mencetak gol, siswa kebanyakan menendangan dengan sepenuh tenaga padahal posisinya sudah dekat dengan gawang, yang seharusnya tinggal menggunakan tendangan dengan cara menempatkan bola ke daerah samping agar berhasil mencetak gol. Lalu saat siswa akan menggiring dan mengontrol bola, siswa sulit sekali mengendalikan laju bola yang akhirnya bola berada jauh dari jangkauan kakinya yang mengakibatkan sulit mengendalikan laju bola dan akan berakibat bola tersebut direbut oleh lawan. Maka dari itu terlihat bahwa siswa kurang memiliki kepercayaan diri pada saat pembelajaran sepakbola, yang belum bisa mengendalikan kemampuan siswa saat bermain sepakbola, yang berakibat pada antusias siswa dalam pembelajaran sepakbola menjadi menurun.


(13)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, penerapan gaya mengajar yang tidak bervariatif mengakibatkan guru kesulitan mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa, Juliantine dkk (2012:38) menjelaskan bahwa “gaya mengajar berkaitan dengan pembuatan keputusan yang dilakukan guru baik sebelum, selama, maupun setelah proses pembelajaran”. Lutan (2001:47) bahwa “Gaya mengajar adalah suatu siasat untuk meningkatkan partisipasi siswa untuk dapat melaksanakan tugas ajar”. Kurangnya pengetahuan guru mengenai bentuk-bentuk gaya mengajar, merupakan salah satu permassalahan yang ada di sekolah, termasuk kurangnya pengetahuan mengenai gaya mengajar resiprokal.

Agar guru dapat memecahkan masalah-masalah tersebut, guru dapat menggunakan gaya mengajar resiprokal yang mengedepankan proses timbal balik antar siswa, serta guru dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa saat bermain sepakbola salah satunya ialah dengan melakukan diskusi dengan teman sebaya, dengan orang yang lebih tua, dan bahkan bisa pula dengan orang yang lebih muda. Yang terpenting di dalam diskusi tersebut terjadi proses timbal balik antara siswa yang bertanya dengan siswa yang menjawab, saat terjadi timbal balik atau proses tanya jawab siswa akan mendapatkan informasi dan pengetahuan dengan penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa saat mengalami proses timbal balik.

B. Rumusan Masalah

Kurangnya pengetahuan guru mengenai bentuk-bentuk gaya mengajar menimbulkan kejenuhan saat proses pembelajaran, dan juga kurangnya kepercayaan diri siswa saat pembelajaran sepakbola yang berakibat pada suasana pembelajaran sepakbola yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan para siswa sering melakukan gerakan dasar yang tidak efektif.


(14)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka dari itu berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini adalah :

“Apakah penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa SMA Negeri 4 Cimahi pada pemebelajaran sepakbola?”

C. Tujuan Penelitian

Sebelum suatu kegiatan dilaksanakan, tentunya telah ditetapkan tujuan yang ingin dicapai. Dengan tujuan tersebut akan memberikan arahan-arahan, prosedur serta tahapan-tahapan yang harus dilakukan terhadap permasalahan yang ada.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat mempengaruhi kepercayaan diri siswa saat pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi 1. Secara teoritis

Gaya mengajar resiprokal dapat menumbuhkan proses tanya jawab dan saling berdiskusi tanpa disadari oleh siswa, bahwa siswa sedang diberikan perlakuan oleh seorang guru, dan bahkan siswa dapat mendapatkan pengetahuan serta terlatih untuk dapat memprediksi apa yang akan terjadi atau kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi serta memecahkan masalah tersebut dengan berdiskusi, yaitu dengan teman sebaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi : a. Bagi peneliti


(15)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba memecahkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya dalam usaha menumbuhkan kepercayaan diri siswa pada saat proses pembelajaran.

b. Bagi guru

Dapat memberikan masukan yang berarti bagi guru pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam pemilihan gaya mengajar resiprokal terutama untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani.

c. Bagi Lembaga Universitas.

Sumbangan keilmuan kepada lembaga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan serta bagi mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

d. Pihak lain.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembanding dikalangan akademis dalam penelitian selanjutnya.

E. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan masalah yang diteliti maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada peranan penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada pembelajaran permainan sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi.

a. Kepercayaan diri

Untuk memperoleh data tentang tingkat kepercayaan diri, digunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan


(16)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2009:199)

b. Penguasaan pengetahuan mengenai sepakbola

Untuk keterampilan gerak dasar permainan sepakbola peneliti hanya mengambil pada gerak dasar menendang ke arah gawang (shoot), menendang bola kearah teman (pass). Mengendalikan bola atau memberhentikan bola (control/stop the ball), serta menendang bola secara terpatah-patah dengan jarak yang terjangkau oleh kaki (driblle).

2. Pengukuran dan pengujian

terbatas pada sejauh mana daya prediksi kepercayaan diri terhadap penguasaan keterampilan gerak dasar bermain sepakbola.

3. Populasi dan sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa anak kelas X di SMA Negeri 4 Cimahi.

F. Definisi Istilah Penelitian

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini perlu ada penjelasan, maka penjelasan istilah sebagai berikut :

1. Pembelajaran Resiprokal

Reciprokal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan

empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa.


(17)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Vealey & Chase (2008) “Selft-confidence can be defined as the belief in one’s

abilities to achieve success”. Valey & Chase mengemukakan bahwa kepercayaan diri

dapat didefinisikan sebagai kepercayaan dalam kemampuan seseorang untuk mencapai keberhasilan. Masih menurut Vealey & Chase (2008) mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan keterampilan psikologis yang memainkan peranan penting dalam membantu prestasi atlet. Jadi kepercayaan diri adalah kemampuan keterampilan psikologis seseorang yang mempunyai peranan penting untuk membantu meraih prestasi dan menghasilkan performa maskimal.

