Upaya peningkatan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan pada pecahan melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) bagi siswa kelas IV SD Tarakanita Ngembesan tahun ajaran 2009-2010 - USD Repository
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN
DAN PENGURANGAN PADA PECAHAN MELALUI PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BAGI SISWA
KELAS IV SD TARAKANITA NGEMBESAN TAHUN AJARAN 2009-2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Paulus Slamet Nugraha
NIM: 081134173
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini aku persembahkan untuk : ♥ Tuhan Yesus Kristus.
♥ Bapak dan Ibuku tercinta. ♥ Kakak-kakakku tersayang. ♥ Sahabat istimewaku Dewi Damayanti. ♥ Semua pihak yang telah membantu penulis, terima kasih atas bantuannya.
MOTTO Segala Sesuatu Pasti Ada Jalannya
Dengan berdoa dan berusaha sungguh-sungguh pasti akan
membuahkan hasil yang optimal.
Jangan Menyerah PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Agustus 2010 Penulis, Paulus Slamet Nugraha
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Paulus Slamet Nugraha
NIM : 081134173 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
”Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan
Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) Bagi Siswa Kelas IV SD Tarakanita Ngembesan Tahun Ajaran 2009-
2010”Beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 18 Agustus 2010 Yang menyatakan Paulus Slamet Nugraha
ABSTRAK
Paulus, Slamet Nugraha. 2010. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep
Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas IV SD Tarakanita Ngembesan Tahun Ajaran 2009-2010. Skripsi.
Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.
Penelitian ini merupakan penelitian payung oleh Th. Sugiarto dan A. Sardjana yang memodifikasi alat peraga berupa Blok Pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan mengunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan pemahaman siswa atas konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SD Tarakanita Ngembesan tahun ajaran 2009-2010. Penelitian ini dilaksanakan dalm tiga tindakan, yaitu 1) menanamkan kembali atas konsep pecahan, 2) meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan pecahan, 3) meningkatkan pemahaman konsep pengurangan pecahan.
Subyek penelitian ini yaitu siswa siswi kelas IV SD Tarakanita Ngembesan yang berjumlah 14 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan, kinerja, dan lembar observasi guru. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji data yaitu dengan cara mengumpulkan hasil tes anak dan kinerja siswa, mengubah skor mentah menjadi nilai jadi, kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.
Dalam penelitian menunjukkan bahwa pada penguatan konsep pecahan 100% dari 14 anak memperoleh nilai di atas KKM, dari kondisi awal 42,86% di atas KKM. Pada pemahaman konsep penjumlahan pecahan 92,86% dari 14 anak memperoleh nilai di atas KKM, dari kondisi awal 42,86% di atas KKM.Pada pemahaman konsep pengurangan pecahan 100% dari 14 anak memperoleh nilai di atas KKM, dari kondisi awal 50% di atas KKM.
ABSTRACT
Slamet Nugraha, Paulus.2010. The effort to improve the students’
understanding in the concept of summation and substraction of fractions Throught CTL approach for grade IV students of elementary school Tarakanita Ngembesan in academic year 2009- 2010. Thesis, Yogyakarta. PGSD, FKIP, USD.This research is a reqearch that due to a research done by Th. Sugiarto and
A. Sadjana which modify the media of Block of Fraction. This research is aimed to know if through CTL approach can improve the students’ understanding in the concept of summation and substraction of fraction for grade IV students of SD Tarakanita Ngembesan in academic year 2009-2010. This rea search is held in 3 actions, they are 1) Re-establishing the concept of fraction, 2) Improving the understanding of the concept of fraction summation. 3) Improving the understanding of the concept of the concept of fraction substraction.
The subject of the research is 14 students of SD Tarakanita Ngembesan in grade IV. The instruments of the research are summation and substraction concept test, students ability, teacher observation sheet. The techniques applied in the data analysis are collecting the students test score and worksheet, importing the raw score into the real score, then company to the early condition.
