PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN DIARE DI BANGSAL MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

  

PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN DIARE

DI BANGSAL MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

  Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini dengan judul

  “Penerapan Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan

Pengetahuan Ibu dalam Merawat Anak dengan Diare di Bangsal Melati

RSUD Dr. Soedirman kebumen

  .

  Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan. Penyelesaian penulis karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Orang tua, Keluarga tercinta, bapak dan ibu tersayang, yang telah memberikan doa serta dukungan dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini.

2. Ibu Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

  pada waktu yang akan datang. Harapan penulis semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

  Gombong, 28 Juli 2017 Penulis

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG KTI, JULI 2017

  1

2 Alfi kurniawati Nurlaila

  

ABSTRAK

PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN DIARE

DIBANGSAL MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang : Penyakit diare merupakan penyakit terbanyak, apabila

  penyakit tersebut tidak segera mendapat penanganan dengan cepat dan tepat maka dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi yang berujung kematian. Untuk itu perlu melaksanakan pendidikan kesehatan tentang Prognosis penyakit diare pada anak. pendidikan kesehatan merupakan proses yang direncanakan dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi individu-individu untuk senantiasa belajar memperbaiki kesadaran (literacy) serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya (life skills) demi kepentingan kesehatannya.

  Tujuan : Menggambarkan pengetahuan keluarga sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan terkait dengan penyakit diare di RSUD Dr.

  Soedirman kebumen.

  DIII Program of Nursing Department Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Paper, July 2017

  1

2 Alfi Kurniawati , Nurlaila

  

ABSTRACT

THE APPLICATION OF HEALTH EDUCATION TO IMPROVE

MOTHER’S KNOWLEDGE IN CARING FOR CHILDREN WITH

DIARRHEA IN Dr. SOEDARMAN OF KEBUMEN

  

Background: Diarrhea is the biggest disease. If this is not immediately and

  accurately handled, it may lead dehydration that causes death. It is necessary to give health education about the prognosis of diarrheal disease of children. Health education is consciously planned process to create opportunities for individuals to constantly learn to improve awareness, knowledge, and skill for the sake of their health.

  

Objective: Describing family knowledge before and after being given health

education about diarrhea disease in Dr. Soedirman hospital of Kebumen.

Method: This study is an analytical descriptive with case study approach. The

  subject is a child with diarrhea diagnosis, the mother caring for the child at home and a mother who is willing to be a respondent. Data were analyzed by quantitatif

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN ORISINALITAS ...................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI...................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................. v ABSTRAK ................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2 C. Tujuan.................................................................................................... 2 D. Manfaat.................................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  H. Analisis Data dan Penyajian Data ........................................................... 28

  I. Etika Studi Kasus ................................................................................... 29

  BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Studi kasus.................................................................................... 31 B. Pembahasan ........................................................................................... 32 C. Keterbatasan studi kasus ........................................................................ 39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................ 40 B. Saran ...................................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1 Kerangka konsep ....................................................................... 23Tabel 3.1 SOP pendidikan kesehatan ........................................................ 25Tabel 3.2 Kategori penilaian pengetahuan ................................................. 27Table 4.1 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan .................................... 32

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

  1 Kuesioner pendidikan kesehatan .............................................................

  2 SOP Pendidikan kesehatan ......................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare merupakan suatu masalah yang mendunia. Penyakit tersebut jauh lebih banyak terdapat di negara berkembang dari pada di daerah maju. Diantara banyak bentuk penyakit diare yang di hadapi oleh anak-anak berusia 5

  tahun (khususnya yang rentan), efek kesehatan yang dapat dengan mudah diajukan pertama yang berhubungan dengan angka kematian akibat diare dan mordibiditas. Diare secara alami sering terjadi berulang kali dengan interval tidak tertentu sehubungan dengan wabah penyakit ( WHO, 2009).

  Menurut data WHO (2009) Diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah lima tahun. angka kematian balita Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan Negara anggota ASEAN, yakni 3,4 kali lebih tinggi dari Malaysia, selanjutnya 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina.

  Diare termasuk masalah eliminasi yang dapat mengakibatkan balita

  2

  penting dilakukan adalah mengetahui faktor resiko dalam kejadian diare pada anak, diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi akibat kehilangan cairan pada anak sehingga kematian pada anak akibat diare dapat dihindari (Ngastiyah, 2007).

  Berdasarkan data diatas penyakit diare merupakan penyakit terbesar. Apabila penyakit tersebut tidak mendapat penanganan dengan cepat dan tepat maka dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi yang berujung pada kematian Dengan memperhatikan dampak yang di timbulkanya dari penyakit diare tersebut, maka menjadi ketertarikan penulis untuk mencoba mendokumentasikan pemberian asuhan keperawatan ke dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “Penerapan Penkes untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam Merawat anak dengan diare diRumah sakit

  ”.