3. Sepakbola

Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan tim, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat, tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerjasama tim yang baik. Untuk mencapai kerjasama tim yang baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua bagian-bagian dan macam-macam teknik dasar dan keterampilan bermain sepakbola, sehingga dapat memainkan bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat dan cermat, artinya tidak membuang-buang energi atau waktu (Sukatamsi, 1984: 12).


(18)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitan merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:3) menjelaskan bahwa “metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk memudahkan penelitian. Setiap penelitian terlebih dahulu harus memutuskan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Hal ini dilakukan karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Sejalan dengan itu Arikunto (2006:3) mengemukakan metode eksperimen adalah :

“suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mangganggu”.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini diharapkan dapat menemukan pengaruh dari pembelajaran sepakbola terhadap kepercayaan diri siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri 4 Cimahi . Selanjutnya Sugiyono (2011:11) mengemukakan bahwa, “ Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium).”

Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki suatu masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode ini harus ada faktor yang dicobakan adalah variabel bebas yaitu gaya mengajar resiprokal untuk diketahui pengaruh atau dampaknya terhadap


(19)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel terikat yaitu peningkatan kepercayaan diri siswa dalam bermain sepakbola.

Riduwan (2011:50) mejelaskan bahwa “Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.”

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan penelitian yang berusaha mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Penulis memilih menggunakan metode eksperimen karena berdasarkan dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, yakni mencari pengaruh dari penerapan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri 4 Cimahi.

B. Desain Penelitian

Di dalam sebuah penelitian kita harus membutuhkan desain penelitian untuk mempermudah kita dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini digunakan desain pretest dan posttest. Pada penelitian ini yang pertama peneliti melakukan tes awal (pretest) dengan cara, siswa melakukan aktifitas bermain sepakbola lalu setelah bermain sepakbola siswa diberi lembar angket yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari tes awal (pretest). Maka dari itu peneliti bisa menggunakan hasil tes awal ini untuk membandingkan perbedaan apabila sudah diberi perlakuan (treatment). Setelah mendapatkan hasil dari tes awal (pretest) maka siswa diberikan perlakuan (treatment) selama 12 kali pertemuan, treatment yang digunakan ialah penerapan gaya mengajar resiprokal.

Setelah diberikan treatment gaya mengajar resiprokal selama 12 kali pertemuan, yang selama 12 kali pertemuan tersebut siswa diberi lembar kriteria yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa saat bermain sepakbola. Dan juga agar perlakuan yang diberikan oleh peneliti kepada siswa


(20)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak melenceng dan tetap dalam koridor gaya mengajar resiprokal. Lalu setelah itu diberikan tes akhir (posttest) dengan cara, siswa bermain sepakbola kembali sama seperti saat tes awal. Siswa juga setelah bermain bola diberi kembali lembar angket yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang sama saat tes awal. Maka dari itu kita dapat membandingkan hasil dari tes awal (pretest) dengan hasil pada tes akhir (posttest). Hal demikian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa saat bermain sepakbola. Dibawah ini adalah gambar one-group pretest-posttest design:

Gambar 3.1

Desain penelitian one-group pretest-posttest design

Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatment) O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatment)

X = treatment (perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal)

C. Populasi dan sampel

Pada sebuah penelitian, adanya pupulasi dan sampel sangat diperlukan karena populasi dan sampel merupakan objek penelitian. Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Riduwan (2011:54) mengatakan bahwa “populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.


(21)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan sampel menurut Arikunto (2010:174) adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Riduwan (2011) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Selanjutnya Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Cimahi sebanyak 410 orang siswa dengan jumlah siswa putra 183 orang dan siswa putri 227 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 41 orang siswa kelas X IPS 1. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang bertujuan. Jadi pengambilan subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu, yaitu kelas yang di rekomdasikan oleh guru kepada peneliti dikarenakan kelas tersebut bisa mewakili dari populasi tersebut.

D. Langkah-langkah Penelitian

Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis membuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

1) Menentukan populasi dan sampel.

2) Melakukan pretest (tes awal) menggunakan angket nilai kepercayaan diri pada sampel.

3) Memberikan perlakuan pembelajaran permainan sepakbola pada sampel. 4) Peneliti melakukan treatment gaya mengajar resiprokal selama 12 kali

pertemuan kepada sampel.

5) Melakukan posttest (tes akhir) menggunakan angket nilai kepercayaan diri pada sampel setelah diberi perlakuan.

6) Melakukan analisis data. 7) Kesimpulan.


(22)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Langkah-langkah Penelitian

POPULASI

SAMPEL

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI PADA SAAT PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA

DIBERI PERLAKUAN DENGAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI PADA SAAT PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

ANALISIS DATA


(23)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Pengumpulan Data

Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Alat ukur dalam penelitian biasa disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2012:148) memaparkan bahwa “…instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati“. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

Instrumen yang digunakan dalam gejala/fenomena alam maupun sosial harus valid dan reliabel atau teruji validitas dan realibitas. Pada kasus ini penulis akan meneliti gejala/fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, yaitu nilai kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran aktifitas permainan sepakbola. Maka dari itu penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya. Alasan penulis menggunakan angket dalam pengumpulan data adalah lebih efisien ditinjau dari segi waktu, biaya, dan memudahkan untuk mengolahnya.