The result of the research on the reinforcing fraction concept shows that 100% of 14 students have gained score above minimal standard score, the early condition of the reinforcing fraction concept shows that 42,86% of students gained score above he minimal standard score. On the comprehension of fraction summation concept 92,86% of 14 students got score above minimal standard score, the early condition 42,86 % gained score above minimal standard score. On the comprehansion of fraction subtracting concept 100% of 14 students got score above minimal standard score, the early condition 50% got score above minimal standard score.
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Pecahan Melalui Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Bagi Siswa Kelas IV SD Tarakanita Ngembesan Tahun Ajaran 2009- 2010” sesuai pada waktu yang diharapkan.
Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekoalh Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas bimbingan, petunjuk-petunjuk, dan nasehat yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada yang terhormat::
1. Tuhan Yesus Kristus yang sudah memberikan semangat dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Th. Sugiarto, M.T. selaku pembimbing I yang berkenan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan nasehat, yang dengan penuh kesabaran, ketelitian memberikan bimbingan dalam proses penyusunan skripsi.
3. Drs. A. Sardjana, M.Pd, selaku pembimbing II yang degan penuh kesabaran, dan ketelitian, pengarahan, dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku kepala program studi PGSD.
5. Seluruh dosen dan karyawan PGSD yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.
6. Karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis untuk mendapatkan referensi yang diperlukan.
7. Kepala Sekolah SD Tarakanita Ngembesan Floribertus Supriya,S.Pd yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah ini.
8. Bernadeta Retno Haryani, S.Pd yang telah memberikan dorongan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Siswa-siswi SD Tarakanita Ngembesan, Yogyakarta kelas IV terima kasih atas kerjasamanya.
10. Ayah dan ibu ( †) tercinta, yang selalu memberikan doa, cinta, dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakak-kakakku mbak Prapti, mas Tadi, mbak Wiji, mbak Kindar, mas Subali, dan mas Agung terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya.
12. Sahabat istimewaku Dewi Damayanti, yang selalu menemani dan memberiku motivasi.
13. Semua rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu terimakasih.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan sedikitnya pengalaman yang dimiliki, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya harapan penulis semoga skripsi yang sederhana ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Penulis Paulus Slamet Nugraha
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................
1 A. Latar Belakang Masalah ............................................
1 B. Batasan Masalah .......................................................
3 C. Rumusan Masalah .....................................................
3 D. Tujuan Penelitian ......................................................
4 E. Manfaat Penelitian ....................................................
4
F. Batasan Pengertian .....................................................
18 D. Kerangka Berfikir .....................................................
29 G. Analisis Data .............................................................
28 F. Penyusunan Instrumen ..............................................
28 E. Pengumpulan Data ....................................................
22 D. Kriteria Keberhasilan .................................................
21 C. Rencana Tindakan .....................................................
21 B. Desain Penelitian .......................................................
21 A. Setting Penelitian ......................................................
20 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................
20 E. Hipotesis Tindakan ...................................................
14 3. Komponen CTL .................................................
5 G. Sistematika Penulisan Makalah ................................
13 2. Hakekat CTL.......................................................
13 1. Pengertian CTL ..................................................
10 C. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)) ......................................................
8 3. Pengurangan Dan Penjumlahan ..........................
7 2. Macam-Macam Pecahan ....................................
7 1. Pengertian Pecahan ............................................
7 B. Pecahan .....................................................................
7 A. Pemahaman Konsep ..................................................
5 BAB II KAJIAN TEORI ................................................................
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................