  B.

  Rumusan Masalah Bagaimana asuhan keperawatan dengan pemberian pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam merawat anak dengan diare dirumah sakit? C. Tujuan

  3

  2. Profesi Keperawatan Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

  3. Penulis Dapat memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan khususnya pada anak dengan Diare.

  4. Masyarakat Karya tulis ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat khususnya keluarga mengenai tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah diare yang merupakan penyakit terbesar terutama rentan pada anak-anak berusia 5 tahun.

  

DAFTAR PUSTAKA

Abraham M. Rudolph dan Julien I.E.Hoffman,(2007). Buku Ajar Pediatri Rudolph.

  Jakarta: EGC. Adisasmito,W. (2007). Faktor Resiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia. Makara kesehatan, 11, 1-10.

  

Arikunto, suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.

  Rineka Cipta.

  Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Assiddiqi , M.H. (2010). Tingkat pengetahuan ibu terhadap penanganan diare pada balita dikelurahan padang bulan kecamatan medan baru. Jurnal keperawatan

  Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.

  Departemen Kesehatan RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. (2013). Situasi Epidemiologi Kasus Diare di

  Kota Bandar Lampung Tahun 2013 (s.d Juli) . Bidang Bina P2PL. Bandar Lampung. Muhammadi. (2009). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pencegahan Penyakit Diare pada Balita diDesa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah. Jurnal keperawatan Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.

  Ngastiyah. (2007). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC North American Nursing Diagnosis Association (NANDA). (2010). Diagnosis keperawatan 2009- 2011. Jakarta: ECG.

  Notoatmodjo. (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta. Notoatmojo. (2012). Promosi kesehatan dan perilkau kesehatan. Jakarta: Rineka cipta. Nugroho, Taufan. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas Anak, Bedah, penyakit dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.

  Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan.

  Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan.edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. Nursalim. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

  .

  Pranowo. (2009). Efektifitas pendidikan kesehatan tentang diare pada balita di Desa Pucangan wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten Sukaharjo. Jurnal

  Wiku, Adisasmito. (2007). Faktor Resiko Diare pada bayi dan Balita di Indonesia:

  Systemic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. Makara, Kesehatan, Vol. 11,no 1. 1-10.

  Wilkinson, Judith M. (2012). Buku Saku: Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC. Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC Wong, Donna L. (2009). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

  Wulandari. (2012). Penanganan Diare di Rumah Tangga Merupakan Upaya Menekan

Angka Kesakitan Diare pada Balita (Jurnal) . Universitas Negeri Gorontalo.

Yurika, D. (2009). Efektifitas Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan,

  Sikap dan Keterampilan Ibu dalam Pemantauan Perekembangan Balita. Jurnal keperawatan Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.

  .

  Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN DIARE DIRUMAH SAKIT A.

  Identitas Responden (diisi oleh peneliti) Nama responden : 1.

  Suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau lender disebut? a.

  Muntah b.

  Mencret c. Muntah dan mencret d.

  Diare 2. Diare yang terjadi sampai 7 hari dinamakan diare ?

5. Bagaimanakah jalur Penularan diare ? a.

  Air b. udara c. Makanan dan minuman d.

  Susu sapi 6. Bagaimana cara mencegah diare? a.

  Selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman b.

  Tidak mencuci tangan sebelum makan c. Tidak mencuci tangan setelah buang air besar d.

  Memasak air minum setengah matang 7. Apa yang pertama kali harus diberikan kepada penderita diare? a.

  Oralit / pengganti oralit ( larutan gula-garam, air tajin ) b.

  Obat anti diare c. Air minum biasa d.

  Air hangat 8. Siapakah yang rentan terkena diare? a.

  Anak- anak b.

  Penderita akan kehilangan cairan tubuh c. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas d.

  Semua benar 12. Selain memberi oralit, apa yang dilakukan terhadap penderita diare? a.

  Ke pengobatan alternative b.

  Ke petugas diposyandu c. Kepuskesmas/rumah sakit d.

  Mengobati sendiri dirumah 13. Sebutkan cara untuk mencegah diare ? a.

  Mencuci tangan b.

  Berikan ASI ekslusif minimal 6 bulan c. Imunisasi campak d.

  Semua benar 14. Menurut anda apakah diare termasuk penyakit berbahaya ? a.

  Ya b.

  Tidak c. Tidak tahu d. tanpa dehidrasi 18.

  Salah satu tanda dehidrasi berat adalah ? a.