Untuk memperoleh data tentang tingkat kepercayaan diri digunakan kuesioner yang disusun oleh penulis. Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan kepada orang lain (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2012:199). Arikunto (2010:194) menjelaskan bahwa “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Adapun jenis angket yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Riduwan (2011:72) memaparkan bahwa:


(24)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ().

Angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel (responden) berisi pernyataan-pernyataan mengenai sikap disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom 1, 2, 3, 4, dan 5.

Agar tanggapan responden pada angket dapat diukur, penulis menggunakan skala pengukuran. Skala pengukuran bertujuan agar instrumen dapat diukur sesuai dengan apa yang akan diukur dan bisa dipercaya serta konsisten (reliabel) terhadap permasalahan instrumen penelitian. Riduwan (2011:83) menyatakan bahwa “maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.”

Penulis memilih untuk menggunakan Skala Sikap, skala ini merupakan skala untuk mengukur sikap. Skala Likert merupakan salah satu macam dari Skala Sikap yang penulis anggap paling cocok digunakan dalam penelitian ini. Riduwan (2011:87) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”.

Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor lima sampai dengan satu. Angka lima menunjukan bahwa pernyataan yang ada pada angket melekat dalam diri responden, semakin rendah skor yang dipilih oleh responden maka semakin jauh dari diri responden.

Dalam menyusun angket atau kuesioner penulis memerlukan kisi-kisi instrumen guna memudahkan dalam menentukan pernyataan yang akan dipakai dalam angket atau kuesioner tersebut. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini mengacu pada indikator kepercayaan diri yang ditujukan untuk kelas X IPS 1 di SMA Negeri 4 Cimahi dan pada pendapat para ahli sebagai berikut:


(25)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Lauster (2002:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.

1) Pengambilan keputusan

Menurut pengertian diatas bahwa untuk menjadi siswa yang memiliki kepercayaan diri mesti memiliki kemampuan mengambil keputusan, pengambilan keputusan siswa yang memiliki kepercayaan diri tidak akan terpengaruh oleh siswa lainnya, seperti saat siswa melakukan aktifitas permainan sepakbola, siswa harus yakin terhadap keputusan sendiri, siswa yang memiliki kepercayaan diri akan mengambil keputusan dengan cepat, tepat, yakin dan berani saat pengambilan keputusan.

Selain itu Lauster (1997) mengungkapkan orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya.

a.Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.

b.Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

c.Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

d.Rasional dan realistis yaitu analisaterhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan


(26)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam permainan sepakbola kepercayaan diri sangat dibutuhkan, merujuk dari pernyataan di atas bahwa memberikan dukungan bisa menumbuhkan kepercayaan diri baik untuk diri sendiri atau siswa yang diberi dukungan. Siswa dapat bertindak sebagai pengontrol ketika siswa lainnya melakukan kesalahan, menjadi pengontrol merupakan salah satu bagian dari memberikan dukungan. Dukungan yang diberikan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa saat pembelajaran sepakbola bisa berupa, memberi dukungan secara langsung, dengan mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa lainnya, selalu memperhatikan siswa lainnya saat melakukan aktifitas sepakbola, memberikan semangat dan memberikan kata-kata sopan saat memberikan masukan kepada siswa lainnya.

Selain bertindak sebagai pengontrol saat penggunaan gaya mengajar resiprokal, siswa juga bisa memberi dukungan saat menjadi rekan satu tim saat bermain sepakbola. Bergerak ke posisi yang mudah untuk mendapatkan operan, memberitahukan apabila posisi rekannya terganggu oleh lawan serta bergerak cepat dan tepat ke posisi yang mudah mendapatkan operan termasuk ke dalam memberikan dukungan saat bermain sepakbola.

3) Melaksanakan keterampilan

Melaksanakan keterampilan pada sepakbola merupakan hal yang dapat menunjukan bahwa siswa memiliki kepercayaan diri. Siswa dapat melakukan gerak dasar pada sepakbola seperti stoping, passing dan shooting dengan tepat, cepat, dan akuran.

F. Definisi operasional

Juliantine dkk (2012:46) menyatakan bahwa pada dasarnya gaya mengajar resiprokal ini menerapkan teori umpan balik atau feedback. Teori ini beranggapan bahwa informasi tentang hasil belajarnya akan memantapkan hasil belajarnya di kemudian hari. Sedangkan menurut definisi operasional, kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kenyakinan siswa akan tugas gerak pada pembelajaran


(27)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sepakbola yang diukur menggunakan nilai-nilai kepercayaan diri yang dirubah ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

G. Kisi-kisi kepercayaan diri

Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan diri

Indikator Item uji

coba

No Soal

+ -

1. Mengambil keputusan

a. Mengambil keputusan atas keyakinan sendiri 10 22, 24, 15, 28, 5

8, 19, 9, 16, 18

2. Memberikan dukungan

a. Menjadi pengontrol ketika teman melakukan

kesalahan 10

29, 6, 26, 7, 1

13, 4, 23, 20, 12

b. Memberi dukungan kepada teman 10 32, 36, 38,

35, 34

39, 33, 38, 37, 31, 40

3. Melaksanakan keterampilan

a. Melaksanakan keterampilan gerak pada

sepakbola 20

11, 3, 30, 10, 2, 42, 43, 41, 46,

45

27, 17, 14, 25, 21, 47, 49, 44, 48,

50,

JUMLAH 51 25 26

Sumber : Proposal Disertasi, Hidayat ( dalam skripsi Sugandi, B., 2013) Berdasarkan komponen kepercayaan diri yang dikemukakan oleh Hidayat, (2012:99) di atas kemudian melihat dari indikator-indikator untuk mempermudah membuat butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Sesuai dengan kisi-kisi butir pertanyaan dan pernyataan untuk mengukur tingkat kepercayaan diri di atas.