34 A. Hasil Penelitian .........................................................
34 B. Pembahasan ...............................................................
66 BAB V PENUTUP .........................................................................
69 A. Kesimpulan ...............................................................
69 B. Saran ..........................................................................
69 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
71 LAMPIRAN............................................................................................... 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan ....................................................................... 28Tabel 3.2 Pengumpulan Data ........................................................................... 28Tabel 3.3 Kriteria penyusunan instrumen ........................................................ 29Tabel 3.4 Model Lembar Penilaian Penguatan Konsep Pecahan..................... 29Tabel 3.5 Model Lembar Penilaian Peningkatan Pemahaman KonsepPenjumlahan Pertemuan 1 ...................................................................... 29
Tabel 3.6 Model Lembar Penilaian Peningkatan Pemahaman KonsepPenjumlahan Pertemuan 2 ...................................................................... 30
Tabel 3.7 Model Lembar Penilaian Peningkatan Pemahaman KonsepPengurangan Pertemuan 1 ...................................................................... 30
Tabel 3.8 Model Lembar Penilaian Peningkatan Pemahaman KonsepPenjumlahan Pertemuan 2 ...................................................................... 31
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Siswa .................................................................. 36Tabel 4.2 Hasil Tes Penguatan Konsep Pecahan ............................................. 37Tabel 4.3 Hasil observasi guru......................................................................... 38Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa .................................................................. 43Tabel 4.5 Hasil Tes Tertulis Peningkatan Pemahaman Konsep PenjumlahanPecahan ............................................................................................. 44
Tabel 4.6 Hasil observasi guru......................................................................... 45Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa .................................................................. 49Tabel 4.8 Hasil Tes Peningkatan Kemampuan Pemahaman KonsepPenjumlahan Pecahan........................................................................ 50
Tabel 4.9 Hasil observasi guru........................................................................ 51Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Siswa ............................................................ 56Tabel 4.11 Hasil Tes Tertulis Peningkatan Pemahaman KonsepPengurangan Pecahan..................................................................... 56
Tabel 4.12 Hasil observasi guru....................................................................... 57Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Siswa ................................................................ 62Tabel 4.14 Hasil Tes Tertulis Peningkatan Pemahaman KonsepPengurangan Pecahan..................................................................... 63
Tabel 4.15 Hasil observasi guru....................................................................... 64Tabel 4.16 Hasil Pretes dan Postes Penguatan Konsep Pecahan ..................... 66Tabel 4.17 Hasil Pretes dan Postes Peningkatan Pemehaman KonsepPenjumlahan................................................................................... 67
Tabel 4.18 Hasil Pretes dan Postes Peningkatan Pemehaman KonsepPengurangan................................................................................... 68
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1Silabus ........................................................................................................... 72
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 78
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa Penguatan Konsep Pecahan......................................... 81
Lampiran 4
Evaluasi Penguatan Konsep Pecahan............................................................ 84
Lampiran 5
LKS Pemahaman Konsep Penjumlahan Pecahan Pertemuan 1 .................... 86
Lampiran 6
Evaluasi Pemahaman Konsep Penjumlahan Pecahan Pertemuan 1.............. 89
Lampiran 7
LKS Pemahaman Konsep Penjumlahan Pecahan Pertemuan 2 .................... 90
Lampiran 8
Evaluasi Pemahaman Konsep Penjumlahan Pecahan Pertemuan 2.............. 92
Lampiran 9
LKS Pemahaman Konsep Pengurangan Pecahan Pertemuan 1 .................... 93
Lampiran 10
Evaluasi Pemahaman Konsep Pengurangan Pecahan Pertemuan 1.............. 95
Lampiran 11
LKS Pemahaman Konsep Pengurangan Pecahan Pertemuan 2 .................... 96
Lampiran 12
Evaluasi Pemahaman Konsep Pengurangan Pecahan Pertemuan 2.............. 98
Lampiran 13
Pretes ............................................................................................................. 99
Lampiran 14
Postes ........................................................................................................... 102
Lampiran 15
Kunci Jawaban .............................................................................................. 105
Lampiran 16
Hasil Kerja Siswa.......................................................................................... 112
Lampiran 17
Surat Ijin Penelitian....................................................................................... 137
Lampiran 18
Surat Bukti Penelitian ................................................................................... 138
Lampiran 19
Foto-Foto Penelitian Tindakan Kelas............................................................ 139
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai
peranan yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari – hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Menurut Soedjadi (dalam Akib, 2001: 143), dewasa ini matematika sering dipandang sebagai bahasa ilmu, alat komunikasi antar ilmu dan ilmuan serta merupakan alat analisis. Dengan demikian matematika menempatkan diri sebagai sarana stategis dalam mengembangkan kemampuan dan ketrampilan intelektual.
Pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar mempunyai peranan yang sangat penting sebab jenjang ini merupakan pondasi yang sangat menentukan dalam membentuk sikap, kecerdasan,dan kepribadian anak. Karena itu pelajaran matematika yang diberikan terutama pada jenjang pendidikan dasar dimaksudkan agar pada akhir setiap tahap pendidikan, peserta didik memiliki kemampuan tertentu bagi kehidupan selanjutnya.
Namun kenyataan menunjukkan banyaknya keluhan dari murid tentang pelajaran matematika yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Keluhan ini secara langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika pada setiap jenjang pendidikan.
Meskipun upaya mengatasi hasil belajar matematika yang telah dilakukan oleh pemerintah. Seperti penyempurnaan kurikulum, pengadaan
2
buku paket, peningkatan pengetahuan guru-guru melalui penataran, serta melakukan berbagai penelitian terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar matematika. Namun kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika masih jauh dari yang diharapkan.
Siswa kelas IV SD Tarakanita Ngembesan masih banyak mengalami kesulitan dalam konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan. Dari semua siswa kelas IV, 50% belum mampu menyamakan penyebut. Dari latar belakang tersebut, siswa mengalami kesulitan pecahan lebih-lebih yang berbeda penyebut. Kesulitan yang banyak dialami anak siswa kelas IV SD Tarakanita Ngembesan dalam pecahan, dimungkinkan karena anak sendiri belum memahami betul mengenai konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Berdasarkan kenyataan di atas, kiranya perlu diamati permasalahan mengenai kesulitan murid tehadap materi matematika, khususnya materi matematika sekolah dasar. Sesuai dengan materi yang tercantum dalam kurikulum matematika SD,maka konsep dasar berhitung yang perlu dikuasai murid antaralain : penguasaan operasi bilangan bulat dan operasi pecahan.
Operasi pecahan sudah mulai diperkenalkan di SD pada kelas tiga. Operasi pecahan biasanya diajarkan di kelas III semester 1, 2, di kelas IV semester 2, di kelas V semester 2, dan diulang kembali di kelas VI. Namun siswa dalam mempelajari operasi hitung bilangan pecahan masih mengalami kesulitan. Misalnya pada pelajaran penjumlahan dan pengurangan pecahan yang penyebutnya tidak sama. Dengan demikian murid akan mengalami
3
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan lain yang dikaitkan dengan topik tersebut. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dianggap perlu untuk melakukan penelitian tentang kemampuan dan penguasaan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di SD Tarakanita Ngembesan melalui pembelajaan dengan CTL .
B. Batasan Masalah
Untuk mengatasi masalah konsep penjumlahan dan pengurangan yang berkaitan dengan pecahan pada siswa kelas IV SD tersebut, tidak mungkin dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Penelitian ini dibatasi pada “standar kompetensi 6.Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya, 6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan, 6.3 Menjumlahkan pecahan,
6.4 Mengurangkan pecahan dengan pendekatan CTL dan alat peraga. PP C.
Rumusan Masalah
Apakah pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Tarakanita Ngembesan dalam mengerjakan soal berkaitan dengan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan pada mata pelajaran matematika?
4 D.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Tarakanita Ngembesan dalam mengerjakan soal berkaitan dengan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan pada mata pelajaran matematika E.
Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti Untuk memenuhi tugas Skripsi, dan sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian tindakan kelas selanjutnya. Sebagai informasi dan tolok ukur tentang tingkat penguasaan murid kelas IV terhadap masing- masing operasi hitung penjumlahan dan pengurangan operasi hitung bilangan pecahan. Menemukan alternatif solusi pada proses pembelajaran, khususnya pada materi operasi hitung bilangan pecahan.
2. Bagi siswa Memberikan pengalaman bagi siswa dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan CTL.
3. Bagi guru dan sekolah Menambah referensi bacaan yang dimanfaatkan sebagai contoh tindakan kelas. Serta menjadi masukan bagi semua pihak yang berkecimpung
5
dalam dunia pendidikan, khususnya guru yang mengajarkan matematika dalam usaha peningkatan prestasi belajar matematika pada umumnya.
F. Batasan Pengertian
1. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi pembelajaan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- hari ( Masnur Muslich,2007:41).