  Tidak sadar (letargis) b.

  Muntah-muntah c. rewel d. cubitan kulit kembali lambat 19. Pengelompokkan tingkat dehidrasi anak dengan Diare ? a.

  Dehidrasi ringan b.

  Dehidrasi berat c. Dehidrasi tanpa dehidrasi d.

  Dehidrasi ringan, berat dan tanpa dehidrasi 20. Kapan anak dengan diare dibawa ke dokter ? a.

  Muntah-muntah dan BAB lebih 3x dan tinjanya encer b.

BAB 1x sehari c. Rewel d. Minum dengan lahap

  Lampiran 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN PENYULUHAN SECARA

  INDIVIDU / KELUARGA Pengertian

  1. Tata cara penyuluhan secara individu / keluarga tentang hal- hal yang berhubungan dengan penyakitnya

  2. Pasien dapat mengerti tentang hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya Tujuan

  Sebagai acuan dalam pemberian penyuluhan secara individu/ keluarga Kebijakan

  1. Pasien baru

  2. Komunikasi efektif menggunakan bahasa nama,tempat tinggal, bulan dan tahun lahir pasien (sambil melihat gelang pasien)

  3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga

  4. Menanyakan kesediaan klien/ keluarga sebelum kegiatan dilakukan C.

  Tahap Kerja 1.

  Membaca tasmiayah 2. Memberikan privasi klien dengan menutup

  Korden 3. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan 4. Memberikan materi tentang pengertian diare,

  Etiologi diare, manifestasi diare, bahay diare, pencegahan diare, penatalaksanaan diare serta komplikasi diare 5. Mengadakan evaluasi 6. Memberikan umpan balik

  SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN) PENYAKIT DIARE

  Topik : Penyakit diare Sasaran : Ibu yang mengasuh Tempat : RSUD Dr. Soedirman Kebumen Hari/ tanggal : Sabtu, 8 Juli 2017 Waktu : Pukul 10.00 wib s.d selesai Penyuluh : Alfi kurniawati 1.

  Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan keluarga memahami tentang penyakit Diare 2. Tujuan Instruksional khusus

  Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu : a.

  Menyebutkan pengertian penyakit diare b.

  Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare c. Menyebutkan penyebab diare

6. Susunan Kegiatan penyuluhan

  Waktu kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan peserta Pembukaan a. dan

  • (5 menit)

  Memperkenalkan diri Memperhatikan

  b. mendengarkan Mengadakan kontrak waktu

  c. tujuan Menjelaskan penyuluhan d. pokok-

  Menyampaikan pokok materi yang akan dijelaskan o

  Penyampaian materi Menjelaskan materi Memperhatikan

  • (20 menit) Meliputi : dengan seksama

  1. penyakit Pengertian Menyampaikan

  • diare pertanyaan setelah

  2. penyakit penyampaian materi Klasifikasi diare

3. Peenyebab diare

  yang akan datang 4. Mengucapkan salam 7.

  Evaluasi a.

  Evaluasi Struktur : Kesiapan materi

  • Kesiapan waktu dan tempat
  • Ksiapan media meliputi ; lefleat, lembar baik dan kuesioner.
  • b.

  Evaluasi proses Pada saat penyuluhan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan c. Hasil Evaluasi

  Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat menjawabdengan benar80% dari pernyataan yang diajukan

  Materi penyuluhan Diare 1. Pengertisn diare

  Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3x sehari) dan konsistensi feses cair.

  2. Klasifikasi diare Menurut donna L. Wong (2008), diare dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu : a.

  Diare akut Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.

  Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit lebih dari 14 hari b. Diare kronis

  Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekuensi defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya sakit lebih dari 14 hari

  3. Penyebab diare Factor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut : dinding usus halus hipersekresi air elektrolit ( isi rongga usus) meningkat diare .

  b.

  Factor malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosaakarida ( intoleransi gluukosa, fruktosa, dan galaktosa ).intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Disamping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

4. Tanda dan gejala diare a.

  BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer b.

  Muntah- muntah c. Demam d.

  Nyeri abdomen e. Badan terasa lemah f. Anak gelisah/ cengeng, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang g.

  Warna tinja berubah menjadi kehijau hijauan karena bercampur empedu h. Daerah sekitar anus kemerahan atau licet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat Umur Setiap mencret Dalam waktu 4jam < 1 tahun ½ gelas air matang 400 ml (2 bungkus) 1-4 tahun 1 gelas air matang 600- 800 ml (3-4 bungkus) 5-12 tahun 1 ½ gelas air matang 800-1000ml (4-5 bungkus) Dewasa 3 gelas air matang 1200- 2000 ml (6 bungkus) b.

