RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

BAB 3

3.1

ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA
STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG
CIPTA KARYA

ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN
PENATAAN RUANG

3.1.1

Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang

ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 menyebutkan bahwa
infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dengan mendorong partisipasi
masyarakat. Dalam rangka pemenuhan hak dasar untuk tempat tinggal dan lingkungan
yang layak sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28H, pemerintah memfasilitasi penyediaan
perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah serta memberikan dukungan
penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, seperti air minum, air limbah,

persampahan dan drainase. Selanjutnya dalam RPJMN 2015-2019 dituangkan dalam
Agenda Pembangunan Nasional terdapat 9 Agenda Prioritas (Nawacita) dan
penjabaran tentang infrastruktur perumahan dan permukiman dijelaskan dalam

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

prioritas ke-6 yaitu Meningkatkan Produktifitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar
Internasional.
Dokumen RPJMN juga menetapkan sasaran pembangunan kawasan permukiman

pada periode 2015-2019, yaitu:
1.

Tercapainya

Pengentasan

Permukiman

Kumuh

Perkotaan Menjadi 0

Persen Melalui Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Seluas 38.431
Hektar dan Peningkatan Keswadayaan Masyarakat di 7.683 Kelurahan.
2.

Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk
Indonesia yang dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu optimalisasi dan
pembangunan baru (supply side), peningkatan efisiensi layanan air minum

(demand side), dan penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling
environment).

3.

Optimalisasi penyediaan layanan air minum dilakukan melalui (i) Fasilitasi
SPAM PDAM yaitu bantuan program PDAM menuju 100% PDAM Sehat
dan pengembangan jaringan SPAM MBR di 5.700 kawasan dan (ii) fasilitasi
SPAM non-PDAM yaitu bantuan program non-PDAM menuju 100% pengelola
non-PDAM sehat dan pengembangan jaringan SPAM MBR di 1.400
kawasan. Sedangkan pembangunan baru dilakukan melalui (i) pembangunan
SPAM kawasan khusus yaitu SPAM kawasan kumuh perkotaan untuk
661.600 sambungan rumah (SR), SPAM kawasan nelayan untuk 66.200 SR,
dan SPAM rawan air untuk 1.705.920 SR; (ii) pembangunan SPAM
berbasis masyarakat untuk 9.665.920 SR; (iii) pembangunan SPAM
perkotaan yaitu SPAM IKK untuk 9.991.200 SR dan SPAM Ibukota Pemekaran
dan Perluasan Perkotaan untuk 4.268.800 SR; (iv) pembangunan SPAM
Regional untuk 1.320.000 SR di 31 kawasan.

4.


Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip
jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional. Penerapan prinsip
tersebut dilakukan melalui (i) pelaksanaan Rencana Pengamanan Air Minum
(RPAM) pada komponen sumber, operator dan konsumen di seluruh
kabupaten/kota;

(ii)

optimalisasi

bauran

air

domestik

di

seluruh


kabupaten/kota; (iii) penerapan efisiensi konsumsi air minum pada tingkat
rumah tangga sekitar 10 liter/orang/hari setiap tahunnya dan pada tingkat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

komersial dan fasilitas umum sekitar 10 persen setiap tahunnya.
5.

Penciptaan lingkungan yang mendukung dilakukan melalui (i) penyusunan
dokumen perencanaan air minum sebagai rujukan pembangunan air minum
di

seluruh


kabupaten/kota

yang

mencakup

Rencana

Induk

Sistem

Penyediaan Air Minum (RISPAM), rencana strategis penyediaan air minum
daerah (Jakstrada) dan rencana tahunan penyediaan air minum; (ii)
peningkatan pendataan air minum sebagai rujukan perencanaan dan
penganggaran

air

minum


di

seluruh

kabupaten/kota;

(iii)

fasilitasi

pengembangan peraturan di daerah yang menjamin penyediaan layanan air
minum di seluruh kabupaten/kota.
6.

Meningkatnya

akses

penduduk


terhadap

sanitasi

layak

(air limbah

domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat
kebutuhan dasar yaitu (i) untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah
domestik dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur air limbah
sistem terpusat skala kota, kawasan, dan komunal di 438 kota/kab (melayani
34 juta jiwa), serta peningkatan kualitas pengelolaan air limbah sistem
setempat melalui peningkatan kualitas pengelolaan lumpur tinja perkotaan
dan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
kota/kab; (ii)

(IPLT) di 409


untuk sarana prasarana pengelolaan persampahan dengan

pembangunan TPA sanitary landfill di 341 kota/kab, penyediaan fasilitas 3R
komunal di 334 kota/kab, fasilitas 3R terpusat di 112 kota/kab; (iii) untuk
sarana prasarana drainase permukiman dalam pengurangan genangan
seluas 22.500 Ha di kawasan permukiman termasuk 4.500 Ha di kawasan
kumuh; serta (iv) kegiatan pembinaan, fasilitasi, pengawasan dan kampanye
serta advokasi di 507 kota/kab seluruh Indonesia.
7.

Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk
keserasiannya terhadap lingkungan melalui (i) pembinaan dan pengawasan
khususnya bangunan milik Pemerintah di seluruh kabupaten/kota; (ii)
penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) untuk seluruh
bangunan gedung dan penerapan penyelenggaraan bangunan hijau di
seluruh kabupaten/kota; dan (iii) menciptakan building codes yang dapat
menjadi rujukan bagi penyelenggaraan dan penataan bangunan di seluruh
kabupaten/kota.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT


3-3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Dalam Renstra Ditjen Cipta karya 2016-2019 terdapat kebijakan dan strategi berupa
program 100-0-100 seperti gambar 2.1 berikut

Gambar 3.1
Arahan Cipta Karya 2015-2019
Sumber : Renstra Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR 2016-2019

Untuk mencapai sasaran tersebut maka kebijakan pembangunan diarahkan
untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan air minum dan sanitasi

yang memadai, melalui:
a.
b.
c.

d.