Agar tidak terjadi penyelewengan nilai siswa saat mengisi angket yang diberikan oleh peneliti, maka peneliti harus memiliki lembar penilain khusus secara subjektif yang ditujukan untuk mengontrol aktifitas gerak siswa saat diberikan perlakuan. Bentuk lembar observasi guru sebagai berikut:

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Kepercayaan Diri saat Bermain Sepakbola


(28)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Siswa

Aspek Penilaian

Passing Dribbling Controlling Shooting

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1

2 3 4 5

Kisi-kisi lembar observasi ini bersifat subjektif, penjelasan dari tabel lembar observasi guru di atas, terdapat angka dengan nila 1 = kurang baik, 2 = baik 3 = baik sekali. Lembar observasi ini hanya sebagai patokan bagi guru agar tidak terjadi kecurangan pengisian angket yang diberikan kepada siswa atau untuk mengetahui apabila terdapat siswa yang mengisi angket dengan tidak serius atau amin-main.

H. Uji coba angket

Setelah menyusun angket, maka dilakukan uji coba angket yang ditujukan kepada responden yang bukan termasuk ke dalam sampel penelitian untuk mengukur validitas dan reliabilitas setiap butir soalnya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa sebuah instrumen penelitian harus valid dan reliabel, maka dari itu diadakan uji coba angket. Sugiyono (2012:173) memaparkan bahwa:

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.


(29)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji coba angket dilaksnakan pada tanggal 1 Oktober 2013 di SMA Negeri 4 Cimahi. Angket kepercayaan diri siswa pada pada pembelajaran ini diuji cobakan pada siswa yang bukan sebagai sampel penelitian sebanyak 50 siswa.

Untuk menentukan validitas instrumen, penulis berpedoman pada langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010) dalam skripsi Andri (2012:71-72):

1. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.

2. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.

3. Merangking skor responden dari yang tertinggi sampai yang terendah. 4. Memisahkan antara skor tertinggi (kelompok atas) dan skor terendah

(kelompok bawah).

5. Menetapkan 27% responden kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor tinggi).

6. Menetapkan 27% responden kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor rendah).

7. Mencari nilai rata-rata dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅ ∑

Keterangan:

̅ = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan bawah

∑ = Jumlah skor n = Jumlah sampel

8. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(30)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

√∑ ̅

Keterangan:

s = Simpangan baku

̅ = Skor rata-rata

n = Jumlah sampel

9. Mencari nilai thitung untuk setiap butir soal kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus:

̅ ̅ √

Keterangan:

t = Nilai thitung setiap butir pernyataan

̅ = Nilai rata-rata kelompok atas

̅ = Nilai rata-rata kelompok bawah

= Varians kelompok atas = Varians kelompok bawah

n1 = Jumlah responden kelompk atas

n2 = Jumlah responden kelompk bawah

Setelah thitung setiap butir pernyataan diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai thitung dengan ttabel dalam taraf signifikansi  0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan n = 50, maka nilai ttabel menunjukkan nilai 2,011. Sebuah butir tes dapat dinyatakan valid apabila hasil dari thitung lebih besar dari ttabel. Jika semua butir tes sudah dinyatakan valid maka angket tersebut sudah siap untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Tetapi jika ada butir tes yang tidak valid maka butir tes tersebut tidak dapat digunakan lagi sebagai alat


(31)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpul data. Berikut hasil perhitungan uji validitas angket kepercayaan diri siswa pada pembelajaran sepakbola.

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Angket Kepercayaan Diri Siswa saat Pembelajaran Sepakbola

No. Item Nilai Hitung thitung Nilai Tabel ttabel Keterangan

1 5.136 2.011 Valid

2 1.583 2.011 Tidak Valid

3 4.288 2.011 Valid

4 4.198 2.011 Valid

5 1.219 2.011 Tidak Valid

6 3.916 2.011 Valid

7 1.260 2.011 Tidak Valid

8 2.057 2.011 Valid

9 1.967 2.011 Tidak Valid

10 7.468 2.011 Valid

11 4.624 2.011 Valid

12 1.924 2.011 Tidak Valid

13 3.513 2.011 Valid

14 1.861 2.011 Tidak Valid

15 3.435 2.011 Valid

16 3.073 2.011 Valid

17 1.192 2.011 Tidak Valid

18 4.157 2.011 Valid

19 2.773 2.011 Valid

20 1.846 2.011 Tidak Valid

21 2.351 2.011 Valid

22 2.605 2.011 Valid

23 2.480 2.011 Valid

24 2.315 2.011 Valid

25 2.074 2.011 Valid

26 1.782 2.011 Tidak Valid

27 2.335 2.011 Valid

28 1.682 2.011 Tidak Valid

29 3.195 2.011 Valid


(32)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31 2.838 2.011 Valid

32 1.719 2.011 Tidak Valid

33 0.207 2.011 Tidak Valid

34 6.547 2.011 Valid

35 4.698 2.011 Valid

36 3.010 2.011 Valid

37 2.102 2.011 Valid

38 2.353 2.011 Valid

39 4.580 2.011 Valid

40 1.448 2.011 Tidak Valid

41 2.250 2.011 Valid

42 4.258 2.011 Valid

43 3.757 2.011 Valid

44 5.352 2.011 Valid

45 2.147 2.011 Valid

46 4.008 2.011 Valid

47 7.742 2.011 Valid

48 1.172 2.011 Tidak Valid

49 5.103 2.011 Valid

50 0.313 2.011 Tidak Valid

51 -0.444 2.011 Tidak Valid

Kesimpulan Hasil Perhitungan Uji Validitas Item Soal Jenis Instrumen No. Item TidakValid No. Item Valid

Angket kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran sepakbola

2, 5, 7, 9, 12, 14, 17, 20, 26, 28, 32, 33, 40, 48, 50,

51

1, 3, 4, 6, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42,

43, 44, 45, 46, 47, 49 Kisi-kisi angket atau kuesioner yang sudah dijelaskan di atas dalam tabel kisi-kisi kepercayaan diri yang digunakan sebagai alat pengumpul data dan dibagikan kepada siswa sebagai sampel penelitian mengenai pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi.