  Berikan zinc selama 10- 14 hari. Zinc berfungsi untuk memzerbaiki epitel usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.

  c.

  Pemberian ASI atau makanan pendamping ASI ataupun makanan pendamping Asi tetap diberikan agar anak tidak kekurangan gizi. Pemberian susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya bebelac FL, Nutrilion FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.

  d.

  Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum seidikit, demam serta tinja berdarah, sehingga bisa mendapatkan obat antibiotic dari dokter.

  e.

  Pemberian obat anti diare sebaiknya jangan karena dapat berisiko dapat menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya, seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat

  Dapat terjadi pada penderita diare minum cairan yang sedikit/ tidak mengandung Naa. Penderita gizi buruk mempunyai kecenderungan mengalami hiponatremia. 3)

  Demam Demam sering terjadi pada infeksi shigella disentriae dan Rotavirus. Pada umumnya demam akan timbul jika penyebab diare mengadakan invasi kedalam sel epitel, demam juga terjadi karena dehidraasi

  4) Hypokalemia ( srerum K<3.0 mMol/L )

  Jika penggantian k selama dehidrasi tidak cukup, akan terjadi kekurangan penggantian K yang ditandai dengan kelemahan pada tungkai, ileus, kerusakan ginjal, aritmia jantung.

  5) Muntah

  Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus ynag menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkan karena pemberian cairan oral terlalu cepat. d.

  Mencuci makanan atau sayuran sebelum dimasak menggunakan air mengalir e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan menggunakan air mengalir lalu rendam dengan air panas ±5 menit baru digunakan lagi f.

  Menjaga kebersihan diri g.

  Menjaga kebersighan lingkungan rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu sampah dibaung pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar serngga ( lalat, kecoa, dll.) membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban WC.

  

`DIARE (MENCRET) PADA ANAK

PRODI DIII KEPERAWATAN

APA ITU DIARE ??

  1.PENGERTIAN

Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang

abnormal (lebih dari 3x sehari) dan konsistensi feses cair.

  Macam- macam Diare ??

Diare Akut Diare kronik

  2. klasifikasi diare Menurut donna L. Wong (2008), diare dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

  a. Diare akut Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit lebih dari 14 hari b. Diare kronis Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekuensi defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya sakit lebih dari 14 hari

  Apa Penyebab dari diare ??

a. Tidak mencuci tangan

  d. Alergi makanan

  b. makanan terkena kuman

  e. lactose ( kandungan zat gula) pada susu c.gangguan kecemasan pada anak

  3.Penyebab diare Factor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut : a. infeksi bakteri yang juga bisa menyebabkan keracunan makanan(campylobacter, clostridum difficile, Escherichia coli, salmonella, dan shigella.

  b. infeksi virus ( rotavirus dan norovirus).

  c. radang usus buntu

  d. alergi makanan

e. Masalah psikologis ( misalnya gangguan kecemasan)

  

f. intoleransi fruktosa ( pemanis alami pada madu dan buah-buahan )

  Tanda dan gejala Diare ??

a. BAB encer lebih dari 3x c. nyeri perut

  c. demam

4. Tanda dan gejala diare

  

a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja

cair atau encer b. Muntah- muntah

  c. Demam

  d. Nyeri perut

  e. Badan terasa lemah

  f. Anak gelisah/ cengeng, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang

  g. Warna tinja berubah menjadi kehijau hijauan karena bercampur empedu

  h. Daerah sekitar anus kemerahan atau licet karena seringnya defekasi i. Ada tanda dan gejala dehidrasi :

turgor kulit jelas ( elastis kulit menurun), mukosa kering, bibir kering,mata cekung

j. Perubahan tanda- tanda vital k. Diuresis berkurang ( oliguria sampai anuria)

  

Penanganan diare ???

Pemberian oralit pemberian zinc Satu bungkus oralit dimasukkan kedalam satu gelas air matang ( 200cc )

  a. untuk anak <6bln ½ tablet - Anak <1 tahun (50-100cc/ ½ gelas) cairan orolit setiap kali BAB)

  b. untuk anak >6bulan 1 tablet - Anak >1tahun (100-200cc/ 1 gelas) cairan oralit setiap kali BAB) - Anak 5- 12 tahun (200- 250 cc/ 1 ½ gelas) cairan oralit setiap kali BAB) - Dewasa (600 cc/3gelas ) cairan oralit setiap kali BAB

  5

  . Penanganan diare

  

a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit

demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolilt sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. Minum orallit caranya : 1) Siapkan 1 gelas air matang ± 200 ml 2) Kemudian masukkan 1 bungkus bubuk oralit 3) Aduk sampai larut benar

b. Berikan zinc selama 10- 14 hari. Zinc berfungsi untuk memzerbaiki epitel usus supaya tidak sering diare.

  Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.

  c. Pemberian ASI atau makanan pendamping ASI ataupun makanan pendamping Asi tetap diberikan agar anak tidak kekurangan gizi. Pemberian susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya bebelac FL, Nutrilion FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.

  d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum seidikit, demam serta tinja berdarah, sehingga bisa

  Komplikasi ?? Komplikasi 6. Komplikasi yang dapat terjadi diare adalah sbb:

a. Syok hipovolemik yang terdekompensasi ( hipotensi, asidosis metabolic, perfusi sistemik buruk)

  b. Dehidrasi Komplikasi pada penderita diare diakibatkan karena dehidrasi,

  1. Demam

. Pada umumnya demam akan timbul jika penyebab diare mengadakan invasi kedalam sel epitel,

  2. Muntah Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus yang menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkan karena pemberian cairan oral terlalu cepat.

  3. GGA mungkin terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi berat dan syok. Di diagnosis sebagai GGA bila pengeluaran urine belum terjadi dalam waktu 12 jam setelah hidrasi cukup.

  Pencegahan ??? a.Mencuci tangan pakai sabun dengan benar b.

  Minum air sehat,

c. Mencuci makanan atau sayuraran menggunakan air mengalir

  7

  . Pencegahan diare Diare mudah dicegah antara lain: a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yang setelah buang air besar, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan atau minuman

b. Minum air sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih

±10- 15 menit c. Buang air besar atau kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik

  d. Mencuci makanan atau sayuran sebelum dimasak menggunakan air mengalir

  

e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan menggunakan air mengalir lalu rendam

dengan air panas ±5 menit baru digunakan lagi

  f. Menjaga kebersihan diri

  g. Menjaga kebersihan lingkungan rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak

tercemar serangga ( lalat, kecoa, dll). membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban WC.

1. Pengertian 2.

  Penyebab diare

  DIARE

  Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi Factor penyebab terjadinya diare, ada- defekasi yang abnormal (lebih dari 3x sehari) lah sebagai berikut :

PADA ANAK

  dan konsistensi feses cair. 2.klasifikasi diare Tidak mencuci tangan Makanan terkena ku- man

  2. Macam– macam diare :

  1. Diare akut Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi

  Alergi makanan yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit lebih dari 14 hari

  Gangguan kecemasan

  2. Diare kronis

4. Tanda dan gejala diare

5. Penanganan diare

  a.BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer

  b. Muntah- muntah

  c. Demam

  d. Nyeri perut e.Badan terasa lemah

  6. Pencegahan diare Diare mudah dicegah antara lain:

  a) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar setelah buang air besar, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan atau minuman b) Minum air sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih ±10- 15 meniT

A) Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit.

  d) Mencuci makanan atau sayuran sebe- lum dimasak menggunakan air mengalir

  e) Mencuci botol susu dan tempat makan

  anak dengan menggunakan air mengalir lalu rendam dengan air panas ±5

  menit baru digunakan lagi

  Minum oralit caranya : Satu bungkus oralit dimasukkan kedalam satu gelas air matang ( 200cc ) a. Anak <1 tahun (50-100cc/ ½ gelas) cairan orolit setiap kali BAB) b. Anak >1tahun (100-200cc/ 1 gelas) cairan oralit setiap kali BAB) c. Anak 5- 12 tahun (200- 250 cc/ 1 ½ gelas) cairan oralit setiap kali BAB) d. Dewasa (600 cc/3gelas ) cairan oralit setiap kali BAB

  g. Warna tinja berubah menjadi kehijau hi- jauan karena bercampur empedu

  f. Anak gelisah/ cengeng, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berku- ran

  c) Buang air besar atau kecil pada tempat- nya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 45

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 43

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PENERAPAN TRIAGE OLEH PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 2 44

PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGHIAS BOTOL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 3 41

PENERAPAN FISIOTERAPI DADA (CLAPPING) UNTUK MENGELUARKAN DAHAK PADA ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 3 33

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI DIARE DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 1 113

PENERAPAN TERAPI BERMAIN DENGAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI GAMBAR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA-SEKOLAH DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 2 82

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA BREAST CARE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI RUANG BOUGENVILE RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 2 50

PENERAPAN TINDAKAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGURANGI DEMAM PADA ANAK DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 52

PENERAPAN TERAPI INHALASI UNTUK MENGURANGI SESAK NAPAS PADA ANAK DENGAN BRONKHOPNEUMONIA DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 48