Menyediakan perangkat peraturan di tingkat Pusat dan/atau Daerah.
Memastikan ketersediaan air baku air minum.
Meningkatkan prioritas pembangunan prasarana dan sarana permukiman.
Meningkatkan kinerja manajemen penyelenggaraan air minum,penanganan air
limbah, dan pengelolaan persampahan.
e. Meningkatkan sistem perencanaan pembangunan air minum dan sanitasi.
f. Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana permukiman.
g. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnyaperilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
h. Mengembangkan alternatif sumber pendanaan bagi pembangunan infrastruktur.
i. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta.
j. Mengurangi volume air limpasan, melalui penyediaan bidang resapan.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Adapun dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan, Ditjen
Cipta Karya menggunakan tiga strategi pendekatan yaitu membangun sistem,
memfasilitasi

Pemerintah

Dareah

Provinsi,

Kota

dan

Kabupaten,

serta

memberdayakan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat.
Dalam membangun sistem, Ditjen Cipta Karya memberikan dukungan pembangunan
infrastruktur dengan memprioritaskan sistem infastruktur Provinsi/Kabupaten/Kota.
Dalam hal fasilitasi Pemerintah Daerah, bentuk dukungan yang diberikan adalah
fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan,
termasuk pembinaan teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan. Untuk
pemberdayaan masyarakat, bentuk dukungan yang diberikan adalah pembangunan
infrastruktur keciptakaryaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat.
Tabel 3.1
Pendekatan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pendekatan
Membangun Sistem

Strategi Pelaksanaan
1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Regional
(TPA Regional atau SPAM Regional)
2. Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada kawasan
strategis (kawasan perbatasan, KSN, PKN, WPS) atau
kawasan khusus (kawasan kumuh perkotaan, kawasan
nelayan, kawasan rawan air/ perbatasan/pulau terluar)
3. Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan sebagai alat sinergisasi seluruh sektor dalam
menata kawasan

Fasilitasi Pemda

1. Pendampingan penyusunan NSPK daerah antara lain Perda
Bangunan Gedung, SK Kumuh, dsb.
2. Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan/Induk Sektoral
seperti Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Induk Sistem
Pengembangan Air Minum (RISPAM), dan Rencana
Penataan Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
3. Pembangunan Indrastruktur Permukiman Skala kawsan
seperti fasilitasi PDAM, fasilitasi kota hijau dan kota pusaka,
penanganan kumuh perkotaan, serta penataan bangunan
dan lingkungan.

Pemberdayaan
Masyarakat

1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis
Masyarakat melalui kegiatan Pamsimas, Sanimas, dan
P2KP.
2. Bantuan Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

3.1.2

Arahan Penataan Ruang
Pengembangan pusat-pusat kegiatan di Kabupaten Pasaman Barat terutama

diarahkan kepada melayani kegiatan yang meliputi sistem jaringan prasarana, antara
lain, mencakup sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan,
sistem jaringan telekomunikasi, sistem persampahan dan sanitasi, serta sistem jaringan
sumber daya air.
Rencana pengembangan pusat kegiatan di Kabupaten Pasaman Barat juga
mengacu pada kriteria sebagaimana diatur Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten bahwa pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan
sosial ekonomi masyarakat di wilayah kabupaten, dapat terdiri atas :
a.

PKN yang berada di wilayah kabupaten;

b.

PKW yang berada di wilayah kabupaten;

c.

PKL yang berada di wilayah kabupaten;

d.

PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan

e.

Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada
pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu : 1) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
dan 2) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Berdasarkan kriteria dan arahan kebijakan pengembangan yang telah

dijelaskan, maka rencana struktur pusat kegiatan di Kabupaten Barat sampai tahun
2031 terdiri dari 1 (satu) wilayah PKWp, 1 (satu) wilayah PKLp, 2 (dua) wilayah PPK,
dan 7 (tujuh) wilayah PPL seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2.
Pusat Kegiatan Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan RTRW 2011-2031
PKWp
Simpang Empat

PKLp
Ujung Gading

PPK
1. Kinali
2. Air Bangis

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

PPL
Sasak
Simpang Tiga
Simpang Tiga Alin
Koto Dalam
Silaping
Parik
Talu

Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat 2011 - 2031

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan perwujudan rencana
tata ruang yang dijabarkan ke dalam indikasi program utama kabupaten dalam jangka
waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun perencanaan (20 tahun).
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berfungsi:
1.

Sebagai

acuan

bagi

pemerintah

dan

masyarakat

dalam

pemrograman

pemanfaatan ruang;
2.

Sebagai arahan untuk sektor dalam penyusunan program utama (besaran, lokasi,
sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan);

3.

Sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
pertama; dan

4.

Sebagai acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi.

Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten disusun berdasarkan:
1.

Rencana struktur ruang dan pola ruang;

2.

Ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan;

3.

Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan; dan

4.

Prioritas

pengembangan

wilayah

kabupaten

dan

pentahapan

rencana

pelaksanaan program sesuai dengan RPJPD.
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten disusun dengan kriteria:
1.

Mendukung perwujudan struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis
kabupaten;

2.

Mendukung program utama penataan ruang nasional dan provinsi;

3.

Realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu
perencanaan;

4.

Konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam
jangka waktu tahunan maupun antar lima tahunan; dan

5.

Sinkronisasi antar program harus terjaga.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 3.3
Ketentuan Zonasi dalam RTRW Kabupaten Pasaman Barat
Klasifikasi Ruang

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Ketentuan Umum Kegiatan

Deskripsi

A. KAWASAN LINDUNG
A1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya
- Kawasan Resapan Air
Kawasan yang mempunyai kemampuan 
tinggi untuk meresapkan air hujan
sehingga merupakan tempat pengisian air 
bumi (akuifer) yang berguna sebagai
sumber air.

A2. Kawasan Perlindungan
Setempat
- Sempadan Sungai

-

Sempadan Mata Air

-

Ruang Terbuka Hijau

Kawasan sepanjang kiri-kanan sungai,
termasuk sungai buatan/kanal/saluran
irigasi primer yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai
Kawasan sekeliling mata air yang
mempunyai
manfaat
penting
untuk
kelestarian fungsi mata air
area memanjang/
jalur dan/
atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Dalam kawasan resapan air tidak diperkenankan adanya
kegiatan budidaya;
Permukiman yang sudah terbangun di dalam kawasan resapan
air sebelum ditetapkan sebagai kawasan lindung masih
diperkenankan namun harus memenuhi syarat :
Tingkat kerapatan bangunan rendah (KDB maksimum
20%, dan KLB maksimum 40%).
Perkerasan permukaan menggunakan bahan yang
memiliki daya serap air tinggi.
Dalam kawasan resapan air wajib dibangun sumur-sumur
resapan sesuai ketentuan yang berlaku.




Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;
Dilarang mendirikan bangunan kecuali bangunan yang
dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/atau
pemanfaatan air;



Dilarang mendirikan bangunan tanpa kecuali




Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;
Pendirian bangunan yang dibatasi hanya untuk menunjang
kegiatan rekreasi;
Pelarangan semua jenis kegiatan yang dapat menurunkan luas,
nilai ekologis, dan estetika kawasan.



3-8

Keterangan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Klasifikasi Ruang

Deskripsi





A3. Kawasan Suaka Alam
- Kawasan
Lindung
Geologi

Kawasan yang potensial terjadi bencana 
gempa atau longsor yang disebabkan oleh
gerakan tanah, gerakan sesar & liquifaksi







A5.
Kawasan
Bencana

Rawan

adalah kondisi atau karakteristik geologis, 
biologis, hidrologis, klimatologis, geografis,
sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi pada suatu wilayah untuk jangka
waktu
tertentu
yang
mengurangi
kemampuan
mencegah,
meredam,
mencapai kesiapan, dan mengurangi
kemampuan untuk menanggapi dampak

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Ketentuan Umum Kegiatan
Kawasan
ruang
terbuka
hijau
tidak
diperkenankan
dialihfungsikan.
Dalam kawasan ruang terbuka hijau masih diperkenankan
dibangun fasilitas pelayanan sosial secara terbatas dan
memenuhi ketentuan yang berlaku
Untuk kawasan perkotaan minimal disediakan RTH seluas 30%
dari total luas kota dan 30% dari DAS untuk wilayah kabupaten.

Pada kawasan cagar alam geologi tidak diperkenankan adanya
kegiatan permukiman;
Kegiatan permukiman yang sudah terlanjur terbangun pada
kawasan rawan bencana geologi harus mengikuti peraturan
bangunan (building code) yang sesuai dengan potensi bencana
geologi yang mungkin timbul dan dibangun jalur evakuasi;
kegiatan-kegiatan vital/strategis diarahkan untuk tidak dibangun
pada kawasan rawan bencana;
Pada kawasan bencana alam geologi budidaya permukiman
dibatasi dan bangunan yang ada harus mengikuti ketentuan
bangunan pada kawasan rawan bencana alam geologi;
Pada kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air
tanah tidak diperkenankan adanya bangunan terkecuali
bangunan yang terkait dengan sistem jaringan prasarana
wilayah dan pengendali air;
Perkembangan kawasan permukiman yang sudah terbangun di
dalam kawasan rawan bencana alam harus dibatasi dan
diterapkan peraturan bangunan (building code) sesuai dengan
potensi bahaya/bencana alam, serta dilengkapi jalur evakuasi;

3-9

Keterangan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Klasifikasi Ruang
-

-

Kawasan
Longsor

Kawasan
Gempa

Rawan

Rawan

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Ketentuan Umum Kegiatan

Deskripsi
buruk bahaya tertentu.
Kawasan
yang
potensial
terjadinya
perpindahan material pembentuk lereng
berupa batuan, bahan rombakan, tanah,
atau material campuran tersebut, bergerak
ke bawah atau keluar lereng

Kawasan yang potensial terjadi gerakan
pelepasan energi yang menyebabkan
dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam
bumi secara tiba‐tiba.













-



Kawasan Rawan Banjir

Dilarang membangun bangunan pada di bawah/diatas lereng
dan pada lereng yang terjal (>40%)
Dilarang memotong tebing jalan menjadi tegak
Kawasan dengan kemiringan diatas 40% harus dikonservasi
Areal aman/sempadan longsor minimal lebarnya sama dengan
tinggi tegakan tebing
Dilarang membangun bangunan tanpa konstruksi anti gempa
Boleh dilakukan kegiatan budidaya pertanian dalam arti luas
Dilarang membangun bangunan diatas patahan/gawir sesar
Pada jalur patahan dan peretmuan antar patahan tidak
diperkenankan kegiatan permukiman terutama instalasi
infrastruktur (Pembangkit listrik, gardu listrik, instalasi air minum,
TPA). Bagi perumahan yang sudah ada harus direkonstruksi
sehingga tahan gempa. Instalasi harus direlokasi.
Pada kawasan rawan gempa-liquifaksi, struktur bangunan harus
tahan gempa dengan konstruksi tiang pancang

Aliran air sungai yang tingginya melebihi 
muka air normal sehingga melimpas dari
palung sungai menyebabkan adanya
genangan pada lahan rendah disisi sungai.

Dilarang membangun perumahan dan permukiman. Perumahan
yang sudah ada didorong untuk direlokasi.

Kawasan permukiman adalah bagian dari 
lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
baik berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan
yang
berfungsi
sebagai 
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang
menudukung
prikehidupan
dan 

Peruntukan kawasan permukiman diperkenankan untuk
dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;
Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan
prasarana pendukung fasilitas permukiman sesuai dengan
petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku;
Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun
prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan yang

B. KAWASAN BUDIDAYA

B9. Kawasan Permukiman

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-10

Keterangan
Penanganan
longsor:
pengelolaan
tata
air,
turap,
penghijauan
berdaya
tahan
erosi/linciran

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Klasifikasi Ruang

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Ketentuan Umum Kegiatan

Deskripsi













C. ZONA SISTEM JARINGAN PRASARANA KABUPATEN
C6. Zona Sistem Jaringan Areal sekitar sistem jaringan Sumber Daya
Sumber Daya Air
Air (sungai, irigasi)
C7.
Sistem
Prasarana Areal sekitar sistem prasarana lingkungan
Lingkungan
(Tempat Pengolahan Sampah terpadu)






PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Keterangan

berlaku;
Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial
termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan;
Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan adanya
kegiatan industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial
ekonomi lainnya dengan skala pelayanan lingkungan;
Kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam
kawasan lindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi
teknis;
Dalam
kawasan
permukiman
tidak
diperkenankan
dikembangkan kegiatan yang mengganggu fungsi permukiman
dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat.
Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan
permukiman;
Pembangunan hunian dan kegiatan lainnya di kawasan
permukiman harus sesuai dengan peraturan teknis dan
peraturan lainnya yang berlaku ( KDB, KLB, sempadan
bangunan, dan lain sebagainya)
Pada kawasan permukiman perkotaan harus disediakan
prasarana dan sarana dasar pendukung permukiman yang
tersambung dengan sistem prasarana perkotaan yang sudah
ada.

penghidupan

diatur pada ketentuan umum peraturan zonasi kawasan
perlindungan setempat
TPST tidak diperkenankan terletak berdekatan dengan kawasan
permukiman;
Lokasi TPST harus didukung oleh studi AMDAL yang telah
disepakati oleh instansi yang berwenang;
Pengelolaan sampah dalam TPST dilakukan dengan sistem
sanitary landfill sesuai ketentuan peraturan yang berlaku;
Dalam lingkungan TPST disediakan prasarana penunjang

3-11

Ketentuan ini juga berlaku
untuk
IPAL
dengan
penyesuaian
dengan
karakter IPAL.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Klasifikasi Ruang

Deskripsi

Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Ketentuan Umum Kegiatan
pengelolaan sampah.

Sumber :RTRW Kabupaten Pasaman Barat 2011-2031

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-12

Keterangan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Indikasi program utama dalam arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten meliputi:
1. Usulan Program Utama
Usulan program utama adalah program-program pemanfaatan ruang yang
diindikasikan memiliki bobot kepentingan utama atau diprioritaskan untuk
mewujudkan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten sesuai tujuan.
2. Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana usulan program utama akan dilaksanakan.
3. Besaran
Besaran adalah perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program utama
yang akan dilaksanakan.
4. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan dapat berasal dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten,
dan/atau masyarakat.
5. Instansi Pelaksana
Instansi pelaksana adalah pelaksana program utama yang disesuaikan dengan
kewenangan masing-masing pemerintahan, dan pihak swasta serta masyarakat.
6. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
Usulan program utama direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20 (dua
puluh) tahun yang dirinci setiap 5 (lima) tahunan, sedangkan masing-masing
program mempunyai durasi pelaksanaan yang bervariasi sesuai kebutuhan.
Program utama 5 tahun pertama dapat dirinci ke dalam program utama tahunan.
Penyusunan indikasi program utama disesuaikan dengan pentahapan jangka
waktu 5 tahunan RPJP Daerah Kabupaten.

Indikasi program utama dalam arahan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten
Pasaman Barat bidang Cipta Karya meliputi :

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

A. Perwujudan Rencana Struktur Ruang
(1) Perwujudan Sistem Prasarana Lainnya
a. Perwujudan Sistem jaringan Sumber Daya Air


Perwujudan Wilayah Sungai (WS)


Konservasi dan Penatagunaan air pada Daerah Aliran Sungai (DAS).



Penyusunan dan penetapa neraca penatagunaan sumberdaya air.



Peningkatan dan pemeliharaan sumberdaya air yang berskala regional
guna menjaga kelestarian lingkungan dilakukan pada seluruh sungai yang
berhulu di hutan lindung di bagian timur.



Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi pemanfaatan sumber daya
air baku untuk keperluan air bersih untuk kawasan perkotaan.



Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau serta sumber
air lainnya, antara lain embung/bendungan, waduk, dan bangunan
penampung air lainnya untuk penyediaan air baku dan pertanian.



Perwujudan Daerah Irigasi (DI)


Pemeliharaan dan Pengembangan Daerah Irigasi Lintas Kabupaten yang
menjadi kewenangan pemerintah :





Daerah Irigasi Batang Tongar.



Daerah Irigasi Batahan



Daerah Irigasi Batang Bayang

Pemeliharaan dan Pengembangan Daerah Irigasi Lintas Kabupaten yang
menjadi kewenangan pemerintah :





Daerah Irigasi Kapar Ampu; dan



Daerah Irigasi Lubuk Gobing

Pemeliharaan

dan

Pengembangan

Daerah

Irigasi

yang

menjadi

kewenangan pemerintah kabupaten :

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

1.

Daerah Irigasi air dingin;

24. Daerah Irigasi danau karuah;

2.

Daerah Irigasi ampu kariang;

25. Daerah Irigasi batang kinali

3.

Daerah Irigasi ampu rimbi;

rantau panjang;

4.

Daerah Irigasi aur kuning;

Daerah Irigasi bunga tanjung;

5.

Daerah Irigasi bandarejo;

6.

Daerah Irigasi banja anau;

7.

Daerah Irigasi banja

26. Daerah Irigasi bandar
partupangan;
27. Daerah Irigasi durian kapalo

sukomenanti;

kambiang;

8.

Daerah Irigasi batang alin;

28. Daerah irigasi ladang rimbo;

9.

Daerah Irigasi batang ingu;

29. Daerah Irigasi lubuk anai;

10. Daerah Irigasi batang kando;

30. Daerah Irigasi lubuk barantai;

11. Daerah Irigasi batang kariang;

31. Daerah Irigasi lubuk subahan;

12. Daerah Irigasi batang karumie;

32. Daerah Irigasi pandulangan;

13. Daerah Irigasi batang

33. Daerah Irigasi pelita i sungai

kenaikan;

abuk;

14. Daerah Irigasi batang kinali;

34. Daerah Irigasi punggai bawah;

15. Daerah Irigasi batang lampang;

35. Daerah Irigasi situak;

16. Daerah Irigasi batang

36. Daerah Irigasi talang kuning;

mandiangin;

37. Daerah Irigasi tamiang ampalu;

17. Daerah Irigasi batang nango;

38. Daerah Irigasi taming;

18. Daerah Irigasi batang paku;

39. Daerah Irigasi tanjung durian;

19. Daerah Irigasi batang pinaga

40. Daerah Irigasi tinggiran;

20. Daerah Irigasi batang sarik;

41. Daerah Irigasi air talang;

21. Daerah Irigasi batang sopan;

42. Daerah Irigasi batang siau –

22. Daerah Irigasi bandar rambah;
23. Daerah Irigasi batang bunut

siau;
43. Daerah Irigasi batang talau

alamanda;

hilir;



Pembangunan dan Pengembangan Saluran Air Hujan/Drainase



Perwujudan Sistem pengendalian Banjir




Pembangunan prasarana pengendalian banjir

Perwujudan Sistem pengamanan Pantai

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021



Pembangunan prasarana pengamanan abrasi pantai di sepanjang
pesisir pantai Aia Bangih – Sasak

b. Perwujudan Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
Perwujudan Sistem Prasarana Lingkungan dilakukan melalui :


Pewujudan Pengelolaan Persampahan


Pengembangan dan Pembangunan Tempat Penampungan Sementara
(TPS) di seluruh kecamatan.