2. Pecahan adalah sebagai bagian dari sesuatu yang utuh (Heruman, 2009:43).
3. Alat peraga adalah media yang memudahkan seseorang dalam mengkonstruksikan informasi yang didapat, sehingga akan lebih jelas dan tepat.
4. Pemahaman konsep adalah proses atau perbuatan untuk memahami dan menanamkannya pada memori otak kita tentang suatu pengertian dan makna yang sedang disampaikan.
G. Sistematika Penulisan Makalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Batasam Masalah C. Rumusan Masalah
6 D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Batasan Pengertian
G. Sistematika Penulisan Makalah
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep B. Pecahan C. Pendekatan Kontekstual (CTL) D. Kerangka berfikir E. Hipotesis tindakan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian B. Desain Penelitian C. Rencana Tindakan D. Pengumpulan Data E. Penyesunan Instrumen F. Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran. langkah maupun cara dengan sunguh-sunguh, sedangkan pemahaman adalah proses memahami.
Konsep pecahan dalam matematika adalah suatu langkah pembelajaran yang memanfaatkan alat peraga, sehingga anak dapat menyelidiki, menerapkan, dan memahami dalam pecahan. Dengan konsep akan menjadi pengalaman siswa di dalam menemukan makna dari pecahan.
B. Pecahan
1. Pengertian pecahan Pecahan adalah sebagai bagian dari sesuatu yang utuh
(Heruman,2007:43) . Apabila ada seorang ibu mempunyai satu buah mangga yang akan diberikan kepada kedua anaknya, maka harus dibagi menjadi dua
1
1 bagian yang sama besar yang nilainya , mewakili besar dari masing-
2
2 masing ukuran. 2 menunjukkan banyaknya bagian yang sama dari keseluruhan yang disebut penyebut, sedangkan 1 besarnya bagian dari keseluruhan yang disebut pembilang.
Alat peraga dapat menggunakan pecahan yang berbentuk lingkaran
8
1 yang disebut pecahan murni.
c. Pecahan Senilai Dua pecahan dikatakan senilai jika kedua pecahan itu menunjukkan nilai yang sama. Jika ada 2 alat peraga, yang satu
1
4
1
1 =
4
b. Pecahan Campuran Pecahan campuran merupakan pecahan yang lambang bilangannya terdiri dari bilangan asli dan pecahan murni.
4
yang dapat digunakan memperagakan konsep pecahan, pecahan senilai, penjumlahan dan pengurangan pecahan
Sesuatu yang utuh di bagi 4, setiap bagian sama besar yang nilainya
a. Pecahan Murni (Pecahan Biasa) Pecahan murni (pecahan biasa) adalah pecahan yang penyebutnya lebih besar daripada pembilang (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1991:739) .
2. Macam-macam Pecahan
3 Konsep Senilai
6
1 Konsep
2
- = 1 +
9
1 dibagi 2 yang menunjukkan nilai , kemudian yang satunya
2
3 dibagi 6 yang kemudian diarsir 3 bagian yang menunjukkan nilai
6
1 Pecahan dan
2
3 mempunyai nilai yang 6 sama, maka dikatakan senilai d. Pecahan Desimal
Pecahan desimal adalah suatu pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan dari bilanga10. Dalam desimal, terdapat tanda koma yang memisahkan antara bilangan cacah pada pecahan campuran dengan bilangan pecahannya.
2
5 Contoh : 1,25 = 1 + + 10 100
20
5 1 +
- = 100 100
25 = 1
100
25 Bilangan 1 dapat diubah ke dalam bentuk bilangan 100 desimal 1,25 dengan penjelasan sebagai berikut: satuan 1, 2 5 perseratusan persepuluhan
10
e. Pecahan Persen (%) Persen berarti perseratus. Pecahan persen adalah pecahan yang penyebutnya per seratus.