(33)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah berikutnya adalah menentukan reliabilitas untuk mengetaui tingkat keajegan atau ketetapan dari setiap butir soal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Membagi soal yang telah valid menjadi dua bagian yaitu soal dengan nomor genap dan ganjil.

2. Skor dari butir-butir soal yang bernomor genap disebut variabel X, sedangkan skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil disebut variabel Y.

3. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor genap dan ganjil, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= Koefisien korelasi yang dicari XY = Jumlah perkalian skor X dan Y

X2 = Jumlah skor X dikuadratkan

Y2 = Jumlah skor Ydikuadratkan n = Jumlah banyaknya soal

4. Mencari reliabilitas seluruh butir pernyataan dengan menggunakan rumus

Sperman Brown:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Tes


(34)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Menguji signifikansi korelasi dengan rumus thitung sebagai berikut:

√ √

Berikut hasil perhitungan reliabilitas instrumen dari angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas dalam bentuk tabel.

Tabel 3.7

Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Angket Kepercayaan Diri Siswa pada Pembelajaran Sepakbola

Tabel Pembantu

No

X(Jumlah butir gasal)

Y (Jumlah

butir genap) X 2

Y2 XY Responden

1 68 64 4624 4096 4352

2 58 50 3364 2500 2900

3 72 73 5184 5329 5256

4 93 85 8649 7225 7905

5 61 57 3721 3249 3477

6 66 66 4356 4356 4356

7 71 69 5041 4761 4899

8 73 62 5329 3844 4526

9 76 69 5776 4761 5244

10 84 83 7056 6889 6972

11 84 81 7056 6561 6804

12 69 64 4761 4096 4416

13 74 61 5476 3721 4514

14 68 66 4624 4356 4488

15 85 81 7225 6561 6885

16 68 62 4624 3844 4216

17 70 60 4900 3600 4200


(35)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19 81 73 6561 5329 5913

20 78 78 6084 6084 6084

21 68 64 4624 4096 4352

22 58 50 3364 2500 2900

Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Angket Kepercayaan Diri Siswa Pada Pembelajaran Sepakbola

Tabel Pembantu

No X

(Jumlah butir gasal)

Y (Jumlah butir

genap)

X2 Y2 XY

Responden

23 72 73 5184 5329 5256

24 93 85 8649 7225 7905

25 61 57 3721 3249 3477

26 66 66 4356 4356 4356

27 71 69 5041 4761 4899

28 73 62 5329 3844 4526

29 76 69 5776 4761 5244

30 84 83 7056 6889 6972

31 84 81 7056 6561 6804

32 69 64 4761 4096 4416

33 74 61 5476 3721 4514

34 68 66 4624 4356 4488

35 85 81 7225 6561 6885

36 68 62 4624 3844 4216

37 70 60 4900 3600 4200

38 99 90 9801 8100 8910

39 81 73 6561 5329 5913

40 78 78 6084 6084 6084

41 79 74 6241 5476 5846

42 80 87 6400 7569 6960

43 66 60 4356 3600 3960

44 77 69 5929 4761 5313

45 88 83 7744 6889 7304

46 98 85 9604 7225 8330

47 71 63 5041 3969 4473

48 83 85 6889 7225 7055


(36)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50 83 74 6889 5476 6142

Jumlah 3829 3567 299181 260515 278709

∑2 67868065225 77678706681

Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan bernomor ganjil dan genap, selanjutnya menghitung reliabilitas butir tes dengan rumus korelasi

Product Moment sebagai berikut:

  

 

2 2

2

 

2

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

r

xy (3829)(3567)

50.299181 - (3829) 2

2

{

50.260515 - (3567) 50.278709

xy

r

14949050 - 14661241

{

130275750 - 12723489

}

13935450 - 13658043

r

xy

277407

297809

}

{

302261

}

r

xy 277407 90016046149

r

xy 277407 300026,7423

r

xy


(37)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah di dapat nilai rxy = 0, 9246, kemudian mencari reliabilitas seluruh butir tes dengan menggunakan rumus Sperman Brown:

Selanjutnya menguji signifikansi korelasi dengan rumus thitung sebagai berikut:

√ √

=

√ √

=

24,02

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh

r

i=0,961, dengan thitung nya24,02. Diketahui ttabel = 2,011 dengan  = 0,95 dan dk (n-2) = 50-2 = 48, maka selanjutnya yaitu membandingkan hasil thitung dengan nilai ttabel, Jika nilai thitung ≥ ttabel, maka butir tes tersebut dinyatakan reliabel.Namun bila nilai thitung<ttabel, artinya butir tes tersebut tidak reliabel. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwathitung ≥ ttabel, yaitu 24,02 ≥ 2,011 yang berarti bahwa instrumen atau angket

0,9246

r


(38)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran sepakbola ini dapat dipercaya atau reliabel.

I. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Instrumen yang telah diuji cobakan sebelumnya dan telah dinyatakan valid dan reliabel, maka instrumen tersebut yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Kemudian diperbanyak oleh penulis dan disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian ini.Angket yang berjumlah 35 butir soal tersebut disebarkan pada tanggal 2Oktober 2013kepada siswa kelas X IPS 3 di SMA Negeri 4Cimahi.

J. Teknik Analisis Data

Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2012:333) bahwa “Teknik analisis data pada penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan”.Karena pada penelitian ini data bersifat kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.

Langkah-langkah yang penulis gunakan untuk mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata angket pretest dan posttest dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2005:67) sebagai berikut :

̅ ∑ Keterangan tanda dalam rumus :

̅ : rata-rata suatu kelompok

n : Jumlah sampel

Xi : Nilai data


(39)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sudjana (2005:93) sebagai berikut :

√∑ ̅

Keterangan tanda dalam rumus :

S : Simpangan baku gabungan

n : Jumlah sampel

∑ ̅ : Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:256) adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus:

̅

Zi = Z skor Xi = skor sampel

̅ = rata-rata

s = simpangan baku dari sampel c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah.


(40)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi) . g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai

L0.

h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipoesis:

a) Jika L0 Ltabel tolak H0 dan H1diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

b) Jika L0 Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:300) adalah sebagai berikut :

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.Ftabel = F dengan dk (n1– 1; n2–1) dan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak terhadappeningkatankepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 4Cimahi.

Berikut langkah-langkah untuk uji rata-rata satu pihak yang disusun oleh Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:266) sebagai berikut:

a. Langkah 1. Menginvertaris data

b. Langkah 2. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat c. Langkah 3. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk statistik d. Langkah 4. Mencari thitung dengan rumus:

̅

√ ⁄

thitung = harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada distribusi normal


(41)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = rata-rata nilai yang dihipotesiskan

= jumlah sampel penelitian

e. Langkah 5. Menentukan kriteria pengujian dengan cara menentukan taraf signifikansi terlebih dahulu, yaitu  = 0,05. Kemudian cari tabel t-nya dengan ketentuan tabel t (1- ) dengan dk = n – 1.

f. Langkah 6. Membandingkan thitung dengan ttabel g. Langkah 7. Membuat kesimpulan.


(42)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari pretest dan posttest angket kepercayaan diri siswa saat diterapkan gaya mengajar resiprokal pada pembelajaran sepakbola yang telah dipaparkan pada Bab III dan IV, dengan menggunakan metode eksperimen bentuk desain one group pretest posttest

design. Sampel dalam penelitian ialah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4

Cimahi sebanyak 41 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling. Sampel dipilih dengan mempertimbangkan karakteristik tertentu maka

kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan saat penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi. Menunjukkan bahwa melalui penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa saat pemebelajaran sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah khususnya para guru pendidikan jasmani apabila ingin anak didiknya memiliki sikap percaya diri yang baik, maka penekanan pada pembentukan sikap percaya diri harus lebih sering dan ditingkatkan. Penggunaan gaya mengajar juga menentukan dari perkembangan siswa tersebut salah satunya dengan mennggunakan gaya mengajar resiprokal. 2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian

dengan cakupan yang lebih luas lagi dengan memeperbaiki instrumen penelitian tes yang akurat mengenai angket kepercayaan diri karena penulis


(43)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan materi, waktu, tenaga dan biaya.

3. Peneliti juga berharap kepada peneliti selanjutnya agar pada saat penelitian terdapat lebih banyak menggunakan bantuan dari guru atau rekan peneliti untuk memerhatikan aktifitas siswa saat diberikan perlakuan, untuk menhindari kecurangan yang dilakukan oleh siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya, harus meperhatikan jumlah fasilitas yang tersedia di sekolah, untuk menghindari kekurangan fasilitas saat penelitian berlangsung. Serta dalam pemberian perlakuan kepada siswa, peneliti harus membuat banyak bentuk perlakuan dalam satu pertemuan, untuk menghindari kejenuhan siswa dikarenakan menunggu giliran untuk melakukan perlakuan yang diberikan oleh peneliti.

5. Berilah penghargaan kepada siswa yang berhasil melakukan semua aktifitas dengan benar yang diberikan oleh peneliti, bisa berupa hadiah, nilai atau pujian. Agar siswa lain tertarik untuk mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh peneliti.

6. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar membawa selalu lembar langkah-langkah penelitian untuk menghindari kesalahan memberikan perlakuan kepada siswa dan untuk mempermudah peneliti dalam memberikan perlakuan kepada siswa.


(44)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Darajat, Djajat, K.N. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam

Penjas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : Red Point.

Alwisol. (2004). Pengertian Percaya Diri. [online]. Tersedia dalam http://miklotof.wordpress.com/2010/06/23/pengertian-percaya-diri/

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

Anthony. (1992). Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia dalam

http://tulisantabtim.wordpress.com/2012/07/04/tugas-makalah-psikologi-percaya-diri/

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RinekaCipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta Baharudin dan Wahyuni. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia

dalam http://shabrisetyawan.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m=1

Barnadib. (1986). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. [online]. Tersedia dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/


(45)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Biggs. (1991). Konsep Mengajar. [Online]. Tersedia dalam http://k-fauzi.blogspot.com/2012/11/mencari-beberapa-referensi-tentang_7.html Brotosuryo. (1992). Pengertian Gaya Mengajar. [online]. Tersedia dalam

http://ubay-thereds.blogspot.com/2011/04/gaya-mengajar-penjas.html Burton. (1983). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. [online]. Tersedia dalam

http://mitanggel.blogspot.com/2009/09/pengertian-mengajar.html de Angelis, Barbara. (2003). Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan

Dan Kemandirian. Jakarta.: Gramedia Pustaka.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum. Depdiknas.