Pengembangan dan Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
dengan sistem sanitary landfill.



Perwujudan Sistem Jaringan Air Minum


Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)



Pembangunan dan Pengembangan Prasarana sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM)



Pemeliharaan Penyediaan Air Bersih (SPAM)



Penguatan Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM)



Perwujudan sistem jaringan prasarana pengelolaan air limbah



Pembangunan Prasarana Sistem Pembuangan Air Limbah



Pembangunan dan Pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik
dan non domestik menggunakan sistem setempat (on-site sanitation)
dengan sistem terpusat untuk kawasan perkotaan dengan penduduk yang
memiliki kepadatan tinggi



Pengembangan dan Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT)



Perwujudan sistem jaringan drainase


Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase



Pengelolaan, Pemeliharaan prasarana sistem drainase primer



Pembangunan prasarana sistem drainase sekunder

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021



Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengembangan prasarana sistem
drainase sekunder

B. Perwujudan Rencana Pola Ruang
(1) Rencana Perwujudan Kawasan Permukiman
a. Perwujudan Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan
Arahan

kegiatan

yang

akan

dilaksanakan

pada

program

ini

meliputi

Pengembangan dan Rehabilitasi Kawasan andalan untuk Peruntukan Permukiman
Perkotaan
Permukiman Perkotaan. Pembangunan kawasan permukiman di Simpang
Ampek (Kecamatan Pasaman), Kinali dan Lembah Melintang perlu didekati
dengan mitigasi gempa dan longsor. Prinsip dasar yang dalam pembangunan
permukiman adalah :
1.

Konstruksi bangunan harus tahan gempa (ringan & kompak dibangun pada
tapak yang datar). Bangunan rumah panggung adalah yang paling cocok
untuk kawasan yang rawan gempa, bahkan tsunami.

2.

Tidak dibangun di sisi tebing untuk menghindari runtuhan tanah akibat
longsor, baik longsor akibat gerusan air ataupun akibat gempa

3.

Dihindari pembangunan perumahan pada areal/alur lahar gunung berapi

4.

Bangunan penyelamat (escape building) sebagai rumah perlindungan
bersama bila terjadi bencana alam. Pada saat normal (tidak terjadi bencana)
bangunan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bangunan sosial, baik untuk
balai pertemuan, pesta kawin/adat, kegiatan agama, dll. Bangunan ini
tentunya harus tahan gempa dan berada pada kawasan yang aman dan
mudah dijangkau.

5.

Permukiman seyogyanya harus didukung dengan infrastruktur dasar, seperti
sistem transportasi, air bersih, listrik, telekomunikasi yang memadai, sanitasi
lingkungan dan adanya pengelolaan sampah yang baik serta dilengkapi
dengan fasilitas pendidikan, kesehatan dan perdagangan.

Pembangunan permukiman dikembangkan dengan komposisi 1:3:6, artinya bila
dibangun sebuah rumah mewah harus sebanding dengan pembangunan 3 rumah

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

sedang dan 6 rumah sederhana. Komposisi tersebut sekaligus menggambarkan
pemetakan kelompok tingkatan kepadatan rumah, yaitu kepadatan tinggi, sedang
dan rendah.
Program pembangunan pada kawasan permukiman lainnya, yaitu di kecamatankecamatan Kabupaten Pasaman Barat disesuaikan dengan kondisi karakterisitik
kawasannya.
b.

Perwujudan Kawasan Peruntukan Permukiman Perdesaan
Arahan

kegiatan

yang

akan

dilaksanakan

pada

program

ini

meliputi

Pengembangan dan Rehabilitasi Kawasan permukiman perdesaan.
Permukiman Perdesaan. Ciri permukiman perdesaan adalah tersebar secara
mengelompok di sepanjang jalan utama dan sebagian lainnya berada pada
kawasan yang mempunyai akses yang rendah. Program perwujudan permukiman
perdesaan yang dilakukan adalah :
1.

Identifikasi kebutuhan perumahan dan penyediaan perumahan perdesaan
melalui bantuan pemerintah dan pembangunan perumahan swadaya.

2.

Identifikasi kelompok permukiman perdesaan yang berada pada kawasan
lindung dan budidaya. Bila terdapat permukiman (kelompok rumah) yang
berada pada kawasan lindung, maka direkomendasikan jalan keluarnya, baik
melalui pelepasan hak hutan atau relokasi.

3.

Identifikasi bangunan fasilitas umum dan perumahan yang berada pada
kawasan rawan bencana dan merekomendasikan mitigasi ataupun relokasi
terhadap bangunan tersebut.

4.

Identifikasi bangunan fasilitas umum dan perumahan yang tidak memenuhi
konstruksi tahan gempa dan merekomendasikan rencana penanganannya
secara teknis

5.

Klasifikasi kelompok permukiman yang berada pada kawasan budidaya yang
mempunyai akses tinggi, sedang dan rendah (remote area).

6.

Identifikasi kelengkapan prasarana dan sarana permukiman pada masingmasing kelompok permukiman pada poin 2 dan rekomendasikan rencana
pembangunannya.

Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan,

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan
diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud. Tabel 3.4 memaparkan
identifikasi arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang Cipta Karya, Tabel 3.5
memaparkan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), serta Tabel 3.6
memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya.
Tabel 3.4
Arahan RTRW Kabupaten Pasaman Barat untuk Bidang Cipta Karya

Arahan Pola Ruang

Arahan Struktur Ruang

Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya
Rencana pengembangan kawasan permukiman ,
meliputi :
a. Kawasan permukiman perkotaan
Meliputi : Simpang Ampek, Ujung Gading, Kinali, Sasak,
Silaping, Simpang Tiga Alin, Parit dan Koto Dalam
b. Kawasan permukiman peDESAAN
Kawasan permukiman perdesaan dikembangkan
mengikuti pola pengembangan kawasan agropolitan dan
atau minapolitan.
Kawasan peruntukan lainnya, yang meliputi kawasan
peruntukan pertahanan dan keamanan. Antara lain :
a. kawasan kantor Komando Rayon Militer (Koramil)
Simpang Ampek di Kecamatan Pasaman;
b. kawasan kantor Kepolisian Resort (Polres)
Kabupaten Pasaman Barat; dan
c. kawasan kantor Kepolisian Sektor (Polsek),
meliputi:
1. Polsek Aia Bangih di Kecamatan Sungai

i. Rencana Sumber-Sumber Air Baku
Pengembangannya melalui pengelolaan dan
konservasi sungai, danau serta sumber air lainnya,
antara lain embung/bendungan, waduk, dan
bangunan penampung air lainnya untuk
penyediaan air baku di seluruh kecamatan
terutama untuk Kecamatan Ranah Batahan,
Lembah Melintang, Talamau, Pasaman, Luhak
Nan Duo dan Kecamatan Kinali yang merupakan
kawasan pertanian tanaman pangan.
Peningkatan dan pemeliharaan sumberdaya air
yang berskala regional guna menjaga kelestarian
lingkungan dilakukan pada seluruh sungai yang
berhulu di hutan lindung di bagian timur
ii. Rencana Pengembangan Jaringan Prasarana
Lingkungan
(1) Sistem jaringan Prasarana Air Minum
Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) akan
dikembangkan di Kabupaten Pasaman Barat
diarahkan pada pusat-pusat permukiman
dengan memanfaatkan air permukaan terutama
pada kawasan pusat kegiatan wilayah, kegiatan
lokal dan pusat pelayanan kawasan, yaitu:
a. PKWp Simpang Ampek;
b. PKLp Ujung Gading; dan
c. PPK Kinali dan Aia Bangih.
(2) Jaringan Prasarana Pengelolaan Air Limbah
Jaringan prasarana pengelolaan air limbah di
kabupaten Pasaman Barat meliputi sistem
pembuangan air limbah berupa kombinasi
antara sistem saluran air limbah perkotaan
dengan sistem drainase, sistem pengelolaan
limbah domestik dan non domestik
menggunakan sistem setempat (on-site
sanitation) dengan sistem terpusat yaitu
diarahkan pada kawasan perkotaan dengan

Beremas;
2.

Polsek Ranah Batahan di Kecamatan Ranah
Batahan;

3.

Polsek Koto Balingka di Kecamatan Koto
Balingka;

4.

Polsek Sungai Aur di Kecamatan Sungai Aur;

5.

Polsek Lembah Malintang di Kecamatan
Lembah Melintang;

6.

Polsek Gunung Tuleh di Kecamatan Gunung
Tuleh;

7.

Polsek Talu di Kecamatan Talamau;

8.

Polsek Pasaman di Kecamatan Pasaman;

9.

Polsek Luhak Nan Duo di Kecamatan Luhak

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Arahan Pola Ruang

Arahan Struktur Ruang

Nan duo;
10. Polsek Sasak Ranah Pasisie di Kecamatan
Ranah Pasisie; dan
11. Polsek Kinali di Kecamatan Kinali.

penduduk yang memiliki kepadatan tinggi dan
pengembangan instalasi pengolahan lumpur
tinja (IPLT).
(3) Jaringan Prasarana Pengelolaan Persampahan
Jaringan prasarana pengelolaan persampahan
di Kabupaten Pasaman Barat meliputi
Pengembangan Tempat Penampungan
Sementara (TPS) tersebar di seluruh
kecamatan dan Pembangunan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem
sanitary landfill di Kecamatan Gunung Tuleh.
(4) Jaringan Prasarana Drainase
Pengembangan sistem prasarana drainase di
kabupaten Pasaman Barat meliputi Saluran
drainase primer merupakan drainase alamiah
berupa sungai besar maupun sungai sungai
kecil sedangkan Saluran drainase sekunder
merupakan suatu jaringan sistem drainase
yang terdapat pada suatu kawasan tertentu.
Rencana pengembangan sistem drainase di
kabupaten pasaman Barat, yaitu :
a. Saluran Drainase Primer meliputi sungai –
sungai yang terdapat di seluruh
Kecamatan.
b. Saluran Drainase Sekunder meliputi
drainase yang terdapat pada komplek
pemukiman, perkantoran, kawasan
komersial, industri dan lainnya.

Sumber: RTRW Kab. Pasaman Barat 2011-2031
Tabel 3.5
Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK)
berdasarkan RTRW

Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota
1. Simpang Ampek
(Ibukota Kabupaten)
2. Kinali

Pertumbuhan Ekonomi

Lokasi/ Batas
Kawasan
di Kecamatan Pasaman

Pertumbuhan Ekonomi

di Kecamatan Kinali

Sudut Kepentingan

3. Aia Bangih
Pertumbuhan Ekonomi
(ibukota Kecamatan Sei
Beremas)
Sumber: Sumber: RTRW Kab. Pasaman Barat 2011-2031

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

di Kecamatan Sei Beremas

3-20

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 3.6
Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten/Kota terkait
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

No

Usulan Program Utama

A
A1

PERWUJUDAN POLA RUANG
Perwujudan Kawasan
Permukiman
Perwujudan Kawasan
peruntukan permukiman
perkotaan
Pengembangan dan
Rehabilitasi Kawasan andalan
untuk Peruntukan Permukiman
Perkotaan

.a

b

B
B1
a

Lokasi

Merupakan
KSK
(Ya/Tidak)

Sumber
Pendanaan

Instansi
Pelaksana

Simpang Ampek,
Ujung Gading,
Kinali, Sasak,
Silaping, Simpang
Tiga, Talu,
Simpang Tiga Alin,
Parit, Aia Bangih
dan Koto Dalam

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kabupaten
Pasaman Barat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kabupaten
Pasaman Barat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Penyusunan dan penetapa
neraca penatagunaan
sumberdaya air

Kabupaten
Pasaman Barat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Peningkatan dan pemeliharaan
sumberdaya air yang berskala
regional guna menjaga
kelestarian lingkungan
dilakukan pada seluruh sungai