20 Contoh : 20% = 100
5 5% =
100
3. Perjumlahan dan Pengurangan a.
Penjumlahan
Penjumlahan pada pecahan dapat dibagi menjadi 6, yaitu
1
1 bilangan bulat dengan pecahan biasa, contohnya 4 + = 4 ,
3
3
1
1
5
- pecahan biasa dengan pecahan biasa, contohnya = ,
2
3
6
1
1
5
- pecahan campuran dengan pecahan biasa, contohnya 1 = 1 ,
2
3
6 desimal dengan desimal, contohnya 0,5 + 0,2 = 0,7, desimal dengan 1 pecahan biasa, contohnya 0,5 + =1, persen dengan persen,
2
5 contohnya 3% + =8%. Penjumlahan pecahan dapat diajarkan 100 dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga yang digunakan dapat berupa potongan kertas berbentuk persegi dan diberi arsiran.
11 Contoh konsep penjumlahan pecahan dengan bilangan bulat dengan
menggunakan alat peraga
- =
1
1
- 1 = 1
3
3
1
1 Jadi, + 1 = 1
3
3 Contoh penjumlahan bilangan bulat dengan pecahan dengan menggunakan alat peraga
1
1 = ... +
2
1
1 1 + =
1
2
2
1
1 Jadi, 1 + = 1
2
2 Contoh konsep penjumlahan pecahan dengan pecahan dengan menggunakan alat peraga
1
1 + = ...
2
4
- =
12
1
3
1
4
2
4
1
1
3 Jadi, = +
2
4
4
b. Pengurangan Pengurangan pada pecahan dapat dibagi menjadi 7, yaitu
1 pengurangan bilangan bulat dengan pecahan biasa, contohnya 1 -
2
1
3
1
2 =
- , pecahan biasa dengan pecahan biasa, contohnya = ,
2
6
6
6
1
1
1
- pecahan campuran dengan pecahan biasa, contohnya 1 =1 ,
4
4
2 100 pecahan dengan desimal, contohnya 1 – 0,25 = 1,00 – 0,25 = - 100
25
75 = = 0,75, desimal dengan desimal, contohnya 0,5 - 0,2 = 100 100
1 0,3, desimal dengan pecahan biasa, contohnya 0,7- =0,2, persen
2
5 dengan persen, contohnya 10%- =5% Pengurangan pecahan 100 dapat diajarkan dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga yang digunakan dapat berupa potongan kertas berbentuk persegi dan diberi arsiran.
Contoh pengurangan bilangan bulat dengan pecahan dengan menggunakan alat peraga
13
1 1 - = ...
4 = -
1
3 Jadi, 1 - =
4
4 Contoh pengurangan pecahan dengan pecahan dengan menggunakan alat peraga
1
1 = ... -
2
4
- =
1
1
1 Jadi, = -
2
4
4 C.
Pendekatan CTL
1. Pengertian CTL Dalam belajar, anak akan lebih mampu apabila dihadapkan pada situasi yang lebih nyata dan mengalaminya sendiri. Siswa diberikan kebebasan, dalam menemukan dan mengkonstruksi dalam ingatannya.
Menurut Muslich (2007, 40) Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching And Learning) adalah model belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi pembelajaan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
14 Sebagai seorang guru mempunyai tugas membantu siswa dalam
menemukan pengalaman baru bagi siswa di dalam belajarnya. Guru disini lebih berperan dalam menyiapkan strategi pembelajaran yang sesuai bukan sebatas memberikan materi.
2. Hakekat CTL Menurut Muslich (2007, 40) Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen utama yakni : a. Konstruktivisme (Contructivism).
. Kontruktivisme adalah landasan berfikir pendekatan CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Dalam pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi, bukan menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Sebagai guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan : • Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa.
15
- Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerpakan idenya sendiri, dan
- Menyadarkan siswa agar menerapakan strategi mereka sendiri dalam belajar.
b. Menemukan (Inquiry).
Menemukan merupakan kegiatan inti dari kegiatan CTL, karena pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri.
Siklus Inquiry: Observation Questionin Hipotesis Data Gathering Conclusion.
Langkah-langkah kegiatan menemukan (inquiry) : Merumuskan masalah.
Mengamati atau melakukan observasi. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar laporan, bagan, tabel, atau karya lainnya.
Mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audensi lain.
16 c. Bertanya (Questioning).