Gagne, Robert M. (1977) The Conditions of Learning. New York : Holt, Rinehart, and Winston.

Hidayat, Y. (2012). Proposal Disertasi. Program Doktor Psikologi. UGM.Yogyakarta

Husdarta, Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. DEPDIKNAS. Husdarta. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfabeta

Juliantine, dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI Kusuma. (2005). Percaya Diri dalam Psikologi. [online]. Tersedia dalam

http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html?m=1 Lauster, Peter. (2001). Tes Kepribadian (cetakan kedua). Jakarta : Bumi Aksara Lauster, Peter. (2008) Tes Kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara


(46)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lauster. (1997). Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia dalam http://decungkringo.wordpress.com/2012/03/31/kepercayaan-diri-self-confidence/

Lauter. (2002). Pengertian Percaya Diri. [online]. Tersedia dalam http://miklotof.wordpress.com/2010/06/23/pengertian-percaya-diri/

Lutan, R. (2001). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Depdikbud RI.

Lutan, Rusli.(2002) Supervisi Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Mahendra, A. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Metzler. (2000). Instructional Models For Physical Education. Georgia. University

Mielke,D. (2007). Dasar-Dasar Bermain Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya Mosston. Pengertian Belajar dan Mengajar. [online]. Tersedia dalam

http://san- anugrah.blogspot.com/2012/04/pengertian-belajar-dan-mengajar-menurut.html

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek Kelas X. Bandung : Erlangga Nasution. (2010). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Palinscar dan Brown (1984). Pengertian Resiprokal. [online]. Tersedia dalam http://hasanahworld.wordpress.com/2009/02/04/reciprocal-teaching/ Palinscar. (1986). Pengertian Pembelajaran Resiprokal. [online]. Tersedia dalam

http://digilib.upi.edu/

Rahmat, Jalaludin. (2000). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.


(47)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2011) Belajar Mudah Penelitian (Untuk Guru-Karyawandan

Penelitian Pemula. Bandung : Alfabeta

Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sahabudin. (2007). Mengajar dan Belajar, Bandung: Alfabeta.

Sarumpaet, dkk. (1992). Permainan Besar. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kerja.

Sucipto, dkk.(1999). Sepak Bola. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana, N. (2005). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sukatamsi. (1984). Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo : TigaSerangkai. Sukatamsi. (2001). Permainan Sepak Bola.Universitas Terbuka. Jakarta. Suyrabrata, Sumadi (1984) Psikologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali

Thantaway. (2005). Kamus istilah Bimbingan dan Konseling. [online]. Tersedia dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri

Thomson. Pengertian Pendidikan. [online] Tersedia dalam

https://docs.google.com/document/d/1CUU0u2gE33cuIRTZrtsLh7yN1HN s_p-jJUhhDC6BCkg/mobilebasic?viewopt=127&pli=1


(48)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Vealey & Chase. (2008). Pengertian Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia dalam http://tulisantantim.wordpress.com/2012/07/04/tugas-makalah-psikologi-percaya-diri/

Wahid. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia dalam http://repository.upi.edu/3234/4/S_JKR_0808566_Chapter1.pdf

Wingkel. (1983) Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia Wingkel. (1991). Definisi Belajar. [online]. Tersedia dalam

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171040-definisi-belajar-menurut-wingkel-walker/

Sumber dari internet :

http://8tunas8.wordpress.com/teori-belajar-mengajar-menurut-jerome-s-bruner/ http://artikata@com

http://cheetyoex.blogspot.com/2013/09/pengertian-mengajar.html http://digilib.upi.edu/

http://eprints.uny.ac.id/9080/3/BAB%202%20-%2008602241052.pdf

http://globalonlinebook1.blogspot.com/2013/08/pengertian-hakikat-gaya-mengajar.html#sthash.8cKdJlQG.dpuf

http://hasanahworld.wordpress.com/2009/02/04/reciprocal-teaching/ http://ncrel.org

http://penjas07.blogspot.com/2013/06/gaya-gaya-mengajar-belajar-dan.html http://repository.upi.edu/3378/4/S_JKR_0906753_Chapter1.pdf


(49)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://repository.upi.edu/3407/4/S_KOR_0807656_Chapter1.pdf

http://ubay-thereds.blogspot.com/2011/04/gaya-mengajar-penjas.html http://www.belbuk.com/didaktik-asasasas-mengajar-p-194.html http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005 http://www.ncrel.org


(1)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Darajat, Djajat, K.N. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam

Penjas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : Red Point.

Alwisol. (2004). Pengertian Percaya Diri. [online]. Tersedia dalam http://miklotof.wordpress.com/2010/06/23/pengertian-percaya-diri/

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

Anthony. (1992). Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia dalam

http://tulisantabtim.wordpress.com/2012/07/04/tugas-makalah-psikologi-percaya-diri/

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RinekaCipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta Baharudin dan Wahyuni. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia

dalam http://shabrisetyawan.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m=1

Barnadib. (1986). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. [online]. Tersedia dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/


(2)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Biggs. (1991). Konsep Mengajar. [Online]. Tersedia dalam http://k-fauzi.blogspot.com/2012/11/mencari-beberapa-referensi-tentang_7.html Brotosuryo. (1992). Pengertian Gaya Mengajar. [online]. Tersedia dalam

http://ubay-thereds.blogspot.com/2011/04/gaya-mengajar-penjas.html Burton. (1983). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. [online]. Tersedia dalam

http://mitanggel.blogspot.com/2009/09/pengertian-mengajar.html de Angelis, Barbara. (2003). Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan

Dan Kemandirian. Jakarta.: Gramedia Pustaka.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum. Depdiknas.