Kabupaten
Pasaman Barat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen. PU/
Kemenhut/
Kemen. LH/ Balai
Wilayah Sungai II
& V/ Dis. PU/
Dishut/ KLH
Prov. & Kab./
Swasta
Kemen. PU/
Kemenhut/
Kemen. LH/ Balai
Wilayah Sungai II
& V/ Dis. PU/
Dishut/ KLH
Prov. & Kab./
Swasta
Kemen. PU/
Kemenhut/
Kemen. LH/ Balai
Wilayah Sungai II
& V/ Dis. PU/

Perwujudan Kawasan
peruntukan permukiman
perdesaan
Pengembangan dan
Rehabilitasi Kawasan
permukiman perdesaan
PERWUJUDAN STRUKTUR
RUANG
Perwujudan Sistem jaringan
Sumber Daya Air
Perwujudan Wilayah Sungai
(WS)
Konservasi dan Penatagunaan
air pada Daerah Aliran Sungai
(DAS)

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

No

Usulan Program Utama

Lokasi

Merupakan
KSK
(Ya/Tidak)

Sumber
Pendanaan

yang berhulu di hutan lindung di
bagian timur

b

c

d

B2
a

Instansi
Pelaksana
Dishut/ KLH
Prov. & Kab./
Swasta
Kemen. PU/
Kemenhut/
Kemen. LH/ Balai
Wilayah Sungai II
& V/ Dis. PU/
Dishut/ KLH
Prov. & Kab./
Swasta
Kemen. PU/
Kemenhut/
Kemen. LH/ Balai
Wilayah Sungai II
& V/ Dis. PU/
Dishut/ KLH
Prov. & Kab./
Swasta

Pengembangan,
Pengelolaandan Konservasi
pemanfaatan sumber daya air
baku untuk keperluan air bersih
untuk kawasan perkotaan

Kecamatan
Pasaman, Luhak
Nan Duo, Kinali,
dan Sungai Aur

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Pengembangan, pengelolaan
dan konservasi sungai, danau
serta sumber air lainnya, antara
lain embung/bendungan,
waduk, dan bangunan
penampung air lainnya untuk
penyediaan air baku dan
pertanian
Perwujudan Daerah Irigasi (DI)

Kabupaten
Pasaman Barat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Pemeliharaan dan
Pengembangan Daerah Irigasi
Lintas Kabupaten yang menjadi
kewenangan pemerintah

Kabupaten
Pasaman Barat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Pembangunan dan
Pengembangan Saluran Air
Hujan/Drainase
Perwujudan Sistem
pengendalian Banjir
Pembangunan prasarana
pengendalian banjir

Kabupaten
Pasaman Barat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen. PU/
Kemenhut/
Kemen. LH/ Balai
Wilayah Sungai II
& V/ Dis. PU/
Dishut/ KLH
Prov. & Kab./
Swasta
Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kecamatan Sasak
Ranah Pasisie,
Pasaman, Luhak
Nan Duo dan
Gunung Tuleh

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kecamatan Sasak
Ranah Pasisie dan
Sungai Beremas

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta

Seluruh Kecamatan

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./

Kemen PU/
Kemen LH/ Dis.

Perwujudan Sistem
pengamanan Pantai
Pembangunan prasarana
pengamanan abrasi pantai di
sepanjang pesisir pantai Aia
Bangih - Sasak
Perwujudan Sistem Prasarana
Lingkungan
Pewujudan Pengelolaan
Persampahan
Pengembangan dan
Pembangunan Tempat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-22

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

No

b

c

d

Usulan Program Utama
Penampungan Sementara
(TPS) di seluruh kecamatan
Pengembangan dan
Pembangunan Tempat
Pemrosesan AkhPir (TPA)
dengan sistem sanitary landfill.
Perwujudan Sistem Jaringan Air
Minum
Penyusunan Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM)

Lokasi

Merupakan
KSK
(Ya/Tidak)

Sumber
Pendanaan
Investor

Instansi
Pelaksana
PU/ KLH Prov. &
Kab./ Swasta
Kemen PU/
Kemen LH/ Dis.
PU/ KLH Prov. &
Kab./ Swasta

Kecamatan
Gunuang Tuleh

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kabupaten
Pasamanbarat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Pembangunan dan
Pengembangan Prasarana
sistemPenyediaan Air Minum
(SPAM)
Pemeliharaan Penyediaan Air
Bersih (SPAM)

Kabupaten
Pasamanbarat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kabupaten
Pasamanbarat

Tidak

Penguatan Kelembagaan
Sistem Penyediaan Air Bersih
(SPAM)

Kabupaten
Pasamanbarat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor
APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
PDAM/ Swasta
Kemen PU/
BAPPEDA/ Dis.
PU Prov. & Kab./
PDAM/ Swasta

Kabupaten
PasamanBarat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta

Pembangunan dan
Pengembangan sistem
pengelolaan limbah domestik
dan non domestik
menggunakan sistem setempat
(on-site sanitation) dengan
sistem terpusat untuk kawasan
perkotaan dengan penduduk
yang memiliki kepadatan tinggi
Pengembangan
dan
Pembangunan
Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT)
Perwujudan sistem jaringan
drainase
Penyusunan Rencana Induk
Sistem Drainase

Kabupaten
PasamanBarat

Tidak

Kabupaten
PasamanBarat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kabupaten
PasamanBarat

Tidak

Pengelolaan, Pemeliharaan
prasarana sistem drainase
primer
Pembangunan prasarana
sistem drainase sekunder

Kabupaten
PasamanBarat

Tidak

Kabupaten
PasamanBarat

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor
APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor
APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta
Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta
Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta

Pembangunan Prasarana
Sistem Pembuangan Air Limbah
Pembangunan Prasarana
Sistem Pembuangan Air Limbah

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Kemen PU/
BAPPEDA/ Dis.
PU Prov. & Kab./
PDAM/ Swasta
Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
PDAM/ Swasta