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran berbasis CTL. Bertanya dipandang sebagai sebagai kegiatan guru untuk mendorong membimbing dan menilai kemampuan berfikir o siswa.Bertanya berguna untuk : o Menggali informasi o Mengecek pemahaman siswa o Membangkitkan respon kepada siswa o Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa o Mengetahui hal-hal yang sudah siketahui siswa o Menfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru. o Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa.
Menyegarkan kambali pengetahuan siswa
d. Masyarakat belajar ( Learning Community).
Konsep masyarakat belajar diharapkan diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Siswa akan menemukan hal yang baru berupa pengalaman baik dari teman, guru, maupun dengan masyarakat melalui komunikasi. Dalam komunikasi tersebut akan terjadi pertukaran informasi yang menambah wawasan baru. Siswa dapat bertanya langsung pada nara sumber yang bersangkutan, sehingga dapat memperoleh banyak informasi yang tepat.
17 e. Pemodelan (Modeling).
Dalam pembelajaran ketrampilan dan pengetahuan, model bukan hany guru, melainkan dapat dari siswa. Model berarti sebagai contoh, dimana guru dapat menjadi contoh bagi siswa, dan juga seorang siswa dapat menjadi contoh bagi siswa yang lain.
Dengan melihat, diharapkan siswa dapat mencontoh yang kemudian dapat diterapkan dalam dirinya sendiri. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat peraga (model) kertas dan plastik yang telah diarsir. Kertas dan plaslik yang diarsir dapat digunakan untuk melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Alat peraga ini biasanya berbentuk persegi. Dalam penelitian ini alat peraga tersebut terbuat dari kertas asturo warna putih dan kertas mika warna putih.
Masing-masing berbentuk persegi dengan ukuran 12x12 cm.
f. Refleksi (Reflection).
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa yang lalu. Refleksi bertujuan menemukan pengalaman baru yang penting selama dalam proses. Siswa diharapkan mampu merefleksikan hal-hal yang dialami, yang kemudian dapat membuat kesimpulan yang bermanfaat.
g. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa.
18
Penilain bukan hanya berupa nilai, tetapi merupakn keseluruhan data yang diperoleh selama proses pembelajaran dilaksanakan.
3. Komponen Contextual Teaching and Learning(CTL).
a) Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful
conections), adalah menjadikan pembelajaran antara siswa
dengan yang dipelajari mempunyai kesan yang menarikdan bermakna melalui pengalaman dan kehidupan nyata siswa.
b) Melakukan pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang signifikan
(doing significant work). adalah dapat melaksanakan suatu tindakan yang berguna untuk mencapai tujuan.
c) Menurut Johnson dalam Supinah (2002:82-84), belajar yang diatur sendiri (self regulated learning) dapat membangun minat individual siswa untuk bekerja sendiri atau pun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari.
d) Bekerja sama (collaborating) ), adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru yang bertujuan agar siswa dapat saling mengerti melalui interaksi dan komunikasi yang dapat menciptakan suatu kerjasama yang baik.
e) Menurut Johnson dalam Supinah (2002:100-101), berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking, siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam pengumpulan,
19
analisis dan sintesis data, memahami suatu isu atau fakta dan pemecahan masalah.
f) Menurut Johnson dalam Supinah (2002:127-128), memelihara atau membina pribadi (nurturing the individual), adalah memberikan pendampingan terhadap perkembangan siswa. Pendampingan dalam proses pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Guru dapat membina kerjasama yang baik dengan siswa dalam pendampingan, sehingga perkembangan siswa dapat terarah dan berkembang. Hubungan ini penting dan memberi makna pada pengalaman siswa nantinya didalam kelompok dan dunia kerja.
g) Mencapai standar yang tinggi (reaching high standards). adalah membangun motivasi siswa, tanggap terhadap perkembangan jaman, mempunyai tanggungjawab, berani serta siap di dalam penguasaan teknologi, informasi, dan ketrampilan.
h) Menurut Johnson dalam Supinah (2002:165), penilaian yang sesungguhnya (authentic assesment. Bertujuan untuk memberikan kesadaran pada siswa akan tanggung jawab di dalam belajar, baik belajar yang didasarkan pada akal dan budi berdasarkan ketrampilan yang sudah diperoleh yang kemudian dikembagkan guna mencapai hasil yang tinggi.