Gagne, Robert M. (1977) The Conditions of Learning. New York : Holt, Rinehart, and Winston.

Hidayat, Y. (2012). Proposal Disertasi. Program Doktor Psikologi. UGM.Yogyakarta

Husdarta, Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. DEPDIKNAS. Husdarta. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfabeta

Juliantine, dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI Kusuma. (2005). Percaya Diri dalam Psikologi. [online]. Tersedia dalam

http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html?m=1 Lauster, Peter. (2001). Tes Kepribadian (cetakan kedua). Jakarta : Bumi Aksara Lauster, Peter. (2008) Tes Kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara


(3)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lauster. (1997). Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia dalam http://decungkringo.wordpress.com/2012/03/31/kepercayaan-diri-self-confidence/

Lauter. (2002). Pengertian Percaya Diri. [online]. Tersedia dalam http://miklotof.wordpress.com/2010/06/23/pengertian-percaya-diri/

Lutan, R. (2001). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Depdikbud RI.

Lutan, Rusli.(2002) Supervisi Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Mahendra, A. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Metzler. (2000). Instructional Models For Physical Education. Georgia. University

Mielke,D. (2007). Dasar-Dasar Bermain Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya Mosston. Pengertian Belajar dan Mengajar. [online]. Tersedia dalam

http://san- anugrah.blogspot.com/2012/04/pengertian-belajar-dan-mengajar-menurut.html

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek Kelas X. Bandung : Erlangga Nasution. (2010). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Palinscar dan Brown (1984). Pengertian Resiprokal. [online]. Tersedia dalam http://hasanahworld.wordpress.com/2009/02/04/reciprocal-teaching/ Palinscar. (1986). Pengertian Pembelajaran Resiprokal. [online]. Tersedia dalam

http://digilib.upi.edu/

Rahmat, Jalaludin. (2000). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.


(4)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2011) Belajar Mudah Penelitian (Untuk Guru-Karyawandan

Penelitian Pemula. Bandung : Alfabeta

Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sahabudin. (2007). Mengajar dan Belajar, Bandung: Alfabeta.

Sarumpaet, dkk. (1992). Permainan Besar. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kerja.

Sucipto, dkk.(1999). Sepak Bola. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana, N. (2005). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sukatamsi. (1984). Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo : TigaSerangkai. Sukatamsi. (2001). Permainan Sepak Bola.Universitas Terbuka. Jakarta. Suyrabrata, Sumadi (1984) Psikologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali

Thantaway. (2005). Kamus istilah Bimbingan dan Konseling. [online]. Tersedia dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri

Thomson. Pengertian Pendidikan. [online] Tersedia dalam https://docs.google.com/document/d/1CUU0u2gE33cuIRTZrtsLh7yN1HN s_p-jJUhhDC6BCkg/mobilebasic?viewopt=127&pli=1


(5)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Vealey & Chase. (2008). Pengertian Kepercayaan Diri. [online]. Tersedia dalam http://tulisantantim.wordpress.com/2012/07/04/tugas-makalah-psikologi-percaya-diri/

Wahid. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia dalam http://repository.upi.edu/3234/4/S_JKR_0808566_Chapter1.pdf

Wingkel. (1983) Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia Wingkel. (1991). Definisi Belajar. [online]. Tersedia dalam

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171040-definisi-belajar-menurut-wingkel-walker/

Sumber dari internet :

http://8tunas8.wordpress.com/teori-belajar-mengajar-menurut-jerome-s-bruner/ http://artikata@com

http://cheetyoex.blogspot.com/2013/09/pengertian-mengajar.html http://digilib.upi.edu/

http://eprints.uny.ac.id/9080/3/BAB%202%20-%2008602241052.pdf

http://globalonlinebook1.blogspot.com/2013/08/pengertian-hakikat-gaya-mengajar.html#sthash.8cKdJlQG.dpuf

http://hasanahworld.wordpress.com/2009/02/04/reciprocal-teaching/ http://ncrel.org

http://penjas07.blogspot.com/2013/06/gaya-gaya-mengajar-belajar-dan.html


(6)

Fitra Fauzi Rahmat, 2014

Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://repository.upi.edu/3407/4/S_KOR_0807656_Chapter1.pdf

http://ubay-thereds.blogspot.com/2011/04/gaya-mengajar-penjas.html http://www.belbuk.com/didaktik-asasasas-mengajar-p-194.html http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005 http://www.ncrel.org


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO DENGAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA SISWA/SISWI KELAS VII SMP N 1 SELESAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA.

0 2 41

PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR PROBLEM SOLVING DAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN.

0 5 22

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA.

0 1 31

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHANDALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG.

1 29 64

PERBANDINGAN PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DENGAN GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN TENIS MEJA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 TASIKMALAYA.

1 13 35

PENGARUH PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA - repositoryUPI S JKR 0807723 Title

0 1 3

10. Pembelajaran Renang Gaya Bebas dengan Pendekatan Gaya Mengajar Resiprokal,.

0 1 17

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENGEMBANGAN KREATIFITAS SISWA - repository UPI S JKR 1106465 Title

0 2 3

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DENGAN GAYA MENGAJAR TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLE PADA PEMBELAJARAN HOKI DI SMAN 4 BOGOR. - repository UPI S JKR 1001470 Title

0 1 3