3-23

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

No

C
C1

C2

C3

Usulan Program Utama
Pengelolaan, Pemeliharaan dan
Pengembangan prasarana
sistem drainase sekunder
PERWUJUDAN KAWASAN
STRATEGIS KABUPATEN
Perwujudan Kawasan Strategis
Simpang Ampek
Rehabilitasi/Revitalisasi
Kawasan Strategis Simpang
Ampek
Pengembangan dan
Peningkatan Kualitas Kawasan
Strategis Simpang Ampek
Perwujudan Kawasan Strategis
Kinali
Rehabilitasi/Revitalisasi
Kawasan Strategis dari sudut
kepentingan Ekonomi
Pengembangan dan
Peningkatan Kualitas Kawasan
Strategis dari sudut kepentingan
Ekonomi
Perwujudan Kawasan Strategis
Aia Bangih
Rehabilitasi/Revitalisasi
Kawasan Strategis dari sudut
kepentingan Ekonomi
Pengembangan dan
Peningkatan Kualitas Kawasan
Strategis dari sudut kepentingan
Ekonomi

Merupakan
KSK
(Ya/Tidak)

Sumber
Pendanaan

Instansi
Pelaksana

Tidak

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis.
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kecamatan
Pasaman

Ya

Kecamatan
Pasaman

Ya

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor
APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta
Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kecamatan Kinali

Ya

Kecamatan Kinali

Ya

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor
APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta
Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta

Kecamatan Sungai
Beremas

Ya

Kecamatan Sungai
Beremas

Ya

APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor
APBN/ APBD
Prov. & Kab./
Investor

Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta
Kemen PU/ Dis
PU Prov. & Kab./
Swasta

Lokasi
Kabupaten
PasamanBarat

Sumber: RTRW Kab. Pasaman Barat 2011-2031

3.1.3 Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Keterpaduan pembangunan bidang Cipta Karya diarahkan untuk mendukung
pengembangan wilayah pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). WPS
merupakan wilayah-wilayah yang dipandang memerlukan prioritas pembangunan yang
didukung keterpaduan penyelenggaraan infrastruktur dan meningkatkan peran serta

seluruh stakeholder. Dalam Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019 telah ditetapkan
35 WPS yang merepresentasikan keseimbangan pembangunan antar wilayah dan
mereflksikan amanat NAWACITA yaitu pembangunan wilayah dimulai dari pinggiran
dan perwujudan konektivitas dan keberpihakan terhadap maritim. Lokasi WPS tersebar

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-24

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

di seluruh Indonesia yaitu 6 WPS di Pulau Sumatera, 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa
Tenggara, 5 WPS di Pulau Sulawesi, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 2 WPS di
Kepulauan Maluku, dan 4 WPS di Pulau Papua. Kelompok WPS dapat dilihat pada
tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7
Kelompok WPS
WPS

Kelompok WPS
WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman
WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu
Kemaritiman
WPS Konektivitas Keseimbangan
Pertumbuhan Terpadu
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang
Berkembang

WPS Konektivitas dan Pusat Pertumbuhan
Wisata
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang
Berkembang dan Hinterland

Merak-Bakauheni-Bandar LampungPalembang-Tanjung Api- Api;
Metro Medan-Tebing Tinggi-DumaiPekanbaru;
Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang;
Malang-Surabaya Bangkalan;
Yogyakarta-Solo-Semarang;
Balikpapan-Samarinda-Maloy;
Manado-Bitung-Amurang;
Makassar-Pare Pare- Mamuju
Ternate-Sofifi-Morotai; Ambon-Seram
Batam-Bintan-Karimun;
Jambi-Palembang-Bangka Belitung (Pangkal
Pinang)
Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi;
Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi
Sibolga-Padang-Bengkulu;
Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang;
Banjarmasin- Batulicin-Palangkaraya;
Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas;
Gorontalo- Bolaang Mongondow;
Palu-Banggai; Sorong-Manokwari;
Manokwari-Bintuni
Denpasar-Padang Bay
Sabang-Banda Aceh-Langsa

Sumber : Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019
Untuk Kabupaten Pasaman Barat masuk dalam WPS Pusat Pertumbuhan Sedang
Berkembang daerah Sibolga-Padang-Bengkulu. Lokasi WPS tersebut dapat dilihat pada

gambar 2.2 berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-25

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gambar 3.2
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Sibolga-Padang-Bengkulu
Sumber : BPIW Kementerian PUPR, 2016

3.1.4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah
A. RPJMD Provinsi Sumatera Barat
Strategi dan arah kebijakan yang terkait dengan Cipta Karya yang terdapat dalam
RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

3-26

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 3.8
Strategi dan Arah Kebijakan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021
Visi

: Terwujudnya Sumatera Barat Yang Madani Dan Sejahtera

MISI 5

:

Meningkatkan Infrastruktur dan Pembangunan yang Berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan

Tujuan 1 :

5.

Meningkatkan penyediaan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan
pengembangan wilayah

Sasaran
Meningkatnya
ketersediaan
prasarana dan
sarana umum
pada kawasan
pemukiman/
perumahan,
lingkungan dan
bangunan
gedung

1.

2.

Strategi
Membenahi prasarana dan sarana
umum di kawasan
pemukiman/perumahan dan
lingkungan
Meningkatkan peran swasta dan
masyarakat dalam penyediaan
prasarana umum pada kawasan
pemukiman/perumahan, lingkungan

Arah dan kebijakan
1. Pembangunan, rehabilitasi sarana dan
prasarana kawasan permukiman
kumuh.
2. Pengembangan sistem pengelolaan air
minum regional, tempat pembuangan
akhir regional, dan drainase
3. Peningkatan kualitas dan penataan
bangunan dan lingkungan

B. RPJMD Kabupaten Pasaman Barat
Dalam rangka peningkatan infrastruktur terkait keciptakaryaan, Kabupaten
Pasaman Barat sudah menjadikannya dalam salah satu strategi sehingga dapat
mewujudkan pembenahan prasarana dan sarana di kawasan pemukiman. Selain itu,
dalam rangka penanggulangan kemiskinan, daerah tertinggal dan terisolir, Kabupaten
Pasaman Barat juga menjadikan ini sebagai salah satu prioritas daerah dengan
penanganan dari seluruh sektor salah satunya terkait sektor cipta karya. Strategi dan
arah kebijakan yang terkait dengan Cipta Karya yang terdapat dalam RPJMD
Kabupaten Pasaman Barat 2016-2021 dapat dilihat pada tabel ber