20 E. Kerangka Berfikir
Siswa belajar dari apa yang dilihat, dan diamati. Berdasarkan dari apa yang dilihat, diamati, kemudian dipelajari siswa akan memperoleh suatu konsep. Media pembelajaran merupakan media yang bertujuan menyampaikan pesan kepada siswa sehingga apa yang diharapkan guru dapat tercapai.
Kontekstual merupakan model belajar yang mengkaitkan antara materi pembelajaan dengan situasi nyata siswa, sehingga mendorong siswa mengaitkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka. Pecahan adalah sebagai bagian dari sesuatu yang utuh.
Alat peraga berupa kertas transparan sebagai sarana bagi siswa sebagai objek yang dapat digunakan memperagakan konsep pecahan, pecahan senilai, penjumlahan dan pengurangan pecahan.
F. Hipotesis Tindakan
Pendekatan pembelajaran dengan CTL dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Tarakanita Ngembesan dalam mengerjakan soal berkaitan dengan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan pada mata pelajaran matematika.
BAB III METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini berdasarkan dengan penelitian payung yang dilaksanakan
oleh Th. Sugiarto dan A. Sardjana. Dalam penelitian ini, peneliti sekaligus sebagai guru kelas memodifikasi alat peraga dan merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan yang dibantu guru kelas V sebagai kolabolator. Adapun rinciannya sebagai berikut :
1. Waktu penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2010
2. Tempat penelitian SD Tarakanita Ngembesan - Wonokerto, Turi - Sleman
3. Subjek penelitian Siswa kelas IV SD Tarakanita Ngembesan
4. Objek penelitian Kemampuan mengerjakan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan
B. Desain Penelitian
1. Deskripsi model yang dipilih yaitu model Kemmis dan Taggart Dalam penelitian ini peneliti memilih model penelitian dari Kemmis dan Taggart yang diambil dari buku ”Metode Penelitian Tindakan Kelas”
22
karangan Wiraatmadja (2005;66) seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini.
SIKLUS II REFLEKSI TINDAKAN SIKLUS I PENGAMATAN PENGAMATAN
Gambar. 3.1 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart dalam Wiraatmaja
(2005 ;66)
C. Rencana Tindakan
Berdasarkan hasil pre-test yang meliputi konsep pecahan, konsep penjumlahan, dan konsep pengurangan yang belum memenuhi target, maka direncanakan beberapa kemampuan. Banyaknya kemampuan yang direncanakan ada 3 yaitu penguatan konsep pecahan, pemahaman konsep penjumlahan pecahan, dan pemahaman konsep pengurangan pecahan.
a. Minta izin kepada Kepala Sekolah SD Tarakanita Ngembesan untuk melaksanakan penelitian.
b. Identifikasi masalah
c. Analisis masalah
d. Perumusan masalah
23
e. Menyusun rencana penelitian dalam siklus-siklus.
f. Menyusun silabus, RPP, LKS, dan instrumen penelitian.
o
Penguatan Konsep Pecahan a.
Rencana Tindakan 1) Siswa dibagi dalam kelompok dalam kelas.
2) Siswa mengerjakan pretes berkaitan dengan konsep pecahan. 3) Siswa maju ke depan memperagakan alat peraga berkaitan dengan konsep pecahan.
4) Siswa mengerjakan soal berupa konsep pecahan dalam kelompok 5) Siswa bersama guru membahas soal yang telah dikerjakan siswa.
6) .Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu b.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.
c. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti sekaligus guru kelas memperoleh data yang berupa data kuantitaf atau skor, yaitu skor hasil ulangan para siswa kelas IV dan melalui instrument lembar pengamatan dari observator berupa ketepatan penggunaan alat peraga, keaktifan siswa dalam kelompok, serta ketepatan jawaban siswa dalam soal latihan.
d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan. o Pemahaman Konsep Penjumlahan
1) Siswa dibagi dalam kelompok dalam kelas 2) Siswa mengerjakan pretes menyelesaikan konsep penjumlahan.